i Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
PROSIDING
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XX Ikatan Geograf Indonesia (IGI)
Tahun 2018
“Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan”
Editor:
Hartono, Prof. Dr., DEA.DESS.
Joyce Kumaat, Dr., M.Si.
Murdiyanto, Dr., M.Si.
Agung Satriyo Nugroho, S.Si., M.Sc.
Erick Lobja, Dr.,M.Si Desain Sampul:
Candra Triastutiningsih Cetakan I, Agustus 2019
ISBN: 978-623-93268-0-7 Penerbit:
Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado Jalan Kampus Tataaran Tondano, Minahasa Email: pendgeografi@unima.ac.id
Kerjasama dengan
Ikatan Geograf Indonesia (IGI)
Sekretariat: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Kompleks Bulaksumur, Yogyakarta
Telp/Fax: (0274) 589595
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan vii
DAFTAR ISI
Halaman Redaksi ……….. ii
Sambutan Ketua IGI ……….. iii
Daftar Isi ……… vii
A. Artikel Bidang Kemaritiman ... 1
1. Marine Geography Indonesia untuk Pembangunan Poros Maritim Dunia Oleh: Aloysius Susanto ... 3-12 2. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Di Kabupaten Buleleng Oleh: I Putu Ananda Citra ... 13-20 3. Ketahanan Dan Keberlanjutan Penghidupan Masyarakat Pesisir Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan Oleh: Nurul Sri Rahatiningtyas ... 21-28 4. Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan Sawi di Pulau Baranglompo Kecamatan Sangkarrang Kota Makassar Oleh: Sukri Nyompa, Suwardi Annas, Uca, Amal, Rosmini Maru, Nuraeni Syam ... 29-35 5. Strategi Kesepakatan Ruang Bertani Pada Komunitas Petani Lahan Pasir Pantai Oleh: Rahma Hayati, Eva Banowati, Edi Kurniawan ... 36-41 6. Kondisi Perairan Dan Status Keberlanjutan Biota Ekonomis Sumberdaya Estuari Di Wilayah Pesisir Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) Oleh: Saban Rahim, Usman Rianse, Analuddin Kangkuso, L.M. Iradat Salihin, Fitra Saleh, Nur Nashriana Jufri ... 42-49 B. Artikel Bidang Kebencanaan ... 51
1. Kesiapsiagaan Siswa Sman 1 Tiganderket Dalam Mengahadapi Letusan Gunungapi Sinabung Di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara Oleh: Cahyadi Setiawan, Muzani, Warnadi ... 53-57 2. Tipe-Tipe Penduduk Yang Bertahan Tinggal Di Daerah Rawan Bencana Di Pesisir Semarang Oleh: Choirul Amin, Sukamdi, Rijanta ... 58-65 3. Penilaian Kapasitas Masyarakat Dalam Pengurangan Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Ungaran Jawa Tengah Oleh: Juhadi, Apik Budi Santoso, Yusuf Rizki Ananda ... 66-76 4. Karakteristik Banjir Dan Mitigasi Bencana Banjir Di Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah Oleh: Nandi, dan Evi Putri Yuliani... 77-83 5. Terapan Geomorfologi dalam Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Oleh: Suharjo, R. Muh. Amin Sunarhadi, M. Musiyam, Miftahul Arozaq, Baharudin Syaiful Anwar ... 84-91 6. Kondisi Hunian Tetap (Huntap) Pengungsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara Oleh: Warnadi, Muzani, Cahyadi Setiawan ... 92-97 7. Akar Kerentanan Dan Resiliensi Komunitas Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Merapi Oleh: Yasin Yusup dan Seno Budhi Ajar ... 98-108 8. Kajian Kebencanaan Di Das Bengawan Solo Hulu Tengah Dan Model Pengelolaannya Oleh: Yuli Priyana, Alif Noor Anna, Rudiyanto ... 109-116 9. Mewujudkan Lansia Tangguh Bencana Melalui Pelayanan Sosial Partisipatif Oleh: Nurul Khotimah, Poerwanti Hadi Pratiwi, Kurnia Nur Fitriana ... 117-123 C. Artikel Bidang Sains Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh ... 124
1. Analisis Kelongsoran Badan Jalan Menggunakan Aplikasi Metode Geolistrik Electrical Resistivity Tomography (ERT)
Oleh: Ahmad Zainuri, Muhammad Kasim ... 125-130
viii Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
2. Pemetaan Web Map Dengan JOSM Dalam Pengalikasian Kebencanaan
Oleh: Ibnu Amrulloh ... 131-134 3. Pola Sebaran Mangrove Dengan Teknologi Penginderaan Jauh
Di Estuari Perancak, Bali
Oleh: Ratna Saraswati, Talitha Mahsa Asmara, Revi Hernina ... 135-141 4. Analisis Sebaran Lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Di Kabupaten Gorontalo
Oleh: Arthur Gani Koto, Almijan Yusuf ... 142-149 5. Integrasi APRS (Automatic Packet Reporting System) – Smartphone
APRSdroid sebagai Alternatif Pemantau Posisi Penggiat Search and Rescue (SAR) serta Perluasan Manfaatnya
Oleh: Barandi Sapta Widartono, Anwar Juniansah ... 150-155 6. Simulasi Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Di Daerah Pinggiran Kota
Yogyakarta Menggunakan Metode Probabilistik Dan Deterministik Berbasis Cellular Automata
Oleh: Bowo Susilo ... 156-169 7. Pemanfaatan Geotagged Photos Untuk Identifikasi POI/ROI di Kota Yogyakarta
Oleh: Candra Sari Djati Kartika, Nabila Anggita Ekafitri, Khusnul Khotimah ... 170-176 8. Penilaian Tingkat Kerawanan Pangan Kota Gorontalo Menggunakan
Sistim Informasi Geografis
Oleh: Fitria S. Bagu, Rival Rahman ... 177-185 9. Model Black Box Untuk Identifikasi Tingkat Kerawanan Longsor (Landslide Susceptibility) Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Oleh: Kuswaji Dwi Priyono, Aditya Saputra, Jumadi, Surono ... 186-198 10. Penentuan Lingkungan Permukiman Rawan Banjir Berbasis SIG Dan Upaya
Menanggulangi Bencana Banjir Di Kota Pekalongan
Oleh: Heri Tjahjono dan Juhadi ... 199-208 11. Menjaga Fungsi Pemanfaatan Dan Mempertahankan Fungsi Alami
Sungai Bawah Tanah (Studi Kasus Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah Di Goa Suruh Desa Pucung, Eromoko – Wonogiri)
Oleh : Priyono, Arif Jauhari ... 209-221 12. Speleothem Lorong Gua Cipicung Dan Landak Di Kawasan Kars Buniayu,
Sukabumi, Jawa Barat
Oleh: Astrid Damayanti, Supriatna, Putri Istika Wardani ... 222-230 13. Spatial Analysis On The Impact Of Socioeconomic Vulnerability To Drug Abuse
Prevalence In Indonesia
Oleh: Fitri Isnaini,TB Ronny Nitibaskara, Wan Usman ... 231-235 14. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Zona Pemukiman
Rawan Longsor Daerah Gedangsari
Oleh: Ghani Afthina Hadyan, Irnoadi Iraugroho, Joko Purwanto, Joko Hartadi ... 236-243 15. Dinamika Spasial Pengelolaan Tambak Udang di Pantai Utara Propinsi Jawa Tengah
Oleh: Tuti Handayani, Astrid Damayanti, Yohanes Bayu Masariki, Giri Bayu Aji ... 244-251 16. Kajian Penggunaan Automatic Generalization Untuk Penyusunan Peta Rupabumi
Multi Skala (Studi Kasus Pada Peta Rupa Bumi Lembar 1408-414 Karangkobar)
Oleh: Noorhadi Rahardjo, Sri Lestari ... 252-271 17. Modifikasi Model RUSLE dalam Prediksi Erosi Berbasis Penginderaan Jauh dan
Sistem Informasi Geografis
Oleh: Nursida Arif, Projo Danoedoro, Hartono ... 272-280 18. Pemanfaatan Citra Worldview-2 Untuk Analisis Kepadatan Penduduk dan
Proyeksi Kebutuhan Permukiman Di Kota Magelang Tahun 2012 – 2022
Oleh: Prima Widayani ... 281-291 19. Pemanfaatan Aplikasi Sig Berbasis Web Untuk Mendukung Pengambilan
Keputusan Dalam Pengelolaan Reklame Di Kota Surakarta
Oleh: Priyono, Agus Anggoro Sigit, Jumadi, Rudiyanto ... 292-299
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan ix
20. Perbandingan Hasil Klasifikasi Per-Piksel Dan Klasifikasi Berbasis Objek
Menggunakan Citra Alos Pan-Sharpened: Studi Kasus Daerah Pinggiran Kota Yogyakarta
Oleh: Projo Danoedoro, Tomy Ardiansyah, Adiwijoyo ... 300-308 21. Pemodelan Laju Erosi Menggunakan Musle-Swat Di Daerah Aliran Ci Leungsi Hulu
Oleh: Putro Adhi Widyasa, Eko Kusratmoko, Kuswantoro Marko ... 309-316 22. Rekayasa Peta: Delineasi Pusat-pusat Geo-Ekonomi
Oleh: Zuharnen ... 317-322 23. Analisis Potensi Ruang Terbuka Hijau Menggunakan Swot dan
Sistem Informasi Geografis Di Kota Depok, Jawa Barat
Oleh: Revi Hernina, Yusuf Abdurrohim ... 323-326 24. Pemetaan Sebaran Titik Panas (Hotspot) untuk Indikasi Kebakaran Hutan dan
Lahan di Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan
Oleh: Rosalina Kumalawati, Nasruddin, Noerma Yuni Kartika, Agustarina ... 327-333 25. Pemetaan perubahan penggunan lahan lereng barat gunung Agung Bali
Pasca erupsi tahun 2017
Oleh: Syamsul Bachri, Sumarmi, Mohammad Naufal Fathoni, Tuti Mutia,
Arisius Yustesia, Muhammad Aunal Muthi, Sismi Gusty Nuraini ... 334-345 26. Kontribusi KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Dalam Pemetaan
Partisipatif Di Desa Semawung, Kabupaten Purworejo Untuk Mendukung Pengembangan Potensi Desa
Oleh: Sudaryatno, Bagus Wiratmoko, Bayu Aji Sidiq Pramono ... 346-351 27. Wilayah prospek panasbumi berdasarkan karakteristik fisik di Sesar Cimandiri,
Jawa Barat
Oleh: Anika, Rokhmatuloh, Supriatna ... 352-361 28. Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality Untuk Visualisasi Data
Sistem Informasi Geografis Dalam Bentuk Tiga Dimensi (Kasus: Geosite Ngingrong, Wonosari, Gunungkidul)
Oleh: Taufik Hery Purwanto, Muhammad Adnan Shafry Untoro,
Kadek Risna Febriani ... 362-367 29. Aplikasi Webgis Untuk Pengelolaan Ekowisata (Studi Kasus: Ekowisata di
Desa Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
Oleh: Supriatna, Iqbal Putut Ash Shidiq Yoana Ristya ... 368-375 30. Model Cellular Automata Untuk Memprediksi Perubahan Penggunaan Lahan di
Kota Padang
Oleh: Yudi Antomi, Ernawati ... 376-390
D. Artikel Bidang Lingkungan Hidup... 391 1. Rencana Dan Strategi Pengelolaan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa
Oleh: Anita Indriasary, Weka Widayati, Al Basri ... 393-402 2. Prediksi Anomali Iklim Terhadap Ekosistem Danau Beratan di
Dataran Tinggi Beduguil Bali
Oleh: Dewa Made Atmaja, Sri Budiastuti, Prabang Setyono, Sunarto ... 403-409 3. Kajian Perrsepsi Masyarakat Sekitar Kawasan Pabrik Terhadap Kejadian
Pencemaran Udara PT. RUM Sukoharjo
Oleh: Alif Noor Anna, Munawar Cholil, Siti Azizah, Yuli Priyana, Radiyanto ... 410-420 4. Analisis Pengelolaan Mangrove Menggunakan Interpretative Structural Modelling
(ISM) Di Kabupaten Tangerang
Oleh: Muzani ... 421-428 5. Dampak Kegiatan Penambangan Batu Dalam Hubungannya Dengan Kerusakan
Lingkungan Di Desa Warembungan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa
Oleh: Nixon Jefres Sindua Fonny Rewah ... 429-432
x Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
6. Pengelolaan Sampah Untuk Konservasi Sungai Dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Oleh: Puji Hardati, Dewi Liesnoor Setyowati, Tjaturahono Budi Sanjoto ... 433-439 7. Karakteristik Kesuburan Fisik Tanah Permukaan Di Longsorlahan Inaktif Das Bompon
Kabupaten Magelang
Oleh: Zulfa Sirlina Rofi Istiqomah, Junun Sartohadi ... 440-447 8. Evaluasi Hidrometeorologis DAS Tondano Bagian Hulu sebagai Lab Alam
Mahasiswa Geografi FIS UNIMA
Oleh: Denny Maliangkay ... 448-457 9. Fungsi Dan Rating Curve Perubahan Kerapaan Massa Aliran Di Sepanjang
Muara Sungai Ranoyapo Amurang
Oleh: Maxi Tendean ... 458-467 10. Wilayah prospek panasbumi berdasarkan karakteristik fisik di Sesar Cimandiri,
Jawa Barat
Oleh: Anika, Rokhmatuloh, Supriatna ... 468-478 11. Dwimuka Pemanfaatan Batubara Terkait Pembangunan Daerah dan
Permasalahannya (Studi Kasus: Provinsi Kalimantan Selatan)
Oleh: Fardzan Rukmana, Rizki Oktariza ... 479-488
E. Artikel Bidang Pendidikan ... 489 1. Geographic Learning Material Development Based on the Spatial-Ecological
Perspective In Strengthening The 21
thCentury Skills
Oleh: Budi Handoyo, Hadi Sukamto ... 490-499 2. Kajian Kebutuhan Dan Perancangan Modul Bencana Banjir Pada Sekolah Siaga Bencana Oleh: Dahroni, R. Muh. Amin Sunarhadi, Suharjo, Sujalwo, Miftahul Arozaq ... 500-504 3. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Citra Satelit Dengan Aplikasi
Quantum-Gis Di Sman 1 Gorontalo
Oleh: Daud Yusuf, Ahmad Syamsu Rijal, Mansyur, Karina Meiyanti Maulana,
Fira Yuniar Uno... 505-510 4. Pendidikan Geografi Dan Implikasinya Di Indonesia
Oleh: Djoko Harmantyo ... 511-524 5. Pengembangan Bahan Ajar Berdasarkan Brain Based Learning
Oleh: Dwiyono Hari Utomo ... 525-531 6. Pendidikan Mitigasi Bencana pada Sekolah Dasar Negeri 19 Kota Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat
Oleh: Ernawati, Yudi Antomi ... 532-536 7. Persepsi Guru Terhadap Pembelajaran Yang Dibedakan Pada Mata Pelajaran Geografi
Kaitannya dengan Keberhasilan Belajar Siswa SMA
Oleh: Hadi Soekamto ... 537-545 8. Pengembangan Metode Pembelajaran Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Geografi Sosial Ekonomi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fis Unima
Oleh: Hermon Maurits Karwur ... 546-550 9. Kompetensi Guru Ips Di Smp Negeri Kota Ternate
Oleh: Hernita Pasongli, Eva Martinu ... 551-556 10. Pembangunan Sumberdaya Manusia Bidang Pendidikan Dan Hubungannya
Dengan Keadaan Geografi Indonesia
Oleh: I Gusti Bagus Arjana ... 557-570 11. Makna Pernikahan Dini Bagi Orang Tua (TKI) Dalam Upaya Mewujudkan Kualitas
Tingkat Pendidikan Keluarga Pada Masyarakat Terpencil Di Pulau Bawean
Oleh: Singgih Susilo ... 571-577 12. Pengembangan Materi Pembelajaran Pengurangan Risiko Bencana Untuk Sekolah
Menengah Atas di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Kelud
Oleh: Listyo Yudha Irawan, Sumarmi, Alamsyah Wahyudi, Anastasia Regina O. Sari
Ita Kurata Ayuni, Sholikhah Lailunnahar, Syaulin Dzikrulloh Dirgantara ... 578-586
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan xi
13. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil
Belajar Geografi Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 5 Samarinda
Oleh: Rusli, M. Khairul Ali Hanif, Yulian Widya Saputra, Laili Komariyah
Mei Vita Romadon Ningrum, Yaskinul Anwar ... 587-590 Penerapan Model Kooperatif Tipe Listening Team Dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Pengetahuan Peta
Oleh: Selvana Treny Rosita Tewal, Robot Jelly, Jolanda Ester Kaihatu ... 591-597 14. Efektivitas Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Upaya Membangun
Literasi Ekologi Mahasiswa
Oleh: Sri Astutik, Fahrudi Ahwan Ikhsan, Fahmi Arif Kurnianto, Bejo Apriyanto,
Elan Artono Nurdin, Sri Kantun ... 598-605 16. Geografi Inovasi di Era Digital dan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
Oleh: Suratman ... 605-610 17. Kajian Dan Bentuk Perkuliahan Matakuliah Geografi Regional Dunia Di
Program Studi Pendidikan Geografi Unsyiah
Oleh: Muhammad Okta R.M ... 611-616 18. Manajemen Penerapan Kurikulum (Bela Negara dan Kemaritiman) di SMA Negeri
Taruna Nala Jawa Timur
Oleh: Maulida Nuril Mala, Yuswanti Wirani Wirahayu... 617-620 19. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pembelajaran
Pemanfaatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup di SMA
Oleh: Amiruddin, Samuel S. Patampang, Nurvita ... 621-629
F. Artikel Bidang Kearifan dan Pengetahuan Lokal ... 630 1. Peningkatan Daya Tarik Etnowisata Melalui Perencanaan Optimalisasi Kapasitas
Modal Sosial Pada Masyarakat ADAT Suku Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
Oleh: Ode Sofyan Hardi, Muhammad Zid, Muhammad Alimudin Thohir ... 631-643 2. Kebijakan Pemerintah Dearah dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan Darat Berbasis
Nilai-nilai Nyamabraya
Oleh: I Gede Astra Wesnawa, I Gede Sudirtha ... 644-650 3. Sinergisme Kampus dan Kampung: Upaya Menggerakkan Perekonomian Lokal
Melalui Program Desa Mitra (Studi Kasus: Pengembangan Kampung Budaya Candi Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten)
Oleh: Agung Satriyo Nugroho, M. Baiquni ... 651-661 4. Tingkat Ketergantungan Sosial-Ekonomi Penduduk Lokal Terhadap Wisata Bahari Di
Kabupaten Belitung
Oleh: Dewi Susiloningtyas, Ghesa Meilinda Rachmawati ... 662-668 5. Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Kawasan Dan Lingkungan Di Desa Adat
Tenganan Pagringsingan
Oleh: Dyah Respati Suryo Sumunar ... 669-679 6. Kebijakan Pemerintah Dearah dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan Darat Berbasis
Nilai-nilai Nyamabraya
Oleh: I Gede Astra Wesnawa, I Gede Sudirtha ... 680-686 7. Kearifan Lokal Berkearifan Lingkungan Pada Masyarakat Di Kawasan Upland Buleleng Oleh: Ida Bagus Made Astawa ... 687-694 8. Mitigasi Bencana Tsunami Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Tana Ai Di
Kabupaten Sikka Provinsi NTT
Oleh: Ignasius Suban Angin, Sunimbar ... 695-701 9. Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Kuta Dalam Melindungi Dan Mengelola
Lingkungan Hidup
Oleh: Iman Hilman, Nedi Sunaedi, Nandang Hendriawan ... 702-710 10. Memperteguh Kebhinnekaan Dan Memperkuat Restorasi Sosial Masyarakat
Indonesia dan Pembelajaran Geografi
xii Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
Oleh: Maria Floriani Mongko, Ignasius Suban Angin, Natalia A.H.N. Marti ... 711-716 11. Etnoekologi Dan Kearifan Lokal Masyarakat Adat Karampuang Pada
Suku Bugis Dalam Konservasi Hutan Di Kabupaten Sinjai Sulawesi-Selatan
Oleh: Ramli Umar, Muhammmad Yusuf, Sugeng Utaya ... 717-724 12. Peranan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pertanian di Desa Banjararum
Kecamatan Kalibawang
Oleh: Sudrajat... 725-736 13. Prosfek Kehadiran Warung Specialty Coffee (Penyajian Kopi Menggunakan
Mesin Maker) Di Kota Banda Aceh
Oleh: H. Daska Azis dan Eva Murtisal ... 737-744 14. Peran Perempuan dalam Getakan Restorasi Sungai Gajah Wong,
Kota Yogyakarta, Indonesia
Oleh: Surani Hasanati, Raden Heru Prasetio ... 745-751
G. Artikel Bidang Perencanaan Pembangunan Wilayah ... 752 1. Penciptaan Kesempatan Kerja Dan Pengembangan Komoditas Kelapa di
Propinsi Gorontalo Dengan Analisis Value Chain
Oleh: Abdur Rofi ... 753-761 2. Dinamika Erosi Tanah Dan Krisis Ekonomi – Era Reformasi di
Daerah Aliran Sungai Serayu Hulu
Oleh: Andry Rustanto ... 762-767 3. Analisis Spasial Pengembangan Budidaya Tambak Di Kabupaten Konawe Kepulauan
Oleh: Djafar Mey, Fitra Saleh, Weka Widayati ... 768-774 4. Penggunaan Lahan Situ Rawagedeh/Rawabesar Kota Depok Provinsi Jawa Barat
Oleh: Firda Khoirunnisa, Moudy Ramadhiyanti Putri, Nadila Daesya Tadiarus
Mangapul Parlindungan Tambunan ... 775-782 5. Strategi Pengembangan Wisata Bontang Mangrove Park Taman Nasional Kutai
Di Kalimantan Timur
Oleh: Iya’ Setyasih,Yaskinul Anwar, Indriyani Anikmahardi ... 783-795 6. Penyusunan Indeks Keberlanjutan Pembangunan Wilayah Di Provinsi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Oleh: Lutfi Muta’ali ... 796-809 7. Pola Wilayah Sosial Ekonomi Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Oleh: Maria Hedwig Dewi Susilowati, Adi Wibowo, Dewi Susiloningtyas ... 810-818 8. Trends Perkembangan Urban Sprawl Pada Wilayah Pinggiran Kota Denpasar
Oleh: Putu Indra Christiawan ... 819-824 9. Pembangunan Kota Baru Manado Berbasis Land Management
Oleh: Sutaryono, Try Saut Martua Siahaan ... 825-834 10. Solusi Konflik Reklamasi Pantai Teluk Jakarta Melalui Pendekatan
Pengembangan Wilyah
Oleh: Tarsoen Waryono ... 835-841 11. Kelayakan Pantai Sugihwaras sebagai Kawasan Ekowisata Bahari di
Kabupaten Tuban Jawa Timur
Oleh: Yusuf Suharto, Isyna Firridla Aunillah ... 842-848 12. Kepemimpinan Pembangunan Berkelanjutan: Peran Ilmu Geografi dan
Pendidikan Geografi di Era Revousi Industri 4.0
Oleh: M. Baiquni ... 849-857 13. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pencapaian Nilai Harapan
(The Value-Expectancy) Rumah Tangga TKI Daerah Asal Di Kab. Tulungagung
Oleh: Budijanto, Marhadi SK ... 858-868 14. Analisis Pendapatan Petani Kacang Tanah Di Desa Kanonang I dan Kanonang II
Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa
Oleh: Ellen Eva Poli ... 869-876
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan xiii
15. Kajian Pengembangan Objek Wisata Alam Air Terjun Laun Dano Di
Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa
Oleh: Grace F.E. Suoth ... 877-881 16. Karakteristik Sosial Ekonomi Dan Tipologi Migrasi Migran Asal Jawa Di
Kuta Selatan-Bali
Oleh: I Made Sarmita, Alexander Hamonangan Simamora ... 882-889 17. Eksistensi Industri Kreatif Di Kota Cimahi
Oleh: N. I. Monasa, E. Maryani, Nandi... 890-894 18. Kajian Penilaian Sarana Prasarana Penunjang Objek Wisata Dalam
Pengembangan Wilayah Di Kota Manado
Oleh: Jolanda Kaihatu, Selvana Treny Rosita Tewal ... 895-902 19. Pemberdayaan Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Wisata Pesisir Di
Pulau Bangka Sulawesi Utara
Oleh: Kalvin Salindeho Andaria, Erick Lobja ... 903-913 20. Usia Persalinan Pertama: Determinan Dan Dampaknya Di Provinsi
Kalimantan Selatan
Oleh: Norma Yuni Kartika, Ellyn Noermelani, Nasruddin, Rosalina Kumalawati ... 914-923 21. Android: Alat Inventarisasi Potensi Sumber Daya Untuk Pariwisata Berbasis
Masyarakat Sumatera Barat
Oleh: Osronita, Syafri Anwar, Heldi, Eri Barlian ... 924-926 22. Perubahan Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Kota Selatan Kota Kotamobagu
Tahun 2000 – 2013
Oleh: Rasida Hatam, Grace F.E. Suoth ... 927-933 23. Analisis Sektor Pertanian Antar Kabupaten Di Propinsi D.I. Yogyakarta
Oleh: Seno Budhi Ajar, Yasin Yusup ... 934-940
E-17
KAJIAN DAN BENTUK PERKULIAHAN MATAKULIAH GEOGRAFI REGIONAL DUNIA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNSYIAH
Muhammad Okta R.M
(email:oktaridhageografi@unsyiah.ac.id) Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah
ABSTRAK
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana kajian dan bentuk perkuliahan matakuliah Geografi Regional Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi di Unsyiah?. Makalah ini adalah hasil review literature dan refleksi tentang kajian dan bentuk pelaksanaan perkuliahan dalam matakuliah Geografi Regional Dunia di PSPG Unsyiah. Kajian dan bentuk perkuliahan dalam matakuliah Geografi Regional Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi Unsyiah mengkaji tentang 4 aspek utama disebut deskripsi negara, yaitu aspek fisik, humaniora, pemerintahan, dan perekonomian, selanjutnya juga dibahas permasalahan dan sintesis solusi. Bentuk perkuliahan yang dilakukan adalah pertemuan 1-3 bentuk kuliah, pertemuan 4-6 tutorial, dan 6-15 bentuk seminar.
Kata kunci: Kajian dan Bentuk Perkuliahan, Geografi Regional Dunia
PENDAHULUAN
Model pelaksanaan perkuliahan termasuk aspek utama dalam proses pembelajaran termasuk di perguruan tinggi.
Pembelajaran yang baik seharusnya dapat membantu mahasiswa mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan- tujuan belajarnya. Perlu dipahami pada hakikatnya mahasiswalah yang harus belajar.
Perhatian serius perlu diberikan tentang adanya peningkatan kemampuan diri mahasiswa yang diperoleh dari pengalaman belajar, di samping memperoleh pengetahuan berupa konsep teori dan faktual.
Globalisasi secara formal belum menyentuh pendidikan tinggi dan perguruan tinggi, namun diyakini hal ini akan segera berlangsung, kekuatan dan gejala ini tidak dapat dibendung lagi. Pergerakan bebas dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan salah satu aspek penting dalam globalisasi tentu akan menyentuh pula bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi (Indrajit & Djokopranoto, 2006).
Pendidikan tinggi di era global menuntut penerapan model perkuliahan yang inovatif, yang mendukung tercapainya kompetensi pengetahuan, keterampilan (skill), dan sikap (disposition). Model ini perlu dikembangkan secara kreatif oleh dosen selaku perencana atau pengampu matakuliah di perguruan tinggi. Pembelajaran sudah semestinya bergeser dari model lecturer orientied kepada student oriented. Perkuliahan bahkan perlu diadaptasi ke arah perkuliahan
yang tidak terbatas pada dimensi ruang.
Mahasiswa perlu diberikan kesempatan yang lebih banyak untuk mengembangkan potensi diri hingga mencapai ketiga kompetensi dibutuhkan.
Permenristek-dikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa “lulusan sarjana minimal menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum, serta menguasai konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam”.
Berdasarkan aturan pemerintah ini, diterbitkan kerangka kurikulum nasional Indonesia yang menempatkan sarjana pada level 6 dengan kompetensi: (1) Mampu mengaplikasikan bidangnya dan memanfaatkan IPTEKS dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi. (2) Menguasai konsep teoritis secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidangnya secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. (3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memberikan petunjuk dalam memilih solusi secara mandiri dan kelompok; (4) Bertanggung jawab dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil mandiri dan kerja organisasi.
Capaian pembelajaran lulusan pada
Program Studi Pendidikan Geografi (PSPG)
memuat kemampuan yang harus dimiliki
mahasiswa ketika lulus menjadi sarjana
pendidikan geografi di PSPG Unsyiah, yaitu
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
612
kompetensi sikap dan tata nilai, kompetensi penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus. Diantara capaian tersebut, dari segi kompetensi sikap adalah menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
Selanjutnya dari kompetensi penguasaan pengetahuan, (1) mahasiswa dituntut mampu menganalisis karakteristik wilayah dan pewilayahan (regionalisasi) berdasarkan prinsip dan pendekatan geografi, (2) mampu menganalisis bumi sebagai sistem untuk pengambilan keputusan dalam konteks literasi geografi. Dari segi keterampilan umum, mahasiswa dituntut mampu mengambil keputusan secara tepat untuk penyelesaian masalah di bidang geografi, berdasarkan hasil analisis informasi dan data.
Region adalah area di bumi yang homogen berdasarkan karakteristik tertentu.
Geografer cenderung menggunakan beberapa kenampakan atau kriteria untuk mengidentifkasi region, seperti; iklim, topografi, dan bentuk lahan, sering digunakan untuk membedakan daerah fisik, sedangkan bahasa, etnis, budaya untuk membedakan wilayah manusia (Summer, 2004).
Geografi Regional Dunia I dan Dunia II adalah matakuliah wajib yang harus diikuti mahasiswa di PSPG Unsyiah. Matakuliah ini diprogramkan pada semester V dan VII.
Geografi Regional Dunia I secara khusus menjadi geografi regional pada Negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Australia, dan Oceania, sedangkan Geografi Regional Dunia II khusus mengkaji negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika baik utara maupun selatan.
MASALAH DAN TUJUAN
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana kajian dan bentuk perkuliahan matakuliah Geografi Regional Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi di Unsyiah? Tujuan makalah ini mengetahui kajian dan bentuk perkuliahan pada matakuliah Geografi Regional Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi di Unsyiah.
METODE
Makalah ini adalah hasil review literature dan refleksi tentang kajian dan bentuk pelaksanaan perkuliahan dalam matakuliah Geografi Regional Dunia di PSPG Unsyiah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengertian Geografi Regional
Studi geografi yang terkonsentrasi umum pada karakteristik fisik dan manusia berdasarkan region disebut geografi regional.
Geografer yang berminat dalam kelompok studi ini mengkaji bagaimana membedakan dan mensintesis area dalam pemaknaan khusus yang disebut region, mereka mengidentifikasi karakteristik yang terdapat di dalamnya that make them distinctive and separates them from surrounding areas (Gabler.2007). Geografi regional adalah memahami ciri khas wilayah (Khalid, 2016). Geografi regional adalah ilmu yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya: Geografi Regional Asia Tenggara, Geografi Regional Timur Tengah, dsb (Murtianto, 2008).
Pemahaman keterkaitan gejala-gejala di permukaan bumi dan region merupakan inti dari Geografi, Geografi Regional berkompeten untuk hal tersebut, dan Geografi Regional memberikan ciri khas wilayah baik secara kuantitas, maupun secara kualitas. Geografi Regional menegaskan kembali topik bahasan Geografi pada ruang dan tempat, memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah berbasis region (Rahmanelli, 2016).
Pengkajian geografi regional dimana mahasiswa calon guru yang mendidik anak- anak bangsa perlu diarahkan secara serius untuk memahami apa yang ada di luar Indonesia, termasuk kepada peduli apa permasalahan yang terjadi di dunia. Hal ini bertujuan mempersiapkan generasi komunitas global sejati. Sejak akhri decade abad dua puluh lau, masyarakat telah terperingati tentang efek teknologi modern dan mengakselerasi pertumbuhan populasi penduduk di dunia.
Travel dan transportasi pada seluruh region di dunia telah lebih terbuka, lebih aman, dan lebih cepat, dan komunikasi global menjadi semakin cepat. Lingkungan hidup tidak lagi tentang local fisik, kehidupan bologi, dan kondisi social, status nasional atau regional, masyarakat telah menjadi komunitas global sejati (Summer, 2004).
4 Aspek Utama Deskripsi Negara Dalam MK GeoReg Dunia
Terdapat 4 aspek utama dalam kajian
geografi regional untuk mengidentifikasi
karakteristik suatu negara, yaitu aspek fisik, aspek humaniora, kenegaraan, dan perekonomian. Aspek-aspek ini disebut sebagai deskripsi negara tergantung pada negara yang diikaji.
Aspek Fisik
Aspek fisik mengkaji keadaan suatu negara berdasarkan apsek geografi fisik.
Geografi fisik adalah studi geografi yang secara khusus mengkaji tentang hampir semua aspek Bumi dan dapat dianggap generalis karena mereka dilatih untuk melihat lingkungan alamiah secara keseluruhan dan sebagai unit (Gabler etc, 2007).
Dalam matakuliah geografi regional aspek fisik ini melihat suatu negara di dunia berdasarkan karakter geologi, bentuk lahan, kondisi iklim, kondisi hidrosfer, dan letaknya secara astronomis dan geografis. Karakter geologi melihat negara kajian dengan berdasarkan data-data geologis wilayah negara tersebut, bagian dari lempeng bumi apa, dan proses geologi dominan yang menjadi karakter utama wilayah negara tersebut. Selanjutnya bentuk lahan, subaspek ini menjelaskan karakter geomorfologi yang terdappat di negara kajian mahasiswa. Mereka diminta mempresentasikan beberapa gambar bentuk lahan yang terdapat di negara kajian.
Kondisi iklim merupakan bagian yang sering dibicarakan dalam menentukan aspek fisik wilayah suatu negara. Termasuk bagaimana negara luar menilai Indonesia sebagai daerah tropis. Mahasiswa yang menyusun makalahnya dalam matakuliah geografi regional menampilkan informasi iklim negara kajiannya. Disamping itu, Kondisi wilayah tutup air atau kondisi hidrosfer suatu negara juga menjadi acuan analisis mereka dalam menentukan karakter negara tersebut.
Tidak jarang negara yang memiliki cadangan air banyak dianggap negara yang lebih makmur.
Letak astronomis dan geografis negara yang dikaji juga merupakan bagian yang dimasukkan dalam aspek fisik deskripsi negara.
Letak astronomis berkaitan dengan letak negara berdasarkan lintang dan bujur, baik mulai dari titik paling utara ke paling selatan, titik paling timur ke paling barat, sesuai lintang dan bujurnya. Sedangkan letak geografis menentukan batas negara kajian dengan negara atau kenampakan fisik berdasarkan arah mata angin: utara, selatan, barat, dan timur.
Aspek Humaniora (Demografi, Budaya, Agama, dan Pendidikan)
Aspek humaniora dalam kajian makalah mahasiswa dalam matakuliah Geografi Regional Dunia di PSPG Unsyiah mengkaji tentang keadaan demografi, budaya, persentase penganut agama, dan kondisi pendidikan. Demografi adalah studi tentang populasi, khususnya tentang perubahan dan pengukuran, termasuk statistic, tentang tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi (Hinde, A.
(2014). Demographic methods. Routledge.).
Dalam kajian matakuliah geografi regional dunia, Aspek ini menganalisis serta mengidentifkasi keadaan demografi di suatu negara yang dikaji. Para mahasiswa diminta untuk medeskripsikan bagaiimana jumlah penduduk, kepadatan penduduk, angka pertumbuhan penduduk, usia harapan hidup, dan konsentrasi persebarannya di dalam negara tersebut. Terdapat data-data paling terbaru yang perlu ditampilkan oleh mahasiswa di dalam makalah mereka.
Budaya dalam antropologi, merupakan bagian-bagian yang mempelajari perilaku manusia yang ditransmisikan dari generasi ke generasi. Budaya meliputi bahasa, agama, makanan dan persiapannya, pakaian, upacara, perumahan, dan faktor-faktor lain yang dibagikan oleh kelompok budaya. Geografer memperhatikan bagaimana budaya tertentu, atau cara hidup, yang mana hal ini berhunbungan juga dengan terkait keadaan fisik, selain juga mempelajari bagaimana budaya bervariasi dari satu tempat lain dan bagaimana budaya berubah seiring waktu (Atkinson etc, 2004). Pada sub-aspek ini, mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi etnis dan persebaran suku warga yang mendiami suatu negara di dunia. mereka juga diminta menginformasikan bagaimana adat- istiadat, atau kebiasaan hidup masyarakat di dalam negara kajian.
Selain mengambil perhatian pada budaya, dalam matakuliah geografi regional, mereka diminta untuk mengidentifikasi data tentang persentase penganut agama di dalam suatu negara kajian. Persentase penganut agama juga menjadi factor yang menentukan keyakinan tentang cara-cara hidup yang bahkan menjadi adat dan kebiasaan. Pendidikan dapat menjadi indicator kemajuan suatu negara.
Dalam matakuliah geografi regional hal ini
turut dikaji terutama tentang bagaimana
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
614
pelaksanaan system pendidikan dan tingkat pendidikan mayoritas penduduk di dalam suatu negara. Selain itu, kondisi pendidikan suatu negara relevan dengan penguasaan teknologi dan inovasi industry.
Aspek Pemerintahan (Sejarah Kemerdekaan, Politik, dan Pemerintahan)
Aspek pemerintahan dikaji oleh mahasiswa dengan sub-aspek sejarah sejarah kemerdekaan, keadaan politik, dan system pemerintah. Hal yang menarik ketika mengkaji pemerintahan suatu negara dimulai dengan melihat sejarah kemerdekaan negara tersebut.
Kapan dan bagaimana negara yang dikaji dapat terbentuk dapat menjadi persepsi awal dalam memahami keadaan suatu negara setelah negara tersebut terbentuk dan bagaimana keadaan kedepannya secara subjektif.
Keadaan politik dalam suatu negara dapat menjadi kajian menarik dalam memahami keadaan suatu negara saat ini.
Keadaan politik menjadi tolok ukur kestabilan negara yang mempunyai hubungan erat dengan keamanan bahkan kemajuan ekonomi. Sistem pemerintahan yang baik dapat merujuk pada bentuk pemerintahannya. Pemerintahan yang didasarkan pada kepentingan yang sempit dan egois dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang buruk, apakah diperintah oleh seorang individu (tirani), beberapa orang (oligarki), atau banyak orang (demokrasi). Dengan demikian, demokrasi tidak selalu dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang baik (Summer, 2004).
Aspek Perekonomian (Keadaan ekonomi dan Sumber Daya Alam)
Aspek perekonomian dikaji dalam makalah mahasiswa terkait dengan keadaan ekonomi dan sumber daya alam. Keadaan ekonomi dikaji dengan melihat pendapatan bruto negara (GDB), pendapatan perkapita, dan
aktivitas ekonomi yang utama yang menghasilkan pendapatan negara kajian.
Selanjutnya mahasiswa juga mengkaji tentang sumber daya alam yang terdapat di negara kajian. Sumber daya alam unggulan dan termasuk sumber cadangannya merupakan indicator potensi kemajuan negara yang membuat negara tersebut dilirik oleh negara lain dalam berbagai kerjasama. Disamping itu, mahasiswa juga dapat menginformasikan dalam makalahnya sumber daya alam yang berasal dari negara lain yang dimanufaktur oleh negara kajian.
Permasalahan dan Sintesis Solusi
Dalam matakuliah Geografi Regional Dunia di PSPG, mahasiswa diminta untuk mengambil satu dari masalah terbaru yang terjadi pada negara kajian. Sumbernya dapat diperoleh dari berita-berita yang terdapat di internet. Setelah memilih masalah, mereka akan mengkaji latar belakang masalah tersebut secara ringkas. Masalah ini dibahan dalam subjudul permasalahan negara kajian.
Setelah menentukan masalah, mahasiswa yang membuat makalah akan menentukan hubungan masalah tersebut dengan 4 apsek utama deskripsi negara, mereka menganalisis hubungan masalah tersebut apakah terkait pada satu aspek, atau lebih, mereka mengambil inferensi bahwa masalah tersebut merupakan permasalahan penting yang dihadapi negara dan membutuhkan solusi.
Berdasarkan pada hal tersebut, akhirnya mahasiswa harus mensintesis solusi yang terbaik menurut mereka untuk disampaikan, dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Mahasiswa bertindak sebagai problem solver yang secara implisit merupakan tujuan dari pembelajaran era industry 4.0. lebih jelasnya dapat diperhatikan pada Gambar berikut:
Gambar 1 Pola Sintesis Makalah
Fisik Humaniora
Pemerintahan Perekonomian Masalah
Negara Solusi
Bentuk Pelaksanaan Perkuliahan
Model pelaksanaan perkuliahan dalam matakuliah Geografi Regional Dunia adalah mengacu pada bentuk perkuliahan berdasarkan SN-Dikti, yaitu kuliah, tutorial, dan seminar.
Adapun indicator capaian yang dituju dalam matakuliah dapat diperhatikan pada Gambar 2.
Pada pertemuan 1 hingga 3, perkuliahan dilaksanakan dengan bentuk kuliah biasa. Dosen pengampu dalam hal ini memberikan materi tentang konsep geografi regional, mulai dari pengertian dan kajian- kajian yang pernah dilakukan terkait geografi regional. Selanjutnya dosen juga memberikan pemahaman tentang 4 aspek utama yang dikaji dalam geografi regional, baik aspek fisik, humaniora, pemerintahan, dan perekonomian.
Dosen juga membahas tentang tentang metode- metode yang digunakan dalam geografi regional baik dalam pendekatan kuantitatif, maupun kualitatif.
Pada pertemuan 4 hingga 6, mahasiswa dibentuk dalam kelompo tutorial melalui
penugasan membuat makalah individu. Setiap mahasiswa diberi tugas membuat makalah dengan melakukan kajian geografi regional tentang 3 negara yang ditentukan oleh dosen.
Tutorial ini juga menentukan masalah-masalah dari tiap 3 negara yang dipilih oleh mahasiswa, artinya masalah yang dimasukkan dalam matakuliah adalah masalah yang telah disepakati melalui tutotial. Oleh karena itu, tutorial dilakukan untuk memperkuat metode kajian yang dilakukan untuk menyempurnakan makalah yang dibuat.
Terakhir pada pertemuan 7 hingga 15, bentuk kuliah dilakukan dengan seminar.
Mahasiswa mempresentasi makalah hasil kajiannya kepada seluruh kelas. Dosen dalam hal ini menjadi fasilitator kuliah seminar.
Bentuk ini memberikan waktu yang panjang hingga seluruh mahasiswa mempresentasikan makalah mereka. Mahasiswa melaksanakan perkuliahan dengan presentasi dan diskusi sebagaimana seminar parallel.
Gambar 2. Bentuk Perkuliahan Matakuliah Geografi Regional Dunia di PSPG Unsyah
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa model perkuliahan matakuliah Geografi Regional Dunia di Program Studi Pendidikan Geografi Unsyiah mengkaji tentang 4 aspek utama disebut deskripsi negara, yaitu aspek fisik, humaniora, pemerintahan, dan perekonomian, selanjutnya
juga dibahas permasalahan dan sintesis solusi.
Bentuk perkuliahan yang dilakukan adalah pertemuan 1-3 bentuk kuliah, pertemuan 4-6 tutorial, dan 6-15 bentuk seminar.
SARAN
Berdasarkan simpulan perlu dilakukan penelitian yang mengkaji tentang implikasi
1-3 Kuliah
Mahasiswa memahami konsep geografi regional
Mahasiswa memahami 4 aspek dasar kajian geografi regional dunia
Mahasiswa memahami metode kajian geografi regional
4-6 Tutorial
Mahasiswa mampu menganalisis 4 aspek dasar secara factual pada negara-negara di dunia.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah- masalah negara-negara di dunia Mahasiswa mampu mensintesis solusi permasalahan Negara-negara di dunia.
7-15 Seminar
Mahasiswa mampu mempresentasikan dan hasil analisis 4 aspek dan masalah-sintesis solusi negara-
negara di dunia
Mahasiswa mampu mendiskusikan aspek dan masalah-sintesis solusi negara-negara di dunia
Geografi Digital Dalam Era Perkembangan Teknologi: Penunjang Informasi Kemaritiman dan Kebencanaan
616
penerapan kajian dan bentuk perkuliahan terhadap kemampuan mahasiswa dalam matakuliah Geografi Regional Dunia yang menerapkan kajian dan bentuk perkuliahan yang sama.
PUSTAKA
Atkinson, D. Jackson, P. Sibley, D. &
Washbource, Neil (Ed). (2005).
Cultural Geography. A Critical Dictionary of Key Concepts.
I.B.Tauris & Co Ltd: London.
Gabler, R.E. Petersen, J.E. Trapasso, L.M.
(2007). Essentials of Physical Geography,Eighth Edition. Canada:
Thomson Brooks/Cole.
Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2006).
Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Jakarta: Andi.
Khafid, S. (2016). Membaca Dan Melengkapi Peta Dasar Untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa Dalam
Memahami Materi Geografi
Regional. Jurnal
IlmuPendidikan, 15(2).
Murtianto, H., & SOSIAL, F. I. P. (2008).
Modul Belajar Geografi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.