• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMETAAN TUTUPAN LAHAN DENGAN METODA KLASIFIKASI SUPERVISED WILAYAH PESISIR KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA ALOS AVNIR-2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PEMETAAN TUTUPAN LAHAN DENGAN METODA KLASIFIKASI SUPERVISED WILAYAH PESISIR KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA ALOS AVNIR-2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PEMETAAN TUTUPAN LAHAN DENGAN METODA KLASIFIKASI SUPERVISED

WILAYAH PESISIR KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA ALOS AVNIR-2

1

Oleh :

Latri Wartika (3509100012)

Jurusan Teknik Geomatika

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2013

(2)

2

(3)

 Bagaimana evaluasi kesesuaian tutupan lahan kawasan pesisir berdasarkan rencana pola ruang yang ada saat ini?

 Bagaimana hasil perbandingan evaluasi kesesuaian tutupan lahan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan data citra Alos AVNIR-2?

 Penelitian ini dilakukan di daerah kawasan pesisir Kabupaten Sidoarjo.

 Data Primer yang digunakan adalah data citra Alos AVNIR-2.

 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

klasifikasi supervised maximum likelihood dan minimum distance.

 Hasil penelitian adalah peta tutupan lahan kawasan pesisir Kabupaten Sidoarjo.

3

(4)

4

 Mengklasifikasikan tutupan lahan menggunakan metode klasifikasi supervised maximum likelihood dan minimum distance.

 Overlay antara citra Alos AVNIR-2 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah guna mengevaluasi kesesuaian lahan di kawasan pesisir Kabupaten Sidoarjo.

 Memberikan suatu informasi tentang kesesuaian dan tutupan lahan di kawasan pesisir Kabupaten Sidoarjo.

(5)

5

 Lokasi penelitian tugas akhir ini

secara administratif terletak di wilayah pesisir Kabupaten Sidoarjo yang

meliputi kawasan pesisir timur.

Secara geografis daerah studi ini terletak pada koordinat antara 114°19’12”LS - 114°31’48” LS dan 113°50’24”BT - 114°36’0”BT.

 Dengan batas – batas wilayah

Kabupaten Sidoarjo sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Anyar dan Kecamatan Rungkut

 Sebelah Timur : Selat Madura

 Sebelah Selatan : Kecamatan Bangil

 Sebelah Barat : Kabupaten Sidoarjo

(6)

6

Citra satelit Alos AVNIR-2 tanggal perekaman 29 Agustus 2009 wilayah kabupaten Sidoarjo.

Citra Landsat 7 ETM Orthorektifikasi tanggal 1 Juni 2001 sebagai acuan dalam proses koreksi geometrik.

Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sidoarjo tahun 2007.

Perangkat Keras (Hardware)

Laptop yang digunakan untuk proses pengolahan data, pemodelan hasil, dan penulisan laporan.

GPS Navigasi Garmin eTrx H High Sensitivity

Kamera Digital

Printer

Perangkat Lunak (Software)

Sistem Operasi Windows 7 untuk menjalankan semua software.

ENVI (Environment for Visualizing Images) 4.7 untuk seluruh proses pengolahan citra.

ArcGIS 10

AutoCAD Land Desktop 2009

Microsoft Office 2010 untuk proses pembuatan laporan.

(7)

Citra Alos AVNIR-2 Tahun 2009

Koreksi Geometrik

Landsat Ortho tahun RMS ≤ 1 piksel 2001

Pemotongan Citra

Klasifikasi Supervised

Uji ketelitian klasifikasi ≥ 80%

Citra Tutupan Lahan Kawasan Pesisir Kabupaten Sidoarjo Terklasifikasi Peta RTRW

Kabupaten Sidoarjo Tahun

2007

Peta Kesesuaian Tutupan Lahan Kawasan Pesisir

Kabupaten Sidoarjo Overlay

Ya Ya Tidak

Citra Terkoreksi Ya

Rencana Pola Ruang Kabupaten

Sidoarjo

Groundtruth Tidak

7

(8)

8

Hasil perhitungan RMS Error didapat

0,641 dengan nilai SOF yaitu 0,212.

(9)

No Kelas

1 Badan Air

2 Mangrove

3 Vegetasi

4

Lahan Terbuka

5 Pemukiman

9

Klasifikasi dilakukan dengan trainning sample sebanyak 133 area.

Jumlah kelas yang digunakan sejumlah 5 kelas tutupan lahan yaitu seperti dijelaskan dalam tabel di bawah ini :

(10)

Klasifikasi dilakukan dengan metode maximum likellihood

dengan trainning sample sebanyak 133 area. Jumlah

kelas yang digunakan sebanyak 5 kelas tutupan lahan pada citra Alos AVNIR-

2 tahun 2009.

Gambar 1. Citra hasil klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode maximum likelihood pada citra

Alos AVNIR-2 tahun 2009

10

(11)

Dari tiap objek yang sudah terklasifikasi supervised diperoleh hasil berupa luasan antara lain :

No Kelas Luas (Ha) Luas

(%) 1 Badan Air 153.692,1 52,39

2 Mangrove 12.162,6 4,14

3 Vegetasi 119.240,1 40,65

4 Pemukiman 4.128,3 1,42

5 Lahan Terbuka 4.119,3 1,40

Total 293.342,4 100

11

Tabel 1. Tutupan lahan hasil metode maximum likelihood citra Alos AVNIR-2 Tahun 2009

(12)

Klasifikasi dilakukan dengan metode minimum distance

dengan trainning sample sebanyak 133 area. Jumlah

kelas yang digunakan sebanyak 5 kelas tutupan lahan pada citra Alos AVNIR-

2 tahun 2009.

Gambar 2. Citra hasil klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode minimum distance pada citra

Alos AVNIR-2 tahun 2009

12

(13)

Dari tiap objek yang sudah terklasifikasi supervised diperoleh hasil berupa luasan antara lain :

No Kelas Luas (Ha) Luas (%) 1 Badan Air 132.550,2 45,19 2 Mangrove 11.662,2 3,98 3 Vegetasi 111.884,4 38,14 4 Pemukiman 22.812,3 7,78 5 Lahan

Terbuka 14.433,3 4,91 Total 293.342,4 100

13

Tabel 2. Tutupan lahan hasil metode minimum distance citra Alos AVNIR-2 tahun 2009

(14)

Gambar 3. Hasil confusion matrix metode minimum distance citra Alos AVNIR-2 tahun 2009

Gambar 4. Hasil confusion matrix metode maximum likelihood citra Alos AVNIR-2 tahun 2009

14

(15)

15

Hasil dari confusion matrix citra Alos AVNIR-2 tahun 2009 menunjukkan bahwa hasil uji ketelitian perbandingan antara maximum likelihood

memiliki overall accuracy sebesar 93,6012%, sedangkan metode

minimum distance memiliki overall accuracy sebesar 87,5%. Ketelitian kedua metode klasifikasi telah memenuhi toleransi yang diberikan yaitu toleransi diatas 80%. Dalam penelitian ini digunakan hasil uji ketelitian maximum likelihood dikarenakan memiliki hasil overall accuracy yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil uji ketelitian minimum ditance.

(16)

Tabel 3. Luasan tutupan lahan pesisir kabupaten Sidoarjo pada citra Alos AVNIR-2 tahun 2009

No Kelas

Maximum

Likelihood Minimum Distance Luas (Ha) Luas

(%) Luas (Ha) Luas (%) 1 Badan Air 153.692,1 52,39 132.550,2 45,19

2 Mangrove 12.162,6 4,14 11.662,2 3,98 3 Vegetasi 119.240,1 40,65 111.884,4 38,14 4 Pemukiman 4.128,3 1,42 22.812,3 7,78

5 Lahan

Terbuka 4.119,3 1,40 14.433,3 4,91 Total 293.342,4 100 293.342,4 100

Hasil maxmimum likelihood yang memiliki hasil interpretasi

mendekati sesungguhnya dan hal tersebut dibuktikan dengan

perhitungan uji ketelitian klasifikasi dengan metode confusion matrix serta hasil ground truth atau

pengecekan lapangan dengan nilai overall accuracy sebesar

93,6012%.

16

(17)

Gambar 5. Hasil overlay RTRW kabupaten Sidoarjo tahun 2007 terhadap hasil klasifikasi tutupan lahan

17

 Didapati data lahan kawasan pesisir RTRW kabupaten Sidoarjo tahun 2007 tidak

sesuai dengan hasil klasifikasi tutupan lahan.

 Terdapat adanya

penyimpangan penggunaan lahan yakni adanya pemukiman sebesar 1,42% dikawasan

penelitian.

(18)

18

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Dari perbandingan kedua metode yang digunakan dalam tahapan penelitian yakni Maximum likelihood dan Minimum distance yang paling baik digunakan untuk studi penelitian tutupan lahan adalah metode Maximum likelihood. Dari hasil uji ketelitian klasifikasi dan validasi lapangan, maximum likelihood memiliki overall accuracy sebesar 93,6012% sedangkan metode minumim distance memiliki overall accuracy sebesar

87,5%. Ketelitian kedua metode klasifikasi telah memenuhi toleransi yang diberikan yaitu toleransi diatas 80%. Dalam penelitian ini digunakan hasil uji ketelitian maximum

likelihood dikarenakan memiliki hasil overall accuracy yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil uji ketelitian minimum ditance.

Dari analisis overlay data pada pengolahan spasial, didapati data lahan kawasan pesisir RTRW kabupaten Sidoarjo tahun 2007 tidak sesuai dengan hasil klasifikasi tutupan

lahan. Terdapat adanya penyusutan luas area tambak dan perairan. Selain itu, terdapat adanya penyimpangan penggunaan lahan yakni adanya pemukiman sebesar 1,42%

dikawasan penelitian sedangkan pada peta RTRW tertera bahwa lahan penelitian diperuntukkan sebagai kawasan tambak dan perairan.

(19)

Abidin, H. Z., dkk. 2002. Survei Dengan GPS. Jakarta: Pradnya Paramitha.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., dan Sitepu, M.J. 2004. Pengelolaaan

Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Koddeng, Baharuddin. 2011. Zonasi Kawasan Pesisir Pantai Makassar Berbasis Mitigasi Bencana. Makassar : Universitas Hasanuddin

Lillesand, T.M., Kiefer, R.W., and Chipman J.W. 2004. Remote Sensing and Image Interpretation. Fifth Edition. New york : John Wiley & Sons Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. 2012. Rencana Tata Ruang Wilayah 2011.

Sidoarjo: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

Purwadhi, S.H. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta: Grasindo

Pramudiya, Asrul. 2008. Kajian Pengelolaan Pesisir Berbasis Zonasi di Provinsi Jambi. Semarang : Program Magister Teknik Sipil Universitas

Diponegoro.

Stumeang, Risman.2005. Analisis Fungsi Kawasan dan Zonasi Hutan

Pendidikan da Penelitian Barat Muara Kaeli menggunakan Data Satelit Pengideraan Jauh. Jurnal Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV 2005.Surabaya

19

(20)

Sekian

Terima Kasih

20

Gambar

Gambar 1. Citra hasil klasifikasi tutupan lahan  menggunakan metode maximum likelihood pada citra
Tabel 1. Tutupan lahan hasil metode maximum  likelihood citra Alos AVNIR-2 Tahun 2009
Gambar 2. Citra hasil klasifikasi tutupan lahan  menggunakan metode minimum distance pada citra
Tabel 2. Tutupan lahan hasil metode minimum distance  citra Alos AVNIR-2 tahun 2009
+4

Referensi

Dokumen terkait

9 10 11 12 13 14 15 16 17 PEMANFAATAN PEKARANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA JML. PENYULUHAN WARUNG

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis temukan dalam pelaksanaan metode demonstrasi, proses pelaksanaan demonstrasi yang perlu di siapkan adalah peralatan untuk

bentuk biner dalam fungsi aktivasi sigmoid, untuk dapat diproses kedalam algoritma Neural network untuk mendapatkan jaringan terbaik dari Neural network yang

dalam hal membersihkan badan atau pakaian dari air liur anjing. Dalam syariat Islam menetapkan bahwa cara mensucikannya yaitu dengan membersihkan dengan air sebanyak tujuh

Hasil dari penelitian ini didapat nilai kekerasaan tertinggi pada baja karbon sedang ( pegas daun bekas) yang mengalami proses perlakuan panas (hardening) pada temperature

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri rendah tidak akan merasa yakin terhadap kemampuan dirinya dan tidak akan sanggup mengembangkan kemampuannya, seseorang yang

• Meningkatkan Ukuran N (Jumlah periode yang dirata-rata) yang melancarkan fluktuasi dengan lebih baik, tetapi membuat metode menjadi sedikit senstitif pada perubahan dalam data.

sembelit atau susah buang air besar (konstipasi) merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi pada bayi. Gejala umumnya selain susah buang air.. besar, adalah tinja keras,