• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA EPSON INDUSTRY LINE COSTNER ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA EPSON INDUSTRY LINE COSTNER ABSTRAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA EPSON

INDUSTRY LINE COSTNER

(Ryan RizqiRiana)1 ryanrizqiriana@gmail.com (Raniasari Bimanti Esthi,S.E.,M.Si) 2

raniasari15@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan Pelatihan Kerja terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner.

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 102 responden dan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. karena itu, teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan berpengaruh Motivasi, Disiplin, Dan Pelatihan Kerja terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner. Hal ini dibuktikan dari hasil uji simultan (uji f) dan uji parsial (uji t) menunjukkan nilai signifikan dari tiga variabel bebas yang mendukung hipotesa. Oleh karena itu hasil uji dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan Pelatihan Kerja terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner.

Kata kunci :

Motivasi, Disiplin, Pelatihan Kerja dan Kinerja

1. PENDAHULUAN

Era globalisasi merupakan era yang memiliki kemajuan yang sangat pesat dikarenakan tidak ada batasan dalam mengakses informasi sehingga membuat perusahaan maupun instansi harus mampu mengevaluasi dan mengkaji apa saja yang dapat dilakukan untuk memajukan perusahaan maupun instansi tersebut hal ini didukung dengan teknologi yang semakin canggih dan berkembang, yang mampu menunjang individu itu sendiri, menurut Achmad Suparman globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu sebagai ciri dari seiap individu didunia ini tanpadiabatasi wilayah.

Dalam sebuah perusahaan pasti memiliki suatu target dan tujuan yang ingin dicapai pada kurun waktu atau periode tertentu khususnya dalam era Globalisasi.

Untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, maka perusahaan harus memliki sumber daya yang baik atau memadai.

Kinerja karyawan merupakan suatu asset penting perusahaan,maka dari itu harus

ditingkatkan kinerjanya agar organisasi dapat berkembang dengan baik sesuai tujuan perusahaan. Untuk meningkatkan kinerjanya dalam berorganisasi yaitu dengan memberikan pelatihan, motivasi dan disiplin pada karyawan.

Adapun tingkat kinerja karyawan pada PT Indonesia Epson Industry line Costner ini tergolong masih rendah di lihat dari kualitas barang yang mereka kerjakan, masih sering terdapat produk yang cacat akibat karyawan kurang fokus dalam bekerja dan tingkat kesadaran diri akan tanggung jawab pekerjaannya yang masih rendah.

Kinerja suatu bagian yang sangat penting dan menarik karena terbukti sangat penting manfaatnya. Oleh karena itu upaya- upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya Syamsuddinnor (2014). Kinerja karyawan mempunyai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, salah satu faktor yang

(2)

mempengaruhi kinerja karyawan adalah Motivasi Kerja. Motivasi dapat mendorong seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan secara optimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh seorang pemimpin dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif dalam perusahaan.

Daya dorongan tersebut adalah motivasi. Hasibuan (2014) menyebutkan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja kepada karyawan agar mereka dapat bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan. Motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap suatu organisasi dalam perusahaan, 3 seperti yang telah diungkapkan oleh Hasibuan (2011), bahwa motivasi dapat meningkatkan produktivitas, kedisiplinan, dan dapat mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

Menurut Prof.Dr.H.Supriyadi (2013) Pelatihan berperan sebagai suatu proses pembelajaran sistematis yang mencakup penguasaaan pengetahuan, meningkatkan keterampilan, serta perubahan sikap dan perilaku guna meningkatkan kinerja karyawan. Peneltian dengan judul “Impact of Training on employe Perfomance:A Study Of Telecommunication Sector in Pakistan”dilakukan oleh (Sultana et al.,2012) menjelaskan pengaruh praktik pelatihan sdm terhadap kinerja pegawai pada sector perusahaan telekomunikasi di Pakistan.

Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa pelatihan dipandang sebagai sarana mengatasi perubahan yang inovasi teknologi, persaingan pasar dan memainkan peran kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan, jadi jika pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan berhasil maka kinerja karyawan akan meningkat dengan sendirinya.

Selain faktor motivasi dan pelatihan kerja, faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja adalah disiplin kerja. Menurut Putri el (2015) bahwa Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan ujiregresi linear sederhana disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja, sehingga semakin tinggi disiplin kinerja kerja karyawan maka akan semakin baik, sebaliknya semakin rendah disiplin kerja karyawan semakin buruk pula kinerja karyawan

Fenomena yang terjadi pada adalah masih kurangnya tingkat kesadaran diri dan rasa empati karyawan. Dalam aktivitas kerja pada PT. Indonesia Epson Industry Line Costner sering kali pekerjaan menumpuk pada satu atau beberapa orang sedangkan yang lain terkadang tidak melakukan aktivitas kerja apapun. Hal ini bias disebabkan beberapa hal antara lain kurangnya kesadaran diri akan tanggung jawab pekerjaan, masih rendahnya rasa empati sehingga perlu diberikan informasi pengetahuan kepada karyawan.

Dari pernyataan diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan, motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan. Adapun judul penelitian ini adalah”Pengaruh Pelatihan,Motivasi,dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Indonesia Epson Industry Line Costner”

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara (2013) dalam Ery Teguh et al (2019). Menurut Kasmir (2016:182) dalam Mohammad FM et al (2019). Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah di capai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan pada periode-periode tertentu. Sedangkan menurut Sudaryono (2014) menyatakan kinerja merupakan serangkaian kegiatan yang menggambarkan sejauh mana hasil yang sudah dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi.

Indikator Kinerja Karyawan Indikator kinerja karyawan Moheriono (2012) dalam Ery Teguh dan Puspa Marlina (2019) adalah sebagai berikut:

1. Efektif, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses yang dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.

2. Efisien, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output dengan menggunakan biaya serendah mungkin.

3. Kualitas, indikator ini mengukur

(3)

derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

4. Ketepatan waktu, indikator ini mengukur apakah pekerjaan telah diselesaikan secara benar dan tepat waktu.

5. Produktivitas, indikator ini mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi.

Manfaat Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2013 : 315) manfaat kinerja pada dasarnya meliputi:

1. Perbaikan prestasi, dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan prestasi karyawan.

2. Keputusan penempatan, membantu dalam promosi, perpindahan dan penurunan pangkat pada umumnya.

3. Sebagai perbaikan kinerja karyawan.

4. Sebagai latihan dan pengembangan karyawan.

5. Umpan balik sumber daya manusia, prestasi yang baik atau buruk diseluruh perusahaan mengidentifikasikan seberapa baik sumber daya manusianya berfungsi.

2.1.2 Pengertian motivasi

Motivasi adalah tindakan sekelompok factor yang menyebabkan individu berperilaku dalam cara-cara tertentu.

Malisa (2014) dalam Istiqomah Munawaroh (2018

).

Indikator motivasi

Adapun indikator dalam motivasi menurut Sunyoto (2012:13) dalam Hendri Sembiring (2020) adalah sebagai berikut :

1. Promosi

Pomosi adalah kemajuan seorang karyawan pada suatu tugas yang lebih baik, baik dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih berat, martabat atau status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan pembayaran upah dan gaji.

Syarat waktu, tempat atau syarat-syarat kerja lainnya dapat juga merupakan ciri- cirinya “tugas yang lebih baik”, dimana seorang karyawan mendapat promosi, tetapi jika tugas tidak mengandung kecakapan atau tanggung jawab yang lebih besar serta pembayaran yang lebih

tinggi, maka ini bukan merupakan promosi. Promosi bagi karyawan adalah lebih penting daripada kenaikan gaji.

Umumnya setiap promosi berarti suatu pemberian upah berupa uang yang lebih banyak.

2. Prestasi Kerja

Pangkal tolak pengembangan karir seseorang adalah prestasi kerjanya melakukan tugas yang dipercayakan kepadanya sekarang. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sulit bagi seorang karyawan yang diusulkan oleh atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi di masa depan.

3. Pekerjaan itu sendiri

Telah berulang kali ditekankan bahwa pada akhirnya tanggung jawab dalam mengembangkan karir terletak pada masing-masing pekerja. Semua pihak seperti pimpinan, atasan langsung, kenalan dan para spesialis di bagian kepegawaian, hanya berperan memberikan bantuan. Berarti tergantung pada karyawan yang bersangkutan, apakah akan memanfaatkan berbagai kesempatan mengembangkan diri sendiri atau tidak.

4. Penghargaan

Pemberian motivasi dengan melalui kebutuhan penghargaan seperti penghargaan atas prestasinya, pengakuan atas keahlian dan sebagainya.

Hal yang sangat diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi para karyawan. Penghargaan disini dapat merupakan tuntutan faktor manusiawi atas kebutuhan dan keinginan untuk menyelesaikan suatu tantangan yang harus di hadapi. Karyawan dengan kemampuannya melaksanakan tugas apa saja yang diberikan oleh tempat dimana mereka bekerja. Tentu saja semakin tinggi jabatan akan semakin berat tugas yang menjadi tanggung jawabnya, demikian juga garis wewenangnya semakin luas dan besar.

5. Pengakuan

Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi karyawan dalam suatu pekerjaan merupakan suatu kewajiban oleh perusahaan. Karena pengakuan tersebut merupakan salah satu kompensasi yang harus diberikan oleh

(4)

perusahaan kepada karyawan yang memang mempunyai suatu keahlian tertentu dan dapat melaksanakan pekerjaan yang baik pula. Hal ini akan mendorong para karyawan yang mempunyai kelebihan di bidangnya untuk lebih berprestasi lebih baik.

6. Keberhasilan dalam bekerja

Keberhasilan dalam bekerja dapat memotivasi para karyawan untuk lebh bersemangat dalam melaksanakan tugas- tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Dengan keberhasilan tersebut setidaknya dapat memberikan rasa bangga dalam perasaaan karyawan bahwa mereka telah mampu mempertanggung jawabkan apa yang menjadi tugasnya. Dengan demikian pihak perusahaan pun akan semakin percaya bahwa karyawannya mempunyai kemampuan yang baik dan hal ini akan memacu pihak perusahaan untuk mempertahankan karyawannya untuk tidak pindah ke tempat yang lain.

Tujuan motivasi

Menurut Tujuan motivasi menurut Hasibuan (2016 :146) adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan

d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan e. Mengefektifkan pengadaan karyawan f. Menciptakan suasana dan hubungan

kerja yang baik

g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan

h. Meningkatkan tingkat kesehajteraan karyawan

i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas- tugasnya.

j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

2.1.3 Pengertian Disiplin Kerja

Menurut Harlei (2010) disiplin kerja adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan aturan dari instansi baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Indikator Disiplin Kerja 1. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ni berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. Akan tetapi jika pekerjaan itu diluar kemampuannya atau jauh dibawah kemampuannya maka kesungguhan dan kedisiplinan pegawai rendah.

2. Teladanan pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.

Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang kurang baik, para bawahannya pun kurang disiplin.

Pimpinan jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik jika dia sendiri kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan siteladani bawahannya.

Hal ini lah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahan pun mempunyai disiplin yang baik pula.

3. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijakin dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik. Pengawasan melekat ialah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai instansi. Sebab dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada ditempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

(5)

pekerjaanya. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai.

Pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya.

4. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan instansi, sikap, dan perilaku indisipliner pegawai akan berkurang. Berat/ringan sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan pegawai. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal, dan diinformasikan secara jelas kepada semua pegawai. Sanksi hukuman harusnya tidak selalu ringan atau terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik pegawai untuk mengubah perilakunya. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan yang indisipliner, bersifat mendidik, dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam instansi.

5. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan pegawai instansi. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi pegawai yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan.

Dengan demikia, pimpinan akan dapat memelihara kedisiplina pegawai instansi. Sebaliknya, apabila seorang pimpinan kurang tegas atau tidak menghukum karyawan yang indisipliner, sulit baginya untuk memelihara kedisiplinan bawahannya, bahkan sikap indisipliner pegawai semakin banyak karena mereka bertanggung jawab bahwa peraturan dan sanksi hukumannya tidak berlaku lagi.

Pimpinan yang tidak tegak menindak atau menghukum pegawai yang melanggar peraturan, sebaliknya tidak usah membuat peraturan atau tata tertib

pada instansi tersebut.

6. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusian yang harmonis diatara sesama pegawai ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu instansi. Hubunganhubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group relationship, dan cross relationship hendaknya harmonis..

Manfaat Disiplin Kerja

Menurut Sutrisno (2012:88) manfaat disiplin kerja adalah sebagai berikut : 1. Bagi Organisasi

Adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Bagi Karyawan

Akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawn dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terciptanya tujuan organisasi.

Jenis -Jenis Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2013), jenis-jenis disiplin kerja adalah sebagai berikut:

1. Disiplin Preventif

Disiplin prefentif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi aturan yang berlaku di perusahaan.

2. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan menggerakkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.

2.1.4 Pengertian Pelatihan Kerja

Menurut Mangkunegara (2011) Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas

.

(6)

Indikator Pelatihan Kerja

Mangkunegara (2013;62) mengungkapkan indikator-indikator pelatihan diantaranya:

1 Jenis pelatihan

Berdasarkan analisi kebutuhan program pelatihan yang telah dilakukan maka perlu dilakukan pelatihan peningkatkan kinerja pegawai dan etika kerja bagi tingkat bawah dan menengah.

2 Tujuan pelatihan

Tujuan pelatihan harus konkrit dan dapat diukur, oleh karena itu pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja yang maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja yang harus diterapkan.

3 Materi

Materi pelatihan dapat berupa : pengeloalaan manajemen, Tata naskah, psikologis kerja, komunikasi kerja, disiplin dan etika kerja, kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja.

4 Metode yang digunakan

Metode pealtihan yang digunakan adalah metode pelatihan dengan teknik partisipasif yaitu diskusi kelompok, konferensi, simulasi, bermain peran games, tes dan kerja tim.

5 Waktu

Akumulasi waktu yang mengikuti pendidikan dan pelatihan karyawan dalam proses implemntasi.

Manfaat Pelatihan Kerja

Menurut Simamora dalam Hartatik (2014) terdapat beberapa manfaat yang didapat dari program pelatihan, yaitu sebagai berikut:

➢ Meningkatkan kuantitsd dan kualitas produktivitas.

➢ Mengurangi waktu belajar yang diperllukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima.

➢ Membentuk sikap, loyalitas dan kerja sama yang lebih menguntungkan.

➢ Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima.

➢ Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

➢ Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.

➢ Membantu karyawan dalam meningkatkan dan mengembangkan pribadi mereka.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1: Pengaruh Budaya Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.

Hipotesis 2: Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja Karyawan.

Hipotesis 3: Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

Hipotesis 4: Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

Gambar 2. 1 Model Penelitian

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakkan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakkan statistic.

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner sebanyak 137 orang

.

Metode sampel yang digunakkan dalam penelitian ini adalah sampel random sampling dengan margin eror 5%, dengan demikian jumlah sampel yang digunakkan adalah 102 karyawan.

Pengumpulan data menggunakkan kuesioner dengan skala likert 1 sampai 5 yang terdiri dari 4 variabel. Pertanyaan skala likert membagi pilihan dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu, setuju, dan sangat setuju.

Analisis reliabilitas mengukur konsistensi item pertaanyaan penelitian dalam bentuk skala dan stabilitas pengukuran dari setiap dimensi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan angka di atas 0,6 pada setiap variabel penelitian sehingga dapat dipastikan

Motivasi (X1)

Disiplin (X2)

Pelaihan Kerja (X3)

Kinerja Karyawan

(Y)

H1

H4 H3 H2

(7)

pertanyaan penelitian reliabel. Analisis validitas bertujuan menguji apakah pertanyaan penelitian memberikan hasil yang tepat sesuai tujuan. Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan t hitung > t tabel dapat dipastikan pertanyaan valid untuk diuji.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas

Variable Cronbach's

Kriteria Keterangan Alpha

Motivasi 0,743 Alpha

cornbach's

Reliabel

Disiplin 0,762 Reliabel

Pelatihan

Kerja 0,771 > 0,60

maka reliabel

Reliabel Kinerja

karyawan 0,775 Reliabel

Tabel 3. Ringkasan Uji Hipotesis Kode Uraian Hipotesis T value Kesimpulan

H1

Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan

3,784 Diterima

H2

Disiplin berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan.

3,263 Diterima

H3

Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan

2,930 Diterima

H4

Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pelatihan

kerja berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan.

37.651 Diterima

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Variabel Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan uji t diperoleh keterangan bahwa variabel Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t hitung > t tabel ( 3,784 > 1,984 ) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa Motivasi dalam penelitian ini secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner.

2. Pengaruh Variabel Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Disiplin terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan uji t diperoleh keterangan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t hitung > t tabel ( 3,263 > 1,984 ) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,002 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa disiplin kerja dalam penelitian ini secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Indonesia Epson Industry Line Costner.

.

3. Pengaruh Variabel Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan uji t diperoleh keterangan bahwa variabel Pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t hitung > t tabel ( 2,930 > 1,984 ) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,004 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa motivasi kerja dalam penelitian ini secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner.

4. Pengaruh Variabel Motivasi, Disiplin, dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Motivasi, Disiplin, dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan uji f diperoleh keterangan bahwa variable Motivasi, Disiplin, dan Pelatihan Kerja secara Bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai f hitung 37,651 > f tabel 2,70 Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa Motivasi, Disiplin, dan Pelatihan Kerja dalam penelitian ini secara

(8)

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner.

5. KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan, pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam kondisi ini menggambarkan bahwa semakin baik motivasi yang diterapkan tentunya akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner.

2. Disiplin memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam kondisi ini menggambarkan bahwa semakin baik disiplin yang diterapkan tentunya akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner

3. Pelatihan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat Pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam kondisi ini menggambarkan bahwa semakin baik Pelatihan kerja yang diterapkan tentunya akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja karyawan PT.

Indonesia Epson Industry Line Costner.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel motivasi, disiplin, dan pelatihan kerja terhadap

kinerja karyawan PT. Indonesia Epson Industry Line Costner

Saran

Penelitian yang telah dilakukan memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi, disipini, dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Indonesia Epson Industry Line Costner.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dalam penelitian lebih lanjut dapat menambahkan variabel lain yang belum pernah dibahas sebelumnya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga dapat menjadikan penelitian yang lebih luas yang dapat diimplementasikan untuk kualitas sumber daya manusia yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Rani kurniasari1, Nurvi Oktaniani2, Gema Ramadhanti3 Pelatihan kerja dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan baru pada PT. Kuumatama MItra Selaras Jakarta Volume 2 No.2 September 2018 P-ISSN 2550-0805 E- ISSN 2550-0791

Debby Endayani Safitri Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Dimensi VOL.8, NO. 2 : 240-248 JULI 2018 ISSN: 2085-9996

Muhammad Elfi Azhar*1 , Deissya Utami Nurdin2 , Yudi Siswadi3 Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan l Humaniora, Vol.4, No. 1, April 2020 : 46-60

Suhardi M. Anwar1* , Muh. Yusuf Q1,

Darmawati1 PENGARUH

MOTIVASI DAN KOMITMEN

TERHADAP KARYAWAN PT.

MUTIARA DI KECAMATAN

MAPPEDECENG Equilibrium Volume 7. Nomor 1. Tahun 2018 eISSN 2684-9313 Hal. 25 - 33 pISSN 2088-7485

Khaula Anjelina Mendropa Effect of Work Motivation and Discipline on Employee Performance of PT. Pos Indonesia Lubuk Pakam Volume 1 No 4.October 2018, pp 93-97 e-ISSN:

(9)

2684-9747

http://exsys.iocspublisher.org/index.ph p/JMAS

Angela Worang Roy F. Runtuwene Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Kota Tomohon Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 2, 2019 (p-ISSN 2338- 9605; e-2655-206X)

Trifena Setiawaty Sinaga, Rahmat Hidayat

Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap kinerja Karyawan pada PT.

Kereta Api Indonesia Jurnal Ilman:

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 8, Issue 1, Maret 2020, pages 15-22 p- ISSN 2355-1488, e-ISSN 2615-2932 Adinda Farhah1) *, Jafar Ahiri2) , Muh.

Ilham3) PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA

KARYAWAN ISSN-e 2502-275255 Vol. 5, No. 1,Januari 2020, Hal: 1-7 Muhammad Fauzi*, Nurul Wakhidah*

PENGARUH DISIPLIN KERJA,

MOTIVASI KERJA DAN

PENGEMBANGAN KARIR

TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT. SEMARANG

AUTOCOMP MANUFACTURING

INDONESIA Journal homepage:

https://journal.feb-uniss.ac.id/home ISSN Paper : 2356-2439,ISSN Online : 2685-2446

Gambar

Gambar 2. 1 Model Penelitian
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Cara membuka Sbobet melalui hp atau handphone berbagai style merk dari hp jadul hingga hp canggih seperti blackberry, android, iphone dan Cara Pasang Taruhan Sbobet Dari

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Dalam menjalankan perusahaannya, Wisma Faeyza Syakira saat ini belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi sehingga ada beberapa kendala yang dihadapi, antara

Strategi khusus yang digunakan adalah menawarkan ke perusahaan- perusahaan, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, KBIH (walaupun pegawai sudah haji tetapi tabungan

(2) Dalam hal pengangkatan, pemberhentian dan penggantian Pengawas dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, atas permohonan yang berkepentingan atau

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Aktivitas Antioksidan Dan Kualitas

Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden terbanyak dalam penelitian pengaruh pemberian sari buah labu siam ( Sechium Edule ) terhadap perubahan

Pada hasil kuesioner angket kedua, yakni sikap terhadap tema maskulinitas Joe Taslim dalam iklan televisi LG G3 Stylus, tanggapan responden juga menyatakan kesetujuannya. Pada