• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PROSES PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID 19 MAHASISWA ADMINISTRASI PERKANTORAN POLITEKNIK LP3I JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA PROSES PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID 19 MAHASISWA ADMINISTRASI PERKANTORAN POLITEKNIK LP3I JAKARTA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

300

ANALISA PROSES PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID 19

MAHASISWA ADMINISTRASI PERKANTORAN POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Oleh : Faridah

Administasi Bisnis Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Raya No.7-9 Jakarta Pusat 10450

Telp 021-31904598 Fax: 31904599 Email : idaf4200@gmail.com

ABSTRACT

The outbreak of the COVID-19 has made everyone experience changes in their daily lives.

Learning activities must still run even though they are online. The purpose of this research is to describe the online learning process during the pandemic for LP3I Jakarta Institute of Technology Faculty of Business Administration Student, Depok campus. This type of research is a qualitative description. Data - data collected using observation techniques, interviews and literature. The data analysis technique uses the Miles & Huberman model by utilizing the google meet application. From the results of the data analysis it can be concluded that the online learning process at the LP3I Politkenik Jakarta, Depok campus is going quite well.

Even though at the beginning of the pandemic, students felt dissatisfied with learning to use online. But basically they prefer learning to be done in person (off line) than online. The positive side of online learning is that students are better able to solve the problems they experience and are more courageous in speaking and more technologically literate.

However, in practice, there are still a small number of students who have problems, such as frequent network breaks, expensive quota purchases, and lecturers not knowing the seriousness of student learning because they do not meet face-to-face. Suggestions submitted should lecturers increase creativity for the purpose of achieve maximum learning goals and students can be more motivated to take part in learning, research on learning to keep going to be developed and improved for the advancement of education, provide training to educators on the latest technology and the Government provides quotas more evenly to students.

Keywords: Process, Online Learning, Covid-19 Pandemic,Office Administration

ABSTRAK

Terjadinya wabah pandemi covid-19 membuat semua orang mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran tetap harus berjalan meskipun secara online.

Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran online dimasa pandemi covid-19 pada mahasiswa Administrasi Perkantoran Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok.

Jenis penelitian adalah deksripsi kualitatif. Data – data yang dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisa data menggunakan model Miles & Huberman dengan memanfaatkan google meet. Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar melalui daring (online) di Politkenik LP3I

(2)

Jakarta kampus Depok berjalan cukup baik. Meski di awal pandemic mahasiswa merasakan ketidakpuasan karena belajar menggunakan online. Tetapi pada dasarnya mahasiswa lebih suka pembelajaran langsung (off line) dibandingkan online. Sisi positif pembelajaran online membuat mahasiswa lebih mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami dan lebih berani berbicara serta lebih melek teknologi. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat sebagian kecil mahasiswa terkendala seperti jaringan yang sering putus, pembelian quota yang mahal dan dosen tidak mengetahui keseriusan belajar mahasiswa karena tidak bertemu langsung. Saran yang disampaikan sebaiknya dosen lebih meningkatkan kreativitas demi tercapainya tujuan belajar lebih maksimal dan mahasiswa dapat lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, penelitian mengenai pembelajaran agar terus dikembangkan dan ditingkatkan demi kemajuan pendidikan, memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik mengenai teknologi terbaru dan Pemerintah memberikan quota secara lebih merata kepada mahasiswa.

Kata Kunci: Proses, Pembelajaran Online, Pandemi Covid-19, Administrasi Perkantoran

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bagian-bagian yang penting dalam kegiatan pendidikan adalah belajar dan mengajar, sebab aktivitas tersebut untuk keberhasilan tujuan belajar yang ingin dicapai. Tujuan belajar adalah meningkatkan kompetensi (kemampuan) dan keterampilan bagi pelajar atau mahasiswa.

Munculnya virus covid-19 yang menyerang kehidupan di dunia, berakibat kegiatan belajar tidak lagi berjalan secara normal. Seluruh lembaga pendidikan menerapkan pembelajaran dengan menjaga jarak, bahkan kegiatan pembelajaran dijalankan melalui daring.

Kita sebagai manusia tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan seperti halnya adanya virus covid 19 yang tiba-tiba membuat resah dunia pendidikan dan kehidupan manusia, tanpa seorang pun tahu kapan semua berakhir sehingga untuk sementara kegiatan belajar berpindah ke rumah. Hal ini bertujuan agar setiap pihak mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah melalui himbauan berupa edaran surat dari Mendikbud No. 4 (empat) tahun 2020, agar tidak terjadi penyebaran virus covid 19 semakin meluas.

Lembaga pendidikan harus

mempersiapkan diri mengubah bentuk pembelajaran tidak seperti biasa tetapi dengan online sesuai dengan himbauan pemerintah karena ini merupakan jalan keluar atau solusi yang harus diambil dan diputuskan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan kondisi pandemic terus melonjak. Apakah lembaga pendidikan itu siap atau belum siap tapi pembelajaran harus tetap berjalan. Walaupun kegiatan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar dikarenakan kurangnya fasilitas atau sarana belajar pada lembaga pendidikan, seperti sinyal lemah (lemot).

Situasi ini membutuhkan solusi agar semua aktifitas belajar tetap dilaksanakan seperti biasa. Ada atau tidak ada ketersediaan fasilitas teknologi lembaga, kondisi tenaga kependidikan dan peserta belajar dalam penggunaan teknologi, apakah peserta didik memiliki perangkat teknologi, sinyal yang harus kuat dan kendala biaya untuk memenuhi pembelajaran daring. Suka tidak suka semua pihak harus belajar menghadapi kenyataan ini, karena pandemic yang datang ditengah kehidupan kita mengharuskan semua aktivitas belajar dilakukan sepenuhnya secara daring.

Dalam menghadapi adanya covid-19 Politeknik LP3I Jakarta mulai melakukan perubahan dalam proses pelaksanaan pendidikan dengan melalui media online

(3)

302

(daring), dengan berbagai aplikasi seperti aplikasi google meet, WA grup, zoom meeting, dengan menggunakan layanan komunikasi melalui video dan sebagainya.

Pelaksanaan evaluasi belajar pun memanfaatkan googleform dan Edmodo.

Namun demikian masih terdapat kendala yang ditemui, seperti jaringan internet atau sinyal yang kurang baik. Dengan demikian akan menimbulkan kesukaran - kesukaran dalam memutuskan kapan, seperti apa media yang cocok dan tepat dan bagaimana memutuskan penggunaan media berkaitan dengan pengkajian bahan materi yang digunakan.

Permasalahan dari tenaga didik adalah terbatasnya pengetahuan dibidang informatika dan pengawasan ke mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran secara serius atau tidak serta keaktifan belajar juga perlu diperhatikan, adakah fasilitas pendukung dan akses jaringan internet.

Beragam kendala dan permasalahan yang ditemui tersebut harus diatasi dengan penguasaan teknologi, dengan melibatkan peran orangtua secara intensif, dan memberikan penugasan pribadi agar mereka lebih serius untuk belajar.

Permasalahan yang selalu terjadi adalah faktor internet.

State of The Art

Penelitian terdahulu yang dilakukan (Aini, 2021) dalam penelitian nya mengatakan “faktor utama yang mendukung adalah gawai dan keterbatasan kuota untuk membantu mahasiswa melaksanakan pembelajaran dengan baik.

Selain sebagai faktor pendukung, jaringan internet juga merupakan faktor penghambat utama apabila jaringan yang digunakan tidak kuat atau lemah, kuota internet tidak cukup”.

Begitu pula penelitian yang dijalankan oleh (Asmuni, 2020) menunjukkan bahwa “Terdapat beraneka ragam problematika guru dan wali murid di kondisi pandemic 19 dalam

melaksanakan pembelajaran online (daring)”

Politeknik LP3I dalam melakukan kegiatan belajar di masa Covid-19 pada dasarnya hampir sama dengan lembaga pendidikan lain seperti WA Grup, Google meet maupun Zoom Meeting atau Google Class Room.

Perbedaan Pembelajaran di Politeknik LP3I selama pandemi adalah menggunakan sistem atau aplikasi yang dibuat lembaga untuk interaksi antara dosen dengan mahasiswa, seperti aplikasi smart student untuk mahasiswa dan smart lecture untuk dosen, dan Learning Management System (LMS) sebagai media interaksi yang memang dipersiapkan selama pembelajaran berjalan secara online. Selain itu saat pembelajaran akan dimulai bagian akademik juga ikut masuk dalam belajar dan mengajar untuk memantau jalannya proses pembelajaran, artinya akademik dapat melihat bahwa proses kegiatan belajar tetap terlaksana cukup baik meskipun secara online dan dosen tetap menjalankan kewajiban mengajar, walau pun dari segi keseriusan mahasiswa kurang dapat terpantau dengan baik, apakah mereka serius menyimak atau tidak. Hal ini menjadi tugas bagi lembaga pendidikan dalam segi keseriusan mahasiswa, karena pembelajaran tidak bertemu fisik.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik meneliti tentang “analisa proses pembelajaran di masa pandemic covid-19 pada mahasiswa administrasi perkantoran Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok”.

Perumusan Masalah

Perkembangan covid-19 yang terus meningkat membuat lembaga pendidikan berubah dalam praktek pembelajarannya yang biasanya dilaksanakan di kelas, berubah menjadi pembelajaran daring.

(4)

Peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembelajaran online berjalan di masa covid-19 pada mahasiswa administrasi perkantoran Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok?

2. Apa saja kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran di Politeknik LP3I kampus Depok selama pandemi?

3. Apa solusi yang dalam mengatasi proses pembelajaran di masa pandemic covid-19 di Politeknik LP3I kampus Depok?

Fokus Penelitian

Sesuai latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini difoksukan pada “Analisa Proses Pembelajaran Online Di Masa Covid-19 Pada Mahasiswa Administrasi Perkantoran Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok”.

TUJUAN PENELITIAN

Secara umum tujuan diadakannya penelitian antara lain :

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran online semasa pandemi -19 pada di Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok pada mahasiswa jurusan administrasi perkantoran

2. Untuk mengetahui kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran daring pada mahasiswa administrasi perkantoran pada masa pandemic covid-19 di Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok.

3. Untuk mencari tahu solusi yang muncul di LP3I Jakarta kampus Depok dalam mengelola pembelajaran online selama pandemi covid-19.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan adalah penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan masalah yang sama (berkaitan), yang memiliki tujuan menginginkan siswanya atau mahasiswa dapat menggali minat dan motivasi belajarnya, ketika berinteraksi dalam pembelajaran ditengah wabah virus covid- 19 serta dapat menemukan media pendidikan yang sesuai.

TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Penelitian Terdahulu

Berdasarkan pendapat dan jawaban dari penelitian sebelumnya oleh beberapa peneliti terkait dengan masalah yang diteliti menjadi acuan yang sangat membantu. Karena dengan melihat pada penelitian sebelumnya, dapat menjadi studi banding bagi penelitian-penelitian serupa.

Selain itu dapat dijadikan sebagai referensi yang mendatangkan manfaat untuk penelitian berikutnya guna mendapatkan gambaran dan kesimpulan secara jelas, sehingga penelitian-penelitian ini selalu berkembang dan menjadi sebuah ilmu baru yang menciptakan kreatitfitas bagi keilmuan.

Pembelajaran daring terkadang membawa kejenuhan dan kebosanan bagi diri siswa maupun mahasiwa, sehingga kurang dirasakan efek positifnya. Sebab itu mahasiswa lebih tertarik dengan pembelajaran secara bertatapan.

Sebagaimana yang terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh (Putria, Maula, & Uswatun, 2020), dengan judul penelitiannya analisis proses pembelajaran dalam jaringan (daring) masa pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar yang menghasilkan “Perpindahan bentuk pembelajaran saat covid 19 yang biasanya bertemu langsung kemudian harus melakukan perubahan kebiasaan yang

(5)

304

selama ini berjalan, dimana belajar harus menggunakan media maya dan efeknya adalah mendatangkan kebosanan dalam diri siswa bahkan mereka merasa jenuh dengan situasi sekarang ini, karena harus melakukan belajar secara online”.

Begitu pula dengan penelitian (Ningsih, 2020) yang mendapatkan hasil penelitiannya “bahwa 100% pada program studi teknologi pendidikan universitas Baturaja mahasiswa menjalankan aktifitas pembelajaran tanpa bertemu muka melainkan jarak jauh. Namun, mahasiswa lebih kurang 93,5% lebih menyukai untuk pelaksanaan pembelajaran selanjutnya tetap diadakan dengan metode off line (tatap muka) di kelas, karena lebih fokus bila dibandingkan dengan pembelajaran online.”

Walaupun kebosanan seringkali melanda jiwa generasi muda yang sedang menjalani penddidikan dan pembelajaran, tetapi mereka menyadari bahwa hal ini memang harus dilakukan demi keberlangsungan proses pembelajaran, sehingga sudah harus dibiasakan. Karena sesuatu hal baru jika dilakukan tanpa beban pada akhirnya akan menjadi terbiasa.

Hasil penelitian oleh (Handarini, 2020) yaitu “pembelajaran daring sudah mulai dilakukan di tempat tinggal masing- masing, dari hasil peneltian ternyata bawa efek positif yaitu siswa didik mulai terbiasa belajar secara mandiri dan menciptakan motivasi belajar dalam diri mereka”.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh beberapa peneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar melalui dunia maya dapat membosankan bagi peserta didik, namun dapat melatih kemandirian dan meminimalisir terjadinya penyebaran covid-19 serta menanamkan rasa kemandirian pada diri siswa.

Proses

Agar setiap aktifitas pembelajaran dapat berhasil baik, maka perlu

diperhatikan tahapan proses yang akan dijalankan, karena tanpa menggunakan proses dengan benar , maka hasil yang didapatkan tidak akan memuaskan.

Sudaryono (2017:15) mengatakan bahwa “Proses adalah metode atau cara sistematis dalam melakukan atau menangani suatu kegiatan”.

Sedangkan menurut Agustin Rozalena (2017:105) “Proses merupakan pembinaan terhadap kemampuan atau berpikir, mengeluarkan gagasan, ide dan inovasi terbaru”.

Proses Pembelajaran

Penelitian oleh (Putria, Maula, &

Uswatun, 2020) menyatakan bahwa

“suatu proses perubahan diri melalui kegiatan pelatihan dan pembelajaran yang terjadi pada diri seseorang dalam melaksanakan pembelajaran serta lain-lain dalam mencari ilmu dikatakan oleh Marquis & Hilgard dengan istilah belajar”.

Pane & Darwis Dasopang (2017) dalam (Putria, Maula, & Uswatun, 2020) menurut pendapat mereka proses pembelajaran adalah “Komponen- komponen yang terintegrasi dalam sistem yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Hamalik (2002:6) dalam jurnal penelitian (Yusuf, 2018), Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (peserta didik dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar, fasilitas (ruangan, pemisahan audio visual), dan proses yang saling mengikat dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran Online

Penelitian oleh (Firman & Rahman, 2020), mengutip pendapat dari Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011)

“Pembelajaran online adalah suatu proses

(6)

belajar yang membutuhkan akses internet, koneksi, fleksibility, dan kemampuan untuk mengeluarkan berbagai jenis interaksi.

Mustofa et al (2019) dalam (Fitriyani, Fauzi, & Sari, 2020) bahwa Pembelajaran online merupakan suatu sistem pembelajaran dengan jarak jauh melalui rangkaian metode pengajaran. Ada kegiatan pendidikan yang dilakukan terpisah dari kegiatan belajar.

Pembelajaran online tersedia di Internet dan jaringan Web 2.0 (Alessandro, 2018) artinya, penggunaan pembelajaran online melibatkan elemen teknis (teknologi) jaringan internet sebagai sebuah sarana dan sebagai sistem.

Indikator Pembelajaran

Wotruba dan Wright dalam (Yusuf, 2018) mengungkapkan hasil kajiannya tentang 7 indikator pencapaian keberhasilan pembelajaran efektif, adalah : 1) pengorganisasian materi yang baik, 2) komunikasi yang efektif 3) penguasaan dan semangat antusiasme pada materi pelajaran, 4) sikap menerima secara positif terhadap peserta didik, 5) pemberian evaluasi (nilai) secara adil, 6) keluwesan (fleksibilitas) dalam pendekatan atau metode pembelajaran dan 7) hasil dari belajar peserta didik yang baik.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan merupakah satu hal yang penting dalam penelitian.

Metode penelitian hal ini juga dikatakan sebagai suatu proses dalam memilih cara yang khusus menyelesaikan segala permasalahan dalam penelitian.

Karena itu dalam penelitian terdapat kata kunci yaitu rasional, empiris dan sistematis. Dengan mengikuti metode dalam penelitian secara sistematis untuk

menghasilkan sebuah penelitian yang memiliki kompetensi, kredibelitas, serta

tepat guna dan bisa

dipertanggungjawabkan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan informasi melalui bahan-bahan perpustakaan, seperti dokumen-dokumen, jurnal serta interaksi dengan mahasiswa melalui aplikasi gmeet untuk mengetahui permasalahan atau kendala saat berlangsungnya proses pembelajaran.

Pada penelitian jenis deskriptif kualitatif dilakukan deskripsi data, menganalisis pencatatan serta melakukan klarifikasi kondisi saat itu. Menurut (Kim, H., Sefcik, J. S., & Bradway, C., 2016), dalam (Yuliani, 2018) Deskriptif kualitatif (QD) difokuskan untuk menjawab penelitian yang terkait pada pertanyaan apa, siapa di mana, dan bagaimana kejadian atau pengalaman itu akan terjadi sampai akhirnya ditentukan dan ditentukan secara rinci menemukan pola yang diperlihatkan pada suatu peristiwa.

Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa deskriptif kualitatif (QD) adalah metode penelitian sesuai dengan pendekatan induktif kualitatif sederhana.

Aliran induktif ini berarti bahwa penelitian deskriptif kualitatif (QD) dimulai dengan proses atau peristiwa yang menjelaskan, dari mana akhirnya dapat dibuat suatu generalisasi yang merupakan kesimpulan dari suatu proses atau peristiwa.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah mahasiswa jurusan administrasi perkantoran, karena penulis merupakan dosen yang mengampu pada bidang administrasi perkantoran di Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok dengan jumlah mahasiswa 68 orang.

Google meet dimanfaatkan sebagai media interaktif untuk menggali dan menyaring data kepada mahasiswa yang sedang

(7)

306

melakukan pembelajaran daring dengan berbagai aplikasi online

Teknik Pengumpulan Data

Teknik mengumpulkan data terdiri dari data-data dari mahasiswa melalui googleform dan googlemeet sebagai media interaksi, dan sumber-sumber dari berbagai referensi, jurnal dan dokumen- dokumen, kemudian data-data yang sudah terkumpul dianalisa, disajikan, hingga menyimpulkan hasil penelitian atau membuat kesimpulan. Secara ringkas pengumpulan data menggunakan :

1. Studi Pustaka (Library Research) Sumber dari studi pustaka yang dipelajari, aktivitasnya untuk menambahkan referensi ke studi yang dilakukan dengan membaca buku terkait sebagai bibliografi atau jurnal ilmiah yang terkait dengan masalah yang dibahas peneliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengetahuan teoritis yang benar, akurat tentang informasi ilmiah.

2. Observasi

Observasi merupakan cara untuk mendapatkan data dengan terlebih dahulu melakukan pengamatan langsung kepada objek yang akan dibahas atau teliti, yaitu mengamati proses jalannya pembelajaran yang sedang berjalan selama covid-19 masih melanda, kemudian melakukan pencatatan secara logis, sistematis, obyektif dan rasional terkait dengan fenomena yang terjadi dalam situasi sebenarnya.

Observasi menurut Banister dalam Ni'matuzahroh (2018), diarahkan pada kegiatan memperhatikan fenomena dengan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:203) “ observasi adalah proses

yang kompleks,sebuah proses yang terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis”.

3. Wawancara

Metode wawancar atau interview adalah merupakan teknik pegumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan langsung ditujukan kepada responden yang akan diteliti dan diwawancarai.

Wawancara ini dimaksudkan untuk mencatat pendapat, perasaan dan emosi individu dalam suatu organisasi.

Dengan adanya wawancara maka peneliti dapat memperoleh data lebih akurat dengan demikian akan mudah memahami karena dapat melihat ekspresi orang yang diwawancara dan dapat mengklarifikasi dan meluruskan hal-hal yang ingin kita ketahui.

Teknik wawancara dilakukan dengan maksud agar dapat mengumpulkan data-data atas objek Penelitian, melalui wawancara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada objek yang dituju. Jenis wawancara yang peneliti lakukan yaitu dengan menggunakan wawancara terstruktur yang telah disusun secara sistematis.

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang peneliti lakukan adalah teknik analisis Miles and Huberman. Sugiyono (2013 : 37) mengutip pendapat Miles and Huberman yang mengatakan bahwa data tersebut jenuh karena kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan sampai selesai.

Teknik dalam menganalisa data yaitu dengan mengumpulkan data yang didapatkan dari hasil interview dan observasi dengan mereduksi semua data, yaitu dengan melakukan penyederhanaan data agar sesuai kebutuhan dan mudah dalam mendapatkan informasi. Kemudian setelah data direduksi, dilakukan

(8)

penyajian data yaitu dengan pemilahan sesuai data penting dan data yang kurang penting. Setelah itu barulah diambil kesimpulan.

Desain Penelitian

Alur kegiatan dalam Penelitian akan dibuatkan dalam bentu desain penelitian yang terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1. Reduksi Data

Dalam reduksi data peneliti memusatkan perhatian pada penyederhanaan, abstrak dan mentransforamsi data kasar (mentah) yang sudah dicatat saat kegiatan berlangsung. Data mentah yang sudah direduksi kemudian diringkas dan ditampilkan dengan disusun secra sistematis, sehingga memberikan gambaran dengan jelas berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sehingga memudahkan penulis ketika membutuhkan data tersebut.

2. Penyajian Data

Hasil dari reduksi data, kemudian dibuatkan Laporan dalam bentuk narasi.

3. Penarikan kesimpulan

Tahap akhir adalah menyajikan kesimpulan, untuk menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian secara refresentatif subjektual.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Mempersiapkan Aplikasi untuk Pembelajaran Online

Berdasarkan hasil dari pengamatan, serta wawancara yang telah dilakukan memang saat diawal adanya covid 19, mahasiswa belum terlalu siap menghadapi pembelajaran online. Namun dosen berusaha mencari media yang pas dan cocok untuk digunakan dalam pembelajaran, supaya mahasiswa tertarik mengikuti pembelajaran. Karena memang

hal ini baru terjadi dan pertama kali dialami oleh dunia pendidikan. Hal ini tidak berlangsung terlalu lama. Karena situasi ini akhirnya menjadi hal yang biasa dan meningkatkan kreativitas baik mahasiswa mau pun dosen dalam menjalankan pembelajaran dengan metode daring (online). Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dosen sudah menyiapkan aplikasi yang digunakan berdasarkan materi ajar yang akan disampaikan.

Proses pembelajaran selama pandemic, untuk informasi awal dosen menyampaikan link belajar melalui Whatsapp grup, baik link saat menggunakan google meet maupun zoom meeting tergantung aplikasi yang digunakan. Di samping aplikasi tersebut, dosen juga memanfatkan aplikasi yang dibuat lembaga, yaitu untuk dosen smart lecturer dan untuk mahasiswa smart student .

Saat ini lembaga meluncurkan aplikasi baru sehubungan dengan kegiatan belajar mengajar pada semester ganjil 2021 yang sudah digunakan mulai bulan Agustus 2021 yaitu aplikasi Learning Management System (LMS).

Metode Pembelajaran

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran daring, dosen menggunakan metode penugasan dan ceramah. Metode ceramah dipakai untuk menyampaikan dan menguraikan materi belajar yang akan diberikan kepada mahasiwa dengan harapan mahasiswa mengerti dan dapat memahami materi yang diberikan. Metode penugasan diberikan dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengkaji ulang materi yang sudah disampaikan.

Untuk matakuliah yang bersifat praktek biasanya dosen menggunakan video dalam memperagakan praktek yang harus difahami mahasiswa. Karena untuk materi praktek akan sulit diterima jika hanya dengan metode ceramah. Video

(9)

308

dibuat sendiri oleh dosen yang mengajar dan diupload ke youtube atau jika tidak ada dosen mengambil dari youtube video yang ada hubungannya dengan materi praktek, hal ini dilakukan dosen guna membantu mahasiswa lebih mudah faham dengan materi ajar yang disampaikan.

Fasilitas Belajar Daring

Berdasarkan observasi dan hasil pengamatan selama berjalannya pembelajaran online antara dosen dengan mahasiswa telah memiliki fasilitas seperti Handphone dan Laptop, sehingga memudahkan dalam menunjang proses pembelajaran yang dilakukan secara daring. Di sisi lain mahasiswa juga mendapatkan sumber belajar lain yang dipersiapkan oleh lembaga pendidikan seperti buku ajar, yang sudah dibagikan ke mahasiswa dalam rangka melengkapi dan memfasilitasi kebutuhan mahasiswa selama belajar daring. Walau fasilitas HP dan Laptop sudah tersedia terkadang masih ada kendala yaitu sinyal yang terputus dan biaya quota yang membuat mahasiswa terasa berat.

Kelebihan Pembelajaran Online

Pembelajaran dengan online yang digunakan oleh Politeknik LP3I menggunakan aplikasi yang membutuhkan jaringan internet. Berdasarkan hasil diskusi, observasi dan tanya jawab yang dilakukan, sebagian mahasiswa mengatakan sudah mulai menyukai belajar secara daring dengan alasan tidak harus terburu-buru mandi untuk pergi ke kampus dan lebih fleksibel. Untuk belajar pun bisa diadakan dimana mereka suka. Kelebihan lain adalah mahasiswa lebih berani mengemukakan pendapat karena tidak berhadapan dengan dosen dan tidak takut ditertawakan oleh teman-temannya ketika melakukan kesalahan dalam berbicara atau mengemukakan pendapat.

Diawal terjadinya pandemi banyak mahasiswa yang lebih menginginkan jika harus melakukan pembelajaran dengan

tatap muka. Prosentase yang tidak menyukai belajar online sebanyak 52%, yang menyukai belajar online sebanyak 21,3% dan yang netral sebanyak 26,7%.

Gambar 1

Prosentasi pendapat mahasiswa yang tentang belajar online

Setelah pandemi berjalan hampir 2 tahun mahasiswa mulai beradaptasi dengan keadaan dan mulai terbiasa, akhirnya mereka sudah mulai ada rasa ketertarikan dan menyukai belajar melalui online. Prosentase mahasiswa yang menyukai belajar online setelah pandemi hampir 2 tahun sebanyak 46%, yang netral sebanyak 34% dan yang tidak suka belajar online sebanyak 20%.

Gambar 2

Prosentasi pendapat mahasiswa yang tentang belajar online setelah 2 tahun pandemi

Pembahasan

Pembelajaran pada Politeknik LP3I sudah berjalan dengan cukup baik di waktu pandemi terjadi. Hal ini dilihat dari prosentasi aktifitas mahasiswa yang hadir dan aktif dalam pembelajaran, meskipun di awal adanya pandemic mahasiswa tidak menyukai belajar daring, tetapi karena sudah dijalankan cukup lama, semua sudah

(10)

terbiasa melaksanakan pembelajaran secara daring, bahkan mahasiswa mulai menikmati pembelajaran daring.

Fasilitas untuk melakukan pembelajaran juga telah dimiliki baik oleh dosen mau pun mahasiswa, seperti Hanphone sehingga tidak menjadi kendala dan proses belajar dapat tetap terlaksana dengan cukup baik, walau pun masih membutuhkan fasilitas lain yang lebih mendukung dalam proses belajar mengajar. Kampus juga menyediakan sumber belajar lain guna menambah ilmu pengetahuan akan materi yang sudah disampaikan selama kuliah berlangsung.

Kendala yang dihadapi lebih kepada sinyal yang suka putus dan biaya quota belajar.

Kelebihan belajar daring mulai dirasakan oleh mahasiswa yaitu fleksibelitas dalam belajar karena bisa dilakukan dimana saja, bahkan ada mahasiswa yang mengatakan mereka tidak perlu terburu-buru mandi untuk datang ke kampus.

Mahasiwa yang biasanya malu-malu pada saat online, tidak lagi merasa malu untuk menyampaikan pendapat. Ada perasaan keamanan dan kenyamanan. Hal ini disebabkan tidak ada pertemuan fisik atau bertatapan seperti pada saat belajar off line. Tidak ada yang mengganggu atau mengolok-olok saat menyampaikan pendapat atau bertanya. Pendapat ini senada dengan Sun et al., (2008) dalam (Firman & Rahman, 2020), “tidak adanya hambatan fisik dan batasan ruang dan waktu membuat komunikasi siswa menjadi lebih mudah. Selain itu, pembelajaran online menghilangkan emosi yang memalukan sehingga siswa dapat dengan bebas mengungkapkan pikiran dan mengajukan pertanyaan”.

Walaupun belajar secara online, tetapi runtutan belajar mengajar dilakukan seperti halnya bertatap muka yaitu dimulai dari dosen memberikan link googlemeet.

Diawal pertemuan seperti biasa dosen menyapa dan memberisalam kepada mahasiswa dan sesekali meminta kepada

mahasiswa untuk melakukan oncame, ini merupakan cara untuk memantau apakah mahasiswa masih menyimak atau tidak, terkadang memberikan tanya jawab kepada mahasiswa sebagai interaksi dua arah. Di akhir perkuliahan dosen memberikan tugas kepada mahasiswa supaya dapat mengulang kembali materi perkuliahan.

Kelebihan pembelajaran daring cukup efektif untuk melalukan kelas virtual karena fleksibelitas dalam belajar dimana saja bisa dilakukan, tanpa harus mencari ruang atau tempat. Kendalanya adalah sinyal yang terputus, beban quota dan tidak terkontrolnya aktifitas mahasiswa karena tidak terlihat secara langsung. Mahasiswa juga menjadi lebih mandiri dan berani dalam berpendapat tanpa diliputi rasa takut atau salah. Bahkan mereka merasa menjadi lebih terbiasa menggunakan teknologi yang sebelumnya mereka tidak tau dan jarang mereka gunakan dalam belajar.

Mahasiswa jurusan administrasi perkantoran pada Politeknik LP3I Jakarta kampus Depok berjumlah 68 orang terdiri dari 26 laki-laki dan 42 perempuan.

Berikut tabel data mahasiswa pada jurusan Administrasi Perkantoran.

Tabel 1 Jumlah Mahasiswa

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan ditambah dengan wawancara yang dilakukan kepada 68 mahasiwa, walaupun belajar online sudah dapat diterima oleh mahasiswa dan pembelajaran diikuti dengan lebih santai tanpa tekanan,

No. Laki-Laki Perempuan

1 26 42

Total

Tabel jumlah Mahasiswa Administrasi Perkantoran

68

(11)

310

namun pembelajaran bertemu langsung (offline) tetap lebih disukai. Hal ini diketahui, ketika penulis memberikan kuesioner untuk diisi tentang evaluasi pembelajaran media online dan memberikan pertanyaan untuk memilih antara belajar secara online atau off line.

Sesuai hasil jawaban yang diisi oleh mahasiswa pada umumnya mahasiswa memberikan jawaban tetap menginginkan belajar secara tatap muka, dari 68 mahasiswa terdapat beberapa mengisi lebih menyukai belajar di kampus, dengan prosentase sebanyak 87,5% yang memilih belajar tatap muka dan sisanya sebesar 12,5% memilih belajar online. Alasan tidak memilih belajar online karena biaya quota yang mahal, jenuh dan kurang menangkap materi jika melalui online.

Sikap yang disampaikan mahasiswa dapat terlihat pada gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3 Prosesntase pilihan belajar menurut mahasiswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran daring selama covid-19 pada Politeknik LP3I Jakarta berjalan dengan cukup baik. Hal ini terjadi karena dosen penyampaian materi oleh dosen cukup baik, adanya komunikasi yang berlangsung, mahasiswa pun tetap antusias dan menerima dengan positif setiap materi ajar oleh dosen, dan dosen pun mengajar

dengan luwes dan fleksibel tetapi tetap terarah dan cukup memahami kondisi saat belajar online.

Namun apa pun bentuknya, proses pembelajaran yang dipilih oleh mahasiswa adalah belajar dengan bertemu langsung, karena materi lebih mudah difahami, terutama untuk materi yang bersifat praktek. Pembelajaran melalui daring jika terlalu lama akan membosankan dan biaya quota cukup mahal. Ditambah lagi jaringan tidak kuat (tidak stabil)

Hal ini sejalan dengan (Aini, 2021) yang mendapatkan hasil bahwa Faktor utama yang mendukung adalah gawai dan kuota internet untuk membantu mahasiswa mengikuti pembelajaran daring dengan baik. Selain sebagai faktor pendukung, jaringan internet juga merupakan faktor penghambat utama apabila jaringan yang digunakan atau kuota internet tidak cukup untuk mengikuti pembelajaran karena saering putus-putus.

Solusi yang diambil saat terjadi kendala pada sinyal dosen akan mengulang dan menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan, walaupun materi berupa powerpoint telah diberikan dan bisa diunduh oleh mahasiswa, agar mahasiswa dapat mengerti materi-materi kuliah yang diberikan.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah :

1. Sebaiknya lembaga (kampus) memberikan fasilitas quota kepada mahsiswa mau pun dosen demi tercapainya tujuan belajar dengan lebih baik.

2. Dosen dapat mengembangkan media belajar yang lebih kondusif, kreatif dan inovatif, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan efektif.

3. Pemerintah hendaknya lebih merata dalam memberikan bantuan quota khususnya bagi mahasiswa.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, K. (2021). Analisis Proses Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 218-228.

Asmuni. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 281-288.

Vol.7 No. 4

Firman, & Rahman, S. R. (2020).

Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 81-89.

Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z.

(2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan, 165-175.

Handarini, O. I. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 496-503.Vol.8 No. 3

Ningsih, S. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. JINOTEP (Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran), 124-132.

Ni'matuzahroh, S., & Prasetyaningrum, S.

(2018). Observasi: Teori dan Aplikasi Dalam Psikologi (Vol. 1). UMMPress.

Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A.

(2020). Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar. JURNAL BASICEDU,

861-872.

Rozalena, Agustin. (2017). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Cetakan ke enam belas. Bandung : Alfabeta

Yuliani, W. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. QUANTA, 83-91.

Yusuf, B. B. (2018). Konsep dan Indikator Pembelajaran Efektif . Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan , 13-20.

Gambar

Tabel 1  Jumlah Mahasiswa
Gambar 3  Prosesntase pilihan  belajar menurut mahasiswa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas dan rekomendasi dari Andrian maka, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel atribut produk,

Hasil penelitian hubungan karakteristik keluarga dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, diketahui mayoritas responden

Misalkan kita gunakan variabel seperti pada contoh korelasi parsial yang terdapat pada bagian sebelumnya, yaitu peneliti akan menguji hubungan antara variabel kondisi

Sebagai komitmen FORCLIME FC dalam mendukung pengembangan usaha perhutanan sosial, pada Juni dan September 2019 dilakukan kunjungan belajar, bimbingan belajar,

Aktivitas gereja yang sehat dan pemberdayaan jemaat harus menjadi bagian dari formasi spiritual untuk diubahkan masuk ke dalam keserupaan dengan Kristus dan demi orang

Karolus Agung / 17071297 Efektivitas Peran Internet sebagai Media Komunikasi dan Aktivitas Belajar Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid-19 (Studi Deskriptif Kualitatif Peran

Data primer adalah data dan informasi yang diperoleh dari informan pertama yaitu perseorangan atau individu contohnya hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penelitia. Data dan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2021 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga