• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 352008601 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 352008601 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan jalan yang di tempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan

untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara

ilmiah dan data yang di cari untuk membanggun atau memperoleh pemahaman yang

luas melalalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya kebenaranya

(Narbuko, 2007:3).

3.1. Paradigma dan jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme, yang bertujuan untuk

mengangkat realitas atau fakta tentang relasi kekuasaan dalam pengelolaan jaringan

irigasi di Desa Linamnutu, Kabupaten Timor Tengah Selatan. (Salim, 2006: 71-72)

mengungkapkan bahwa konstruktivisme merupakan paham yang digunakan untuk

mengambarkan realitas, karena setiap realitas adalah unik serta khas, untuk

mendapatkan validitasnya lebih banyak tergantung pada kemampuan penelitian dalam

mengkonstruksi realitas tersebut. Realitas yang dimaksud disini adalah relasi antara

petugas, petani dan kelompok petani dalam pengelolaan jaringan irigasi.

Namun secara umum menurut Salim (2006) paradigma dapat diartikan

sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menentukan seseorang

dalam bertindak atau kenyakinan dasar yang menentukan seseorang dalam bertindak

dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ihalauw, (1985) paradigma mengariskan apa

yang seharusnya dipelajari, peryataan apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah

apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban apa yang diperoleh.

Penulis ingin melihat persoalan apa yang melatar belakangi masalah krisis

pangan di desa Linamnutu setelah di bangunnya jaringan irigasi. Dengan adanya

jaringan irigasi harusnya masyarakat bisa keluar dari persoalan krisis pangan.

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Hal ini di maksud untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu

individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi

atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat atau organisasi

(2)

research) Bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di

dalamnya terdapat upanya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan

menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata

lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai

keadaan saat ini (Mardalis, 1995).

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif yang dipakai untuk menjawab tujuan penelitian di

atas. Mengacu pada Nasir (1988) dan Yin (2005) maka metoda atau strategi penelitian

yang cocok adalah studi kasus. Natsir (1988) mengatakan studi kasus merupakan

penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik

atau khas dari keseluruhan personalitas yang pada akhirnya mampu memberikan

gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang

khas dari kasus, ataupun status dari individu. Sifat-sifat ini akan dijadikan suatu hal

yang bersifat umum. Yin (2005) menambahkan bahwa secara praktis studi kasus sebagai “suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas antara fenomena dan konteks tidak tampak. Oleh

karena itu untuk menjelaskan fenomena itu perlu memanfaatkan multisumber bukti atau data”. Lebih lanjut Yin (2005) menambahkan ada tiga kondisi yang perlu diperhatikan dalam menggunakan studi kasus, yaitu: (1) pertanyaan yang diajukan

(How/why), (2) luasnya kontrol yang dimiliki peneliti atas perilaku yang akan diteliti,

dan (3) fokusnya terhadap peristiwa kontemporer (masa kini) sebagai kebalikan dari

peristiwa historis atau konteks kehidupan nyata. Yin (2005).

3.3. Sumber Informasi dan Penentuan Studi kasus

Sumber informasi dan sekaligus menjadi studi kasus adalah relasi kekuasaan

yang berada di desa Linamnutu Kab. Timor Tengah Selatan. Sumber informasi atau

data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber melalui wawancara

dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini data di kumpulkan melalui masyarakat

petani, Petugas Pengelola Jaringan Irigasi (P3A), Gabungan Petani Pemakai Air

(GP3A), Kelompok Tani , Ketua Adat. Sedangkan data sekunder adalah data yang

(3)

pemerintah desa dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Irigasi I, Propinsi Nusa Tenggara

Timur.

Data primer diperoleh penulis dengan berkunjung ke desa Linamnutu dan

bertemu dengan beberapa tokoh yang memiliki peran dalam mengelola irigasi dan

lahan pertanian. Wawancara dilakukan penulis secara bertahap dengan mewawancarai

ketua P3A, ketua kelompok tani Oetetus dan Tolfeu serta petani-petani pribumi dan

petani pendatang. Sendangkan Data Sekunder diperoleh penulis dengan berkunjung

ke kantor Kecamatan amanuban selatan, Kantor Desa Linamnutu dan Kantor Dinas

pekerjaan umum (PU) Irigasi I, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

3.4. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada pada kawasan Timur Indonesia di Propinsi Nusa

Tengara Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Desa Linamnutu. Adapun alasan

penulis mengambil daerah penelitian ini karena daerah ini memiliki potensi pertanian

yang baik dengan di bangunnya jaringan irigasi. Namun daerah ini masih di

kategorikan daerah rawan pangan sehingga penulis ingin menganalisis persoalan yang

terjadi dalam pengelolaan jaringan irigasi.

3.5. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik

pengambilanm data yang digunakan dalam penelitian kualiatif. Dalam hal ini

menggabungkan beberapa tehnik pengambilan data yaitu wawancara mendalam,

observasi, observasi terlibat, dan Focul Group Discusstion (FGD). Menurut Yuswadi

(Bungin 2004), wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud

mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.

Pengamatan terlibat (participant observation) dipakai sebagai bagian yang

penting dalam tehnik pengambilan data. Dalam proses ini, peneliti terlibat dalam

kegiatan yang ada misalnya bekerja sama dalam mebersihkan jaringan irigasi sebagai

bentuk keterlibatan aktif peneliti keterlibatan peneliti dalam berbagai kegiatan,

mengambil bagian dalam keseluruhan aktifitas sumber informasi. Hal ini dapat

mempengaruhi kualitas data dalam wawancara karena relasi yang terbangun dalam

(4)

dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang „memdalam‟ terkait subjek dan konteks dari subjek yang diteliti (Denzin, Norman K. & Yvonna S. Lincoln, 1994).

3.6. Analisa Data

Analisa dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Ada tiga tahapan yang di gunakan yaitu melalui tiga tahap model

alir. Menurut Ridjal (Bungin 2004), tiga tahap model alir yaitu reduksi data, penyajian

data, dan verifikasi. Dalam penelitian, ketiga tahap tersebut akan berlangsung secara

simultan.

Teknik analisa data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis

deskriptif kualitatif terhadap setiap data yang diperoleh dari lapangan dengan berbagai

teknik pengumpulan data yang di pakai. Setelah melakukan analisis dan intepretasi

data, selanjutnya penulis melaporkan hasil penelitian yang sudah di lakukan. Dalam

penelitian kualitatif data yang ada di analisis dan disusun dalam wujud kata-kata

kedalam teks yang di perluas (Miles dan Huberman 1992:15-16). Data yang diperoleh

kemudian dianalisis secara kualitatif dengan melalui tiga tahap (Sugiyono, 2006:

276-284)

1. Tahap Reduksi Data

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dari setiap data

yang di peroleh di lapangan. Pada tahap ini peneliti melakukan reduksi data dengan

memilih mana data yang penting, membuat kategori dan memilah data yang tidak

penting. Reduksi data akan memberikan gambaran yang jelas, dan akan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya melengkapi

data yang di cari.

2. Tahap Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcahart. Lebih lanjut Miles dan

Huberman dalam (sugiyono, 2006 :280) menyatakan bahwa paling sering penyajian

(5)

dapat juga berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan chart. (sugiyono, 2006

:280)

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification)

Pada tahap terakhir penulis melakukan penarikan kesimpulan atas dasar

pembahasan dan analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang di

rumuskan pada bab pertama, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah

dalam penelitian kualitatif ada yang bersifat sementara dan berkembang di lapangan.

Kesimpulan juga dapat berupa temuan baru. Kesimpulan ini dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah di teliti menjadi jelas. Kesimpulan dapat berupa hubungan kausal

atau interaktif, hipotesis atau teori.

3.7. Rencana Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini direncanakan dibagi dari beberapa bab untuk

mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai permasalahan yang diteliti. Untuk

itu sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :

Bab I Pendahuluan, pada bab ini dijelaskan tentang situasi problematik

penelitian hingga manfaat penelitian. Penentuan siatuasi problematik penelitian

mengantarkan pada rumusan permasalahan penetian, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian.

Bab II Tinjauan Teoritis, merupakan sajian teoritis tentang berbagai

konsep-konsep yang relevan dan akan digunakan dalam penelitian. Diantaranya konsep-konsep Teori

Piere Bourdieu mengenai Kelas, Agen-Struktur, Habitus dan Arena. Selain itu konsep

Irigasi dan konsep kekuasaan.

Bab III Metode Penelitian, dengan menggunakan metode yang relevan dengan

masalah penelitian, peneliti akan terhindar dari cara kerja yang spekulatif. Oleh

karena itu peneliti harus mampu memilih dan menggunakan metode yang dapat

mengungkapkan masalah yang dihadapinya secara tuntas. Pada sub bagian ini

(6)

Pengamatan, Jenis data dan sumber informasi, Penentuan lokasi penelitian, Proses

pengambilan data, Analisa Data, dan Rencana sistematika penulisan.

Bab IV Gambaran Umum Wilayah Penelitian, pada sub bab ini akan diuraikan

tentang gambaran umum wilayah penelitian. Mulai dari profil desa dan Profil Irigasi.

Bab V Hasil penelitian Menjelaskan relasi kekuasaan kelompok dan aktor

dalam pengelolaan jaringan irigasi di desa Linamnutu, kabupaten Timor Tenah

Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Bab VI Kesimpulan, merupakan bab yang menyajikan kesimpulan dan

Referensi

Dokumen terkait

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

4.2.1.1 Nilai perpindahan termal menyeluruh atau OTTV untuk setiap bidang dinding luar bangunan gedung dengan orientasi tertentu, harus dihitung melalui persamaan:. OTTV = α [(U W

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Peneliti mengambil jeruk nipis sebagai insektisida nabati dalam membasmi kumbang beras karena berdasarkan penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa daun, kulit, biji,

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam