• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA."

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA

Laporan ini disusun guna pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan S-1 Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017

Disusun oleh :

Mei Rina Andarwati 13303241046

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Kegiatan PPL di SMA Negeri 9 Yogyakarta :

Nama : Mei Rina Andarwati

NIM : 13303241046

Fakultas/Program Studi : MIPA/Pendidikan Kimia Lokasi : SMA Negeri 9 Yogyakarta

Jalan Sagan No. 1, Yogyakarta. Lama : 15 Juli – 15 September 2016

Telah melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 9 Yogyakarta, mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September. Hasil dari kegiatan tersebut tercakup dalam naskah laporan ini.

Yogyakarta, 15 September 2016 Dosen Pembimbing Lapangan PPL Guru Pembimbing

Jaslin Ikhsan, M.App.Sc., Ph.D Suparlan, S.Pd

NIP. 196806291 99303 1 001 NIP. 19620808 198803 1 015

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koordinator PPL

SMA Negeri 9 Yogyakarta SMA Negeri 9 Yogyakarta

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat, kasih, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan kegiatan PPL di SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA terhitung dari tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016 dengan lancar serta dapat menyelesaikan laporan PPL dengan baik dan lancar.

Kegiatan PPL dan penyusunan laporan ini tidak akan terlaksana dengan lancar dan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan secara material maupun spiritual.. Oleh sebab itu, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan PPL yang telah penulis laksanakan.

2. Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan PPL.

3. Prof. Dr.Rochmat Wahab, selaku rektor UNY.

4. Bapak Jaslin Ikhsan, M.App.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pendidikan Kimia yang telah memberikan bimbingan kepada mahasiswa Pendidikan Kimia di SMA Negeri 9 Yogyakarta

5. Bapak Suparlan, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan masukan serta bimbingan.

6. Drs. Maman Surakhman, M.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Yogyakarta

7. Drs. Bambang Istiarto, M.Ed., selaku Koordinator PPL SMA Negeri 9 Yogyakarta.

8. Bapak/Ibu guru dan karyawan SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL.

9. Siswa-siswi SMA Negeri 9 Yogyakarta, khususnya kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 dan XI IPA 5 terima kasih telah aktif dalam pembelajaran kimia dan terima kasih atas kerjasamanya.

10.Mahasiswa PPL UNY 2016 di SMA Negeri 9 Yogyakarta, khususnya teman satu jurusan Pendidikan Kimia yaitu Farah Nur Jannah yang rela berbagi ilmu, semangat dan pengalaman yang sangat mengesankan.

11.Semua pihak yang telah membantu kegiatan PPL baik secara materi maupun rohani yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

(4)

iv

yang membangun senantiasa penulis harapkan. Penulis juga berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 15 September 2016 Penyusun,

(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAK ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi ... 2

B. Perumusan Program ... 12

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ... 15

A. Persiapan ... 15

1. Pengajaran Mikro... 15

2. Pembekalan PPL ... 16

3. Observasi di Kelas ………. 16 B. Pelaksanaan PPL ... 18

1. Pembuatan Perangkat Pembelajaran ... 18

2. Persipan Bahan Ajar ... 19

3. Praktik Mengajar di Kelas ... 19

C. Analisis Hasil Pelaksanaan PPL ... 25

1. Hasil Pembuatan Perangkat Pembelajaran ... 25

2. Hasil Praktik Mengajar ... 25

3. Analisis Keterkaitan Program dan Pelaksanaan ... 25

BAB III PENUTUP ... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(6)

vi

ABSTRAK

LAPORAN PPL UNY 2016 LOKASI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA Oleh : Mei Rina Andarwati (13303241046)

Jurusan Pendidikan Kimia

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta jenjang S-1. Mahasiswa dapat menyalurkan segala ilmu yang telah diperolehnya di bangku kuliah kepada para siswa di sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan ini memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai proses pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lain yang berlangsung di sekolah. Hal tersebut dapat digunakan sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan.

Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diawali dengan observasi ke lapangan, sehingga mengetahui kondisi yang ada di sekolah khususnya di SMA Negeri 9 Yogyakarta yang terletak di Kota Yogyakarta. Observasi ini menyangkut perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan perilaku siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. Dalam pelaksanaan PPL yang terhitung mulai tanggal 15 juli sampai dengan 15 september 2016, penulis mengajarkan materi sesuai dengan bidang keahliannya yaitu mata pelajaran kimia. Untuk pembagian jadwal mengajar disesuaikan dengan jam guru pembimbing. Persiapan mengajar yang dibutuhkan berupa rencana pembelajaran dan pembuatan media yang sesuai dan dibutuhkan dalam usaha memperlancar proses belajar mengajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan situasi siswa di lapangan. Kegiatan mengajar dilakukan di kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4, dan XI IPA 5 sesuai kebijakan yang diberikan oleh guru pembimbing.

Dengan Praktik Pengalaman Lapangan ini penulis mendapat pengalaman dalam pembelajaran secara nyata di dalam kelas beserta permasalahan kependidikan di sekolah. Pelaksanaan PPL dirasa dapat memberikan bekal pada praktikan mengenai bagaimana menjadi guru yang memiliki dedikasi dan loyalitas pada instansi. Hal penting yang harus dicapai dalam pembelajaran adalah dapat berlangsung secara optimal.

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Sekolah merupakan lembaga sosial formal yang didirikan berdasarkan undang-undang Negara sebagai tempat atau lingkungan pendidikan. Sekolah berperan sebagai wahana pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia. Melalui sekolah, siswa dapat memperoleh pengetahuan, membina kemampuan dan keahlian dalam bidang-bidang tertentu serta pendidikan moral agar dapat mengembangkan diri dengan benar.

Untuk dapat memenuhi fungsi sebagai wahana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, diperlukan sarana dan prasarana yang baik pula. Salah satu faktor yang berperan dalam hal ini adalah guru. Guru mempunyai tugas tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, membentuk sikap mental dan kepribadian siswa. Oleh karena itu guru dituntut mempunyai profesionalisme tinggi. Agar dapat mewujudkan guru-guru yang profesional, maka UNY sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mencetak para calon guru berusaha mendidik mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang profesional dengan cara mengadakan program PPL.

PPL adalah mata kuliah praktek yang dilaksanakan dalam rangka pengabdian dilingkungan pendidikan. PPL dijadikan sebagai pengalaman yang nyata bagi mahasiswa dalam upaya mempersiapkan seluruh potensi diri (SDM) sebelum terjun langsung menjadi bagian lembaga edukatif seperti sekolah dan institusi pendidikan lainnya.

Program PPL dilingkungan sekolah merupakan ajang mahasiswa dalam memberikan sumbangan nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi sekolah. Mahasiswa dengan berbekal ilmu yang telah diperoleh sesuai dengan bidang studinya, diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu yang berharga di sekolah saat melasanakan PPL. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang dimilikinya dalam upaya peningkatan potensi sekolah.

(8)

2

seperti Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik kedinasan, klub cabang olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta.

Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPLdipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian antara mata pelajaran atau materi kegiatan yang dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa.

Pada program PPL tahun 2015 ini, praktikan mendapat kesempatan untuk melaksanakan PPL di SMA 9 Yogyakarta yang beralamat di di Jalan Sagan No. 1, Yogyakarta.

A. Analisis Situasi

Dalam pelaksanaan PPL, terdapat beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai serangkaian kegiatan. Kegiatan pertama yaitu pra-PPL yang mencakup pengajaran mikro, sosialisasi dan koordinasi, observasi di lingkungan sekolah, inventarisasi permasalahan, penentuan program kerja PPL, serta diskusi dengan guru pamong dan dosen pembimbing terkait dengan program PPL. Hasil kegiatan pra-PPL (observasi dan orientasi) kemudian digunakan untuk menyusun Rancangan Program PPL.

Dari serangkaian kegiatan di atas, yang terpenting dalam analisis situasi yaitu observasi lingkungan sekolah. Observasi lingkungan sekolah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan PPL, observasi dilaksanakan beberapa bulan sebelum penerjunan ke sekolah. Kegiatan observasi lingkungan sekolah dimaksudkan agar mahasiswa PPL mempunyai gambaran yang jelas mengenai situasi dan kondisi baik yang menyangkut keadaan fisik maupun nonfisik, norma, dan kegiatan yang ada di sekolah. Diharapkan dengan adanya kegiatan observasi ini, mahasiswa dapat lebih mengenal lingkungan sekolah, yang selanjutnya dapat melancarkan dan mempermudah pelaksanaan PPL.

1. Lingkungan Sekolah

(9)

3

9 Yogyakarta berdekatan dengan toko buku Gramedia dan Social Agency, tempat print dan tempat fotokopi sehingga memudahkan siswa dalam penyelesaian tugas dari guru.

Kondisi gedung sekolah dalam keadaaan baik. Bangunan gedung yang digunakan untuk proses pembelajaran berada di lantai 1 dan lantai 2.Sarana/prasarana kebersihan seperti tempat sampah sudah tersedia di lingkungan sekolah, kamar mandi sudah memadai.Selain itu, sarana/prasarana olah raga seperti lapangan sudah tersedia dan tempat penyimpanan peralatan olah raga juga sudah tersedia.

2. Kondisi Fisik Sekolah

SMA N 9 Yogyakarta berdiri di lahan dengan luas kurang lebih sebesar 3.200 m2. Bangunannya terdiri dari beberapa ruang, yaitu :

No. Nama Ruang Jumlah

1. Ruang Kelas 18 Ruang

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang

3. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Ruang

4. Ruang Tata Usaha 1 Ruang

5. Ruang Guru dan karyawan 1 Ruang

6. Ruang Bimbingan dan Konseling 1 Ruang

7. Ruang Laboratorium Komputer 1 Ruang

8. Ruang Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) 3 Ruang

9. Ruang Administrasi siswa 1 Ruang

10. Gudang Olahraga 1 Ruang

11. Laboratorium Bahasa Inggris 1 Ruang

12. Gudang dan invetaris alat 1 Ruang

13. Aula 1 Ruang

14. Lapangan upacara 1 Ruang

15. Mushola 1 Ruang

16. Perpustakaan 1 Ruang

17. Ruang OSIS dan Organisasi Ekstrakurikuler 1 Ruang

18. Koperasi Siswa 1 Ruang

19. UKS 1 Ruang

20. Tempat Parkir luas bagi siswa dan guru/karyawan 2 Ruang

(10)

4

22. Kantin 6 Ruang

23. Lapangan Sepakbola -

24. Lapangan Basket 1 Ruang

25. Laboratorium Karawitan 1 Ruang

26. Ruang Rapat 1 Ruang

27. Green House 1 Ruang

28. Taman Sekolah 2 Area

3. Kondisi Non-fisik Sekolah

a. Kondisi umum SMA Negeri 9 Yogyakarta

SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki image yang cukup baik di masyarakat.Selain menjadi salah satu Sekolah Menengah Atas Adiwiyata dan yang berbasis seni dan budaya dengan slogan“The Art And Culture School”, SMA ini juga dikenal banyak mencetak siswa dan lulusan yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.Setiap tahunnya SMA ini mengadakan pertukaran pelajar dengan SMA di luar negeri.

a. Kondisi siswa SMA N 9 Yogyakarta

Dibanding dengan SMA lain, SMA N 9 Yogyakarta memiliki potensi kesiswaan yang bagus. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi akademik maupun non-akademik yang daraih siswa. Jumlah siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta selalu mengalami fluktuasi. Dilihat dari prestasi siswa ketika Ujian Nasional (UN), siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta selalu lulus 100%. Nilai UN yang berfluktuasi dan mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2016 SMA Negeri 9 Yogyakarta mendapatkan peringkat kesepuluh terbaik se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasar nilai ujian sekolah pun, rata-rata nilai siswa selalu di atas angka 7,0. Kebanyakan siswa juga melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk kejuaraan, pernah memenangkan olimpiade matematika dan lomba KIR tingkat Provinsi .Selain itu, ada siswa yang mendapat beasiswa untuk melajutkan kuliah di luar negeri. Di sisi lain, para siswa mampu berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik baik tingkat regional maupun internasional.

(11)

5

Selain potensi siswa dan lulusan yang baik karena standar nilai masuk yang cukup baik, SMA Negeri 9 Yogyakarta juga didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai dan sepenuhnya bertujuan untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran siswa. Beberapa item yang dapat diamati antara lain:

1) Dengan jumlah kurang lebih 576 siswa, memiliki 47 tenaga pengajar, dan kurang lebih 21 tenaga staff dan karyawan yang diharapkan sepenuhnya dapat mendukung kegiatan belajar mengajar.

2) Kelas memiliki fasilitas LCD Proyektor yang dapat mempermudah KBM.

3) Fasilitas yang ada pada setiap kelas adalah meja dan kursi yang jumlahnya memadai, whiteboard, LCD dan sound system. Penataan ruang kelas di SMA N 9 Yogyakartasama dengan penataan kelas pada umumnya. Ada fasilitas penunjang KBM lainnya seperti ruang praktik.

c. Perpustakaan

(12)

6

situasi dan kondisi Daerah Istimewa Yogyakarta ataupun Indonesia, namun perlu adanya penambahan koleksi buku, seperti: Sastra Inggris, Jawa, dan bacaan yang mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa. Perpustakaan ini dikelola oleh 2 orang pustakawan.

Ada beberapa kategori peminjaman buku yaitu:

1) Buku cetak umum/paket yang di gunakan di kelas, dan dapat di bawa pulang.

2) Buku cetak yang dapat di bawa pulang.

3) Kamus terbatas, penggunaan kamus hanya dapat dipinjamkan saat pembelajaran berlangsung.

4) Ada beberapa kaset dan DVD sebagai media pembelajaran namun ada beberapayang belum digunakan secara optimal.

5) Fasilitas lainnya adalah adanya buku tamu bagi siswa dan guru.

Siswa sudah dapat memanfaatkan perpustakaan secara

optimal. Hal tersebut dapat dilihat dengan jumlah pengunjung

perpustakaan yang pada setiap jam istirahat berdatangan ke

perpustakaan dan juga peminjaman buku setiap harinya.

d. Laboratorium

SMA N 9 Yogyakarta telah memiliki beberapa laboratorium praktik yang pengelolaan dan perawatannya sudah baik. Laboratorium tersebut yaitu:

1) Laboratorium Komputer/ Multimedia

Terdapat 1 Laboran Komputer di SMA N 9 Yogyakarta Laboratorium ini memiliki komputer untuk guru pembimbing, dan juga untuk siswa dalam jumlah yang memadai.

2) Laboratorium Bahasa

Laboratorium Bahasa digunakan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris (kompetensi mendengarkan).

3) Laboratorium Fisika

Laboraturium Fisika digunakan untuk mata pelajaran fisika dan untuk praktik di laksanakan pada jam sesudah sekolah atau saat semua kegiatan KBM berakhir.

(13)

7

Laboraturium Biologi digunakan untuk mata pelajaran Biologi dan untuk praktik di laksanakan pada jam sesudah sekolah atau saat semua kegiatan KBM berakhir.

5) Laboratorium Kimia

Laboraturium Kimia digunakan untuk mata pelajaran kimia dan untuk praktik di laksanakan pada jam sesudah sekolah atau saat semua kegiatan KBM berakhir.

e. Fasilitas Olahraga

Fasilitas olahraga tetdiri dari lapangan basket, lapangan voli, lapangan badminton, lapangan tenis meja, dan gudang penyimpanan alat olahraga. Alat- alat olahraga di SMA N 9 Yogyakarta sudah lengkap yakni bola sepak, bola voli, bola tangan, cakram, peluru, matras, tongkat estafet, star blok, raket badminton, holahop, raket tenis, peti lompat, pemukul kasti dan bola kasti.

f. Ruang Kelas

Di SMA N 9 Yogyakarta ada 18 kelas yang terdiri dari kelas yang masing-masing terdiri dari 10 kelas berada di lantai 1 dan 8 kelas berada di lantai 2.Sebagian besar ruang kelas telah memenuhi standar dengan pengelolaan dan perawatan yang baik.Semua kelas telah dilengkapi proyektor LCD dan veiwer

LCD.

g. Tempat Ibadah

Mayoritas warga SMA Negeri 9 Yogyakarta memeluk agama Islam, sehingga keberadaan mushola sangatlah diperlukan oleh warga sekolah. Setiap hari warga sekolah menggunakan masjid yang berada di dalam komplek sekolah, tepatnya di samping aula sekolah. Di dalam mushola terdapat peralatan ibadah seperti beberapa mukena dan sajadah, serta Al-Quran. Selain itu, terdapat papan jadwal waktu sholat, kotak infak, dan papan informasi. Tempat wudhu berada di sebelah timur masjid. h. Kegiatan kesiswaan (ekstrakurikuler)

(14)

8 1. Pramuka 2. Voli 3. Basket

4. Tenis Lapangan 5. Karawitan 6. Seni Tari

7. Karya ilmiah remaja 8. Desain Grafis 9. Futsal

10.Bulutangkis 11.Futsal

12.Peleton Inti (TONTI) 13.Trappsila English Club 14.Paduan Suara

15.Trappsila Hiking Club 16.Seni Baca Al-Qur'an 17.Robotik

18.PMR

19.Pencak Silat 20.Jurnalistik

21.Pembinaan Olimpiade i. Bimbingan Konseling

(15)

9

X dan XI yaitu dengan adanya 1 jam pelajaran untuk bimbingan konseling, selain itu bimbingan juga dilakukan di luar kelas.

j. Koperasi siswa

Koperasi siswa di SMA Negeri 9 Yogyakarta menyediakan kebutuhan siswa dari persediaan logistik, alat tulis, dan buku pelajaran sebagai penunjang sarana pembelajaran.

k. Organisasi dan fasilitas OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Negeri 9 Yogyakarta dikelola oleh sebagian siswa yang aktif dan dibina langsung oleh Waka Kesiswaan. Untuk kepengurusan OSIS itu sendiri sebelum ada pra jabatan masih dikelola oleh sebagian besar siswa kelas XI dan XII. Untuk siswa kelas Xakan segera dipersiapkan menjadi pengganti, karena siswa kelas XII mulai dipersiapkan untuk ujian nasional. Satu kali periode kepengurusan adalah satu tahun. Pemilihan ketua OSIS dilaksanakan dengan cara yang demokratis melalui pemungutan suara secara langsung yang diikuti oleh seluruh siswa. Tetapi kadang pemilihan OSIS itu sendiri berjalan apa adanya atau sebagian siswa yang kenal dapat dipilih tanpa memperhatikan kinerja sebelumnya. Perekrutan pengurus OSIS diawali dengan diadakanya Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang dikelola oleh pengurus OSIS terdahulu.Di SMA Negeri 9 Yogyakarta ini, kinerja OSIS perlu dioptimalkan lagi.Hal tersebut dikarenakan kesekretariatanya kurang mampumemberdayakan sumber daya manusia di dalam organisasi dan ekstrakulikuler yang ada.Selain itu, ada beberapa tugas yang seharusnya menjadi program kerja OSIS namun diampu oleh kesiswaan,sehingga OSIS kurang mendapat jam terbang dalam mengorganisasikan peran mereka di sekolah, meskipun ketika mendapat tugas dari sekolah mereka sangat bertanggungjawab.

(16)

10

mulai diarahkan untuk persiapan Ujian Nasional. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA N 9 Yogyakarta meliputi pramuka (wajib bagi kelas X), KIR, komputer, Karawita, Seni Tari, voli, basket, tenis meja, tenis lapangan, catur, futsal, dll. Kegiatan ekstrakurikuler dijadwal seminggu sekali dan dibimbing oleh guru pembimbing atau menghadirkan pembimbing dari luar yang berpengalaman dan sesuai dengan bidangnya.

l. Organisasi dan fasilitas UKS

UKS SMA Negeri 9 Yogyakarta mempunyai ruangan yang cukup nyaman.Di samping ruangan yang luas, fasilitas yang disediakan juga lengkap.Terdapat beberapa lemari dan tempat tidur yang cukup memadai, serta sebuah lemari obat-obatan yang lengkap.

m. Administrasi

Ruang Tata Usaha terdapat di lantai 1.Ruangan tersebut terdiri dari ruang kepala TU, ruang untuk bendahara, dan ruang untuk staff TU yang masing-masing terdapat komputer dan telepon.Personalia tata usaha terdiri dari karyawan tetap dan tidak tetap, serta setiap karyawan mendapat giliran piket.Piket dilakukan pada pagi dan siang hari, atau pada sebelum dan setelah jam kerja tata usaha, sehingga apabila ada yang memerlukan bantuan tata usaha dapat segera ditangani. Data dinding di ruang tata usaha diantaranya data keadaan murid, dan pada dinding di ruangan lain terdapat data inventaris ruangan. Data yang lain disimpan dalam bentuk softfile.

n. Kesehatan lingkungan

Lingkungan sekolah terlihat cukup rindang dengan tanaman yang ada. Selain itu, juga terdapat taman green house yang tanamannya berupa sawi dan sayuran lainnya. Di SMA Negeri 9 Yogyakarta juga terdapat kamar mandi yang jumlahnya memadai, namun beberapa kamar mandi belum dilengkapi dengan sabun mandi. Hal ini mampu diantisipasi oleh sekolah dengan menyediakan wastafel yang disertai dengan sabun cuci tangan.

o. Kondisi lembaga

(17)

11

Dalam struktur organisasi di lembaga ini sudah ada pembagian kerja secara jelas, berdasarkan SK Kepala SMA Negeri 9 Yogyakarta.Misal guru melaksanakan tugas sesuai dengan mata pelajarannya, karyawan tata usaha bekerja sesuai dengan bagian-bagiannya, seperti mengurus mengenai persuratan, kepegawaian, kesiswaan, keuangan, perlengkapan, dan urusan rumah tangga.

2. Program kerja lembaga

Program kerja di lembaga ini telah tersusun secara rapi, dibuat secara rinci untuk memudahkan dalam pelaksanaan dan evaluasi. Program kerja yang ada memiliki sumber dana dari APBN, APBD, dan masyarakat (para konsumen/siswa, orang tua siswa/komite sekolah).

3. Pelaksanaan kerja

Masing-masing bagian selama ini telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan posisinya.Tetapi dalam pelaksanaanya masih terdapat kendala yaitu terbatasnya sumber daya manusia, sehingga para karyawan sebagian ada yang merangkap pekerjaan.

4. Iklim kerja antar personalia

Selama ini suasana kerja dan semangat kerja di lembaga dikatakan baik.Hubungan antar personalia dijalin secara kekeluargaan.Hubungan antar pegawai juga terjalin dengan baik.

5. Hasil yang dicapai

Setiap ada program kerja yang direncanakan, pelaksanaanya dilakukan secara maksimal untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang ditargetkanakan tetapi yang lebih diutamakan dalam setiap program kerja adalah usaha dalam pencapaian atau keberhasilan suatu program kerja.

6. Program pengembangan

(18)

12

pendidikan bagi para siswa yaitu telah dilaksanakannya program bimbingan belajar/les mata pelajaran oleh guru mata pelajaran pada jam ke-0 yang dilaksanakan setiap hari pada jam 6.30 WIB untuk kelas XI dan XII. Di lain hal, seperti terkait biaya sekolah, lembaga telah menerima siswa dengan KMS untuk keringanan biaya sekolah, berbagai beasiswa untuk peningkatan akademik siswa.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Dari kegiatan observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai dengan tanggal 15 September 2016, SMA Negeri 9 Yogyakarta sudah mempunyai sarana fisik dan non fisik yang cukup memadai bagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Namun SMA Negeri 9 Yogyakarta tetap memerlukan usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas di berbagai bidang agar tetap mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain di era perkembangan dalam bidang pendidikan.

Setelah mengetahui permasalahan yang ada, hal selanjutnya yang dilakukan adalah mendata, memecahkan permasalahan tersebut yang direalisasikan dalam rancangan program. Program-program tersebut secara umum mempunyai beberapa manfaat antara lain:

 Membantu meningkatkan suasana nyaman dalam belajar

 Membenahi dan merapikan data-data sekolah

 Membantu administrasi sekolah

Berbagai kegiatan yang dirumuskan oleh mahasiswa PPL, kemudian akan

ditetapkan sebagai program utama dan program penunjang yang dirincikan

sebagai berikut :

1. Pembekalan PPL

Kegiatan pembekalan merupakan salah satu persiapan yang diselenggarakan oleh lembaga UNY, dilaksanakan dalam bentuk pembekalan PPL yang diselenggarakan oleh LPPM dengan bimbingan dari Dosen Koordinator PPL masing-masing jurusan. Program studi Pendidikan Kimia melaksanakan pembekalan PPL pada tanggal 21 Juni 2016 di Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

(19)

13

Persiapan paling awal yang dilalukan oleh praktikan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro. Disini praktikan sekaligus melakukan praktik mengajar pada kelas yang kecil, dengan seluruh jumlah 12 mahasiswa mikro PPL UNY. Yang berperan sebagai guru adalah praktikan sendiri dan yang berperan sebagai siswa adalah teman satu kelompok yang berjumlah 11 orang dengan dua orang dosen sebagai pembimbing.

Pengajaran mikro bertujuan untuk membekali mahasiswa untuk lebih siap dalam pelaksanaan PPL, baik segi materi maupun penyampaian/metode mengajarnya. Pengajaran mikro juga sebagai syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL.

3. Observasi Pembelajaran di Kelas dan Persiapan Perangkat Pembelajaran

Dalam observasi ini mahasiswa memasuki kelas atau lapangan guru pembimbingnya pada waktu mengajar. Hal ini ditujukan agar mendapat pengalaman dan pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana menangani kelas yang sebenarnya, sehingga nanti pada saat mengajar mhasiswa mengetahui apa yang harus dilakukanya, serta untuk memperoleh pengalaman dari guru mata pelajaran mengenai bagaimana cara mengajar yang baik dan efektif. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2016. Pada saat observasi di kelas, praktikan melakukan pengamatan Proses Belajar Mengajar (PBM), sedangkan aspek yang diamati dalam kegiatan PBM adalah sebagai berikut:

a) Perangkat pembelajaran b) Proses pembelajaran c) Perilaku siswa

4. Penerjunan Mahasiswa ke SMA Negeri 9 Yogyakarta

Penerjunan mahasiswa PPL UNY 2016 ke sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2016 dan dihadiri oleh semua mahasiswa PPL UNY 2016, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL PPL) serta Koordinator PPL SMA Negeri 9 Yogyakarta. Pelaksanaan PPL dimulai dari tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016.

(20)

14

Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa membuat persiapan mengajar antara lain Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran. Hal ini ditujukan untuk mematangkan persiapan mahasiswa PPL sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dan sebagai sarana untuk melatih kesiapan mahasiswa PPL untuk menjadi pendidik yang sesungguhnya.

6. Pelaksanaan Praktik Mengajar

Pada pelaksanaan praktik mengajar, mahasiswa sebagai praktikan ditugaskan oleh guru pembimbing untuk melakukan praktik mengajar di kelas XI. Selain itu praktikan juga harus mempersiapkan media pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada siswa.

7. Evaluasi

Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa pada pelaksanaan PPL. Evaluasi dilakukan oleh guru pembimbing PPL dan dosen PPL selama proses praktik berlangsung.

8. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan merupakan tugas akhir dari pelaksanaan PPL dan merupakan pertanggung jawaban atas pelaksanaan PPL. Data yang digunakan untuk menyusun laporan diperoleh melalui praktik mengajar maupun praktik persekolahan. Hasil dari laporan ini diharapkan selesai dan dikumpulkan atau untuk disahkan sebelum waktu yang diberikan.

9. Penarikan Mahasiswa PPL

(21)

15 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, dimana mahasiswa harus mempersiapkan diri secara fisik maupun mental. Persiapan yang matang akan menunjang keberhasilan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan. Mahasiswa dipersiapkan dari semester-semester sebelumnya untuk belajar dikampus masing-masing dengan mata kuliah yang menunjang untuk pelaksanaan program PPL, hal itu bertujuan agar mahasiswa mampu beradaptasi dan mengatasi masalah yang akan dihadapi saat kegiatan PPL berlangsung. Universitas Negeri Yogyakarta membuat beberapa program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan program PPL. Adapun persiapan tersebut di antaranya adalah:

1. Pengajaran Mikro

Pengajaran Mikro dilaksanakan pada semester genap sebelum PPL dilaksanakan. Pengajaran Mikro bertujuan untuk memberi bekal awal pelaksanaan PPL. Dalam kuliah ini, mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 10 sampai 15 mahasiswa dengan dua orang dosen pembimbing. Pengajaran mikro pada dasarnya merupakan kegiatan praktik mengajar dengan kelompok kecil dan mahasiswa sendiri sebagai muridnya. Dalam pengajaran mikro mahasiswa praktikan dilatih bagaimana membuat satuan pelajaran, rencana pembelajaran, dan mengajar yang sesungguhnya dan memberikan strategi belajar mengajar sesuai kurikulum.

Mahasiswa praktikan dalam pengajaran mikro dibimbing langsung oleh dosen pembimbing dari fakultas yang bersangkutan.Dalam 1 kali pertemuan 3-4 mahasiswa latihan mengajar secara bergantian. Sedangkan teman lainnya berperan sebagai murid. Materi yang dijadikan bahan pengajaran mikro adalah materi pelajaran Kimia untuk kelas X, XI, dan kelas XII sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan lebih dini sebelum praktik mangajar.

(22)

16

untuk berpendapat mengenai penampilan mahasiswa yang berkesempatan praktik mengajar.

2. Pembekalan PPL

Sebelum pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa mendapat pembekalan dari Lembaga Pendidikan LPPMP UNY. Lembaga pendidikan LPPMP UNY memberikan pembekalan kepada seluruh mahasiswa UNY yang akan melaksanakan kegiatan PPL. Tujuan dari pembekalan ini adalah memberikan gambaran tentang ruang lingkup program PPL sehingga program itu berjalan dengan lancar. Selain itu program ini berujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa sebagai calon guru, agar bersikap sebagai guru yang profesional, baik dalam proses pembelajaran dan proses pelaksanaan PPL di sekolah.

3. Observasi Pembelajaran di Kelas

Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang nantinya akan digunakan untuk praktik dan memperoleh gambaran persiapan mengajar, cara menciptakan suasana belajar di kelas serta bagaimana memahami tingkah laku siswa dan penanganannya. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan metode dan cara yang tepat dalam proses belajar mengajar praktis di dalam kelas. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan observasi yang meliputi:

Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

A. Perangkat

Pembelajaran

1.

Silabus Dalam pelaksanaan pembelajaran mulai dari kelas X dan kelas XI mengacu pada silabus yang sesuai dengan Standar Isi.

2. Satuan Pelajaran

(SP)

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

hard copy dan di folder menurut kelas. RPP yang ada sudah bagus dan

lengkap mulai dari identitas, isi sampai evaluasi. RPP ini digunakan oleh

guru-guru Kimia di Kota Yogyakarta.

B. Proses

(23)

17 1. Membuka

pelajaran Guru membuka pelajaran dengan salam dan melakukan presensi.

2.

Penyajian materi Dalam penyajian materi guru berusaha melibatkan siswa agar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

3. Metode

pembelajaran

Guru tidak ceramah penuh dalam pembelajaran, tetapi siswa aktif dalam

bergerak. Banyak menggunakan metode diskusi dan inkuiri.

4.

Penggunaan

bahasa

Dalam penyampaian materi guru menggunakan bahasa Indonesia dan

sesekali menggunakan bahasa Jawa karena ada beberapa siswa yang

belum memahami dalam makna Indonesia.

5. Penggunaan

waktu Manajemen waktu yang diterapkan guru dilapangan sudah baik.

6.

Gerak Guru tidak hanya berdiri diam didepan kelas, namun guru juga aktif berkeliling mengamati siswa.

7.

Cara memotivasi

siswa

Guru memotivasi siswa diawal pembelajaran, misalnya dengan video

atau gambar-gambar yang berhubungan dengan pelajaran atau dengan

menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

8.

Teknik bertanya Guru memberi rangsangan pertanyaan pada siswa dan siswa merespon apa yang disampaikan guru dengan baik.

9. Teknik

Dalam kegiatan pembelajaran guru lebih sering menggunakan media

power point dan lembar kerja siswa (LKS) karena disetiap kelas telah

dilengkapi LCD dan Viewer.

11. Bentuk dan cara

evaluasi

Guru memberikan evaluasi ditengah-tengah pelajaran dan saat pelajaran

akan ditutup.

12. Menutup

pelajaran Akhir jam pelajaran ditutup dengan memotivasi siswa dan salam.

C. Perilaku siswa

1.

Perilaku siswa di

kelas

Perilaku siswa bervariasi, sebagian siswa aktif dan memperhatikan, serta

merespon dengan baik apa yang disampaikan guru sebagian lainnya

(24)

18 2. Perilaku siswa di

luar kelas

Siswa ramah, sopan dan bersedia menyapa ketika tim PPL datang

observasi.

B.Pelaksanaan PPL

Dalam tahap ini mahasiswa sudah diterjunkan ke sekolah yang bersangkutan dalam waktu 2 (dua) bulan untuk melaksanakan kegiatan PPL. Pelaksanaan kegiatan PPL di sekolah sebagai berikut:

1. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan program semester, program tahunan, Silabus dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun komponen dari program semester, program tahunan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

a. Program Semester

1) Kompetensi dasar/materi 2) Alokasi waktu

3) Bulan kegiatan 4) keterangan b. Program Tahunan

1) Semester kegiatan 2) Kompetensi Inti 3) Kompetensi Dasar 4) Alokasi Waktu

c. Komponen Silabus meliputi: 1) Kompetensi dasar

2) Materi pokok 3) Pembelajaran 4) Penilaian 5) Alokasi waktu 6) Sumber belajar

d. Komponen RPP meliputi: 1) Kompetensi inti 2) Kompetensi dasar 3) Indikator

(25)

19 5) Materi pembelajaran 6) Metode pembelajaran

7) Media, alat dan sumber pembelajaran 8) Langkah-langkah pembelajaran 9) Lembar penilaian

10) Rubrik penilaian

2. Persiapan Bahan Ajar

Persiapan mengajar meliputi pencarian sumber-sumber belajar untuk menyampaikan materi yang sesuai dengan mata pelajaran, yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bahan yang dipersiapkan antara lain dari buku – buku kimia, media pembelajaran berupa video serta animasi demonstrasi kimia dan sumber – sumber pengajaran kimia lainnya.

3. Praktik Mengajar

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, mahasiswa praktikan menyampaikan materi pembelajaran ketika siswa sudah siap untuk memulai pembelajaran di dalam kelas yang beberapa kali di dampingi oleh Guru Pembimbing. Pada proses pembelajaran selanjutnya, mahasiswa praktikan beberapa kali mengajar tanpa guru pembimbing, tetapi sudah berkoordinasi terlebih dahulu dengan Guru Pembimbing. Setiap mahasiswa PPL UNY diwajibkan untuk latihan mengajar minimal 8 (delapan) kali tatap muka dengan materi yang berbeda. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pada pukul 07.15-14.00 WIB. Mahasiswa praktikan melakukan kegiatan belajar mengajar pada kelas XI yang memiliki jadwal mata pelajaran kimia sebanyak 5 jam pelajaran dalam satu minggu. Mahasiswa praktikan melaksanakan kegiatan mengajar sebanyak 16 kali tatap muka dengan materi yang berbeda di setiap pertemuannya.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam 2 tahap, yaitu Praktik Pengajar Terbimbing dan Praktek Mengajar Mandiri.

1) Praktik Mengajar Terbimbing

(26)

20 a) Merencanakan dan membuat RPP

b) Memilih dan menggunakan metode serta strategi mengajar c) Memilih dan membuat bahan ajar yang sesuai

d) Mengevaluasi pelaksanaan serta mendiskusikannya dengan guru

2) Praktik Mengajar Mandiri

Kegiatan ini dilaksanakan setelah latihan mengajar terbimbing selesai. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara kondisional sesuai dengan petunjuk guru pembimbing masing-masing. Latihan mengajar mandiri merupakan praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa tanpa bimbingan guru pembimbing, cara mengajar serta pengembangan materi pelajaran sepenuhnya dilaksanakan oleh mahasiswa.

Sebagai tindak lanjut dari latihan mengajar mandiri tersebut, guru pembimbing memberikan masukan berupa saran ataupun kritik kepada praktikan sebagai bahan koreksi untuk lebih meningkatkan kualitas mengajarnya berhubungan dengan penguasaan meteri, penguasaan kelas dan metode mengajar. Di akhir praktik latihan mengajar mandiri, guru pembimbing memberikan penilaian kepada mahasiswa sebagai bahan evaluasi pengajaran.

Praktik mengajar minimal dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan dengan indikator pembelajaran yang berbeda-beda untuk setiap pertemuan, sesuai dengan pembagian jadwal mengajar oleh guru pembimbing yang bersangkutan.Maka mahasiswa melaksanakan praktik mengajar di kelas XI.

Selama proses pelaksanaan praktik mengajar, terdapat 3 proses kegiatan yang dilakukan, yaitu:

a. Kegiatan awal

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan dilaksanakan, meliputi: berdo’a, membuka pelajaran dengan salam, mengabsen siswa, apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

(27)

21

1. Penguasaan materi; mahasiswa harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan, agar proses KBM dapat berjalan dengan lancar.

2. Penggunaan metode; metode yang dapat digunakan anatara lain tanya jawab, diskusi, inkuiri, ceramah, NHT, STAD, make a match, dll.

3. Penggunaan media; media yang dapat digunakan antara lain alat-alat praktikum, video atau animasi demonstrasi praktikum. c. Kegiatan Akhir

Kegiatan ini dilakukan setelah materi pengajaran disampaikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Melakukan evaluasi siswa setelah materi disampaikan

 Menyampaikan kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan.

 Mengadakan apresiasi siswa.

 Memberi tugas atau menyampaikan pesan untuk materi berikutnya.

 Menutup pelajaran dengan salam.

3) Perincian Praktik Mengajar

No. Tanggal Materi Kelas Jam Ke

1. 25 Juli 2016

Pengenalan PPL 2016 dan menjelaskan materi teori atom bohr, teori mekanika kuantum, dan bilangan kuantum

XI IPA 5 7 - 8

2. 26 Juli 2016

Pengenalan PPL 2016 dan menjelaskan materi teori atom bohr, teori mekanika kuantum, dan bilangan kuantum

XI IPA 2 XI IPA 1

3 – 5

7 - 8

3. 29 Juli 2016 Menganalisis bentuk orbital dan

sistem periodik unsur XI IPA 5 1 - 3

4. 2 Agustus 2016

Menganalisis bentuk orbital dan

konfigurasi elektron XI IPA 1 7 – 8 5. 4 Agustus

2016

Menganalisis letak suatu unsur

(28)

22 6. 5 Agustus

2016

Menganalisis bentuk molekul

dengan teori pasangan elektron XI IPA 5 1 – 3

7. 8 Agustus

2016 Menganalisis gaya antar molekul

XI IPA 4

Mereview materi struktur atom, sistem periodik unsur, dan ikatan kimia

XI IPA 1 4 – 6

10. 12 Agustus 2016

Mereview materi struktur atom, sistem periodik unsur, dan ikatan kimia

Mengawasi Ulangan Harian I Mereview materi struktur atom, sistem periodik unsur, dan ikatan kimia

Mengawasi Ulangan Harian I

XI IPA 4

Mengawasi Ulangan Harian I Mereview soal - soal ulangan untuk persiapan remidi dan pengayaan

Mengawasi Remidi dan

Pengayaan UH 1 XI IPA 5 1 – 3

15. 20 Agustus

2016 Mengawasi Ulangan Harian I XI IPA 2 3 – 4

16. 23 Agustus 2016

Mengawasi Remidi dan Pengayaan UH 1 serta

Menganalisis materi sistem dan lingkungan

Mengawasi Remidi dan Pengayaan UH 1

XI IPA 2

Menganalisis sistem dan

lingkungan serta reaksi eksoterm

XI IPA 3 XI IPA 1

(29)

23 dan endoterm

18. 30 Agustus 2016

Menganalisis perubahan entalpi standar

Menganalisis materi kalorimeter dan Hukum Hess

XI IPA 2

Menganalisis perubahan entalpi standar dan kalorimeter

Menentukan entalpi reaksi dengan hukum hess dan penentuan entalpi reaksi dengan data entalpi

XI IPA 3

Menentukan entalpi reaksi dengan data entalpi pembentukan dan dengan energi ikat

Menentukan entalpi reaksi dengan energi ikat

Menentukan entalpi reaksi dengan energi ikat

Mereview materi termokimia

XI IPA 3

XI IPA 1 1 – 3

4 - 6

2) Praktik Persekolahan

(30)

24

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan praktikan selama PPL tidak hanya mutlak pada proses mengajar dan observasi, tetapi juga melakukan praktik persekolahan yang mendukung kegiatan sekolah sehari-hari. Adapun praktik persekolahan tersebut mempunyai tujuan yaitu agar para praktikan mempunyai pengalaman dan pengetahuan lebih tentang fasilitas maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang nantinya akan dihadapi oleh praktikan jika sudah menjadi guru yang terjun langsung di sekolah.

3) Konsultasi Dengan Guru Pembimbing

Pelaksanaan konsultasi dilakukan sebelum ataupun sesudah praktikan melakukan praktik mengajar. Konsultasi yang dilakukan sebelum mengajar agar mahasiswa praktikan dapat mengajar secara maksimal dan dapat meminimalisir hambatan-hambatan dalam proses pengajaran. Konsultasi yang dilakukan setelah mengajar untuk mengevaluasi proses pengajaran yang telah dilakukan oleh praktikan. Selain itu, konsultasi juga dilakukan ketika membantu guru dalam penyusunan bahan ajar dan perangkat pembelajaran. Konsultasi juga dilakukan dengan DPL PPL untuk mendiskusikan permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran.

4) Pemberian Feedback Oleh Guru Pembimbing

Mahasiswa praktikan mendapat banyak masukan dari guru pembimbing mengenai kekurangan-kekurangan praktikan dalam pelaksanaan mengajar. Masukan yang diberikan oleh guru sangat bermanfaat bagi kelanjutan pelaksanaan mengajar. Masukan dari guru pembimbing antara lain mengenai pengelolaan kelas, cara mengendalikan siswa yang hiperaktif, cara menyampaikan materi secara jelas, dan lain-lain.

5) Pelaksanaan Evaluasi

(31)

25

Sebagian besar siswa mampu mempraktekan tugas dengan baik dengan nilai yang sangat memuaskan.

C.Analisis Hasil Pelaksanaan Dan Refleksi 1. Hasil Pembuatan Perangkat Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta lampiran materi dan form penilaian

b. Soal tugas

c. Daftar nilai siswa d. Presensi siswa

e. Jadwal mengajar guru

2. Hasil Praktik Mengajar

Hasil yang diperoleh selama mahasiswa melakukan kegiatan praktik mengajar adalah sebagai berikut:

a. Praktikan dapat berlatih membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan materi bahan ajar.

b. Praktikan dapat belajar untuk mengembangkan materi dan sumber-sumber belajar.

c. Praktikan dapat belajar untuk menetapkan tujuan dan bahan pembelajaran.

d. Praktikan dapat belajar untuk memilih dan mengorganisasikan materi, media dan sumber pembelajaran.

e. Praktikan dapat belajar untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan mengelola kelas.

f. Praktikan mendapatkan pengalaman dalam keterampilan mengajar, yaitu pengelolaan tugas, fasilitas belajar, pengelolaan waktu, dan komunikasi dengan siswa.

g. Praktikan dapat berlatih melaksanakan evaluasi dan penilaian hasil belajar siswa.

3. Analisis Keterkaitan Program dan Pelaksanaan

(32)

26

rancangan program yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik, tidak ada hambatan/kendala yang berarti yang membuat pelaksanaan menjadi terhambat.

a. Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah. Dengan adanya observasi lapangan, mahasiswa praktikan dapat mengetahui letak, jumlah serta beberapa fasilitas yang sudah dimiliki oleh SMA Negeri 9 Yogyakarta. Hasil dari observasi lapangan ini bermanfaat untuk menentukan perangkat pembelajaran yang akan diterapkan, yang sesuai dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang dimiliki.

b. Observasi Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Observasi kegiatan pembelajaran di kelas ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui secara langsung mengenai proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil observasi kegiatan pembelajaran di kelas berguna untuk menentukan strategi mengajar yang akan diterapkan, sesuai dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang dimiliki sekolah.

c. Praktik Mengajar

Pelaksanaan praktik mengajar dan ketentuan minimal jam mengajar yang ditetapkan oleh pihak UNY, yaitu 8 kali pertemuan dengan materi yang berbeda. Hasilnya praktikan dapat mengajar sebanyak 22 kali pertemuan dengan 10 RPP yang berbeda.

d. Praktik Persekolahan

Praktik persekolahan merupakan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa praktikan dalam bidang administrasi sekolah. Kegiatan persekolahan yang diikuti antara lain mengikuti kegiatan sekolah berupa Upacara Bendera, membantu persiapan siswa dalam menyambut HUT Sekolah, Upacara Peringatan HUT RI dan Upacara Peringatan Hari Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

e. Faktor Pendukung Program PPL

(33)

27

2) Guru pembimbing yang dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan sehingga mahasiswa praktikan dapat mengetahui kekurangan-kekurangannya. Guru pembimbing juga memberikan masukan bagi kekurangan praktikan sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk proses pembelajaran selanjutnya.

3) Keseluruhan siswa kelas XI yang proaktif dan interaktif sehingga dapat tercipta kondisi yang menyenangkan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

f. Faktor Penghambat

1. Dalam pengajaran awal tahun yang terasa suasana liburan siswa sulit untuk diajak belajar, sehingga mahasiswa praktikan perlu memberikan stimulan atau motivasi agar siswa semangat kembali untuk belajar.

2. Mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang tidak begitu disukai siswa karena proses pembelajarannya memerlukan konsentrasi yang tinggi bagi siswa di dalam kelas. Hal ini membuat sulitnya mengkondusifkan siswa. Sehingga praktikan harus dapat mengelolah kelas dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

3. Kondisi siswa yang lebih senang bermain membuat praktikan harus membuat materi pembelajaran yang menarik minat siswa sehingga dapat terlaksana proses pembelajaran yang diinginkan.

4. Pembelajaran mata pelajaran kimia yang membutuhkan kegiatan praktik dan visualisasi dari mata pelajaran membutuhkan media pembelajaran yang lebih interaktif. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada jam terakhir maupun pembelajaran terpotong dengan jam istirahat, sehingga praktikan harus dapat mengelola kelas dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

4. Refleksi

(34)

28

Pelaksanaan program PPL tidak ditemukan hambatan dan kendala yang berarti yang menunda pelaksanaan program PPL. Hal ini dikarenakan adanya interaksi dan komunikasi yang baik antara mahasiswa praktikan dengan guru pembimbing. Selain itu, guru pembimbing juga memberikan masukan dan nasehat yang dapat memperbaiki dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PPL.

Adapun kekurangan praktikan yang perlu diperbaiki antara lain: a. Belum dapat menguasai materi dengan baik.

b. Belum dapat mengelola waktu dalam mengajar. c. Belum dapat mengelola kelas dengan baik.

d. Belum dapat menguasai urutan pembelajaran dengan baik.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan PPL selanjutnya yaitu:

a. Mempersiapkan materi ajar dengan matang.

b. Mempersiapkan media pembelajaran yang menarik. c. Lebih tegas dalam proses pembelajaran.

d. Penyampaian materi disesuaikan dengan waktu yang disediakan. e. Lebih memperhatikan siswa yang sering membuat gaduh ketika

proses pembelajaran sedang berlangsung. f. Membuat beberapa rencana mengajar. g. Memberikan motivasi kepada siswa.

h. Menyadari bahwa setiap siswa memiliki sifat dan sikap yang berbeda.

(35)

29 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program PPL yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 9 Yogyakarta dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga mahasiswa dapat meninggalkan lokasi PPL tanpa beban. Kerjasama yang baik dalam satu kelompok PPL Koordinator PPL, DPL PPL dan warga sekolah membantu mahasiswa praktikan menyelesaikan kegiatan PPL dengan lancar. Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. PPL memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa karena dapat terjun langsung dalam dunia pendidikan dan dihadapkan pada karakter individu yang berbeda-beda.

2. PPL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kompetensinya dalam kegiatan belajar mengajar pada situasi sebenarnya, yakni mengajar di kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta khususnya mata pelajaran Kimia.

3. PPL memperluas wawasan mahasiswa tentang tugas tenaga pendidik, kegiatan persekolahan dan kegiatan lain yang menunjang kelancaran proses belajar-mengajar di sekolah membuat RPP, mencari bahan ajar dan membuat media pembelajaran untuk menunjang kegitan belajar mengajar di kelas maupun praktek di lapangan, mengikuti upacara bendera, serta mengikuti kegiatan harian di SMA Negeri 9 Yogyakarta.

4. Di dalam kegiatan PPL, mahasiswa bisa mengembangkan kreativitasnya, misalnya dengan menciptakan media pembelajaran, menyusun materi sendiri berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai. Praktikan juga mempelajari bagaimana menjalin hubungan yang harmonis dengan semua komponen sekolah untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar. 5. Mahasiswa praktikan melakukan tatap muka sebanyak 22 kali tatap muka

(36)

30

6. Hambatan yang dialami mahasiswa dapat memperkaya wawasan mahasiswa dalam memberi gambaran untuk rencana tugas akhir.

B. Saran

Berdasarkan pelaksanaan PPL selama dua bulan di SMA Negeri 9 Yogyakartaada beberapa saran yang praktikan sampaikan yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan, antara lain:

1. Untuk Pihak LPPMP

a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara LPPMP, dosen pembimbing lapangan (DPL) dan sekolah tempat mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar.

b. Perlu adanya penjelasan mengenai teknik persiapan dan pelaksanaan PPL.

c. Pihak LPPMP hendaknya meningkatkan kejelasan, informasi terkait dengan kegiatan PPL, perlu ditingkatkan lagi pelayanan prima terhadap mahasiswa.

d. Kemitraan dan komunikasi antara UNY dan SMA Negeri 9 Yogyakarta lebih ditingkatkan lagi demi kemajuan dan keberhasilan program PPL UNY serta kemajuan dan keberhasilan SMA Negeri 9 Yogyakarta.

2. Untuk SMA Negeri 9 Yogyakarta

a. Pihak SMA Negeri 9 Yogyakarta sebaiknya dapat memberikan gambaran-gambaran program kerja yang diagendakan sehingga program kerja yang disusun dapat disesuaikan dengan program sekolah.

b. Hendaknya guru dapat mengambil pengalaman dari praktikan PPL untuk meningkatkan kinerja, variasi, dan kreativitas dalam mengajar.

c. Prestasi siswa yang sudah bagus sebaiknya diimbangi dengan prestasi dan kualitas guru sebagai pengajar.

3. Untuk Mahasiswa Praktikan

a. Dalam mempersiapkan segala sesuatunya diharapkan lebih terarah, terjadwal dan berkesinambungan.

b. Mampu berinteraksi dengan segala elemen sekolah dengan baik sehingga dapat memberikan kesan yang baik bagi pihak sekolah.

c. Meningkatkan kerja sama yang baik dengan mahasiswa praktikan yang lain.

(37)

31

e. Sebaiknya memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan selama PPL sebagai inspirasi penyusunan tugas akhir.

(38)

32

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pembekalan PPL. 2015. Materi Pembekalan PPL. Yogyakarta: UNY Press

Unit Program Pengalaman Lapangan. 2015. Paduan Pengajaran Mikro 2015. Yogyakarta: UNY Press

(39)

33

(40)

34

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA N 9 Yogyakarta Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom dan meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan dan sifat-sifat senyawa Alokasi waktu : 13 jp (UH 2 JP)

(41)

35 menuliskan

konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan tabel periodik melalui diskusi

(42)
(43)

37 teori pasangan elektron. bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron oMenentukan

bentuk molekul berdasarkan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik

(44)

38 (gaya antar

molekul) dan sifat zat

 Rasa ingin tahu

 Komunikatif  Menghargai

prestasi  Tanggung

Jawab  Peduli

lingkungan

hasil oMenganalisis grafik yang menunjukkan hubungan titik didih dengan massa molekul yang memiliki ikatan

hidrogen

leleh) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya van der waals, gaya London, dan ikatan

(45)

39

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA N 9 Yogyakarta Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/1

Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. Alokasi waktu : 18 JP (UH 2 JP)

(46)

40

(47)

41 antara reaksi eksoterm dan

dengan reaksi yang diskusi kelas menjelaskan macam-macam

oMenjelaskan

(48)

42 melalui kerja

oMenghitung

harga ∆H

(49)

43 standar, dan

data energi ikatan

 Tanggung Jawab  Peduli

lingkunga n

kelompok di laboratorium.

standar

-diagram siklus/ diagram tingkat energi

-energi ikatan

Suparlan, S.Pd Mei Rina Andarwati

(50)

44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/I

Materi Pokok : Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia

Materi Pembelajaran : Teori Atom Mekanika Kuantum Alokasi Waktu : 5 JP

Standar Kompetensi :

1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

Kompetensi Dasar :

1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi:

a. Menjelaskan teori atom Niels Bohr

b. Menjelaskan teori atom mekanika kuantum.

c. Menggunakan azas larangan Pauli, prisip aufbau, dan aturan Hund untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.

d. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam tabel periodik.

e. Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada). f. Menggambarkan bentuk orbital.

g. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.

II. Tujuan:

(51)

45

a. Menjelaskan ide pokok dari teori atom Niels Bohr

b. Menjelaskan ide pokok dari teori atom mekanika kuantum

c. Menentukan bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk keberadaan elektron d. Menuliskan konfigurasi elektron menurut teori atom mekanika kuantum. e. Menuliskan diagram orbital

f. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya atau sebaliknya.

g. Mengidentifikasi bentuk orbital s, p dan d

h. Menjelaskan hubungan kulit dan sub kulit dengan bilangan kuantum.  Karakter siswa yang diharapkan :

 Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

III. Materi Ajar :

 Teori atom Bohr

 Teori atom mekanika kuantum  Konfigurasi elektron

 Sistem Periodik

 Bilangan-bilangan kuantum  Bentuk orbital

 Kulit dan sub kulit

IV. Metode Pembelajaran:

 Ceramah  Diskusi

V. Strategi Pembelajaran

(52)

46

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami struktur atom dan meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan dan sifat-sifat senyawa

 Memahami struktur atom dan meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan dan sifat-sifat senyawa

 Menentukan

bilangan kuantum dan bentuk orbital s, p, d dan f melalui diskusi kelas. Menjelaskan teori atom bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

 Siswa dapat Menjelaskan teori atom bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

VI. Kegiatan Pembelajaran

a. Pertemuan Pertama: (3 jam pelajaran) Materi ajar:

 Teori atom Niels Bohr

 Teori atom mekanika kuantum  Konfigurasi elektron

 Sistem Periodik

Langkah Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu

(53)

47 Pendahuluan  Kegiatan awal

Guru memimpin doa dan mengabsen siswa. Guru menyampaikan tujuan dan metode pembelajaran.

 Apersepsi

Guru menanyakan tentang perkembangan teori atom yang pernah dipelajari di kelas X.

“Di kelas X telah dipelajari perkembangan teori atom, mulai dari teori paling sederhana yang dikemukakan oleh John Dalton sampai teori atom modern yang disebut teori atom mekanika kuantum. Apakah kamu masih ingat ide pokok dalam masing-masing teori tersebut? Sekarang kita akan membahas lebih jauh tentang teori atom Niels Bohr dan teori atom mekanika kuantum. Kita akan membahas fakta-fakta eksperimen yang mendasari kedua teori atom itu sehingga kita dapat memahaminya secara utuh. “

 Motivasi

Berdasarkan teori atom mekanika kuantum, kita dapat memahami sifat-sifat unsur dalam sistem periodik serta pembentukan ikatan kimia.

15 menit Religius Rasa mengetahui pengetahuan awal peserta didik mengenai teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum.

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru.

 Elaborasi

Guru Menjelaskan materi mengenai teori mekanika kuantum, serta hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur Siswa secara mandiri mencatat penjelasan

(54)

48 guru.

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan untuk lebih memahami tentang materi teori mekanika kuantum serta hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur

 Konfirmasi

Guru memberikan tanggapan tentang hasil kerja siswa.

Guru memberikan penguatan.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Penutup  Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/ kesimpulan pelajaran Guru menutup pelajaran dan memberi salam penutup

10 menit Apresiasi

b. Pertemuan Kedua: (2 jam pelajaran) Materi Ajar:

 Bilangan Kuantum  Kulit dan sub kulit  Bentuk orbital

Langkah Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu

Nilai Karakter Pendahuluan  Kegiatan awal

Guru memimpin doa

Guru Memeriksa kehadiran siswa.

 Apersepsi

Guru menanyakan kembali mengenai materi pertemuan sebelumnya yaitu teori mekanika kuantum serta hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur

 Motivasi

Untuk memudahkan kita memahami hubungan

(55)

49

antara konfigurasi elektron dengan letak unsur maka kita perlu mempelajari bilangan kuantum dan bentuk orbital

Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Guru Melakukan tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik mengenai bilangan kuantum dan bentuk orbital. Guru meminta siswa untuk membaca buku mengenai bilangan kuantum dan bentuk orbital. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru.

 Elaborasi

Guru Menjelaskan materi mengenai bilangan kuantum dan bentuk orbital

Siswa secara mandiri mencatat penjelasan guru.

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan untuk lebih memahami tentang materi teori mekanika kuantum serta hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsurbilangan kuantum dan bentuk orbital.

 Konfirmasi

Guru memberikan tanggapan tentang hasil kerja siswa.

Guru memberikan penguatan.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

70 menit Rasa

Penutup  Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/ kesimpulan pelajaran

Guru menutup pelajaran dan memberi salam penutup

10 menit Apresiasi

VII. Alat / Bahan / Sumber Belajar :

(56)

50

Michael Purba. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.Nana Sutresna. 2008. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Nana Sutresna. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama.

b. Alat dan Bahan

 Whiteboard

 Spidol

 Laptop

 LCD

VIII. Penilaian:

Tes Tertulis

Yogyakarta, 19 Juli 2016

(57)

51

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Yogyakarta Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/I

Materi Pokok : Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia

Materi Pembelajaran : Geometri Molekul Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

Kompetensi dasar : 1.2. Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar

inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.

Indikator Pencapaian Kompetensi:

1. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron 2. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Tujuan:

Siswa dapat,

o menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron. o Meramalkan kepolaran molekul berdasarkan geometri molekulnya o Menjelaskan geometri molekul berdasarkan teori hibridisasi. Karakter siswa yang diharapkan :

a. Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,

Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan

Materi Ajar :

(58)

52  Teori domain elektron  Merumuskan tipe molekul o Teori hibridisasi

Metode pendekatan:

o Penyampaian informasi o Diskusi

o Penugasan

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami struktur atom dan meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan dan sifat-sifat senyawa

 Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan

elektron.

 Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

 Siswa dapat

Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron disekitar kulit luar atom pusat dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.

Kegiatan Pembelajaran

Langkah Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu

Nilai Karakter Pendahuluan  Kegiatan awal

Guru memimpin doa

Guru Memeriksa kehadiran siswa.

 Apersepsi

Guru menanyakan kembali mengenai materi pertemuan sebelumnya yaitu materi bilangan kuantum dan bentuk orbital

(59)

53 Kegiatan

Inti

 Eksplorasi

Guru Melakukan tanya jawab untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik mengenai teori domain elektron dan teori hibridisasi.

Guru meminta siswa untuk membaca buku mengenai teori domain elektron dan teori hibridisasi untuk menentukan bentuk molekul.

Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru.

 Elaborasi

Guru Menjelaskan materi mengenai bagaimana cara menggambarkan bentuk molekul menggunakan teori domain elektron dan menentukan bentuk molekul dengan teori hibridisasi

Siswa secara mandiri mencatat penjelasan guru.

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan untuk lebih memahami bagaimana cara untuk menggambarkan bentuk molekul menggunakan teori domain elektron dan menentukan bentuk molekul dengan menggunakan teori hibridisasi.

 Konfirmasi

Guru memberikan tanggapan tentang hasil kerja siswa.

Guru memberikan penguatan.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

115 menyimpulkan teori domain elektron dan teori hibridisasi

 Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya Guru menutup pelajaran dan memberi salam

10 menit

(60)

54 penutup

Alat / Bahan / Sumber Belajar :

a. Sumber Belajar

Michael Purba. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Nana Sutresna. 2008. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama. Nana Sutresna. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama.

b. Alat dan Bahan 1. Whiteboard 2. Spidol 3. Laptop 4. LCD

Penilaian:

Tes Tertulis

Yogyakarta, 19 Juli 2016

Guru Mata Pelajaran Praktikan PPL

Gambar

tabel sistem
tabel
grafik yang
kan grafik yang
+3

Referensi

Dokumen terkait

ULP KABUPATEN BANGKA SELATAN Peserta yang diundang, namun tidak menghadiri pembuktian kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima, akan dikenakkan sesuai aturan yang

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Leverage, Dan

[r]

The principal must be as educational leader and has the knowledge and ability to promote the success of all students by: (1) facilitating the development,

[r]

Apabila saudara tidak hadir atau tidak dapat menunjukkan semua dokumen asli (serta menyerahkan foto copynya), sampai dengan batas waktu tersebut diatas, maka perusahaan

Dari fakta-fakta yang telah dijelaskan maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru