• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF DI SMA RAYON 5 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF DI SMA RAYON 5 MEDAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

DI SMA RAYON 5 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

DINIYAH PUTERI HARAHAP NIM : 8126132047

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014

WORKSHOP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

(2)

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

DI SMA RAYON 5 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:

DINIYAH PUTERI HARAHAP NIM : 8126132047

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014

WORKSHOP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF

(3)
(4)
(5)

i ABSTRACT

DiniyahPuteriHarahap. Implementation Supervision Workshop Techniques for Improving Academic Teachers Implement Active Learning Ability in SMA Rayon 5 Medan. Tesis.Progaram Study of Educational Administration Graduate University of Medan country (UNIMED) 2014.

This study aims to improve English Teacher adility implementing active learning through the application of academic supervision workshop techniques. The hypothesis of this action is the application of academic supervision workshop techniques can improve the adility of teachers to implementing active learning. This research was carried out in SMAN Rayon 5 Medan. The time this study was conducted over 2 months which degan in January 2014 to March 2014. Sudjects in this study is an English teacher. The design used in this study is planning, implementation, odservation and reflection.

(6)

ii ABSTRAK

DINIYAH PUTERI HARAHAP, Penerapan Supervisi Akademik Teknik Workshop untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Pemdelajaran Aktif di SMA Rayon 5 Medan. Tesis. Progaram Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED) 2014.

Penelitian ini dertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru Bahasa Inggris melaksanakan pemdelajaran aktif melalui penerapan supervisi akademik teknik workshop. Hipotesis tindakan ini adalah penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kemampuan guru melaksanakan pemdelajran aktif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Rayon 5 Medan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 dulan yaitu mulai dulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Sudjek dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelakasanaan , odservasi dan refleksi.

Aspek kemampuan guru melaksanakan pemdelajaran Aktif adalah(1) aspek kegiatan memduka pelajaran (2) aspek penggunaan Bahasa (3) aspek penguasaan dahan delajar / materi pelajaran (4) aspek pendekatan atau metode strategi pemdelajaran (5) aspek pemdelajaran yang memicu dan memelihara keterlidatan kelas (6) apek penggunaan media/ alat, sumder pemdelajaran (7) aspek kegiatan menutup pemdelajaran (8) aspek tindak lanjut.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini, Peneliti juga mengucapkan salam dan shalawat kepada junjungan, suri tauladan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan kaum muslimin. Penulisan tesis ini merupakan kewajiban mahasiswa pascasarjana Unimed dalam menyelesaikan perkuliahan program pascasarjana. Tesis ini Berjudul “ Penerapan Supervisi Akademik Teknik Workshop Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Aktif di SMA Rayon 5 Medan”.

Tesis ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Direktorat Pembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2 Kepengawasan bagi peneliti sehingga dapat menimba ilmu di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan dan semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan

4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Dr. Paningkat Siburian, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan arahan-arahan dan petunjuk dalam penyelesaian tesis ini

5. Dr.Ir. Darwin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan dan Dr. Paningkat Siburian, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPS Universitas Negeri Medan.

(8)

iv

7. Para Dosen di Program Pascasarjana UNIMED yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

8. Bupati Aceh Tamiang yang telah memberikan kesempatan Tugas Belajar di UNIMED

9. Bapak Drs. Pangihutan selaku Pengawas SMA Rayon 5 dan Bapak Haris Simamora selaku kepala Sekolah SMAN 5 Medan dan guru Bidang Studi Bahasa Inggris SMA Rayon 5 yang telah bersedia untuk bekerjasama dalam penelitian ini.

10.Orangtua tercinta Kaharuddin Harahap dan Maspadiani Dalimunthe, serta mertua tercinta Drs. Mauli Nasir Siregar dan Dra. Hasnah Hasibuan yang telah memberikan dukungan selama perkuliahan.

11. Suami tercinta Munawir Siregar yang terus memberikan doa dan dukungan selama perkuliahan dan penyelesian tesis ini.

12.Kakanda Hardiani Harahap, Abangda Romi Agassi Harahap,Adinda Yenni Iqlimah dan Nirwana Harahap yang telah memberikan motivasi.

13.Teman-teman Program Studi Administrasi Pendidikan (AP) Konsentrasi Kepengawasan Angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan moral dan spritual selama perkuliahan

14.Serta semua pihak yang tidak dapat disebut sastu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesikan tesis ini.

Medan, Juni 2014 Peneliti

(9)

v

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA TINDAKAN A. Kajian teoretis ... 11

1. Pengertian kemampuan Guru ... 11

(a). Kemampuan Guru bahasa Inggris ... 13

(b). Strategi Pembelajaran aktif ... 14

(1) Pengertian Pembelajaran aktif ... 14

(2) Karakteristik Pembelajaran aktif ... 17

(3) Ciri – Ciri Pembelajaran aktif ... 18

(4) Sintak Pembelajaran Aktif ... 19

2. Supervisi akademik Teknik workshop ... 23

a. Pengertian Supervisi akademik ... 23

b. Pengertian Supervisi akademik teknik workshop ...27

B. Hasil Penelitian Yang relevan ... 30

C. Kerangka Pemikiran ... 31

D. Hipotesis tindakan ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

(10)

vi

C.Desain Penelitian Tindakan ... 33

D.Prosedur Tindakan Penelitian ...34

E.Definisi Operasional Variabel ...39

F. Indikator keberhasilan ...39

G. Instrumen Penelitian ...40

H.Teknik Analisis Data ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...42

1. Penelitian Awal ...43

2. Siklus I a. Tahap Perencanaan ...52

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I ...53

c. Tahap Observasi ...54

d. Tahap Refleksi ...54

3. Siklus II a. Tahap Perencanaan ...61

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II...62

c. Tahap Observasi ...63

d. Tahap Refleksi ...63

B.Pembahasan ... 70

BAB V. SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN A.SIMPULAN ...74

B.IMPLIKASI ...76

C.SARAN ...77

(11)

vii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

Tabel 1.1. Ketercapaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran ... 6

Tabel 3.1. Subyek Penelitian ... 32

Tabel 3.2. Tabel Prosedur Tindakan Penelitian ... 34

Tabel 3.3. Rentang Skor dan Kriteria ... 40

Tabel 3.4. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru dalam perencanaan pembelajaran aktif... 41

Tabel 4.1. Skor Kemampuan Pemahaman Guru Bahasa Inggris Tentang pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal ... 44

Tabel 4.2. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Pemahaman Guru Bahasa Inggris Tentang pembelajaran Aktif Pada Penelitian Awal ... 45

Tabel 4.3. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal ... 46

Tabel 4.4. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang Perencanaan Pembelajaran Aktif Pada Penelitian Awal ... 47

Tabel 4.5 Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian awal ... 47

Tabel 4.6. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada penelitian Awal ... 49

Tabel 4.7. Tingkat Kecendrungan skor kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Penelitian awal ... 50

Tabel 4.8. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru Bahasa inggris Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Penelitian Awal ... 50

Tabel 4.9. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang Perencanaan pembelajaran aktif pada siklus 1. ... 50

(12)

viii

Tabel 4.11. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan

Pembelajaran Aktif Pada Siklus I. ... 57

Tabel 4.12. Skor Penilaian Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang

Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada siklus I ... 58

Tabel 4.13. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran Aktif Pada Siklus I ... 59

Tabel 4.14 Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Melaksanakan

pembelajaran aktif pada siklus I ... 59

Tabel 4.15. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang Perencanaan

pembelajaran aktif pada siklus II. ... 64

Tabel 4.16. Tingkat Kecendrungna skor Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Aktif Pada siklus II ... 65

Tabel 4.17. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan

Pembelajaran Aktif Pada Siklus II. ... 66

Tabel 4.18. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada siklus II ... 67

Tabel 4.19. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran Aktif Pada Siklus II ... 59

Tabel 4.20. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Melaksanakan pembelajaran aktif pada siklus I ... 68

Tabel4.21. Perbandingan Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitiaan awal, Siklus I, Siklus II ... 71

Tabel 4.22 Perbandingan Aspek Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kemampuan Merencanakan Pembelajaran ... 7 Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Sekolah ... 33 Gambar 4.1 Diagram Pemahaman Guru Bahasa Inggris Tentang

Pembelajaran aktif pada penelitian Awal ... 45 Gambar 4.2 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang

Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian awal ... 47 Gambar 4.3 Diagram Aspek Kemampuan Perencanaan Pembelajaran

Aktif pada Penelitian awal ... 48 Gambar 4.4 Diagram Kemampuan Guru dalam PelaksanaanPembelajaran

Aktif pada Penelitian awal ... 50 Gambar 4.5 Diagram Aspek Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal ... 51 Gambar 4.6 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang

Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I ... 56 Gambar 4.7 Diagram Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan

Pembelajaran Aktif pada Siklus I ... 57 Gambar4.8 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang

Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I ... 59 Gambar 4.9 Diagram Aspek Kemampuan mkelaksanaan

Pembelajaran Aktif pada siklus I ... 60 Gambar 4.10 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang

Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II ... 65 Gambar 4.11 Diagram ketercapaian Aspek Kemampuan Guru

dalam PerencanaanPembelajaran Aktif pada Siklus II ... 66 Gambar4.12 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang

Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II ... 68 Gambar 4.13 Diagram Ketercapaian Aspek Kemampuan dalam Pelaksanaan

(14)

x

Gambar4.14 Diagram Perbandingan Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan pembelajaran aktif pada Penelitian

Awal, Siklus I dan Siklus II ... 72 Gambar 4.15 Perbandingan Aspek Kemampuan Guru

Melaksanakan Pembelajaran Aktif pada Penelitian awal,

siklus I dan Siklus II ... 73

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran1. Format Lembar Penilaian Observasi Kemampuan Guru

Dalam Perencananan Pembelajaran. ... 78

Lampiran 2 Lembar penilaian Observasi Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran ... 80

Lampiran 3 Rencana Kegiatan Penelitian (RKP) ... 82

Lampiran 4 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal oleh penilai I ... 88

Lampiran 5 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal oleh penilai II ... 89

Lampiran 6 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal oleh penilai III ... 90

Lampiran 7 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I oleh penilai I ... 91

Lampiran 8 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada siklus I oleh penilai II ... 92

Lampiran 9 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I oleh penilai III ... 93

Lampiran 10 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II oleh penilai I ... 94

Lampiran 11 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II oleh penilai II ... 95

Lampiran 12 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II oleh penilai III ... 96

Lampiran 13 Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru pada Penelitian Awal ... 97

Lampiran 14 Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru pada Siklus I ... 98

Lampiran 15 Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru pada Siklus II ... 99

(16)

xii

(17)

1

BABBIB PENDAHULUANB

B

A LatarBBelakang.B

Kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan model atau strategi

pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran akan sulit untuk dicapai

jika tidak memiliki SDM yang tinggi dan kemampuan dalam bersaing

Permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan seringkali di

tudingkan kepada pihak guru yang dianggap sebagai penyebab rendahnya kualitas

hasil pendidikan.

Dalam UU No.14 tahun 2005 dijabarkan bahwa Sebagai agen

pembelajaran, guru merupakan kunci utama keberhasilan pendidikan, sehingga

tidak mengherankan jika kemudian guru menjadi pihak yang dianggap paling

bertanggungjawab terhadap baik-buruknya kualitas pendidikan. Oleh sebab itu,

fungsi utama guru adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional

Pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di lingkungan

sekolah menengah, interaksi tersebut terjalin antara siswa dengan guru. Intraksi

yang berpusat pada siswa (student centered learning) diharapkan dapat terjadi

proses perubahan yang dialami oleh siswa dalam empat ranah. Ranah yang

menjadi sasaran dalam proses interaksi ini adalah ranah kognitif, ranah afektif,

(18)

2

berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran; ranah afektif yaitu

kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi – reaksi yang

berbeda berdasarkan penalaran misalnya penerimaan, partisispasi dan penentuan

sikap; Ranah psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan

jasmani, misalnya persepsi dan kreativitas, ranah kooperatif yaitu kemampuan

untuk bekerjasama. World conference on Higer Education yang diselenggarakan

oleh UNESCO di Paris tahun 1998, menyebutkan keempat ranah tersebut dengan

istilah learning to knol, learning to be, learning to do and learning to live

together.

Komponen dalam suatu proses pembelajaran terdiri dari berbagai

komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterrelasi. Guru sebagai

komponen yang sangat menentukan dalam implementasi strategi pembelajaran.

Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran akan tergantung pada

kepiawaian guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini senada

dengan pendapat Sanjaya (2008:15) menyatakan bahwa komponen penentu

keberhasilan suatu sistem pembelajaran adalah guru.

Persoalannya, Amat jarang guru yang mampu memotivasi dan mendorong

kemampuan internal untuk mengembangkan diri, Sehingga sering terjebak dalam

pola pasif, rutinitas dan kurang kreatif, monoton dan sejenisnya. Jika persoalan

guru ini dibiarkan tanpa ada pihak lain yang berusaha untuk membantu atau

memperhatikan nasib kemampuan guru, maka kemampuan atau kompetensiyang

dipersyaratkan harus dimiliki oleh guru tidak akan tercapai. Kemampuan guru

(19)

3

IV pasal 10, pemerintah menetapkan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh

guru dalam menjalankan tugasnya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dalam penjelasan

keempat kompetensi tersebut, seorang guru profesional diharapkan tidak hanya

menguasai materi pelajaran sesuai bidang keilmuannya (kompetensi profesional),

tetapi mampu mengelola pembelajaran dengan baik (kompetensi pedagogik),

memiliki kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa dan menjadi

teladan bagi peserta didik (kompetensi kepribadian), serta mampu berkomunikasi

secara efektif dan efisien dengan peserta didik (kompetensi sosial) dalam rangka

mewujudkan tujuan pembelajaran.

Kompetensi pedagogik ataupun kemampuan guru mengelola pembelajaran

perlu ditingkatkan. Salah satu kemampuan guru yang harus ditingkatkan adalah

kemapuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif. Kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran aktif menjadi fokus dalam peningkatan mutu

guru dikarenakan oleh alasan bahwa dengan pembelajaran aktif, peserta didik

akan menggunakan seluruh potensi dalam dirinya saat belajar. Hal ini sejalan

dengan Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa Pelaksanaan

kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik

(20)

4

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengembagan kemampuan diri guru

adalah supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan pengawas sekolah.

Sistem pengelolaan sekolah masih terdapat kecendrungan untuk mempertahankan

struktur organisasi dimana altivitas dikelompokkan berdasarkan fungsi umum

dari bawah ke atas dengan dicirikan pada tugas rutin dan pengendalian –

pengendalian yang standar. Dari Pengamatan lapangan diperoleh bahwa

pelaksanaan tugas / kerja ketiga pihak tersebut masih terkesan berjalan sendiri –

sendiri.

Situasi yang dihadapi kerapkali sekedar melaksanakan tugas guna

mememnuhi beban dan administrasi kerja, tanpa disertai dengan upaya untuk

mendukung dan meningkatkan kegiatan pembelajaran pihak – pihak yang

disupervisi di sekolah. Tidak menutup kemungkinan jika gurupun terlena dengan

pola kerja yang dijalankan selama ini, cendrung stagnan, pasif, kurang kreatif,

karena tidak atau kurang memproleh bantuan dan bimbingan dadi kepala sekolah

dan pengawas. Pola kerja yang pasif bertententangan dengan paradigma

pembelajaran yang lebih berorientasi kepada siswa. oleh karena itu sebaiknya

guru dapat melaksanakan pembelajaran aktif.

Strategi Pembelajaran aktif merupakan permintaan langsung Presiden

SBY yang disampaikan dalam Temu Nasional Tahun 2009 di Jakarta pada tanggal

29 Oktober 2009 mengatakan

(21)

5

Demikian juga dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dalam

Permen Diknas Nomor 41, tahun 2007 disebutkan bahwa Pelaksanaan kegiatan

inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik.

Pelaksanaan peranan guru pada pencapaian keberhasilan pembelajaran

dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek produk / hasil dan aspek proses.

Keberhasilan pembelajaran dilihat dari segi hasil lebih mudah diukur dan

ditentukan kriterianya, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna proses

pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai – nilai pendidikan.

Diterapkannya sistem kelulusan diukur dari keberhasilan siswa dapat menjawab

soal – soal tes seperti yang disajikan di Ujian Nasional, maka kriteria terhadap

hasil belajar menjadi hal utama bagi guru. Upaya pembelajaran lebih

mengutamakan agar siswa dapat menjawab setiap pertanyaan secara tepat dan

cepat, sehingga guru cendrung untuk mengabaikan proses pembelajaran sebagai

proses yang mengandung unsur – unsur edukatif.

Berdasarkan pengamatan terhadap guru Bahasa Inggris di SMA Eria

Medan ditemukan bahwa kemampuan guru dalam praktik pembelajaran sehari–

hari di sekolah masih mengalami berbagai persoalan dengan perangkat

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Berikut data hasil observasi kegiatan

(22)

6

Medan diperoleh rata-rata kesesuaian komponen observasi guru pada komponen

pendahuluan sebesar 65 %, komponen kegiatan pembelajaran sebesar 55 %, dan

penutup sebesar 65 %. Rata-rata keseluruhan ketiga komponen di atas sebesar

61,67 %. Hasil observasi menunjukkan bahwa rata-rata kesesuaian hanya

mencapai 61,67 % yang berarti bahwa tingkat kesesuaian hanya berada pada

kualifikasi kurang sesuai. Rendahnya kemampuan dalam melaksanakan

pembelajaran disebabkan karena kurangnya penjelasan kompetensi dasar,

indikator dan tujuan pembelajaran. Kemudian pada kegiatan pokok/inti, guru

kurang menguasai kelas. kemampuan mengelola kelas tidak maksimal

disebabkan jumlah siswa melebihi kapasitas kelas, metode/pendekatan kurang

bervariasi, penggunaan alat bantu/media pembelajaran yang kurang optimal,

strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa. Hal ini tergambar dari

rendahnya interaksi antar peserta didik dan juga kegiatan pencapaian kompetensi

dan perumusan kesimpulan pembelajaran yang belum dilaksanakan seluruh guru.

Berdasrkan penelitian yang dilaksanakan oleh Yuliati (2012:2)

pembelajaran aktif untuk menumbuhkembangkan kompetensi calon guru Fisika.

Hasil penelitian pada tentang Kemampuan melaksanakan pembelajaran ditunjukkan

pada Tabel 1.

TabelB1.BKetercapaianBKemampuanBMelaksanakanBPembelajaranB B

Aspek Ketercapaian (%)

Membuka Pelajaran 70,65

Penggunaan Model Pembelajaran 88,04 Penggunaan Media Pembelajaran 96,74

Penguasaan Materi Ajar 72,83

Penyampaian Materi Ajar 90,22

Pengelolaan Kelas 82,61

(23)

7

Haviluddin (2010:31) yang menunjukkan bahwa kemampuan yang bersifat skill

dapat ditingkatkan dengan pembelajaran aktif yang memberikan peluang pada pebelajar

untuk berpikir dan bertindak. berikut hasil penelitiannya.

. Gambar 1. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

Berdasarkan temuan di lapangan dan beberapa hasil penelitian dapat

menunjukkan bahwa kemampuan guru masih perlu ditingkatkan. Cara yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru adalah melalui supervisi akademik,

Supervisi akademik merupakan Upaya membimbing guru dalam memilih dan

menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran/ bimbingan setiap mata

pelajaran. Indikatornya: (1) dapat menjelaskan langkah dan prosedur memilih

strategi/ metode/ teknik pembelajaran, (2) dapat menjelaskan langkah – langkah

menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran untuk mata pelajaran yang

diampu, (3) dapat menjelaskan berbagai teknik pembimbingan dalam rangka

membina guru mata pelajaran, (4) trampil mengaplikasikan konsep dan prinsip

pemilihan strategi/ metode/ teknik pembelajaran pada saat melaksanakan

(24)

8

pengawasan, (5) dapat menunjukkan kepada guru bagaimana memilih dan

menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran.

Berdasarkan wawancara terhadap guru bahasa Ingris di SMA Eria yang

merupakan SMA Rayon 5 bahwa supervisi akademik berbasis workshop guna

meningkatkank kemampuan guru melaksanakan pembelajaran aktif belum pernah

diadakan. Pengetahuan mengenai model – model pembelajaran yang diperoleh

dari berbagai pelatihan dan membaca tidak mampu diterapkan dengan baik karena

dihadapkan dengan situasi yang berbeda. Oleh karena itu maka perlu diadakan

kegiatan penerapan supervisi akademi guna meningkatkan kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran aktif di SMA Rayon 5 Medan.

Model pembinaan guru yang dipilih dalam penelitian ini adalah lorkshop.

Workshop merupakan model pembinaan guru yang dapat digunakan untuk

membantu para guru menemukan solusi terbaik terhadap permasalahan yang

dihadapi dalam bidang pekerjaan yang mereka geluti. Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang dikemukan oleh Suprijanto (2008:79) bahwa lorkshop adalah

pertemuan orang yang bekerjasama dalam kelompok kecil, biasanya dibatasi pada

masalah yang berasal dari mereka sendiri. Sedangkan menurut Notoatmojo

(2003:63) lorkshop adalah suatu pertemuan orang-orang yang berpengalaman

dan bertanggungjawab dan ahli-ahli yang dapat membantu pendidik, guna

membicarakan masalah mereka yang dirasakan sukar untuk dipecahkan sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diadakan supervisi akademik

teknik workshop untuk meningkatkan kemampuan guru melaksanakan

(25)

9

B IdentifikasiBMasalahB

Identifikasi beberapa masalah-masalah, anatara lain: (1) Guru belum

memiliki kesadaran yang tinggi tentang penting untuk melaksanakan

pembelajaran aktif, (2) Guru belum mampu melaksanakan proses pembelajaran

yang dapat mengembangkan potensi –potensi yang dimiliki peserta didik, (3)

Pemahaman para guru atas strategi –strategi pembelajaran aktif masih rendah, (4)

Kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran aktif

masih rendah, dan (5) Kemampuan guru dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran aktif masih rendah.

C PembatasanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dalam

rangka mencapaia tujuan penelitian diadakan pembatasan masalah. Penelitian ini

hanya dibatasi pada penerapan supervisi akademik teknik lorkshop untuk

meningkatkan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran aktif di SMA Rayon

5 Medan.

D RumusanBMasalah.

Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah: Apakah

penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kemampuan

guru melaksanakan pembelajaran aktif di SMA rayon 5 Medan?

B

(26)

10

E TujuanBPenelitian.B

Tujuan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan terhadap guru bahasa

Inggris di SMA Rayon 5 Medan adalah untuk mengetahui; Penerapan supervisi

akademik berbasis workshop dapat meningkatkan kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran aktif.

F ManfaatBPenelitianB

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan sekolah ini adalah :

Manfaat penelitian adalah :

1) Manfaat teoritis

a) Bagi ilmu perpustakaan dan informasi, dapat memperkaya

khasanah penelitian terutama dalam supervisi pendidikan

b) Sebagai bahan rujukan untuk penelitian berikutnya yang berkaitan

dengan supervisi pendidikan.

2) Manfaat praktis :

a) Bagi supervisor, konsep supervisi akademik teknik lorkshop dapat

dijadikan sebagai alternatif untuk pelaksanaan supervisi pendidikan

dimasa yang akan datang.

b) Bagi guru, mampu meningkatkan kompetensi pedagogik dan

profesionalnya dalam melaksanakan pembelajaran aktif

c) Bagi sekolah, dengan adanya supervisi akademik teknik lorkshop

dapat membantu meningkatkan mutu sekolah.

(27)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian, analisis yang telah dilakukan dalam

penelitian ini diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Pada Observasi awal terdapat gambaran bahwa pemahaman guru tentang

pembelajaran aktif perlu ditingkatkan. hal ini berdasarkan hasil pre tes yang

menunjukkan bahwa 6.67 %atau 2 orang guru yang memiliki pemahaman

tentang pembelajaran aktif dalam kategori baik. 20 % atau 6 orang guru yang

memiliki pemahaman dalam kategori cukup baik. 40 % atau 12 orang guru yang

memiliki pemahaman yang kurang baik dan 33.33 % atau 10 orang guru yang

memiliki pemahaman yang tidak Baik.

2. Pada siklus Pertama, tidak ada guru yang memiliki skor kemampuan dalam

perencanaan pembelajaran Aktif dalam kategori baikf, 70 % atau 21 orang guru

memeiliki skor dalam kategori cukup baik, 30 % atau 9 orang guru yang memiliki

skor dalam kategiri kurang baik dan tidak adao guru yang memiliki skor tidak

baik. dan skor kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran aktif ,

terdapat bahwa tidak ada guru yang memiliki skor dalam kategori baik. 96,7

atau 29 orang guru yang memiliki skor dalam kategori baik,3.3 % atau 1 orang

guru memiliki skor dalam kategori kurang baik dan tidak ada guru memiliki skor

yang tidak baik.

3. Ketercapaian aspek kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif

(28)

72, 78 %. (2) pada aspek penggunaan bahasa memiliki ketercapaian 66.67 %, (3)

Pada aspek penguasaaan Bahan belajar / materi pembelajaran memiliki

ketercapaian 65. 83 %, (4) pada aspek pendekatan metode / strategi

pembelajaran memiliki ketercapaian 60.28 %, (5) pada aspek pembelajaran

yang memicu dan memilihara keterlibatan kelas memiliki ketercapain .75 %, (6)

pada aspek penggunaan media alat sumber pembelajaran memiliki

ketercapaian 69.72 % (7) pada aspek kegiatan menutup pembelajaran memiliki

ketercapaian 72.22 %. dan (8) pada aspek tindak lanut memiliki ketercapaian

74. 17 %.

4. Pada siklus kedua, Pada kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran

terdapat 96,7 %. atau 29 orang guru yang memiliki skor dalam kategori baik,

3.3 5 atau 1 orang guru dalam kategori cukup baik. sedangkan skor kemampuan

guru dalam pelaksanaan pembelajaran aktif terdapat 80 % 24 orang guru

memiliki skor falam kategori baik, 20 % atau 6 orang guru memiliki skor dalam

kategori cukup baik.

5. Ketercapaian aspek kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif

diperolej (1) pada aspek kegiatan membuka pelajaran memmiliki ketercapaian

81.94 %. (2) pada aspek penggunaan bahasa memiliki ketercapaian 83.33 %, (3)

Pada aspek penguasaaan Bahan belajar / materi pembelajaran memiliki

ketercapaian 76.11 %, (4) pada aspek pendekatan metode / strategi

pembelajaran memiliki ketercapaian 79.72 %, (5) pada aspek pembelajaran

yang memicu dan memilihara keterlibatan kelas memiliki ketercapain 80.28 %,

(6) pada aspek penggunaan media alat sumber pembelajaran memiliki

(29)

ketercapaian 90. 83 %. dan (8) pada aspek tindak lanut memiliki ketercapaian

88.89 %.

6. Penerapan supervisi Akademik teknik Workshop dapat meningkatkan

kemampuan guru melaksanakan pembelajaran aktif di SMA rayon 5

B. Implikasi

Implikasi penelitian ini didasari oleh hasil penelitian dan kesimpuan yang

ditemukan. Implikasi tersebut diantaranya :

1. Implementasi supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan

kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran aktif.

2. Penerapan Supervisi akademik teknik workshop menekankan pada proses

supervisi yang lebih memfokuskan pada tujuan. Tujuan dari workshop

pembelajaran aktif yang dilaksanakan lebih memfokuskan kepada pembelajaran

siswa aktif

3. Pelaksanaan supervisi akademik teknik workshop memudahkan supervisor

untuk melaksanakan supervisi kepada sekelompok guru yang mengalami

permasalahan yang sama.

4. Jika pelaksanaan supervisi akademik dilaksanakan secara berkesinambungan

maka peningkatan kemampuan guru dapat tercapai, sehingga guru terbangun

kebiasaannya untuk selalu meningkatkan kemampuannya.

5. Jika guru meningkatkan kemampuannya terhadap pembelajaran aktif maka

kesulitan belajar dan kemampuan individu peserta didik akan terpenuhi,

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sa’dun, 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran,. PT Remana

Rosdakarya. Bandung

Ambarita, Biner. 2013. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

Danannaya Utomo2013. Media Pembelajaran Aktif. Nuansa Cendikia. Bandung

Depdiknas. 1997. Petunjuk Pengelglaan Adminstrasi Sekglah Dasar. Jakarta:

Depdiknas.

---. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekglah. Jakarta:

Depdiknas.

---. 2008. Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekglah Peningkatan

Kgmpetensi Supervisi Pengawas Sekglah SAM/SMK, Jakarata : Dirnend P2TK

---. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan

Kepala Sekglah. Jakarta: Depdiknas.

Mayuni Ilza.2007. Peningkatan Mutu Guru Bahasa Inggris Melalui Pendidikan

Jabatan. Lubuk Agung Bandung.

Muhammad Nurdin.dan Hamzah B Uno. 2011 Belajar Dengan Pendekatan

Pailkem. Bumi Aksara ,Jakarta

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Prgfesi Pendidikan,

Bandung : Penerbit Alfabeta

Sahertian, Piet A. 2010. Kgnsep-Kgnsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: RinekaCipta.

Sergiovanni, Thomas J.1983. Supervisign: A Redefinitign, Boston : Higher

Education

Silberman Mel. 2010. Cara Pelatihan Dan Pembelelajaran Aktif. Pt Indeks,

Jakarta.

(31)

Sudnana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan, Cikarang Bekasi: Binamitra Publishing

Saminanto. 2013. Mengembangkan Rpp Paikem, Eek Berkarakter. Rasail media

Group. semarang

Suyadi. 2013.Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. PT. Remana Rosda

Karya Bandung. Bandung

Agung Iskandar dan Yufridawati. 2013. Pengembangan Pgla Kerja Harmgnis

Dan Sinergis Antara Guru, Kepala Sekglah Dan Pengawas. Bestari Buana, Jakarta

Trianto. 2009. Mendesain Mgdel Pembelajaran Ingvatif Prggresif. Kencana

Gambar

Gambar4.14 Diagram Perbandingan Aspek  Kemampuan Guru
TabelB1.BKetercapaianBKemampuanBMelaksanakanBPembelajaranB

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semiotika yang digunakan dalam pengkajian kumpulan puisi Karya Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Tanaman contoh Ill telah berhasil ditularkan secara penyambungan dan hasil uji ELlSA menunjukkan adanya infeksi tomato mosaic virus (ToMV) dan pepper mild mottle virus

indeks kehabluran selulosa dalam sampel gentian jagung tanpa rawatan adalah lebih tinggi iaitu 50.30% berbanding sampel yang dirawat iaitu 25.92%. ini jelas menunjukkan

This section covers topics related to health analytics and informatics, medical and health informatics by using “-omics” data, system biology, disease control, predictive model

NaOH yang dapat digunakan lagi, garam oksalat direaksikan dengan asam sulfat. akan diperoleh

Semua tangki – tangki kosong oleh karenanya harus secara menyeluruh dilakukan stripping sebelum tiba pada pelabuhan pemuatan dan air bebas yang ada dalam isi

We also present several articles related to South-South and Triangular Cooperation programs organized (and will be held) by the Ministry of State Secretariat such as an

CV Prima Wira Agung masih sering mengalami hambatan-hambatan lain atau adanya aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah ( non value added ) seperti hilangnya