• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Dinamika Psikologis Hardiness Pada Ibu Yang Menjadi Orangtua Tunggal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Dinamika Psikologis Hardiness Pada Ibu Yang Menjadi Orangtua Tunggal."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(2)

Menjadi orangtua tunggal merupakan sebuah fase yang tidak dialami oleh semua orang, perubahan fungsi dan peran pada seseorang sebelum dan saat menjadi orangtua tunggal dapat mempengaruhi pula perubahan pada perekonomian, sosial dan psikologis. Seorang istri yang ditinggal suami karena meninggal dunia maupun karena perceraian, maka dengan terpaksa mereka harus menjalankan peran sebagai ibu dan ayah sekaligus. Seorang istri tiba-tiba menjalankan multi peran dan mengambil tanggung jawab penuh dalam keluarga, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, cara mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan keluarga, dan berusaha menguatkan anggota keluarga atas persoalan yang dihadapi (Laksono, 2008).

(3)

berpihak, terkadang seorang ibu takut jika hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan anak-anaknya, sehingga diperlukan sikap kuat dan tegar terhadap setiap tantangan hidupnya sebagai teladan bagi anak-anaknya (Isti’anah, 2010).

Umumnya perempuan lebih peka dan sensitif terhadap perubahan terutama dalam kehidupannya. Mereka mengalami stres karena harus memikul peran ganda dalam keluarga. Perempuan tersebut mengalami suatu tekanan hidup karena sebelumnya dijalani bersama-sama dengan pasangannya sekarang menjadi seorang diri dalam mengatur rumah tangga baik dalam keluarga maupun dalam mendidik dan merawat anak. Perempuan tersebut mengalami masalah psikososial dalam bentuk tekanan psikologis, seperti dalam bentuk afektif, kognitif, fisik dan perilaku. Selain itu orang tua tunggal pada umumnya akan mengalami masalah keuangan, terlebih bagi mereka yang berada pada kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut akan menambah beban hidup perempuan sebagai orangtua tunggal (Sovia, 2009).

(4)

menjadikan seorang ibu harus meratapi nasib, tatapi bagaimana kemudian mereka bangkit untuk terus menjalani hidup dan dapat memimpin dan mendidik keluarganya. (Suryani, 2010).

Seperti halnya hasil wawancara pada tanggal 15 Oktober 2015 yang dilakukan kepada perempuan single parent berinisial LK di Surakarta yang berusia 35 tahun, LK sudah menjadi orang tua tunggal selama 5 tahun. Perceraian terjadi karena LK tidak mau dimadu, padahal saat itu LK sedang hamil 3 bulan dan memilih untuk bercerai. Semenjak itu hingga saat ini LK menjadi orangtua tunggal dan membesarkan anaknya. Berikut data wawancara LK yang menceritakan bagaimana subjek LK menjalani kehidupannya sebagai orangtua tunggal :

Namanya orang ya..pengennya rukun menjalani hidup bersama

sampai mati, tapi kok ya daripada saya mikir terus, makan ati terus, saya ndak kuat akhirnya saya memilih untuk berpisah mbak, saat itu saya hamil 3 bulan, awalnya berat mbak, 2 bulan saya nggak mau keluar rumah, di rumah Cuma makan masuk kamar lagi, kayak gitu, akhirnya saya mikir anak saya yang dikandungan, terus saya bangkit, selama hamil saya kerja di tempat laundry, gajinya Cuma 700 ribu perbulan, dan itu saya simpan sedikit buat biaya kelahiran, setelah anak saya lahir, saya harus bekerja buat kehidupan anak saya, akhirnya setahun kemaren saya sudah bias buka laundry sendiri mbak, kasihan kalau harus ditinggal terus, jadi saya buka usaha, yang terpenting sekarang adalah bagaimana

memberi pendidikan yang terbaik buat anak saya.”

(5)

Sementara wawancara lain dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2015 pada perempuan berusia 52 tahun berinisial PT yang sudah menjadi orangtua tunggal selama 14 tahun. Suami subjek sakit selama hampir 6 bulan yang akhirnya meninggal. Saat itu subjek berusia 37 tahun dan memiliki 2 orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah. Berikut data wawancara yang menceritakan bagaimana subjek menjalani hidupnya sebagai orangtua tunggal :

“Waktu suami saya meninggal, saya sangat sedih, terpuruk

terus-terusan menangis, saya semingguan itu nangis terus mbak, sampai anak saya itu juga nangis terus, lah wong yang kecil itu masih berusia 8 tahun, anak-anak saya itu sempat ndak mau sekolah mbak, sampai saya dikuatin sama kakak-kakak saya, ya akhirnya saya coba kuat, coba tegar dan menerima, saya akhirnya menjalani pekerjaan apa saja yang penting anak saya bisa makan dan bersekolah, ya buruh tani di sawah orang ya saya jalani, sampai saya akhirnya jadi tukang jahit, ya dari jahit itu mbak bisa nyekolahin sampai kuliah 2 anak mbak, sekarang mereka sudah

jadi guru sudah bisa biayain hidup mereka.”

Sama halnya dengan subjek LK menjadi orangtua tunggal adalah bukan keinginan tetapi suatu keadaan yang memaksa subjek harus menjalani hidupnya sebagai orangtua tunggal. Perpisahan akibat kematian yang dialami oleh subjek PT juga membuatnya terpuruk, yang juga berakibat kepada anak-anaknya, tetapi kemudian dengan kekuatan hati dan ketegaran untuk menerima keadaan akhirnya subjek LK bangkit dari keterpurukan, dengan bekerja keras sebagai penjahit akhirnya mengantarkan kedua anaknya menjadi sarjana.

(6)

mendidik anaknya juga bertanggungjawab atas nafkah keluarga. Dalam kondisi seperti itu, terlihat jelas beban dan tanggungjawab yang diemban seorang ibu dengan statusnya sebagai orangtua tunggal. Dari permasalahan yang melibatkan ibu sebagai orangtua tunggal di atas, potensial sekali menimbulkan stres. Meski dalam kondisi stres, seseorang tetap dapat bertahan jika mampu menyesuaikan diri secara tepat (Putri, 2008).

Hasil penelitian National Institute For Occupational Safety and Health (Muchtar, 2004) menyatakan bahwa penyebab stres dapat berasal dari dalam diri individu yaitu usia, kondisi fisik dan faktor kepribadian, maupun faktor dari luar individu baik dari keluarga, lingkungan kerja, cita-cita maupun ambisi. Faktor kepribadian yang diduga dapat berperan dalam menghadapi stres adalah kepribadian tahan banting (hardiness). Maddi (Nurhidayah & Hidayanti, 2009) menyatakan bahwa hardiness merupakan suatu karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, stabil dan optimis dalam menghadapi stres dan mengurangi efek negatif dari timbulnya stres yang harus dihadapi.

(7)

tantangan dan sangat berguna untuk perkembangan hidupnya, dengan kata lain dalam hidupnya mereka selalu optimis (Nurtjahjanti & Ratnaningsih, 2011).

Penelitian Febriani (2009) menunjukkan bahwa menjadi orangtua tunggal memerlukan kemampuan menghadapi tekanan hidup dengan kondisi dan situasi yang baru. Sementara penelitian Suryani (2010) menunjukkan hasil sebagai berikut : (1) perempuan yang menjadi orangtua tunggal membutuhkan waktu dalam menerima realita mengenai statusnya sebagai kepala keluarga, (2) kehidupan ekonomi setelah ibu menjadi kepala keluarga mengalami perubahan, (3) fungsi edukasi senantiasa menanamkan nilai-nilai moral, nilai-nilai sosial dan nilai-nilai agama dengan menyelipkan nasihat kepada anak-anaknya untuk menjadi pedoman di hari ke depan, (4) sebagai orangtua tunggal tetap menjalankan peran sertanya di dalam kehidupan bermasyarakat.

(8)

judul yang dipilih adalah “ Dinamika Psikologis Hardiness pada Orang tua

Tunggal”.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dinamika psikologis

hardiness pada orangtua tunggal dan Faktor-faktor yang memperngaruhi

hardiness.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai kepribadian Hardiness pada ibu yang menjalani peran sebagai orang tua tunggal, serta hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan tentang kajian dalam ilmu psikologi dalam bidang kepribadian dan keluarga.

2. Manfaat Praktis

Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini, yaitu : a. Bagi masyarakat

(9)

b. Bagi peneliti lain

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 38/POJK.04/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih

0HOLKDW NHOHPDKDQ GL DWDV PDND SHUOX EDJL &9 ³(//<1 -$<$´ XQWXN PHODNXNDQ SHUEDLNDQ SHUEDLNDQ WHUKDGDS SHQHUDSDQ DFWLRQ FRQWURO WHUVHEXW VHSHUWL GLEXDWNDQ FDWDWDQ YROXPH

Tulos- ten perusteella voidaan todeta, että toiminta on tarpeellista sekä omaisten kan- nalta, mutta myös hoitajien kannalta.. Toiminnalla on vaikutusta hoitajien päivit- täiseen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis struktur kata pada anak tunarungu di SDLB B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten dapat ditingkatkan dengan media teka teki silang..

permintaan untuk asuransi dengan premi relatif yang tinggi maka akan menuju ke kontrol optimum yang tidak baik dengan tingkat akhir premi yang tinggi.. Strategi

kuliner yang disajikan pada momen-momen terrentu saja, sepcrti kuliner yang hanya dapat ditcmul pada kegiatan tradisi atau upacara.. tcrtcntu- Namun terkadang, ada

[r]

Kandungan kolesterol yang me terjadinya penyakit jantung da berlebihan. Oleh karena itu, per adsorpsi kolesterol daging kambi kajian tentang kinetika adsorpsi lemak