(
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang senantiasa memberikan taufik dan hidayahNya kepada penulis sehingga akhimya tesis ini dapat terwujud. Selesainya laporan penelitian hingga penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd dan Bapak Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk yang cukup berarti sehingga tesis ini dapat selesai.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada nara sumber, Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, Dr. Abdul Hamid. K., M.Pd. , Dr. M. Badiran, M.Pd. dan Dr. Julaga Situmorang, M.Pd., yang telah memberikan masukan yang begitu berarti terhadap penyempumaan tesis ini baik dari scgi teori, penulisan maupun
metodologinya, sehingga tesi~ ini dapat menjadi tesis yang baik dan berguna dalam
pembangunan ilmu pembelajaran yang efektif.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dra. Rosdiana Pasaribu dan Kasmah br. Rcgar S.Pd., sclaku guru yang melakukan perlakuan dalam penehtian ini . Selain itu terimakaslh kcpada Bapak Drs. Syahrial, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SLTP Negcri \4 Medan yang telah memberikan izin dan keleluasaan pada penulis
WJtuk melakukan penelltian k~ada siswa-siswi di b ~ w~ h pengawasannya.
Kemudian terimakasih kepada Bapak dan lbu dosen PPs UNIMED u ~u rnnya
dan Bapak dan lbu dosen Prodi Teknologi khususnya yang selama ini telah memberikan ilmu pengctahuan yang luas dan mendalam bagi penulis, sehingga bcrmanfaat bagi peningkatan ilmu pengetahuan khususnya dalam teknologi
pendidikan. Khusus kepada Bapak Dr. Khairil Ansari, M.Pd., dan Dr. Berlin Sibarani
M.Pd--:- selaku dosen FI3S bahasa yang telah menyempumakan dan melayakkan rancangan pcmbelajaran yang penulis lakukan.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang dalam dan rasa haru yang tidak
I
terhingga kepada yang tercinta kedua orang tua saya yaitu N. Sibarani dan R Hutapea
)
yang telah membesarkan dan mendidik penulis sejak dari kandungan hingga seperti saat ini. Terimakasih pula kepada seluruh keluarga yang telah rnemotivasi dan mendoakan penulis hingga sehat dan dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Khusus kepada adikku tersayang Monahsa br Padang yang te\ah ikut berjuang dan sumber insvirasi bagi penulis dalam pembuatan tesis ini.
Akhimya kepada semua pihak yang mempunyai peran di dalam penyelesaian pendidikan hingga penyelesaian tesis ini dan tidak mungkin disebutkan satu persatu, pcnulis ucapkan terimakasih yang tidak terhingga sernoga bantuan yang telah diberikan menjadi amal yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Tuhan (Amin).
Medan, 11 September 2005 Penulis
ABSTRAK
Antoni Sibarani. Pengaruh Pendekatana Pengajaran dan Kemampuan Kosakata Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia SLTP Negeri 14 Medan. Tcsis. Program Pascasarjana UNIMED. 2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahui ( 1) Perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia yang diajar dengan pcndektan pengajaran komunikaitif dan pcndekatan pengajaran struktural. (2) Perbedaan hasi l belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki kcmampuan kosakata tinggi jika diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif dan pendekatan pengajaran struktural. (3) Perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memilik:i kemampuan kosakata rendah bila diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif dan pendekatan pengajran struktural. Hipotesis
dalam penelitian lni adalah ( 1) Hasil bela jar bahasa Indonesia siswa yang diajar
dcngan pedekatan pengajaran komunikatif berbeda secara signifikan dari yang diaj ar dengan pedekatan pcngajaran struktural (2) Hasil belajar bahasa lndonesia siswa yang memiliki kemampuan kosakata tinggi jika diajar dengan pendckatan pengajran komunikatif lebih tinggi, secara signifikan dari pada diajar dengan mcnggunakan pendekatan pengajran struktural (3) l·lasil belajar bahasa fndonesia siswa yang kcmampuan kosakatanya rcndah bila diajar dengan pendekatan pcngajaran struktural lebih tinggi secara signifikan dari pada diaj ar dengan pendekatan pengajran komuni:katif.
Penelitian m1 dilaksanakan di SLTP Negeri 14 Mcdan. Metode yang
digunakan dalam pcnelitian ini adalah eksperimcn dcsain blok 2x2 dan sampel berjumlah 56 siswa yang pcngambilannya dilakuan dengan tcknik cluster random sampling. Instrumcn pcnelitian hasil belajar bahasa Indonesia menggunakan tes
berbentuk pilihan herganda dcngan empat altematif j awaban. Untuk
mengejompokkan kemampuan kosakata siswa scbagai kemampuan awal siswa perlu di pertimbangkan, maka digunakan tes kcmampuan kosakata siswa yang herjumlah 32 butir soal dengan reliabilitas 0,92.
)
(
(
(
Teknik analisis data yang digunakan adalah ANA VA dua jalur pada taraf
signitikan <X= 5%. Pengujian hipotesis dengan ANA VA 2x2 menggambarkan bahwa
( l) Secara keseluruhan tidak ada perbedaan yang signifikan an tara hasil belajar bahasa .Indonesia yang diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif dan
pendekatan pengajaran struktural. (Q1 = 2,67 <
Q
(55 : 0,05) = 3,75. (2) Rata-ratahasil bclajar bahasa Indonesia siswa yang kemampuan kosakatanya tinggi menunjukkan pcrbedaan yang signitikan antara siswa yang diajar dengan pendckatan
pengajaran komunikatif dan pendekatan pengajaran strul..1ural. (Q2
=
6,5 1 >Q
(55 :0,05) =- 3,75. (3) Rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia yang memiliki kemampuan kosakata rendah menunjukkan perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dcngan pendekatan pengajaran struktural dan siswa y(;ng dlajar dengan pendekatan
pengajaran komunikati f. Q5 = 2,74 <(55 : 0,05) = 3,75.
Dengan uji Tuckey diperoleh hasil bahwa : ( 1) Dari rata-rata hasil belajar
bahasa Indonesia secara kescluruhan pendekatan pengajaran komunikatif lebih baik
dari pendekatan pengajaran ~ truktural , hal ini ter!.Yi rata-rata skor untuk- teknik
pcndekatan pcngajaran .komunikatif 33,39 dan teknik pendekatan struktural 33,92 telapi hasil uji statistik ini tidak berarti secara signitikan sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil bel ajar bahasa Indonesia dengan pendekatan pengajaran komunikatif dan pcndekatan pengajaran struktural tidak berbeda secara signifikan pada siswa SL TP
NegerU 4 Medan. (2) Siswa yang diajar dengan pendekata n pengajaran l<omunikatif
Jebih baik hasil belajamya pada siswa yang diajar dengan pendekatan pengajaran
struktural bagi siswa yang kemampuan kosakatanya tinggi. (3) Siswa yang
kemampuan kosakatanya rendah akan lebih tinggi hasil belajamya ] ika diajar dengan pendekatan pengajaran struktural dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif.
)
)
)
(
ABSTRACT
Antoni Sibarani. The Effect Of learning Approach And Vocabulary Ability On Students' Learning Achievement in Indonesian Subject Of Sl.TP Negeri 14 Medan. Thesis. Post Graduate Program OfMedan State University. 2004.
The study is aimed to find out (1 ). the difference between Indonesian teaming
achievement of student taught by communicative and structural approach. (2) the difference of students' learning achievement in Indonesian who have low vocabulary ability taught by communicative and structural approach.(3)the difference of students' learning achievement in Indonesian who have low vocabulary ablitiy taught by communicative and structural approach. Hypothesis of this research ar (1) student' s learning achievement taught by communicative learning approach is significantly different from those who taught by structural learning approach. (2)
students' teaming achivement who have high vocabulary ability if taught by
communicative learning apQrQ_ach is signiticatly higher than taught by using
strucutural learning approach. (3) student' s learning achievement who have low
vocabulary ability if taught by structural learning approach is significantly higher
than taught by communicative learning approach.
The research was conducted at SL TP Ncgcri \4 Medan. Quasi experiment method is used ,.,.ith 2x2 block design and sample of population were 56 students icon
by cluster random sampling. lnstrument used far - nak ing .Indonesian leaming
achievement was multiple choice test which has four options. To classifiy the students' vocabulary ability as students' base ability needs to be consider, thus vocabulary ability test is used with 32 items and reliability 0,92J data were analyzed
using two way Anava with <X = 5 % level of significance. The result of hypothesis
testtld show that. (! ) In general, there is no s~ niticantly di fferencc betcween
--students' learning achievement taught by communicative learning approach and
structural learning approach (Q1 ~~ 2,67 < Q (55 : 0,05) ~ 3,75. (2) The average
l ndonesian learning achievement of student who have high vocabulary ability taught
)
by communicative 1s sihrmtlcanly difTerent than those who taught by structural
learning approach (Q2 = 6,51 >
Q
(55 : 0,05) = 3,75. (3) The average Indonesianlearning achievement of student who have low vocabulary ability taught by structural is significantly different than those who taught by communicative learning approach
Q
1 = 2,74 <(55 : 0,05) = 3,75. The average score of Indonesian learning achivementof student tested \vith Tuckey are. (l) From the whole average Indonesian learning achievement, communicative learning approach gave better result than structural learning approach. It was proven by the average score of communicative approach
35,39 ~~ le 33,92 for structural approach but taught statistical testing this-different is
not significant, so it can be concluded that students' learning achievement in
lndonesia subject of SL TP Negeri 14 Medan taught by communicative learning
approach and structural learning approach is not significantly different. (2) Students
who thaught by communicative learning approach showed better result than those
who have high vocabulary ablity taught by structural learning approach. (3) Students
who have low vocabulary ability showed better result-if they taught by structural
DAFTAR 1S1
Halaman
1\BSTRAK ··· · ··· .. ... .. ... ... ... . .. .. ... . ... . ... .
:~~:~:~~;,:;
~ ~~;;;s.
, /z;;;~~;
r.j .... ,/.r.J
~ ~;
DAFTAR 1Sl . ... ... _:,;; .. ... ... .
~ -- ,.,.f
...
··· ~ ··
r;··
viiOAHAR TABEL . , ... . . . . ...
·· ·· ~/\~
.. .. ... ...~) -· ~ -- ·
x1DAFTAR LAMPIRAN ..
(;~~-;..;~Q
7
...
\(_ .(;~,~
-~o · '? · ··
...
xiiiDAFTAR GAMBAR .... ... ··-=-- ··· ·- ~ - -··· XIV
BABlPENDAHULUAN
~
.
/;..~f!.s
~
NEc~'SI)\.
4f!.s
NEe~
:>:;:
0
( A Latar Belakang Masalah ..
-- ~~Y('i~·
-·· · · ··
...
~
..
;~5'{$'~
1~, ~
:, B. ldentifikasi Masalah .... .. . ... L ... ...•.. . . . .. ... .. 10 ~
C. Pembatasan Masalah ...
-~ -J.l
..
~ ---· ·
... .
~ .H -~ ....
11 ;~
Rumusan Masalah ....;·:.:.'0l;/-.. \.'\:.:.. .
.;.;ititi.\:.:,;5./ ...
~
0
.. , 12F T. P 1· . ~ -~- 12
~ . ujuan ene ltl~n ... · :~ · .. .. ... ~ .. ~ -~ ... . ... .
F Manfaat Pencht1an. . ... . .. .. .... .. . . .... .. . . .
,4
13BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFl!KIR, DAN v
l
(!
\"n'
:EN;;~:;:,:POTESIS
>:/
\~
:1
\~
IS
~
-
1. Hakikat Hast! Bclajar Bahasa Indonesia ...--
__
~ -~
_.
.. -... ... ... 152. Hakikat Pendekatan Pcngajaran ... ... ...
7
. - f9
a. Pendekatan Komunikat.if ...
~~
...-~~~~
. .... ../ . ~~ -
21't,){$"
]). Pendekatan Struktural ... ~ ... .. ... ... ... ... 26
3. Hakikat Penguasaan Kosakata . .. .... ... ... ... .
:..H
..
~ .. . ...
298. Penclitian Yang Relcvan . .. ...
~
.. /. ....~ .... ..
36"IVIME-:.,.1' (J
Kerangka Berpikir-:-:-:-... .. ... ~ ... ... ... ....
_ :1.9
1. Pcrbedaan Pengaruh Pendektan Komunikatif dan Pengaruh
2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Kosakata Tinggi Dengan Siswa Yang Memiliki Kemampuan Kosakata Rendah
3. lnteraksi antara pendekatan pengajraan dengan kemampuan Kosa kata dalam mempengaruhi basil bel ajar bahasa Indonesia
1. Kemampuan Kosakata Untuk Kelompok Perlakuan Pendekatan Pengajaran Komunikatif ... .
2. Kcmampuan Kosakata Untuk Kelompok Perlakuan Pendekatan Pendckatan PengaJaran Struktural ... .
3. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Yang Diajarkan Dcngan
Pendekatan Pengajaran Komunikati f ... .
4. Hasil Bclajar Bahasa Indonesia Siswa Yang Dtajarkan Dengan
42
ll9
50
so
51
53
$4-55
56 59
60
62
62
63
5_ Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan Kosakata Tinggi Dengan Pendektan Pengajaran
Komunikatif --- _________________________________ __ 6_ 1:-lasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan
Kosakata Rendah Dengan Pendcktan Pengajaran
Komunikatif _________ ________ --- - ______ _ ···-···••"•" .. (
;:G).:
... .. . .7_ Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan Kosakata Tinggi Dengan Pendektan Pengajaran
'
ClStruktuiral __ _ --- ________ _ _____ _ --- ______ _ j
8_ Hasil Bela jar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan Kosakata Rendah Dengan Pendektan Pengajaran
~fS
strukturat ____________ __ _ ----_--:--- ~ -- -- _________ __ _ - ~ - fr~ --
__
B. PengUJiafi Pcrsyaratan AnabslS ______ __ , __ ___ _ __ __ __ __ , __________ ____ '1.:
'·
~:~:::"·:::~~~.~.
~LY
Pengujian
Hipot~sis
__________ : __· _:-_ ·: ~
-a, Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa dengan
Perlakuan Pendekatan Pengajaran Komunikatif dan Perlakuan Pendekatan Pengajaran Struktural ____________ _____ _
Cl
66
74
74
.. Ti.
75
b_ Perbedaan Hasil Bel ajar Bahasa Indonesia An tara (, N 1M E. v
Perlakuan Pendckatan Pengajaran Komunikatif dan Perlak-uan Pengajaran Struktural Dengan Kemampuan Tinggi ________ __ --- --- --- - --
---c_ Pcrbedaan Hasil Belajar Bahasa 1ndonesia Antara Perlakuan Pendckatan Pengajaran Komunikatif dan
Perlakuan ~engajaran Struktural Dengan Kemampuan
Rendah ____ _
Deskripsi llasil Penelitian __
4. Pembahasan Penelitian .. .
5. Keterbatasan Penelitian ... ..
BAB V KES!MPULAN, IMPUKASI DAN SARAN
A.
B.
C. Saran ..
DAFTAR PUSTAKA LAMP! RAN
I
81
85
87
DAI'TAR TABEL
Halaman Tabel
1. Perbedaan Pendekatan KomunikatifDan Pendckatan Struktural Dalam
Kegiatan Pembelajaran ... _. ... ... ... 41
2. Perbandingan Pendekatan Pengajaran Dari Kelompok Siwa Dengan
K~mampuan Kosakata Tinggi . .. .. . . . .. \ " ; ···· ... ~/ · - ~ ··
3. Stswa Dengan Kemampuan Kosakata ... ,
7
... .
4. Rancangan Eksperimcn Desain Blok 2x2 . ... ..
Y~
.' - ~ ."?~
... ... .
~
5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Bahasa Indonesia .... ~ ... .
6. Kisi-kisi Tes Kemampuan Kosakata ....
··· ····- ~ ·-··· · -~ -~~ ---···
.(
7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Kosakf ta Untuk Kelompok Perlakuan Pendekatan Pengajaran Komunikatif ... ... .... , .. . 8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Kosakata Untuk Kelompok Perlakuan Pendekatan Pengajaran Struktt!Tal ... .
~
•
9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Dengan~
Perlakuan Pendekatan Pengajaran Komunikatif ... .. 10 Distribusi Frektiensi Hasil Bela jar Bahasa indonesia Siswa Dengan
Perlakuan Pendekatan Pengajaran Struktural ... .. 11. Distribusi Frekuensi Hasil Bela jar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok
Kemampuan Kosaka:ta Tinggi Dengan Pendekatan Pengajaran Komunikatif ... .
12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan Kosakata Rendah Dengan Pendekatan Pengajaran Komunikatif ... ... .. .
13. Distfibusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan Kosakata Tinggi Dengan Pendeketan Pengajaran Struktural ... . .
14. Distribusi Frckuensi 1-lasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok
[image:11.612.131.495.96.687.2]Kemampuan Kosakata Rcndah Dengan Pcndeketan Pengajaran Struktural ... .
15. Rangkuman Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelompok Kemampuan Kosakata Tinggi Dan Rendah Dengan Perlakuan Pcndekatan Pengajaran
KomunikatifDan Pendckatan Pengajaran Struktural ... .
16. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Hasil Bela jar Bahasan /
~
.
r~
lndonesta. ... ... ... ... .... .. ... . . ... ... / .. ':':". .. .
17. Homogenitas Sampel Hasil Belajar Bahasa Indonesia ...
~
....\? ..
72
73
74
75 18. Dat!_l.!:!,duk Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Masing-Masing Kelompok
Yang Dibandingkan 76
19. Ringkasan Hasi1 ANA VA 2x2 Hasi1 Belajar Bahasa Indonesia Dengan
Uji 77
DAFT AR LAMPIRAN
Hamalan Lampi ran
Rumus Yang Digunakan dalam menganalisis Data Uji Coba lnstrumen Penehtian ... . ... . 8. Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soa1 dan Berfungsi
Tidaknya Pengecoh ... , ... ;; .. ..
9. Rencana Pembe1ajaran Pendekatan Pengajaran Komunikatif ... 0 .. ,
10. Renc ana Pembelajaran Pendckatan Struktura1 ... ~~ ... ..
11. Materi Pelajaran ... ...
~
..~ -12 .!!1:':
... ... _,,,(:
·~... ~~
\
12. Rumus da1am Menganalis1s Data Penclit1an .. . .. ... ~ ... ~ .. ..
13 Hasil BelaJar Bahasa Indonesia Yang DiaJar Dengan Pendekatan Pengajaran Komunikatif dan Pendekatan Struktural Dengan Kemampuan
K _£ ~ kata ... , . . . .... ... ~ ... ..
14. Menguji Kesamaan Varians
---(
15. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Yang Diajar Dengan Pendekatan Pengajaran Komunikatif ....
118
122 128 145 163 179
182
183
DAFTAR GAM BAR
Halaman Gam bar
1. Histogran Kemampuan Kosakata Untuk Kelompok Perlakuan pendekatan
Pengajaran Komunikatif ... ~ ... . 63
2. Histogran Kemampuan Kosakata Untuk Kelompok Perlakuan Pendekafan
Pengajaran Struktural . ... . . . .. . . . . . .
.f._ .. ... .
643. Histogran Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dcngan Perlakuan Pendckatan
Pen ~~ ran Komunikatif ... 65
4. Histogran Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dengan Perlakuan Pendekatan
Pengajaran Struktura 1 ... ... .... •.. ... . ,. 67
:!!
I
5. Histogran Haisl Belajar Bahasa Indonesia Kelompok Kemampuan '
Kosakata Tinggi dengan Pcrlakuan Pendckatan Pengajaran
Komunikatif ... ... .
J
6. Histowan Haisl Belajar Bahasa Indonesia Kelompok Kemampuan Kosakata Rendah dengan Perlakuan Pendckatan Pengajaran
Komunikatif ... . . ... ... ... - - -··· · · · ~ u ~
7. Histogran Haist Belajar Bahasa Indonesia Kelompok Kemampuan
•
Kosakata Tinggi dengan Perlakuan Pendekatan Pengajaran
I
Struktural ... ... ... __ .... .
BAB I
PENDAHlJLlJAN
A.
Latar Belakang Masalah
/. t;' Keunikan man usia sebenamya bukanlah terletak pada kemampuan
berpikimya rnelainkan tcrletak pada kernampuan berbahasanya, Sumantri, (2000).
Goody (1977) juga berpendapat bahwa kemampuan berbahasalah yang telah
memungRinkan bcrkembangnya filsafat, ilmu pengetahuan, dan kesusastraan di
dahm kebudayaan-kebudayaan itu. Demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia.
Bagi rnasyarakat Indonesia bahasa Indonesia rnempunyai arti yang sangat hakiki,
yakni bahasa Indonesia berfungsi sebagai pemersatu di antara suku-suku yang
beragam- dan daerah yang luas yang berbeda adat, tradisi, dan bahasanya. Di
tengah-tengah perbedaan dan keragaman inilah bahasa Indonesia hadir sebagai pemersatu.
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi di dalam wadah pemerintahan dan
juga dalam wadah pendidikan. Hal ini tercantum dalam Undang-undang Dasar tahun
1945 Bab XV Pasal 36, berbunyi; Bahasa negara adalah bahasa Indonesia )'ang
berfungsi sebagai alat komunikasi umum maupun sebagai bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan.
? Dengan pentingnya bahasa, manusia sejak purbakala telah belajar bahasa,
khususnya di dalam keluarga yang diperlukan untuk berkomunikasi dcngan orang
--
--
--
--sekelilingnya. artinya untuk dapat hidup scbagai mahluk yang bermasyarakat atau
dikatakan "guru" dalam arti yang lazim, sehingga proses itu tidak boleh dikatakan
"mengajar" atau mengetahui bahasa, tidak selalu, bahkan sering tidak melibatkan
pengajar, yang harus ada dalam keadaan belajar bahasa seperti ini adalah (I)
keperluan belajar atau memperoleh suatu sistem komunikasi (bahasa), (2) ada tersedia
contoh atau model komunikasi itu.
1
=
Di Indonesia pembelajaran bahasa Indonesia sudah d,iperlakukan sedinimungkin yakni mulai dari pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan
kejenjang-yang lebih tinggi yaknrPerguruan Tinggi (P'ft Di tingkat SLTP misalnya,
pembelajaran bahasa )ndonesia dilakukan enam kali (6 x) pertemuan dalam satu
Minggu. Melihat banyaknya jam pembelajaran di sekolah dan dipergunakannya
bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari maka sudah sewajamya basil belajar
bahasa- lndonesia mendapat nilai yang tinggi. 'fapi, meskipun banyak waktu
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah namun dalam kenyataannya prestasi siswa
masih rendah, secara khusus hal ini tercermin pada hasil belajar siswa yang diukur
dengan nilai ebtanas mumi (NEM) atau ujian akhir nasional (UAN) pada jenjang
SLTP J:.!~er i 14 Medan. Dari_hasil pra survey dipenieh. data bahwa rata-rat!! .. .!lilai
UAN dari 1992-2003 adalah kurang yaitu dengan rentangan skor terendab 4,97 dan
tertinggi 6,39. Dengan rentangan skor di atas maka dapat disimpulkan bahwa basil
bela jar bahasa Indonesia khususnya dalam hal ini SL TP Negeri 14 Medan adalah
kurang.
~ Kurangnya hasil belajar bahasa Tndonesia dari data UAN yang diperoleh salah
diberikan. Padatnya materi yang akan diajarkan membuat pembelajar tidak
mempunyai kesempatan untuk mengulangi materi pelajaran yang dianggap sulit atau
kurang jelas dan membahas soal-soal yang berhubungan dengan materi pelajaran
yang telah diberikan. Rendahnya minat dan -prestasi belajar pada mata pelajaran
bahasa Indonesia salah sa1.u penyebabnya adalah terlalu banyaknya hafalan yang
membuat siswa bosan, kurangnya praktek \angsung akan pelajaran atau teori yang
diterima pada kehidupan sehari-hari. Suriasumantri (1986) berpendapat bahwa ada
)
dua pokok permasalahan yang melatar belakangi rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia, yaitu: tertinggalnya Indonesia di bidang IPTEK, serta kurangnya
kemampuan siswa dalam memahami dan :menerapkan teori-teori yang mereka kuasai
dalam menghadapi masalah-masalah yang kongkrit, sebab titik pokok pengajaran
pada hafalan bukan pada pengertian dan aplikasi. Selanjutnya Roojakers (1993)
manyatakan bahwa kurikulum di Indonesia sangat padat, sehingga waktu yang
tersedia tidak mencukupi, dan untuk mengatasi permasalahan ini maka setiap bidang
studi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan diuraikan berturut-turut dengan secepat
)
mungkjrtg. Tidak tersisa waJ..."tU bagi siswa untuk !!!tiatih kemampuannya. Siswa
dianggap sudah menguasai bahan, padahal penguasaan itu sebenamya sangat
( """ mendasar, yang sifatnya menghafal bukan dengan daya nalar.
~)
\ ., Pengem"im pendidikan sekarang ini adalah lulus ujian dengan nilai yang tinggi
dan itu m<:rupakan target daripada pcmbelajaran. Dengan adanya anggapan ini pada
diri pembelacilu otomatis semua yang diajarkan di sekolah harus berupa ilmu, maka
dan lain-lain yang merupakan serangkaian nama, istilah, yang harus dihafal sebagai
syarat lulus ujian. Dengan keberadaan ini pembelajar lebih sering mendominasi
proses belajar mengajar yang mwnbuat siswa merasa pada kegiatan pembelajaran
yang diterima.
/ Tujuan utama pengajaran bahasa dan sastra adalah agar s1swa dapat menerapkan
segala teori kebahasaan dan kesusastraan dalam tindak bahasa dan sa~.tra. Implikasi
dari tujuan utama 1erhadap ujian adalah (idealnya) porsi terbesar ujian pengajaran
bahasa adalah dalam tatanan keterampilan. Porsi ini harus mendapat perhatian yang
lebih besar dari dua bidang lainnya (kognitif dan afektif). Melalui ujian yang seperti
ini seseorang akan mengetahui apakah seorang siswa mampu berbahasa Indonesia
dan berapresiasi sastra secara baik dan benar. Seseorang akan mengetahui apakah
siswa memiliki ilmu dan setiap tindak bahasa dan sastra.yang dilakukannya. ~
/ Dari pengamatan peneliti dan hasil diskusi dengan kebanyakan guru bahasa,
diperoleh informasi bahwa kenyataan yang selama ini terjadi di lapangan adalah ujian
pengajaran bahasa tidak selalu demikian, artinya masih banyak ujian pengajaran dan
sastra ln..Qonesia menitik beratkan pacta aspek ko ~ tif (pengetahuan). Porsi
pengetahuan di dalam ujian itu lebih besar daripada porsl keterampilan atau sikap.
lmplikasi ujian yang seperti itu adalah proses belajar mengajar (PBM) yang juga
menitik beratkan kepada aspek teori. Semua itu dilakukan untuk mengejar
ketereapaian materi agar siswa tidak kesulitan ketika menghadapi UAN. Hal ini
menjadi permasalahan yang menakutkan bagi keban)'akan guru bahasa kita. Mereka
PBM pada bidang teori tidaklah tepat dalam rangka melahirkan siswa yang terampil
berbahasa dan bersastra Indonesia. Hal ini bukan berarti teori tidak penting. Teori
juga penting, namun teori tidak akan ada artinya bila siswa tidak dibiasakan dengan
perilaku berbahasa dan bersastra, karena keterampilan akan lahir dari peristiwa
latihan yang berulang-ulang. f,fp
,
..
f"PI :::
Banyaknya permasalahan yang mempengaruhi basil belajar siswa, baik yangberasal dari luar diri siswa ataupun dari dalam diri siswa sendiri, menuntut
pembelajar untuk bekerja atau berpikir lebih keras lagi, tentang bagaiman mengatasi
masalah tersebut. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan
secara keseluruhan guru adalah pemegang kendalinya. Rendahnya hasil belajar
bahasa Indonesia, tentu disebabkan oleh berbagai faktor yang tentunya sating
berkaitan. Dalam keterkaitan itu pembelajar sebagai perancang pembelajaran harus
melihat berbagai faktor tersebut, dan menggunakan berbagai cara yang mungkin
dapat digunakan dalam menanggulangi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah
dengan memilih dan menetapkan strategi pembe.lajaran dengan memperhatikan dan
mempe_rtimbangkan kondisi sJ.s~ a, seperti karakteri§!ik. yang diperkirakan _dillJat
mempengaruhi hasil belajar, sehingga strategi tersebut tepat dan merupakan jawaban
atas permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajar.
? Pembelajaran bahasa Indonesia yang diperlakukan di sekolah selama ini, di
mana lebih mengutamakan teori dari pada aplikasinya ternyata kurang tepat untuk
diterapkan bahkan target pembelajaran yang dimaksudpun yakni lulus ujian dengan
dan bosan belajar. Pembe\ajaran yang ada sekarang ini adalah pembelajaran satu arah
yaitu pembelajar berperan aktif dan siswa harus menunggu dan menerima apa adanya
dari pembelajar sesuai dengan kemasan yang ditawarkan. Pembelajar mengharapkan
siswa duduk dengan tertib, diam, serta mendengarkan penjelasan pembelajar dengan
baik, dan mengingatnya, itulah yang disebut siswa yang baik. Tanpa disadari
pembelajar, bahwa mungkin sekali sebagian besar dari memperhatikan sambil diam
tanpa berbuat apa-apa, hanya suatu bentuk kesopanan bukan tanda adanya suatu
pengertia . Walauplill di sana sini ada beberapa siswa yang menganggukkan kepala
seirama dengan pembicaraan pembelajaran, ini tidak selamanya berarti adanya
pengertian dari pihak siswa. Adakalanya mereka melakukan itu karena takut dihukum
guru karena tidak mendengar. I
I
Di dalam pengambilan keputusan pembelajar terkadang kurang, sering diakhir
pembelajaran yang dilakukan, pembelajar memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya hal-hal apa yang kurangjelas dan tidak dimengerti. Memang sebagian siswa
ada yang berani untuk bertanya, tetapi pada umumnya siswa pasif dan tidak
memberi~n reaksi pada keseme_a ~ n yang diberikan pembelajar, dan dengan hal ini
juga pembelajar merasa puas dan mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang
telah dilakukan tidak ada permasalahan. Padahal siswa tidak bertanya atau berbuat
apa-apa karena mlillgkin mereka tidak mengerti atau bingung sama sekali mengenai
apa yang didengamya sehingga tidak tahu apa yang akan dipertanyakan. Mereka
takut minta waktu agar pembelajar mengulangi bagian yang dirasanya sukar, atau
Secara teori pembelajaran yang diterapkan di dalam dunia pendidikan nasional
memang sudah mengalami perubahan sesuai dengan kondisi siswa, tapi jauh di dalam
pelaksanaanya sistim pembelajaran masih tetap menganut teknik belajar
konvensional. Pada kurikulum 1975 metode pembelajaran cara belajar siswa aktif
(CBSA) sudah diperkenalkan di Indonesia dan bahkan kurikulum sudah disesuiakan
dengan metode CBSA tersebut. Tetapi CBSA yang diterapkan di sekolah tetap juga
masih bemuangsakan sistim pembelajaran konvensional yakni tidak terdapat interaksi
edukat:if atau tidak terdapat hubongan t:imbal balik antara pembelajar dengan siswa.
Pembelajar masih tetap terpengaruh sistim ceramah yang secara operasionalnya
mudah diselenggarakan, baik ditinjau dari segi pengajar maupun dari segi siswa,
sehingga terjadilah sistim pembelajaran CBSA yang bcrcorak ceramah atau
pemebalajar yang berperan aktif.
/ CBSA merupakan suatu tuntutan dasar di mana siswa yang harus berperan aktif.
Untuk mencapai itu, pembelajar harus memahami hakikat belajar, apa yang
mempengaruhi aktivitas belajar, bagaimana proses itu bisa berlangsung, serta apa
ciri-ciri atau sifat belajar kogr~it if, psikomotorik, dan afektif. Dengan memahami
hakikat belajar dibarapkan pembelajar dapat menyusun program atau rancangan
pengajaran yang memungkinkan terjadinya ak"iivitas belajar mengajar atau secara
lebih khusus terjadinya kegiatan bela,jar dengan pendekatan CBSA, (M. Atar Semi.
19&9). ~ ~ - ~ ~IM"t;.-:,...r
/".. Oalam memberhasilkan pembelajaran, kemampuan pembelajar dalam
menerapkan strategi pembelajaran sangat penting, yakni memotivasi siswa melalui
'\->
Cl ••<_·_'r-. - '.
7berbagai pendekatan. Dengan pendekatan yang tepat stswa diharapkan akan
meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan pembelajaran. Banyak cara yang dapat
digunakan untuk menarik perhatian siswa agar aktif dalam pembelajaran khususnya
dalam hal ini mempelajari bahasa Indonesia. Tantangan dalam pengajaran babasa
Indonesia lebih besar lagi, mengingat hampir semua siswa sudah tahu berbahasa
Indonesia dan bahkan menganggap dirinya sudah tahu betul berbahasa Indonesia, hal
ini harus dimaklumi karena kita umumnya secak kecil sudah bel ajar bahasa Indonesia
dan bahlcan sebagai bahasa pertama bagi kebanyakan orang. Seringnya didengar dan
dipergunakan dalam interaksi komunikasi sehari-hari membuat siswa merasa bosan
dan jenuh mempelajarinya dan menjadi tantangan bagi para guru bidang studi bahasa
Indonesia bagaimana meramu pembelajaran bahasa Indonesia itu menjadi pelajaran
yang menarik.
r
Kemampuan berbahasa yang baik harus didukung oleh. kemampuan kosakatayang baik pula, karena kosakata adalah daftar kata-kata bersamaannya dengan artinya
yang diketahui oleh penutumya yang digunakan dalam mengutarakan pesan atau tujuan ia_ berkomunikasi. · Pemb:i.£ara atau penulis men.!!_angkan pikiran, gagasan,
maksud dengan kata-kata terpilih. Pemilihan dilakukan secara cermat untuk menjaga
kesimpang siuran makna. Pembendaharaan kata yang baik akan membantu pengguna
bahasa dalam menghindari kata yang tidak tepat. Makin luas perbendaharaan yang
dimiliki, makin gampang memilih kata yang tepat untuk menyatakan maksud
pembicaraan. Banyak kata yang berlainan tetapi rnempunyai arti yang sama
(
sebagai objek dalarn pernbelajaran adalah merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran yang interaksi komunikasinya terjadi atau datang dari segala arah, baik
dari guru kepada siswa, atau dari siswa kepada guru dan dari siswa ke siswa atau
bahkan dari sumber pembelajaran lain yang berhubungan dengan pelajaran yang
dapat membantu pembelajaran siswa.
R.
ldentifikasi Masalah
/.. ~ Bertitik tolak dari semakin rnenurunnya hasil belajar bahasa Indonesia, maka
dapat diidentifikasikan faktor-faktor kemungkinan penyebabnya, antara Jain;
1) Kurang terarnpilnya guru memodifikasi suatu pernbelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa.
:n
Kurang terampilnya guru meramu materi pelajaransehingga tampil sccara monoton dan tidak bervariasi. 3) Guru tidak dapat
menemukan permasaJahan yang betul-betul menantang keaktlfan berpikir siswa.
4) Guru kurang menguasai materi yang akan disajikan. 5) Motivasi guru dan siswa
yang rendah. 6) Persiapan guru dalam rnengajar masih jauh dari yang diharapkan
7) Minimnya selera siswa untuk membaca. &) Minimnya media pembelajaran yang
mendukung proses belajar siswa. 9) Kurangnya keseriusan guru di dalam mengajar.
1 0) Minat bel ajar siswa yang masih rendah. 11) Kemampuan kosakata siswa yang
minim. 12) Faktor usia siswa. 13) Fak,tor ekonomi keluarga siswa.
)
C.
Pembatasan Masalah
Banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar, maka peneliti perlu
membatasi masalah yang sangat beraneka ragam tersebut. Proposal penelitlan mi
dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek penelitian, -.vaktu dan variabcl
_penelitan. Penelitian dircncanakan akan diadakan di SLTP Ncgcri 14 Medan. Adapun
yang menjadi alasan dipilihnya sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian adalah,
karcna--sekolah tersebut berstatus ncgeri yang berarti sekolah tersebut telah diakui
negara yang berstandard nasional yang karakter dan asalusul sis\va bersifat heterogen
yang nantinya dapat mewakili sampc] pe ~ clitian secara umum. Sclain itu tenaga
pengajar di sekolah tersebut sudah memiliki pengalaman mengajar yang cukup dan
mempl!DyJti Ia tar belakang pe!llli.Qikan yang bcrstrata_lsj_ yang memiliki akam .IV
Penelitian ini direncanakan akan diadakan pada semester l tahun ajaran 2004/2005.
Penelitian ini terdirj dari tiga variabel antara lain; satu variabel terikat yakni ha~il
belaJar bahasa Indonesia yang meliputi ranah kognitif antara lain, pengetahuan
/ingata ~.i_ CI), pemahaman ( ~l:_ aphkasi (C3), ana ~~ (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Satu variahel bebas primer yakni pendekatan komunikatif dan
pendekatan struktural. Satu variabel bebas sckundcr yakni (moderator) yakni
kemampuan kosakata siswa yang terd1ri atas kcmampuan kosakata tinggi dan
p.
Rumusan Masalah
Oari identifikasi dan pembatasan masalah dapat dirumuskafl masalah-masalah
penelitian sebagai berikut;
a. Apakah ada perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia apabila diajarkan deng'l!l
pendekatan komunikatif dan pendekatan struktural? ..: 1 1
b. Apakah hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang kemampuan kosakatanya tinggi
akan.lebih baik jika diajar dengan pendekatan pengaiaran komunikatif dari paqa
/"'.c.~;>.
--~~y
c. Apakah hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang kemampuan kosakata rendah
~.
":; akan leb1h baik Jlka diaJar dengan pendckatan pcngaJaran struktural dari pada
diajar dengan pendekatan pergajaran struktural ?
diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatiP ' : / ~
~... ~ ~ ...
.r-<..~~
·
--~~~
ft~s
NEe~
E. Tujuan Penelitian
~
if
~
? Pcnelit1an ini secara umum bcrtujuan untuk mendapat gambaran tentang
bagai ~~ a pengaruh pendek ~ a .E_ komunikatif dan pendekatan struktural terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk
mcngetahui :
1n (
J UJ ::0 1 TPcrbedaan sccara keseluruhan hasil belajar bahasa Indonesia yang dibcrikan
perlakuan pendekatan komunikatif dan pendekatan struktural den gun mengadakan
2. Pcrbedaan basil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki kemampuan
kosakata tinggi yang diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif dan yang
diajar dengan pendekatan pengajaran struktural.
3. Perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki kemampuan
kosakata rendah yang diajar dengan pendekatan pengajaran struktural dan yang
diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif r _..~ ~ · c
J
..:·...:.~
~
~
F. Manfaat Penelitian
~
~
I
~ Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, diharapkanmemberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
r
Manfaat teoritisnya adalah;
I. Sumbangan pemikiran bagi pembelajar, pcngelola, pcngembang, bagi lembaga~
lembaga yang berkecimpung di dunia pendidikan dalam mcnanggulangi dinamika
perkembangan kebutuhan siswa.
2. Rahan masukan bagi sekolah dan para pcmbelajar dalam upaya .memahami
kegiatan perancangan pembelajaran sebagai bagian. aplikasi teoritis teknologi
pembelajaran.
3. Rahan pcrtimbangan bagi yang lain yang mcmbahas dan meneliti pcrmasalahan
Manfaat praktisnya;
I. Sumbangan pcmikiran untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar khususnya
bidang studi bahasa Indonesia di SL TP Negeri 14 Medan .
2. Usaha peningkatan ilmu pengetahuan dan pengalaman dan keterampilan peneliti
BAR\"
. -- ~--- ·· . ' ...
I
.. ...
~M ll ' l ' • ''• · · - • •
Ifi ll. i t"· ._..,,. ),.· 4 . ' . • • • ·...i.,J ~ .!~ . ' ' ' ·t ;
I
• J
_,. ,
f';..l ::. :·.
.... ·.. . ..
-~ ~- :;KESIMPtlLAN, IMPUKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
/ Berdasarkan analisis data maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
Secara keseluruhan terdapat perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang
diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif dengan pendekatan pengajaran
struktural. Siswa yang diajar dengan pendekatan komunikatif lebih tinggi basil
belajamya dari pada siswa yang diajar dengan pendekatan pengajaran structural.
)
Secara umum siswa yang mempunyai kemampuan kosakata tin g~ memperoleh )
hasil belajar bahasa Indonesia yang berbeda dengan siswa yang
mempunyai-kemampuan kosakata rendah. / / w
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pengajaran dengan kemampuan kosakata
terhadap basil belajar bahasa Indonesia. Siswa yang mempunyai kosakata tinggi,
dan diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif memperoleh hasil bela jar
~
yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang kemampuan kosakatanya
tinggi diajar dengan pendekatan pengajaran struktural.
Siswa yang kemampuan kosakatanya rendah akan lebih baik hasilnya belajamya
jika diajar dengan pendekatan pengajaran struktural dari pada hasil belajar siswa
yang kemampuan kosakatanya rendah yang diajar dengan pendekatan pengajaran
BABY
KESIMPliLAN, 1!\tPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
/
Berdasarkan anal isis data maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
Secara keseluruhan terdapat perbedaan basil belajar bahasa Indonesia siswa yang
diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif dengan pendekatan pengajaran
struktural. Siswa yang diajar dengan pendekatan komunikatif lebih tinggi hasil
belajamya dari pada siswa yang diajar dengan pendekatan pengajaran struct-;;ral.
Secara umum siswa yang mempunyai kemampuan kosakata tinggi memperoleb
hasil belajar bahasa Indonesia yang berbeda dengan siswa yang mempunyai
kemampuan kosakata rendah. C /
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pengajaran dengan kemampuan kosakata terhadap basil belajar bahasa Indonesia. Siswa yang mempunyai kosakata tinggi,
)
)
dan diajar dengan pendekatan pengajaran komunikatif memperoleb hasil belajar
i
yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang kemampuan kosakatanya
tlnggi diajar dengan pendekatan pengajaran struktural.
Siswa yang kemampuan kosakatanya rendah akan lebih baik hasilnya belajamya
jika diajar dengan pendekatan pengajaran struktural dari pada hasil belajar siswa
yang kemampuan kosakatanya rendah yang diajar dengan pendekatan pengajaran
C. Saran
1. Pembelajaran bahasa Indonesia Sebaiknya diberlakukan sistem pembelajaran
yang mengaktifkan siswa, karena bahasa Indonesia adalah salah satu materi
pelajaran yang tujuannya hanya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
penggunaannya.
yang ~)
Pendekatan pengaJaran komunikatif sebaiknya diberlakukan pada siswa
mempunyai kosakata tinggi. Dengan demikian tertantang keterampilan siswa
dalam penggunaan bahasa dan tingkat kemampuan kosakatanya akan bertambah.
Pendekatan pengajaran stuktural sebaiknya d1ber\akukan kepada siswa yang
0\eh karena dalam pembelajaran siswa akan terbantu dalam memahami materi
)
kemampuan kosakatanya rendah, agar hasil belajamya dapat dimaksimalkan.
yang dipe\ajarinya. . .
-pendekatan struktural secara bergantian dengan materi yang akan disajikan,
)
Bagai kelas yang memiliki kemampuan kosakata heterogen sebaiknya
~ ·
menggunakan teknik pembelajaran campuran antara pendekatan komunikatif danI
DAFTAR PUSTAKA
Amril A. 2002. Penerapan Teknik Drama dalam Pembelajaran Bahasa dan
Keterampilan Berbahasa. Jurnal Pendidikan. Komposisi.
Anthony, Eduard M. 1956 Approach, Method, and Techmque. New York:
McGraw-HilL
Atar Semi, M. 1989. Rancangan l'engajaran Bahasa Indonesia dan Sa.Hra
indonesia. FPBS IKIP Padang.
Bloom, J3S. 1990. Taxonomy of Educational Objectives: The Classification
Fducational Goals. New york: David Me Kay. Inc.
of
Briggs Leslie J. Gagne. 1979. Principles of /nslruc.:tiona/ Design. New York: Holt
Rinehart and Einston.
Carrol, Brendan J. 1980. Testing Communicative Performance. Oxford: Pegamon
Press.
Dahar, R. W. 1989. Teori-teori 1Jelajar. Jakarta: Erlangga.
Davies, lkor K. 1991 , Pengelolaan Be/ajar. Jakarta: CV. Rajawali.
Debdikbud, 1982. Teknologi Instruksional Buku III ( . Jakarta: Proyek
Pengembangan lnstitusi Pendidikan Tinggi.
Djamah, Syaiful Bakri. 1994. Prestasi Be/ajar Kompetensi Guru. Surabaya: Usal)a
- NasionaL
Finocchiaro, Mary and Christopher, Brumfit. 1983. The Functional nolional
Approach: From Theory to Practice. Nevv York: Oxford University Press.
GagneR. M. 1977. The Condition.~ Of Learning. Toronto: Rinehart ang Winston,
Inc.
Galingging Haserepan. 1999""_:.:pengaruh Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)
Terhadap Kemampuan- Membaca Siswa --sekolah Dasar (SD)" ~ J urnal
/ ~ Pendidikan. Komposisi.
Gay. 1981. f ducaliona/ Reseach Comp_elencies For Analysis and Applicalion. Ohio
ABell
(
Gerl&ph, Vernon S. C. Dpnald P
qy
1980. Teaching and Media A SystqnaticApproach Epgle Wqod N. J: Prentice Hall. Inc.
Goody. 1977. The Cognitive Physi<:olpgy
ol
School !>earning. Torqntp: LitfJe,Brown.
Guming Rusmin. 2001. "Pengaruh Strategi Pengajaran Terhadap Kemajuan
Membaca Padii Siswa
S'"
TP". Jurnal Pendidikan. Komposisi.Hamalik, 0. 1993 . . 'l'trategi Relajar ,\1engajar. Bandung: Mandat Maju.
tfarahap, Dasrin dkk. 1979 . Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jak!lJta: I3ulan Bint!ll\g.
Huda, Nurul. 1987. Metude Audiolinguul vs. Metode Komunikatif Suatu
Perbandingun. Jakarta: Atma Jaya.
Hybles, Saudra and Richard, Weaver L. 1974. Speech Communication. New York:
D. Van NostJ;llnd
lrwandy. 1990. Pengaruh Pendekatan Pengajaran dan Kemampuan Awal Terhadap
Prestasi Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis: Suatu Studi di
FPBS !KIP Medan. Tesis:-Jakarta. !KIP.
lsbani, Sam.1983. Eksperimcntasi Teraputik Kesukaran Mcmbaca Komprehensif.
Yogyakarta: Disertusi Doktor IKIP.
Karo-karo ION, Uhhbukit. 1984. Suatu Pengantar Ke Dalam Metodo/ogi
Pengujan.m. Salatiga: Saudara.
Keraf, Goris. 1984. Komposisi, Elores: Nusa Indah.
Littlewood, William. )983. Comunicative Language Teachinr, an Instruction.
London: Cambridge University Press.
Margono. S. 2003. Metode l'enelitian Pendidikan. Jakarta: Reneka Cipta.
Moh. Nazir. 1999. Cetakan Kecmpat, Metode Penelitian. Jakarta: Gha1ia Indonesia.
Morris L. Bigge. 1982. Le;;;.iJng Theories For Teachers. New York: Harper dan Row, Inc.
Munandar S. C. , Utami.2000. Kemampuan Berbahasa indonesia Secura ljektif.
Mursini. 2002. "Peranan Simulasi Kreatif Dalam f1eningkatan Kemal!lpuan Ba)lasa
Indonesia:'. Jumal Pendidikan. Komposisi. '
Nflsution, N. daQ SpryantQ, A. 2002. l~valuasi Pengajaran: Jak'lrta: Pj:'UT.
Nasut1on, S. M. & Thpp1.as. 2000. Buku Penuntun Memfmul Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah. Jakatia. Bumi Aksara.
Nida. 1954. Learning A Foreign Language. New York.
Paul H. Boase and Richard F. Whitman. 1974. Speech Communication. New York. Collier Macmilan f3!blishers.
Pusat BP-7. 1992. Bahan Penataran P-.J. Jakarta: BP-7 Pusat.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
l
-Kebudayaan Republik Indonesia. 1993. Pedoman Umum Pembentukan
Jstilah. Jakarta: Gramedia Widiarsana Indonesia.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
SL TP- 14 Medan. Dokumentmi. Tahun Pemb~lajaran 2003/2004. :fidak
Dipl)blikasikan.
Socdjlta 1992. Kosakala Bahasa lndonesw. Jakarta. Gramedta
~~~t-Soekanto, So<onno. 1985. 1/mu So.<wlog<. Jakarta' Rajawali. : )
0 ,
Soerahmad. 196 1. MetodeMenga;ar. Bandung: Tarsito.
J
Subyakto. 1993. Metodologi Pengaiaran Bahasa. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
I
Suriasumantri, Jujun S. 2000. Filsafat llmu: Sebuah Pengantar Populer.Pustaka Sinar Harapan.
Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
,...,
Tarigan, Henry Guntur. 1986 ...:.... ~ ngajaran Kosakata. Bandung Angkasa.