• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED Penggunaan Model Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Pajang 1 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED Penggunaan Model Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Pajang 1 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/201"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN

DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN PAJANG 1 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh :

LINDA WAHYUDI A 510 090 182

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN

DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN PAJANG 1 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

Linda Wahyudi, A510 090 182, Program Studi Pendidikan Sekolah dasar, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamadiyah Surakarta,

2013, 75 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode teams assisted individualization pada siswa kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah Penilitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Subjek penelitian ini adala siswa kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 yang terdiri dari 46 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA, dengan penerapan model pembelajaran teams assisted individualization pada siswa kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, rata-rata keaktifan siswa sebelum tindakan sebesar 23.91% , setelah dilaksanakan tindakan rata-rata keaktifan siswa sebesar 65,94% pada siklus I, dan pada akhir tindakan sebesar 86,07% pada siklus II. Selain keaktifan siswa yang meningkat hasil belajar siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat hasil belajar siswa sebelum tindakan sebesar 47,83%, setelah dilaksanakan tindakan hasil belajara siswa sebesar 56,52% pada siklus I, dan pada akhir tindakan hasil belajar siswa sebesar 86,96% pada siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran teams assisted individualization pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

(4)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat membawa peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia.

Pada pembelajaran IPA seharusnya siswa diajak untuk terlibat aktif dalam menemukan konsep-konsep pembelajarannya, tetapi siswa hanya menjadi

pendengar ceramah guru yang pasif dan hanya belajar dari apa yang disampaikan oleh gurunya. Siswa kurang mendapat kesempatan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran karena guru mengajarkan IPA dengan ceramah. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak benar-benar memahami materi dan mudah lupa terhadap materi yang pernah dipelajari.

Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar ( SD ). Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di kelas IV SDN Pajang 1 No.93 pada pembelajaran IPA,penulis menemukan fakta bahwa keaktifan siswa rendah yang berdampak pada hasil belajar juga rendah. Penyebabnya antara lain karena siswa tidak menguasai materi yang diajarkan oleh guru, serta problematika klasik dari guru yakni guru mengajar dengan metode ceramah sehingga pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan.

Model pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu model pembelajaran yang inovatif. Pada dasarnya, pembelajaran inovatif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dimana peserta didik diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, misalnya siswa diminta untuk memberi tanggapan/pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal

didepan kelas. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat mengatasi permasalahan diatas adalah model kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI).

(5)

(TAI) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV

SDN Pajang 1 No.93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas timbul permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurang berinovasi dalam pembelajaran karena guru cenderung menggunakan pendekatan yang bersifat konvensional sehingga siswa menjadi pasif.

2. Rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA.

3. Rendahnya hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 yang ditunjukkan nilai siswa yang masih banyak di bawah KKM.

4. Belum diterapkannya motode pembelajaran Teams Assisted Individualization sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut : “ Apakah penggunaan model kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Pajang 1No.93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta tahun ajaran 2012/2013 ?‟‟.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum

Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Tujuan khusus

(6)

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA.

Menurut Igak Wardhani (2007: 1.4) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pajang 1 No.93, Kecamatan Laweyan Kota Surkarta tahun ajaran 2012/2013. Peneliti mengadakan penelitian di sini dengan pertimbangan sekolah belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013.

Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut : a) Subjek pelaku tindakan yaitu guru peneliti.

b)Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

2. Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan yang berdampak pada hasil belajar siswa.

Prosedur Penelitian

(7)

penelaah yang diteliti terhadap suatu perlakuan untuk meningkatan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang sedang diteliti. Penelitian tindakan merupakan pengkajian terhadap permasalahan yang bersifat praktis, situasional, kondisional dan kontekstual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di SD. Pada umumnya dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan subyek penelitian. Melalui prosedur penelitian ini, kepala sekolah, guru kelas dan peneliti senantiasa memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang paling efektif sehingga dimungkinkan adanya

tindakan yang berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan suatu cara dalam penelitian untuk memperoleh keterangan sesuai apa adanya atau cara untuk mengumpulkan data. Tehnik pengumpulan data bertujuan untuk mempermudah memperoleh data-data guna melengkapi data yang dipergunakan sesuai dengan tujuan penelitian, maka digunakan tehnik-tehnik sebagai berikut :

1. Wawancara

2. Observasi/ Pengamatan 3. Dokumentasi

4. Tes

Instrument Penelitian 1. Lembar observasi 2. Lembar wawancar 3. Soal tes

4. Catatan lapangan

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Validitas Data

Validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat keabsahan data yang

(8)

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang bersifat deskripsi, keterangan, informasi, kata-kata bukan bersifat angka-angka. Data ini terdapat dalam penelitian kualitatif dimana deskripsi data berupa informasi, keterangan secara mendalam tentang suatu objek yang menjadi sasaran penelitian. Berdasarkan pendapat itu, analisis data dilakukan selama proses pembelajaran.

Analisis data dilakukan selama proses pembelajaran, dengan

langkah-langkahnya adalah pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Indikator Pencapaian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran IPA melalui metode pembelajaran Team Assisted Individualization pada siswa kelas IV SD Negeri Pajang I

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Pada penelitian ini diharapkan siswa dapat memberi tanggapan/mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal didepan kelas dan memperoleh nilai 70 lebih dari 80%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Awal

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93 pada tanggal 24 November 2012. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPA, kelas didominasi oleh beberapa siswa yang pandai saja sedangkan siswa yang lain cenderung pasif. Keaktifan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam

memberikan pertanyaan, keaktifan dalam menjawab, dan keaktifan dalam mengerjakan soal di depan kelas.

(9)

belajar siswa, dari hasil pengamatan peneliti hanya ada 22 siswa yang mendapat nilai diatas KKm dengan prosentase 47,83%.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1. Tindakan Siklus I

Untuk siklus I peneliti memilih kompetensi dasar dengan materi tentang sifat benda dan perubahan wujud benda, untuk siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 27 November 2012 dan tanggal 1 Desember 2012. Selama proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran

pembelajaran, peneliti mengamati keaktifan siswa yang meliputi 3 aspek yaitu keaktifan memberi pertanyaan, keaktifan menjawab soal didepan dan keaktifan menjawab pertanyaan, selain itu peneliti juga mengamati hasil belajar siswa. Berdasarkan pengamatan saat proses pembelajaran pada siklus I, peneliti melihat peningkatan rata-rata dari 3 aspek keaktifan siswa sebesar 65,94%, dan hasil belajar siswa juga meningkat dengan prosentase sebesar 56,52% dari 26 siswa yang mendapat nilai diatas KKM.

2. Tindakan Siklus II

Untuk siklus I peneliti memilih kompetensi dasar dengan materi tentang sifat benda dan perubahan wujud benda, untuk siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 8 Desember 2012 dan tanggal 11 Desember 2012. Selama proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran pembelajaran, peneliti mengamati keaktifan siswa yang meliputi 3 aspek yaitu keaktifan memberi pertanyaan, keaktifan menjawab soal didepan dan keaktifan menjawab pertanyaan, selain itu peneliti juga mengamati hasil belajar siswa. Berdasarkan pengamatan saat proses pembelajaran pada siklus I, peneliti melihat peningkatan rata-rata dari 3 aspek keaktifan

(10)

Pembahasan Hasil Penelitian 1. Keaktifan siswa

Sebelum membahas hasil penelitian, peneliti akan membahas hasil wawancara dengan guru kelas dan perwakilan siswa kelas IV SDN Pajang 1 No.93. Dari hasil wawancara itu diketahui guru kelas masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran IPA, sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru dan siswa menjadi siswa pasif. Selain membuat siswa pasif penggunaan metode

konvensional juga membuat siswa bosan dan jenuh,yang berdampak ada beberapa siswa ngobrol sendiri dengan teman sebangkunya. Dengan demikian peneliti menggunakan model kooperati tipe teams assisted individualization untuk meningkatkan kekatifan siswa.

Berdasakan pada hasil penelitian ditemukan bahwa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, dari penilaian menjawab pertanyaan, mengerjakan soal didepan dan mengajukan pertanyaan masih sangat rendah. Dari ketiga aspek tersebut rata-rata keaktifan siswa pada siklus I yaitu 65,94%. Sedangkan pada siklus II sudah ada peningkatan, rata-rata keaktifan siswa dari penilaian ketiga aspek tersebut sebesar 86,07%. Dari kajian teori tentang model kooperatif tipe teams assisted individualization , hasil penelitian dan hasil penelitian yang relevan

terjadi peningkatan keaktifan siswa. Hal tersebut maka akan terjadi relevansi antara kajian teori hasil penelitian dan hasil penelitian yang relevan

2. Hasil belajar siswa

Berdasarkan pada penelitian diatas ditemukan bahwa sebelum diberikan tindakan keaktifan siswa masih rendah sehingga hasil belajar

(11)

keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat benda dan Perubahanya, serta materi sifat bahan dan kegunaanya.

Jika dibandingkan dengan keadaan siswa sebelum menggunakan model pembelajaran teasm assisted individualization pada awal dapat kita lihat rata-rata hasil belajar siswa. Pada tahap sebelum tindakan siswa yang mendapatkan nilai dibawah 65 sebanyak 24 siswa dengan prosentase 52,17%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai sama dengan atau diatas 65 sebanyak 22 siswa dengan prosentase 47,83% dan rata-rata kelas

62,50. Jika dibandingkan dengan siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa . nilai rata-rata kelas pada siklus I 65,98, siswa yang mendapat nilai dibawah 65 ada 20 siswa dengan prosentase 43,48%, sedangkan anak yang mendapat nilai sama dengan atau diatas 65 sebanyak 26 siswa dengan prosentase 56,52%.

Pada siklus II siswa mengalami peningkatan hasil belajar IPA, rata-rata nilai sisa pada siklus ini 74,57. Siswa yang mendapat nilai dibawah 65 sebanyak 6 siswa dengan prosentase 13,04%. Sedangkan anak yang mendapat nilai sama dengan atau diatas 65 sebanyak 40 siswa dengan prosentase 86,96%. Dari dat tersebut dapat dikatakan penggunaan model kooperatif tipe teams assisted individualization dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Pajang 1 No.93.

SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas IV SD Negeri pajang 1 No.93 dalam dua siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hipotesis yang berbunyi “Penggunaan model kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SDN

(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

__________________. 2002. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara.

Asep H. Hermawan, dkk. 2008. Pengembangan Kurikiulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2006. Mata Pelajaran IPA untuk SD/MI. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas .2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.

Igak Wardhani, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Iskandar, M. Srini. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Depdiknas.

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagaii Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:Rajawali Press.

Pattilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

Pusat Bahasa Deodiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka .

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian pendidikan. Surakarta : UMS Press.

_______________. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : UMS Press.

S. Winataputra, Udin, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sriyono,dkk.1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka Karya.

Sugiyono .2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung :Alfabeta .

(14)

Susilo,Herawti,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jatim : Bayumedia Publishing.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi Aksara.

Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : Depdiknas.

Asih, Nia Kurnia .2010. Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran TIK. Artikel .Bandung : FPMIPAUPI.

Ibnu Taqama Zainal Arifin. 2011 . Penggunaan Metode Kooperatif dengan Model Snowball Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Peredaran Darah Manusia Di Kelas V SD Negeri III Wiroko Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi . Surakarta : UMS ( Tidak Diterbitkan ).

Latif Purwaningrum. 2010. „‟Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) Yang Disertai Penyusunan Peta Konsep Pada Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar’’. Skripsi. Surakarta : UNS ( Tidak diterbitkan ).

Nunung Kridaningtyas Putri. 2009. “Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Peran Serta Siswa ”. Skripsi . Surakarta : UNS ( Tidak diterbitkan ).

http://ardhana12.wordpress.com/2013/01/22/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/

http://id.shvoong.com/2013/01/22/faktor-eksternal-keaktifan belajar.html//

http:// model-pembelajaran-tai.html /(29/09/2012).

http://nawawieelfatru.wordpress.com/2013/01/22/faktor keaktifan belajar.html//

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “ Strategi Marketing Communication melalui Event dalam Meningkatkan Brand Image Harian Amanah ” Penelitan ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui

Setiap pemanfaatan ruang diwajibkan mengacu pada rencana pengembangan sistem pusat pelayanan yang telah ditetapkan; Pada pusat pelayanan kota, kegiatan berskala kota

Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yaitu tipe penelitian, partisipan penelitian/sumber data, teknik pengumpulan

Bismillahirrohmaanirrohim, karya tulis ilmiah ini aku persembahkan untuk orang-orang yang aku sayangi, yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepadaku, sehingga

yang mampu berprestasi baik itu pada tingkat daerah maupun tingkat nasional. Beberapa sekolah yang sudah ada ekstrakurikuler judo seperti di SMAN 2 Ngaglik dan

Yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kepulauan Aru, berdasarkan :. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) Nomor

[r]

Mineral yang banyak ditemukan pada tanah tertimbun 2, 3 dan 4 adalah magnetit, batuan hasil lapukan dan batuan lapukan gelas volkan, sedangkan plagioklas,