PENGARUH PELARUT YANG DIGUNAKAN TERHADAP OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA KUNYIT (Curcuma domestica Vahl.).
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
g/ml, dan 350 g/ml , masing-masing ditotolkan dengan volume penotolan 3 µL pada plat KLT fase diam silika gel GF 60 yang sudah dikeringkan dahulu menggunakan
g/ml, dan 350 g/ml , masing-masing ditotolkan dengan volume penotolan 3 µL pada plat KLT fase diam silika gel GF 60 yang sudah dikeringkan dahulu menggunakan
Metode maserasi memberikan hasil yang lebih sedikit merupakan kekurangan dari metode ekstraksi ini (Anonim, 1986), dikarenakan serbuk RKnya diekstraksi dengan pelarut yang
Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val) dengan dosis bertingkat (P1, P2, P3) secara peroral pada mencit balb/c yang telah diinjeksi asam asetat
Alhamdulillahirobbil’alamin Penulis panjatkan kehadirat Allh SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH
Penggunaan asam klorida pada proses curing menghasilkan kadar protein yang lebih rendah di bandingkan penggunaan asam sulfat dikarenakan semakin kuat asam yang digunakan
Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val) dengan dosis bertingkat (P1, P2, P3) secara peroral pada mencit balb/c yang telah diinjeksi asam asetat
Pada kromatografi ini, fase diam yang digunakan bersifat polar sedangkan fase gerak bersifat non polar, sehingga komponen yang memiliki kepolaran paling rendah akan terelusi