• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide INF205 RPL Pertemuan 9 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide INF205 RPL Pertemuan 9 10"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA PERANGKAT

LUNAK

(2)

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Perancangan adalah proses untuk mengapli- kasikan berbagai macam

teknik dan prinsip untuk tujuan pendefenisian secara rinci suatu

perangkat ,proses atau sistem agar dapat direalisasikan dalam suatu bentuk fisik.

Tujuan Perancangan adalah menghasilkan suatu model atau

(3)

Pengertian.

Perancangan Perangkat Lunak adalah suatu proses bertahap dimana

semua kebutuhan atau persyaratan yang ada pada dokumen SRS diterjemahkan menjadi Cetak Biru (Blue Print) yang akan digunakan membangun Perangkat Lunak.

(4)

Pada tahap selanjutnya penjelasan rinci dilakukan hingga pada tingkat penjelasan

paling rendah.

Perancangan PL dilakukan dengan asumsi spesifikasi kebutuhan PL sudah

terdefenisikan dalam model-model analisis.

Model-model yang dihasilkan selama perancangan menggambarkan bagaimana

(5)

Perancangan dapat juga dipandang sebagai proses penerapan berbagai teknik dan prinsip dengan tujuan untuk mendefenisikan spesifikasi rinci PL sehingga mudah diimple- mentasikan.

Dengan suatu metode merancang spesifikasi kebutuhan PL yang diwujudkan dalam domain informasi,keperluan fungsional dan performansi dirancang

(6)

Solusi PL dapat berbentuk prosedur- prosedur ataupun objek (paket

data dan operasi terhadap data tersebut).

Struktur program menggambarkan organisasi dari

komponen-komponen program (modul/objek).

Struktur program tidak menggambarkan aspek prosedural PL seperti

(7)

Struktur data menggambarkan hubungan (organisasi) logika antara

elemen-elemen data.

Struktur data berpengaruh pada prosedur- prosedur proses yang

dipilih dan metode aksesnya.

Prosedur PL memfokuskan pada proses secara rinci dari

(8)

Prosedur ini menerangkan dengan tepat algoritma proses-proses dan struktur data yang digunakan.

Prinsip-prinsip dalam penyusunan modul atau objek adalah sebagai berikut : 1. Modularitas 5. Kohesi

(9)

Modularitas

Prosedur PL dibagi atas beberapa Modul. Sebuah modul dapat dibagi

(10)

Penyembunyian Informasi

Merupakan prinsip dasar dalam pembentukan modul,yaitu struktur

data dan logik program pada suatu modul bersifat terselubung.

Modul dipandang sebagai Kotak Hitam artinya dengan masukan

(11)

Abstraksi

Perancangan secara modular memungkinkan beberapa tingkatan

abstraksi dapat diperoleh,sehingga perancang dapat berkonsentrasi pada setiap tingkatan abstraksi tanpa memperdulikan tingkatan

(12)

Kopling

Adalah derajat ketergantungan antara dua modul. Modul yang baik

harus memiliki derajat ketergantungan/kopling yang lemah Kohesi

Adalah ukuran kekuatan hubungan antar elemen yang membentuk

(13)

Integritas

Setiao modul harus bisa menjaga integritasnya masing-masing.

Ekstensibilitas

(14)

Tujuan Tahap Perancangan :

1. Merealisasikan hasil tahap analisis ke dalam bentuk rancangan sistem yang lebih rinci.

2. Mendefenisikan bentuk antar muka pemakai pada bagian masukan dan keluaran.

(15)

Perancangan yang baik :

1. Melaksanakan seluruh kebutuhan/ persyaratan yang tercantum pada dokumen SRS.

(16)

3. Menyediakan gambaran yang lengkap tentang PL mencakup data,fungsi dan tanggapan dalam perspektif pelaksanaan pembuatan PL.

(17)

Proses Perancangan

Merupakan proses Kreatif dalam pembangunan PL untuk memecahkan suatu

persoalan.

Model dari proses perancangan secara garis besar terdiri dari 4 tahap proses :

1. Mengemukakan suatu solusi

2. Membangun model dari solusi tersebut 3. Evaluasi model terhadap spesifikasi yang ada.

(18)

Proses Perancangan mempunyai masukan,fungsi

dan Keluaran.

Masukan Proses Perancangan  Model informasi,model fungsional

(19)

Fungsi Proses Perancangan Ada dua fungsi yang dipunyai proses perancangan

yaitu Translasi/pengembangan dari spesifikasi PL dan Penjabaran bagaimana PL menjadi berfungsi dan bagaimana spesifikasi PL diimplementasikan.

Keluaran Proses Perancangan Perancangan Data,perancangan arsitektural,

(20)

Tahapan Perancangan

Dari sudut pandang Manajemen Proyek perancangan terdiri dari

2(dua) bagian.yaitu:

1. Perancangan Awal (Preliminary Design) Menentukan arsitektur PL secara

keseluruhan :

(21)

2. Perancangan Rinci (Detailed Design)

Menentukan Modul Program(prosedural) yang harus dibuat.

Dari sudut pandang Teknis kegiatan perancangan terdiri atas aktivitas sebagai berikut :

1. Perancangan Data.

(22)

Tahap perancangan mempunyai peran yang cukup penting karena

akan digunakan sebagai basis dari implementasi dan pengembangan PL tahap selanjutnya.

Sebagai basis implementasi,diperlukan penjabaran aspek PL dari

(23)

Semakin kompleks sistem PL semakin banyak sudut pandang perancangan yang dihasilkan sehingga seluruh aspek PL tercakup penjabarannya.

Secara umum ada 4(empat) sudut pandang pemodelan perancangan PL yaitu : 1. Perilaku (behaviour)

2. Fungsional

(24)

Hasil perancangan didokumentasikan dalam SDD (Software Design

(25)

Teknik Perancangan PL

Ada beberapa teknik dan pendekatan yang dapat digunakan pada

saat merancang Perangkat Lunak.

Salah satu teknik tersebut adalah Teknik Perancangan Terstruktur

(26)

Perancangan Terstruktur.

Ada beberapa pengertian tentang perancangan terstruktur

diantaranya adalah :

1. Pendekatan displin perancangan PL yang menganut pada sekumpulan aturan

(27)

2. Gabungan teknik ,strategi dan metode untuk merancang sistem PL dan

program melalui tahap demi tahap prosedur perancangan,baik perancangan sistem maupun perancangan rinci,yang didukung oleh sekumpulan strategi perancangan, petunjuk dan teknik dokumentasi.

3. Sekumpulan petunjuk dan teknik-teknik untuk membantu perancang

(28)

Produk dari Perancangan Terstruktur adalah Structure Chart yang

memperlihatkan komponen-komponen prosedural program,

(29)

Tahap Perancangan Terstruktur

1. Nyatakan hasil perancangan sebagai aliran data yang melalui sekumpulan

proses-proses dan gambarkan DFDnya.

2. Nyatakan hasil perancangan sebagai hierarki dari fungsi(atau

komponen-komponen prosedural) dengan structure chart berdasarkan DFD yang didapat.

3. Evaluasi dan perbaiki hasil rancangan.

(30)

Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur

Ada beberapa perangkat pemodelan yang dapat digunakan untuk

menggambarkan hasil dari Perancangan Terstruktur.

Dari beberapa perangkat pemodelan tersebut yang paling umum

(31)

Structure Chart

Adalah teknik grafis untuk menggambarkan arsitektur sebuah

program atau sistem yang besar secara keseluruhan tanpa

memperlihatkan proses pemilihan dan pengulangan secara rinci.

Teknik ini menggambarkan arsitektur program atau sistem seperti

(32)

Simbol Structure Chart

(33)

Transformasi DFD menjadi Structure Chart

Untuk masalah sederhana pembuatan structure chart untuk

menggambarkan rancangan modul program dapat dilakukan tanpa harus memodelkan hasil analisis terlebih dahulu.

Tetapi untuk masalah yang cukup besar dan kompleks pembuatan

(34)

Tahap Pembuatan Structure Chart dari DFD :

1. Ubah diagram Konteks menjadi modul utama (top module) dari structure chart.

2. Ubah DFD level O menjadi modul-modul yang dipanggil oleh modul utama. 3. Ubah DFD level rinci menjadi modul-modul lainnya sesuai dengan fungsinya

dengan pendekatan Transform Analysis dan atau Transaction Analysis.

(35)

Transform Analysis

Model aliran informasi yang digunakan untuk merancang program

dengan mengenali komponen-komponen fungsional utama serta masukan dan keluarannya.

Dalam DFD sebuah transformasi direpresentasikan oleh sebuah

(36)
(37)

Untuk mengubah DFD berbentuk Transformasi dengan cara :

1. Bagi DFD menjadi tiga kelompok bagian yaitu bagian Input,pusat transformasi dan keluaran.

2. Gambarkan bagian pusat transformasi, input dan output dari DFD masing-masing sebagai sebuah komponen fungsional

(38)

Tempatkan pusat transformasi atau komponen fungsional yang baru sebagai modul pemanggil di level atas dari structure chart dan tempatkan yang lainnya di level berikutnya sebagai modul yang akan dipanggil.

(39)

Transaction Analysis

Merupakan strategi perancangan alternatif yang digunakan untuk merancang program- program yang memproses transaksi yaitu elemen data yang memicu sebuah aksi.

Untuk mengubah DFD dengan bentuk transaksi menjadi structure chart ,tahap proses yang harus dilakukan adalah :

(40)

2. Kenali modul-modul transaksi dari DFD berdasarkan spesifikasi masalahnya.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu pada penelitian ini diusulkan proses inisialisasi sebelum enkripsi dilakukan berupa pemfokusan pada area obyek yang terseleksi saja pada gambar

LAYOUT LOMBA KETERAMPILAN SISWA SMK TINGKAT NASIONAL 2017 KEJURUAN : REFRIGERATION &

[r]

menunjukan bahwa distribusi menurut jenis pekerjaan ang paling besar presentasinya adalah nelayan, Pada pendidikan menunjukan bahwa distribusi menurut pendidikan

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi perubahan mikroba usus serta laju digesta dalam hubungannya dengan perubahan pH akibat pemberian acidifier (air jeruk nipis dan

ARIEF MUHAMMAD NASUTION, NIM 110304100 dengan judul ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUNGA KRISAN ( Crysantimum Sp ) DI KOTA MEDAN Telah Dipertahankan di Depan Dewan

Audit Teknologi Informasi dan Assurance, Buku Pertama Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.. James, (2001).Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat,

Dengan rumus teori Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect nya kita mengetahui bahwa komunikasi itu adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan