• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOR 1204377 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOR 1204377 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu unsur modernisasi selain tehnologi yang semakin canggih yaitu

mahasiswa, tentu tidak akan lepas dari dampak dan kekomplekan dari modernisasi

tersebut, sehingga mahasiswa juga tidak akan terlepas dari macam-macam

penyebab stress yang ada. Penyebab stress bisa terjadi karena banyak hal salah

satunya dengan tugas, kurang dapat menyeimbangkan waktu, ekonomi dan

lain-lain. Menurut Adnamazida (2013) gejala stress pada mahasiswa dapat berupa “prioritas, makan, kompetisi, tugas kuliah, organisasi, keuangan dan waktu”.

Jadi dapat disimpulkan penyebab mahasiswa tidak hanya tugas kuliah

yang membebani namun ada faktor-faktor lain yang menyebabkan mahasiswa

menjadi stress seperti faktor ekomoni, organisasi dan waktu. Namun masalah

yang umum dihadapai oleh mahasiswa adalah tugas-tugas kuliah yang menumpuk

sehingga mahasiswa merasa tertekan dan merasa ada ancaman secara tidak

langsung dari dosen jika tidak menyelesaikan tugas tidak akan mendapat nilai dan

adapun tekanan dari seorang pelatih kepada altetnya yang mana dia adalah

seorang mahasiswa sekaligus altet. Kasus ini sering terjadi pada mahasiswa

jurusan olahraga namun tidak menutup kemungkinan mahasiswa dari jurusan

lainpun yang masih aktif sebagai atlet. Sering pula mahasiswa yang menunda

pekerjaan atau tugas yang diberikan oleh dosen menjadi salah satu faktor

membuat mahasiswa mengalami stress.

Menurut Hawari (2001) dalam website (http://goenable.wodpress.com) “stress adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan.” dan menurut Hoeerdjan (1987) dalam website (http://goenable.wodpress.com) “stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau

mencekam yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang”. Dapat

disimpulkan stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan

tekanan, perubahan, ketegangan emosi.

Sejarah stress itu sendiri yang dikemukakan oleh Melhuish dalam website

(2)

Menurutnya, manusia purba memiliki mekanisme pertahanan terhadap ancaman dari alam sekitar. Mekanisme pertahanan ini berupa serangan atau pengelakan dari bahaya yang mengancam. Ketika menemui bahaya, yang dapat berwujud binatang buas atau bancana alam, kelenjar pituitari yang berada didasar otak menghasilkan hormon adrenokortikotropik. Selanjutnya hormon ini mempersiapkan kondisi sedemikian rupa sehingga kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini, pada gilirannya membuat detak jantung dan tekanan darah meningkat, yang mempersiapkan otot-otot untuk melakukan serangan atau berlari secara refleks. Respons tubuh ini yang disebut stress.

Stress pada manusia modern sangat berbeda jauh dengan pada zaman

purba. Jika pada zaman purba mekanisme pertahanan binatang dan manusia

berupa serangan dan pengelakan sedangkan pada zaman manusia modern tidak

bisa melestarikan mekanisme tersebut. Evolusi telah menggiring manusia kepada

kesadaran sosial. Jadi masalah stress pada zaman purba dan zaman modern

sungguh sangat berbeda, cara penyelesaiannya pun juga berbeda.

Penyebab stress beragam dengan mengetahui definisi stress, yaitu respons

yang muncul sebagai akibat dari ancaman atau tekanan, dapat dipahami bahwa

penyebab stress tidak lain yaitu ancaman atau tekanan itu sendiri. Penyebab stress

itu sendiri ada dua macam yaitu konkret dan abstrak. Ancaman konkret yaitu

ancaman yang bersifat fisik. Ancaman ini sering ditemui binatang atau manusia

purba. Cara mengatasinya pun cukup dengan respons yang bersifat fisik.

Sedangkan ancaman abstrak dipahami sebagai ancaman psikologis. Seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya, ancaman psikologis lebih sering dijumpai pada

masyarakat modern. Contoh: seorang dosen menuntut mahasiswa untuk segera

menyelesaikan tugas yang diberikan. Tuntutan tersebut dapat menjadi ancaman

yang pada ujungnya dapat membuat mahasiswa stress. Adapun contoh lain seperti

seorang pelatih yang menekan atletnya terus berlatih untuk menjadi seorang juara.

Kemajuan teknologi modern saat ini pun telah membawa konsekuensi

tersendiri baik positif maupun negatif terhadap kesehatan manusia. Dampak

positif dari kemajuan teknologi ini maka banyak kegiatan yang menjadi lebih

mudah dan lebih cepat untuk diselesaikan. Dampak negatifnya semakin

banyaknya kegiatan dan kurang adanya penyeimbang maka akan meningkatnya

tingkat stress. Penyeimbang yang mudah untuk dilakukan yaitu dengan

(3)

macam penyakit. Seperti yang dijelaskan oleh Selye (1956) dalam Rasmun

(2004: 8) menyatakan “ telah terjadi perubahan yang signifikan antara stress

psikologis yang dirasakan, dengan timbulnya penyakit perlukaan pada lambung

dan usus dua belas jari, adanya kekacauan terhadap hormon endokrin, dan

meningkatnya tekanan darah”. Dapat disimpulkan dengan tidak

menghiraukannya gejala stress akan merusak organ-organ tubuh.

Dampak stress yang negatif sangat berbahaya bagi tubuh. Menurut Gendo

(2006: 4) menyatakan:

Berpendapat bahwa stress emosional adalah kasus yang paling sering dijumpai dalam praktik medis sehari-hari. Ada banyak bukti bahwa tekanan hidup diperkirakan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Tekanan hidup di perkirakan dapat melemahkan kondisi imunitas tubuh, dimana salah satunya gastritis.

Selain itu ada pendapat dari sumber lain yang memperkuat stress dapat

berdampak buruk bagi tubuh jika tidak diatasi. Menurut Khoirul (2010: 6)

menyatakan:

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sekitar 450 juta penduduk dunia mengalami gangguan kesehatan akibat stress. Bahkan, Organisasi Buruh Dunia (ILO) menyebutkan stress sebagai salah satu problem serius yang mengancam penduduk dunia saat ini. Stress ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stress yang terlalu banyak dan berkelanjutan bila tidak ditanggulangi akan berbahaya bagi kesehatan.

Stress dapat dialami oleh siapa saja dan oleh karena apa saja. Namun

wanita memang memiliki tingkat depresi, gangguan stress dan masalah

kecemasan yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Hal ini didukung oleh Vivanews

dalam website (http://m.viva.co.id) menyatakan:

(4)

Itulah penjelasan mengapa Wanita lebih rentan terkena stress. Stress

memang sesuatu yang wajar dialami oleh setiap orang, tetapi jika sudah terkena

stress berat, lebih baik ditangani lebih serius. Ada banyak hal yang bisa dilakukan

untuk mencegah dan mengatasi stress.

Selain itu jika seseorang mengalami stress yang berlarut-larut akan

menimbulkan depresi. Tentunya hal tersebut sangat tidak baik untuk kesehatan

tubuh dan jiwa. Ada cara untuk mengatasi stress yang dapat dilakukan untuk

mengurangi stress tersebut. Salah satunya dengan berkegiatan atau beraktivitas

yang dapat menyehatkan tubuh seperti melakukan olahraga.

“Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”, pribahasa yang satu ini sangat cocok sebagai kiasan. Olahraga selain baik bagi kesehatan tubuh juga

sangat baik untuk kesehatan jiwa. Saat mengalami stress maka olahraga

merupakan salah satu kegiatan yang bisa dijadikan pilihan untuk mengatasinya.

Saat berolahraga tubuh juga meningkatkan produksi hormon endorphin, yaitu

hormon yang mampu memberikan ketenangan bagi pikiran.

Berolahraga memberikan efek relaksasi yang baik untuk semua orang. Itu

sebabnya ketika seseorang mulai berlatih, dia akan segera mengetahui bahwa hal

itu akan mengurangi stress dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih bahagia.

Atkinson mengatakan bahwa ketika seseorang bahagia, efeknya tidak hanya

menguntungkan diri sendiri. Kondisi ini menyebabkan orang tersebut menjadi

tidak mudah marah karena salah satu penyebab stress adalah orang yang mudah

marah.

Menurut Lukaman 2015 dalam website (http://lukamanstarlight.com) menyatakan:

Dengan berolahraga kurang lebih 15 hingga 25 menit setiap hari atau juga bisa dilakukan seminggu empat kali. Hal tersebut akan membantu tubuh kita menghilangkan adrenalin serta menghasilkan endorfin atau yang lebih dikenal dengan obat penenang alami yang alami diproduksi oleh tubuh.

Olahraga yang saat ini sedang populer yaitu senam zumba. Diperkuat oleh

pendapat Icha (2015) dalam website (http://www.sehatmagz.com) “senam zumba

merupakan salah satu jenis olahraga yang saat ini kian popular diantara wanita Indonesia”. Senam zumba adalah gabungan atau perkembangan dari senam

(5)

senam aerobic dengan menggabungkan tarian-tarian latin yang memang asal

muasal dari senam zumba dari Kolombia. Adapun sejarah senam zumba menurut

Sumantri (2007)

(asepsumantri.weblog.esaunggul.ac.id/zumba-fitness-trend-olahraga-baru/) menyatakan bahwa :

Zumba berasal dari bahasa kolumbia, zum-zum yang artinya gerak cepat.

Zumba diciptakan oleh Alberto “beto”Perez, seorang pelatih fitness asal kolumbia. Zumba adalah rangkaian gerak dansa yang menyihir banyak orang untuk ikut bergoyang ini merupakan tradisi afrika dan latin, mulai dari musik aerobik sampai gerakan tariannya seperti salsa, merengue, mambo, cha-cha, cumbia, flamenco, tango, hip-hop, rumba, calypso dan bachata. Seperti latihan kardio, zumba menimbulkan kontraksi pada otot. Gerakannya yang cepat tidak hanya membakar kalori dan lemak, tapi juga menyehatkan jantung.

Senam zumba mempunyai berbagai macam manfaat selain menyehatkan

badan, menurunkan berat badan juga dapat menurunkan tingkat stress yang sering

dialami orang-orang pada saat ini. Menurut femina dalam website

(http:/femina.co.id/) menyatakan:

seorang ibu yang saya wawancari setelah melakukan senam zumba ibu Purry Bawono (29) yang melakukan zumba sejak tahun 2010 sudah menuai manfaat zumba. “zumba berhasil menghilangkan baby blues saya. Setiap selesai melakukan gerakan zumba, saya jadi lebih ceria dan lebih positive thinking. Pikiran negarif setelah melahirkan anak kedua pun hilang.

Diatas adalah pemaparan wawancara yang dilakukan oleh femina.

Wawancara diatas memperkuat bahwa adanya pengaruh senam zumba terhadap

penurunan stress. Namun ada tidaknya pengaruh senam zumba terhadap

penurunan tingkat stress pada mahasiswa belum diteliti secara mendalam. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut sebagai informasi

ilmiah yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakat modern

khususnya wanita dalam menurunkan tingkat stress .

Penulis menuangkan sebuah ide penelitian tersebut kedalam sebuah

penelitian yang berjudul : PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP

(6)

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini untuk mendapat kejelasan dari

tujuan peneliti yang akan dicapai. Rumusan masalah menurut Maryaeni (2012:15)

ialah:

Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontak bagi penelitian karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa dipakai sebagai jabaran fokus penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimanakah telah dirumuskan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dicantumkan penulis, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut “apakah senam zumba memberi pengaruh

yang signifikan terhadap penurunan tingkatan stress pada mahasiswa?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh senam zumba terhadap penurunan tingkat stress pada

mahasiswa.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yaitu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode ekperimen. Menurut Lutan. (2014: 146) “penelitian

eksperimen adalah hanya jenis penelitian yang langsung berusaha untuk

mempengaruhi variable utama, dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis tentang hubungan sebab dan akibat”.

Jadi penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab

akibat antara dua variable, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti. Alat

pengumpulan data berupa tes pengukuran tingkat stress menggunakan alat ukur

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang digunakan untuk mengetahui tingkat

stress, menurut Norman (2005) dalam website (http://digilib.unimus.ac.id) HARS

memiliki 14 item penilaian.

(7)

Hasil penelitian pengaruh senam zumba terhadap penurunan tingkat stress

mahasiswa, secara teoritis dan praktis diharapkan dapat memberikan kontribusi,

sebagai berikut :

1. Secara teoritis (Pengembangan ilmu): Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan masukan untuk mengembangkan ilmu, memperkaya

kepustakaan ilmiah, dan diharapkan menjadi bahan kajian lebih lanjut bagi

peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis (Kegunaan praktis): Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dalam upaya penurunan tingkatan stress yang sering

dialami oleh masyarakat umum khususnya mahasiswa.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat

umum mengenai manfaat senam zumba yang dapat menurunkan tingkat stress.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penilitian mengenai pengaruh senam

zumba terhadap penurunan tingkat stress secara sistematis dapat diuraikan

menjadi beberapa bagian : Bab I berisi Pendahuluan, yang mencangkup Latar

Belakang, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian,

Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi. Bab II berisi Kajian Pustaka

yang mencangkup Stress, Senam Zumba, Anggapan Dasar, Hipotesis. Bab III

berisi Metode Penelitian, Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian, Desain

Penelitian, Instrumen Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, Teknik Pengolahan Data

Penelitian , Prosedur dan Tahap Penelitian. Bab IV berisi Hasil penelitian dan

Pembahasan, yang mencangkup tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi Kepada 3 (tiga) Penyedia yang memasukkan data kualifikasi untuk Paket Pekerjaan Pengawasan

[r]

Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012, kepada Rekanan yang berkeberatan atas pengumuman ini, Diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara

Penelitian lebih lanjut dan mendalam masih dibutuhkan untuk melihat manfaat blended language learning dalam kelas yang terdiri dari peserta didik dengan tingkat pemahaman bahasa

Tabel barang Tabel Supllier. Kd_Suplier

Berdasarhn Surat Pene.tapan PefiEnang Noman Nomor; 017/A/PAN/DINKES/2012 tanggal 2Q April Z1LZ, dengan ini kami mengumumkan sebagai pemenang penyedia jasa lainnya

Penelitian tentang penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran yang dilakukan oleh Dwyerasil (dalam Ariasdi,

Pengaruh Fungsi Manajemen Keanggotaan terhadap Keberhasilan Koperasi ( Studi Kasus pada Unit Usaha Simpan Pinjam KSU di Kota