• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOR 0900254 CHAPTER 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOR 0900254 CHAPTER 3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

28

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian

dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Club Tenis Meja Ganiarta Bandung

Jl. Soekarno hatta (Ujung Berung) .

2. Populasi

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti melakukan subjek yang akan

diteliti, subjek tersebut berupa populasi dan sampel. Menurut Arikunto (2010:173)

“populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan definisi tersebut,

maka populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan di teliti. Dalam

melakukan penelitian, seorang peneliti menentukan subjek yang akan diteliti,

subjek tersebut merupakan populasi dan sampel. Populasi merupakan keseluruhan

subjek dalam seluruh penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian subjek yang

diambil dari keseluruhan populasi dan mewakili populasi tersebut. Populasi dalam

penelitian ini adalah atlet yang berada di Club Tenis Meja Ganiarta Bandung

sebanyak 30 oramg.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi dalam penelitian. Menurut

Arikunto (2010:174) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

agar diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan

adalah metode purposive sampling, yaitu dilakukan dengan cara mengambil

(2)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya tujuan tertentu. Disamping itu, Arikunto (2010:183) menjelaskan tentang

syarat-syarat dari teknik purposive sampling adalah sebagai berikut:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menentukan sampel sebanyak 10

orang atlet tenis meja. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Merupakan atlet atau anggota yang terdaftar di Club Gani Arta Bandung.

b. Atlet yang dijadikan sampel berumur 8-20 tahun.

c. Keaktifan dalam kehadiran dan proses latihan.

d. Telah menguasai teknik service yang baik.

e. Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan

pertandingan tenis meja.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisa data agar

dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian, karena

itu desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah proses penelitian

yang dilakukan. Desain penelitian diperlukan untuk dijadikan pegangan dalam

pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan

terencana, sebagaimana yang diungkapkan oleh Nasution (2004:40) bahwa:

(3)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, langkah-langkah yang disusun sebagai berikut:

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran

3. Analisis data

4. Menetapkan kesimpulan.

Desain penelitian yang digunakan sesuai dengn konstelasi masalah adalah

sebagai berikut :

Gambar3.1

Desain Penelitian

Setelah desain penelitian ditentukan untuk memberikan kelancaran dan

kelangsungan dalam pelaksanaan penelitian, kemudian penulis menyusun

mengenai langkah- langkah penelitian. Berdasarkan penelitian yang digunakan,

maka dapat dibuat langkah- langkah penelitian pada Bagan 3.2 di bawah ini.

Sampel

Tes service

sebelum modifikasi

Validitas

Tes service modifikasi

Realibilitas

(4)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan sebagai berikut:

Gambar3.2

Langkah-langkah Penelitian

C.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan

menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan

Sampel

Pengumpulan Data Populasi

Pengolahan dan Analisis Data Tes

Kesimpulan Instrumen

sebelum modifikasi

(5)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prosedur penelitian. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif.

Mengenai metode deskriptif Surakhmad (1998: 139) menjelaskan sebagai berikut:

Metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi; penyelidikian dengan teknik

survey, dengan teknik interview, angket, observasi, atau dengan teknik tes.

Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada

pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisa dan tafsiran mengenai arti dari data

itu sendiri.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dapat

dilakukan dengan berbagai cara dan teknik sesuai dengan tujuan penelitiannya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, dan tes sebagai alat

untuk memperoleh data.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah tafsir terhadap istilah-istilah yang dipergunakan

dalam penelitian ini, makapenulis jelaskan istilah-istilah penting yang terdapat

dalam penelitian ini. Istilah itu adalah sebagai berikut :

1. Modifikasi tes servis adalah pengembangan instrument tes servis dengan

mengacu pada alat ukur yang sudah ada. Dalam konteks ini, modifikasi

dilakukan dengan cara menambahkan sasaran ketinggian lintasan bola yang

melewati atas net. Sasaran meja atau arah bola tadi mengacu pada tes servis

yang dirancang oleh Damiri dalam Nurhasan (2007:215).

2. Teknik dasar cabang olahraga tenis meja, teknik dasar dalam tenis meja yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan service dalam cabang

olahraga tenis meja dengan menggunakan pukulan drive (tanpa spin) dari

(6)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data penelitian yang diperlukan, penulis

menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data

yang diperoleh ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau

pengukurannya yang digunakan. Jadi dalam memilih instrumen yang akan

digunakan sebaiknya peneliti melihat reliabilitas dan validitas instrument tersebut.

Nurhasan (2007:3) mengatakan bahwa: “Pengukurana dalah proses pengumpulan

data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses diperlukan suatu alat ukur.”

Reliabilitas yaitu alat ukur dapat digunakan pada berbagai objek yang hendak

diukur, sedangkan validitas yaitu alat ukur yang dapat mengukur apa yang hendak

diukur. Suatu alat ukur harus memiliki validitas (dapat mengukur) yang sesuai

dengan materites yang akan diukur, sebagaimana yang dikatakan Nurhasan

(2007:26) bahwa: “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa

yang hendak diukur”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes servis modifikasi dalam cabang

olahraga tenis meja.

1. Pengumpulan Data Keterampilan Servis Tenis Meja

1. Tes servis pengsekoran

Instrumen tes dan pengukuran pengsekoran ini sudah digunakan cukup

lama dan terujivaliditas juga reliabilitasnya, sehingga dalam waktu yang

sangat lama tes ini terus digunakan baik oleh para pelatih atau dalam

perkuliahan untuk mengetahui baik tidaknya seorang atlet ataupun yang

bukan atlet dalam melakukan servis dalam cabang olahraga tenis meja.

Dengan hal ini penulis ingin coba menginofasi instrumen tes yang baru

(7)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes yang baru sebagai alternatif untuk melakukan teknik servis yang

baik.

2. Tes servis modifikasi

Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mengarahkan bola service ke arah sasaran dan melampaui tali-tali di atas net dengan

tepat dan terarah.

Jenis tes : Tes service dengan 2 tali diatas net dengan masing-masing

jarak tali 7 cm, dan sasaran di atas meja yang telah di beri angka.

Alat-alat dan perlengkapan :

- Bola pingpong (tenis meja) 5 buah

- Bat pingpong (tenis meja) 2 buah

- Meja pingpong

- Tiang bambu dua buah

- Tali benang woll 3 meter

- Formulir pencatatan hasil tes

Pelaksanaan :

- Testee berada dalam daerah service dan melakukan service yang sah

sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk service.

- Bentuk pukulan service adalah bebas

- Kesempatan melakukan service sebanyak 5 kali

Skor :

Skor setiap service ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring

dan dan angka sasaran dimana bola jatuh.

1. Bola yang melewati jaring diantara batas atas jaring dan tali setinggi

7 cm, skor : angka sasaran ditambahkan tiga.

2. Bola yang melampaui jaring diantara kedua tali yang direntangkan,

(8)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali yang tertinggi, skor

: angka sasaran ditambahkan satu.

4. Bola yang dimainkan dengan cara yang tidak sah atau bola

menyentuh jaring dan atau jatuh diluar bagian lapangan dimana

terdapat sasaran, skor : 0

“Skor” untuk service adalah jumlah dari empat skor hasil perkalian

terbalik.

NET

7cm

3 5 30 cm

2

1 4 25 cm

X

1 4 25 cm

2

3 5 30 cm

Gambar 3.3 Tes servis Modifikasi

c 1

b 2 7 cm

a 3 7 cm

Gambar 3.4

Tali Di Atas Net Yang Dimodifikasi

(9)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

X : Testee

Nilai 1, 2, 3, 4, dan 5 : Nilai sasaran yang harus diraih oleh testee.

Nilai 1, 2, 3 : Nilai melewati tali di atas net

Jarak ab = bc = 7 cm

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk pengolahan data penulis menggunakan prosedur pengolahan data dari

buku mata kuliah statistik yang disusun oleh Nurhasan et al (2008). Adapun

langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur adalah

sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus :

=

X

n

Keterangan :

X= Rata- rata yang dicari/mean

∑ = Jumlah dari X1

X1= Skor mentah

n = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan

menggunakan rumus :

=

(

� −

n

1

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari X = Skor mentah

X

(10)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus- rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk

pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya. Yang akan dipergunakan untuk

menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan

penelitian yang dilakukan.

3. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji

statistika non perametrik yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji

hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

3.1. Pengamatan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1

Z2...Zn dengan menggunakan rumus : Z =

� −� �

(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)

3.2. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku

kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z ≤ Z1)

3.3. Menghitung proporsi Z1, Z2,...Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Z1 jika proporsi ini dinyatakan dengan rumus :

S(s)= � � �� − …. �≤

3.4. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)

3.5. Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut,

sebutlah harga tersbesar itu ɑ untuk menerima dan menolak hipotesis nol

maka LOdibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji

Lilliefors dengan taraf nyata 0,05 kriteriannya adalah ditolak hipotesis

nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari

perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

4. Memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus product moment dengan simpangan, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan

(11)

Nita Noviani, 2014

Modifikasi Tes Service Dalam Cabang Olahraga Tenis Meja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus:

5. Langkah selanjutnya yaitu memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus

product moment dengan angka kasar, untuk mendapatkan nilai koefisien

korelasi yang menggambarkan besarnya derajat reliabilitas tes sebagai berikut :

Rumus:

  

rxy : Koefisien korelasi yang dicari

XY: Jumlah perkalian skor x dan skor y

∑X : Jumlah skor x

∑Y : Jumlah skor y

Gambar

Gambar 3.3 Tes servis Modifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Indikator Output Kegiatannya adalah Menyediakan informasi berupa berita kegiatan Bappeda Kota Bogor dan produk perencanaan pembangunan melalui website. Realisasi

This research aims to find out the typical categories of answers to Yes/No questions most used by students at selected Public Senior High Schools in Medan,

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematika Dasar, 2010

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa pertama, metode Jigsaw merupakan penerapan pembelajaran dengan mengembangkan kerja sama antar

Pengajar / pela%ih ,ang erkai%an dengan idang keidanan 6engajar / mela%ih pada pendidikan dan pela%ihan pega9ai.. Dalam rnajalah ilmiah ,ang diak!i

Retail banks are highly pressured to create, develop and maintain a high quality relationship with their customers to ensure they remain in the competition. Relationship quality is

Produk Bolmut Ikan adalah kombinasi dari berbagai macam sumber daya alam yang merupakan produk diversifikasi dari hasil perikanan untuk di olah menjadi

Comme les vaccins anti-PVH sont des vaccins prophylactiques, les effets les plus importants de la vaccination devraient résul- ter d’une couverture élevée des jeunes adolescentes