Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM
PELAYANAN
2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Kedudukan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman nomor 12 tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman nomor 9
tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman
adalah sebagai berikut :
a. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial merupakan unsur pelaksana
pemerintah daerah
b. Dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Sleman nomor 48 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Sleman nomor 20 Tahun 2009
Tentang Uraian Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
adalah sebagi berikut :
1. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenagakerjaan,
ketransmigrasian dan sosial
2. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a.perumusan kebijakan teknis bidang ketenagakerjaan,
ketransmigrasian dan sosial;
b.pelaksanaan tugas bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan
sosial
c. penyelenggaraan pelayanan umum bidang ketenagakerjaan,
ketransmigrasian dan sosial;
d.pembinaan ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan sosial dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 2
2.1.2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten
Sleman sebagaimana dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman nomor
12 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sleman nomor 9 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Sleman terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat Dinas terdiri dari:
1.Sub Bagian Umum
2.Sub Bagian Kepegawaian
3.Sub Bagian Keuangan
4.Sub Bagian Perencanaan
c. Bidang Tenaga Kerja, terdiri dari:
1.Seksi Pelatihan, Produktivitas, Penempatan dan Perluasan
2.Seksi Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja
3.Seksi Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
4.Seksi Transmigrasi
d. Bidang Kesejahteraan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Bina sosial
2. Seksi Rehabilitasi Tuna sosial
3. Seksi Bantuan Sosial
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja
f. Kelompok Jabatan Fungsional
2.1.3. Tata Laksana
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi, Dinas
Tenaga Kerja dan Sosial menyusun dan menetapkan tata laksana berupa
tahapan dan mekanisme baku dalam pelaksanaan kegiatan. Tata laksana
yang disusun dan diterapkan terdiri dari 2 aspek, yaitu internal dan
eksternal. Tata laksana internal berupa tahapan dan mekanisme yang
diberlakukan dalam pelaksanaan tugas di lingkup Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial. Sedangkan tata laksana eksternal kaitannya dengan pihak
lain diluar Bappeda, baik itu antar SKPD, masyarakat luas dan
pihak-pihak lain yang menjadi stakeholder dan shareholder aspek perencanaan
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 3 1) Tata Laksana Internal
Untuk mengatur dan mengelola urusan-urusan internal, Dina
Tenaga Kerja dan Sosial menetapkan tahapan dan mekanisme baku
melalui SOP, yang merupakan proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Tata laksana
urusan-urusan internal meliputi :
a. SOP Pengendalian Surat Masuk
b.Pengadaan Barang Pakai Habis
c. Pelayanan Pengajuan Cuti Tahunan Pegawai
d.Pengajuan Kenaikan Gaji Berkala
e. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
f. Pengajuan Pensiun Mencapai Batas Usia Pensiun
g. Pembayaran Anggaran Kegiatan
h.Penyusunan Rencana Kerja
i. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
j. Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana IT
2) Tata Laksana Eksternal
Selain tata laksana internal, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
menyusun dan menerapkan tata laksana eksternal berupa SOP
eksternal. Penyusunan SOP eksternal bertujuan untuk mengatur dan
mengelola urusan-urusan ekternal dengan berbagai pihak terkait
dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial dan
tenaga kerja, meliputi :
a.Updating Data Ketenagakerjaan dan Sosial
b.Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran LPK
c. Penggunaan Tenaga Kerja Asing
d.Pengesahan Peraturan Perusahaan
e. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
f. Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB)
g. Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 4 i. Pengesahan Peraturan Perusahaan (PP)
j. Pencatatan LKS Bipartit di Perusahaan
k.Pengesahan Pemakaian Peralatan K3
l. Wajib Lapor Ketenagakerjaan
m. Pelayanan Penyuluhan Ketransmigrasian
n.Pelayanan Pendaftaran Calon Transmigrean
o.Pelayanan Seleksi Calon Transmigran
p.Pelayanan Pembinaan Calon Transmigran
q.Penjajakan dan Fasilitasi Perjanjian Kerjasama Dalam
Penyelenggaraan Transmigrasi
r. Pelayanan Pemberangkatan Calon Transmigran
s. Pelayanan Pengawalan Trasnmigran
t. Advokasi Anak Terlantar Bayi Temuan
u.Identifikasi dan Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan dan
Pengemis
v. Rintisan Desa Pelopor Bebas Narkoba
w.Fasilitasi Jaminan Sosial Untuk Penyandang Cacat Berat
x.Penanganan dan Pemberian Bantuan Orang Terlantar
y. Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis
z. Pengajuan Bantuan Sosial Berupa Uang
aa.Rekrut Peserta Pelatihan
bb.Alur Pelatihan
cc. Monitoring Lulusan Pelatihan
2.2. SUMBER DAYA
2.2.1. Kondisi Sumberdaya Manusia
Jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Sosial tahun 2015
sebanyak 109 orang terdiri atas seorang Kepala Dinas, seorang Sekretaris
Dinas, 22 orang di Sekretariat, 29 orang di Bidang Tenaga Kerja, 14 orang
di Bidang Kesejahteraan Sosial dan 42 orang di UPT Balai Latihan Kerja.
Selengkapnya mengenai rincian pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 5 Tabel 2.1. Rincian Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Tahun 2015.
No Satuan Kerja Jumlah (orang)
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretaris 1
3. Sekretariat 22
4. Bidang Tenaga Kerja 29
5. Bidang Kesejahteraan Sosial 14
6. UPT Balai Latihan Kerja 42
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Sosial yang telah menduduki
golongan IV sebanyak 16 orang, golongan III sebanyak 75 orang, golongan
II sebanyak 15 orang, dan golongan I sebanyak 3 orang. Adapun jumlah
Pegawai Tidak Tetap (PTT) ada 1 orang dan Tenaga Harian Lepas (THL)
sebanyak 8 orang. Rincian jumlah pegawai berdasarkan golongan
sebagaimana pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Tahun 2015
No
Golongan Jumlah (orang)
No Golongan Jumlah (orang)
1. IV/c 1 9. II/c 4
2. IV/b 1 10. II/b 7
3. IV/a 14 11. II/a 3
4. III/d 25 12. I/d 2
5. III/c 18 13. I/c 1
6. III/b 29 14. I/b -
7. III/a 3 15. I/a -
8. II/d 1
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Sosial yang menduduki jabatan
struktural sebanyak 17 orang, yang menduduki jabatan fungsional
khusus sebanyak 37 orang, sedang yang menduduki jabatan fungsional
umum sebanyak 55 orang. Jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja dan
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 6 Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Esselon
Tahun 2015
No Golongan Jumlah (orang)
1. II.b 1
2. III.a 1
3. III.b 2
4. IV.a 12
5. IV.b 1
6. Fungsional Umum 55
7. Fungsional Khusus 37
Adapun berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi pegawai Dinas
Tenaga Kerja dan Sosial yang memiliki tingkat pendidikan akhir pada
jenjang pasca sarjana (S2) sebanyak 4 orang, jenjang sarjana sebanyak 51
orang, jenjang D3 6 orang, jenjang SLTA 42 orang, jenjang SLTP 6 orang
dan jenjang SD tidak ada. Rincian secara lengkap sebagaimana pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015
No Unit Kerja Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA D1/ D3
S1 S2
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretaris Dinas 1
3. Sekretariat 2 11 2 7 1
4. Bidang Tenaga Kerja 12 15 2
Mediator Pengawas
Pengantar Kerja
5. Bidang Kesejaht. Sosial 1 2 11
Pekerja Sosial
6. UPT Balai Latihan Kerja 3 19 2 18
Instruktur
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Prasarana dan sarana sebagai penunjang kerja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial serta UPTD BLK per 31 Desember
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 7 a. Kendaraan Roda Dua : 39 unit
b. Kendaraan Roda Empat : 6 Unit
c. Mebelair : sofa (5 set), meja kerja (229 unit), kursi kerja (333 unit)
d. Almari : 22 buah
e. Filling Kabinet : 32 buah
f. Wireless : 2 buah
g. Gedung Kantor : 1 unit
h. A C : 10 unit
i. Kipas Angin : 10 unit
j. Komputer : 33 unit
k. Laptop : 10 unit
l. Mesin Ketik : 38 unit
UPTD BLK
a. Tanah Bersertifikat : 2 buah
b. Gedung Kantor : 1 unit c. Gedung Teori/Pertemuan : 1 unit
d. Gedung Bengkel : 7 unit
e. Gedung Gudang : 2 unit f. Gedung Garasi : 2 unit g. Gedung Kantin : 1 unit
h. Gedung Rumah Dinas : 11 unit i. Kendaraan Roda Empat : 5 unit
j. Kendaraan Roda Empat/MTU : 3 unit
k. Kendaraan Roda Dua : 5 unit
2.3. KINERJA PELAYANAN
2.3.1. Kondisi Umum Pelayanan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2009 tentang Uraian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, secara
garis besar pelayanan di Dinas Tenaga Kerja dan Sosial meliputi
pelayanan bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian, sosial dan
penyelenggaraan pelatihan. Pelayanan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian dilaksanakan oleh Bidang Tenaga Kerja yang terdiri dari
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 8 a. Seksi Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
b. Seksi Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja
c. Seksi Pelatihan, Produktivitas, Penempatan dan Perluasan
d. Seksi Transmigrasi
Sedangkan pelayanan bidang sosial dilaksanakan oleh Bidang
Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari 3 (tiga) seksi yaitu :
a. Seksi Bina Sosial
b. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial
c. Seksi Bantuan Sosial
Penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan oleh UPT Balai Latihan Kerja
dengan struktur organisasi terdiri dari Kepala UPT dan Kepala Sub
Bagian Tata Usaha. Pelaksanaan pelayanan didukung oleh pegawai
structural dan fungsional yang terdiri dari :
a. Mediator : 4 orang
b. Pengawas Ketenagakerjaan : 5 orang
c. Pengantar Kerja : 1 orang
d. Instruktur : 28 orang
2.3.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan
Tabel 2.5. Pencapaian Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Tahun 2011-2015
No Indikator Kinerja
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 9
No Indikator Kinerja
Target dan ketena gakerjaan perjanjian bersama (PB)
T 76 77 80 85 85 R 98,06 100 91,43 79,17 96,00
5 9 Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program jamsostek 11 Besaran pengujian
peralatan di perusahaan
T 25 25 35
R 28,40 23,24 24,56
6 12 Prosentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
T 74 41 75 80
R 68,36 69,31 78,94 82,35
13 Prosentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui usaha bersama atau kelompok sosial ekonomi lainnya
T 17,89 60 65
R 2,53 43,48 59,86
14 Prosentase korban bencana skala kabupaten yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
T 100 100 100
R 0 0 0
15 Prosentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah memperoleh jaminan sosial
T 31 10 12 12
R 12,60 9,02 59,77 70,12
16 Prosentase cakupan sistem jaminan dan bantuan sosial
T 73 74
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 10
No Indikator Kinerja
Target dan
7 17 Prosentase panti sosial skala kabupaten yg menyediakan sarana
2.3.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
Sesuai dengan tugas dan fungsinya maka Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman menyelenggarakan pelayanan berdasarkan
spesifikasi dan urgensinya yang ditujukan kepada masing-masing
kelompok sasaran baik para pemangku kepentingan maupun masyarakat Sleman pada umumnya. Jenis pelayanan sebagai berikut :
Tabel 2.6. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
No Jenis Pelayanan Kelompok Sasaran
1. Pelayanan Pendidikan dan pelatihan - Pelatihan institusional, non
institusional dan swadana - Uji Kompetensi
- Pemagangan Pasca Pelatihan Institusional
- Rekomendasi Penguatan Modal
Pencari kerja, lulusan pelatihan dan penyandang disabilitas
2. Pelayanan Bidang Ketenagakerjaan - Pelayanan AK I-AK V
- Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja - Pelayanan Perpanjangan IMTA
- Ijin Pendirian LPK - Ijin Pendirian BKK - Pelayanan Wajib Lapor
Ketenagakerjaan
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 11 - Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat
Buruh
- Pengesahan Peraturan Perusahaan - Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama
- Pencatatan LKS Bipartit - Pencatatan PKWT
- Pelayanan Pelaporan Pemborongan Pekerjaan
- Rekomendasi Paspor CTKI
- Rekomendasi Penguatan Modal bagi CTKI
3. Pelayanan Bidang Ketransmigrasian - Pelayanan Kerjasama Antar Daerah
tentang Ketransmigrasian - Pelayanan Informasi
Ketransmigrasian
- Pendaftaran, seleksi dan
pemberangkatan calon transmigran
Masyarakat,
Calon Transmigran, Pemerintah Daerah Penempatan
4. Pelayananan Bidang Kesejahteraan Sosial
- Pelayanan Fakir Miskin
- Pelayanan Rentan Masalah Sosial - Pelayanan dan Pemberian Jaminan
Sosial Bagi Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia dan Orang Terlantar - Pelayanan Gelandangan eks Psikotik - Pelayanan eks Psikotik dari Keluarga
Miskin
- Pelayanan dan Penanganan Kebencanaan
- Rekomendasi Pendirian dan Perpanjangan Ijin Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)
- Rekomendasi Pengangkatan Anak - Rekomendasi Pelayanan Jaminan
Kesehatan bagi Keluarga Miskin - Rekomendasi Rumah Tak Layak
Huni (RTLH)
- Rekomendasi Penerima Manfaat melalui Corporate Social
Responsibility
- Penanganan Bayi dan Anak Terlantar,
- Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis - Fasilitasi Lembaga Kesejahteraan
Sosial
PMKS, PSKS dan masyarakat
(Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna, TAGANA, Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat, Program Keluarga Harapan, Lembaga Konsultasi
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial II - 12
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Eksistensi Dinas Tenaga Kerja dalam pembangunan ketenagakerjaan
dan penanganan permasalahan sosial memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya pencapaian peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Pengembangan pelayanan ketenagakerjaan dan sosial
memerlukan perencanaan secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Terkait dengan hal
tersebut pelayanan dapat menjawab peluang dan tantangan yang muncul:
1. Tuntutan akan tenaga kerja yang berkualitas, berpengetahuan dan
ketrampilan, serta memiliki daya saing dengan tenaga asing dalam
menghadapi pasar global.
2. Terbatasnya jumlah aparatur ketenagakerjaan yang tidak sebanding
dengan perkembangan jumlah perusahaan.
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya aparat pelaksana
dalam mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008
4. Minat dan tujuan pendaftar dan kuota penempatan yang terbatas
tidak sebanding dengan jumlah pendaftar.
5. Peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan peran dan
partisipasi masyarakat dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial.
6. Peningkatan cakupan pelayanan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial melalui peningkatan koordinasi dan sinkronisasi
program kegiatan dengan dinas/instansi terkait.
Untuk dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu
menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan