PROJECT PLANNING AND
CONTROL
Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya
PENDAHULUAN
Benyamin Franklin “time is money, time is money”. modern
finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan the time
value dari sebuah investasi sebagaimana terkait dengan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Untuk mencapai hal tersebut, seorang manajer proyek harus dapat
memprediksi, dengan sense yang kuat atas kepastian dari project time
requirements (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan)
sehingga manajer proyek dapat menentukan cost (biaya) yang
dihabiskan untuk menyelesaikan proyek.
PENDAHULUAN
Proyek dapat dikatakan sebagai kombinasi dari kegiatan-kegiatan
(activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan
mengikuti suatu urutan tertentu sebelum seluruh tugas dapat
diselesaikan secara tuntas.
Berdasarkan penelitian CHAOS study pada tahun 2003, sebanyak lima
puluh persen (50%) proyek IT menunjukkan kenaikan keterlambatan
waktu penyelesaian proyek. Isu tentang penjadwalan adalah alasan
utama terjadinya konflik dalam proyek khususnya selama paruh kedua
dalam proyek. Waktu adalah hal yang paling tidak fleksibel, akan terus
berlalu apapun yang terjadi dalam proyek
PENDAHULUAN
Perencanaan proyek adalah usaha untuk membuat penentuan mengenai apa
yang harus dicapai dalam proyek, kapan dan bagaimana proyek tersebut
dilaksanakan.
Penjadwalan proyek dilakukan untuk menentukan kapan sebuah proyek
dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu dari awal sampai akhir proyek.
Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
proyek yang harus diselesaikan dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas dalam proyek.
Metode penjadwalan proyek yang lazim digunakan adalah Gantt Chart, PERT
PENJADWALAN PROYEK
Membagi projek kedalam bentuk tugas dan estimasi waktu
serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
tersebut.
Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal
yang optimum.
Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari
adanya jeda waktu (delay) yg ditimbulkan oleh suatu tugas yang
pengerjaannya harus menunggu tugas lainnya selesai.
PENJADWALAN PROYEK
Menunjukkan
hubungan
tiap-tiap
kegiatan
terhadap
keseluruhan proyek.
Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di
antara kegiatan.
Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk
tiap kegiatan .
Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya
PRINSIP
PENJADWALAN PROYEK
Pembagian Proyek harus dibagi-bagi ke dalam sejumlah tugas & aktifitas
yang dapat dikendalikan untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan
yang ada (melakukan dekomposisi masalah).
Saling Ketergantungan Adanya saling ketergantungan dari setiap tugas &
aktifitas yang dibagi harus ditentukan dari awal penjadwalan proyek .
Alokasi Waktu Setiap tugas yang akan dijadwalkan harus dialokasikan
kedalam sejumlah satuan kerja (mis. Person-day ).
Validasi Kerja Setiap proyek memiliki staff tertentu, dimana pada saat
pembagian tugas, harus dipastikan bahwa tidak akan kelebihan alokasi
waktu atau jumlah SDM pada saat tertentu.
PERMASALAHAN PENJADWALAN PROYEK
Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang
mengerjakan tugas.
Seringkali hal tersebut diatasi dengan solusi penambahan personal pada
akhir proyek, namun solusi ini dikhawatirkan dapat menyebabkan
adanya overhead komunikasi antar personal dalam proyek karena
terlalu banyak personal yang terlibat dalam proyek.
Segala sesuatu yang tidak diharapkan bahkan hal yang paling buruk
mungkin akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu perencanaan yang
matang dalam penjadwalan proyek, apabila perlu dibuat perencanaan
cadangan dalam proyek.
GANTT CHART
Pada tahun 1917, Henry Gantt mengembangkan sebuah metode untuk membantu
penjadwalan job shops. Metode ini akhirnya terkenal dan dipakai sampai sekarang dengan nama Gantt Chart.
Gantt Chart adalah suatu metode yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan
jumlah anggota tim yang sedikit.
Gantt Chart merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili
setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun .
Beberapa keuntungan dalam menggunakan Gantt Chart:
Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya
pada saat pelaporan.
Beberapa kerugian dalam menggunakan Gantt Chart:
Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan
kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena
pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
Pada tahun 1958, Booz Allen Hamilton menemukan sebuah metode penjadwalan yang
diberi nama diagram PERT, merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review
Technique.
Diagram PERT dapat digunakan untuk mempermudah proses perencanaan dan
penjadwalan untuk proyek dengan kapasitas besar dan kompleks karena mampu mengatasi ketidakpastian dalam proyek tanpa perlu tahu durasi dari setiap aktifitas.
Pada diagram PERT, suatu aktifitas dalam proyek diwakili dengan jaringan simpul dan
tanda panah yang kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan. Jadi pada metode PERT ini dilakukan dengan cara pembentukan diagram anak panah.
PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik untuk membagi suatu
proyek atau kegiatan induk menjadi kegiatan-kegiatan individual yang lebih kecil dan menyusunnya dalam suatu jaringan kerja atau jalur kerja yang logis sehingga jangka waktu dan biaya pengerjaan program dapat dikurangi serendah mungkin. Dalam PERT, peristiwa (event) biasanya dilukiskan dalam bentuk lingkaran, dan aktifitas atau kegiatan dilukiskan dalam bentuk tanda panah yang menghubungkan dua buah lingkaran.
DIAGRAM PERT
Diagram PERT dianggap lebih baik apabila dibandingkan dengan Gantt Chart, yaitu diantaranya karena hal-hal sebagai berikut :
Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas dalam sebuah proyek.
Mudah mengetahui ketergantungan (dependency) antara kegiatan (activity) yang satu
ANALISIS PERT
Merupakan penetapan lama prakiraan waktu paling mungkin untuk menyelesaikan tugas (D) merupakan faktor dari:
Optimistic Duration (OD) yaitu prakiraan waktu minimal yang diperlukan untuk
menyelesaikan sebuah tugas.
Pessimistic Duration (PD) yaitu prakiraan waktu maksimal yang diperlukan untuk
menyelesaikan sebuah tugas.
Expected Duration (ED) yaitu prakiraan waktu harapan yang diperlukan untuk
menyelesaikan sebuah tugas. Rumusnya yaitu:
D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)
6
Sebuah metode penjadwalan yang dikembangkan oleh Du Pont dan Remington Rand,
dapat digunakan untuk aktifitas dimana durasinya sudah diketahui.
CPM adalah singkatan dari Critical Path Method atau Metode Jalur Kritis. Jalur kritis
adalah jalur terlama antara titik dimulai sampai dengan titik penyelesaian proyek.
CPM (Critical Path Method)
3 2 5 7 2 4 2 A B C D E F G 3 2 5 7 2 4 2 A B C D E F G 3 2 8 3 2 5 7 2 4 2 A B C D E F G 3 8 12 10 15 3 2 5 7 2 4 2 A B C D E F G 3 2 8 15 17 Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
CPM (Critical Path Method)
Beberapa teknik yang digunakan dalam menggunakan CPM yaitu:
Buat daftar semua aktifitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project.
Buat daftar waktu yang diperlukan oleh masing-masing aktifitias tersebut untuk
menyelesaikan tugasnya.
Buat daftar ketergantungan antara aktifitas tersebut dalam project.
Terdapat beberapa perbedaan antara CPM dengan PERT, yaitu:
CPM menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan sedangkan PERT
menggunakan tiga jenis waktu, yaitu: prakiraan waktu teroptimis, termungkin, dan terpesimis.
CPM digunakan kala taksiran waktu pengerjaan setiap aktifitas diketahui dengan jelas,
sedangkan PERT digunakan saat taksiran waktu aktifitas tidak dapat dipastikan seperti aktifitas tersebut belum pernah dilakukan atau mempunyai variasi waktu yang besar.
PERT berbasiskan statistik memberikan peluang hadirnya ketidakpastian. Hal tersebut,
tampak dalam misal untuk mengukur probabilitas selesainya proyek jika kita inginkan proyek selesai pada suatu waktu tertentu, sedangkan CPM menganggap proyek terdiri dari peristiwa susul menyusul.
Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana analisis yang
digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram anak panah.
Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT.
Perbedaan pokok antara CPM dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya,
dimana PERT menggunakan rumus:
sedangkan CPM menggunakan perhitungan Jalur Kritis (Critical Path).
CPM (Critical Path Method)
D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD) 6
Proyek
06/12/2012 19
Kombinasi dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan
yang harus dilaksanakan dalam urutan tertentu sebelum
seluruh tugas terselesaikan
Aktivitas-aktivitas yang ada saling berhubungan dalam
urutan logis sedemikian hingga beberapa aktivitas tidak
dapat dilaksanakan sampai aktivitas lain sudah diselesaikan
Syarat Proyek sebagai Network Planning
06/12/2012 20
Proyek dapat dibagi dalam aktivitas-aktivitas yang
mempunyai batasan yang jelas satu sama lain, dan jika ada
aktivitas yang dikerjakan dengan menggunakan sumber
daya (tenaga kerja atau fasilitas) yang sama tidak bisa
dilakukan dalam waktu yang bersamaan
Masing-masing aktivitas mempunyai waktu/perkiraan
waktu pengerjaan (durasi)
Setiap aktivitas dikerjakan secara kontinyu
Dalam satu saat dapat dikerjakan lebih dari satu aktivitas
Activity on Arc
06/12/2012 21
Arc (garis) menggambarkan aktivitas; suatu tugas yang
ada dalam sebuah proyek
Node (titik) menggambarkan event (kejadian); titik
dimana semua aktivitas yang menuju ke titik tersebut
diselesaikan (yang meninggalkan titik tersebut dimulai)
Arrowhead menunjukkan urutan event mana yang
harus dicapai
Dashed-line arrow dummy activity; aktivitas bayangan,
Activity on Arc: Aturan
06/12/2012 22
Aturan 1: Setiap aktivitas ditunjukkan dengan satu dan hanya
satu panah dalam network
Aturan 2: Tidak ada dua aktivitas yang memiliki event awal dan
akhir yang sama (antara dua event hanya boleh ada satu
aktivitas)
Aturan 3: Urutan aktivitas tidak boleh membentuk cycle
Aturan 4: Untuk mengetahui apakah hubungan predesesor dan
successor dalam AOA sudah benar, setiap ada penambahan
aktivitas perlu diketahui:
Aktivitas apa yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
aktivitas tersebut dapat dimulai
Aktivitas apa nantinya yang akan mengikuti aktivitas tersebut
Aktivitas apa yang seharusnya terjadi secara bersamaan dengan
CRITICAL PATH
Earliest Time
06/12/2012 24
= Saat Paling Awal
saat paling awal terjadinya suatu event dan tidak mungkin
terjadi sebelumnya
ET
L
ET
i
i
Latest Time
06/12/2012 25
= Saat Paling Lambat
saat paling lambat suatu event boleh terjadi dan tidak
boleh terjadi sesudahnya sehingga proyek dapat selesai
sesuai perencanaan
LT
L
LT
i
i
Slack
06/12/2012 26
Slack untuk event Beda antara earliest time dan latest
time
j
j
event
LT
ET
Slack
j
Critical Path
06/12/2012 27
Critical Event
Event dengan slack event = 0
ET
j= LT
j
Critical Activity
Aktivitas yang sangat sensitif terhadap keterlambatan
Aktivitas dengan slack aktivitas = 0
Critical Path
06/12/2012 28
Critical Path
Lintasan dari titik awal sampai titik akhir dalam network yang
terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis, kejadian-kejadian kritis, dan
dummy
Semua aktivitas dan event yang memiliki slack nol harus ada
dalam critical path
Semua aktivitas dan event yang slacknya tidak sama dengan nol
Critical Path
06/12/2012 29
Tujuan mengetahui adanya critical path
Untuk mengetahui dengan cepat aktivitas-aktivitas dan
event-event mana yang tingkat kepekaannya paling tinggi terhadap
keterlambatan pada pelaksanaan proyek sehingga setiap saat
dapat ditentukan tingkat prioritas kebijaksanaan pengerjaan
proyek, yaitu terhadap aktivitas-aktivitas kritis
Contoh
06/12/2012 30
Aktivitas Successor Durasi
A B, C 8 B D, E, F 5 C H 11 D G 2 E G, H 10 F H 7 G I 3 H I 9 I - 4
Network
06/12/2012 31 1 2 3 4 6 5 7 8 A 8 G 3 D 2 F 7 C 11 B 5 E 10 I 4 0 0 H 9Perhitungan ET
06/12/2012 32 Event j Predecessor i ETi + L ETj 1 - - 0 2 1 0 + 8 = 8 8 3 2 8 + 5 = 13 13 4 3 13 + 10 = 23 23 5 3 13 + 2 = 15 23 4 23 + 0 = 23 6 2 8 + 11 = 19 23 3 13 + 7 = 20 4 23 + 0 = 23 7 5 23 + 3 = 26 32 6 23 + 9 = 32 8 7 32 + 4 = 36 36
ET
L
ET
i i j
max
Perhitungan LT
06/12/2012 33 Event j Successor i LTi - L LTj 8 - - 36 (= ET8) 7 8 36 – 4 = 32 32 6 7 32 – 9 = 23 23 5 7 32 – 3 = 29 29 4 5 29 – 0 = 29 23 6 23 – 0 = 23 3 4 23 – 10 = 13 13 5 29 – 2 = 27 6 23 – 7 = 16 2 3 13 – 5 = 8 8 6 23 – 11 = 12 1 2 8 – 8 = 0 0
LT
L
LT
i i j
min
Slack Event
06/12/2012 34
Event j ETj LTj Slack event j
1 0 0 0 2 8 8 0 3 13 13 0 4 23 23 0 5 23 29 6 6 23 23 0 7 32 32 0 8 36 36 0 j j event
LT
ET
Slack
j
Critical Path: A-B-E-dummy-H-I
06/12/2012 35 1 2 3 4 6 5 7 8 A 8 G 3 D 2 F 7 C 11 B 5 E 10 I 4 0 0 H 9Critical Path: A-B-E-dummy-H-I
06/12/2012 36 0 0 1 8 8 2 13 13 3 23 23 4 23 23 6 23 29 5 32 32 7 36 36 8 A 7 F 2 D 0 0 H 9 3 G 4 I 8 C 11 5 B 10 E ETj LTj jProgram Evaluation and review
technique (PERT)
06/12/2012 Operations Research
PERT
06/12/2012 Operations Research 38
Sesuai ketika terdapat ketidakpastian dalam
memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas dan ketika penting untuk
melakukan pengendalian jadwal proyek secara efektif
Dalam PERT durasi waktu penyelesaian suatu aktivitas
diprediksi dengan tiga estimasi waktu yaitu:
Waktu optimis (optimistic estimate = a)
Waktu normal (most likely estimate = m)
Waktu pesimis (pessimistic estimate = b)
Estimasi Waktu dalam PERT
06/12/2012 Operations Research 39
Waktu optimis (a)
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan
asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan sangat baik
Waktu tercepat yang mungkin dapat dicapai untuk menyelesaikan
suatu aktivitas
Waktu pesimis (b)
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan
asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan sangat buruk
Waktu terlambat yang mungkin terjadi dalam penyelesaian suatu
aktivitas
Waktu normal (m)
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan
Distribusi Probabilitas tiga estimasi waktu
06/12/2012 40 Operations Research
Simetris
Condong ke kiri
Condong ke kanan
a m b
a m b
Pendekatan Distribusi Beta
06/12/2012 Operations Research 41
Waktu penyelesaian rata-rata
Variansi
6
4
m
b
a
t
2 26
b
a
Contoh
06/12/2012 Operations Research 42
Aktivitas (i; j)
Predecessor Estimasi Waktu (dalam Hari)
Waktu Optimis (aij) Waktu Normal (mij) Waktu Pesimis (bij) A = (1; 2) - 2 4 6 B = (2; 4) A 4 7 10 C = (2; 3) A 6 7 14 D = (2; 5) A 3 6 9 E = (4; 6) B, C 12 14 22 F = (3; 5) C 2 10 12 G = (5; 6) D, F 6 9 12 H = (6; 7) E, G 5 7 15
Contoh
06/12/2012 Operations Research 43 Aktivitas (i; j) Prede cessorEstimasi Waktu (dalam Hari)
Waktu Optimis (aij) Waktu Normal (mij) Waktu Pesimis (bij) t σ2 A = (1; 2) - 2 4 6 4 0,444 B = (2; 4) A 4 7 10 7 1,000 C = (2; 3) A 6 7 14 8 1,778 D = (2; 5) A 3 6 9 6 1,000 E = (4; 6) B, C 12 14 22 15 2,778 F = (3; 5) C 2 10 12 9 2,778 G = (5; 6) D, F 6 9 12 9 1,000 H = (6; 7) E, G 5 7 15 8 2,778
6
4
m
b
a
t
2 26
b
a
Critical Path: A-C-F-G-H
06/12/2012 Operations Research 44 0 0 1 4 4 2 12 12 3 21 21 5 12 18 4 33 33 6 41 41 7 6 D 7 B F 0 G 12 15 E 8 H 4 A 8 C 9Critical Path: A-C-F-G-H
06/12/2012 Operations Research 45