• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengalah Untuk Menang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengalah Untuk Menang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Mengalah Untuk Menang

Bersabar dalam menghadapi Persoalan

Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim Yang sangat dihormati Karena tegas dan jujur.

Suatu hari, Dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang

hitungan 3 x 7. Yang satu mengatakan Hasilnya 21, Yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis

Cambuk 10 kali Bagi orang yg menjawab 21.

Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, Hukuman ini Bukan untuk hasil hitungan mu Tetapi untuk Kebodohan mu Yang mau-maunya berdebat Dengan orang bodoh Yang tidak tahu kalau 3 x 7 adalah 21 !

Tentu saja itu hanya cerita rekaan Tetapi ada Hikmah dari cerita ini adalah Bahwa jika kita sibuk memperdebatkan

Sesuatu yang tidak berguna, berarti kita juga sama salahnya Atau bahkan lebih salah Dari pada orang yang memulai perdebatan.

Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi Utk hal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, atau kolega.

Berdebat atau bertengkar Untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, Hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita mengalah Untuk menghindari perdebatan Atau pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan?

Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana.

Janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari mata kita. Memang merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh karena itu Janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh Yang Tidak menguasai permasalahan.

Janganlah berdebat dengan seseorang Manakala kita tahu bahwa Sudut pandang nya bertolak belakang dengan kita.

Amsal 25:28 mengatakan MERUPAKAN SUATU KEBODOHAN BG ORANG YANG TIDAK BISA MENAHAN AMARAH, TETAPI MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YG DAPAT MENGUASAI DIRI DAN MENGHINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN.

(2)

Pohon Apel dan Anak Lelaki

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon

apel besar dan anak lelaki yang senang

bermain-main di bawah pohon apel itu

setiap hari.

Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo kesini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.

“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang…, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

(3)

senang melihatnya datang.

“Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.

“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harusbekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”

“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel.

Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

“Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.

“Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuh ku danmenggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”

(4)

apelmu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.

“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”

“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”

Anak lelaki itu berbaring dipelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan airmatanya.

Pohon apel itu adalah orang tua kita.

Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.

Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukanorang tua kita.

Dan,yang terpenting:

cintailah orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa

(5)

kita mencintainya; dan berterima kasih atas

seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya

pada kita.

Harta Dalam Bejana Tanah Liat

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata,

bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

(2 Korintus 4:7)

William adalah seorang penasehat kerajaan yang sangat disegani karena kebijaksanaannya. Raja pun sangat memperhatikan perkataan dan nasehatnya. Akan tetapi, hal itu rupanya membuat putri raja merasa iri, apalagi William memiliki wajah yang jelek dengan tubuh yang bongkok.

Putri raja pun bertanya kepadanya sambil mengejek: “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaan-Nya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok?”

William balik bertanya: “Apakah ayahmu mempunyai anggur?”

“Semua orang tahu bahwa ayahku mempunyai anggur terbaik. Pertanyaan bodoh macam apa itu?” sahut putri raja sinis.

“Di mana ia meletakkannya?” William bertanya lagi.

“Yang pasti di dalam bejana tanah liat.” Jawab putri raja.

William pun tertawa dan berkata: “Seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat untuk menyimpan anggur terbaik?”

Mendengar perkataan William tersebut putri raja pun merasa malu dan berlalu meninggalkannya. Kemudian ia segera memerintahkan agar para pelayan memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan perak.

Suatu hari sang raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan. Alangkah terkejutnya ia karena anggur yang diminumnya sangat asam rasanya. Dengan geram ia memanggil semua pelayan istana dan menanyakan masalah ini kepada mereka.

(6)

Para pelayan itupun menceritakan bahwa semua anggur itu telah disimpan dalam bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri. Maka sang raja menegur perilaku putrinya itu dengan keras.

Kemudian putri raja berkata kepada William: “Mengapa engkau menipu aku? Aku telah memindahkan semua anggur ke bejana emas dan hasilnya semua anggur itu jadi asam rasanya.”

Dengan ringan William menjawab: “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana. Kebijaksanaan itu sama seperti anggur, ia hanya cocok disimpan dalam bejana tanah liat.”

Allah seringkali mempercayakan tugas pelayanan yang besar pada orang-orang biasa yang lemah dan sederhana. Tujuan-Nya jelas, agar semua orang mengetahui bahwa segala kemampuan dan kehebatan itu berasal dari Allah, bukan dari diri si pelayan. Dengan demikian segala kemuliaan hanya diberikan kepada Allah saja.

Jadi,

Bila saat ini anda merasa lemah dan tak berdaya, jangan kuatir, Allah dapat memakai anda menjadi alat yang luar biasa di tangan-Nya. Karena itu, senantiasa lakukan yang terbaik bagi-Nya.

Bila saat ini anda telah dipakai menjadi alat Tuhan yang luar biasa, jangan lupa, hanya karena anugerah Allah sajalah anda dapat melakukan semua itu. Karena itu, senantiasa rendahkan diri anda di hadapan Allah dan kembalikan segala kemuliaan kepada-Nya.

source: http://hartarohani.com/harta-dalam-bejana-tanah-liat

Kesempurnaan

Seorang lelaki yg sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling

(7)

untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia di sebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani, “Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata, “Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata, “Inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”

Lalu menikahlah si Lelaki dengan anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya, “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampaan, kenapa anak saya bisa sejelek itu…?”

Petani menjawab, “Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

(8)

4 Hal Yang Tak Mungkin

Kembali

Seorang gadis muda menunggu penerbangannya di ruang tunggu sebuah bandara yang super sibuk

Karena harus menunggu berjam-jam, dia memutuskan membeli sebuah buku untuk menghabiskan waktunya. Dia juga membeli sebungkus kue

Dia duduk di kursi bersandaran tangan, di ruang VIP bandara, untuk istirahat dan membaca dengan tenang

Di sisi sandaran tangan di mana kue terletak, seorang laki-laki duduk di kursi sebelah, membuka majalah dan mulai membaca.

Ketika ia mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si gadis merasa gemas tapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya berpikir:

“Lancang benar! Bila saya nggak sabaran sudah kugebuk dia untuk kenekatannya!”

Untuk setiap kue yang dia ambil, laki-laki itu turut mengambil satu.

Ini sangatlah membuatnya marah namun si gadis tak ingin sampai timbul kegaduhan di ruang itu

Ketika tinggal satu kue yang tersisa si gadis mulai berpikir: “Aha…bakal ngapain sekarang orang yang nggak sopan ini?”

Lalu, laki-laki itu mengambil kue yang tersisa, membaginya dua, lalu memberikan yang separuh padanya.

Benar-benar keterlaluan!

Si gadis benar-benar marah besar sekarang!

Dalam kemarahannya, dia mengakhiri bukunya, dikemasnya barangnya lalu bergegas ke tempat boarding

Ketika sudah duduk di seat-nya, di dalam pesawat, dia merogoh tasnya untuk mengambil kacamata, dan….,

(9)

dia sontak terkejut,

sebungkus kuenya masih ada di dalam tas, tak tersentuh, tak terbuka!

Dia merasa sangat malu!! Dia sadar telah keliru… Dia lupa kalau kuenya masih tersimpan di dalam tas.

Laki-laki tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit

…ketika si gadis amat marah, berpikir bahwa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu.

Dan kini tidak ada lagi kesempatan untuk menerangkan kelalaiannya..,juga untuk meminta maaf

Moril dari kisah ini…

Ada 4 hal yang tak dapat kembali.. Batu… …setelah ia dilontarkan!! Kata… …setelah ia diucapkan! Kesempatan… …setelah ia hilang! Waktu… …setelah ia berlalu!

Optimis Vs Pesimis

Filipi 4:8Jadi, akhirnya, Saudara-saudara, semua yang benar, semua yang

mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,

pikirkanlah semuanya itu.

Seorang yang pesimis akan melihat gelas yang setengahnya berisi air sebagai gelas setengah kosong, sedangkan seorang yang optimis memandangnya sebagai gelas setengah penuh.

Seorang kreatif yang optimis akan memandangnya sebagai sebuah vas bunga mawar, dan seorang pragmatis yang optimis menganggapnya sebagai pelepas dahaga.

Pertimbangkanlah keuntungan-keuntungan yang diperoleh karena memilih rute yang optimistis seperti yang digambarkan dalam cerita ini:

(10)

Dua katak terjatuh ke dalam semangkuk krim. Yang satu berjiwa optimis; tetapi yang lain memandang itu dengan sedih.

“Aku akan tenggelam, dan kau juga!” Maka dengan jeritan putus asa yang terakhir, si katak pesimis menutup mata dan berkata, “Selamat tinggal.” Katak yang berjiwa optimis berseru riang. Katanya, “Sulit untuk keluar, namun aku tak akan mundur! Aku akan berenang sampai kekuatanku habis. Karena setelah mencoba, aku akan mati dengan puas.”

Dengan penuh keberanian si katak optimis berenang sampai seolah-olah ia sedang mengocok krim. Akhirnya, di atas lapisan mentega dia berhenti dan ia pun melompat ke luar dengan gembira.

Apakah pesan moral yang dikandung dalam cerita ini? Mudah! Jika tidak dapat keluar — tetaplah berenang!

Sejumlah orang mengeluh karena TUHAN menaruhkan duri di sekeliling mawar, sementara yang lain memuji karena TUHAN meletakkan mawar di tengah-tengah

duri.

DOA SIAPAKAH YANG LEBIH

BERKUASA?

Karena badai, sebuah kapal tenggelam di lautan luas. Yang selamat hanyalah dua laki-laki yang berhasil berenang ke sebuah pulau terpencil. Di sana mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat, kecuali berdoa. Namun untuk mengetahui doa siapa yang lebih manjur, mereka memutuskan membagi pulau tersebut menjadi dua bagian. Kemudian mereka pun berpisah untuk menempati daerah masing-masing.Pertama mereka berdoa untuk makanan. Paginya, orang pertama mendapati sebuah pohon dengan buah-buahnya yang bergelantungan. Sementara orang yang kedua tidak menemukan apa-apa.

Seminggu berlalu.

Orang pertama merasa kesepian sehingga ia berdoa memohon seorang istri. Tanpa diduga, keesokan harinya ada kapal karam.

(11)

Hanya seorang wanita yang berhasil selamat dan sampai ke bagian pulau yang ditempati orang pertama. Segera setelah itu, si orang pertama berdoa minta rumah, pakaian dan lebih banyak lagi makanan. Dan, ajaib! Segalanya terkabul dengan segera. Ironisnya,tetap tidak terjadi apa-apa bagi orang kedua.

Akhirnya, orang pertama berdoa meminta sebuah kapal agar ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau tersebut. Lagi, esok harinya ia menemukan sebuah kapal terdampar di bagian pulau yang ditempatinya. Buru-buru ia dan istrinya naik ke kapal hendak meninggalkan orang kedua. Ia merasa bahwa orang kedua tidak layak menerima berkat Allah karena tidak satu pun doanya dikabulkan Allah.

Ketika si orang pertama hendak meninggalkan pulau, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari surga: “Mengapa kamu hendak meninggalkan temanmu sendirian di pulau?”

“Berkat ini hanya untukku,” jawabnya. “Semua doanya tidak ada yang terkabul. Berarti ia memang tak pantas menerima apa-apa.” “Kamu salah,” suara itu menjawab. “Ia telah berdoa untuk satu hal dan Aku hanya mengabulkan doanya. Jika bukan karena dia, kamu tidak akan menerima semua berkat ini.”

“Katakan,” serunya pada suara itu, “Apa yang ia doakan sehingga aku harus mempedulikannya.”

“Ia memohon kepada-Ku agar semua doamu dikabulkan.”

Kekuatan Sebuah Pujian

(12)

bunyian)

Ada dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci, namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing.

Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, Pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui permintaan nona Chang itu.

Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh ramah dan sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang, yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang peribadi baru, seorang peribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang.

Nona Chang lalu bertemu Pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai Pak Chou menasihati nona Wang. Pak Chou menjawab: ‘Saya hanya berkata kepada nona Wang: Saat ini ada banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara istimewa mengatakan bahwa engkau sangat lemah lembut, tahu mengontrol emosi, serta disukai banyak orang]’. Nona Chang tertegun akan kehebatan Pak Chou yang telah mengubah peribadi nona Wang itu.

———

Kita lebih mudah menilai dan mengukum dari pada memuji dan mengagumi. Namun menilai serta mengadili orang lain sering menghantar orang kepada ketidak-puasan. Jadilah pencipta damai dengan cara memuji dan mengagumi keberadaan orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan awal yang ingin dipecahkan adalah bagaimana mendesain pengontrol robot berkamera agar dapat dikontrol secara jarak jauh dalam hal ini dapat dikontrol dari

nilai beda fase dengan Analisis deret waktu atau time series analysis dimaksudkan untuk melihat hubungan/korelasi, koherensi dan beda fase antara parameter suhu permukaan

Ada interaksi antara pemberian urin sapi dan limbah cair industri tahu terhadap pertumbuhan bibit kakao dengan tinggi tanaman dan jumlah daun yang terbaik pada dosis 80 ml/kg

Dalam menangani permasalahan arsip tersebut, BPAD DIY mengelompokkan arsip menjadi arsip dinamis dan statis yang mempunyai kriteria yang berbeda dalam pengelolaannya.Untuk

Berdasarkan kromatogram yang diperoleh, terlihat ada 60 puncak yang muncul, yang berarti menunjukan bahwa di dalam ekstrak buah laban fraksi kloroform terdapat 60

Selain melalui jalur pendidikan (pembelajaran) penanaman nilai-nilai nasionalisme juga dapat melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, PMR dll sebagai

pasal.. pasal ini sudah bisa melaksanakan, karena prosesnya ini panjang. Kan ini orang yang tidak mau bayar pajak. Ternyata terobosan ke bank sudah boleh,