• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH JALAN PIERE TENDEAN N0.24 SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH JALAN PIERE TENDEAN N0.24 SEMARANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 1

L

L

A

A

P

P

O

O

R

R

A

A

N

N

K

K

E

E

G

G

I

I

A

A

T

T

A

A

N

N

A

A

P

P

B

B

N

N

2

2

0

0

2

2

0

0

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

JALAN PIERE TENDEAN N0.24

SEMARANG

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

(PPSDMK)

(2)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 2

LAPORAN KEGIATAN

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

(PPSDMK)

TAHUN 2021

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Jl. Piere Tendean No. 24

(3)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 3 KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas izin dan rahmat-Nya, Laporan Kinerja Satker 12 Tahun 2020 , Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Satker 12 Tahun 2020, berupa kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi para pelaksana program dan kegiatan untuk menjadi lebih baik dalam merealisasikan seluruh program dan kegiatan pada tahun berikutnya.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat sehingga dapat diselesaikan dan disusun Laporan Kinerja ini.

Demikian Laporan Kinerja Satker 12 pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020, mudah-mudahan dapat bermanfaat dalam perkembangan pembangunan kesehatan di Jawa Tengah

(4)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi – tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat, melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesehatan selain sebagai hak asasi manusia, juga merupakan suatu investasi.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) 2005 - 2025, dinyatakan bahwa dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, juga diperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK, serta globalisasi dan

(5)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 5 demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.

Agar Program Indonesia Sehat dapat terwujud, diperlukan upaya pemenuhan kesehatan secara komprehensif yang didukung oleh sumber daya kesehatan. Salah satu sumber daya kesehatan yang sangat strategis adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan. Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan merupakan salah satu upaya strategis untuk menjamin pelayanan

kesehatan yang bermutu dan merata sebagaimana di cita-citakan oleh seluruh elemen bangsa. Sebagai mana tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2012 bahwa subsistem SDM Kesehatan adalah pengelolaan upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan meliputi upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan. Beberapa issu strategis dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan antara lain jumlah dan jenis SDM Kesehatan belum sesuai dengan kebutuhan, distribusi SDM Kesehatan belum merata., mutu SDM Kesehatan belum memadai, tersedianya SDM Kesehatan yang bermutu dapat mencukupi kebutuhan, terdistribusi secara adil dan merata serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.

Beberapa issu strategis dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan antara lain jumlah dan jenis SDM Kesehatan belum sesuai dengan kebutuhan, distribusi SDM Kesehatan belum merata dan mutu SDM Kesehatan belum memadai. Diharapkan tersedianya SDM Kesehatan yang bermutu dapat mencukupi kebutuhan, terdistribusi secara adil dan merata serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. Pandemi Covid 19 yang sedang dialami oleh Negara Indonesia juga menuntut pemenuhan tenaga kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemic covid 19.

Berdasarkan Peraturan Gubernur no 58 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, bahwa Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan dibawah bidang Sumber Daya Kesehatan memiliki tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan, yang meliputi :

1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang sumber daya manusia kesehatan;

(6)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 6 2. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

sumber daya manusia kesehatan;

3. menyiapkan bahan penyusunan standar operasional pengelolaan sumber daya manusia kesehatan skala Daerah;

4. menyiapkan bahan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan skala Daerah;

5. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya manusia kesehatan skala Daerah;

6. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan; dan

7. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

B. Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaraan kegiatan di seksi SDM Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

5. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS)

6. Peraturan Presiden nomor 31 tahun 2019 tentang Pendayagunaan Dokter Spesialis.

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDMK

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 28 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Tubel SDM Kesehatan

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 23 Tahun 2016 tentang Pedoman penyelenggaraan pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan di Pusat Kesehatan Masyarakat.

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 42 tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Fungsional Kesehatan melalui Penyesuaian / Inpassing.

(7)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 7 11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2017 tentang Penyusunan

Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan.

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 18 tahun 2017 tentang Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.

13. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 44 tahun 2018 tentang Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis / Pendidikan Dokter Gigi Spesialis.

14. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 36 tahun 2019 tentang pelaksanaan peraturan presiden nomor 31 tahun 2019 tentang Pendayagunaan Dokter Spesialis.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup sasaran Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah :

a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

b. Organisasi Profesi

c. Rumah Sakit Provinsi

d. Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi

e. UPT Dinas Kesehatan Provinsi

f. BKD

(8)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Sasaran penilaian kinerja Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2020 di Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan Kepala Badan PPSDM Kesehatan tahun 2020 adalah sebagai berikut :

NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Anggaran

1 Pelatihan Teknis Kesehatan, Fungsional Kesehatan, Manajemen Kesehatan dan Manajemen Non Kesehatan Terakreditasi Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis kesehatan, fungsional kesehatan, manajemen kesehatan dan manajemen non kesehatan terakreditasi 648 Orang Rp. 3.347.363.0002 2 Meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan 1 Dokumen Rp. 615.768.000 345 3 Meningkatnya dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengembangan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan - Jumlah dokumen data dan informasi tenaga kesehatan - Jumlah layanan dukungan manajemen Satker 1 Dokumen 1 Layanan Rp. 1.644.304.000 - Rp. 5.607.435.000,-

Berdasarkan Surat Kepala Badan PPSDM Kesehatan nomor : PR.04.02/1/0657/2020 tanggal 22 April 2020 perihal Efisiensi Anggaran Badan PPSDMK untuk penanggulangan Covid-19 maka besaran anggaran dekonsentrasi tahun 2020 Provinsi Jawa Tengah berdasarkan DIPA revisi 02 nomor SP DIPA-024.12.3.039026/2020 tanggal 03 November 2020 maka besaran anggaran dekonsentrasi untuk kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

(9)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 9 tahun 2020 adalah sebesar Rp. 536.827.000,- sehingga dilakukan revisi perjanjian kinerja antara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan Kepala Badan PPSDMK Kementerian Kesehatan sebagai berikut :

NO Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Anggaran

1 Pelatihan Teknis Kesehatan, Fungsional Kesehatan, Manajemen Kesehatan dan Manajemen Non Kesehatan Terakreditasi

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis kesehatan, fungsional kesehatan, manajemen kesehatan dan manajemen non kesehatan terakreditasi 30 Orang Rp. 117.875.000,- 2 Meningkatnya perencanaan dan pendayagunaa n SDM Kesehatan Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan 1 Dokumen Rp. 195.656.000,- 3 Meningkatnya dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengembanga n Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan

- Jumlah dokumen data dan informasi tenaga

kesehatan

- Jumlah layanan dukungan manajemen Satker 1 Dokumen 1 Layanan Rp. 98.578.000,- Rp. 124.718.000,- Rp. 536.827.000,-

Indikator Kinerja dari Kegiatan Pelatihan Teknis Kesehatan, Fungsional Kesehatan, Manajemen Kesehatan dan Manajemen Non Kesehatan Terakreditasi adalah Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis kesehatan, fungsional kesehatan, manajemen kesehatan dan manajemen non kesehatan terakreditasi. Target tahun 2020 adalah sebesar 30 orang dengan anggaran sebesar Rp. 117.875.000,- .

Indikator Kinerja dari perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan adalah Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan . Target tahun

(10)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 10 2020 adalah 1 dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan anggaran sebesar Rp. 195.656.000,-

Indikator Kinerja kegiatan dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengembangan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan adalah Jumlah dokumen perencanaan data dan informasi tenaga kesehatan dan jumlah layanan dukungan manajemen satker. Target tahun 2020 adalah 1 dokumen data dan informasi tenaga kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan anggaran sebesar Rp. 98.578.000,- serta jumlah layanan dukungan manajemen satker 1 layanan

(11)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 2020 di Provinsi Jawa Tengah dengan Anggaran Rp. 536.827.000,- . Capaian Output sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun 2020 setelah dilakukan revisi adalah sebagai berikut :

NO Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Capaian Output 1 Pelatihan Teknis Kesehatan, Fungsional Kesehatan, Manajemen Kesehatan dan Manajemen Non Kesehatan Terakreditasi

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis kesehatan, fungsional kesehatan, manajemen kesehatan dan manajemen non kesehatan terakreditasi 30 Orang 30 orang 2 Meningkatny a perencanaan dan pendayagun aan SDM Kesehatan Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan 1 Dokumen 1 dokumen 3 Meningkatny a dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengemban gan Pemberdaya an SDM (PPSDM) Kesehatan

- Jumlah dokumen data dan informasi tenaga

kesehatan

- Jumlah layanan dukungan manajemen Satker 1 Dokumen 1 Layanan 1 dokumen 1 Layanan

(12)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 12 1. Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Target Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2021 adalah Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis kesehatan, fungsional kesehatan, manajemen kesehatan dan manajemen non kesehatan terakreditasi sejumlah 30 orang. Realisasi yang di capai pada tahun 2021 adalah 100 % yaitu 30 orang telah dilatih Pelatihan Komunikasi

Perubahan Perilaku yang dilaksanakan pada tanggal 9 – 13 Februari 2020 di

Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Jawa Tengah kampus Ungaran. Target tahun 2020 jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu 720 orang. Hal ini di karenakan di tahu 2020 dilakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan pandemic covid 19. Berdasarkan Surat Kepala Badan PPSDM Kesehatan nomor : PR.04.02/1/0657/2020 tanggal 22 April 2020 perihal Efisiensi Anggaran Badan PPSDMK untuk penanggulangan Covid-19 maka yang semula ditargetkan di tahun 2020 adalah 640 orang dengan Pelatihan yang direncanakan adalah Pelatihan Manajemen Puskesmas, Pelatihan Keluarga Sehat, Pelatihan Uji Kompetensi dan Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku. Yang dapat dilaksanakan di tahun 2020 adalah Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku. Pelatihan Manajemen Puskesmas dan Pelatihan Keluarga Sehat dilakukan efisiensi, kegiatan yang sudah terlaksana adalah rapat persiapan. Namun tetap tercapai 100 % karena pada tahun anggaran berjalan dilakukan realokasi anggaran serta revisi capaian output pada Perjanjian Kinerja.

Keberhasilan pencapaian target kinerja untk kegiatan Pelatihan SDM Kesehatan adalah komitmen Bapelkes Provinsi Jawa Tengah sebagai pelaksana kegiatan pelatihan di bidang kesehatan, untuk melaksanakan pelatihan dengan baik sesuai dengan pedoman dan rencana yang sudah ditetapkan. Hal-hal yang menghambat percepatan pencapaian target adalah posisi Bapelkes di Luar Kota Semarang sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk penyelesaian laporan pertanggungjawaban, sehingga pada tahun 2021 diusulkan adanya PPK Pelatihan dan 1 Staf Pengelola di Bapelkes untuk mempercepat pencapaian target kinerja.

Analisis program/kegiatan yang menunjang pencapaian target kinerja ini adalah adanya kebijakan penguatan Puskesmas untuk mendorong penguatan Upaya Promotif dan Preventif sehingga Pelatihan Komunikasi Perubahan

(13)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 13 Perilaku dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas.

2. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

Target Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan adala 1 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Realisasi yang di capai tahun 2020 adalah tersusunnya 1 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Capaian target kinerja tahun 2020 ini meningkat dimana tahun sebelumnya tersusun 10 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDMK Kab/Kota yang dikumpulkan dengan tepat waktu, maka tahun 2020 meningkat menjadi 32 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDMK yang dikumpulkan dengan tepat waktu.

Keberhasilan pencapaian target kinerja tahun 2020 untuk kegiatan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan didukung oleh Komitmen Pimpinan serta stake holder lain. Serta Pemanfaatan Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDMK. sebagai dasar pemenuhan kebutuhan SDMK di tingkat Fasyankes diman bisa menjadi dasar e formasi pengangkatan CPNS, pengangkatan tenaga BLUD, Inpassing maupun mutasi/distribusi tenaga Kesehatan. Komitmen untuk menggunakan Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan sebagai dasar pemenuhan kebutuhan SDMK memicu Kabupaten Kota untuk melakukan perhitungan kebutuhan SDMK melalui aplikasi Perencanaan Kebutuhan serta menyusun Dokumen Perencanaan Kebutuhan di tingkat Kab/Kota.

Anggaran Penyusunan Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDMK dari dana dekonsentrasi tahun 2020 berupa fasilitasi penyusunan melalui workshop / pertemuan serta honor pengelola. Karena tahun 2020 terjadi pandemic covid 19 maka fasilitasi yang dilakukan secara online.

Analisis program/kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja ini adalah adanya sinkronisasi program dimana hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK dijadikan dasar untuk e formasi, sebagai dasar inpassing, dasar redistribusi, dasar mutasi pegawai. Dengan Begitu maka seluruh fasyankes akan selalu menyusun dokumen tersebut setiap tahun. Tentunya hal ini di dukung dengan regulasi .

(14)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 14 3. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Target kinerja untuk Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah 1 Dokumen dokumen data dan informasi tenaga kesehatan dan 1 layanan dukungan manajemen satker . Capaian kinerja tahun 2020 tercapai 100 % yaitu 1 dokumen Data dan Informasi tenaga Kesehatan yaitu berupa profil SDM Kesehatan Tingkat Provinsi Tahun 2020. Serta Layanan Dukungan Satker tercapai 1 layanan.

Keberhasilan Pencapaian target kinerja untuk Kegiatan Data dan Informasi tenaga Kesehatan di dukung oleh adanya komitmen Pusat dan daerah untuk menggunakan data SISDMK sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan Kesehatan. Tahun 2020 ini sangat di dukung adanya kebijakan Pemerintah Pusat terkait dengan Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi tenaga Kesehatan yang merawat pasien Covid serta pemberian Vaksin. Dimana data based data yang digunakan adalah SISDMK. Hal ini mendorong seluruh fasyankes untuk melakukan entry data pada SISDMK . Harapannya hal ini akan menghasilkan data yang lebih valid dan lebih riil menggambarkan seluruh SDM Kesehatan di Indonesia.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dana dekonsentrasi tahun 2020 pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

NO PROGRAM/KEGIATAN /SUB KEGIATAN PAGU ANGGARAN REALISASI KEUANGAN %

1 Pelatihan Sumber Daya

Manusia Kesehatan 117,875,000 115,058,000 97.61 2 Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 195,656,000 170,209,200 86.99 3 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 223,296,000 219,622,300 98.35

b. Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi 98,578,000 98,578,000 100.00

(15)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 15 c. Layanan Dukungan Manajemen Satker 124,718,000 121,044,300 97.05 536,827,000 504,889,500 94.05

Realisasi anggaran Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 adalah Rp. 504.889.500 (94,05%) dari total anggaran Rp.536.827.000,-. Ada peningkatan realisasi keuangan dibandingkan dengan realisasi keuangan Tahun 2019 yaitu sebesar 94,01%,. Realisasi tidak mencapai 100% karena pertimbangan efisiensi serta dikarenakan kondisi pandemic maka ada beberapa narasumber yang menyampaikan materinya melalui daring sehingga transport dan penginapan narasumber tidak terserap, serta adanya peserta yang tidak hadir dalam pertemuan.

Realisasi anggaran Pelatihan SDM Kesehatan Rp. 115,058,000,- (97.61 %) dari total anggaran Rp. 117,875,000,-. Pelatihan SDM Kesehatan hanya

terlaksana 1 Pelatihan yaitu Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku. %,.

Realisasi tidak mencapai 100% karena pertimbangan efisiensi

Realisasi anggaran Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Rp. 170,209,200,- atau sebesar 86.99 %. Realisasi kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan paling rendah dibandingkan kegiatan yang lain hal ini di karenakan kegiatan berupa pertemuan offline, karena kondisi pandemic

maka beberapa narasumber yang menyampaikan materinya melalui daring sehingga

transport dan penginapan narasumber tidak terserap, serta adanya peserta yang tidak hadir dalam pertemuan.

Realisasi anggaran Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Rp. 219,622,300,- atau sebesar 98.35 %. Yang terdiri dari Realisasi Kegiatan Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi sebesar 100 % serta Layanan Dukungan Manajemen Satker 97.05 %.

(16)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 16

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

1. Seluruh kegiatan yang bersumber dana dekonsentrasi pada satker 12 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan.

2. Capaian Realisasi Keuangan Program Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan keuangan tahun 2020 adalah Rp. 504.889.500 ( 94,05%) 3. Dengan adanya wabah pandemic covid 19 menyebabkan beberapa kegiatan

dekonsentrasi dilakukan modifikasi pelaksanaan kegiatan serta kegiatan yang tidak dapat dilakukan efisiensi

B. Rencana Tindak Lanjut

1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah selalu melaksanakan evaluasi periodik

terhadap pencapaian fisik dan realisasi keuangan anggaran dekonsentrasi pada tahun 2021

2. Koordinasi lebih intensif agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Rencana

Kerja Operasional (RKO) yang telah ditetapkan.

3. Melakukan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan agar target output

(17)
(18)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 18

DOKUMENTASI KEGIATAN

(19)

Laporan Dekonsentrasi Tahun 2020 19 KEGIATAN PERENCANAAN KEBUTUHAN

(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Koperasi “Melati Husada dalam kinerja keuangan koperasi berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada

Siagian, C, 2009, Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan serta Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Danau Toba Balige Sumatera Utara, [Tesis], Sekolah

Pada 15-20 Mei 2012, Tim Desa Dharma Ehipassiko melakukan kunjungan ke Banyuwangi dan Blitar untuk mensosialisasikan program Desa Dharma kepada umat di tiap wihara yang

Tingkat pengetahuan dilihat dari segi usia menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebagian besar dari kategori usia 30-35 tahun yaitu 23.3%, dilihat

Berdasarkan masalah yang dikemukakan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap penjualan Sepeda Motor Merek Honda

Status Zarri Bano dalam keluarga berkaitan dengan stereotipe gender ini telah mengikat tubuh Zarri Bano dengan tradisi keluarga yang telah dibentuk secara turun

Meningkatnya aksesibilitas ke kawasan- kawasan strategis melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi Peningkatan pelayanan jasa perhubungan, komunikasi dan

Pada sektor lingkungan dilihat dari sudut pandang pembatasan mobilitas wisatawan yang membuat pergerakan wisatawan secara global menurun khususnya negara-negara di ASEAN