83
EXHIBI TION AND CONVENTION CENTER DI KABUPATEN
JAYAPURA (SENTANI)
“STRUCTURAL EXPRESSION AS AESTHETIC FUNCTION”
Octavia Christiani Supit1Johannes Van Rate2 Indradjaja Makainas3
ABSTRAK
Kota Jayapura merupakan kota yang sedang ber kembang menjadi pusat perkembangan buda ya dan peradaban manusia bagi daerah sekitarnya, dilihat dari segi pembangunan banyak bangunan dan kantor yang sudah maupun yang sedang dibangun di Kota maupun Kabupaten Jayapura, mas yarakat, pemkot Kota Jayapura dan para pengusaha asli maupun p endatang juga s ering mengada kan kegiatan yang bersifat formal maupun non formal selama ini kegiatan pameran maupun pertemuan di kota Jayapura diselenggarakan di hotel, serta di gedung pertemuan yang tidak dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Dari uraian tersebut diatas, Kota Jayapura membutuhkan wadah yang dibangun khusus untu k keperluan kon vensi, pameran, dan kegiatan yang secara masal.
Rencana pembangunan Exhibition and Convention Center di Kabupaten Jayapura yang nantinya dirancang dengan dasar penerapan tema Structural Expression as Aesthetic Function (Ekspresi Struktur sebagai keindahan) merupa kan kebutuhan objek rancangan sebagai pameran dan konvensi yang lingkupn ya regional atau nasional maupun internasional. Penerapan tema Ekspresi Struktur melalui kajian yang ada diharap dapat mengoptimalkan fungsi bangunan, memberikan kenya manan serta mening katkan kepariwisataan kota Jayapura.
Kata Kunci : Exhibition and Convention Center,Structural Expression as Aesthetic Function (Ekspresi Struktur sebagai keindahan)
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain melalui media masa dapat juga dilaksanakan melalui pertemuan dan konvensi baik bersifat internasional, nasional maupun regional. Dalam lingkup lebih kecil dapat juga dilaksanakan seperti pada perusahaan, kantor pemerintah dan lain sebagainya.
Kegiatan Exhibition (pameran) dan convention (konvensi) membutuhkan ruang khusus dengan skala ruang yang luas, selain melibatkan beberapa orang, ruangan tersebut juga harus mampu menampung seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh para pengunjung dan peserta berkaitan dengan kegiatan pameran dan konvensi tersebut. Beberapa fasilitas ruang Exhibition (pameran) dan convention (konvensi) di Jayapura masih dalam kondisi yang terbatas, kebanyakan dari penyelenggara pameran ataupun konvensi memanfaatkan ruang-ruang pameran dan konvensi pada beberapa hotel bagi konvensi sedangkan pameran di mall atau ruang terbuka di Jayapura, karena fasilitas dan kenyamanannya lebih cukup terjamin. Namun kelemahannya,ruang pameran atau konvensi pada hotel-hotel,mall serta tempat lainnya tersebut belum dapat secara optimal mengakomodir seluruh kebutuhan aktifitas konvensi maupun pameran. Dan adapun sebaiknya lokasi penyelenggaraan, tempat konvensi dekat dengan pusat kedatangan, fasilitas perkantoran, perdagangan dan jasa, akomodasi penginapan,dan memiliki tapak yang luas.
Dari uraian di atas, Kota Jayapura masih sangat membutuhkan Exhibition and Convention
Center yang dapat mengakomodir segala kebutuhan. Gedung pameran maupun konvensi di Jayapura
saat ini hanya berfungsi sebagai pameran skala kecil, penyelenggaraan resepsi dan pertemuan biasa, sementara pelaku bisnis lebih memilih menyelenggarakan meeting direstoran ataupun hotel. Hal ini diseba bkan oleh desakan kebutuhan akomodasi yang serba praktis dan hemat waktu yang tentunya akan membuat Gedung pameran dan pertemuan terkesan kurang popular. Apabila Exhibition and Convention Center ini dibangun, tentu akan terwujud pula peningkatan APBD, penurunan angka pengangguran serta kenaikan pendapatan masyarakat Jayapura. Dengan dibangunnya Exhibition and
1
Mahasiswa Program Studi S1 Ars itektur Universitas Sam Ratulangi 2
Staf Pengajar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi 3
84
Convention Center seperti ini,niscaya perkembangan meeting, incentive, convention, exhibition ( MICE ) di Jayapura dengan sendirinya akan menunjukkan perkembangan yang signifikan.
MICE adalah kegiatan konvensi, perjalanaan intensif dan pameran dalam industri pariwisata secara teknis, MICE ( Meeting, Incentive,Conference(Convention), dan Exhibition ) digolongkan ke dalam industri pariwisata.
Peristilahan indonesia MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan : usaha jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran merupakan usahadengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi pertemuan sekelompok orang (Negarawan, usahawan, cendekiawan, dsb ) untuk membahas masalah yang berkaitandengan kepentingan bersama. Pada umumnya kegiatan kovensi berkaitan dengankegiatan usaha pariwisata lainnya, seperti transportasi, akomodasi, hiburan,perjalanan pra dan pasca konferensi ( Pre and post conference tours ). MICE dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian beberapa pariwisata yang dijadikan sebagai satu paket pariwisata yaitu wisata MICE. Pokok dari kegiatan MICE ini adalah konvensi dan rapat – rapat sedangkan travel dan pameran adalah pelengkap untuk mendukung kegiatan konvensi tersebut. (http://id.wikipedia.org,Diakses tgl 5 Desember 2011).
Perencanaan bangunan Exhibition and Convention Center ini diharapkan dapat menjadi Landmark kota Jayapura. Dengan fleksibilitas ruang (kapasitas dapat menyesuaikan volume segala event, sehingga sangat mudah disetting menurut kebutuhan konsumen, dengan begitu harga lebih ekonomis. Selain itu diharapkan juga dapat menjadi comunity center kota dimana masyarakat tidak hanya akan dapat melihat dan menghadiri suatu pameran dan pertemuan atau pertunjukan tetapi akan dapat menikmati fasilitas pendukung lainya yang di terdapat dibangunan ini sebagai daya tarik pada wisatawan mancanegara dan lokal.
METO DE P ERANC ANGAN
Pendekatan perancangan adalah cara pandang yang ditetapkan untuk memecahakan permasalahan perancangan. Dalam melakukan proses perancangan, pendekatan perancangan dilakukan untuk mengembangkan sebuah kreatifitas dalam menghasilkan sebuah karya perancangan. Pendekatan perancangan dilakukan meliputi:
• Pendekatan Te matik
Pendekatan perancangan pada bangunan ini yaitu dengan menggunakan tema “ Structural expression as Aesthetic Function“ dimana definisi dari Tema dapat diuraikan sehingga melahirkan ciri-ciri fisik, kemudian diambil metode atau jalur kreatifitas fisik arsitektur yang pada akhirnya melahirkan konsep arsitektural maupun fungsional pada objek Exhibition and Convention Center di Kabupaten Jayapura.
• Pendekatan melalui kajian Tipologi Objek
Perancangan dengan pendekatan tipologis dibedakan atas dua tahap kegiatan, yaitu tahap pengidentifikasian tipologi objek dan tahap pengolahan tipologi tersebut.
• Pendekatan melalui kajian Tapak dan Lingkungannya
Pendekatan ini dilakukan lewat analisis pemilihan lokasi dan analisis tapak/site terpilih yang akan digunakan, serta lingkungan di sekitar site.
KAJIAN PERANC ANGAN
1. Deskripsi Objek
“Exhibition and Convention Center secara etimotolgi dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Exhibition/pame ran :
sebagai tempat pertunjukkan atau merupakan kegiatan untuk memperkenalkan ataupun mempromosikan kepada umum proses kegiatan atau hasil kegiatan tertentu,secara trimatra,baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk yang lebih kecil.
- Convention/konvensi :
sebagai pertemuan atau konferensi dari segolongan tokoh – tokoh masyarakat atau partai politik dengan tujuan tertentu atau suatu mufakatan umum mengenai bentuk - bentuk tertentu yang biasanya menyangkut tatakrama, kebiasaan dan adat3.
- Center
berasal dari bahasa latin yaitu: centrum atau dari bahasa yunani “ ketron” yang berarti titik, titik pusat atau titik konsentrasi.
85
Exhibition and Convention center dapat diartikan secara umum adalah pusat dari segala kegiatan
pertunjukkan untuk memperkenalkan atau mempromosikan dan pertemuan yang bersifat formil yang mencakup sidang utama dan sidang komisi.
2. Lokasi dan T apak
Penentuan tapak perencanaan untuk objek: “ Exhibition and Convention center” mengambil lokasi di Ibu Kota Provinsi Papua yaitu Kota Jayapura tepatnya di Kabupaten Jayapura Sentani. Secara geografis Kota Jayapura berada dalam Propinsi Papua yang terletak di sebelah T imur Propinsi Papua.
Data T apak
Lokasi perancangan yang berada di Provinsi Papua, Kota Jayapura tepatnya di Kabupaten Jayapura Sentani, yang memiliki potensi alam sesuai dengan judul perancangan yang memanfaatkan keadaan lokasi ataupun tapak.Dengan penentuan lokasi kawasan penempatan objek dengan kriteria yaitu tata guna lahan, akses pencapaian kawasan (aksesbilitas) dan potensi kondisi lokasi, maka diperlukan perancangan yang strategis. Maka Analisis yang telah dijelaskan di atas bahwa keadaan tapak pada lokasi yang telah ditentukan membutuhkan penataan ruang luar dan ruang dalam yang memanfaatkan
86
potensi tapak (view) agar pengunjung dapat merasakan keindahan dan kenyamanan dalam bangunan maupun diluar bangunan.
3. Kajian T ema
Expression dalam bahasa Indonesia berarti ekspresi yaitu pengungkapan atau proses
memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan dan sebagainya).
Adapun penjabaran tema” Ekspresi struktur sebagai fungsi e stetika’’secara garis besar adalah seba gai berikut
Ekspresi :
1. Pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaaan,dsb) saja kita merupakan dari perasaan hatinya.
2. Pandangan air muka yang memperlihatkan perasaaan seseorang : rasa tidak puas tergambar di wajahnya.
Structural sama pengertiannya dengan struktur yaitu :
• Merupakan ekspresi dari suatu system konstruksi yang memenuhi suatu fungsi dalam/internal Function.
• Cara bagaimana sesuatu disusun dan dibangun.
• Kerangka bangunan keseluruhan yang memungkinkan bangunan berdiri. (Ir.Soerya Setiadi, Anatom i Struktur.hal 1)
KO NSEP-KO NSEP DAN HASIL PERANC ANGAN
Exhibition and Convention Center sebagai objek yang terletak dikawasan yang memprioritaskan
Pusat Pemerintahan,Perdagangan dan jasa ,Bandar Udara , Pariwisata Industri Kecil dan Rumah T angga Kehutanan Perikanan darat/danau, Gedung Exhibition and Convention Centre merupakan tempat kegiatan Pameran dan konvensi yang dirancang dengan masa tunggal yang terdiri dari Assembly Hall, auditorium, hall,meeting room danexhibition hall.
Secara umum hasil perancangan Exhibition and Convention Center di Kabupaten Jayapura merupakan bentuk akhir dari beberapa analisa dan konsep perancangan yang dilakukan dalam dua tahapan proses perancangan yaitu spiralistik proses desain Jhon Seizel dan Alternatif-alternatif desain
87
Horse Ritel. Melalui tahapan-tahapan tersebut, terbentuk berbagai model dari objek rancangan yang selanjutnya menjadi hasil akhir karena adanya batasan waktu dalam proses tersebut.
Perletakan massa dan sirkulasi dalam tapak, dimana semua bentukan dasar yaitu persegi dan lingkaran, sehingga terciptanya hasil site plan yang memiliki keunikan tersendiri. Massa bangunan yang saling berhubungan memiliki satu kesatuan baik itu bangunan privat, public ataupun service sehingga secara langsung aktifitas dalam Exhibition and Convention Center ini memiliki interaksi yang baik antara pengunjung atau pengunjung dengan pengelola.
Pada objek Exhibition and Convention Center yang menerapkan tema Structural Expression
As Aesthetic Function kedalam perancangan Exhibition and Convention Center yang telah
mengalami proses gubahan berkali-kali sehingga hasil gubahan hadir seperti pada tampak massa. Pada selubung bangunan sangat dominan dengan bahan kaca transparan dengan kombinasi dari bahan
Tampak Site
88
alumunium komposit dan dengan unsur atap dome perpaduan antara struktur baja dan gela gar rangka ruang . tema perancangan ini menerapkan struktur ekspresi kedalam objek perancangan.
89
Pada rancangan ruang luar diciptakan untuk membuat pengunjung merasa nyaman berada di ruang luar ruangan dengan unsur alami pada lansekap. Pada perancangan ini khususnya ruang luar sangat memanfaatkan keindahan alam sesuai dengan karakter lokasi yang dirancang. Karena membantu menarik pengunjung dengan keindahan lokasi.
PENU TUP
Exhibition And Convention Center yang dirancang ini menghadirkan konsep massa yang lebih
mengajak pengunjung untuk memenuhi kepentingan serta menikmati suasana di dalam maupun di luar objek, dan sebagai penunjang merupakan nilai plus dari objek ini. Jadi Exhibition and Convention Center yang dirancang ini tidak saja berfungsi sebagai memenuhi kepentingan privasi (wadah peertemuan ) tapi juga berfungsi sebagai tempat refreshing serta tempat untuk berkreasi. Perancangan Exhibition and Convention Center di Kabupaten Jayapura dengan tema Structural Expression as
Aesthetic Function memerlukan perhatian yang khusus dalam penerapannya. Perancangan ini bisa
lebih dikembangkan lagi supaya memperoleh hasil akhir yang lebih maksimal.
Ada beberapa hal yang harus dieksplorasi kembali untuk mendapatkan ide-ide yang lebih luas dan mendalam dalam pengembangan objek ini yaitu:
Perlu adanya kajian lebih dalam mengenai ide-ide arsitektural dari konsep penyatuan ruang luar dan ruang dalam.
- Perlu adanya eksplorasi lebih dalam mengenai konsep “Structural Expression” dimana akan menghasilkan konsep-konsep dan strategi desain yang tepat.
- Diupayakan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin potensi site yang ada serta meminimalisir permasalahan yang dihadapi melalui perancangan tapak tanpa mengabaikan unsur massa bangunan untuk mewujudkan suatu objek rancangan yang representatif.
Dengan lebih mendalami kajian-kajian di atas maka diharapkan akan menghasilkan satu desain yang lebih optimal dalam mencapai tujuan perancangan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Anthonius,2007.”Ekspresi Budaya”Kilas Jurnal Arsitektur. Doelle, Leslie L. 1990. Akustik Lingkungan Erlangga, Jakarta
Eko Budihardjo, Andi. 1997. Resort Development And Managem en. Yogyakarta Geoffrey Broadbent dan Charlse Jencks. 1980,” Simbol dan Arsitektur”.Djambatan. Ir.Soerya Setiadi, Anatom i Struktur.hal
James C Snyder dan Anthony J Catanese ,1991
.”
Pengantar Arsitektur”.,ErlanggaJuwana, jimmy S. Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga 2005
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011, Edisi Ketiga, PT. Balai Pustaka, Jakarta Kota Jayapura Dalam angka 2013
Lawson,Fred. 1981. Convention and Exhibition Facilities. The Architectural Press Ltd, London Marcus Gartiwa, 2007.”Convention Center Di Manado” Muara Indah Bandung.
Peraturan Pemerintah No: Undang-undang No. 26 T ahun 2002. Kota Jayapura. RT RW Kabupaten Jayapura Tahun 2008-2028