• Tidak ada hasil yang ditemukan

SERVICE ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (SOAD) UNTUK PERANGKAT LUNAK INVENTORY DAN DISTRIBUSI PERUSAHAAN MANUFACTURING DAN PEMBANGUNAN PROTOTIPENYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SERVICE ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (SOAD) UNTUK PERANGKAT LUNAK INVENTORY DAN DISTRIBUSI PERUSAHAAN MANUFACTURING DAN PEMBANGUNAN PROTOTIPENYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 1

SERVICE ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (SOAD) UNTUK

PERANGKAT LUNAK INVENTORY DAN DISTRIBUSI PERUSAHAAN

MANUFACTURING DAN PEMBANGUNAN PROTOTIPENYA

I Gusti Made Indra Prasetya, Riyanarto Sarno, Rizky Januar Akbar

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email : [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak- Kebutuhan bisnis perusahaan yang terus berkembang membutuhkan suatu teknologi informasi yang

dapat berjalan selaras dan mendukung jalannya proses bisnis pada perusahaan terutama dalam lingkup domain inventory dan distribusi. Perancangan aplikasi yang tepat dapat mendukung pencapaian tujuan bisnis melalui peran teknologi informasi dalam membantu memaksimalkan kinerja proses pengolahan transaksi bisnis. Oleh karena itu sebuah metode perancangan sistem dapat diterapkan untuk menjawab perkembangan kebutuhan bisnis perusahaan. Service Oriented Analysis and Design (SOAD) merupakan sebuah metode perancangan sistem yang mengelompokkan proses bisnis menjadi sekumpulan service. Service yang dihasilkan merupakan layanan bisnis yang memodelkan proses bisnis yang terjadi pada internal aplikasi dan juga untuk kebutuhan eksternal aplikasi. Kandidat service yang didesain akan menghasilkan service yang dapat diimplementasikan menjadi prototipe perangkat lunak untuk domain permasalahan inventory dan distribusi.

Pada proses perancangan sistem dengan SOAD menggunakan pendekatan top-down yang terdiri dari tiga bagian view yaitu conceptual view, logical view, dan physical view. Pada proses analisa kebutuhan menggunakan COBIT 4.1 dengan menitik beratkan pada proses TI AI.1, AI2, dan AI6 untuk mengindentifikasi kebutuhan proses bisnis pada domain permasalahan yang dibahas.

Kata kunci : Service Oriented Analysis and Design, Inventory, Distribution, COBIT 4.1

1. Pendahuluan

Perkembangan kebutuhan bisnis terhadap pengembangan aplikasi teknologi informasi terus berkembang dari tahun ke tahun.Untuk memenuhi kebutuhan bisnis pada masa sekarang ini dibutuhkan suatu teknologi informasi yang dapat berjalan selaras terhadap perkembangan kebutuhan bisnis perusahaan terutama dalam lingkup domain inventory dan distribusi. Teknologi informasi yang dibutuhkan pada perusahaan manufacturing untuk sistem inventory dan distribusi harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

Mampu menangani proses pencatatan transaksi pemasukan dan pengeluaran stock barang perusahaan. Mengadakan pemeriksaan kondisi stock barang pada gudang secara periodik.

Memproses laporan transaksi pemasukan dan pengeluaran perusahaan secara periodik untuk keperluan pihak management.

Ketersediaan data inventory yang akurat.

Perancangan aplikasi yang tepat guna dibutuhkan untuk dapat menjawab tantangan perubahan kebutuhan bisnis perusahaan. Service Oriented Analysis and Design (SOAD) merupakan sebuah metode perancangan sistem yang mengelompokkan proses bisnis perusahaan menjadi sekumpulan service. Service yang dihasilkan merupakan layanan bisnis yang memodelkan proses bisnis yang terjadi pada internal aplikasi dan juga untuk kebutuhan eksternal aplikasi. Pada tahap perancangan sistem dengan SOAD menggunakan pendekatan top-down yang terdiri dari tiga bagian view yaitu conceptual view, logical view, dan physical view. Pada conceptual view, SOAD memetakan domain permasalahan ke dalam layering SOAD. Pada masing-masing layer SOAD menggambarkan kebutuhan proses bisnis pada domain permasalahan.

Pada proses analisa kebutuhan bisnis menggunakan COBIT 4.1 sebagai panduan. COBIT 4.1 dapat menganalisa kebutuhan proses bisnis perusahaan dengan mengolah informasi pada dokumen-dokumen transaksi yang ada maupun dengan studi lapangan memahami alur proses bisnis. Fokus utama pada COBIT 4.1 yaitu memberikan informasi bisnis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis dengan didukung oleh teknologi informasi.

Makalah ini terdiri dari beberapa bagian yang dimulai dari bagian pertama yaitu pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah yang dibahas. Bagian selanjutnya yaitu kajian pustaka, memaparkan beberapa teori penunjang yang berhubungan dengan pokok pembahasan dan mendasari pembuatan tugas akhir ini. Bagian selanjutnya yaitu analisis domain permasalahan, membahas tahap analisa kebutuhan bisnis dari proses bisnis yang ada pada domain permasalahan. Bagian selanjutnya yaitu perancangan sistem, membahas perancangan desain dari sistem yang dibangun. Bagian selanjutnya yaitu implementasi prototipe, membahas implementasi

(2)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 2

prototipe dari desain sistem yang telah dirancang. Bagian selanjutnya yaitu uji coba dan evaluasi, membahas pengujian aplikasi dimulai dari lingkungan pengujian perangkat lunak dan juga web service yang dibangun. Bagian terakhir yaitu penutup, berisi kesimpulan yang didapat dari proses pembuatan tugas akhir, beserta saran-saran untuk pengembangan selanjutnya.

2. Dasar Teori

Bagian ini menjelaskan dasar teori yang digunakan dalam pembuatan makalah yaitu COBIT 4.1 dan Service Oriented Analysis and Design.

2.1 COBIT 4.1

COBIT 4.1 merupakan framework berstandar internasional yang dapat digunakan untuk proses analisa kebutuhan proses bisnis perusahaan [2]. Proses analisa kebutuhan didapatkan dari informasi dokumen-dokumen terkait dengan proses bisnis yang ada pada perusahaan. Fokus utama pada COBIT 4.1 yaitu memberikan informasi bisnis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis dengan didukung oleh teknologi informasi.

COBIT 4.1 membagi menjadi empat bagian proses analisa kebutuhan yaitu :

1. Business focused, COBIT 4.1 berorientasi pada bisnis untuk menyediakan informasi bisnis bagi pihak management perusahaan.

2. Process oriented, COBIT 4.1 mendefinisikan proses TI menjadi empat domain antara lain : plan and organise (PO), acquire and implement (AI), deliver and support (DS), dan monitor and evaluate (ME). Pada proses TI acquire and implement (AI) memberikan solusi penentuan services untuk memenuhi tujuan bisnis.

3. Controls based, COBIT 4.1 mendefinisikan kontrol objektif untuk semua proses bisnis secara menyeluruh.

4. Measurement driven, COBIT 4.1 menyediakan proses pengukuran kualitas kerja dan perbaikan. Dalam pengerjaan TA ini digunakan 3 proses TI yang telah didefinisikan oleh COBIT, yaitu AI1 identify

automated solutions menjelaskan bahwa kebutuhan untuk jalannya aplikasi memerlukan analisis terkait dengan

penyelarasan kebutuhan bisnis, AI2 acquire and maintain application software menjelaskan aplikasi yang dibuat meliputi kontrol, persyaratan keamanan, dan pengembangan dan AI6 manage changes menjelaskan bahwa semua perubahan termasuk pemeliharaan aplikasi dikelola dengan terkendali.

2.2 SOAD

SOAD (Service Oriented Analysis and Design) merupakan metode proses perancangan sistem yang mengelompokkan proses bisnis menjadi layanan bisnis (service) [1]. Pada proses perancangan dengan SOAD menggunakan pendekatan secara top-down, di mulai dari tahap analisa kebutuhan dari level bisnis kemudian menterjemahkan kebutuhan tersebut menjadi perancangan desain yang menghasilkan service untuk menunjang jalannya aplikasi. Service yang dihasilkan merepresentasikan sekumpulan proses bisnis modeling perusahaan dan menjabarkan service menjadi komponen-komponen pendukung service untuk diimplementasikan menjadi prototipe perangkat lunak. Perancangan desain pada SOAD sudah mencakup didalamnya beberapa domain dalam perancangan sistem yaitu perpaduan antara BPM, Enterprise Architecture dan OOAD seperti yang digambarkan pada gambar 1.

Project Life Cycle Phase

Doma

in

Analysis Design Development

Object Oriented Analysis and Design Solution Architecture Enterprise Architecture Business Process Modelling Business

Architecture

Application

SOAD

(3)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 3

Dalam mendesain sebuah service yang berbasis SOA diperlukan tahapan yang mencakup proses analisis kebutuhan dan perancangan desain sistem yang menjadi dasar arsitektur suatu system.

Untuk mengidentifikasi masalah menggunakan pola top down dalam SOAD, dibagi menjadi tiga bagian seperti terlihat pada gambar 2.

Gambar 2 Service Portfolio Views

Conceptual view berisi penjabaran domain permasalahan yang dipetakan ke dalam functional domain diagram dalam bentuk layering SOAD. Penjabaran domain permasalahan dimulai dengan memetakkan domain permasalahan menjadi beberapa proses bisnis kemudian setiap proses bisnis dapat terdiri dari beberapa bisnis service. Bisnis service dijabarkan lebih detail pada functional domain hingga bagian terkecil yaitu service component yang merupakan komponen pendukung jalannya proses bisnis.

Logical view menjabarkan proses logical yang menjembatani antara conceptual view dengan physical view. Pada logical view menggambarkan kebutuhan software service yang didapat dari bisnis service serta kebutuhan entitas service yang didapat dari entitas bisnis pada tahap conceptual view. Kebutuhan software service dan entitas service didapat dengan menganalisa bisnis service dan entitas bisnis berdasarkan alur proses bisnis.

Physical view merupakan tahap implementasi dari desain yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Implementasi ini meliputi user interface, service application, web services, domain model, dan data access.

2.3 Inventory dan Distribusi

Inventory dan Distribusi secara umum dapat dibagi menjadi empat bagian proses bisnis yaitu : 1. Purchasing

Purchasing atau pembelian barang merupakan unit bisnis yang melayani transaksi pembelian barang. Proses bisnis purchasing terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain :

Purchase Request, merupakan transaksi permintaan pembelian barang. Purchase Order, merupakan transaksi pembelian barang kepada supplier. Receiving, merupakan transaksi penerimaan barang dari supplier.

Purchase Return, merupakan transaksi pengembalian barang kepada supplier. 2. Sales

Sales atau penjualan barang merupakan unit bisnis yang melayani transaksi penjualan barang kepada pelanggan. Proses bisnis sales terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain :

Sales Order, merupakan transaksi pencatatan penjualan barang oleh pelanggan. Sales Return, merupakan transaksi pencatatan pengembalian barang oleh pelanggan. 3. Distribution

Distribution atau pengiriman merupakan transaksi pendistribusian barang kepada pelanggan maupun pendistribusian barang antar gudang. Proses bisnis distribution terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain :

Shipment, merupakan transaksi pencatatan pengiriman barang kepada pelanggan.

Load Sheet, merupakan transaksi pencatatan proses bongkar muat barang yang akan dikirim ke pelanggan.

(4)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 4

Location Transfer, merupakan transaksi pencatatan pemindahan barang antar gudang. 4. Controlling Stock

Controlling stock merupakan proses pengecekkan kesesuaian stock barang pada gudang dengan sistem. Proses bisnis controlling stock terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain :

Inventory Stock Take, merupakan transaksi pengecekkan stock barang dengan cara penghitungan ulang jumlah barang persediaan dan membandingkan dengan sistem.

In Debit Adjusment, merupakan transaksi penyesuaian untuk menambah jumlah saldo persediaan barang.

In Credit Adjusment, merupakan transaksi penyesuaian untuk mengurangi jumlah saldo persediaan barang.

Item Balance, merupakan pencatatan proses keluar masuk barang pada suatu periode tertentu. Valuation Item, merupakan transaksi pencatatan harga pokok penjualan (cost of good sold)

barang.

3. Analisis Perangkat Lunak

Proses analisa proses bisnis yang terjadi pada Inventory dan Distribusi dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1 dengan menitik beratkan pada proses TI AI1, AI2 dan AI6.

Dengan menganalisa proses bisnis pada tiap functional domain menggunakan proses TI AI1 diperoleh bahwa fungsional domain Inventory dan Distribusi terbagi dalam empat bisnis proses antara lain : purchasing, sales, distribution, dan controlling stock.

Proses TI AI2 digunakan untuk menganalisa apakah kebutuhan bisnis bisa terpenuhi dengan desain yang kita buat. Untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis tersebut, aplikasi didesain menggunakan SOAD. Dengan menggunakan SOAD, analisis permasalahan dalam functional domain dilakukan secara top-down. Sehingga setiap functional domain dimodelkan dalam tiga bagian yaitu conceptual view, logical view, dan

physical view.

Proses TI AI6 digunakan untuk menangani perubahan yang terjadi pada bisnis proses sehingga aplikasi yang sudah ada bisa mengakomodirnya. Misalkan untuk functional domain inventory dan distribusi didesain untuk dapat memenuhi perubahan dalam menerapkan konsep EOQ (economic order quantity).

Conceptual view berisi outline dari proses bisnis yang ada dalam sistem yang akan dibangun seperti

terlihat pada gambar 3. Pengelompokkan proses bisnis didasarkan pada kesamaan proses yang terjadi pada satu kelompok proses bisnis. Contoh mapping pada proses bisnis purchasing seperti yang ditunjukan pada gambar 3 yang menggambarkan transaksi pembelian barang kepada supplier. Kemudian tiap proses bisnis dibagi lagi menjadi beberapa layanan bisnis atau disebut bisnis service. Layanan bisnis yang dimaksud yaitu layanan internal proses bisnis dan layanan yang disediakan untuk penyediaan informasi proses bisnis bagi functional domain luar. Pada proses bisnis purchasing dapat dibagi menjadi beberapa bisnis service salah satunya yaitu

PurchaseRequestTransaction yang merupakan layanan yang menangani proses transaksi internal dan ProvidingPurchaseRequest yang merupakan layanan yang dapat digunakan oleh fungsional domain lain untuk

mengajukan permintaan pembelian barang dalam hal ini merupakan sebuah web service. Selanjutnya dari masing-masing bisnis service dibagi menjadi beberapa service layer yaitu bagian yang menggambarkan bisnis service yang disediakan untuk kebutuhan informasi. Penggambaran software service yang ada pada bagian ini direalisasikan sebagai web method untuk web service tertentu, dimana pembentukan web method didasarkan pada kesamaan proses yang terjadi didalamnya. Tahap selanjutnya yaitu menentukan entitas yang dibutuhkan untuk kebutuhan bisnis service dan software service sebagai sebuat component yang digambarkan pada layer software component.

(5)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 5

Gambar 3 Mapping Functional Domain Inventory dan Distribusi ke dalam layer SOAD ( Proses Bisnis Purchasing )

Urutan aktivitas yang terjadi dalam bisnis proses dapat digambarkan dalam bentuk workflow diagram. Dalam proses bisnis purchasing terbagi menjadi empat sub proses bisnis yaitu purchase request, purchase order, receiving, dan purchase return. Gambar 4 menunjukkan urutan aktivitas pada sub proses bisnis purchase order transaction.

(6)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 6

flow chart Purchase Order

Purchasing Staff

(from Organizations Or Stakeholder)

Finance Manager

(from Organizations Or Stakeholder)

«FC_Begin» Start

Purchase Order Data

Create Purchase Order Transaction Purchase Order «FC_End» End Approve Purchase Order Transaction Select Supplier

Insert Purchase Order Data

Purchase Order Document Purchase Request

Document

Print Purchase Order Document 1 2 3 4 5 ID.PUR.01 ID.PUR.02

Gambar 4 Workflow Purchase Order Transaction

Aktor yang berhubungan dengan functional domian digambarkan dalam stakeholder diagram seprti terlihat pada gambar 5.

analysis Stakeholder Marketing Manager Marketing Staff Business Analyst Application Development Customer

Finance Manager Purchasing Staff Warehouse

Manager Warehouse Staff

Supplier

Gambar 5 Stakeholder Functional Domain Inventory dan Distribusi

Logical view menggambarkan interaksi antar entitas bisnis pada setiap proses bisnis. Logical view

menjembatani antara conceptual view yang lebih dimengerti oleh kalangan bisnis dengan physical view yang lebih dimengerti oleh kalangan programmer. Pada logical view juga terdapat matriks yang menjelaskan pemetaan antara bisnis service yang telah dijabarkan pada conceptual view ke dalam business entity, dan software entity yang akan digunakan pada physical view. Gambar 6 mengambarkan matrix pemetaan logical view bisnis service pada sub proses bisnis purchase order proses bisnis purchasing dimana terdapat hubungan antara bisnis service purchaseordertransaction yang dipetakkan menjadi software entity purchase order dan dikelompokkan ke dalam purchase order entity. Pada logical view juga digambarkan business service activity

(7)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 7

yang digambarkan dalam bentuk diagram alur proses bisnis atau activity diagram pada setiap sub proses bisnis dari masing-masing proses bisnis yang ada. Business activity diagram menggambarkan aktivitas yang terjadi dalam suatu layanan bisnis yang dikelompokkan berdasarkan proses bisnis. Gambar 7 menggambarkan salah satu business service activity pada sub proses bisnis purchase order.

Gambar 6 Matrix Pemetaan Logical View Proses Bisnis Purchasing

sd Purchase Order Transaction

Purchasing Staff

(from Organizations Or Stakeholder)

Purchase Order Page

(from User Interface )

Purchase Order Detail

Page

(from User Interface )

«interface» Services Application::PurchaseOrder

Service

«interface» Data Access Object ::PurchaseOrderDao

«interface» Data Access Object ::PurchaseOrderDetailDao SetComponentPage() btnSave_Click() SavePurchaseOrder() InsertPurchaseOrder(PurchaseOrder) Save(Entity) btnEditDetail_Click() UpdatePurchaseOrder() UpdatePurchaseOrder(PurchaseOrder) SaveOrUpdate(Entity) Open Page() SetComponentPage() btnSave_Click() SavePurchaseOrderDetail() InsertPurchaseOrderDetail(PurchaseOrderDetail) Save(Entity)

Gambar 7 Business Service Activity Diagram Sub Proses Bisnis Purchase Order

3.1 Arsitektur Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibangun adalah perangkat lunak berbasis web menggunakan ASP.NET Visual Studio 2008 sebagai front-end dan Oracle 11g sebagai back-end. Aplikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu client dan server. Client mengakses aplikasi yang ada pada server melalui web browser, kemudian server melayani permintaan client. Aplikasi inventory dan distribusi juga terhubung dengan aplikasi lainnya melalui web service untuk saling memenuhi kebutuhan informasi proses bisnis.

(8)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 8

Gambar 8 menggambarkan masing-masing layer pada arsitektur perangkat lunak yang dibangun terdiri dari :

Presentation Layer, merupakan layer yang berfungsi sebagai user interface antara pengguna dengan aplikasi.

Web Service layer, merupakan layanan yang dapat menghubungkan antar aplikasi pada proses pertukaran data atau informasi.

Application Service Layer, merupakan layer yang berfungsi sebagai logic dari aplikasi. Pada application service layer terdapat sekumpulan service yang digunakan untuk jalannya aplikasi.

Data Access Layer, merupakan layer yang berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi dengan database. Pada data access layer terdapat fungsi-fungsi untuk mengakses data pada database.

Domain Model, merupakan permodelan dari entitas bisnis pada dunia nyata. Pada domain model terdapat rule antar entitas bisnis yang dimodelkan dengan relasi-relasi antar entitas.

Presentation Layer Application Service Layer Data Access Layer Database Oracle 11g

Domain

Model

Web Service Layer ORM NHibernate 2.1

Gambar 8 Arsitektur Perangkat Lunak Inventory dan Distribusi

4. Uji Coba dan Evaluasi

Model uji coba dibagi menjadi dua bagian yaitu uji coba internal aplikasi dan uji coba web service yang disediakan. Uji coba dilakukan mulai dari proses input data dan diproses sampai akhirnya menghasilkan output. Uji coba internal bertujuan untuk mengetahui fungsionalitas internal aplikasi apakah telah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Uji coba web service bertujuan untuk menyediakan informasi bisnis bagi aplikasi lainnya. Uji coba fungsionalitas jalannya proses bisnis internal sales meliputi transaksi sales order dan transaksi sales return sedangkan uji coba web service yang disediakan pada proses bisnis sales meliputi web service providingsalesorder dan web service providingsalesreturn.

4.1 Uji Coba Transaksi Sales Order

Skenario ini merupakan uji coba untuk mengetahui fungsionalitas internal aplikasi untuk proses transaksi slaes order. Adapun data masukan yang akan digunakan pada uji coba sebagai berikut :

Data Masukan Transaksi Sales Order sebagai berikut :

Transction Date : 3-Apr-10

Event : Jakarta Fear 2010

Currency : IDR

Term Of Payment : Top0D

Customer : INDACC0020

DP : 100000

Data Masukan Transaksi Sales Order Detail sebagai berikut: Item Code : FP.001, Order Quantity : 2

Item Code : FP.002, Order Quantity : 3

(9)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 9

Tujuan Menguji fungsionalitas transaksi sales order

Aksi Aktor Reaksi Aplikasi Cek

1. User memilih link „Sales Order‟ pada

halaman utama OK

2. Aplikasi menampilkan halaman sales

order OK

3. User memasukkan data uji ke dalam form transaksi sales order dan menekan tombol save.

OK

4. Aplikasi menampilkan hasil proses data

masukan dan tampil di dalam gridview sales order

OK

5. User menekan tombol edit detail OK

6. Aplikasi menampilkan halaman sales

order detail OK

7. User memilih item dengan menekan

tombol show OK

8. Aplikasi menampilkan GridView list

item OK

9. User mengisikan quantity dan

menekan tombol generate OK

10. Aplikasi men-generate selling price,

tax, discount, gross order revenue, net order revenue

OK

11. User menekan tombol save OK

12. Aplikasi menampilkan hasil proses data

masukan dan tampil di dalam gridview sales order detail

OK

4.2 Uji Coba Web Service ProvidingSalesOrder

Pada web service ini uji coba dilakukan pada web method ProvideSalesOrderData. Data Masukan Web Method sebagai berikut :

Sales Order ID : SOF0.04032010.001

Beriku jalannya skenario hasil uji coba web service ProvidingSalesOrder pada web method ProvideSalesOrderData sebagai berikut :

Tujuan Menguji fungsionalitas web service providingsalesorder

Aksi Aktor Reaksi Aplikasi Cek

11 User menjalankan web service

providingsalesorder OK

22 Aplikasi menampilkan halaman web

service providingsalesorder OK 33 User memilih web method yang akan

diuji, dalam uji coba ini akan memilih web method providesalesorderdata

OK

44 User memasukkan data uji dan

menekan tombol invoke. OK

55 Aplikasi menampilkan hasil proses data

masukan dan hasil akan ditampilkan pada web browser user

(10)

I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120

Page 10

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses perancangan, implementasi, dan uji coba perangkat lunak, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari proses analisa domain permasalahan dengan menggunakan SOAD, hasilnya didapatkan desain meliputi conceptual view, logical view, dan physical view. Pada conceptual view, dapat digambarkan inventory dan distribusi terbagi menjadi empat proses bisnis utama yaitu : Purchasing, Sales, Distribution, dan ControllingStock.

2. Service yang dihasilkan dari functional domain inventory dan distribusi meliputi service untuk proses internal aplikasi dan web service yang digunakan oleh functional domain lainnya.

3. Service internal yang dibangun pada aplikasi terdiri dari beberapa method dasar yang utama seperti create, read, update, dan delete.

4. Dari beberapa proses uji coba yang telah dilakukan, service yang dibangun baik pada service internal aplikasi maupun web services untuk proses bisnis sales dapat berjalan sesuai dengan alur proses bisnis pada perusahaan.

6. Daftar Pustaka

[1] IBM. (2004). Patterns: Elements of Service-Oriented Analysis and Design, <URL:

http://www.ibm.com/developerworks/library/ws-soad1/> , diakses tanggal 10 Juli 2010. [2] IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1.

[3] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (May 2010), “Developing Information Technology Policies for Enterprise

Resource Planning to Improve Customer Orientation and Service”, International Journal of Computer

Science and Network Security, ISSN – 1738 – 7906, Vol. 10, No. 5, pp. 82-94..

[4] Sarno, R. and Herdiyanti, A. (March 2010), “A Service Portfolio for an Enterprise Resource Planning”; International Journal of Computer Science and Network Security, ISSN – 1738 – 7906, Vol. 10, No. 3, pp. 144-156..

Gambar

Gambar 1 Elemen Pembentuk Perancangan Sistem dengan SOAD [1]
Gambar 2 Service Portfolio Views
Gambar 3 Mapping Functional Domain Inventory dan Distribusi ke dalam layer SOAD ( Proses Bisnis Purchasing ) Urutan aktivitas yang terjadi dalam bisnis proses dapat digambarkan dalam bentuk workflow diagram
Gambar 4 Workflow Purchase Order Transaction
+3

Referensi

Dokumen terkait

(3) Pelaksanaan kerja sama Poltekpar Lombok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Program Studi, Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Unit

Penelitian sebelumnya dalam konteks bisnis sosial di Indonesia pernah dilakukan oleh Lindawati pada tahun 2018 dengan judul “Kekuatan Cerita Pada Bisnis Sosial” yang

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva

Dengan adanya Adventure of Flofa, diharapkan mampu membuat pengguna atau pemain lebih mengenali flora dan fauna khas Nusantara serta memberikan kesadaran bahwa

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan uraian dari beberapa pernyataan dapat disimpulkan bahwa, kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen

itu guru membagikan lembar latihan kepada semua siswa. Lembar latihan terdiri dari berbagai macam model la- tihan yang berbeda. Dimulai dari yang sederhana seperti mengubah dari

Gambar 3.12 Tampilan pengecekan VSWR dengan Anritsu Akan tetapi jika tidak ada masalah pada kabel feeder maka kemungkinan yang bermasalah adalah pada Board Combiner

Method solve harus menggunakan ketiga accessor method yang dimiliki oleh objek Color, yaitu method getRed, getGreen, dan getBlue untuk mencaritahu current RGB value dari warna