• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal INOBIS Vol. 3 No. 4 Hal September 2020 ISSN (Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal INOBIS Vol. 3 No. 4 Hal September 2020 ISSN (Online)"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ISSN.2614-0462 (Online)

(3)

Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia

ISSN.2614-0462 (Online)

448 - 460

Tri Siwi Agustina

Deni Sunaryo

Storytelling Sebagai Strategi Bisnis Sosial Star-Up Ojek Syar’i

Berbasis Aplikasi di Surabaya

461 - 473

Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

(Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Di Bursa Efek

Asia Tenggara Periode 2012-2018)

Apren Halomoan Hutasoit, Sugianta Ovinus Ginting, Eric

Ardian Prima Putra, Nunun Tri Widarwati, Bambang Nur C., Purwanto

Nur Afni Yunita, Yuni Mauliza

Wresni Anggraini, Anifah Naswan Ilhamda

Meiske Wenno

Veronika Agustini Srimulyani

474 - 481

Kualitas Layanan, Promosi, Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan

Nasabah PT Bank BTPN Tbk Cabang Medan

482 - 495

Pengaruh Foreign Ownership, Loan Deposit Rasio, dan GDP Growth

terhadap Net Interest Margin

496 - 508

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Akuntansi

Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Perbankan

di Indonesia Periode 2016-2018

509 - 521

Perbaikan Efisiensi Jalur Layanan Pasien Rumah Sakit dengan

Menggunakan Pendekatan Lean Healthcare

522 - 537

Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Keuangan dan

Economic Value Added (EVA) pada PT.Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk (Periode 2015-2019)

538 - 552

Talent Management dan Konsekuensinya terhadap

Employee Engagement dan Employee Retention

Tifa Noer Amelia

Matdio Siahaan, Ahmad Torikul Muhidin

Grace Felicia Djayapranata

553 - 557

Evaluation Framework on Start-up Incubator Business Model:

What to Ask and How to Employ Data Management Tools (N-Vivo)

558 - 568

Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Persediaan

Barang Jadi Pada PT. Denso Manufacturing Indonesia

569 - 579

Kepuasan Konsumen Tidak Selalu Linear dengan Loyalitas

Konsumen: Analisis pada Restaurant Cepat Saji di Indonesia

Volume 3, No 4, September 2020

(4)
(5)

Tri Siwi Agustina

448

Storytelling Sebagai Strategi Bisnis Sosial

Star-

Up Ojek Syar’i Berbasis Aplikasi di Surabaya

Tri Siwi Agustina

Universitas Airlangga Agustina2772@gmail.com

Abstrak

Syarihub adalah startup bisnis sosial yang digagas 2 orang pemuda di kota Surabaya yang bergerak pada transportasi layanan publik berbasis aplikasi. Sadar menantang pendahulunya yakni Gojek, Grab dan Uber, Syarihub memilih untuk melayani hanya perempuan dan anak – anak. Menghadapi sengitnya persaingan usaha pada bisnis transportasi layanan publik berbasis aplikasi dan dakwah menuntut pengelola Syarihub jeli merumuskan strategi. Sebagai bisnis sosial, storytelling dinilai sebagai cara terbaik untuk berbagi dan menyampaikan nilai – nilai sosial (social value). Cerita dapat mewakili pengalaman, bercerita dapat mengoordinasikan masa lalu dan harapan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah storytelling merupakan media promosi yang tepat bagi Syarihub sebagai sebuah bisnis sosial serta mengetahui strategi storytelling yang telah dilakukan oleh Syarihub dalam menghadapi tantangan – tantangan dalam mengepakkan sayap bisnisnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data primer (wawancara dengan pendiri sekaligus pengelola Syarihub) dan data sekunder yakni studi literatur dari berbagai postingan yang dibuat oleh Syarihub pada website, media sosial maupun liputan media yang dipublikasikan sejak tahun 2015 hingga 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa storytelling meupakan media yang tepat untuk bisnis sosial dan strategi storytelling yang ditempuh Syarihub adalah dalam bentuk Data driven storytelling, Philanthropy storytelling, Customer-led storytelling dan Immersial story telling dan telah memenuhi kaidah efektifas storytelling yaitu TRUTH (Topical, Relevant, Unusual, Trouble, Human).

Kata Kunci: Bisnis Sosial, Start Up, Storytelling, transportasi layanan publik berbasis aplikasi

Pendahuluan

Social Enterprise atau bisnis sosial saat ini merupakan topik yang menarik untuk didiskusikan pada berbagai pertemuan bisnis maupun pertemuan ilmiah karena keunikan model bisnis social enterprise dan dampaknya pada masyarakat, bertambahnya jumlah sosiopreneur serta beragamnya jenis bisnis sosial di Indonesia. Model bisnis social enterprise menggabungkan proses bisnis yang menghasilkan profit dengan diiringi oleh kesadaran untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah – masalah sosial (Ryder dan Vogeley, 2017). Salah satu contoh start-up yang menggunakan bentuk model bisnis dari social enterprise adalah Syarihub. Syarihub adalah startup bisnis sosial yang digagas 2 orang pemuda di kota Surabaya yang bergerak pada transportasi layanan publik berbasis aplikasi. Sadar menantang pendahulunya yakni Gojek, Grab dan Uber, Syarihub memilih untuk fokus pada niche market yakni perempuan dan anak – anak (khusus anak laki – laki yang disyaratkan adalah belum akil baligh).

(6)

449 Model bisnis sosial yang ditawarkan oleh Syarihub adalah berusaha mengatasi ketimpangan yang dialami kaum wanita akan akses ke pekerjaan yang layak dan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan pria. Oleh karena itu Syarihub membuka seluas-luasnya kesempatan kerja bagi perempuan sebagai pengendara ojek. Selain itu, misi sosial lain Syarihub adalah menekan angka kriminalitas dan juga kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak - anak sebagai pengguna transportasi publik di Indonesia.

Saat diluncurkan pada tahun 2015, wilayah operasional Syarihub adalah Surabaya dan sekitarnya, seiring berjalannya waktu saat ini wilayah operasional Syarihub telah tersebar di berbagai kota, yakni Sidoarjo , Malang dan Makasar. Dalam kurun waktu 4 tahun, satu persatu tantangan untuk mengepakkan sayap usahanya sebagai social enterprise mulai berdatangan, misalnya tantangan dalam meyakinkan masyarakat akan model bisnis Syarihub, tumbuhnya pesaing – pesaing baru hingga langkah re-branding.

Dinamika tantangan yang ditemui Syarihub menuntut kejelian untuk meghadapinya. Berbagai strategi dilakukan oleh pengelola Syarihub contohnya apabila para pesaingnya masih berfokus pada layanan antar penumpang, barang dan kuliner, Syarihub mengembangkan layanannya tidak hanya mengantar penumpang barang dan kuliner saja namun juga melakukan antar jemput anak sekolah, mengasuh anak hingga jasa Catering Subuh.

Penelitian sebelumnya dalam konteks bisnis sosial di Indonesia pernah dilakukan oleh Lindawati pada tahun 2018 dengan judul “Kekuatan Cerita Pada Bisnis Sosial” yang menyimpulkan bahwa sebagai bisnis sosial, menurut Lindawati (2018) salah satu strategi untuk dapat meraih konsumen dan juga mengembangkan jejaring (networking) adalah melalui storytelling, dengan kekuatan jejaring, maka dampak sosial yang ingin dicapai oleh bisnis tersebut akan lebih terasa dan meluas. Lebih lanjut diungkapkan bahwa perkembangan media digital melahirkan lingkungan yang menguntungkan para sosiopreneur setidaknya dengan dua cara. Pertama, media digital mengubah cara orang berbisnis. Bagi bisnis konvensional mendatangkan efisiensi, sedangkan bagi bisnis sosial yang bukan profit oriented, media digital membuat logika bisnis sosial menjadi kelaziman yang mudah diterima. Kedua, kehadiran media digital mendorong berkembangnya storytelling marketing. Jika bisnis komersial harus menggali ceritanya, bisnis sosial selalu hadir membawa cerita. Sebab, tanpa cerita, social entrepreneurship akan tampak seperti bisnis pada umumnya.

Terkait dengan uraian tersebut diatas, maka penelitian ini rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ Apakah storytelling merupakan media promosi yang tepat bagi Syarihub sebagai sebuah bisnis sosial serta apakah strategi storytelling yang telah dilakukan oleh Syarihub dalam menghadapi tantangan – tantangan dalam mengembangkan bisnis sosialnya”.

Landasan Teori

Mair dan Marti (2004) dan Seelos dan Marti (2005) berpendapat bahwa kewirausahaan sosial adalah aktivitas yang menggunakan pendekatan entrepreneur dalam menciptakan model bisnis baru untuk membantu orang – orang miskin sehingga mengurangi permasalahan sosial dan menciptakan trasformasi sosial. Karakteristik ini yang membuat kewirausahaan sosial berbeda dengan aktivitas entrepreneurship lainnya dimana prioritas utama sosial entrepreneurship terletak pada upaya mempromosikan nilai – nilai sosial dan pembangunan.

Wan-Tzu, & Shyhnan (2016) berpendapat bahwa meningkatnya bisnis sosial (social enterprise) menuntut sociopreneur untuk mencari cara – cara yang inovatif untuk dua hal yakni : pertama, mengubah cara pandang masyarakat tentang bisnis sosial Cara pandang masyarakat terhadap bisnis sosial yang kurang tepat yakni -false welfare dan true enrichment with high ethical standards. False Welfare atau kesejahteraan yang palsu yang dimaksud adalah anggapan bahwa tidak perlu menggunakan istilah “sosial”, karena pada dasarnya semua

(7)

Tri Siwi Agustina

450 aktivitas entrepreneurship adalah memberi manfaat bagi orang banyak. Sedangkan true enrichment with high ethical standards atau pencapaian kekayaan dengan menggunakan standar-standar etika yang tinggi, kurang lebih adalah menggunakan isu – isu sosial agar masyarakat membeli produk bisnisnya dengan alasan kemanusiaan . Cara pandang yang salah tersebut mendatangkan tantangan bagi sosiopreneur untuk meyakinkan masyarakat bahwa mengelola entitas kewirausahaan bisnis sosial berbeda dengan cara mengelola kewirausahaan bisnis pada umumnya.

Kedua, strategi promosi yang digunakan bisnis sosial yang unik karena menantang strategi promosi pemasaran yang konvensional. Pesatnya teknologi, informasi dan komunikasi di era Revolusi Industri 4.0 juga mendorong berkembangnya storytelling marketing. Lindawati (2018) menambahkan bahwa cerita digunakan sebagai content marketing karena adanya kejenuhan masyarakat akan pesan persuasif komersial dan tumbuhnya kesadaran masyarakat akan etika bisnis (good business). Wan-Tzu, & Shyhnan (2016) menambahkan bahwa cerita (story) mampu menyentuh hati dan emosi seseorang, serta melalui cerita dapat menggerakan seseorang untuk melakukan suatu action atau tindakan. Storytelling dalam bisnis sosial merupakan cara yang baik untuk berbagi dan menyampaikan nilai untuk masalah sosial. Cerita dapat mewakili pengalaman, bercerita dapat mengoordinasikan masa lalu dan harapan di masa depan. Bisnis sosial dapat memanfaatkan storytelling untuk menciptakan nilai (value) dan memberikan kesan pada audiens untuk melihat, merasakannya, dan kemudian mengingatnya.

Manfaat storytelling lainnya bagi bisnis sosial diungkapkan oleh Roundy (2014) yang menyatakan bahwa seorang sociopreneur sudah seharusnya membangun narasi untuk berkomunikasi dengan stakeholder. Narasi atau cerita ini mempunyai peran besar dalam membangun relasi, baik dengan konsumen, relawan, maupun investor , artinya selain menarik minat konsumen cerita bagi sosiopreneur juga penting untuk membangun multistakeholder partnership (Lindawati, 2018).

Selanjutnya Lindawati (2018) menjelaskan bentuk – bentuk strategi storytelling. Pertama, Data Driven Storytelling. Strategi ini menggunakan data sebagai konten cerita. Melalui penyajian data yang kompleks, tentu dengan bahasa yang sederhana, diharapkan dapat membangkitkan kesadaran atas sebuah permasalahan. Strategi kedua, Phylantropic storytelling sebagai pemenuhan tuntutan konsumen akan transparansi dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai perusahaan. Bagaimana mereka menjalankan bisnis, memperlakukan pekerja, etika kerjanya, dan bagaimana mereka mendapatkan bahan bakunya. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kesadaran global mengenai good bussines. Strategi ketiga adalah Customer-led storytelling, dimana data menunjukkan bahwa 92% orang lebih mempercayai peer dibandingkan dengan iklan konvensional. Sehingga, menghadirkan cerita sukses dari para user akan meningkatkan engagement masyarakat terhadap bisnis sosial tersebut. Sebagai tambahan terdapat strategi : Immersial Story Telling atau Visual Story Telling yaitu : strategi pemasaran yang memanfaatkan narasi menarik, menempatkan konsumen di jantung cerita dan direalisasikan dengan media visual yang secara emosional untuk pengalaman berbelanja kostumer. Strategi yang lainnya adalah Dark Marketing dan juga Media Ad. Ketiga strategi terakhir tidak terungkap pada penelitian tersebut karena peneliti sebelumnya tidak mendapatkan contoh implementasi.

James Lush, direktur Lush Digital Media, mengatakan, terdapat lima elemen yang bisa membuat storytelling dalam pemasaran lebih efektif yaitu Topical, Relevant, Unusual, Trouble dan Human (TRUTH). Topical artinya mengetahui informasi seperti apa yang dibutuhkan audiensi saat ini. Relevant artinya ,membuat storytelling yang relevan dengan target yang lebih spesifik. Unusual artinya mencari sudut pandang berbeda agar ada kejutan dalam cerita , Trouble artinya menampilkan konflik untuk membuat cerita tetap menarik. dan Human artinya

(8)

451 menampilkan manusia dalam cerita hingga audiensi merasakan kedekatan emosi dengan tokohnya.

Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan alasan pendekatan ini dapat memberikan ruang bagi seorang peneliti untuk menjadi alat dalam memahami realitas empirik dengan lebih mendalam serta memberikan peluang untuk mengembangkan model penelitian sesuai dengan kondisi empirik yang dihadapi. Sedangkan metode deskriptif dipilih berdasar tujuan penelitian ini yang menekankan pada eksplorasi variabel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah bersumber dari data primer yakni melakukan wawancara dengan pendiri (founder) Syarihub yaitu Evilita Andriani dan Reza Zamir, serta juga menggunakan data sekunder yakni studi literatur dari berbagai postingan yang dibuat oleh Syarihub pada website, media sosial maupun liputan media yang dipublikasikan sejak tahun 2015 hingga 2019.

Pembahasan

Sejak diluncurkan pada bulan Maret tahun 2015 dengan nama PT. Ojek Syari Surabaya (Ojesy) lalu berganti nama pada bulan Agustus 2015 menjadi PT. Ojek Syari Indonesia (Ojesy) dan transformasi nama terakhir adalah pada awal tahun 2019 beralih menjadi “Syarihub”, terdapat berbagai tantangan yang ditemui untuk mengepakan sayap usahanya sebagai social enterprise, mulai dari meyakinkan masyarakat akan model bisnis Syarihub, tumbuhnya pesaing – pesaing baru hingga konflik internal.

Di era kemajuan teknologi saat ini, semua hal bisa diakses secara online, termasuk jika konsumen ingin membeli suatu produk. Para pemilik usaha berlomba-lomba untuk ikut serta mempromosikan produknya secara online lewat media sosial, website maupun aplikasi. Demikian pula dengan Syarihub yang memanfaatkan website dan media sosial dalam aktivitas pemasaran mereka.

Pada bagian tentang pembahasan akan diulas bagaimana strategi strorytelling Syarihub pada berbagai media online yang digunakan dalam menghadapi tantangan yang telah disebutkan dibagian sebelumnya yakni meyakinkan masyarakat akan model bisnis Syarihub, tmengantisipasi umbuhnya pesaing – pesaing baru hingga storytelling untuk keperluan Re-Branding Syarihub.

Storytelling untuk meyakinkan masyarakat

Ide awal pendiri Syarihub adalah pertama didasarkan pada fenomena yang terjadi bahwa transportasi publik di Indonesia belum menjamin keamanan dan kenyamanan penumpangnya terutama perempuan dan anak – anak. Maraknya terjadi kasus kriminalitas yang memakan korban kaum perempuan dan anak – anak seperti kejahatan seksual, kasus – kasus kriminalitas dan penculikan. Kedua Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki – laki. Didalam nilai – nilai agama Islam , seorang perempuan tidak diperbolehkan bepergian selain dengan muhrimnya. Nilai – nilai tersebut tentunya membatasi ruang gerak dan mobilitas wanita dalam kegiatan sehari – hari. Padahal, wanita memiliki kegiatan yang lebih banyak dibanding pria, dimulai dari berbelanja ke pasar di pagi hari, mengantar dan menjemput anak ke sekolah, hingga membeli keperluan rumah tangga (Agustina, 2019). Hal tersebut didukung pula oleh

(9)

Tri Siwi Agustina

452 fenomena lain bahwa adanya ketimpangan yang dialami kaum wanita untuk mendapatkan akses ke pekerjaan yang layak dan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan pria.

Tentunya tidak mudah untuk mempersuasi masyarakat tentang layanan social enterprise seperti yang disampaikan oleh Wan-Tzu, & Shyhnan (2016) berpendapat bahwa meningkatnya bisnis sosial (social enterprise) menuntut sociopreneur untuk mencari cara – cara yang inovatif untuk membawa perubahan cara pandang pada masyarakat tentang keberadaan bisnis sosial. Upaya meyakinkan masyarakat teruji saat Syarihub beroperasional pada bulan – bulan awal di tahun 2015. Masyarakat kota Surabaya saat itu sedang dibuai layanan ojek online seperti Gojek, Uber dan Grab yang menawarkan harga murah. Tarif 1 kilometer awal yang ditawarkan Ojesy sebesar Rp8 ribu dan kilometer selanjutnya Rp3 ribu Sementara Gojek menetapkan tarif promo untuk perjalanan 1 sampai 10 kilometer perusahaan menetapkan tarif Rp 12.000, sementara itu, untuk jarak 10 hingga 15 kilometer dikenakan tarif Rp 15.000 (Sumber https://gojekinfoupdate.blogspot.com, 2019) dan yang lebih ekstrim, Grabride Grab menerapkan tarif promo Rp 5.000, lebih murah dibandingkan Gojek (Sumber : www.cnnindonesia.com ,2015). Manajemen Ojesy mengakui bahwa tarifnya jauh lebih mahal dari ojek online lainnya. Alasannya karena armadanya masih terbatas. Selain itu yang paling krusial adalah mencari pengemudi wanita tidak semudah mencari pengemudi pria.

Perbedaan tariff tersebut tentunya membawa tantangan tersendiri bagi manajemen Syarihub ditengah euforia masyarakat Surabaya yang sedang menikmati “menu baru layanan transportasi publik”. Mengapa demikian ? karena ojek konvensional belum lazim beroperasi di kota Surabaya tidak seperti ojek konvensional yang sudah lama menjadi alternatif layanan transportasi bagi masyarakat Jakarta atau wilayah Jawa Barat.

Menjawab hal tersebut strategi yang dilakukan oleh Syarihub adalah : Data Driven Storytelling. Strategi ini menggunakan data sebagai konten cerita. Melalui penyajian data tentang tingginya angka kekerasan terhadap perempuan diharapkan dapat membangkitkan kesadaran atas sebuah permasalahan seperti terdeskripsikan pada postingan Instagram Syarihub (Gambar 1 – kiri).

Sumber : akun Instagram Syarihub (2018)

Sumber : akun instagram

Ojesy / (2017) Sumber : akun Instagram Syarihub (2018)

(10)

453 Untuk mempersuasi kaum wanita sebagai calon penumpang (user) bahwa tarif Syarihub merupakan tarif yang wajar sekalipun dibandingkan dengan pesaingnya , karena Syarihub memenuhi hak – hak mereka sebagai wanita dalam menggunakan layanan ojek online yang tidak terpenuhi pada ojek online lainnya seperti nampak pada Gambar 1 tengah dapat dilihat bahwa mitra pengendara adalah wanita, mengenakan jilbab dan tidak berpakaian ketat disertai dengan penjelasan “Lindungi Hak Konsumen Dengan Berpegang pada Prinsip Syari”. Storytelling pada postingan tersebut memenuhi kaidah topical artinya memberikan informasi tentang layanan apa yang dibutuhkan konsumen saat ini (menggunakan layanan transportasi umum dengan driver wanita) serta relevant karena storytelling yang dibuat cocok dengan target yang lebih spesifik yakni (wanita dan anak – anak). Pada Gambar 1 sebelah kanan storytelling berupa postingan disertai gambar bersifat topical karena menjelaskan tentang nilai – nilai syar’i dalam layanan Syarihub, yaitu dapat menghindarkan dari ihtilat atau bersentuhan/bersandaran antara laki-laki dan perempuan, saat berkendara, Bagi anak-anak, dapat mengajarkan untuk menjaga batas pergaulan dengan temannya yang bukan mahram dan yang ketiga meningkatkan kualitas hidup muslimah yang menjadi mitra (sahabat pengendara).

Strategi kedua adalah Phylantropic storytelling sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan konsumen akan transparansi dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai Syarihub termasuk juga bagaimana mereka menjalankan bisnis, memperlakukan pekerja, etika kerjanya, dan bagaimana mereka mendapatkan bahan bakunya, berikut adalah contoh – contoh Phylantropic storytelling yang telah dilakukan oleh Syarihub :

Untuk bisa diterima sebagai Sahabat Pengendara, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi yakni harus bisa berkendara motor dengan baik, memiliki motor dengan kondisi dan kelengkapan surat yang aman, wanita berjilbab dan berpakaian tidak ketat, berusia maksimal 45 tahun dan dapat mengoperasikan smartphone. Selain itu juga masih ada beberapa syarat lagi yaitu siap menerima order ojek di daerah sesuai wilayah tinggal atau lokasi yang dikehendaki, memiliki waktu longgar minimal lima jam per hari untuk menerima orderan, dan yang paling penting adalah surat izin bekerja dari mahromnya, maka phylantropic storytelling yang pernah dilakukan olehSyarihub dalam bentuk postingan di Instagram adalah sebagai berikut :

Sumber : akun Instagram Syarihub.id (2018) Sumber : akun Instagram Syarihub.id (2018)

(11)

Tri Siwi Agustina

454 Demikian pula sebagai bentuk etika bisnis perusahaan pada karyawan terutama terkait dengan keselamatan para pegawai , Syarihub memiliki peraturan yang tidak mengijinkan Sahabat Pengendara ngetem dijalan serta ditetapkannya pembatasan waktu bekerja. Seperti disampaikan oleh Reza Zamir mewakili manajemen Ojesy menyampaikan alasan yang mendasari peraturan tersebut pada selular.id :

“Manajemen Ojesy sadar bahwa kami harus menjaga kehormatan para wanita yang menjadi Sahabat Pengendara. Bergabungnya para wanita untuk menjadi Sahabat Pengendara adalah atas dorongan ingin membantu dan memberikan rasa aman dan nyaman buat para wanita atas layanan ojek yang dibutuhkan para wanita yang tidak mempunyai mahram untuk bepergian, untuk para wanita yang membutuhkan kenyamanan saat berada di belakang orang yang memboncengnya. Dan ini dilakukan atas dasar mempertimbangkan manfaat yang bisa didapatkan untuk banyak pihak tanpa menafikan ada sisi mudharat yang bisa saja timbul atas kondisi-kondisi yang tak terduga ketika di jalan,” – reza Zamir (sumber : https://selular.id/2015/10/ojek-syari-larang-driver-mangkal-di-jalan)

“ …kita sangat menjaga kesehatan dan keselamatan sahabat pengendara, jam kerjanya hanya dibatasi hingga jam 7 malam”. – Evilita Andriani (sumber : https://youtu.be/alld44x9Fbc )

Storytelling pada liputan media tentang Syarihub menunjukkan storytelling Syarihub

dalam menjamin keselamatan dan kesehatan sahabat pengendara sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap karyawan serta menjamin keselamatan user-nya.

Contoh lain tentang phylantropic storytelling dari Syarihub adalah berupa testimoni pengendara Syarihub Dikutip dari akun facebook Ojesy Semarang, manfaat sosial yang dirasakan oleh sahabat pengendara dari Semarang)

Gambar 3 : Phylantropic storytelling Syarihub pada Facebook Sumber : Akun Facebook OJESY Semarang , 23 Juni 2016

(12)

455 Storytelling di facebook tersebut menampilkan sesuatu yang un-usual karena menceritakan pengalaman dari sudut pandang yang berbeda yaitu sahabat pengendara setelah bergabung dengan Syarihub serta menampilkan sisi Human artinya karena menampilkan ibu Anti yang menceritakan bahwa tidak hanya mendapatkan penghasilan paska kepergian suami untuk selamanya namun juga mendapatkan solusi untuk mengasuh putranya yang autis. Dengan narasi yang menyentuh emosi pembacanya, diharapkan pembaca merasakan memiliki kedekatan emosi dengan tokohnya

Strategi ketiga yang dilakukan adalah Customer-led storytelling, dengan tujuan untuk meningkatkan engagement masyarakat terhadap bisnis sosial Syarihub maka dihadirkan cerita pengalaman positif dari para pelanggan.

Gambar 4 : Customer Led-Storytelling Syarihub pada Instagram

Sumber : akun Instagram Syarihub.id (2018)

Strategi keempat adalah Immersial Story Telling atau Visual Story Telling yaitu : strategi pemasaran yang memanfaatkan narasi menarik, menempatkan konsumen di jantung cerita dan direalisasikan dengan media visual yang secara emosional untuk pengalaman berbelanja kostumer. Syarihub memang secara langsung belum pernah membuat sendiri namun Immersial Story Telling atau Visual Story Telling diperoleh dari liputan – liputan TV seperti pada program Hitam Putih (TransTV), Halal Living (Net TV). Sebelum liputan dilakukan maka konten liputan dan juga pemilihan narasumber telah didiskusikan antara Syarihub dan jurnalis TV.

Berikut adalah narasi – narasi storytelling yang terdapat pada salah satu liputan televisi swasta di Indonesia (NET TV) tentang Syarihub yang juga ditayangkan pada channel youtube dengan judul Halal Living – jalan – Jalan Di Surabaya Pakai Ojek Syari (sumber :

https://youtu.be/alld44x9Fbc ). Apabila diamati lebih lanjut Immersial Story Telling juga mencakup data driven storytelling, phylantropic storytelling serta customer-led storytelling,

(13)

Tri Siwi Agustina

456

Gambar 5. Immersial Story Telling atau Visual Story Telling pada liputan televisi Narasi (1) :

“…akhirnya saya bertemu dengan Evilita, mahasiswi salah satu Univesitas di Surabaya penggagas Ojek Syari, Pengalamannya menjadi single-fighter kurir pengantar barang keliling kota Surabaya serta masifnya tindak kejahatan dan kekerasan terhadap perempuan, serta kebutuhan terhadap transportasi perempuan menjadi alasan Evilita untuk mendirikan Ojesy sejak tiga tahun silam”.

Narasi tersebut bercerita untuk menggugah emosi pemirsa dengan menyajikan pengalaman founder Syarihub sebagai kurir pengantar barang dan fenomena permasalahan sosial yang dicoba dicarikan jalan keluarnya.

Gambar 6. Immersial Story Telling atau Visual Story Telling pada liputan televisi Narasi (2) :

“ Ibu Diana sudah menjadi sahabat pengendara lebih dari 2,5 tahun dengan memperoleh penghasilan lebih dari 2.5 juta perbulan”

Dialog Reporter dan Sahabat Pengendara :

Reporter : “Kenapa sih bu kok memilih ojek syari ? “

Sahabat Pengendara : “karena jam kerjanya fleksibel, kalo kerja kantoran tidak bisa. Disini pagi sebelum saya bekerja masih bisa mengurus anak-anak

(14)

457 Narasi yang disertai tayangan reporter yang dibonceng sahabat pengendara tersebut bercerita tentang pengalaman dan manfaat secara ekonomis dan sosial yang diperoleh setelah bergabung sebagai sahabat pengendara.

Gambar 7. Immersial Story Telling atau Visual Story Telling pada liputan televisi Narasi (3) :

“ Kebanyakan pelanggan ojek ini adalah ibu dan anak. Benar saja karena banyak orang tua yang khawatir terhadap masivnya tindak kejahatan terhadap anak di kota besar”

Testimoni pelanggan :

“ Paling tidak hilang satu kekhawatiran, selain itu mengingat anak saya perempuan dan usianya mendekati akil baligh, maka saya merasa “safe” apabila drivernya sama – sama perempuan.

Narasi yang diikuti tayangan yang menyuguhkan gambar ibu, anak yang baru pulang sekolah dan sahabat pengendara berisi testimoni pelanggan dari Syarihub semakin menguatkan data-driven storytelling sebelumnya tentang masifnya tindak kejahatan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak – anak dan pilihan menggunakan layanan Syarihub merupakan pilihan yang tepat.

Storytelling untuk menghadapi Re-branding dan pesaing – pesaing baru

Penggagas Ojek Syari, Evilita Adriani dan Reza Zamir, pada tahun 2019 memberi nama usahanya “Syarihub” di bawah bendera PT. Ojek Syari Indonesia. Nama Ojesy tak lagi dipakai setelah kasus konflik dengan seorang pendiri lainnya yang kini telah keluar. Pasca konflik internal, dirasa perlu untuk menyampaikan pada masyarakat tentang perubahan nama Ojesy menjadi Syarihub agar pelanggan tidak bingung dengan nama baru serta logo baru.

Dalam kurun waktu 4 tahun beroperasi, Syarihub menghadapi tantangan persaingan baik dari ojek online konvensional (Gojek dan Grab), terdapat pesaing – pesaing serupa dengan menyasar khusus pada segmen pasar yang unik (market niche) yakni perempuan dan berbasis syariah, misalnya Fathimah Safety Ojek (FSO) beroperasi di wilayah Yogyakarta , Ojesa (Ojek Akhwat Indonesia) beroperasi di wilayah Bandar Lampung, Metro dan Palembang, Shejek beroperasi di wilayah Jawa Barat, Malang, Makasar, Yogyakarta, Pekanbaru dan Samarinda (Sumber : https://beritagar.id/artikel/laporan-khas/lika-liku-ojek-syariah-di-indonesia).

(15)

Tri Siwi Agustina

458 Perubahan nama dari Ojesy menjadi Syarihub sekaligus dijadikan sebagai momen re-branding dari bisnis syarihub yang semula hanya mengantar orang dan barang bertransformasi sebagai aplikasi kebutuhan syariah, dengan tambahan berupa layanan catering subuh, pengasuh anak muslimah, serta mentor mengaji, seperti yang terdapat pada gambar 6.

Gambar 8. Storytelling tentang Re-branding Syarihub.

Sumber : Instagram Syarihub (2019)

Re-branding yang dilakukan Syarihub tidak hanya ditandai dengan diversifikasi usaha saja namun juga memperluas kesempatan kerja bagi wanita muslimah akan akses pekerjaan. Ide melakukan diversifikasi usaha berupa Catering Subuh, Pengasuh Muslimah dan juga guru mengaji didasarkan pada kebutuhan pasar dari ceruk yang sama (yakni wanita sebagai ibu rumah tangga). Syarihub mempertemukan demand dari ibu rumah tangga yang bekerja yang memiliki keterbatasan waktu untuk menyiapkan sarapan pagi dengan memberikan akses pekerjaan kaum wanita muslimah yang memiliki keahlian memasak. Hal ini berlaku pula bagi Pengasuh Muslimah dan Guru mengaji.

Seiring dengan perjalanan bisnis Syarihub hingga tahap re-branding saat ini nampak bahwa bisnis sosial ini semakin mendapatkan penerimaan masyarakat, hal tersebut dapat diketahui dari makin banyaknya pihak – pihak yang terlibat dan mendukung kelangsungan bisnis Syarihub, misalnya :

1) Pertumbuhan jumlah wanita yang melamar sebagai mitra pengendara 60% dari kurun waktu tahun 2018 ke tahun 2019 , penambahan jumlah mitra pengendara juga dapat diartikan terjadi penambahan armada dengan wilayah yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Makasar. Dengan penambahan jumlah armada dan jumlah pelanggan membawa dampak pada penurunan tarif admin dan tariff per kilometer 2) Pertumbuhan jumlah pelanggan 90 % pertahun.

3) Pembinaan dari Pemkot Surabaya : Syarihub terpilih sebagai salah satu startup yang dibina oleh Pemerintah Kota Surabaya karena dinilai telah membantu mengatasi

(16)

459 permasalahan sosial di kota Surabaya (terutama pemberdayaan perempuan dengan menyediakan akses kesempatan kerja). Bentuk binaan yang diberikan adalah mengirimkan founder untuk mengikuti pelatihan tentang start-up berbasis teknologi di Silicon Valley Amerika Serikat. Selain itu Pemkot Surabaya juga memfasilitasi ruangan di KORIDOR Surabaya (Co-Working Space milik Pemkot Surabaya) sebagai kantor dari Syarihub.

4) Pada bulan Oktober 2018, Syarihub terpilih sebagai salah satu startup yang dibina oleh IDX Inkubator berbasis teknologi. Program inkubasi berlangsung selama 6 bulan dengan pendampingan berupa validasi ide pengembangan produk, penelitian pasar hingga menyiapkan startup siap untuk IPO (Initial Public Offering).

5) Syarihub juga lolos untuk menjadi tenant bimbingan incubator bisnis Universitas Airlangga

6) Menjajagi kerjasama dengan Griya Al-Quran Surabaya dalam bentuk penyaluran tenaga guru mengaji

Uraian hal tersebut diatas membuktikan pernyataan peneliti sebelumnya Roundy (2014) dan Lindawati, (2018).yang menyatakan bahwa seorang sociopreneur sudah seharusnya membangun narasi untuk berkomunikasi dengan stakeholder. Narasi atau cerita ini mempunyai peran besar dalam membangun relasi, baik dengan konsumen, relawan, maupun investor , artinya selain menarik minat konsumen cerita bagi sosiopreneur juga penting untuk membangun multistakeholder partnership.

Hasil lain dari penelitian ini adalah dari 6 (enam) strategi storytelling : Data driven storytelling, Philanthropy storytelling, Customer-led storytelling, Immersial story telling, Mini Ads dan Dark Triad. Strategi Mini Ads dan Dark Triad belum dilakukan oleh Syarihub karena alasan efisiensi biaya. Hal tersebut sangat beralasan mengingat usia startup Syarihub yang baru 4 tahun beroperasi, dimana manajemen Syarihub memiliki skala prioritas dalam strategi promosi pemasarannya dan juga dalam penggunaan arus kasnya.

Kesimpulan

Storytelling merupakan media promosi yang tepat untuk bisnis sosial, karena bisnis sosial memprioritaskan value sosial daripada perolehan profit. Value sosial yang dimiliki oleh sosiopreneur dapat diceritakan mulai dari latar belakang berkiprah sebagai sosiopreneur, misi sosial yang diemban, program – program dan tanggapan masyarakat. Hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk menarik masyarakat untuk melakukan action namun juga sebagai upaya untuk membangun multistakeholder partnership.

Storytelling telah dilakukan manajemen Syarihub sebagai strategi pemasaran di era digital serta menjawab tantangan – tantangan dalam mengepakkan sayap bisnisnya dalam bentuk Data driven storytelling, Philanthropy storytelling, Customer-led storytelling dan Immersial story telling. Media Storytelling yang digunakan adalah website dan media sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Pembuatan storytelling dilakukan langsung (artinya dikelola oleh admin Syarihub) maupun tidak langsung (kerjasama dengan media misalnya liputan program televisi).

(17)

Tri Siwi Agustina

460

Daftar Pustaka

Lindawati, L, (2018) “ Kekuatan Cerita Pada Bisnis Sosial” Jurnal Studi Pemuda, Vol 7

(2),100 - 110

https://www.researchgate.net/publication/331208497_Kekuatan_Cerita_dalam_Bisni s_Sosial_Sociopreneur_is_A_Storyteller, DOI: 10.22146/studipemudaugm.39643

Mair, J., & Marti, I., (2004), Social Entrepreneurship research : source of explanation, prediction and delight. Retrieved August 3, 2019 from

http://www.iese.edu/research/pdfs/DI-0546-E.pdf

Roundy, P. (2014), "The stories of social entrepreneurs: Narrative discourse and social venture resource acquisition", Journal of Research in Marketing and Entrepreneurship, Vol. 16 No. 2, pp. 200-218. https://doi.org/10.1108/JRME-06-2014-0009

Ryder.P., & Vogeley, J., (2017), Telling the impact investment story through digital media : an Indonesia case study. Communication Research and Practice, 1-23. DOI : 10.1080/22041451.2017.1387956,

https://researchers.mq.edu.au/en/publications/telling-the-impact-investment-story-through-digital-media-an-indo,

Seelos, C., & Mair.,J., (2005). Social Entrepreneurship has also been characterized as creating new business models to serve the poor. Business Horizons, 48, 241-246, (PDF) Social Entrepreneurship: Creating New Business Models to Serve the Poor (researchgate.net)

DOI: 10.1016/j.bushor.2004.11.006

Wan-Tzu, L & Shyhnan, L, (2016). "How social enterprise attract public awareness using storytelling," Proceedings of International Academic Conferences 3505862, International Institute of Social and Economic Sciences.”. Jurnal Economia, 2(1), 1-11, DOI: 10.20472/IAC.2016.022.034 https://beritagar.id/artikel/laporan-khas/lika-liku-ojek-syariah-di-indonesia https://www.brilio.net/news/layanan-ojek-khusus-wanita-ini-syaratkan-pengojeknya-harus-berkerudung-1510050.html# https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150813085048-185-71833/gojek-dan-grabbike-akhiri-perang-tarif https://www.facebook.com/OJESYIndonesia/posts/cerita-sahabatbu-anti-bekerja-dan-bermanfaat-bersama-ojesykisah-ini-bukanlah-seb/1562578407371215/ https://gojekinfoupdate.blogspot.com/2019/03/naik-turun-tarif-gojek-hingga-2019.html https://www.merdeka.com/foto/jakarta/644224/20151230213924-intip-pelatihan-driver-ojek-syari-ojesy-002-isn.html https://selular.id/2015/10/ojek-syari-larang-driver-mangkal-di-jalan/ https://visme.co/blog/ask-me-anything-with-shlomi-ron/

(18)

461

Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

(Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Di Bursa Efek

Asia Tenggara Periode 2012-2018)

Deni Sunaryo

Universitas Serang Raya

* Email Koresponden :denisunaryomm@gmail.com

Abstrak

Pembahasan mengarah kepada pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal yang menunjukkan ketidaksamaan hasil pada penelitian terdahulu. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal. Penelitian ini menggunakan study empiris untuk perusahaan sub sektor transportasi di Asia Tenggara tahun 2012-2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan transportasi yang terdaftar di bursa efek selama tahun 2012-2018. Metode pengambilan sampel diambil dan menghasilkan 8 perusahaan sebagai sampel. Analisis statistic yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda, uji parsial dan uji simultan dengan SPSS versi 23. Hasil penelitian secara parsial menyimpulkan bahwa Profitabilitas berpengaruh secara negatif signifikan terhadap Struktur Modal dan Struktur Aktiva berpengaruh secara negatif signifikan terhadap Struktur Modal. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yaitu 6,348 > 3,17, dan nilai signifikansinya yang lebih kecil dari pada 0,05 (0,003 < 0,05). Sehingga, Profitabilitas dan Struktur Aktiva secara bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap Sturktur Modal. studi menyimpulkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, nilai adjust R Square adalah sebesar 19,3%, sisanya80,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Kata kunci: profitabilitas, struktur aktiva dan struktur modal

Pendahuluan

Perkembangan teknologi transportasi membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap perubahan tata kehidupan. Transportasi udara berupa pesawat bukan lagi alat transportasi mahal. Setiap orang dapat naik pesawat karena cepat, nyaman dan harga terjangkau. Transportasi air berupa kapal tidak hanya sebagai alat transportasi tetapi juga sarana wisata. Transportasi darat semakin banyak memberikan alternatif perjalanan. Perkembangan transportasi membutuhkan ruang sebagai sarana dan prasarana. Semakin banyak alat transportasi di darat, laut dan udara maka pembangunan sarana dan prasarana penunjang semakin mendesak. Seperti perluasan jalan, terminal, bandara, dermaga atau pelabuhan. Pembangunan prasarana transportasi akan mengubah kondisi wilayah di suatu negara. Lahan-lahan produktif seperti hutan atau sawah diubah untuk membangun jaringan jalan. Di beberapa negara Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), rekayasa jaringan lalu lintas transportasi darat sudah sangat canggih. Contoh Singapura dan Thailand yang mengembangkan transportasi darat bawah tanah. Perubahan penggunaan lahan sebagai sarana

(19)

Deni Sunaryo

462 transportasi terjadi juga di sekitar bandara. Lahan yang sebelumnya digunakan sebagai pemukiman atau persawahan dikonversi demi perluasan area bandara. Contoh, pembangunan Bandara Suvarnabhumi di Thailand menggantikan Bandara Don Muang, Bandara Luang Prabang di Laos, Bandara Ninoy Aquino di Filipina, dan lain-lain. Sumber kompas.com

Selain itu, di negara Asia Tenggara perusahaan yang termasuk dalam sektor transortasi dalam kegiatan operasionalnya harus menggunakan peralatan dan teknologi yang nilai investaasinya tidak sedikit, dan semua peralatan tersebut digolongkan kedalam aset perusahaan. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya.

Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif. Struktur modal atau Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur total utang yang digunakan terhadap total modal perusahaan. DER diatas satu bisa dikatakan DER bermasalah atau tidak sehat.

Mardiansyah (2012) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh profitabilitas dan operating leverage terhadap struktur modal, menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan operating leverage berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa semakin besar laba perusahaan maka struktur modal perusahaan tersebut akan menurun. Dengan kenyataan ini perusahaan lebih menggunakan modal sendiri berupa laba ditahan karena laba perusahaan sangat berpengaruh pada struktur modal, karena sepanjang tahun penelitian perusahaan lebih mengunakan modal sendiri.

Penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dengan apa yang dikemukakan Mardiansyah (2012), yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Putra dan Kesuma (2012) dalam penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran pertumbuhan terhadap struktur modal perusahaan, mengungkapkan bahwa profitabilitas dan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal, sedangkan tingkat pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Dari penelitian ini hasil yang diperoleh untuk variabel profitabilitas memiliki kesamaan terhadap penelitian Mardiansyah (2012).

Menurut hasil dari penelitian Anita dan Sembiring (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Risiko Bisnis, Tingkat Likuiditas dan Ukuran perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan Jasa (sektor hotel, restoran dan pariwisata) yang terdaftar di BEI, menyimpulkan bahwa dari hasil analisis secara parsial diperoleh bawa variabel profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Variabel pertumbuhan aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Variabel risiko bisnis berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Variabel tingkat

(20)

463 likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

Dari ulasan penelitian diatas bahwa banyak penelitian yang telah menganalisis berbagai pengaruh faktor internal terhadap struktur modal, akan tetapi hasil dari penelitian tersebut belum menunjukkan hasil yang konsisten. Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Profitabilitas Dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Transportasi Di Asia Tenggara Tahun 2012-2018”.

Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 1. Struktur Modal

Menurut Brigham dan Houtson dalam jurnal Batubara dkk (2017:3), kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara risiko dan pengembalian.Struktur modal atau DER merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur total utang yang digunakan terhadap total modal perusahaan. Menurut Riyanto dalam jurnal Santoso dan Priantinah (2016:4) rumus menghitung DER yaitu:

𝐷𝐸𝑅 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba. Profitabilitas bertujuan agar suatu perusahaan memperoleh laba atau kemampuan yang semaksimal mungkin. Menurut S Munawir dalam jurnal Eviani (2015:195), menjelaskan pengertian profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.Dalam analis rasio, kemampuan menghasilakan laba dapat dikaitkan dengan penjualan, aset atau modal. Menurut Setia dalam jurnal Santoso dan Piantinah (2016:4) untuk menghitung Profitabilitas yaitu dengan rumus:

𝑅𝑂𝐴 =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

3. Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara akiva tetap dan total aktiva Weston dan Bringham dalam jurnal Eviani (2015:195). Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang secar fisik dapat dilihat keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa kegunaan (useful life) yang panjang. Aktiva tetap merupakan aktiva yang berwujud (tangble assets). Menurut Syamsuddin dalam jurnal Batubara dkk (2017:4) untuk menghitung aktiva tetap yaitu denga rumus:

(21)

Deni Sunaryo

464

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Suatu perusahaan menggunakan profitabilitas untuk menghasilkan laba sebasar-besar mungkin. Apabila tingkat keuntungan profitabilitasnya menunjukkan tingkat yang tinggi dan struktur modal yang optimal maka bisa dikatakan perusahaan akan mengalami keuntungan yang tinggi. Apabila tingkat profitabilitasnya rendah perusahaan akan menolak menggunakan hutang untuk membiayai operasionalnya dan apabila tingkat profitabilitasnya yang tinggi maka perusahaan akan menambah penggunaan hutan. Bagi para investor hal ini menjadi acuan dalam memilih berinvestasi. Jika laba suatu perusahaan kurang baik maka pihak investor bisa mengambil keputusan untuk berivestasi atau tidak.

Berdasarkan teori dan hasil penemuan tersebut maka hipotesis pertama yang diajukan sebagai berikut. Menurut Wiwik Widyaningsing, Edi Budi Santoso, & Hartono (2017): H1 : terdapat pengaruh positif dan signifikan dimensi profitabilitas terhadap struktur modal.

Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Kebanyakan perusahaan industri sebagian besar lebih memilih modalnya tertanam dalam aktiva tetap (fixed assets), untuk mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri dan sedangkan hutang sifatnya hanya pelengkap. Bisa dikatakan besarnya suatu modal sendiri harus bisa menutupi junlaj aktiva tetap dan jumlah aktiva yang lainnya yang sifatnya permanen. Pada perusahaan yang sebagian besar aktiva terdiri dari aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek.

Berdasarkan teori dan hasil penemuan tersebut maka hipoteis kedua yang diajukan sebagai berikut. Menurut I Putu Andre Sucita Wijaya & I Made Karya Utama (2014):

(22)

465

Pengaruh Profitabilitas Dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

Dalam, hal ini bisa dikatakan bahwa profitabilitas dan struktur aktiva sangatlah berpengaruh terhadap struktur modal. Suatu perusahaan membutuhkan keuntungan laba yang sangat besar dan aktiva yang tetap tidak mudah menyusut. Suatu perusahaan akan dikatakan untung jika sebisa mungkin menghasilkan laba yang besar dengan utang yang sekecil-kecilnya. Berdasarkan teori dan hasil penemuan tersebut maka hipotesis ketiga yang diajukan sebagai berikut. Sesuai dengan penelitian terdahulu dari Batubara dkk (2017):

H3 : terjadi pengaruh secara parsial profitabilitas dan struktur aktiva terhadap struktur modal.

Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:24), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam melakukan penelitian, tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:35) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Maka populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari 8 perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Asia Tenggara pada periode 2012-2018.

Tabel 1

Klasifikasi Perusahaan Sampel

No Kode Nama Emiten Jenis

Perusahaan

1 GIAA PT. Garuda Indonesia Transportasi

2 BIRD PT. Bluebird Group Indonesia Transportasi 3 CASS PT. Cardig Aero Services Tbk Indonesia Transportasi 4 TSC TASCO NYK Group Company Malaysia Transportasi

5 WPRTS WESTPORTS Malaysia Transportasi

6 POSH Pacc Offshore Services Holdings LTD

Singapura Transportasi

7 ASIMAR Asian Marine Services Public Company

Limited Thailand Transportasi 8 AVV Asia Aviation Public Company Limited

(23)

Deni Sunaryo

466

Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Deskriptif

Tabel 2 Statistik Deskriptif

Sumber: IBM SPSS versi 23

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa jumlah pengamatan pada perusahaan manufaktur sub sektor transportasi dalam penelitian ini sebanyak tujuh periode.Berdasarkan perolehan data diketahui bahwa nilai minimum struktur modal (DER) 0,17 pada perusahaan Asian Marine Services Public Company Limited Thailand pada tahun 2015, nilai maksimum sebesar 3.16 pada perusahaan PT. Bluebird Group Indonesia pada tahun 2013, dan rata-rata 58.47 dengan nilai standar deviasi sebesar .67999. Return On Assets (ROA) diperoleh dengan nlai minimum 0,10 pada perusahaan Asia Aviation Public Company Limited Thailand pada tahun 2018, nilai maksimum 84.20 pada perusahaan Asia Aviation Public Company Limited Thailand pada tahun 2012, dan rata-rata 536.46 dengan nilai standar deviasi sebesar 11.83617. Fixed Assets diperoleh dengan nilai minimum 27.09 pada perusahaan PT. Cardig Aero Services Tbk Indonesia pada tahun 2015, nilai maksimum 92.08 pada perusahaan PT. Bluebird Group Indonesia pada tahun 2015, dan rata-rata 3848.81 dengan nilai standar deviasi sebesar 16.74584.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas

(24)

467 Hasil uji normalitas terpenuhi, mengacu pada hasil uji Kolmogorov yang nilai asymp sig 2 tailed nya lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05)

Uji Multikolinieritas

Tabel 4

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: IBM SPSS versi 23

Uji multikolinearitas terpenuhi karena setiap variabel memiliki nilai tolerance lebih besar > 0,10 dan nilai VIF yang di bawah< 10

Uji Autokorelasi

Tabel 5

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: IBM SPSS versi 23

Hasil uji auto korelasi menunjukkan nilai durbin watson (DW) sebesar 1,608 yang menunjukkan bahwa nilai DW berada di antara dl (1,49541) sampai du (1,64295). Nilai DW tersebut berada pada daerah hasil yang tidak bisa ditentukan ada atau tidaknya masalah autokorelasi positif atau negatif. Jadi penelitian tetap dapat dilanjutkan.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas

(25)

Deni Sunaryo

468 Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa data sudah menyebar dibawah dan diatas angka nol dan tidak membentuk pola.

Analisis Data

Analisis Regresi Berganda

Tabel 6

Hasil Analisis Regresi Berganda

Sumber: IBM SPSS versi 23

Regresi berganda menggunakan data pada kolom unstandardize coefficient B hasil t (kolom t) menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel pada hipotesis 1 dan 2 (2,715/2,829>2,00575) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,009/0,007< 0,05). Artinya hipotesis 1 dan 2 diterima/didukung.

Dari hasil-hasil analisis regresi tersebut maka dapat dibentuk suatu model estimasi sebagai berikut:

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Koefisien konstanta menunjukkan nilai sebesar 3,489 artinya ROA dan Total Asset nilainya sama dengan nol, maka tingkat atau besarnya DER nilainya sebesar 3,489 2. Koefisien pada ROA (X1) menunjukkan nilai sebesar -0,158 yang artinya jika

ROA meningkat 1, maka DER akan mengalami penurunan sebesar 0,158

3. Koefisien Total Asset (X2) menunjukkan nilai sebesar -0,810 yang artinya jika Total Asset meningkat 1, maka DER akan mengalami penurunan sebesar 0,810.

Uji Hipotsis Uji Parsial (Uji t)

Tabel 7

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Sumber: IBM SPSS versi 23

(26)

469 Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

 Nilai thitung < ttabel (2,715 > 2,00575) dan signifikan > 0,05 (0,009 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ROA secara parsial berpengaruh terhadap DER.

 Nilai thitung < ttabel (2,829 > 2,00575) dan signifikan > 0,05 (0,007 < 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Total Asset secara parsial berpengaruh terhadap DER.

Uji Simultan (Uji f)

Tabel 8

Hasil Uji Simultan (Uji f)

Sumber: IBM SPSS versi 23

Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yaitu 6,348 > 3,17, dan nilai signifikansinya yang lebih kecil dari pada 0,05 (0,003 < 0,05). Artinya semua variabel X berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y.

Uji Koefisien determinasi (R2)

Tabel 9

Hasil Uji Koefisien determinasi (R2)

Sumber: IBM SPSS versi 23

Nilai R2 menunjukkan bahwa variabel Y dipengaruhi oleh seluruh variabel X sebesar 19,3%, sisanya80,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 23 diperoleh thitung sebesar 2,715 dengan nilai signifikansi 0.009 > 0.05 dan berdasarkan tabel distribusi t diperoleh ttabel sebesar 2,00575 dan thitung2,715 > 2,00575 maka H1 diterima, jadi dapat dijelaskan bahwa Profitabilitas (X1) secara

(27)

Deni Sunaryo

470 parsial berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y).Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wicaksono (2017) yang menyatakan bahwa hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variable profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2016.Hasil penelitian serupa juga diungkap oleh Marfuah dan Nurlaela (2017), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan cosmetics and house hold di bursa efek Indonesia.

Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 23 diperoleh thitung sebesar 2,829 dengan nilai signifikansi 0.007 > 0.05 dan berdasarkan tabel distribusi t diperoleh ttabel sebesar 2,00575 dan thitung 2,829 > 2,00575 maka H2 diterima, jadi dapat dijelaskan bahwa Struktur Aktiva (X2) secara parsial berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y). Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Batubara dkk (2017) menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Eviani (2015) yang menyatakan bahwa struktur aktiva tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sruktur modal dikarenakan struktur aktiva pada perusahaan manufaktur tidak mengalami kenaikan yang signifikan selama periode 2011-2013. Hal ini menyebabkan manajemen tidak terlalu memperhatikan struktur aktiva dalam membuat kebijakan hutang baru.

Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 23 diperoleh uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yaitu 6,348 > 3,17, dan nilai signifikansinya yang lebih kecil dari pada 0,05 (0,003 < 0,05). Artinya semua variabel X berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riski Batubara, dkk (2017) menyatakan bahwa variabel-variabel bebas yaitu struktur aktiva (X1), ukuran perusahaan (X2), dan profitabilitas (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji t variabel profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0.009 < 0.05, jadi

secara parsial variabel profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Asia Tenggara Periode 2012-2018.

2. Berdasarkan hasil uji t variabel struktur aktiva dengan tingkat signifikansi 0.007 < 0.05, jadi secara parsial variabel struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Asia Tenggara Periode 2012-2018.

(28)

471

3. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel

yaitu 6,348 > 3,17, dan nilai signifikansinya yang lebih kecil dari pada 0,05 (0,003 < 0,05). Artinya semua variabel X berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y.

Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang akan diberikan diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan penelitian diatas bahwa variabel profitabilitas (X1) dan struktur aktiva (X2) berpengaruh secara negatif terhadap struktur modal (Y). Perusahaan harus meningkatkan nilai ROA dan FA agar nilai DER kurang dari 1,00 dan tidak terjadi kenaikan nilai DER. 2. Bagi Investor

Bagi investor diharapkan memperhatikan veriabel profitabilitas dan struktur aktiva. Dengan profitabilitas dan struktur aktiva yang tinggi maka semakin baik pula stuktur modal perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel bebas yang lainnnya seperti, ukuran perusahaan, Likuiditas, Growth Opportunnity dan menambah jumlah periode sehingga mendapatkan informasi yang berbeda tentang pengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Daftar Rujukan

Sumber Jurnal dan Buku:

Anita, D., & Sembiring, G. A. (2016). "Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Risiko Bisnis, Tingkat Likuditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan Jasa (Sektor Hotel, Restoran dan Pariwisata) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014". Procuratio: Jurnal Ilmiah Manajemen, 4(4), 415-433.

Benkraiem, R., & Gurau, C. (2013). "How do corporate characteristics affect capital structure decisions of French SMEs?". International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research.

Dewi, A. S. (2013). "Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan". E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 04. No. (02). Eviani, A. D. (2016). "Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Dividend Payout Ratio, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal". Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, 11(2).

Ghozali, Imam. 2012. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS". Yogyakarta: Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. (2013). "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi". Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2016). "Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8)". Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. J akarta:PT. Rajagrafindo Persada.

(29)

Deni Sunaryo

472 Mallisa, M., & Kusuma, H. (2017). "Capital structure determinants and firms’ performance: empirical evidence from Thailand, Indonesia and Malaysia". Polish Journal of Management Studies, 16.

Mardiansyah, T. (2012). "Pengaruh Profitabilitas dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal Perusahaaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Owolabi, S. A., & Inyang, U. E. (2013). "International pragmatic review and assessment of capital structure determinants". Kuwait Chapter of Arabian Journal of Business and Management Review, 33(855), 1-14.

Pasaribu, M. Y., & Sulasmiyati, S. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014. Jurnal administrasi bisnis, 35(1), 154-164.

Pratiwi Batubara, R. A., dkk. (2017). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis, 50(4), 1-9.

Putra, D. E., & Kesuma, I. K. W. (2012). "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Pertumbuhan terhadap Struktur Modal Industri Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Ekonomi. Bali: Universitas Udayana.

Rahmiati, R., & Sari, W. (2013). "Pengaruh Capital Expenditure, Struktur Modal dan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 2(1). Marfuah, S. A., & Nurlaela, S. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Asset,

Profitabilitas Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Perusahaan Cosmetics And Household Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 18(01).

Santoso, Y., & Priantinah, D. (2016). "Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Likuiditas dan Growth Opportunity terhadap Struktur Modal Perusahaan". Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 4(4).

Sisilia Christi1, F. T. (t.thn.). "PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR

MODAL (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2014)". e-Proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 .

Sugiyono. (2014). "Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D". Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, I., & Ardini, L. (2017). "Pengaruh growth opportunity, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur modal". Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(4).

Wicaksono, D. A. (2017). "Pengaruh Prifitabilitas, Likuiditas dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2016)". Simki-Economic. Vol. 01. No. (03).

Wicaksono, I. P. (2014). "Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Serta Harga saham". E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana. Vol. 06. No. (03) .

Widyaningsih, W., Santoso, E. B., & Hartono, H. (2017). PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, PROFITABILITAS DAN

(30)

473 LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDI KASUS TAHUN 2012-2014). Journal Of Accounting, 3(3).

Wijaya, I. P. A. S., & Sucita, P. A. I made Karya Utama. 2014. "Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Strukur Modal Serta Harga Saham". E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hal, 514-530

(31)

Apren Holomoan Hutasoit, Sugianta Ovinus Ginting, Eric

474

Kualitas Layanan, Promosi, Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan

Nasabah PT Bank BTPN Tbk Cabang Medan

Apren Halomoan Hutasoit

STIE Mikroskil

Sugianta Ovinus Ginting

STIE Mikroskil

Eric

STIE Mikroskil

apren.halomoan@mikroskil.ac.id

Abstrak

Persaingan perbankan dalam mendapatkan nasabah tentu tidak lepas dari kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Kenyamanan nasabah akan menjadi hal utama yang akan membentuk keinginan calon nasabah untuk menjadi nasabah yang tetap melakukan transaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas layanan, promosi dan citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah PT Bank BTPN Tbk Cabang Medan, baik secara simultan maupun parsial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah nasabah Bank BTPN yang sudah bergabung pada Bank BTPN selama 2 tahun pada periode Januari 2017- Desember 2019 berjumlah 559 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 233 orang. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Citra perusahaan secara parsial tidak pengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Kualitas layanan, promosi dan citra perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

Kata Kunci: Kualitas Layanan, Promosi, Citra Perusahaan, Kepuasan Nasabah

Pendahuluan

Persaingan perbankan dalam mendapatkan nasabah tentu tidak lepas dari kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Kenyamanan nasabah akan menjadi hal utama yang akan membentuk keinginan calon nasabah untuk menjadi nasabah yang tetap melakukan transaksi. Peran bank di dalam perekonomian sangat penting dalam mendukung proses pengeluaran dan pemasukan dana dari masyarakat. Bank juga memiliki peran sentral di dalam mendukung kemajuan ekonomi di Indonesia.

Dalam dunia perbankan kepuasan sangat diperlukan untuk meningkatkan dana bank. Kepuasan merupakan tingkat perasaaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk jasa yang diterima dengan yang diharapkan. Dengan terciptanya kepuasan nasabah dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara bank dan nasabahnya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi nasabah membeli produk lain di bank yang sama dan terciptanya loyalitas nasabah dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi bank. Apabila nasabah tidak puas maka nasabah akan beralih ke bank lain.

Gambar

Gambar 2 Phylantropic storytelling pada instagram
Gambar 4 : Customer Led-Storytelling Syarihub pada Instagram  Sumber : akun Instagram Syarihub.id (2018)
Gambar 6. Immersial Story Telling atau Visual Story Telling pada liputan televisi  Narasi (2) :
Gambar 7. Immersial Story Telling atau Visual Story Telling pada liputan televisi  Narasi (3) :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai kerapatan mutlak (KM) tertinggi pada perlakuan yellow trap sebesar 887 ekor dengan famili Cecidomyiidae dengan nilai kerapatan relatif (KR) yaitu 57,44%

Penelitian oleh Ruthdiah Aprilia dengan judul Kontrol Kualitas Hasil Pengukuran Pihak Ketiga Pada PTSL Tahun 2017 di Kabupaten Semarang adalah bagaimana Kontrol

Dari keseluruhan data titik sampel Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo yang diperoleh pada Tabel 4 maka diketahui nilai erosi yang tertinggi

Hasil dari penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Suyitno (2018), yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

Hal ini dapat disebabkan karena konsentrasi yang digunakan pada perlakuan daun sirsak paling tinggi sedangkan konsentrasi yang digunakan pada akar tuba paling

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Kupang, empat (4) perspektif konsep Balanced Scorecard

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Syahfitri (2008) yang mengatakan bahwa Unsur hara P berpengaruh terhadap produksi karena unsur hara P mempunyai fungsi yang

Selain, itu jumlah pengguna layanan media sosial pada tahun 2018 mengalami peningkatan, pertumbuhan sosial media tahun ini mencapai 13 persen jumlah pengguna total mencapai 3 miliar,