• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EKSISTENSI ISLAMIC RELIEF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II EKSISTENSI ISLAMIC RELIEF"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

EKSISTENSI ISLAMIC RELIEF

Sebelum masa perang dunia ke dua, Organisasi Non-Pemerintah atau biasa disebut NGO/LSM masih belum bermunculan. Namun setelah runtuhnya Uni Soviet yaitu sekitar tahun 1980, NGO mulai banyak bermunculan. Bahkan pada tahun 1909, jumlah NGO jumlah NGO di dunia hanya sekitar 176 organisasi. Namun, setelah runtuhnya Uni Soviet atau pasca perang dingin, jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup drastic yaitu sekitar 28.000 organisasi pada tahun 1993. Tidak ketinggalan Organisasi Islam Internasional juga ikut meramaikan kemunculan NGO di dunia. Beberapa diantaranya yaitu Islamic Relief, Hisbut Tahrir, Ikhwanul Muslimin dan lain-lain.

Pada Bab ini akan dijelaskan Islamic Relief memiliki banyak peran dalam masalah kemanusiaan. Akan terdapat beberapa sub bab yang menjelaskan tentang Islamic Relief, yaitu pada sub bab pertama akan dijelaskan tentang profil dari Islamic Relief. Kemudian pada sub bab kedua akan dijelaskan tentang Visi dan Misi dari Islamic Relief. Pada sub bab ketiga akan dipaparkan program kerja dari Islamic Relief. Dan pada sub bab terkahir akan dijelaskan tentang Islamic Relief di United Kingdom.

(2)

11

A. Profil Islamic Relief

1. Sejarah berdirinya Islamic Relief

Islamic Relief adalah sebuah organisasi islam internasional yang memiliki perhatian pada permasalahan kemanusiaan dengan berdasarkan pada nilai-nilai Islam dalam menjalankan program serta kegiatannya. Islamic Relief didirikan oleh para cendekiawan muslim di Inggris pada tahun 1984 dan memiliki markas besar di Birmingham, Inggris. Pada awal berdirinya Islamic Relief adalah untuk merespon kelaparan yang ada di Afrika. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan dan program dari Islamic Relief berkembang mengikuti isu-isu yang muncul. Islamic Relief mendapatkan dana pertamanya dengan cara meminta uang dari rumah ke rumah dan masjid ke masjid. Dimana uang tersebut digunakan untuk membelikan makan untuk orang yang kelaparan. Dan akhirnya pada tahun 1985, Islamic Relief merealisasikan proyek pertamanya yaitu dengan mensponsori peternakan ayam yang ada di Sudan. Dan pada tahun itu juga, Hany El Bana selaku pendiri Islamic Relief menyewa kantor kecil di Moseli, Birmingham, yang kemudian dengan uang £100.000 mulai menjalankan kegiatannya dalam merespon kelaparan.1

Sejak menerima donasi pertamanya pada tahun 1984, Islamic Relief selalu berupaya untuk memberikan bantuan kepada jutaan orang yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang ras, suku, bangsa, negara maupun agama.2 Hal ini terinspirasi dari kepercayaan terhadap islam dan nilai-nilai yang dimiliki oleh Islam.

1www.islamic-relief.org diakses pada 8 Maret 2017 2

(3)

12

Berdasarkan nilai yang terkandung dalam Islam tersebut, Islamic Relief meyakini bahwa orang yang memiliki kelebihan dalam hal harta, memiliki kewajiban untuk membantu orang yang tidak mampu tanpa membedakan ras, bangsa, agama atau apapun itu.

Islamic Relief pada awalnya memulai kontribusi mereka pada penanggulangan bencana sdan menyediakan bantuan pada korban kekeringan, gempa, banjir dan konflik. Bersama dengan penanggulangan bencana ini, Islamic Relief juga bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat miskin dalam jangka panjang. Islamic Relief tidak ingin hanya datang memberikan bantuan kepada korban bencana tersebut, tetapi ingin membangun kembali kehidupan mereka agar dapat hidup dengan sejahtera.

Maka sejalan dengan program bantuan bencana tersebut, Islamic Relief juga melaksanakan program pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) seperti penyediaan air, makanan, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan yang berkelanjutan, program bantuan untuk anak yatim dan membantu masyarakat untuk mendapatkan mata pencaharian agar kebutuhan hidup mereka terpenuhi. Selain bantuan kepada masyarakat langsung, Islamic Relief juga membantu masyarakat untuk mengurangi resiko terjadinya bencana lagi di masa yang akan datang. Islamic Relief memberikan pembelajaran mengenai bencana yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.

(4)

13

Selama 32 tahun berdirinya, Islamic Relief telah tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam non-state terbesar di dunia. Beberapa pencapaian terbesar Islamic Relief selama perjalanannya, yaitu:

a. 1984 : Islamic Relief didirikan dengan donasi pertamanya sebesar £20. b. 1986 : Memulai beberapa program yang tetap berlanjut sampai saat ini, di

antaranya pembiayaan anak yatim dan distribusi hasil qurban. Pada tahun ini juga Islamic Relief mulai bekerja di Pakistan, Afganistan dan Malawi. c. 1993 : Koran Inggris The Independent memberikan dana sebesar £37,000

kepada Islamic Relief Bosnia.

d. 1994 : NGO Muslim pertama yang menerima dana dari pemerintah Inggris untuk program Training Centre di Sudan sebesar £180,000.

e. 1996 : Menerima donasi berupa pakaian untuk didaur ulang dan dijual. f. 1999 : Menandatangani The Red Cross Code of Conduct, yang merupakan

standar internasional dalam bekerja di zona penanggulangan bencana. g. 2005 : Bergabung dalam Disaster Emergencies Committee Inggris dimana

merupakan lembaga amal muslim pertama. h. 2013 : Membiayai 30.000 yatim piatu.

i. Sampai saat ini : merespon keaadaan darurat yang terjadi di berbagai belahan dunia, yaitu seperti Tsunami di Asia tahun 2004, Kashmir tahun 2005, Banjir di Pakistan tahun 2010, kelaparan di Somalia tahun 2011, sampai konflik di Suriah.

(5)

14 2. Visi Misi Islamic Relief

Sebagai sebuah organisasi kemanusiaan yang independen, Islamic Relief telah mengabdi pada kegiatan kemanusiaan selama lebih dari 30 tahun. Dengan keberadaannya di lebih dari 40 negara di dunia, Islamic Relief berusaha untuk membuat dunia menjadi lebih baik dan lebih adil bagi 3 miliar orang yang masih hidup dalam kemiskinan.3Hal ini dilakukan demi tercapainya visi dari Islamic Relief.

Adapun visi dari Islamic Relief terinspirasi dari agama Islam dan bekerja menurut nilai-nilai yang dimiliki. Islamic Relief membayangkan sebuah dunia yang peduli pada pemberdayaan masyarakat, kewajiban sosial dapat terpenuhi dan orang-orang peka pada penderitaan yang dialami oleh orang lain.

Sedangkan Misi dari Islamic Relief, dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam, Islamic Relief akan melakukan mobilisasi terhadap sumber daya yang ada, membangun kerjasama dan mengembangkan kapasitas lokal, karena Islamic Relief bekerja untuk:

a. Memberdayakan masyarakat untuk mengurangi dampak dari bencana, yaitu dengan mempersiapkan mereka jika bencana terjadi dan menanggapinya dengan memberikan bantuan, perlindungan serta pemulihan.

b. Memajukan pembangunan yang terintegrasi dan pemeliharaan lingkungan dengan fokus pada kehidupan yang berkelanjutan.

c. Mendukung pihak yang terpinggirkan serta lemah untuk menyuarakan kebutuhan mereka dan mencari akar penyebab dari kemiskinan.

3

(6)

15

Dengan mengikuti nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah, Islamic Relief Worldwide berusaha mewujudkan sebuah dunia dimana kepedulian antar sesama diberdayakan, kewajiban sosial dapat terpenuhi, dan bagi orang yang memiliki kekayaan lebih memiliki kewajiban untuk membantu yang orang-orang yang membutuhkan. Secara spesifik, nilai-nilai tersebut meliputi:4

a. Ketulusan-Ikhlas : Dalam merespon kemiskinan serta penderitaan, upaya Islamic Relief Worldwide didorong oleh rasa keikhlasan terhadap Allah SWA, serta kewajiban untuk membantu sesama manusia.

b. Keunggulan-Ihsan : Tindakan Islamic Relief dalam menghadapi kemiskinan ditandai dengan keungulan dalam kegiatan serta memberikan perlakuan yang layak bagi orang yang dibantu.

c. Kasih sayang-Rahma : Islamic Relief Worldwide percaya bahwa perlindungan dan kesejahteraan hidup setiap orang adalah sesuatu hal yang sangat penting dan Islamic Relief Worlwide harus bergabung dengan aktor-aktor kemanusiaan lainnya untuk melakukan kerjasama dalam merespon penderitaan yang ditimbulkan oleh bencana, kemiskinan dan ketidakadilan. d. Keadilan-Adl : Kegiatan Islamic Relief Worldwide memungkinkan orang dan

lembaga untuk membantu untuk memenuhi hak-hak orang miskin dan lemah. Bagi orang-orang yang telag direbut kebebasannya, Islamic Relief Worldwide memberdayakan kembali potensi yang telah diberikan oleh Allah SWT, dan mengembangkan kemampuan serta sumber daya yang mereka miliki.

4

(7)

16

e. Kepercayaan-Amana : Islamic Relief Worldwide menjunjung tinggi pemeliharan pada bumi dan sumberdayanya yang telah diamanatkan oleh Allah SWT, dan kepercayaan orang terhadap Islamic Relief menempatkan organisasi ini sebagai praktisi kemanusiaan dan pembangunan yang transparan serta bertanggung jawab.

3. Program Kerja Islamic Relief

Membantu dan memenuhi kebutuhan dasar orang-orang yang kekurangan di seluruh dunia merupakan proyek utama dari Islamic Relief Worldwide. Islamic Relief juga aktif memberikan bantuan kepada korban perang atau warga sipil yang terdapat di wilayah konflik. Selain itu membantu korban bencana alam dan anak anak berkebutuhan khusus. Tidak lupa juga Islamic Relief memperhatikan masalah pendidikan yang tidak didapatkan oleh anak-anak. Beberapa tahun terakhir ini, Islamic Rief Worldwide mulai mengkampanyekan masalah perubahan iklim yang terjadi secara ekstrim.

Setiap tahunnya, Islamic Relief memiliki program kerja tahunan dan strategi jangka panjang dan akan dievaluasi setiap akhir periode atau setelah program tersebut selesai lalu dilaporkan dalam bentuk annual report. Ada bermacam-macam bentuk bantuan yang diberikan oleh Islamic Relief. Beberapa di antaranya adalah bantuan pendidikan, kesehatan, pengairan dan sanitasi, ekonomi, pembangunan daerah tertinggal, kesejahteraan anak yatim dan tanggap darurat berupa konflik atau bencana alam. Adapun bantuan yang diberikan oleh Islamic Relief secara rutin adalah zakat fitrah, daging qurban, serta zakat mal.

(8)

17

Sejak awal berdirinya, Islamic Relief telah melakukan banyak proyek kemanusiaan yang sangat membantu. Pada tahun 2003, Islamic Relief telah banyak membantu menstabilkan kondisi pasca perang di Irak. Hal ini dilakukan juga di Bosnia dan Herzegovina, dimana saat itu terjadi perang etnis. Pasca perang etnik tersebut, Islamic Relief memberikan modal kepada masyrakat Bosnia dan Herzegovina untuk mengembalikan kestabilan ekonomi mereka.

Berikut ini adalah proyek-proyek yang dilakukan Islamic Relief

Worldwide sejak tahun 2003 sampai dengan rencana kerja tahun 2015:

a. TAHUN 2003

1. Membangun kembali infrastruktur di Bosnia dan Herzegovina pasca perang etnis serta memberi modal bagi masyarakatnya untuk mengembalikan kestabilan ekonomi.

2. Memberikan sumbangan pada anak-anak yatim di Sudan dengan memenuhi kebutuhan dasar mereka melalui program one to one

sponsorship programme.

3. Melakukan integrated care programme for traumatised children bagi anak-anak penderita trauma atas krisis Palestina berupa dukungan psikologi, sosial, dan pendidikan.

4. Membantu mengembalikan kondisi pasca perang di Iraq.

5. Memprakarsai program integrasi pembangunan desa di Pakistan demi membangkitkan perekonomian dan meningkatkan standar hidup masyarakatnya.

(9)

18

6. Memberi bantuan tanggap bencana dan investasi masa depan berupa pendidikan di Afghanistan untuk kelangsungan pembangunan negara tersebut.

7. Memberikan pertolongan bencana gempa di Algeria, serta kekeringan di Malawi, Pakistan, dan Afghanistan.

b. Tahun 2005

1. Memberikan bantuan pada korban gempa yang terjadi di Indonesia dan Sri Lanka berupa bantuan tenda, membangun rumah tahan gempa, membuat sanitasi air, dan proyek pendidikan.

2. Memberikan bantuan pada korban gempa di India, Pakistan, dan Afghanistan berupa bantuan tenda, makanan, pakaian hangat dan kebutuhan kebutuhan lainnya. Islamic Relief juga memberikan bantuan kesehatan berupa klinik darurat dan obat-obatan. Bekerjasama dengan UNICEF, Islamic Relief menyediakan air yang bersih untuk korban gempa.

3. Nigeria dan Mali Utara mengalami kekeringan yang cukup hebat dan terserang oleh hama belalang. Menyebabkan orang-orang kekurangan pangan untuk dikonsumsi. Islamic Relief pun mengirimkan sekitar 10 ton bantuan pangan ke Nigeria dan 95 ton ke Mali Utara. Kelaparan yang terjadi juga menyebabkan penduduk rentan sakit, sehingga Islamic Relief menyediakan pengobatan gratis untuk yang membutuhkan.

(10)

19

4. Memberikan bantuan makanan kepada warga yang terkena dampak dari banjir yang disebabkan oleh sungai Wave Shebelle di Ethiopia. 5. Kekeringan terjadi di Mali Selatan, sehingga Islamic Relief

memberikan bantuan makanan berupa sereal dan bibit untuk ditanam.

6. Sudah dua puluh tahun terjadi konflik di Sudan Selatan dan menyebabkan jutaan orang kehilangan nyawanya. Untuk membantu meringankan dampak dari konflik ini, Islamic Relief membuka pusat perawatan kesehatan serta merehabilitasi unit kesehatan yang ada dengan memasok obat-obatan. Islamic Relief juga mendanai pembangunan sekolah dan biaya operasional sekolah untuk perempuan.

7. Krisis kemanusiaan yang terjadi di Irak tercadi sangat parah. Islamic Relief menanggapi keadaan darurat ini dengan mendistribusikan makanan dan juga perlengkapan kesehatan ke rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan lainnya.

c.

Tahun 2006

1. Program terhadap anak-anak, meliputi penanganan terhadap anakanak korban perang dan trauma di Bosnia dan Herzegovina, merawat anak-anak pengidap HIV/AIDS, dan membantu anak-anakanak-anak berkebutuhan khusus.

(11)

20

2. Program pendidikan, antara lain mendirikan Hajj Shamia di Albania, Mendukung pendidikan bagi kaum perempuan di Somalia dan Sudan. 3. Program kesehatan dan penyediaan air melalui bantuan kesehatan bagi

anak-anak di Nigeria, mendukung kesehatan ibu di Asia, dan mendukung drug dependent woman di Afghanistan.

4. d. Program kemandirian ekonomi, yaitu memberikan support ekonomi di Eropa Timur, Mali, dan Sri Lanka.

5. Pertolongan darurat bagi negara-negara yang terkena dampak perang dan bencana alam di Libanon, Jawa, Pakistan, Iraq, dll. f. Program bantuan kemanusiaan di Bangladesh, Pakistan, Somalia, mengadakan forum kemanusiaan, dll.

d. Tahun 2007-2009

1. Peningkatan respon terhadap situasi tanggap darurat

2. Program peduli anak yatim dan kebutuhan anak-anak untuk menyelamatkan jiwa dan mental dari dampak perang, kelaparan, dan HIV/AIDS.

3. Dukungan terhadap pendidikan melalui penyediaan akses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

4. Penyediaan akses air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan.

5. Bersama dengan penduduk lokal untuk mengatasi permasalahan ekonomi dengan memberikan pelatihan keterampilan dan pinjaman modal tanpa bunga.

(12)

21

6. Meningkatkan kepedulian dan mendukung isu-isu kemanusiaan melalui program pengembangan kebijakan, penelitian, lobby dan kampanye.

e. Tahun 2011-2015

Untuk tahun 2011-2015, Islamic Relief Worldwide memiliki startegi global untuk mengurangi masalah kemanusiaan yang terjadi. Terdpat 4 strategi yang diterapkan Islamic Relief, yaitu:

1. Melindungi kehidupan dan martabat (Protecting life and dignity) Bagi jutaan orang yang terjebak konflik dan bencana alam sampai tahun 2015 telah menganggap Islamic Relief sebagai penolong kehidupan. Selama lebih dari 30 tahun memiliki pengalaman dalam pemberian bantuan kemanusiaan darurat, Islamic Relief menyelamatkan nyawa dan membantu melindungi masyarakat untuk menghadapi bencana di masa depan.

2. Pemberdayaan Masyarakat (Empowering Communities)

Bekerja di lokasi termiskin di dunia, Islamic Relief meningkatkan kesempatan masyarakat untuk hidup dengan menjalankan proyek yang mampu memberikan akses terhadap air, sanitasi dan perawatan kesehatan. Dan memungkinkan orang-orang untuk membangun masa depannya karena Islamic Relief menyediakan pendidikan dan mengarahkan untuk masyarakat mendapatkan mata pencaharian.

(13)

22

3. Mengkampanyekan perubahan (Campaigning for change)

Selain kegiatan Islamic Relief utnuk menghilangkan kemiskinan di dunia, Islami Relief juga mengkampanyekan tentang perubahan Iklim dan mendorong dunia agar bisa menjadi lebih aman. 4. Memperkuat keluarga Islamic Relief (Strengthening the Islamic Relief

partnership)

Islamic Relief terus menjalin kerjasama dengan aktor-aktor kemanusiaan lainnya, karena hal tersebut merupakan strategi utama untuk menuju perubahan yang nyata.

Adapun beberapa hal yang telah dilakukan oleh Islamic Relief pada periode 2011-2015 adalah:

1. Membuat kamp-kamp penampungan di Chad bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik Afrika Tengah

2. Memberikan bantuan kepada orang-orang pnderita gizi buruk di wilayah barat laut Nigeria

3. Memperbaiki akses air di Mali akibat konflik dan gagal panen

4. Memberikan bantuan tunai dan membuat mata pencaharian baru pada keluarga-keluarga di Bangladesh yang menjadi korban banjir

5. Memberikan bantuan berupa kebutuhan makanan, kebutuhan dapur, selimut kepada korban gempa di Nepal dan Pakistan

6. Bantuan kayu bakar, makanan, peralatan kebersihan, kepada korban-korban banjir bandang, longsor dan gempa bumi di Afghanistan serta

(14)

23

membuat kamp-kamp pengungsian untuk menghindarkan para korban dari cuaca musim dingin

4. Struktur Organisasi Islamic Relief

Sebagai suatu organisasi, Islamic Relief tentunya memiliki struktur organisasi. Islamic Relief memiliki struktur organisasi yang terdiri dari dewan pengawas, dewan direksi, dan relawan. Dewan direksi terbagi lagi menjadi beberapa divisi, yaitu direktur umum, direktur Islamic Relief UK, direktur divisi keuangan dan pelayanan, direktur program internasional dan direktur sumber daya manusia. Selain itu, Islamc Relief banyak menerima relawan-relawan yang ingin mengabdikan dirinya demi membantu kemanusiaan.

Dalam divisi keuangan dan pelayanan di Islamic Relief bertugas untuk mengatur keuangan dengan membuat laporan keuangan dan memperkirakan pendapatan-pengeluaran internal. Divisi keuangan juga bertugas melakukan pengembangan dan pemeliharaan terhadap strategi, logistic dan aset Islamic Relief yang akan mempengaruhi efektivitas dan efiesiensi Islamic Relief dalam menjalankan misi-misi kemanusiaan. Divisi ini pula memberikan nasehat hukum organisasi dalam setiap misi yang akan dijalankan.

Divisi Program Internasional merupakan divisi yang bertugas memberikan pemenuhan kebutuhan sosial-ekonomi serta masalah kemanusiaan. Divisi ini akan memastikan Islamic Relief bergerak cepat dalam menghadapi kondisi

(15)

24

kemanusiaan darurat. Ada program-program tahunan jangka panjang yang dibuat dan akan dijadikan acuan kinerja staf Islamic Relief dalam menjalankan tugas.

Selanjutnya, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia memilik tugas yang bersifat dinamis karena menjadi bagian yang menyediakan sumber daya manusia untuk tergabung sebagai staf Islamic Relief. Mereka menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dengan melakukan evaluasi dan memastikan bahwa staf tersebut akan memberikan konstribusi besar pada setiap program Islamic Relief.

Untuk meningkatkan kualitas bantuan yang diberikan kepada orang-orang yang dibutuhkan, Islamic Relief Worldwide mendirikan “Islamic Relief Academy”. Islamic Relief Academy adalah sebuah badan riset milik Islamic Relief yang berfungsi untuk meninjau dan mempelajari kualitas program yang dilaksanakan. Lembaga ini akan mempelajari, meneliti dan mengembangkan hubungan antara teori dengan praktek kemanusiaan yang dilakukan oleh Islamic Relief. Hal ini dimaksudkan agar program-program yang sudah dimiliki oleh Islamic Relief dapat ditingkatkan kualitasnya di masa depan. Selain melakukan peninjauan terhadap program-program Islamic Relief, lembaga ini juga berperan dalam memfasilitasi pelatihan staf Islamic Relief Worldwide di berbagai tingkatan, menstimulasi upaya advokasi, dan memimpin pembangunan dan pemberian bantuan berdasarkan pandangan Islam.

(16)

25

Islamic Relief merupakan salah satu NGO besar yang ada di dunia, yang telah bekerja di lebih dari 40 negara dengan cara memberikan bantuan kemanusiaan, mengkampanyekan perubahan dan mengembangkan program jangka panjang. Dalam menjalankan program-program kemanusiaannya, Islamic Relief mendirikan kantor pusatnya di Birmingham, Inggris. Namun selain di Inggris, untuk mempermudah pekerjaannya, Islamic Relief juga mendirikan kantornya di beberapa negara, seperti:

1. Afrika Selatan 2. Australia 3. Belanda 4. Belgia 5. Irlandia 6. Itali 7. Jerman 8. Kanada 9. Malaysia 10. Mauritius 11. Spanyol 12. Swedia 13. Swiss 14. USA

(17)

26

Tidak hanya di negara-negara yang sudah disebutkan di atas saja. Islamic Relief Worldwide juga menjalankan programnya di negara-negara berikut:

1. Afghanistan 2. Afrika Tengah 3. Albania 4. Bangladesh

5. Bosnia and Herzegovina 6. Chad 7. China (Tiongkok) 8. Ethiopia 9. Haiti 10. India 11. Indonesia 12. Irak 13. Kenya 14. Kosovo 15. Lebanon 16. Libya 17. Malawi 18. Mali 19. Mesir 20. Nigeria

(18)

27 21. Pakistan 22. Paliestina 23. Philipina 24. Rusia 25. Somalia 26. Srilanka 27. Sudan 28. Sudan Selatan 29. Tunisia 30. Yaman 31. Yordania

5. Kerjasama/Partnership Islamic Relief

Sebagai upaya perlindungan terhadap kemanusiaan, banyak NGO-NGO lain yang juga menangani masalah yang sama seperti Islamic Relief. Di Setiap kegiatan mereka satu sama lain saling memberikan dukungan dalam kegiatan maupun program yang dilaksanakan. Begitu juga dengan Islamic Relief disetiap kegiatan dan program yang berusaha dilaksanakannya, Ia bekerjasama dengan beberapa pihak. Ada beberapa instansi dan organisasi-organisasi internasional, diantaranya :

1. Al Eslah Society – Human Welfare Committee, Bahrain 2. Arab League

3. Australian Development Agency

(19)

28 5. CARE

6. Christian Aid

7. Common Humanitarian Fund

8. Department for International Development (DFID) 9. Emirates Airlines

10. European Commissions 11. Human Aid

12. Human Concern International

13. International Committee of the Red Cross (ICRC) 14. International Development Relief Foundation (IDRF) 15. International Islamic Charitable Organization

16. Islamic Development Bank

17. Norwegian Ministry of Foreign Affairs 18. Oxfam

19. People in Aid 20. Qatar Charity 21. Qatar Government 22. Qatar Red Crescent

23. Reach out to Asia (ROTA) 24. Save the Children (UK)

25. Sheikh Abdullah Al Nouri Charity Society

26. Swedish International Development Agency (SIDA)

(20)

29

28. UN: UNAMID, UNDP, UNHABITAT, UNICEF, UNHCR, UNMACC, UNFPA, UNOCHA, UNWFP dan UNWHO

6. Sumber Dana Islamic Relief

Keberhasilan sebuah NGO dalam menjalankan program-programnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang cukup berpengaruh adalah keuangan atau dana dari NGO tersebut. Dana yang didapatkan oleh sebuah NGO dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kegiatan amal, pendonor, kampanye-kampanye dan lain sebagainya, baik itu online maupun tidak.Dana terbesar yang didapatkan oleh Islamic Relief umumnya berasal dari institusi-institusi pendonor serta keluarga Islamic Relief Global. Selain mendapatkan dana dari pendonor, Islamic Relief juga memiliki TIC International dimana Islamic Relief mendaur ulang pakaian-pakaian yang disumbangkan untuk dijual kembali. Lalu keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan digunakan untuk program-program Islamic Relief. Dana-dana yang telah dikumpulkan akan dikelola oleh Islamic Relief menjadi bantuan berbentuk makanan, minuman, obat-obatan dan barang lainnya yang dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

B. Eksistensi Islamic Relief

Islamic Relief merupakan sebuah NGO yang berlabel Faith-Based Organization muslim. Tentu banyak tantangan yang dihadapi oleh Islamic Relief karena masih banyak pihak yang masih memandang skeptis pada hal ini. Padahal dalam menjalankan kegiatannya, Islamic Relief tidak pernah membeda-bedakan lapisan masyarakat yang akan dilayani. Bahkan anggotanya pun tidak terbatas pada agama

(21)

30

maupun ras. Karena memang Berdirinya Islamic Relief Worldwide pada dasarnya adalah sebuah NGO yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan tanpa membawa faktor apa yang melekat di balik berdirinya sebagai sebuah NGO muslim.

Sebagai sebuah organisasi internasional yang fokus pada masalah kemanusiaan dan masih tetap eksis, Islamic Relief memiliki tujuan-tujuan, yaitu:5

1. Melindungi kehidupan dan martabat

Selama lebih dari 25 tahun Islamic Relief telah menyediakan bantuan darurat kepada yang membutuhkan. Dalam hal ini, Islamic Relief mengusahakan agar masyarakat terbantu dalam mengurangi resiko dan efek dari bencana dengan mempersiapkan mereka pada hal tersebut, mengajarkan bagaimana menghadapi bahaya, serta respon yang tepat melalui penyediaan bantuan daruratyang fektif.

Islamic Relief Worldwide akan memfokuskan pada peningkatan kapasitas masyarakat yang masih kurang dalam menghadapi ancaman yaitu dengan persiapan dan pengurangan resiko terjadinya bencana. Hal ini diperjelas lagi dalam Strategi Global Islamic Relief Worldwide 2011-20156:

a. Membantu orang disaat mereka membutuhkan dengan cara merespon bencana dan memberikan dukungan secara lanjut untuk membantu mereka dalam membangun kembali kehidupannya.

5www.islamic-relief.org diakses pada 29 Maret 2017 6

(22)

31

b. Mempersiapkan masyarakat ketika terjadinya bencana sehingga menurunkan dampak yang ditimbulkan.

c. Memprioritaskan pengurangan resiko bencana ditingkat lokal maupun nasional di antara populasi yang lemah di beberapa negara.

d. Membawa bantuan ke masyarakat rawan pangan di seluruh dunia dengan bantuan makanan musiman selama bulan Ramadhan, Qurbani dan seterusnya.

2. Pemberdayaan Masyarakat

Islamic Relief Worldwide menginginkan terjadinya pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat.Masyarakat diharapkan dapat bekerja dengan terintegrasi didukung oleh mata pencaharian yang berkelanjutan, terjadi juga keadilan sosial dan pemeliharaan lingkungan. Islamic Relief bekerja sama dengan pemerintah setempat dan berkomitmen untuk menanggulangi masalah kemiskinan melalui pembangunan yang berkelanjutan dan jangka panjang sehingga terjadi perubahan yang positif. Hal ini dipaparkan juga dalam Strategi Global Islamic Worldwide 2011-2015, yaitu:

a. Mengurangi jumlah orang yang berpenghasilan kurang dari satu dolar sehari, yang menderita kelaparan, dan tidak dapat mengakses air minum yang aman atau sanitasi dasar.

b. Memastikan bahwa semua anak di daerah target Islamic Relief menempuh pendidikan dasar.

(23)

32

d. Menghentikan dan mulai membalikkan timbulnya penyakit epidemik. e. Memberdayakan masyarakat untuk mengelola pembangunan mereka

sendiri.

f. Mengintegrasikan proses pembangunan berkelanjutan ke dalam program dan menemukan sumber daya lingkungan.

3. Mengkampanyekan Perubahan

Islamic Relief Worldwide juga memperhatikan masyarakat yang lemah dan terpinggirkan untuk menyuarakan kebutuhan mereka, serta mencari akar penyebab dari penderitaan dan kemiskinan. Islamic Relief berkomitmen untuk memberdayakan kaum yang terpinggirkan sehingga mereka bisa memperjuangkan hak-hak dan kebutuhannya. Islamic Relief Worldwide fokus pada ranah advokasi dalam mengkampanyekan perubahan yang positif. Dalam Strategi Global Islamic Relief Worldwide 2011-2015 dipaparkan:

a. Mengembangkan kampanye advokasi dan menerapkannya di keluarga

Islamic Relief, dan bekerja dengan LSM lain yang relevan.

b. Membangun jaringan advokasi dinamis dan kemitraan antara masyarakat di utara dan selatan.

c. Meningkatkan kesadaran dan menciptakan momentum yang lebih besar di antara pendukung Islamic Relief dan masyarakat yang akan dibantu. d. Menghasilkan, mempengaruhi dan memperkuat pemikiran global pada

(24)

33

posisi pada pembangunan berkelanjutan manusia, kesejahteraan anak, jenis kelamin, keuangan mikro, hak dan perubahan iklim.

4. Memperkuat Keluarga Islamic Relief

Keluarga Islamic Relief telah berdiri selama 25 tahun lebih. Ke depannya, Islamic Relief Worldwide bekerjasama dengan pemerintah setempat ingin membangun sebuah sistem dan infrastruktur global yang efisien dan efektif dalam mengurangi penderitaan dn kemiskinan. Dalam Strategi Global Islamic Relief Worldwide dituliskan:

a. Melibatkan semua mitra dan kantor bidang IRW dalam masalah strategi dan operasional, dalam rangka meningkatkan koordinasi dan efisiensi.

b. Memenuhi standar internasional yang relevan dari pemerintahan, pengiriman, akuntabilitas, donor dan peduli terhadap penerima bantuan.

c. Menjamin pengakuan global terhadap identitas Islamic Relief dan bekerja dengan jelas sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai. d. Meningkatkan kinerja keluarga Islamic Relief dalam hal

pengentasan kemiskinan dan advokasi, dengan persentase yang lebih besar dari dana bersih yang dihabiskan untuk program IRW.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini menentukan objek yang akan diteliti yaitu data dari daftar kolektif hasil kuisioner PPLS (Program Perlindungan Sosial) Kelurahan Karya Jaya pada

sebagaimana telah diubah dangan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri sipil, bersama ini kami sampaikan daftar nominatif

Topologi jaringan penyiaran televisi digital pada umumnya dijelaskan pada gambar 3, sinyal televisi yang dipancarkan dari antena pemancar akan diterima oleh antena

Jika subjek data tidak dapat mengajukan klaim kepada pengekspor data atau pengimpor data yang dinyatakan dalam ayat 1 dan 2, yang timbul dari pelanggaran subprosesor atas

Keuntungan mengetahui pola sekuens, tidak hanya membantu proses identifikasi forensik tetapi juga dalam bidang antropologi dan arkeologi oleh karena perbedaan posisi

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimanakah penerapan teori kepemimpinan dalam meningkatkan motivasi dan semangat kerja pegawai pada Dinas Kebersihan

125 informasi ngeunaan tugasna nu geus dilaksanakeun sarta jadi bahan obsérvasi pikeun mikanyaho kahontal henteuna tujuan atikan katut pangajaran anu geus

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melalui halangan dan rintangan dalam