• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH BERBASIS ADOBE FLASH PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH BERBASIS ADOBE FLASH PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR

LISTRIK ARUS SEARAH BERBASIS ADOBE FLASH

PADA MATA KULIAH MESIN LISTRIK

Danang Handoko;

Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Pascasarjana Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2019

E-Mail: mahessa.prj@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1). mengembangkan media pembelajaran mesin listrik materi motor listrik arus searah menggunakan

adobe flash di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri

Yogyakarta; 2). mengetahui kelayakan media pembelajaran mesin listrik dengan materi motor listrik arus searah menggunakan adobe flash di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta ditinjau dari materi, media pembelajaran serta pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) menggunakan pendekatan model Borg dan Gall. Tahap pengembangan produk meliputi 1)Tahap perencanaan, 2)Tahap pengembangan, 3) Tahap evaluasi. Evaluasi kelayakan media pembelajaran ini melibatkan ahli materi, ahli media pembelajaran, dan uji coba langsung oleh mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) penilaian ahli materi terhadap produk media pembelajaran mesin listrik yang dikembangkan dengan rata-rata persentase skor 77,2% masuk dalam kriteria “Sangat Baik”; (b) penilaian ahli media terhadap produk media pembelajaran mesin listrik yang dikembangkan dengan rata-rata persentase skor 80,35% masuk dalam kriteria “Sangat Baik”;(c) penilaian mahasiswa sebagai pengguna produk media pembelajaran mesin listrik dengan rata-rata persentase skor 78,6% masuk dalam kriteria “Sangat Baik”.

Kata kunci: pengembangan, motor listrik arus searah, media pembelajaran Abstract: This research aims to: 1). developing media for learning machine

electric material direct current electric motor using adobe flash in the Department of Electrical Engineering Yogyakarta State University; 2). find out the feasibility of electric machine learning media with direct current electric motor material using adobe flash in the Department of Electrical Engineering Yogyakarta State University in terms of material, learning media and users. This research is a research and development (research and development) using the Borg and Gall model approach. The product development stage includes 1) The planning stage, 2) The development stage, 3) The evaluation stage. Evaluation of the feasibility of this learning media involves material experts, learning media experts, and direct trials by students. The results showed that: (a) material expert assessment of electrical machine learning media products developed with an average percentage score of 77.2% included in the criteria of "Very Good"; (b) assessment of

(2)

media experts on electric machine learning media products developed with an average percentage score of 80.35% included in the criteria of "Very Good"; (c) assessment of students as users of electrical machine learning media products with an average percentage score 78.6% are included in the "Very Good" criteria.

Keywords: development, direct current electric motor, learning media

Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu proses untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dihasilkan melalui proses pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk menghasilkan output yang berkualitas. Proses pembelajaran dalam pendidikan formal maupun nonformal dapat dikatakan berhasil jika penyampaian pesan berupa informasi dalam proses pembelajaran dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh mahasiswa. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal diperlukan beberapa sarana penunjang yang dapat memenuhi kebutuhan saat proses pembelajaran. Dosen yang memiliki kompetensi sesuai dengan pembelajaran yang akan disampaikan pada mahasiswa merupakan faktor utama yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.Selain itu, proses pembelajaran dalam pendidikan memerlukan media pembelajaran yang praktis dan mudah dipahami mahasiswa agar lebih cepat dalam menyerap informasi yang disampaikan oleh dosen dengan demikian proses pembelajaran akan mengasilkan output pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

Media pembelajaran yang baik harus disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa. Penggunaan media bertujuan agar proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna, yang mana media pembelajaran ditujukan untuk (1) mempermudah bagi dosen dalam menyampaikan informasi materi kepada mahasiswa; (2) mempermudah bagi mahasiswa dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang disampaikan oleh dosen; (3) dapat mendorong keinginan mahasiswa untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh dosen; dan (4) menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara mahasiswa yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh dosen. Akhirnya pemilihan media yang tepat dengan karakteristik mahasiswa sangat penting guna meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa.

Mata kuliah mesin listrik merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta berbobot 3 SKS teori dan 2 SKS praktik. Proses belajar mengajar yang memuat materi ini menggunakan berbagai buku ajar (media cetak) untuk membahas materi motor listrik arus searah. Berdasarkan pengalaman peneliti pada waktu mengikuti mata kuliah tersebut, dosen sudah menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan masih menggunakan media konvensional yaitu penggunaan OHP maupun modul cetak. Terdapat bermacam-macam media yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran antara lain: power point, lectora, auxure, dan adobe flash. Adobe flash merupakan media pembelajaran interaktif yang sering digunakan karena adobe flash merupakan aplikasi yang kompleks, dan mudah penggunaanya. Oleh karena itu,

(3)

penggunaan media pembelajaran menggunakan Adobe Flash dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah mesin listrik di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2012: 407) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) Borg & Gall (Punaji Setyosari, 2012: 228-230). Prosedur pengembangan ini meliputi tiga tahapan :

Tahap I (Tahap Perencanaan) Penelitian dan pengumpulan data

Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan pengembangan produk. Informasi-informasi ini didapatkan dari studi pustaka dan studi lapangan. Hal ini penting dilakukan karena dengan penelitian dan pengumpulan data produk yang dihasilkan diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan dari pemakai. Menetapkan materi (Motor Listrik Arus Searah)

Pada tahap ini dikemukakan dasar pemilihan mata kuliah Mesin Listrik Program Studi Pendidikan Elektro dipilih karena sesuai dengan kompetensi penulis. Selain itu, ketika penulis berada di lapangan mengikuti perkuliahan, banyak dosen dan mahasiswa yang menemukan kesulitan dan kurangnya penggunaan media. Perkuliahan masih dilakukan secara klasikal, belum adanya media yang dapat mensimulasikan, menjadikan mahasiswa sulit untuk memahami proses perkuliaahan.

Menyusun instrumen penilaian kualitas media pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas media pembelajaran adalah angket yang berisi penilaian terhadap media ini.

Tahap II (Tahap Pengembangan) Merancang desain format produk awal

Format produk awal dirancang sesuai dengan kebutuhan dan materi yang sudah dikaji.

Membuat produk media pembelajaran Adobe Flash

Pada tahap ini produk media pembelajaran dibuat sesuai format yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tahap III (Tahap Evaluasi)

Evaluasi dijadikan proses untuk memperoleh informasi dalam pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk yang telah dihasilkan. Validasi

Tujuan dari validasi adalah mengukur sejauh mana produk itu layak dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Validasi ini sangat penting dalam rangka memperoleh media pembelajaran yang berkualitas dari aspek umum, aspek pembelajaran, aspek komunikasi visual, dan aspek substansi soal. Proses validasi dilakukan oleh dosen pembimbing, ahli media dan ahli materi. Hasilnya berupa saran, komentar, dan masukan yang dapat digunakan untuk revisi.

(4)

Revisi

Revisi dilakukan setelah informasi dari angket penilaian, hasil diskusi, masukan, dan saran dari dosen pembimbing, ahli media dan ahli materi. Dasar dari proses revisi adalah penilaian, saran, komentar, dan masukan dari dosen pembimbing, ahli media dan ahli materi.

Uji coba

Proses ini dilakukan setelah dilakukan revisi terhadap produk. Produk ini diujicobakan pada 15 mahasiswa, dosen ahli media dan ahli materi.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, sekaligus sebagai tempat pengembangan dan proses validasi produk media pembelajaran. Kegiatan pengembangan seperti tahap investigasi, tahap desain, tahap realisaasi dan tahap uji coba dilaksanakan pada bulan September 2015 - Juli 2016.

(5)

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar kuesioner. Lembar kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kelayakan media. Lembar kuesioner tersebut adalah: (1) lembar untuk ahli media; (2) lembar untuk ahli materi; dan (3) lembar untuk mahasiswa.

1. Instrumen Uji Kelayakan oleh Ahli Media

Instrumen untuk ahli media berupa angket tanggapan atau penilaian ahli media terhadap kualitas media yang terdapat di dalam media pembelajaran mesin listrik arus searah berbasis Adobe Flash.

2. Instrumen Uji Kelayakan oleh Ahli Materi

Instrumen untuk ahli materi berupa angket tanggapan atau penilaian ahli materi terhadap materi yang terdapat di dalam media pembelajaran motor listrik arus searah berbasis Adobe Flash.

(6)

3. Instrumen Uji Kelayakan oleh Mahasiswa

Indikator penilaian media pembelajaran Adobe Flash untuk mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 3.

(7)

Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat developmental sehingga dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu keadaan (Arikunto, 2009: 109). Teknis analisa data yang dilakukan pada tahap pertama adalah menggunakan deskriptif kualitatif yaitu memaparkan produk media hasil rancangan media pembelajaran setelah diimplementasikan dalam bentuk produk jadi dan menguji tingkat kelayakan.

Tahap kedua menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu memaparkan mengenai kelayakan produk untuk diimplementasikan pada produk media pembelajaran.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Tahapan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan meliputi tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi.

a) Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan dengan kegiatan prasurvei yang dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY. Prasurvei dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kondisi perkuliahan mesin listrik. Berdasarkan prasurvei inilah maka dikembangkan multimedia pembelajaran pada mata kuliah mesin listrik. Pengumpulan informasi dilakukan melalui observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap mahasiswa yang telah mengampu mata kuliah mesin listrik dan dosen pengampu mata kuliah mesin listrik.

Data yang diperoleh melalui kegiatan prasurvei dideskripsikan sebagai berikut:

a. Dalam kurikulum 2014 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, mata kuliah mesin listrik hanya diberikan di program studi Pendidikan Teknik Elektro S1 dan Teknik Elektro D3.

b. Proses pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro pada mata kuliah mesin listrik diperoleh informasi bahwa tidak tersedianya sumber belajar alternatif yang lebih inovatif misalnya multimedia interaktif yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi motor asinkron secara lebih optimal sebagai pengganti ketersediaan sumber belajar yang tidak tersedia.

c. Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata kuliah mesin listrik materi motor motor listrik arus searah, buku-buku yang berkaitan dengan materi dalam produk yang dikembangkan, buku-buku referensi tentang teori yang melandasi pengembangan multimedia. Melalui kegiatan ini, dilakukan analisis tujuan dan isi pembelajaran materi motor listrik arus searah, analisis silabus dan buku-buku yang berkaitan dengan materi motor motor listrik arus searah. Hal-hal yang dibutuhkan dalam pengembangan produk seperti gambar, dan video yang akan ditampilkan dalam produk juga bagian dari studi pustaka ini.

b) Pengembangan

Setelah melakukan prasurvei melalui observasi dan wawancara pada dosen pengampu dan mahasiswa maka tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini dilakukan analisis konsep dan tugas dengan cara menyiapkan semua bahan ajar yang berkaitan dengan materi motor listrik arus searah, kurikulum, dan silabus.

(8)

Kurikulum dan silabus yang digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran dijadikan acuan dalam pengembangan media pembelajaran.

Berdasarkan kurikulum dan silabus tersebut kemudian dibuat materi yang dikumpulkan dalam format teks, gambar, dan video. Warna yang dipilih baik untuk teks maupun gambar dipilih warna yang kontras dengan background yang digunakan. Penggunaan warna kontras ini diharapkan menjadi fokus tersendiri bagi pengguna saat mempelajari isi produk, bentuk, ukuran, dan jenis huruf.

Layout atau penempatan tiap-tiap komponen dibuat konsisten sehingga pengguna tidak menggunakan terlalu kesulitan untuk mengingat tata letak tampilan. Peletakan tombol dan bagian teks selalu berada ditempat yang sama. Background dan backsound yang dipilih juga diharapkan tidak menarik perhatian pengguna secara keseluruhan. Background dibuat menarik namun tidak mengganggu tampilan utamanya. Backsound yang dipilih tanpa syair sehingga pengguna tidak diajak untuk bernyanyi, tetapi tetap dapat menikmati musik yang ada.

c) Evaluasi

Program media pembelajaran yang dikembangkan secara keseluruhan membahas materi motor lisrik arus searah.

Pengembangan produk media pembelajaran pada penelitian ini menggunakan program utama Adobe flash Action script 2.0. Target pengguna produk media pembelajaran ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY yang mengampu mata kuliah mesin listrik serta dosen pengampu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Produk media ini dapat dioperasikan pada komputer dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Mengacu pada hasil penelitian pendahuluan maka secara garis besar produk media pembelajaran hasil pengembangan tahap awal berisi:

1. Petunjuk penggunaan

2. Prinsip Dasar Motor Listrik Arus Searah 3. GGL Lawan Motor Listrik Arus Searah 4. Jenis Motor Listrik Arus Searah

5. Karakteristik Motor Listrik Arus Searah

Data penelitian media pembelajaran motor listrik arus searah berbasis Adobe Flash diperoleh dari validasi ahli media, validasi ahli materi dan uji coba pada mahasiswa dengan mengisi instrumen berupa angket penilaian kelayakan media pembelajaran. Instrumen disusun berdasarkan aspek-aspek yang terdapat dalam kisi-kisi dan menggunakan skala Likert dengan rentang skala 1 sampai dengan 4.

1) Data Validasi oleh Ahli Media

Validasi oleh ahli media dilakukan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran dari segi media. Pada tahap ini validasi media pembelajaran dilakukan oleh ahli media yaitu Bapak Dr. Edy Supriyadi, M.Pd dan Bapak Yuwono Indro Hatmojo, S.Pd, M.Eng. Instrumen untuk ahli media terdiri dari 14 butir pernyataan. Hasil data validasi oleh ahli media dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(9)

Berdasarkan hasil pengujian oleh dua ahli media diatas, pengembangan media berbasis Adobe Flash mendapatkan skor dengan persentase sebesar 80,35%. Hasil ini menunjukan dalam kategori “sangat baik” dan “layak” digunakan sebagai media pembelajaran.

2) Validasi Ahli Materi 

Angket kelayakan modul pembelajaran oleh 2 ahli materi yaitu Bapak Toto Sukisno, M.Pd dan Ibu Nurhening Yuniarti, M.T. Instrument untuk ahli materi berdasaterdiri dari 11 butir pernyataan yang diperoleh hasil sebagai berikut:

(10)

Berdasarkan hasil pengujian oleh dua ahli materi diatas, pengembangan media pembelajaran berbasis Adbe Flash mendapatkan skor dengan persentase sebesar 77,2%. Hasil ini menunjukan dalam kategori “sangat baik” dan “layak” digunakan sebagai media pembelajaran.

3) Uji Penilaian Produk oleh Mahasiswa

Angket kelayakan modul pembelajaran oleh 15 mahasiswa berdasarkan perhitungan skor untuk 15 butir diperoleh hasil sebagai berikut:

Berdasarkan hasil uji produk oleh mahasiswa diatas, pengembangan media pembelajaran berbasis Adobe Flash mendapatkan skor dengan persentase sebesar 78,6%. Hasil ini menunjukan dalam kategori “sangat baik” dan “layak” digunakan sebagai media pembelajaran.

(11)

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran motor listrik arus searah berbasis adobe flash di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pengembangan media pembelajaran mesin listrik materi motor listrik arus searah di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY melalui beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi.

2. Berdasarkan penilaian ahli media terhadap produk media pembelajaran mesin listrik yang dikembangkan dengan persentase skor 80,35%, penilaian ahli materi terdahap produk media pembelajaran mesin listrik yang dikembangkan dengan persentase skor 77,2% dan penilaian mahasiswa sebagai pengguna produk media pembelajaran mesin listrik dengan persentase skor 78,6%. Semua penilaian pengujian tersebut masuk dalam kriteria “Sangat Baik”.

Daftar Pustaka

Ade Pajar Mauludin (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Mesin Listrik di Jurusan Pendidikan Teknik Elekro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Anggraeni, N. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS5 Untuk SMK Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Pada Kompetensi Dasar Menguraikan Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Anggraeni, R & Kustijono, R. (2013). Pengembangan media animasi fisika pada materi

cahaya dengan aplikasi flash berbasis android. Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 3 (1), 11-18.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Borg, W. R & Gall, M.D.(1983). Educational reseach. New York: Longman. Brophy, J Brigs, Leslie J. 1977. Instructional Design Eductional Ttechnology Publications Inc. New

Jersey: Englewood Cliffs

Hubbard, Peter et al. (1983). A Training Course for TOEFL. Oxford: Oxford University Press

Dewi, C. K. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Prakarya Membatik Menggunakan Adobe Flash untuk peserta didik Kelas VII SMP Dr. Wahidin. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Fatimah. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan SoftwareAdobe Flash Professional CS6 pada Materi Gula dan Hasil Olahnya untuk Siswa Kelas X Jasa Boga SMK Negeri 1 Sewon. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Rizal Achmadsyah (2013). Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Praktek Instalasi Listrik Industri Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Resiani, Ni Kadek, Anak Agung Gede Agung, I Nyoman Jampel. (2015). Pengembangan Game edukasi Interaktif Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VII Semester Genap di SMP N 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan, Vol: 3 No: 1

(12)

Riyadi, S., & Pardjono, P. (2014). Pengembangan multimedia pembelajaran matematika berbasis komputer untuk kelas VIII SMP. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 1(2). Retrieved fromhttp://journal.uny.ac.id/index.php/jitp/article/view/2527 Rusdewanti, Panca Putri, Abdul Gafur. (2014). Pengembangan media Pembelajaran

Interaktif Seni Musik untuk Siswa SMP. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1 - Nomor 2.

Sadiman Arief S, dkk. (2009). Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press

Satyasa, I Wayan. (2007). Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Setyosari, Punaji & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Mas Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sunyoto, M.Pd. (1996). Diktat Mesin Listrik. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta Surono (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Flash Pada Kompetensi Mengelas

dengan Oksi Asitilen di SMK Muhammadiyah Prambanan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Triyanti, Merti. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI. Jurnal BIOEDUKATIKA, Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Referensi

Dokumen terkait

Hal itu dilakukan dengan harapan agar pihak sekolah, khususnya guru dapat memanfaatkan laptop dan modul pelatihan tersebut dalam proses pembimbingan dan pembekalan pemrograman

Faktor non genetik adalah faktor yang mempengaruhi variasi spesies dalam populasi dikarenakan faktor selain genetik, yaitu seperti dikarenakan variasi umur, variasi

Sedangkan menurut Syaban (2008) menyatakan, untuk mengukur disposisi matematis siswa indikator yang digunakan adalah sebagai berikut, 1) Menunjukkan gairah/antusias dalam

peralatan peternakan yang lengkap dan sesuai dengan standart keamanan kerja seperti produk Mitra Ternak Malang yang sudah dipercaya oleh banyak pemilik industri peternakan

Kayu eboni sebagai salah satu jenis kayu komersil yang bernilai ekonomis tinggi dalam perdagangan kayu. Diketahui terdapat tujuh jenis kayu di Indonesia dari genus Diospyros

Hasil penelitian berbeda pada lokasi yang sama (Soenardjo, 2013) menunjukkan tingkat pemangsaan Rhizophora pada ketinggian >2-3m lebih tinggi dibandingkan ketinggian

upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah salah satunya Provinsi Sumatera Barat dimana tujuan dari program Jamkesda adalah untuk meningkatkan aksesbilitas pelayanan

Dalam menerapkan hukum seadil-adilnya dan memberikan sanksi yang tegas, yang sesuai dengan perbuatan pelaku tindak pidana perkosaan, sehingga sanksi yang diberikan