MANAJEMEN STRATEGI SEKOLAH UNGGUL
Musfiatul Muniroh
Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Purwokerto
Abstract: Competition in the increasingly competitive world of education has demanded that school administrators continue to improve the quality of their schools so that they can have excellence and different factors that are unique to the school. Therefore the importance of management strategies from school / madrasah leaders is a determinant of whether an educational institution is advanced or not, superior schools are an absolute necessity that must be owned today, so that schools continue to grow in accordance with the times, even predicting what education needs in next few years.
Key Words: strategy management, superior school
Abstrak: Persaingan dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif, telah menuntut para pengelola sekolah sekolah untuk terus meningkatkan kualitas diri sekolah, agar mampu memiliki keunggulan dan faktor pembeda (different factor) yangb menjadi keunikan sekolah. Oleh karena itu pentingnya manajemen strategi dari pemimpin sekolah/madrasah menjadi penentu maju dan tidaknya sebuah lembaga pendidikan, sekolahn unggul merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki dimasa sekarang, agar sekolah terus bertumbuh sesuai dengan perkembangan zaman, bahkan bias memprediksikan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan pendidikan dalam beberapa tahun kedepan.
Kata Kunci: manajaemen strategi, sekolah unggul PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin kompe-titif, Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk semakin meningkatkan kualitas diri sebagain lembaga pendidikan, sekolah harus memiliki different factor, hal yang bisa mem-bedakan dengan lembaga sekolah lain, sekolah harus memiliki output yang berkualitas, lulusan yang memiliki daya saing di dunia global, selain kualitas secara akademik, saat ini masyarakat menginginkan pendidikan yang bisa menyeim-bangkan antara pendidikan sains dengan pendidikan agama, sehingga sekolah dengan model terpadu, sekolah alam dan sekolah dengan desain modern lebih banyak dicari oleh msayarakat dibandingkan dengan sekolah de-ngan model konvensional.
Akhir-akhir ini banyak kita dapati sekolah yang gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan lembaga sekolah lain, saat ini sekolah yang unggul menjadi pilihan utama masyarakat dalam memilih pendidikan untuk putra-putrinya. Manajemen dalam lembaga sekolah dituntut semakin inovatif, kreatif dan inspiratif, aktivitas
kegiatan disekolah harus semakin dinamik, bersemangat dan siswa-siswa merasa nyaman untuk belajar.
Sekolah harus terus meningkatkan kemam-puan diri agar bisa bersaing dengan lembaga lain, sekolah harus mulai memperbaiki diri dengan mempelajari istilah manajemen modern, meng-analisis kelebihan dan kelemahan diri dengan analisi SWOT, membuat konsep branding,
positioning, differentiation, mamahami marketing
dan terus menerus belajar untuk memperbaiki diri.
Secara makro upaya peningkatan kualitas pendidikan dan membentuk sekolah unggul tidak terlepas dari peran berbagai pihak sebagai stakeholder dunia pendidikan. Pemerintah, tenaga pendidik dan kependidikan serta masyarakat harus mampu secara bersama-sama merumuskan strategi untuk kemajuan dunia pendidikan di negeri kita.
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dituntut untuk mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap kemajuan kualitas pendidikan yang pada gilirannya akan mampu
diterjemahkan dengan baik oleh para pendidik dan tenaga pendidikan dengan penuh komitmen dan profesionalitas. Demikian pula dengan masyarakat. Kelompok eksternal dalam struktur pendidikan ini harus mampu memberikan per-lindungan dan rasa aman terhadap pelaksanaan pendidikan. Tidak hanya itu, masyarakat juga dituntut untuk bisa menjadi mitra yang baik bagi dunia pendidikan. Jika semua itu bisa dilakukan, maka pendidikan yang berkualitas pun tidak lagi hanya mimpi belaka. Secepatnya, kita akan benar-benar merasakan kualitas pendidikan yang semakin baik.
Sebagaimana quotes dari William Ward di atas antusiasme dan ketekunan akan membawa seseorang atau lembaga yang biasa saja menjadi unggul, tentu saja proses menuju sekolah yang unggul membutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan tentu saja memerlukan strategi yang tepat. Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang harus terus berbenah agar menjadi lembaga unggulan juga harus mencari strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan lembaga sekolah, apalagi perkembangan sekarang, paradigma masyarakat sudah jauh berubah, dan lebih cenderung mencari sekolah dengan background agama yang kuat, dalam tulisan ini kita akan membahas lebih lanjut tentang strategi manajemen sekolah unggul lebih spesifik lagi pada strategi manajemen yang harus dilakukan agar menjadi madrasah yang unggul.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang mengenai strategi manajemen sekolah unggul, maka rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimanakah manajemen strategi sekolah unggul?
2. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat sekolah unggul?
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk menegetahui manajemen strategi
sekolah yang unggul
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat sekolah unggul?
LANDASAN TEORI Pengertian Strategi
Strategy is the direction and scope of an Organization over the long term which achieves advantage for the organization through its configuration of resources within a changing
environment, to meet the needs of markets and to fulfill stakeholders expectations. Strategy is the platform or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action sequence into cohesive whole. (Brian Fidler, 2002)
Strategi adalah arahan dan petunjuk dari sebuah organisasi dalam jangka waktu tertentu yang digunakan untuk memajukan organisasi dengan memanfaatkan semua sumber daya, lingkungan, kebutuhan customer, serta meme-nuhi harapan stakeholder. Strategi merupakan platform atau rencana yang terintegrasi dalam tujuan utama organisasi, kebijakan serta aksi dari sebuah organisasi.
Strategi dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti ilmu siasat perang, akal (tipu muslihat) untuk mencapai tujuan (Trisno Yuwono, 1994). Strategi bisa diartikan sebagai rencana menyeluruh dalam mencapai target meskipun tidak ada jaminan akan keberha-silanya. Strategi banyak dikaitkan dengan istilah taktik, teknik, dan metode, ketiga istilah ini sebenarnya hanya masih dalam lingkungan strategi, hanya mempunyai garapan yang lebih praktis, sempit dan rinci. Misalnya komunikasi dibagi menjadi oral dan visual, maka komunikasi oral menjadi permasalahan teknik dan taktik. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya (Anita E. Woolfalk, 1995).
Strategi dirancang untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai melalui implementasi yang tepat. Substansi strategi pada dasarnya merupakan rencana. Oleh karena itu, strategi berkaitan dengan evaluasi dan pemilihan alternatif yang tersedia bagi suatu manejemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi adalah ide untuk mendapatkan sebuah tujuan atau perencanaan secara umum dalam pendekatan sebuah masalah. Strategies are ideas for accomplishing a goals or general plans for approaching problems (Rosady Ruslan, 2003).
Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategik adalah perencanaan berskala besar yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan
Jurnal El-Hamra
(Kependidikan dan Kemasyarakatan)Vol. 3. No. 3 Oktober 2018 – ISSN 2528-3650 http://ejournal.el-hamra.id/index.php/jkk sebagai keputusan manajemen puncak
(kepu-tusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi) dalam usaha menghasilkansesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau jasaserta pelayanan) yang ber-kualitas, dengan dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) orga-nisasi (Hadari Nawawi, 2000: 149).
Manajemen Strategik menurut Flavel dan Williams (1996) adalah sebagaikeseluruhan sis-tem manajemen, dimana didalamnya terkandung formulasi,implementasi dan evaluasi guna mencapai hasil yang realistis dan obyektif (Hassel Nogi, 2003: 9)
Manajemen strategi adalah suatu pende-katan sistematis dari suatu tanggung jawab manajemen yang yang terus bertumbuh, agar organisasi dapat mencapai tujuan secara meyakinkan dan berkelanjutan. Pendekatan ini dilakukan secara integratif mencakup semua elemen seperti planning, implementing dan
controlling sehingga dapat memprediksi
peluang-peluang dan mengefektifkan semua sumber daya dalam mencapai tujuan. Manajemen strategi terdiri dari formulasi strategis dan implemetasi strategis (Syaiful Sagala, 2013: 128-129).
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa manajemen strategik merupakan suatu sistem yang memiliki berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan bergerak bersama-sama kearah yang sama. Komponen pertama adalah perencanaan strategik (Renstra) dengan unsur-unsur yang terdiri dari visi, misi, tujuan strategik dan strategi utama (induk) organisasi. Sedang
komponen kedua adalah perencanaan
operasio-nal (Renop) dengan unsur-unsur sasarannya atau tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi-fungsi pengorgani-sasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi pengang-garan, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja (network) internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Pengertian Sekolah Unggulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indone-sia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan unggul adalah lebih tinggi, pandai, kuat, dan sebagainya daripada yang lain; terbaik; terutama. sedangkan Keunggulan artinya keadaan unggul; kecakapan, kebaikan dan sebagainya yang lebih dari pada yang lain.(Peter Salim, 1991)
Secara ontologis sekolah unggul dalam per-spektif Departemen Pendidikan Nasional adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran (output) pendi-dikannya. Untuk mencapai keunggulan tersebut maka masukan (input), proses pendidikan, guru dan tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Menurut Dr. Fasi Jalal sekolah unggulan disebut juga dengan istilah school effective atau sekolah efektif, sedangkan menurut para ahli pengertiannya adalah:
Peter Mortimore (1996): sekolah efektif dapat diartikan sebagai “A high performing
school, through its well-established system promotes the highest academic and other achieve-ments for the maximum number of students regardless of its socio-economic background of the families”.
Taylor (1990) mendefinisikan sekolah efek-tif sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang ras, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah.
Cheng (1996) School Effectiveness as the
capability of the school to maximize school functions or the degree to which the school can perform school functions, when given a fixed amount of school inputs. Yaitu sekolah yang
memiliki kemampuan dalam menjalankan fung-sinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi sosial kemanusiaan adalah sekolah sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Fungsi politis sekolah adalah sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara. Fungsi budaya sekolah adalah media untuk melakukan transmisi dan transformasi budaya. Adapun fungsi pendidikan adalah sekolah sebagai wahana untuk proses pendewasaan dan pembentukan kepribadian siswa.
Menurut Chatib, bahwa sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input
siswanya. Sekolah unggul merupakan sekolah yang memanusiakan manusia, dalam arti menghargai setiap potensi yang ada pada diri siswa (M. Chatib: 2011). Selanjutnya Abdul Jabar menyampaikan bahwa sekolah unggul diartikan sama dengan sekolah efektif yaitu sekolah yang memiliki kemampuan menyelenggarakan proses dan menghasilkan output pendidikan yang lebih tinggi dari standart yang ada (CS. Abdul Jabbar: 2011).
PEMBAHASAN
Manajemen Strategi Sekolah Unggul
Setiap lembaga sekolah pasti memiliki se-buah keunikan, dan setiap lembaga sekolah pasti memiliki potensi untuk menjadi lembaga yang unggul, tinggal bagaimana setiap sekolah mampu menggali potensi diri agar bisa mewujudkan semua visi, misi dan strategi agar menjadi lembaga unggulan. Membangun sekolah yang unggul pada hakekatnya adalah menciptakan budaya sekolah yang efektif, semua pihak dalam masyarakat sekolah berkolaborasi menciptakan sekolah yang maju, semua pihak maju bersama saling melengkapi, berprestasi dan maju bersama menciptakan lembaga unggulan.
Sekolah yang unggul bukan semata mata mengejar prestasi akademik, tetapi dapat menuntun sisiwa untuk menemukan potensi dirinya, memiliki karakter unggulan dengan pembiasaan positif, disiplin dan mandiri. Semua stakeholder sekolah juga memiliki karakter positif dan maju bersama berinovasi mening-katkan potensi lembaga sekolah. Hal yang perlu di kembangkan antara lain:
a. Merubah pola pikir bahwa di sekolah bukan hanya bekerja dan mendapat penghasilan, tetapi ibadah yang menjadi lading amal sampai akhirat nanti.
b. Menguasai dan melaksanakan tugas pokok dengan sebaik baiknya.
c. Disiplin, bertanggung jawab dan memiliki kemauan untuk terus belajar
Seorang pemimpin yang visioner harus bisa memprediksi apa saja yang harus dilakukan agar lembaga yang dipimpinnya semakin maju, hal yang perlu di sadari menurut Prof. Fasli Jalal adalah:
a. Perubahan merupakan suatu keniscayaan dan sebuah lembaga tidak dapat mencapai dengan cepat
b. Berbagai perubahan memerlukan persiapan yang serius sebelum waktu perubahan datang
c. Masa depan akan berbeda dengan saat ini d. Lingkungan yang penuh ketidak pastian
(Uncertainly)
e. Sumber daya perlu dimanfaatkan secara optimal dan berdasarkan skala prioritas.
Strategi menuju sekolah yang unggul dapat dibedakan menjadi 3 perspektif yaitu:
a. Perspektif Input-Output, yaitu Memandang input yang unggul akan menghasilkan out-putnya unggul. Kelemahannya bersifat eks-klusif dan mengabaikan siswa yang tidak unggul (Seeley, 1988).
b. Perspektif Proses-Output, yaitu memandang output pendidikan yang ungul akan diten-tukan oleh Proses (Struktur persekolahan, lingkungan, corporate culture, pembelajaran efektif, dan lainnya). Keuntungan adalah memper-hatikan siswa unggul dan kurang unggul (Walls, 1990)
c. Model Kombinasi yaitu menggabungkan semua aspek antara lain: “minimal require-ment” anak didik yang akan diterima, kualifikasi guru, kompetensi guru, sarana dan prasarana yang baik, serta manajemen sekolah yang efektif.
Adapun arah strategi sekolah yang unggul Menurut Fasli Jalal harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Dimensi kognitif: penguasaan pengetahuan dan bidang studi
b. Dimensi ketrampilan: kearah life skill, berpikir kreatif, inovatif
c. Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan, moral etos kerja d. Dimensi hubungan yang interaktif, dialogis
dan terbuka.
Pemimpin di sekolah sudah seharusnya memiliki pemikiran besar, visioner dan tahu apa yang di inginkan oleh pelanggan atau customer. Dengan mengetahui minat customer maka strategi yang dilakukan akan berfokus pada keinginan pelanggan, dengan tetap menitik beratkan pada visi dan misi madrasah.
Adapun beberapa strategi yang perlu digali antara lain: (a) Berpikir inovatif, madrasah harus memiliki differentif value, nilai lain yang tidak dimiliki lembaga madrasah lain. (b) Semua individu dalam lembaga pendidikan harus satu visi dan misi, bersemangat, semua punya tujuan untuk maju dan memajukan lembaga pendidi-kannya. (c) Pemimpin memiliki keseimbangan
Jurnal El-Hamra
(Kependidikan dan Kemasyarakatan)Vol. 3. No. 3 Oktober 2018 – ISSN 2528-3650 http://ejournal.el-hamra.id/index.php/jkk dalam menjadi leader, mejalankan program dan
kreatifitas dalam memajukan madrasah harus diimbangi dengan manajemen yang bagus, pengawasan, evaluasi dan efektifitas pelaksana-annya, balancing ini akan membuat semua aspek di lembaga pendidikan berjalan lebih menye-nangkan. (d) Internalisasi karakter akhalak mulia sebagai penerapan dari ajaran-ajaran Islam sehingga masyarakat akan terpukau dengan kualitas outputnya. (e) Semua lini dalam masyarakat memiliki mindset untuk maju, semua pihak baik guru, karyawan, siswa dan siapapun dalam madrasah merasa nyaman dalam lingkungan pendidikan kita. (f) Think out of the box, dalam menggali trategi unggulan hal yang harus dipikirkan adalah berpikir diluar rata-rata, yang tidak terpikirkan oleh lembaga pendidikan lain. (g) Untuk meningkatkan strategi maka diperlukan teamwork yang bagus dalam hal ini rotasi kepemimpinan juga diperlukan agar manajemen madrasah/madrasah semakin bisa meningkatkan profesionalitasnya. (h) Konsisten dan fokus pada tujuan, seorang humas lembaga pendidikan harus memiliki positioning, bisa menunjukkan ke masyarakat bahwa lembaganya lah yeng terbaik. (i) Menggali potensi sebanyak banyaknya, apa yang bisa dilakukan madrasah dalam hal prestasi setinggi mungkin, berupaya menjadi bintang dalam setiap kompetisi, tetapi siswa tetap diajarkan untuk cara bekerjasama dan teamwork yang solid. (i) Dalam bahasa agama kita mengenal istilah silaturrahim, atau dalam istilah bahasa jawa adalaha srawung, jadi seorang humas harus sering sering melihat strategi apa saja yang dilakukan madrasah lain,apa saja kebutuhan atau keinginan customer, hal kekinian apa yang terjadi dan apa saja yang harus ditingkatkan dalam lembaga pendidikan. (j) Memiliki etos kerja dan hal ini dilakukan oleh semua individu dalam lembaga pendidikan. (k) Selalu memperbaharui branding, positioning dan strategi lembaga pendidikan. (l) Memiliki program student exchange dan school exchange agar lembaga pendidikan memiliki passion untuk maju dan perbandingan dengan lembaga yeng lebih maju. (m) Memanfaatkan semua media baik cetak maupun elektronik agar lembaga pendidikan semakin dikenal masyarakat luas dan semakin menglobal.
Dalam Buku The Etos of Sakura karya Dr. Eng Imam Robandi ada beberapa strategi yang dapat kita lakukan agar lembaga sekolah/ madrasah dapat bersaing dan menjadi unggul
adapun titik poinnya berada di tangan pimpinan, seorang pemimpin harus berani bermimpi dan berinovasi, adapun strategi yang dapat dilak-sanakan antara lain: (a) Berproses untuk menjadi unggulan, selau berlatih dan berani memulai tidak takut dengan tantangan apapun, Madrasah yang ingin menjadi unggul harus berani memulai, tidak takut untuk mencoba program-program baru yang tidak dimiliki oleh madrasah lain. (b) Memiliki target dan tujuan yang jelas, dansemua elemen di madrasah harus mengetahui sehingga akan paham apa saja tugas yang harus dilak-sanakan. (c) Mengelola kreativitas dan inovasi. (d) Tidak cepat merasa puas sebagaimana dalam QS Al-Insyirah di sebutkan:
ۡبَصنٱَف َت
ۡغ
َهَ ف اَذِإَف
٧
بَغۡرٱَف َكِّبَر َٰلَِإَو
٨
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Dalam hal ini Islam mengajari kita tidak ada waktu peralihan, begitu kita selesai melaksa-nakan suatu program,maka kita harus bersegera menyelesaikan program yang lain. (e) Optimis dan selalu positif thinking, tidak ada waktu untuk berfikir negatif dan putus asa, apapun kesu-litannya dalam mengelola madrasah, baik kesulitan keuangan, sedikitnya siswa, ataupu persoalan yang lain maka seorang pemimpin harus tetap menyemangati agar bisa keluar dari kesulitan. (f) Menyukai persaingan, untuk menjadi maju kita butuh competitor yang kuat, dengan ada persaingan maka madrasah akan semakin bersemangat untuk menjadi sekolah unggulan. (g) Madrasah adalah dunia kecil tempat siswa berlatih kehi dupan yang sebenarnya, oleh karena itu di sekolah harus dilatih habitat positif yang menjadi karakter sampai diluar sekolah, misalnya tentang kebersihan, perilaku positif, ibadah dan kebiasaan-kebiasaan baik yang lain. Siswa yang berakhlak mulia adalah pencintraan yang paling baik untuk menarik banyaknya peserta didik agar semakin banyak siswa yang mendaftar di madrasah. (h) Sebuah institusi yang hebat selalu menyiapkan generasi penerus yang bisa berkembang sesuai tuntutan zaman, oleh karena itu madrasah pun harus bersiap dengan tantangan seperti ini. (i) Dalam manajemen modern, sekolah dituntut untuk memiliki
pelayanan prima, sehingga customer akan merasa semakin yakin dengan lembaga tempatb sekolah putra putrinya.
Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen sekolah Unggul
Manajemen sekolah yang unnggul sudah menjadi keharusan setiap lembaga sekolah agar bisa meningkatkan daya saing dan kualitasnya di tengah masyarakat, memaksimalkan sumua sumber daya, terus berinovasi, memperbaiki diri secara totalitas agar dapat mewujudkan sekolah yang unggul.
Sekolah yang unggul merupakan kerja keras bersama antara dewan sekolah, administrator, guru siswa, dan staf, dalam model manajemen mutu terpadu sekolah yang unggul harus memiliki pilar pilar utama antara lain: fokus pada customer, keterlibatan total semua pihak, memiliki tujuan yang terukur, memiliki komit-men, dan terus-menerus memperbaiki diri, sekolah juga harus memiliki visi misi yang jelas, keyakinan dan nilai-nilai serta tujuan untuk meraih keberhasilan (Jerome S. Acaro: 2007).
Di Indonesia konsep manajemen berbasis sekolah sudah cukup lama di terpakan meskipun hasilnya belum terlalu menggembirakan, dalam MBS di perkenalkan teori tentang effective school yang lebih berfokus pada perbaikan proses pendidikan secara terus menerus dan berkesinambungan (continous quality
improve-ment) (Zahroh: 2014). Indiktor yang
menun-jukkan karakter dari konsep manajemen ini adalah: Pertama, lingkungan sekolah yang nyaman. Kedua, sekolah memiliki target dan misi yang ingin dicapai. Ketiga, sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat. Keempat, semangat yang tinggi dari semua personel sekolah. Kelima, pengembangan iptek yang berkelanjutan dari semua staf sekolah. Keenam, adanya pelaksanaan evaluasi secara terus menerus darin semua bidang. Dan ketujuh, adanya daya dukung yang kuat dari customer (wali siswa) dan masyarakat (Zahroh: 2014).
Departemen Pendidikan Nasional juga telah menetapkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki sekolah/madrasah unggul antara lain: a. Masukan (input) berupa siswa yang diseleksi
secara ketat. Dengan menggunakan ktriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria yang digunakan itu meliputi:
1) Prestasi belajar siswa yang superior dengan indikator angka raport, danem, dan hasil tes akademik lainnya
2) Skor-skor tes yang meliputi intelegensi dan kreativitas
3) Tes fisik.
b. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta dapat menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam bidang kurikuler maupun ekstrakurikuler
c. Lingkungan belajar yang kondusif, baik lingkungan fisik maupun social psikologis. d. Guru dan tenaga kependidikan mempunyai
kualifikasi mutu yang baik, sehingga system rekrutmen diseleksi dengan ketat dan diberikan wahana pembinaan dan pengembangan intelektual serta fasilitas yang menunjang
e. Kurikulum yang diperkaya yaitu kurikulum yang dilakukan pengembangan improvisasi secara maksimal sesuai tuntunan belajar siswa peserta didik yang mempunyai keunggulan tersebut sehingga perlu dilakukan pengayaan dan/atau percepatan kurikulum. f. Rentang waktu belajar disekolah lebih
panjang sehingga perlu disediakan sarana dan prasarana penunjang.
g. Proses belajar mengajar yang berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada siswa, lembaga dan masyarakat. h. Nilai sekolah unggul terletak pada perlakuan
tambahan diluar kurikulum nasional melalui pengembangan materi kurikulum, program pengayaan dan perluasan serta percepatan, pengajaran remedial pelayanan bimbingan dan konseling, pembinaan dan disiplin serta kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
i. Sekolah unggul diproyeksikan untuk menjadi pusat keunggulan bagi sekolah-sekolah disekitarnya, sehingga mampu memberikan resonansi kepada lingkungan disekitarnya.
Manajemen strategi sekolah unggul juga memilikifaktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya, oleh karena itu semua stakeholder sekolah harus bisa menganalisis faktor-faktor tersebut agar bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan manajemen strategi sekolah unggul, faktor-faktor tersebut antara lain:
Jurnal El-Hamra
(Kependidikan dan Kemasyarakatan)Vol. 3. No. 3 Oktober 2018 – ISSN 2528-3650 http://ejournal.el-hamra.id/index.php/jkk a. Faktor Pendukung
1) Dukungan yang tinggi dari masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di madrasah/ seko-lah yang unggul dengan tanpa menghiraukan berapapun biaya yang dikeluarkan.
2) Sekolah unggulan memiliki daya saing yang ketat, karakteristik yang menjanjikan serta output yang berkualitas. Sehingga peluang untuk merekrut siswa terbaik akan sangat besar.
3) Dengan input yang terbaik, maka diharapkan menghasilkan output unggulan yang memiliki kecerdasan baik IQ, EQ maupun SQ
4) Dengan sekolah unggul yang menjadi harapan masyarakat, maka semua sumberdaya sekolah akan terus meningkatakan potensi dan prestasi agar sekolah bisa mempertahankan keunggulannya.
5) Dengan sumberdaya yang unggul dan dukungan masyarakat yang tinggi maka diharapkan sekolah unggul dapat memberikan layanan optimal kepada siswa sesuai dengan minat dan bakatnya dan Sekolah mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan
6) Sekolah unggul yang mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
7) Sekolah unggul yang mampu mengembangkan networking yang luas kepada stakeholder 8) Sekolah yang unggul mampu mewujudkan
sekolah sebagai organisasi pembelajar dan Sekolah yang renponsif terhadap perubahan b. Faktor Penghambat
1) Kualitas sebagian besar Kepala sekolah (terutama Madrasah Negeri) juga merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Misalnya proses pengangkatan untuk menjadi kepala Madrasah Negeri masih didasarkan pada senioritas dan urutan kepangkatan, bukan pada kemampuan manajemen dan potensinya untuk memajukan sekolah. Aki-batnya, mungkin saja ada guru yang memiliki potensi untuk mengembangkan sekolah secara kreatif akan dikalahkan oleh guru senior yang mungkin kurang memiliki potensi sehingga sangat dibutuhkan kepemimpinan sekolah yang efektif.
2) Kurangnya motivasi dari guru dan karyawan untuk terus belajar dan meningkatkan
kompetensi diri agar bisa mewujudkan sekolah yang unggul, sekolah unggul harusnya diawali dengan leadership dan sumberdaya yang unggul.
3) Kurang menghargai customer atau pelanggan, mudah merasa puas dengan prestasi yang ada sehingga tidak menyadari bahwa pesaing dari sekolah lain juga terus melakukan perubahan untuk maju.
4) Kurang menjaga trust (kepercayaan) masya-rakat sehingga pandangan positif masyamasya-rakat terhadap branding sekolah semakin ber-kurang.
PENUTUP
Untuk mewujudkan sekolah yang unggul diperlukan manajemen strategi yang tepat, sekolah yang unggul tidak di dapatkan dengan waktu yang singkat, tetapi dibutuhkan rencana strategis dan rencana operasional yang tepat. Manajemen strategi tersebut juga harus direncanakan dalam berbagai jenjang waktu, sehingga visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan akan berhasil sesuai dengan rencana. Untuk menciptakan sekolah unggul dan bermutu ada beberapa indicator anatara lain: (1) memiliki misi yang jelas; (2) memiliki kepemimpinan yang kuat; (3) memiliki lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar; (4) memiliki budaya meraih prestasi yang tinggi; (5) memberikan kesempatan yang luas untuk belajar dan menyelesaikan tugas; (6) selalu memonitor kemajuan siswa; (7) adanya hubungan sekolah-rumah yang positif; (2) adanya upaya penciptaan kultur sekolah; (8) dikelola dengan menerapkan site-based management; (9) melakukan perencanaan pengembangan sekolah; (10) komitemen terhadap harapan prestasi tinggi; dan (11) pengembangan pembelajaran dilakukan secara professional.
Dengan indikator tersebut maka strategi yang tepat sangat diperlukan bagi setiap sekolah untuk menjadi unggul. Sehingga bisa mengatasi semua kesulitan dan hambatan menjadi pen-dukung keberhasilan program sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, Pengembangan Sekolah Unggul ( Jakarta: Dirjen Disdasmen, 1994); lihat juga Muhammad Nahadi, "Pelita", edisi Sabtu 17 Agustus 1996
Dhewanto, wawan, dkk. Manajemen Inovasi. (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2014)
Evidence. School Leadership and Management, 22 (1), 73-92.
Jalal, Fasli. Strategi dan Arah Pengembangan
Sekolah Unggul (DEPDIKNAS: Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
http://www.teknologipendidikan.wordpres s.com/2006/09/12.
Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu:
Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan, terj. Yosal Iriantara.( Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007)
Komariah, Aan dan Cepi Triatna. Visonary
Leadership Menuju Sekolah Efektif. (Jakarta:
Bumi Aksara. 2008)
Nawawi, Hadari, Manajemen Strategik
Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan,(Yogyakarta: UGM Press,
2000)
Nogi, Hassel, S Tangkilisan, Manajemen Modern
untuk Sektor Public, (Yogyakarta:Balairung,
2003)
Rivai Zaenal, Veithzal. Islamic Education
Management. (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)
Robandi, Imam, Man Getsu.( Yogyakarta: Penerbit Andi, 2015)
Robandi, Imam, Semangat tanpa Batas. (Kebumen: Tangan Emas Publisher, 2013)
Robandi, Imam. The Ethos of Sakura. Yogyakarta: Andi Offset, 2010
Sagala, Syaiful, Managemen Strategik dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2013)
Sallis, E. 1993. Total Quality Management In
Education. London: Kogan Page Ltd.
Sergiovani, T. J. 1991. The Principalship: A
Reflective Practice Prespective. Boston: Allyn
and Bacon.
Soutworth, G. 2002. Intructional Leadership in
School: Reflection and Empirical
Zahro, Aminatu, M.Pd.I. Total Quality Management, Teory dan Praktik untuk Mendongkrak Mutu Pendidikan. Yogjakarta: