• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Berbasis Sekolah MBS. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Berbasis Sekolah MBS. pdf"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (MBS/M)

Oleh Jejen Musfah, Dosen dan Sekretaris Program Magister FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jejenjuni02@gmail.com

Madrasah merupakan tempat melahirkan generasi cerdas dan berkarakter. Pembentukan generasi tersebut dilakukan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Keberhasilan upaya itu terletak juga pada mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Karena itu, madrasah harus merencanakan program terkait kurikuler, ekstrakurikuler, pendidik dan tenaga kependidikan, serta lain-lainnya. Inilah yang dimaksud Manajemen Berbasis Madrasah (MBM).

Banyak madrasah tidak melaksanakan MBM. Indikatornya adalah rendahnya nilai akreditasi madrasah, bahkan ada yang belum terakreditasi. Akreditasi merupakan evaluasi eksternal terhadap mutu madrasah. Sebelum akreditasi, madrasah perlu melakukan evaluasi internal yang merupakan kegiatan identivikasi kelemahan, kekuatan, peluang, dan tantangan madrasah.

Pelaksanaan MBM merupakan satu indikator mutu. Rendahnya mutu madrasah

disebabkan banyak faktor. Pertama, faktor internal di antaranya adalah lemahnya kepemimpinan madrasah. Pimpinan madrasah tidak berorientasi pada kualitas. Bisa jadi bukan karena tidak paham soal mutu, tetapi keengganan bertindak banyak; Kekurangan dana; Madrasah dikelola tidak profesional. Sekedar menerima peserta didik, melaksanakan belajar mengajar, kenaikan kelas, dan kelulusan peserta didik; rendahnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan; sarana dan prasarana yang tidak memadai.

Kedua, faktor eksternal di antaranya adalah minimnya bantuan pemerintah. Bantuan pemerintah tidak merata atau tidak sampai ke madrasah, bahkan madrasah yang lokasinya di sekitar DKI; masyarakat kurang terlibat pengembangan madrasah. Peran komite sekolah belum maksimal, hanya sebatas peran administratif; rendahnya perhatian pengusaha terhadap madrasah. Program corporate social responsibility (CSR) tidak menyentuh madrasah.

Beberapa madrasah bisa mengembangkan mutu sesuai standar nasional pendidikan. Madrasah bisa mengatasi factor-faktor penghambat internal dan eksternal tersebut. Madrasah ini memiliki bangunan yang memadai, pendidikan dan tenaga kependidikan yang kompeten, dan peserta didik yang berprestasi—sekedar menyebut contoh. Seacara teoritis, MBM mampu meningkatkan mutu madrasah kea rah yang lebih baik.

MBM merupakan proses kerja komunitas madrasah dengan cara menerapkan kaidah-kaidah ekonomi, akuntabilitas, partisipasi dan sustainabilitas untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu. Alur MBM dimulai dari Evaluasi Diri Madrasah (EDM), Rencana Kerja Madrasah (RKM), hingga penyusunan Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM).

(2)

Berikut ini adalah filosofi MBM adalah pertama, mengetahui kelemahan dan kekuatan madrasah melalui EDM. Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dilakukan untuk melihat kelemahan dan kekuatan pada madrasah. Yang kuat ditingkatkan dan yang lemah diperbaiki. Perbaikan dan peningkatan dilakukan melalui program dan kegiatan-kegiatan yang mampu dilakukan oleh madrasah. Fokus kinerja madrasah diarahkan pada perbaikan kelemahan secara berkala.

Kedua, mencapai mutu melalui kegiatan melalui RKTM (Rencana Kerja Tahunan

Madrasah). Setiap kegiatan yang dilakukan madrasah mengarah pada perbaikan dan peningkatan 8 standar. Kegiatan dipilih berdasarkan skala prioritas dan harus mencakup 8 standar. Pencapaian target tertentu ditentukan sesuai kemampuan madrasah.

Ketiga, menggali dana dari beragam sumber. Kegiatan madrasah terlaksana baik jika ada dana. Karena itu, madrasah harus memetakan pendapatan dana madrasah sekaligus

pengeluarannya. Kecuali pendapatan dari pemerintah pusat dan daerah serta orangtua peserta didik, madrasah bias juga mencari sumber lainnya seperti koperasi, perusahaan, dan masyarakat.

Keempat, menentukan tujuan madrasah melalui RKM. Memiliki tujuan berguna bagi madrasah agar fokus dalam merencanakan dan melakukan program atau kegiatan. Tujuan madrasah mewujud dalam rupa visi yang pencapaiannya dilakukan secara bertahap (tahunan). Tujuan juga memudahkan penilaian kinerja madrasah. Kinerja madrasah diukur dari

ketercapaian tujuan, semisal 100 % guru berpendidikan S1.

Kelima, kerja tim adalah kunci sukses madrasah. Perumusan dan pelaksanaan kegiatan madrasah yang baik tidak bisa dilakukan sendiri. Madrasah yang baik memiliki tim kerja yang baik. Jelas siapa melakukan apa dan kapan waktunya. Kepala madrasah, wakil, guru, dan staf mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Semuanya bersinergi.

Jadi MBM merupakan system yang bisa mengarahkan madrasah pada kondisi ideal yang diharapkan. Akhirnya, madrasah secara umum masih harus berbenah dalam banyak aspek untuk bisa bersaing dengan madrasah dan sekolah yang lebih maju. Karena itu, madrasah perlu

melakukan pembenahan dalam beberapa aspek berikut.

Pertama, pengelolaan keuangan yang transparan, tepat guna, efektif dan efisien. Keajegan dalam membiayai kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan. Keterampilan dalam memeroleh sumber dana dari pemangku kepentingan. Keberpihakan pada kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

Kedua, sinergi antar bagian madrasah. Setiap bagian memeroleh kesempatan yang sama dalam mengembangkan madrasah. Pendidik dan tenaga kependidikan bekerjasama secara baik dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Tidak terjadi satu bagian bekerja penuh semangat, sementara bagian yang lain bekerja semaunya.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

dengan demikian Pemberdayaan Wilayah Maritim dan Pelatihan Nelayan berpengaruh terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pesisir dalam rangka mengoptimalkan Strategi Pertahanan di

Selama banyak hasil kajian yang menyatakan bahwa peningkatan intensitas perdagangan antar dua negara akan berpengaruh terhadap peningkatan siklus bisnis pada negara-negara

penanggulangan bencana, kelompok gerakan sosial tanggap bencana membangun sistem kekerabatan antar anggota maupun antar kelompok untuk suatu penanganan yang terfokus,

perasaan aman, diperhatikan dan dihargai oleh orang lain akan membuat harga.. diri lansia menjadi positif, sesuai pula dengan teori yang dintiuk penulis

Sedangkan dalam segi waktu eksekusi dapat disimpulkan bahwa pertama, penggunaan blockfull pada HDFS memberikan waktu eksekusi yang lebih baik, kedua, tidak ada

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAA PEER REWEW KARYA ILMIAII : Prosiding Dan Makalah Yang Dipresaentasikan. : From the Point of Departure ofthe Point ofRetum and

conservative estimate are 1)The trade war and the rupiah depreciation potential for any changes in policies curbing imports with a view to keep current account deficit

Selain itu dilakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan diri untuk mencegah penyebaran virus, seperti cuci tangan, cara merawat orang sakit