• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

34 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2016:38) bahwa :

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Objek dalam penelitian ini adalah manajemen risiko dan pemberian kredit. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemberian kredit, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah manajemen risiko. Subjek dalam penelitian ini adalah Bank Sumedang, PD Bank Perkreditan Rakyat di Sumedang.

3.2 Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara-cara/metode ilmiah dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Nuryaman dan Veronica,2015:5). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diuraikan dibawah ini :

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data berdasarkan pertanyaan penelitian dari studi. Desain penelitian dilakukan dengan cara dimana data yang dibutuhkan dapat dikumpulkan dan

(2)

dianalisis hingga mencapai solusi untuk masalah yang mengakatalisasi proyek penelitian.

3.2.1.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan metode deskriptif menurut Nuryaman dan Veronica (2015;6) :

“Penelitian deskriptif adalah penelitian tujuannya untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang karakteristik tertentu (variabel teretntu) dari suatu subjek yang sedang menjadi perhatian dalam kegiatan penelitian tersebut.”

Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Menurut Nazir (2013:55) penelitian studi kasus merupakan :

“Penelitian tentang kasus objek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari hasil penelitian, diproses kemudian dianalisis serta diinterpretasikan dengan teori yang ada.”

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pengaruh manajemen risiko terhadap pemberian kredit di Bank Sumedang, PD Bank Perkreditan Rakyat di Sumedang. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dengan menggunakan pendekatan studi kasus karena bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengaruh manajemen risiko terhadap pemberian kredit di Bank Sumedang, PD Bank Perkreditan Rakyat di Sumedang.

(3)

3.2.1.2 Populasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian selalu dihadapkan pada sumber data tertentu yang diharapkan dapat memberikan informasi dan keterangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Nuryaman dan Veronica (2015:101) menyatakan bahwa populasi adalah sebagai berikut :

“Populasi menunjukkan seluruh kelompok orang, kejadian atau sesuatu yang menjadi ketertarikan peneliti untuk diinvestigasi.”

Dari pengertian yang sudah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi mengacu kepada keseluruhan kelompok orang. Kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi yang dimaksud pada penelitian ini yaitu Bank Sumedang PD Bank Perkreditan Rakyat di Sumedang.

3.2.1.3 Sampel Penelitian

Menurut Nuryaman dan Veronica (2015:101) pengertian sampel adalah : “Sampel adalah bagian dari populasi, sampel berisi beberapa anggota yang dipilih dari populasi.”

Dari pengertian yang sudah diuraikan dengan kata lain, tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Adapun pengertian puposive sampling menurut Nuryaman dan Veronica (2015:110) adalah sebagi berikut :

“Sampel diambil sesuai dengan namanya, yaitu dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi atau karakteristik yang sesuai dengan keperluan penelitiannya.”

(4)

Alasan menggunakan purposive sampling karena penelitian ini hanya orang-orang tertentu yang dapat dijadikan objek penelitian yaitu manajemen risiko dan pemberian kredit di Bank Sumedang PD Bank Perkreditan Rakyat di Sumedang, dengan jumlah pegawai 142 orang.

Sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

Keterangan :

n : jumlah sampel minimal N : populasi

e : error margin

Dengan menggunakan rumus Slovin dimana N sebesar 142 dengan error

margin (e) 0,05 didapat jumlah sampel 105 orang.

3.2.1.4 Unit Analisis

Unit analisis dimana data, dan informasi diperoleh. Unit analisis yang dikemukakan oleh Indriantoro (2002:97), yaitu :

”Tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian yang merupakan elemen penting karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data.”

Pada penelitian ini data diperoleh dari bagian manajemen risiko dan seluruh unit kerja bagian pemberi kredit pada Bank Sumedang, PD Bank Perkreditan Rakyat di Sumedang.

(5)

3.2.2 Operasional Variabel

Menurut Nuryaman dan Veronica (2015:41) menyatakan bahwa pengertian dari variabel penelitian adalah :

“Variabel penelitian merupakan karakteristik yang melekat pada unit analisis penelitian, yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian.”

Dalam penelitian ini, masing-masing variabel harus didefinisikan dengan jelas, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda. Setiap variabel sebaiknya didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dalam mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.

Operasional variabel dilakukan dengan cara mengamati dimensi, sisi-sisi, cara-cara perilaku dari suatu konsep, kemudian menterjemahkan dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi dan diukur agar dapat dibuat atau dikembangkan indeks pengukuran dari konsep-konsep tersebut (Nuryaman dan Veronica 2015:90). Operasional variabel digunakan untuk menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel terkait dalam penelitian ini. Proses ini juga digunakan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar.

Dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis, maka pengelompokkan variabel-variabel yang mencakup dalam judul tersebut terbagi atas dua variabel yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Sesuai dengan judul penelitian yang penulis ajukan yaitu “Pengaruh Manajemen Terhadap Pemberian Kredit”, maka terdapat dua variabel yang akan dianalisis, yaitu :

(6)

Pada variabel ini yang menjadi dimensi yaitu 11 prinsip Manajemen Risiko ISO 31000:2009 yang terdiri dari 11 dimensi dan 16 indikator.

2. (Y) : Pemberian Kredit, yaitu sebagai Variabel terikat (variabel dependen). Pada variabel ini yang menjadi dimensi yaitu kredit bermasalah pada prinsip (kriteria) penilaian dalam pemberian kredit. Dengan indikator menurut Kasmir (2014:136) prinsip (kriteria) dalam pemberian kredit terdiri dari 5 dimensi dan 21 indikator.

Pengukuran variabel pemberian kredit menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert. Setelah diketahui variabel bebas (X) dan variabel terikay (Y), untuk lebih jelasnya variabel dan skala pengukurannya akan dibahas talam tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Kuesioner

(X) Variabel independen : Manajemen Risiko Sumber : Prinsip Manajemen risiko ISO 31000:2009 dan penerapan manajemen risiko bagi bank umum nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 Manajemen risiko menciptakan nilai tambah (creates value) 1. Pencapaian nyata objektif dan peningkatan Interval 1,2,3,4,5,6 ,7,8 Manajemen risiko adalah bagian integral proses dalam organisasi (an integral part of

organizational processes) 2. Tanggung jawab manajemen 3. Bagian dari seluruh proses proyek dan manajemen perubahan Interval 9,10 Manajemen risiko adalah bagian dari pengambilan keputusan (part of decision making) 4. Membantu mengambil keputusan 5. Berperan dalam memberikan opsi kepada pengambil keputusan Interval 11,12

(7)

Manajemen risiko secara eksplisit menangani ketidakpastian (explicitly addresses uncertainty). 6. Menangani aspek-aspek ketidakpastian dalam pengambilan keputusan 7. Sifat alami dari

ketidakpastian 8. Cara menangani ketidakpastian Interval 13,14,15 Manajemen risiko bersifat sistematis, terstruktur, dan tepat waktu (systematic, structured and timely). 9. Suatu pendekatan sistematis, tepat waktu, dan terstruktur terhadap manajemen risiko Interval 16 Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik yang tersedia (based

on the best available information) 10. Manajemen risiko membutuhkan ketersediaan informasi yang memadai sehingga para pengambil keputusan dapat meyakini bahwa keputusannya telah memperhitungkan semua informasi yang tersedia pada waktu keputusan tersebut dibuat. Interval 17 Manajemen risiko dibuat sesuai kebutuhan (tailored) 11. Diselaraskan dengan konteks eksternal dan internal organisasi serta profil risikonya Interval 18 Manajemen risiko memperhitungkan faktor manusia dan budaya (takes human

and cultural factors into account) 12. Organisasi mengakui kapabilitas, persepsi, dan tujuan pihak-pihak eksternal dan internal yang dapat mendukung

(8)

Manajemen risiko bersifat transparan dan inklusif (transparent and inclusive) 13. manajemen risiko tetap relevan dan mengikuti

perkembangan 14. manajemen risiko

bersifat transparan dan inklusif dalam melibatkan semua pemangku kepentingan dalam menentukan kriteria risiko Interval 22,23 Manajemen risiko bersifat dinamis, iteratif, dan responsif terhadap perubahan (dynamic, iterative and responsive to change) 15. Manajemen risiko terus memantau dan menanggapi adanya perubahan Interval 24 Manajemen risiko memfasilitasi perbaikan dan pengembangan berkelanjutan organisasi (facilitates continual improvement and enhancement of the organization) 16. Mengembangkan dan mengimplementasi kan strategi untuk memperbaiki kematangan manajemen risiko dengan aspek-aspek lain dalam organisasi Interval 25 (Y) Variabel dependen : Pemberian Kredit Sumber : Prinsip (kriteria) pemberian kredit, 5C Kasmir 2012 1. Character (Kepribadian/Wat ak) 1. Mempertimbangka n watak dan sifat dari calon debitur 2. Memperhatikan kehidupan pribadi maupun lingkungan usahanya 3. Mengenal calon

debitur lebih dekat dengan mencari informasi kepada rekan atau tetangga calon debitur 4. Selalu

memperhatikan

Interval A1, A2, A3, A4, A5, A6

(9)

catatan BI Checking (Sistem Informasi Debitur) 5. Meminta keterangan mengenai kegiatan usaha kepada calon debitur

6. Meniliai itikad baik serta menilai kemauan calon debitur untuk membayar kembali hutang-hutangnya 2. Capacity / Capability (Kemampuan) 7. Memperhatikan pengalaman usaha calon debitur 8. Menilai kapasitas calon debitur dalam mengelola usahanya 9. Melakukan penilaian usaha dan kelayakan usaha calon debitur 10. Menilai

perkembangan usaha calon debitur dari waktu ke waktu

Interval B7, B8, B9, B10

3. Capital (Modal) 11. Meneliti keadaan permodalan yang dimiliki calon debitur untuk menjalankan dan memelihara usahanya 12. Menganalisis

sumber modal dan penggunaan modal calon debitur 13. Memeriksa apakah calon debitur memiliki tabungan atau simpanan di bank Interval C11, C12, C13, C14

(10)

14. Meminta data keuangan mengenai

pendapatan usaha dan biaya perbulan calon debitur 4. Condition (Kondisi) 15. Melakukan survey terhadap lingkungan usaha calon debitur 16. Meneliti apakah

usaha calon debitur tidak bertentangan dengan undang-undang 17. Mengikuti keadaan perkembangan kondisi sosial ekonomi yang mungkin dapat mempengaruhi maju atau mundurnya usaha calon debitur Interval D15, D16, D17 5. Collateral (Jaminan) 18. Memberikan kredit/pinjaman kepada calon debitur yang memiliki usaha 19. Meminta jaminan/agunan sebagai persyaratan dalam proses pemberian kredit 20. Meneliti keabsahan dan menilai jaminan/agunan yang diberikan 21. Memberikan kredit kepada calon debitur apabila jaminan/agunan tersebut marketable

Interval E18, E19, E20, E21

(11)

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai sumber maupun cara. Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sedangkan dilihat dari cara atau teknin pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), Observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono,2012:137).

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data menyangkut permasalahan yang menjadi objek penelitian dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut :

a. Wawancara, yaitu tanya jawab secara langsung dengan responden dalam penelitian ini.

b. Kuesioner, yaitu alat komunikasi antara peneliti dengan yang diteliti (responden) yang dibagikan oleh peneliti untuk diisi oleh responden. c. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang

terjadi dan erat hubungannya dengan masalsh yang sedang diteliti.

2. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dengan pencairan bahan melalui literatur, majalah, nuku, referensi, jurnal-jurnal nasional maupun internasional dan catatan selama perkuliahan yang berhubungan dengan manajemen risiko, proses pemberian krdit dan kredit bermasalah, serta sumber-sumber lain yang

(12)

berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti guna memperoleh teori-teori untuk melengkapi data yang diperlukan.

3. Studi internet (internet research)

Sehubungan dengan adanya keterbatasan sumber referensi dari perpustakaan yang ada, maka penulis juga melakukan browsing guuna mendapatkan referensi yang terpercaya, seperti jurnal internasional, jurnal nasional, atau pun pada situs-situs terkait guna memperoleh tambahan literatur atau data yang relevan lainnya yang dibutuhkan penulis.

3.2.4 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono,2016:92). Dalam penelitian ini digunakan uji coba kuesioner yang diharapkan sebagai alat ukur penelitian yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati kebenaran, sehingga dari kuesioner ini diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan. Data ini menggunakan skala interval dengan teknik skala likert yang digunakan untuk mengubah data kualitastif menjadi suatu data kuantitafif. Skala

likert menururt Nuryaman dan Veronica (2015:93) yaitu :

“Skala likert dirancang agar responden dapat menyatakan sikapnya seberapa kuat ia setuju atau tidak setuju atas suatu pernyataan.”

Penulis memilih skala likert karena dibandingkan dengan teknik pengukuran yang sejenis, skala ini mempunyai reliabilitas tinggi. Selain itu, skala

(13)

likert dengan mudah dan cepat bisa dibuat. Setiap butir yang dimasukkan telah

memenuhi uji empiris mengenai kemampuan membedakannya, sehingga skala ini cukup populer. Menurut Nuryaman dan Veronica (2015:93) skala likert mempunyai kriteria yang disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skor atau Kuesioner

1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju

Tidak

Setuju Netral Setuju

Sangat Setuju

3.2.5 Pengujian Data

Instrumen (kuesioner) yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel (Arikunto,20016:168). Adapun penjelasan mengenai uji validitas dan uji reliabilitas akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini.

3.2.5.1 Uji Validitas

Suatu penelitian dikatakan valid jika penelitian tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen (kuesioner) sebagai alat ukur, maka pernyataan–pernyataan yang disusun pada kuesioner merupakan alat ukur yang harus dapat mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Validitas menunjukkan seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,2016:267).

(14)

Untuk mempercepat dan mempermudah dalam penelitian ini, pengujian validitas instrumen dilakukan dengan alat bantu berupa perangkat lunak statistik. Terdapat langhkah-langkah untuk menguji validitas, diantaranya :

1. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur dari literatur-literatur, kemudian merumuskan konsep tersebut secara operasional.

2. Uji coba skala pengukur kepada sejumlah responden. Jumlah responden paling sedikit 30 orang agar nilai lebih mendekati kurva normal.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total yang menggunakan rumus korelasi pearson :

Keterangan :

r = nilai korelasi pearson

X = skor setiap item

Y = skor total yang dikurangi skor item tersebut n = banyaknya responden

5. Keputusan mengenai validitas item pernyataan dalam kuesioner yaitu jika r positif serta rhitung ≥ rtabel, maka item pernyataan tersebut valid, sedangkan jika

r tidak positif serta rhitung < rtabel, maka item tersebut tidak valid

(Sugiyono,2016:126).

(15)

3.2.5.2 Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas merupakan sejauh mana hasil suatu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Definisi reliabilitas menurut Juliansyah Noor (2012:131) ;

“Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.”

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Menurut Ridwan (2007:142) metode Alpha

Cronbach’s dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas/keandalan Alpha Cronbach’s. k = jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten

= rata-rata korelasi antar variabel manifes

3.2.6 Metode Analisis

Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul sehingga dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menunjukan masalah yang telah dirumuskan. Analisis kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan dengan perhitungan statistik untuk menganalisis

(16)

suatu hipotesis dan memerulukan beberapa alat analisis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif.

3.2.6.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sejumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05 (Ghozali,2011:160-165). Dalam regresi linear disturbance

error atau variabel gangguan (ei) berdistribusi secara normal atau acak untuk

setiap nilai Xi, mengikuti distribusi normal disekitar rata-rata. Grafik tersebut

menunjukkan bahwa data (titik-titik) menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuihi asumsi normalitas (Sugiyono,2012).

2. Uji Heteroskedaktisitas

Uji heteroskedaktisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji

(17)

heteroskedatisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glesjer, dan uji white. Pegujian pada penelitian ini menggunakan Grafi Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedaktisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta tiitik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali,2011:139-143), dengan menggunakan program SPSS versi 23 untuk mendeteksi adanya heteroskedaktisitas digunakan grafik scatterplot variabel dependen.

3. Uji Asumsi Linearitas

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Maksudnya adalah apakah garis X dan Y membentuk garis linier atau tidak, jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak.

Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antarvariabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p > 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier (Sugiyono,2012:265).

3.2.6.2 Analisis Regresi Linear Sedehana

Analsiis regresi pada dasarnya untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, selain itu juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali,2011:96). Analisis regresi linear sederhana merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat

(18)

adanya suatu hubungan dan pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dan sekaligus untuk menentukan alat bantu berupa perangkat lunak statistik atau yang dikenal dengan nama SPSS. Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi liniear sederhana. Adapun persamaan umum regresi linear sederhana tersebut adalah sebagai berikut : Keterangan : Y = Pemberian kredit X = Manajemen Risiko a = konstanta b = koefisien regresi e = error term

3.2.6.3 Analisis Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan/pengaruh variabel independen dan variabel dependen dapat dicari dengan menggunakan koefisien korelasi

pearson (r). Koefisien korelasi pearson dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = banyaknya data dalam sampel Ʃ X = jumlah hasil pengamatan variabel X

(19)

Ʃ Y = jumlah hasil pengamatan variabel Y

Ʃ XY = jumlah dari hasil kali pengamatan variabel X dan variabel Y Ʃ X2

= jumlah dari hasil kali pengamatan variabel X yang telah dikuadratkan

Ʃ Y = jumlah dari hasil kali pengamatan variabel Y yang telah di kuadratkan

3.2.6.4 Koefisien determinasi

Keofisien determinasi (r2) pada intinya bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam mengukur variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (r2) yang kecil berarti variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti varibel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2011:97). Sedangkan rumus untuk menghitung koefisien determinasi menurut Sugiyono (2012:257) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Kd = keofisien determinasi

r2 = koefisien korelasi yang di kuadratkan

Berdasarkan rumus diatas, maka hasil perhitungan dapat dikategorikan dalam kriteria besarnya pengaruh berdasarkan tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Koefisien Dterminasi Interval Tingkat Pengaruh

0%-19,9% Sangat rendah

20%-39,9% Rendah

(20)

40%-59,9% Sedang

60%-79,9% Kuat

80%-100% Sangat kuat

3.2.6.5 Pengujian Hipotesis secara Parsial

Uji t (t-test) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2011:98). Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (terikat). Dimana hipotesis nol (Ho) yaitu hipotesis

tentang tidak adanya pengaruh. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) merupakan

hipotesis yang menunjukkan adanya pengaruh. Adapun hipotesis statistik secara parsial yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : µ = µo, Manajemen risiko tidak ada pengaruh terhadap pemberian kredit

H1 : µ > µo, Manajemen risiko berpengaruh terhadap pemberian kredit

Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika sig.t ≤ 0,05

Gambar

Tabel 3.2  Skor atau Kuesioner

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu penelitian ini akan menggunakan kombinasi kedua metode yaitu KNN dan Gini Index tersebut untuk memungkinkan klasifikasi tingkat kognitif soal pada

Taylor kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas yang meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik yang terbuat dari bahan baku jerami, pupuk kandang, dan rumput laut terhadap pertumbuhan, sintasan, dan produksi udang

Sehingga peranan luas permukaan akar dan jumlah unsur hara yang tersedia dalam media perakaran akan saling mengisi yang menghasilkan pertumbuhan tinggi bibit,

Hati dan fikiran yang terfokus pada persoalan, kesulitan dan kecemasan sering kali menjadikan kita lupa akan tugas dan panggilan untuk membawa kabar sukacita kepada

Uji F-test statistik dilakukan untuk mengetahui proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen secara serempak atau gabungan, dilakukan

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Data laporan keuangan dalam bentuk Laporan Target dan Realisasi Penarimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Laporan Target dan Realisasi penerimaan pajak Kota