• Tidak ada hasil yang ditemukan

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SIARAN PERS

Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110

Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711

www.kemendag.go.id

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan

Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

Jakarta, 1 Desember 2010 – Ekspor non-migas Indonesia bulan Oktober 2010

mencapai US$ 11,6 miliar, meningkat 14,6% dari periode yang sama tahun 2009. Nilai tersebut merupakan ekspor bulanan tertinggi kedua terbesar selama ini, hanya di bawah bulan Agustus 2010, dan jauh di atas rata-rata bulanan sepanjang tahun 2010 sebesar US$10,3 miliar. Didukung dengan kinerja ekspor migas bulan Oktober 2010 yang cukup baik, maka ekspor total bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$14,2 miliar.

Grafik 1. Kinerja Ekspor Non Migas Oktober 2010

Growth rate (yoy)

-50 0 50 100 150 200 0.0 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 15.0

Jan'09 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan'10 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt

Persen

US$ Miliar Ekspor Non Migas Indonesia

Moving p.a growth rate

Rata - rata nilai ekspor non migas bulanan 2008 sebesar US$ 9,0 miliar

Rata - rata nilai ekspor non migas bulanan 2010 sebesar US$ 10,3 miliar

Growth rate m to m

Sumber: BPS (diolah)

Dibandingkan dengan periode November 2008 – Oktober 2009, maka pertumbuhan ekspor non migas November 2009 – Oktober 2010 mengalami kenaikan 30,8%, sedangkan pertumbuhan Januari – Oktober 2010 terhadap Januari – Oktober 2009 (yoy) mengalami peningkatan 32,2 % (Grafik 1).

(2)

2

Grafik 2. Neraca Perdagangan Migas dan Non Migas Bulanan

0.35 (0.62) 0.51 0.41 (0.32) 0.39 (0.49) (0.23)(0.21) 0.08 0.2 (0.80) (0.60) (0.40) (0.20) -0.20 0.40 0.60

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

2009 2010

US$ milyar

Neraca Perdagangan Migas Indonesia

2.62 2.64 1.70 1.54 1.89 1.12 2.25 1.06 0.09 1.77 2.44 1.8 -0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

2009 2010

US$ milyar

Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia

Sumber: BPS (diolah)

Neraca perdagangan migas kembali mencatat surplus. Setelah mencatat defisit

selama 3 bulan sebelumnya, neraca perdagangan migas bulan Oktober 2010 mencatat surplus sebesar US$ 0.2 miliar. Sementara itu, surplus neraca non migas mencapai US$1,8 miliar pada bulan Oktober 2010 dan lebih tinggi dari rata-rata surplus bulanan selama 2010 yaitu sebesar US$1,6 miliar (Grafik 2). Hasilnya neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober 2010 mencatat surplus US$2,07 miliar, demikian disampaikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat konferensi pers mengenai perkembangan ekspor impor di kantor Kementerian Perdagangan (Grafik 3).

Grafik 3. Perkembangan Neraca Perdagangan Tahun 2010 (US$ Miliar)

Sumber: BPS (diolah)

Sekalipun dominasi 10 produk utama dalam ekspor non migas mengalami penurunan, namun beberapa produk utama khususnya produk karet mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi dipengaruhi oleh naiknya harga internasional (Grafik 4).

-2 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Jan'09 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des Jan'10 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt

Neraca Perdagangan Indonesia (Miliar US$)

(3)

3

Grafik 4. Diversifikasi Produk Ekspor Non Migas

Sumber : BPS (diolah)

“Pasar tujuan ekspor Indonesia selama periode Januari – Oktober 2010 terkonsentrasi

pada lima pasar ekspor non migas utama (Jepang, RRT, AS, Malaysia dan Singapura) yang mencapai 48% dari pangsa ekspor. Tingkat konsentrasi lima pasar utama tersebut

diharapkan terus menurun hingga mencapai 43-47% selama periode 2010-2014,” tegas

Mendag.

Jepang dan AS masih menjadi negara tujuan utama ekspor non migas Indonesia. Pangsa ekspor non migas ke negeri sakura dan AS ini masing-masing mencapai 13% dan 11% selama Januari – Oktober 2010 atau nilainya naik masing-masing sebesar US$ 3,3 miliar dan US$ 2,4 miliar dibanding periode yang sama tahun 2009 (Grafik 5).

Grafik 5. Diversifikasi Pasar Ekspor Non Migas

Jan-Okt 2009 KORSEL 5% THAILAND 3% TAIWAN 3% FILIPINA 2% BELANDA 3% SPANYOL 2% HONG KONG 2% JERMAN 2% INGGRIS 2% 5 NEGARA TUJUAN UTAMA 47% INDIA 7% LAINNYA 22% Jan-Okt 2010 TAIWAN 2% LAINNYA 22% FILIPINA 2% INGGRIS 1% SPANYOL 2% JERMAN 2% THAILAND 3% BELANDA 3% KORSEL 5% INDIA 8% 5 NEGARA TUJUAN UTAMA 48% HONG KONG 2% MALAY, 6% RRT 9% SING 8% JEPANG 13% AS 11% SING 8% MALAY 6% RRT 10% JEPANG 13% AS 11% Sumber : BPS (diolah)

Pada periode Januari – Oktober 2010, penguatan ekspor non migas didorong oleh peningkatan ekspor seluruh sektor, tertinggi terjadi pada sektor pertambangan sebesar 33,2% yang juga disebabkan oleh naiknya harga komoditas itu. Sebaliknya kinerja ekspor industri pada Januari – Oktober 2010 yang memperlihatkan peningkatan sebesar 32,9% (Grafik 6) dibandingkan tahun lalu, justru disebabkan oleh peningkatan volume ekspor. Pertumbuhan (%) -10,8 11,0 23,2 47,4 40,3 35,9 98,0 23,9 22,8 19,6

Nilai Ekspor (US$ Juta)

0,6 0,6 0,9 1,2 1,3 4,7 3,4 6,8 6,2 6,9 0,6 0,7 1,1 1,8 1,8 6,4 6,6 8,5 7,6 8,2 KOPI UDANG KAKAO OTOMOTIF ALAS KAKI PRODUK HASIL HUTAN PRODUK KARET SAWIT ELEKTRONIK TPT Januari-September'10 Januari-September'09

Jan-Sept 2009

10 Produk Utama 48% Produk Lainnya 52%

Jan-Sept 2010

10 Produk Utama 47% Produk Lainnya 53%

(4)

4

Grafik 6. Perkembangan Ekspor Non Migas Berdasarkan Sektor

Ekspor Non Migas Menurut Sektor (US$ Miliar)

3,5 58,9 15,7 4,1 78,3 21,0 Pertanian Industri Pertambangan Jan-Okt '10 Jan-Okt '09 Pertumbuhan (%) 1,30 -14,53 45,24 16,58 32,90 33,17 Sumber : BPS (diolah)

Dalam Grafik 7 dan 8 terlihat bahwa volume ekspor non migas hasil tambang bulan September 2010 mengalami penurunan 17,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu volume ekspor produk manufaktur beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, maupun dengan periode yang sama tahun lalu.

Grafik 7. Perkembangan Volume Ekspor Hasil Tambang

-20 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Okt'09 Nov Des Jan'10 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept

Persen

Juta Ton Volume Ekspor Hasil Tambang

Moving p.a growth rate

Growth rate (m to m)

Growth rate (y o y)

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 8. Perkembangan Volume Ekspor Manufaktur

-20 -10 0 10 20 30 40 50 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Okt'09 Nov Des Jan'10 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept

Persen

Juta Ton Volume Ekspor Manufaktur

Moving p.a growth rate

Growth rate (m to m)

Growth rate (y o y)

(5)

5

Nilai ekspor beberapa produk manufaktur mencapai rekor tertinggi. Selama

Januari-Oktober 2010 nilai Ekspor Mesin/Peralatan Listrik, Karet dan Barang dari Karet, Bahan Kimia Organik, Alas Kaki, Perhiasan/Permata telah melebihi nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2008, yang merupakan rekor tertinggi sebelumnya. Selama Januari-Oktober 2010 pertumbuhan ekspor Karet dan Barang dari Karet dan Bahan Kimia Organik tumbuh di atas 60%. Sementara pertumbuhan ekspor Alas Kaki dan Serat Stapel Buatan tumbuh di atas 35%. Ekspor perhiasan/permata bahkan tidak mengalami kontraksi di 2009 dan terus meningkat di 2010 (Grafik 9 & 10).

Grafik 9. Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Mencapai Rekor Tertinggi

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0 6,000.0 7,000.0 8,000.0 9,000.0 Mesin/perala tan listrik (85) Karet dan Barang dari Karet (40) Kertas/Karto n (48) Pakaian jadi bukan rajutan (62) Bahan kimia organik (29)

Alas kaki (64) Serat Stapel Buatan (55) Perhiasan/Pe rmata (71) Perangkat optik (90) Perangkat musik (92) 2008 6,756.4 6,814.9 3,223.9 2,839.1 1,641.4 1,527.0 1,423.1 840.8 434.8 364.3 2009 6,568.8 3,868.4 2,764.7 2,603.8 1,306.9 1,405.2 1,202.8 970.5 432.8 303.5 2010 8,520.3 7,532.9 3,406.3 2,958.7 2,145.4 1,999.1 1,682.4 1,209.0 447.1 372.2

Juta US$ Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Januari-Oktober 2008-2010

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 10. Pertumbuhan Ekspor Beberapa Produk Manufaktur

9.7 34.5 19.4 2.7 (26.7) 14.8 7.6 9.3 4.8 11.7 (2.8) (43.2) (14.2) (8.3) (20.4) (8.0) (15.5) 15.4 (0.5) (16.7) 29.7 94.7 23.2 13.6 64.2 42.3 39.9 24.6 3.3 22.6 (60.0) (40.0) (20.0) 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 Mesin/peralatan listrik (85) Karet dan Barang dari Karet (40) Kertas/Karton (48) Pakaian jadi bukan rajutan (62) Bahan kimia organik (29) Alas kaki (64) Serat Stapel Buatan (55) Perhiasan/Permata (71) Perangkat optik (90) Perangkat musik (92)

(%)

Pertumbuhan Ekspor Beberapa Produk Manufaktur Januari-Oktober 2008-2010

2010 2009 2008

(6)

6

Total impor selama Oktober 2010 mencapai US$ 12,1 miliar, naik 25,8% dari bulan sebelumnya. Peningkatan impor periode Oktober 2010 didorong oleh

meningkatnya impor seluruh kelompok barang, terutama bahan baku/penolong sebesar 26,6%. Sementara itu, impor barang konsumsi dan barang modal masing-masing mengalami peningkatan sebesar 23,5% dan 23,9%.

Secara kumulatif, impor selama Januari-Oktober 2010 meningkat sebesar 40,9% dari periode yang sama tahun 2009, menjadi US$ 109,5 miliar. Struktur impor Indonesia untuk periode Januari-Oktober 2010 didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal dengan nilai masing-masing sebesar US$ 79,5 miliar dan US$ 21,9 miliar. Proporsi impor bahan baku/penolong mengalami peningkatan dari 71,9% menjadi 72,6%. Sedangkan proporsi impor barang modal mengalami penurunan dari 21,1% menjadi 20,1%.

Grafik 11. Pertumbuhan dan Pangsa Impor Non Migas

Consumption goods 7.0% Raw materials 71.9% Capital goods 21.1% Jan-Okt 2009 Consumption goods 7.3% Raw materials 72.6% Capital goods 20.1% Jan-Okt 2010 Sumber: BPS (diolah)

Menurut Mendag, meningkatnya permintaan impor bahan baku/penolong dan barang modal merupakan respon terhadap meningkatnya realisasi investasi selama Januari-September sebesar 33,4%, termasuk peningkatan realisasi investasi pada kwartal ketiga dibanding kwartal kedua sebesar 11,6% (sumber BKPM). Peningkatan investasi itu awalnya berpengaruh kepada peningkatan impor barang modal dan bahan baku, namun kemudian akan meningkatkan ekspor sektor industri.

Semakin banyak ekspor Indonesia memanfaatkan keringanan bea masuk di negara-negara tujuan. Dari tabulasi seluruh kantor yang menerbitkan Surat

Keterangan Asal (SKA) ekspor Indonesia ke mancanegara, diperoleh catatan bahwa semakin banyak ekspor Indonesia yang memanfaatkan fasilitas keringanan bea masuk yang merupakan bagian dari fasilitasi FTA (Free Trade Agreement) atau EPA (Economic Partnership Agreement). Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan daya saing produk-produk ekspor itu di negara-negara tujuan (Grafik 12)

(7)

7

Grafik 12. Peningkatan Realisasi Pemanfaatan SKA ke Mitra FTA/EPA

Sumber: BPS (diolah)

Kinerja Perdagangan RI-RRT

Apabila dibandingkan dengan tahun 2008 sebelum krisis ekonomi global, maka defisit neraca perdagangan non migas dengan RRT periode Januari-September 2010 mengalami penurunan, sekalipun menunjukkan nilai yang tetap tinggi sebesar US$4,89 miliar. Hampir 90% dari defisit neraca perdagangan non migas itu disebabkan oleh tambahan impor bahan baku sebesar US$2,9 miliar dan tambahan impor barang modal sebesar US$1,5 miliar dibandingkan periode yang sama 2009. Neraca Perdagangan Non-Migas RI-RRT dapat dilihat di Grafik 13. Sedangkan surplus perdagangan migas dengan RRT periode Januari-September 2010 mengalami penurunan sebesar 85% dibandingkan periode yang sama tahun 2009.

(8)

8

Grafik 13. Neraca Perdagangan Non-Migas RI-RRT

3.44 3.96 5.47 6.66 7.79 8.92 9.31 3.36 4.55 5.50 7.96 14.95 13.49 14.19 0.08 -0.59 -0.04 -1.29 -7.16 -4.57 -4.89 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010* U S$ B ill ion

Ekspor Impor Neraca

--selesai--

Informasi lebih lanjut hubungi:

Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan

Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711

Email: pusathumas@kemendag.go.id

Kasan Muhri

Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

Telp/Fax : 23528683/23528693

Gambar

Grafik 1. Kinerja Ekspor Non Migas Oktober 2010
Grafik 3. Perkembangan Neraca Perdagangan Tahun 2010 (US$ Miliar)
Grafik 5. Diversifikasi Pasar Ekspor Non Migas
Grafik 7. Perkembangan Volume Ekspor Hasil Tambang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun kecepatan pertumbuhan isolat SpR17 lebih tinggi dibandingkan dengan isolat SpR3 (Tabel 1), namun hasil perhitungan konsentrasi Cr yang direduksi dan potensi reduksi Cr(VI)

Melakukan efisiensi pada beban operasional sehingga rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang masih terlalu besar yakni memperoleh hasil rasio >1

Apabila sistem sa luran air kondensasi KLA-60 yang acta tidak dimodifikasi (merancang yang barn), maka dikhawatirkan kebersihan air ko.lam reaktor akan terganggu

BCM 2017 Proceedings Terbit Setya Pambudi, Dandi Yunidar, Asep Sufyan M.A, 2015, Indonesian Community Understanding on Sustainable Design Concept Critical Analysis

Jasa Marga (Persero) Tbk terhadap kegiatan komunikasi eksternal perusahaan kepada community relations jalan tol sebagai bentuk upaya perusahaan dalam menjalankan

Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diperoleh dari guru adalah hasil belajar kognitif yang diambil dari penilaian terhadap kemampuan siswa menjawab dengan benar soal

Keterbukaan Informasi ini merupakan informasi yang ditujukan kepada Pemegang Saham yang dibuat oleh PT Cowell Development Tbk (“Perseroan”) dalam rangka pemenuhan

Perbedaan yang nyata yang terjadi pada minggu ke-2 dan 11 ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa perlakuan PGPR 50 berpengaruh terhadap besar diameter tanaman, tetapi