• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1 TIM PENYUSUN : AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI, S.I.K

NUR AULIA, S.E. ADIB APRILIA NUR, S.E.

EDITOR : ADI WIJAYA, M.Si

T

A

2015

LAPORAN

KINERJA

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Triwulan IV Tahun 2015 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik.

Laporan kinerja (LKj) interim Triwulan IV ini berisi capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut selama Triwulan IV tahun 2015. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap

stakeholders sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem

Akuntabilitas Kinrja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BPOL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaskud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan observasi sumberdaya laut.

Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut pada Triwulan IV TA 2015. Kinerja BPOL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BPOL.

Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut.

Jembrana, Desember 2015 Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ...iii

SINGKATAN/GLOSARY ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ... 2

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) ... 4

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN ... 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 8

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 8

2.2 RENCANA STRATEGIS BPOL ... 9

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2015 ... 11

2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2015 ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 15

3.1 PENGUKURAN KINERJA ... 16

3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 17

3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE ... 19

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE ... 22

3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE ... 27

3.3 REALISASI ANGGARAN ... 31

BAB IV PENUTUP ... 32

4.1 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ... 32

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2015 di BPOL ... 6

Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BPOL Tahun 2015 Berdasarkan APBNP... 12

Tabel 3. Metode Cascading IKU BPOL Triwulan IV TA 2015 ... 16

Tabel 4. Bobot IKU terhadap SS ... 17

Tabel 5. Status capaian NPSS ... 17

Tabel 6. Standar Status Kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS ... 18

Tabel 7. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BPOL Triwulan IV TA 2015 ... 18

Tabel 8. Capaian Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan yang Berkelanjutan (WPP) ... 19

Tabel 9. Capaian Jumlah Instansi yang Menerima dan Mendistribusikan PPDPI kepada Pengguna .. 20

Tabel 10. Distribution List Instansi yang Menerima dan Mendistribusikan PPDPI ... 20

Tabel 11. Capaian Jumlah Instansi yang Mengaplikasikan Bioreeftek ... 21

Tabel 12. Capaian Jumlah Instansi yang Menggunakan Prediksi Parameter Oseanografi ... 21

Tabel 13. Capaian Jumlah Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan ... 21

Tabel 14. Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan ... 22

Tabel 15. Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi Fenomena Alam Laut dan Perubahan Iklim ... 23

Tabel 16. Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan Hasil Observasi Laut dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil... 23

Tabel 17. Capaian Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP ... 24

Tabel 18. Judul KTI yang Terbit Triwulan IV Tahun 2015 ... 24

Tabel 19. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional Lingkup BPOL Dibandingkan Total Pegawai Lingkup BPOL (%) ... 25

Tabel 20. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang Memadai ... 25

Tabel 21. Capaian Jumlah Jejaring dan Kerjasama Teknologi Kelautan dan Perikanan yang Terbentuk (buah) ... 26

Tabel 22. Capaian Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan Pengembangan Eksperimental Dibandingkan Total Kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP (minimal) ... 27

Tabel 23. Capaian Jumlah SDM BPOL yang Dikembangkan Kompetensinya ... 27

Tabel 24. Capaian Indeks Pemanfaatan Informasi KP (%) ... 28

Tabel 25. Capaian Indeks RB BPOL ... 29

Tabel 27. Capaian Nilai Kinerja Anggaran Lingkup BPOL ... 30

Tabel 28. Realisasi Anggaran BPOL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan IV ... 31

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut ... 3

Gambar 2. Kelompok Peneliti di BPOL ... 4

Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL ... 5

Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL ... 5

Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL ... 6

Gambar 6. Peta Strategis BPOL Tahun 2015 ... 9

(6)

v

SINGKATAN/GLOSARY

SEACORM : Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring InaGOOS : Indonesia Global Ocean Observing System

BPOL : Balai Penelitian dan Observasi Laut

(7)

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini merupakan laporan kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut – Bali pada Triwulan IV TA 2015 dikaitkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2015. Pada tahun 2015 BPOL memperolah anggaran sebesar Rp 25.553.811.000,- dengan sumber :

1. RM Rp 23.434.005.000,- 2. PNBP Rp 35.156.000,- 3. HLLN Rp 2.084.650.000,-

Dengan pagu anggaran tersebut, BPOL pada tahun 2015 melaksanakan 37 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Riset Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2015 BPOL menggunakan metode dan strategi Balanced Scorecard (BSC) yang bertujuan untuk perbaikan pengelolaan kinerja melalui restrukturisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Restrukturisasi SAKIP BPOL dengan pendekatan BSC telah menghasilkan dokumen review perjanjian kinerja BPOL Tahun 2015, dimana didalamnya terdapat 9 Sasaran Strategis dan 19 IKU, yaitu:

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan

2 3 4 5

Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

Jumlah instansi yang mengaplikasikan bioreeftek

Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perikanan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

6 Jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim 7 Jumlah data dan/atau informasi teknologi keluatan dan perikanan, hasil

observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 8

9 10 11 12

Karya tulis ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP Proporsi pegawai fungsional lingkup

BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

Jumlah jejaring dan kerjasama Teknologi Kelautan dan Perikanan yang terbentuk (buah)

Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP (minimal)

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

(8)

vii

14 Indeks pemanfaatan informasi KP (%) 15 Indeks RB BPOL

16 Nilai/Skor SAKIP BPOL

17 Indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL

18 Jumlah usulan unit kerja berstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) 19 Nilai Efisisensi anggaran (%)

Memasuki triwulan II terdapat adanya penambahan dana APBNP di Eselon II (Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan) yang menyebabkan penyesuaian perjanjian kinerja pada unit kerja dibawahnya. Adapun perubahan terdapat pada Indikator Kinerja Utama Learn and Growth Perspective.

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan

2 3 4 5

Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

Jumlah instansi yang mengaplikasikan bioreeftek

Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perikanan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

6 Jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim 7 Jumlah data dan/atau informasi teknologi keluatan dan perikanan, hasil

observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 8

9 10 11 12

Karya tulis ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

Jumlah jejaring dan kerjasama Teknologi Kelautan dan Perikanan yang terbentuk (buah)

Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP (minimal)

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

13 Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya 14 Indeks pemanfaatan informasi KP (%)

15 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi lingkup BPOL 16 Nilai kinerja anggaran lingkup BPOL (%)

Dalam pelaksanaannya capaian kinerja men cap ai target dan bahwakn meleb ihi dari targer yan g ditentu kan. Pada serapan anggaran BPOL sampai dengan akhir TA 2015 sebesar 97,30% setara dengan Rp. 24.863.029.192,- sedangkan angka capaian fisiknya mencapai 100%. Hal ini menunjukan bahwa secara umum kinerja BPOL dapat dikatakan baik.

(9)

viii RM PNBP HLL 51 52 53 52 53 52 53 Pagu 3.940.000.000 8.494.005.000 11.000.000.000 35.156.000 0 2.084.650.000 0 Target 3.570.000.000 8.200.000.000 11.000.000.000 35.156.000 0 2.080.500.000 0 Realisasi 3.595.574.823 8.208.680.204 10.957.098.866 35.156.000 0 2.066.519.299 0 % 91,26 96,64 99,61 100% 0 99,13 0 Total Pagu 23.434.005.000 35.156.000 2.084.650.000 Total Realisasi 24.863.029.192 97,30%

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan observasi laut ditopang atas dasar tiga kebijakan yaitu Litbang berawal dan berakhir pada pengguna, Litbang harus market Driven dan Market Driving dan sekaligus policy driven dan hasil Litbang menunjang kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Sebagai acauan yang mengarahkan program dan kegiatan penelitian dan observasi laut tersebut adalah dokumen perencanaan strategis (RENSTRA) jangka menengah yang disusun secara priodik lima tahunan. Sampai saat ini sebagai acuan dalam perencanaan strategis program dan kegiatan di BPOL adalah Peraturan Kepala Badan Litbang KP Nomor PER.15.1/BALITBANG KP/2010 tentang Renstra Balitbang KP Tahun 2010-2014 dan Peraturan Kepala BPOL Nomor PER.30.4/BALITBANG KP/BPOL/2014 tentang Renstra BPOL Tahun 2010-2014.

BPOL dalam melaksanakan program dan kegitan penelitian dan observasi laut semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan system manajemen Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menuntut azas akuntabilitas, dimana setiap penyelenggara Negara dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan kinerja atas hasil-hasilnya dari seluruh program/kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan. Sebagai contoh pada performance keuangan yang tidak hanya sebatas mengukur seberapa besar realisasinya, tetapi bisa mengukur besaranya dana yang dapat mendorong peningkatan kinerja yang dicapai dalam kuran waktu tertentu, sebagai hakekat dari anggaran berbasis kinerja.

Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, BPOL diwajibkan untuk:

1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai Misi dan Tujuan organisasi.

2. Menyampaikan Laporan Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun kepada P3TKP dan Balitbang KP

Berdasarkan hal-hal di atas, BPOL sebagai Instansi Pemerintah dan Penyelenggawa Negara telah menetapkan kinerja Tahun 2014 dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai, kemudian dituangkan kedalam susunan LAKIP BPOL Tahun 2014 sebagai wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban. Dasar hukum penyusunan LAKIP BPOL Tahun 2014 antara lain:

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggara Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah

(11)

2

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

4. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor KEP-135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian kinerja dan Pelaporan AKIP.

6. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi AKIP.

7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Surat Edaran Kementerian PAN dan RB Nomor: 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian LAKIP 2013 dan Dokumen PK 2014

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusun Laporan Kinerja (LKj) Triwulan IV tahun 2015 adalah:

1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan;

2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU;

3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.

Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) Triwulan IV Tahun 2015 adalah:

1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan IV;

2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Triwulan IV;

3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan berikutnya.

1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Penelitian dan Observasi laut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah binaan Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Struktur organisasi BPOL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. 2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program

(12)

3

3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.

4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan:

a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas

masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang adap di BPOL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 3 (tiga) kelompok peneliti yaitu Kelompok Peneliti Ocean Modelling (OM), Kelompok Peneliti Ocean

Remote Sensing (ORS), dan Kelompok Peneliti Climate Change (CC). Masing-masing

Kelompok Peneliti memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi.

Kepala

Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis Sub Bagian Tata Usaha

(13)

4

Gambar 2. Kelompok Peneliti di BPOL

Berdasarkan Gambar 2, kelompok penelitian mempunyai fokus penelitian yang mencirikan penelitian yang menjadi keunggulan dari setiap kelompok peneliti. Fokus penelitian Kelompok Peneliti Ocean Remote Sensing pada sebaran daerah potensial penangkapan ikan, Kelompok Peneliti Ocean Modelling fokus pada pengumpulan data observasi laut dan pemodelan laut untuk melihat fenomena dan dinamika perairan, sedangkan Kelompok Peneliti Climate Change fokus penelitian pada fenomena perubahan iklim dan pengasaman laut di kawasan CTI.

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)

Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BPOL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 65 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 30 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 5 Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BPOL pada Triwulan IV tahun 2015 sebagai berikut:

1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan

Berdasarkan Gambar 3, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BPOL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 4 pegawai (6,15%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,38%), Pendidikan Sarjana (S1) 35 pegawai (53,85%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,08%), Pendidikan SLTA 13 pegawai (20,00%) dan Pendidikan SLTP 1 pegawai (1,54%).

OCEAN REMOTE SENSING

• DATA DAN/ INFORMASI

SEBARAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN TUNA DAN LEMURU

CLIMATE CHANGE

• DATA DAN/ INFORMASI TERKAIT

FENOMENA PENGASAMAN LAUT OCEAN MODELLING

• INDO-CHINA CRUISE

EXPEDITION

• DATA DAN/ INFORMASI

PERTUKARAN MASSA AIR DI PERAIRAN INDONESIA BAGIAN TIMUR

(14)

5

Gambar 3. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL

2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan

Pegawai BPOL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 38 pegawai dengan komposisi Golongan III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan IIId sebanyak 6 pegawai (15,79%), Golongan IIIc sebanyak 7 pegawai (18,42%), Golongan IIIb sebanyak 10 pegawai (26,32%), Golongan IIIa sebanyak 10 pegawai (26,32%), Golongan IId sebanyak 1 pegawai (2,63%), Golongan IIc sebanyak 2 pegawai (5,26%), dan Golongan IIb sebanyak 2 pegawai (5,26%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL

3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu

Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak

4 11 35 2 15 1 0 5 10 15 20 25 30 35 40 S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP

Komposisi Berdasarkan Pendidikan

3 9 11 10 1 2 2 0 2 4 6 8 10 12

III d III c III b III a II d II c II b

Komposisi PNS Berdasarkan Golongan

Catatan :

Jumlah PNS/CPNS = 38 Jumlah tenaga kontrak = 27

(15)

6

23 pegawai terdiri dari peneliti muda 6 pegawai (20,69%), peneliti pertama 11 pegawai (37,93%) dan calon peneliti 6 pegawai (20,69%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer sebanyak 2 pegawai (5,26%). Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (3,45%) dan 1 pegawai calon teknisi litkayasa (3,45%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama 1 (3,45%) dan pustakawan 1 pegawai (3,45%). Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL

4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar

Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2015 di BPOL Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa Jumlah DN LN S2 4 1 5 S3 1 4 5 Total 5 5 10

Pada Tabel 1 menunjukan bahwa pegawai BPOL pada Triwulan IV sebanyak 10 pegawai sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 5 orang terdiri dari 3 petugas belajar di dalam negeri dan 2 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 5 orang terdiri dari 1 petugas belajar di dalam negeri dan 4 petugas belajar di luar negeri. Sumber beasiswa

1 1 6 2 1 5 1 1 6 11 1 1 1

Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan

Pranata Humas Pertama Bendahara Pengeluaran Calon Peneliti

Pranata Komputer Pertama Calon Teknisi Litkayasa Fungsional Umum PJB Pertama

Penata Laporan Keuangan Peneliti Muda

Peneliti Pertama Pengelola Kepegawaian Pustakawan Pertama Teknisi Litkayasa Pelaksana

(16)

7

yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain Beasiswa dari Amerika, Perancis, Tiongkok, dan beasiswa dalam negeri beasiswa KKP, Kementerian Keuangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja merupakan gambaran pencapaian kinerja BPOL pada setiap Triwulan tahun 2015. Capaian Kinerja (performance result) Triwulan tersebut dibandingkan dengan Perjanjian kinerja (performance agreement) Triwulan sebagai tolok ukur keberhasilan Triwulan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada triwulan mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Triwulan IV BPOL Tahun 2015, disusun sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang; maksud dan tujuan; tugas, fungsi,

dan struktur organisasi; keragan SDM (kekuatan SDM); dan sistematika penyajian.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana kerja dan anggaran TA 2015; dan

perjanjian kinerja tahunan 2015

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhdap capaian kinerja dan keuangan pada Triwulan IV tahun 2015.

a. Capaian Kinerja Organisasi b. Realisasi Anggaran

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di Triwulan IV

tahun 2015 berupa permasalahan dan tindak lanjut; dan saran.

(17)

8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di cascading (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat.

Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu:

1. Renstra 2015 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 9 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan

2. Penyesuaian Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2015, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III;

3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet;

4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf; 5. Sistem penilaian kinerja individu/pegawai (SIPKINDU); dan

6. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BPOL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan

(18)

9

responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia;tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut.

2.2 RENCANA STRATEGIS BPOL

Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BPOL. Peta strategi memudahkan BPOL untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/ pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BPOL. Peta strategi BPOL tahun 2015 yang disepakati antara Kepala BPOL dengan Kepala P3TKP ditunjukkan dalam Gambar 6 berikut:

(19)

10

Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran berdasarkan penambahan APBNP adalah sebagai berikut:

1. Strategi untuk mencapai sasaran 1: Terwujudnya pengelolaan SDKP yang

partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan;

a. Meningkatkan kemampuan peneliti dan pejabat fungsional lainnya melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan;

b. Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia; c. Pembuatan bengkel dan sarana kerja lainnya yang menunjang kegiatan

penelitian dan observasi laut;

d. Meningkatkan manajemen penelitian dan observasi laut;

e. Meningkatkan kualitas, jumlah dan capaian hasil kegiatan penelitian dan observasi laut sesuai dengan kebutuhan pengguna (user);

f. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan kegiatan penelitian dan observasi laut;

g. Meningkatkan tatalaksana penganggaran dengan menerapkan system penganggaran berbasis kinerja.

2. Strategi untuk mencapai sasaran 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang

dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP;

a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI.

3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Tersedianya rekomendasi dan masukan

kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah;

a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh;

b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan;

c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan iklim.

4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan

kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK Teknologi KP;

a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi;

(20)

11

5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terselenggaranya Pengendalian Perekayasaan

dan Pengkajian Tekologi KP;

a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BPOL dan multimedia

centre;

b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang.

6. Strategi untuk mencapai sasaran 6 : Terwujudnya aparatur sipil negara lingkup

BPOL yang kompeten, professional dan berkepribadian;

a. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut;

b. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut.

7. Strategi untuk mencapai sasaran 7 : Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup

BPOL yang handal dan mudah diakses;

a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi.

8. Strategi untuk mencapai sasaran 8 : Terwujudnya Birokrasi lingkup BPOL yang

efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima;

a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BPOL.

9. Strategi untuk mencapai sasaran 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan BPOL

secara efisien dan akuntabel;

a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BPOL;

b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BPOL.

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2015

Pada Tahun Anggaran 2015 BPOL mempunyai rencana kerja dan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari:

1. 2 paket data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim 2. 3 paket data dan informasi teknologi kelautan dan perikanan serta hasil

observasi laut

3. 2 dokumen perencanaan dan penatalaksanaan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

4. 1 dokumen pengendalian dan pelaporan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

5. 1 dokumen penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

(21)

12

6. 1 dokumen pengembangan SDM dan penataan organisasi pengkajian dan perekaysaan teknologi kelautan dan perikanan

7. 8 dokumen layanan litbang dan hasil iptek pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

8. 12 bulan layanan perkantoran

9. 12 unit perangkat pengolah data dan informasi 10. 38 unit peralatan dan fasilitas perkantoran 11. 702 m2 gedung/bangunan

Anggaran yang dikelolah untuk 11 output kegiatan antara lain:

1. Rp 4.163.985.000,- kegiatan fenomena alam laut dan perubahan iklim

2. Rp 835.889.000,- kegiatan teknologi kelautan dan perikanan serta hasil observasi laut

3. Rp 364.453.000,- kegiatan perencanaan dan penatalaksanaan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

4. Rp 141.660.000,- kegiatan pengendalian dan pelaporan pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

5. Rp 341.270.000,- kegiatan penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

6. Rp 362.430.000,- kegiatan pengembangan SDM dan penataan organisasi pengkajian dan perekaysaan teknologi kelautan dan perikanan

7. Rp 1.327.124.000,- kegiatan layanan litbang dan hasil iptek pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan

8. Rp 7.017.000.000,- kegiatan layanan perkantoran

9. Rp 423.051.000,- kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan informasi 10. Rp 202.675.000,- kegiatan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran 11. Rp 10.374.274.000,- kegiatan pengadaan gedung/bangunan

Sehingga total anggaran pada DIPA 2015 Rp. 25.553.811.000,- untuk menghasilkan 11 output kegiatan di BPOL.

2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2015

Pada tahun 2015 BPOL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2015 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon I I (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala Balitbang KP). Penetapan Kinerja BPOL Tahun 2015 dengan mengunakan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC) adalah:

Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BPOL Tahun 2015 Berdasarkan APBNP

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

CUSTOMER PERSPECTIVE

1

Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan

1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan

1 2 Meningkatnya hasil 2 Jumlah instansi yang menerima dan 3

(22)

13

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

penyelenggaraan litbang dan layanan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP

mendistribusikan PPDPI kepada pengguna 3 Jumlah instansi yang mengaplikasikan

bioreeftek 1

4 Jumlah instansi yang menggunakan prediksi

parameter oseanografi 3 5 Jumlah penguna jasa layanan Laboratorium

Kualitas Perairan 5

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan

pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah

6 Jumlah data dan/ atau informasi fenomena

alam laut dan perubahan iklim 2

7

Jumlah Data dan/atau Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan, Hasil Observasi Laut dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

3

8 Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengkajian dan

Perekayasaan Teknologi KP 15

4

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek Teknologi KP

9

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

58

10

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang memadai

1

11

Jumlah jejaring dan kerjasama Teknologi Kelautan dan Perikanan yang terbentuk (buah)

3

5

Terselenggaranya Pengendalian Perekayasaan dan Pengkajian Tekologi KP

12

Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental

dibandingkan total kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP (minimal)

80%

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

6

Terwujudnya aparatur sipil negara lingkup BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian

13 Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan

kompetensinya 25

7

Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup BPOL yang handal dan mudah diakses

14 Indeks pemanfaatan informasi KP (%) 75%

8

Terwujudnya birokrasi lingkup BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

15 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi lingkup

BPOL BB

9

Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel

16 Nilai kinerja anggaran lingkup BPOL (%) 90%

Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja BPOL tahun 2015 merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Balai Penelitian dan Observasi Laut dengan Kepala Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan. Perjanjian Kinerja BPOL Tahun 2015 ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut merupakan salah satu peningkatan dukungan terhadap kegiatan penelitian dan

(23)

14

observasi laut tahun 2015 yang dianggarakan dalam DIPA sebesar Rp. 25.553.811.000,-. Pada awal tahun 2015 ditetapkan IKU BPOL sebanyak 19 IKU, seiring berjalannya waktu terdapat penambahan APBNP di Eselon II sehingga menyebabkan perubahan pada Indikator Kinerja Utama sehingga jumlah IKU BPOL menjadi 16. Adapun IKU yang dihilangkan adalah Nilai/Skor SAKIP BPOL, Nilai/Skor BPOLberstatus Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat. Terdapat perubahan IKU yang semula adalah Nilai Efisiensi Anggaran BPOL (%) menjadi Nilai Kinerja Anggaran Lingkup BPOL (%).

(24)

15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL.

Sejak T ahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.

Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BPOL adalah sebagai berikut:

(25)

16

3.1 PENGUKURAN KINERJA

Sebelum melakukan pengukuran kinerja perlu adanya proses menurunkan (cascading ) dan

alignment indikator kinerja, dimana untuk memudahkan proses perhitungan pencapaian

kinerja dari bawahan ke atasan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada perjanjian kinerja BPOL tahun 2015 yang dapat tercapai.

Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2015 pada customer perspective, internal

process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian

yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Tabel 3. Metode Cascading IKU BPOL Triwulan IV TA 2015

SASARAN

STRATEGIS URAIAN IKU

CASCADING IKU

KLASIFIKASI VALIDASI FREKUENSI PERHITUNGAN SATUAN

Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan

IK1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan

Maximize Lag

outcome Tahun Kontribusi WPP

Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing dan pemanfaatan SDKP

IK2

Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

Maximize Lead

process Tahun KPI sendiri Instansi

IK3 Jumlah instansi yang

mengaplikasikan bioreeftek Maximize

Lead

process Tahun KPI sendiri Instansi IK4

Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi

Maximize Lead

process Tahun KPI sendiri Instansi

IK5

Jumlah penguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan

Maximize Lead

process Tahun KPI sendiri Instansi Tersedianya rekomendasi dan masukan kebiajakan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah IK6

Jumlah data dan/atau informasi feneomena alam laut dan perubahan iklim

Maximize Lead

process Tahun Kontribusi Paket

IK7

Jumlah Data dan/atau Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan, Hasil Observasi Laut dan

Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Maximize Lead

process Tahun Kontribusi Paket

IK8

Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP

Maximize Lead

process Semester Dipersempit KTI

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek teknologi KP IK9

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

Maximize Lead

input Triwulan Rata-rata %

IK10

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan Teknologi Kelautan dan Perikanan yang memadai

Maximize Lead

process Tahun Kontribusi Paket

IK11

Jumlah jejaring dan kerjasama Teknologi Kelautan dan Perikanan yang terbentuk (buah)

Maximize Lag

output Semester Dipersempit Buah Terselenggaranya

pengendalian perekayasaan

IK12

Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan

Maximize Lead

(26)

17 SASARAN

STRATEGIS URAIAN IKU

CASCADING IKU

KLASIFIKASI VALIDASI FREKUENSI PERHITUNGAN SATUAN

dan pengkajian teknologi KP

total kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP (minimal) Tersedianya ASN iptek teknologi KP IK13

Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya Maximize Lead process Semester Dipersempit *dicascading hingga pegawai Orang Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

IK14 Indeks pemanfaatan informasi

KP (%) Maximize

Lead

process Semester Kontribusi % Terwujudnya

reformasi birokrasi

IK15 Indeks RB BPOL Maximize Lag

output Semester Dipersempit Nilai Terkelolanya

anggaran pembangunan secara efisien

IK16 Nilai kinerja anggaran lingkup

BPOL (%) Maximize

Lead

process Bulan/triwulan Dipersempit %

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil daru suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategis yang dituangkan pada Perjanjian kinerja BPOL tahun 2015 dapat tercapai.

3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Dalam implementasi pengukuran kinerja BPOL tahun 2015 menggunakan aplikasi ki erjaku.kkp.go.id di a a pe gukura ya ha ya e cakup Nilai Pe capaia “asara Strategis (NPSS). NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut :

Tabel 4. Bobot IKU terhadap SS

No Validitas IKU Bobot

1 Lead input 0,1

2 Lead proses 0,2

3 Lag output 0,3

4 Lag outcome 0,4

Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut: Tabel 5. Status capaian NPSS

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian >100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian <100 %

Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS.

(27)

18

Tabel 6. Standar Status Kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS

KLASIFIKASI STATUS NSS/NKP/NPSS MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<100% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=100% X=90% - Sedang

X 100% X 90% X=90% Baik

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah :

a. Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; b. Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; c. Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka

kinerja semakin baik.

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPOL tahun 2015 pada Customer Perspective,

Internal Process Perspective dan Learn & Growth Perspective mengacu pada Balanced Score Card (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut,

sebagian besar telah berhasil tercapai. pencapaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2015 yang mengacu Balanced Score Card (BSC). Capaian kinerja masing-masing perspektif BPOL Triwulan IV tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Perspektif pelanggan (customer perspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar 213%.

b. Perspektif internal (internal process perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 100%.

c. Perspektif learn and growth (learn and growth perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 116%.

Tabel 7. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BPOL Triwulan IV TA 2015

No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NPSS NPSS STATUS NPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Customer 40% 1 Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berekelanjutan 100% 50% 50% 150% 2 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP

325% 50% 163%

Total per perspektif 100% 213%

2 Internal Process

30% 3

Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah

98% 33% 33%

4

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek Teknologi KP

102% 33% 34%

5

Terselenggaranya Pengendalian Perekayasaan dan Pengkajian Tekologi KP

100% 33% 33%

Total per perspektif 100% 100%

3

Learning and growth

30%

6 Tersedianya ASN Iptek Teknologi

KP 172% 25% 43%

7 Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses 92% 25% 23%

(28)

19 No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NPSS NPSS STATUS NPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 9 Terkelolanya anggaran

pembangunan secara efisien 114% 25% 27%

Total per perspektif 100% 116%

3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE

Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di Triwulan IV TA 2015 berasal dari 2 sasaran strategis yaitu :

SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan

Sasaran strategis meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan Triwulan IV TA 2015 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan.

IKU 1 : Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan (WPP)

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang ditetapkan sebagai fokus litbang untuk selanjutnya dihasilkan data informasi dan rekomendasi terpadu bagi pengembangan ekonomi wilayahnya; WPP terpilih yang menjadi sasaran Balitbang KP dengan strategi optimasi pemanfaat sumberdaya KP. Tujuan dari IKU ini adalah sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP dalam pembangunan ekonomi maritime Indonesia dan memberikan dukungan strategis pada tujuan kinerja Balitbang KP dan KKP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang ditetapkan dan sifatnya terintegrasi antar kelompok peneliti. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Capaian Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk Pengembangan Ekonomi

Maritim dan Kelautan yang Berkelanjutan (WPP)

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk

pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan (WPP)

1 1 1 1

Frekuensi perhitungan IKU tersebut adalah tahunan dan jumlahnya WPP yang terpetakan merupakan realisasi pada triwulan IV. Berdasarkan kegiatan yang sudah berjalan, WPP yang terpetakan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di WPP RI 716 (Laut Sulawesi dan Utara Pulau Halmahera) yang berlokasi di Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Selatan.

(29)

20 SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP

Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu:

IKU 2 : Jumlah instansi yang menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna Definisi dari IKU tersebut adalah instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang kelompok peneliti inderaja laut oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

Tabel 9. Capaian Jumlah Instansi yang Menerima dan Mendistribusikan PPDPI kepada Pengguna

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 3 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah instansi yang menerima dan

mendistribusikan PPDPI kepada pengguna

3 12 17 17

Tabel 10. Distribution List Instansi yang Menerima dan Mendistribusikan PPDPI

No. Distibution Lists

1 Akademi Perikanan Bitung 2 Akademi Perikanan Sorong 3 BDA Sukamandi 4 BPPP Aertembaga 5 BPPP Ambon 6 BPPP Banyuwangi 7 BPPP Belawan 8 BPPP Tegal

9 Dinas KP Jembrana, Bali 10 PPDPI Bitung-Ternate 11 STP Jakarta

12 SUPM N Bone 13 SUPM N Kota Agung 14 SUPM N Kupang 15 SUPM N Pariaman 16 SUPM N Sorong 17 SUPM N Waiheru

(30)

21

IKU 3 : Jumlah instansi yang mengaplikasikan bioreeftek

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mengaplikasikan bioreeftek kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang oleh stakeholders baik pusat maupun daerah. Tabel 11. Capaian Jumlah Instansi yang Mengaplikasikan Bioreeftek

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah instansi yang

mengaplikasikan bioreeftek 1 1 1 1

Pada Triwulan IV tahun 2015 terdapat 1 instansi yang mengaplikasikan bioreeftek yaitu UPT Pengembangan Teknologi Penangkapan Ikan (PTPI) Probolinggo.

IKU 4 : Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan menggunakan informasi parameter oseanografi kepada pengguna. IKU ini bertujuan utnuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

Tabel 12. Capaian Jumlah Instansi yang Menggunakan Prediksi Parameter Oseanografi

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi

3 2 10 2

Pada Triwulan IV tahun 2015 jumlah instansi yang menggunakan prediksi parameter oseanografi ada sebanyak 2 instansi. Adapun pengguna data prediksi parameter oseanografi berasal dari perekayasa di Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang dan peneliti di Balai Pengembangan dan Perekayasaan Teknologi (BPPT).

IKU 5 : Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menggunakan jasa layanan laboratorium kualitas perairan (LKP). IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan layanan LKP.

Tabel 13. Capaian Jumlah Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan

(31)

22

Tabel 14. Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan

No. Informasi Customer

1 PT. MMJA Banyubiru - Jembrana

2 PT. Kencana Adhi Karma

3 PT. BUMI BALI MINA

4 BBPPBL Gondol

5 PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk.

6 Lingkungan Hidup - Jembrana

7 UD. Sejahtera Bali

8 Afrinda Dara Kartika Sari - ITS

9 Medewi Beach Cottages

10 PT. INDO BALI

11 Nadya Maulida Bakti

12 I Ketut Nasa Adi Putra - Perusda Prov. Bali

13 Martharia Octariani

14 PT. Sumina Ekstraksindo

15 Agus Setiawan – P3TKP

Pengguna jasa layanan LKP di triwulan 4 merupakan konsumen yang setiap bulannya rutin mengirimkan sampel untuk di uji dan di analisis, yaitu BBPPBL Gondol, PT Indobali, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk., dan peneliti di internal BPOL. Instansi yang rutin mengirimkan sampel untuk diuji dan dianalisis dimasukkan kedalam hitungan hanya 1 kali sebagai pengguna jasa layanan LKP.

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 3 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah

Nilai sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil pengkajian dan perekayasaan teknologi KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah pada Triwulan IV TA 2015 adalah 98%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasarn tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:

IKU 6 : Jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim

Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan/atau informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan/atau informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh kepala satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

(32)

23

Tabel 15. Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi Fenomena Alam Laut dan Perubahan Iklim

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim

2 2 2 2

Capain jumlah data dan/atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim pada triwulan IV adalah sebanyak 2 data dan/atau informasi, dihasilkan dari kegiatan Kajian Transpor Massa Air dari Laut China Selatan ke Perairan dalam Indonesia untuk Validasi Data Produktivitas Primer; dan Kajian Operasional Oseanografi untuk Prediksi Fenomena Laut dna Potensi Perikanan.

IKU 7 : Jumlah data dan/atau informasi teknologi kelautan dan perikanan hasil observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan.

Tabel 16. Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan Hasil

Observasi Laut dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah data dan/atau informasi teknologi kelautan dan perikanan hasil observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

3 3 3 3

Capain jumlah data dan/atau informasi teknologi kelautan dan perikanan hasil observasi laut dan pengawasan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil pada triwulan IV adalah sebanyak 3 data dan/atau informasi, dihasilkan dari kegiatan Studi Implikasi Pengasaman Laut Pada Ekosistem Terumbu Karang di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI) dan Aplikasi Sistem Observasi Adaptasi Mangrove Terhadap Terhadap Perubahan Iklim.

IKU 8 : Karya Tulis Ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP

Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihsailkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi

(33)

24

Tabel 17. Capaian Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi KP

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Karya Tulis Ilmiah bidang pengkajian dan perekayasaan teknologi KP

15 5 13 3

Capaian Karya Tulis Ilmiah bidang pengkajian dan perakyasaan teknologi KP Triwulan IV adalah sebanyak 5 KTI dari target 3 KTI. Adapun karya tulis tersebut sebagai berikut:

Tabel 18. Judul KTI yang Terbit Triwulan IV Tahun 2015

NO JUDUL KTI

(yang sudah dalam status terbit) NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING

1 Pola Sebaran Vertikal Nutrien pada Musim Peralihan di Teluk Weda, Maluku Utara

Faisal Hamzah, Abdul Basit, Iis Triyulianti

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vo. 7, No. 2, Hlm. 415-431, Desember 2015

2 Growth Rates Analysis of Porites Corals from Nusa Penida, Bali

Camellia Kusuma Tito, Agus Setiawan, Sri Yudawati Cahyarini, Muji Wasis Indriyawan

Journal of Mathematical and Fundamental Sciences, Vol. 48, No. 1

3

Observasi Elevasi Muka Air Perairan Sleko Cilacap Menggunakan Stasiun Pasang Surut Berbasis GPRS

Mukti Trenggono, Hartoyo, Adi Wirawan

Omni Akuatika, Vol. 11, No. 2, Hal. 66-70, 2015

ISSN: 1858-3873 print / 2476-9347 online

SASARAN STRATEGIS 4 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK teknologi KP

Nilai sasaran strategis terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK teknologi KP Triwulan IV TA 2015 ini adalah 17%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:

IKU 9 : Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut:

% 100 . x

Tot

Jml

P

Peg Ja bfung Ja bfung Keterangan :

P

Ja bfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOL

Jml

Ja bfung = Jumlah fungsional BPOL

(34)

25

Tabel 19. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional Lingkup BPOL Dibandingkan Total Pegawai Lingkup

BPOL (%) IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

58% 58% 65,79% 65,79%

Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 19 pegawai terdiri dari peneliti muda 8 pegawai (32%) dan peneliti pertama 11 pegawai (44%) serta calon peneliti sebanyak 5 pegawai. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer pertama sebanyak 2 pegawai (8%). Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (3,45%) dan 1 pegawai calon teknisi litkayasa (3,45%). Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama 1 (3,45%) dan pustakawan 1 pegawai (3,45%).

IKU 10 : Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasaitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi

maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun

deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 20. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan Teknologi Kelautan dan

Perikanan yang Memadai

IKU Target Tahunan Target TW 4 Realisasi Tahunan Realisasi TW 4 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%)

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai

1 1 1 1

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai adalah tahunan dan merupakan realisasi tahunan pada triwulan IV. Pada triwulan IV, jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai sudah tercapai sebanyak 1 paket.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut
Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL
Gambar 5. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL
Gambar 6. Peta Strategis BPOL Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian tindakan ini adalah: (1) guru telah menguasai keterampilan merancang pembelajaran membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar dengan menggunakan

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 46

Salah satu tujuan dari penelitian ini untuk meninjau pengaruh penggunaan bakteri Escherichia coli dan konsentrasi awal bakteri pada ruang anoda serta pH

Kultur mikroba yang digunakan dalam MFC ini memiliki kemampuan untuk menggunakan bahan organik yang ada dalam limbah cair sebagai sumber energi dan menghasilkan

Studi ini juga dilakukan untuk membandingkan hasil listrik yang diproduksi antara kedua volume reaktor yang digunakan, sehingga dapat diperkirakan pengaruh

Nilai efisiensi reduksi COD yang diperoleh reaktor ML-MFC tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi daripada nilai efisiensi sebesar 29% yang dihasilkan dari

Bahwa, penambahan Saccharomyces cerevisiae pada substrat POME menurunkan kinerja MFC dilihat dari penurunan nilai kuat arus listrik, tegangan listrik, sehingga

(2011), Handajani, Subroto, Sutrisno, dan Saraswati (2014) mengungkapkan bahwa masa jabatan direksi yang semakin lama akan membuat direksi memiliki lebih