Daily Info
16 Maret 2016GLOBAL MARKET
Market Close +/- Change
IHSG 4,849.78 -27.75 -0.57% Nikkei 17,117.07 -116.68 -0.68% Hangseng 20,288.77 -146.57 -0.72% FTSE 100 6,139.97 -34.60 -0.56% Xetra Dax 9,933.85 -56.41 -0.56% Dow Jones 17,251.53 22.40 0.13% Nasdaq 4,728.67 -21.61 -0.45% S&P 500 2,015.93 -3.71 -0.18% KEY DATA
Description Last +/- Change Oil Price USD/barel 38.74 -0.79 -2.0% Gold Price USD/Ounce 1,232.3 -2.92 -0.2% Nickel-LME (US$/ton) 8,519 -55.5 -0.6% Tin-LME (US$/ton) 16,905 -125.0 -0.7% CPO Malaysia (RM/ton) 2,540 11.00 0.4% Coal EUR (US$/ton) 43.7 -1.75 -3.9% Coal NWC (US$/ton) Weekly 49.5 0.15 0.3% Exchange Rate (Rp/US$) 13,164 107.00 0.8% DUAL LISTING
Saham Mkt US$ [+/-] % Rp
Telkom(TLK) NY 51.77 -1.28 -2.41 3,411 SHAREHOLDERS MEETING
Stocks Date Agenda
ADHI 8 Apr RUPST
MPPA 13 Apr RUPST
BNGA 15 Apr RUPST
CASH/STOCK DIVIDEND
Stocks Events IDR/Ratio Cum
BBNI Cash Dividend 122.533827 17 Mar
BBYD Cash Dividend 1.48 17 Mar
JSX DATA
Volume (Million Share) 5,856 Support Resistance Value (IDR Billion) 5,138 4,815 4,875 Market Cap. (IDR Trillion) 5,149 4,795 4,905
Total Freq (x) 266,970 4,770 4,935
Foreign Net (IDR Billion) 26,4
Market Review & Outlook
 Reli 2 Hari IHSG Terhenti.
 IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah Terbatas (Range : 4,815-4,875).
Today’s Info
 WSKT Tambah Modal Anak Usaha  Dividen BSSR 57% Dari Laba Bersih  BTEK Berencana Rights Issue
 GIAA Kejar Efisiensi Non-Fuel USD254 juta  Tahun lalu, ADRO pangkas utang bank US$
225 juta
 ISAT Tunjuk Empat Komisaris Baru
Kode Rekom. Bottom Fishing Take Profit/ Stop Loss/Buy Back
BMRI S o S 5,575-5,825 10,450
INTP S o S 20,175-20,000 21,000
LSIP S o S 1,585 1,750
MIKA S o S 2,340-2,300 2,470
UNVR Spec. Buy 45,225-45,800 43,750
Trading Ideas
See our Trading Ideas pages, for further details
Reksadana NAV/Unit 30D (%) Return Return 1Y(%)
Medali Dua 1,622.55 1.26 6.8
Medali Syariah 1,648.68 1.09 4.22
MA Mantap 1,288.25 1.36 7.3
MD Asset Mantap Plus 1,283.03 1.28 8.91
MD ORI Dua 1,607.50 2.11 3.25
Daily Info
16 Maret 2016Market Review & Outlook
Reli 2 Hari IHSG Terhenti
IHSG kemarin terkoreksi -0,57% setelah reli selama 2 hari. Kemarin IHSG ditutup pada 4.849 dengan semua sektor mengalami pelemahan, kecuali keuangan yang masih naik tipis. Meskipun indeks mengalami pelemahan, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih sebesar 26,4 miliar. Adapun saham LQ45 yang kemarin menguat terbesar antara lain SRIL,BBTN, dan MNCN sedangkan yang melemah terbesar antara lain ADRO, PTBA dan ASRI.
Kemarin BPS mengumumkan data neraca perdagangan Indonesia bulan Februari yang kembali surplus sebesar USD 1,14 miliar, yang merupakan surplus tertinggi selama 5 tahun terakhir. Meskipun mengalami surplus, ekspor Indonesia sebenarn-ya turun 7,18% yoy dan juga impor turun 11,71%. Secara nilai, produk komoditas masih menunjang ekspor Indonesia sementara mesin-mesin dan barang mentah merupakan impor tertinggi.
Bursa Amerika kemarin ditutup mixed dengan kecenderungan melemah. Indeks S&P -0,18%, DJIA +0,13% dan NASDAQ -0,45%. Pelemahan bursa Amerika disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan juga antisipasi investor terhadap kenaikan bunga acuan bulan Juni. Harga minyak kemarin turun 2,26% pada USD36,34/barel. Berdasarkan CME’s FedWatch tool, probabilitas kenaikan bunga di bulan Juni mencapai 48%. Data ekonomi yang kemarin dirilis antara lain data retail sales turun 4,5% di bulan Februari.
Dari bursa Asia, indeks Nikkei pagi ini dibuka -0,48% sementara kemarin indeks Hangseng -0,72% dan Shanghai +0,17%.
IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah Terbatas (Range : 4,815-4,875). IHSG
ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 4,849. Indeks berpo-tensi untuk kembali melanjutkan pelemahannya menuju support level 4,815, di mana sekaligus mengisi gap up yang sempat terbentuk beberapa hari sebelumnya. RSI menunjukkan bahwa indeks mengalami kenjenuhan terhadap aksi beli dan ber-optensi melemah. Namun jika harga indeks berbalik menguat maka berpeluang menguji 4,875. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecender-ungan melemah terbatas.
Daily Info
16 Maret 2016Today’s Info
WSKT Tambah Modal Anak Usaha
 PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menambah modal disetor dan ditempatkan secara tunai sebesar Rp239,32 miliar kepada anak usaha, PT Waskita Toll Road. Waskita Toll Road merupakan anak perus-ahaan Waskita Karya Tbk dengan persentase kepemilikan saham sebe-sar 99,99%.
 Perseroan juga menyampaikan adanya peningkatan Modal Disetor dan Ditempatkan kembali secara tunai sebesar Rp48,718 miliar pada Waskita Toll Road dan adanya peningkatan Modal Dasar Waskita Toll Road menjadi Rp10 triliun.
 Sebelumnya, pada tanggal 4 Maret 2016 lalu, perseroan juga telah me-nandatangani Akta Pendirian Badan Hukum PT Waskita Karya Energi (WKE). Modal dasar Waskita Karya Energi sebesar Rp40 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 10.001 saham atau setara dengan Rp10 millar.
 Sementara itu tercatat, kinerja keuangan perseroan tahun buku 2015 membukukan laba mencapai Rp1,56 triliun, meningkat signifikan dibandingkan pencapaian 2014 yang sebesar Rp471,88 miliar. (Sumber:investor.co.id)
Dividen BSSR 57% Dari Laba Bersih
 PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) membagikan dividen tunai ta-hun buku 2015 sebesar 57% dari total laba bersih perseroan yang men-capai USD 26,37 juta. Perseroan akan membagikan dividen senilai USD 15 juta bagi pemegang 2,61 miliar saham.
 Dividen tersebut telah dibagikan sebagai dividen interim tunai senilai USD 10 juta pada 6 November 2015. Kemudian, sisanya sebesar USD 5 juta atau USD 0,0019 per lembar akan dibayarkan maksimum pada 28 Maret 2016.
 BSSR membukukan laba bersih USD 26,37 juta setara dengan Rp363,77 miliar (kurs Rp13.795 per dolar AS) pada periode 2015, naik 938,1% dari tahun sebelumnya USD 2,54 juta. Pendapatan juga meningkat 19,3% menjadi USD 259,02 juta dari USD 217,11 juta.
 Produksi batu bara pada tahun lalu mencapai 7,7 juta ton konsolidasian. Realisasi belanja modal sepanjang tahun lalu mencapai USD 6,17 juta dari target USD 7,02 juta. (Sumber:bisnis.com)
Tahun lalu, ADRO pangkas utang bank US$ 225 juta
Daily Info
16 Maret 2016Today’s Info
BTEK Berencana Rights Issue
 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) berencana melakukan penerbi-tan saham terbatas dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu alias (HMETD) alias rights issue.
 BTEK berencana menerbitkan hingga 5,51 miliar saham dengan nilai nomi-nal Rp 100. Perseroan berencana melakukan penambahan modal ini dalam periode 12 bulan.
 Dana yang diperoleh dari right issue akan digunakan untuk akuisisi calon entitas anak, yaitu Golden Harvest Cocoa PTE LTD. Selain itu, untuk menambah modal kerja perseroan, sehingga dapat menambah kemampu-an perusahakemampu-an dalam meningkatkkemampu-an kegiatkemampu-an usaha, ketahkemampu-ankemampu-an serta daya saing.
 Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUSPSLB) pada 21 April 2016. Lalu, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 21 Juni 2016. (Sumber: Kontan.co.id)
GIAA Kejar Efisiensi Non-Fuel USD 254 juta
 Tahun ini, GIAA menargetkan efisiensi mencapai US$ 250 juta. Angka ini meningkat 22% dibanding target efisiensi 2015 lalu, US$ 200 juta. Real-isasi tahun lalu sendiri sedikit diatas target, yakni sebesar US$ 205 juta.  Efisiensi tahun ini ditargetkan US$ 250 juta, tapi efisiensi ini bukan berasal
dari efisiensi bahan bakar (non-fuel). Sehingga, manajemen tidak hanya pasif mengandalkan tren rendahnya harga minyak dunia guna mengejar target tersebut. Tapi, manajemen memiliki cara yang lebih proaktif.  Salah satu cara yang cukup signifikan dampaknya adalah, program
efisiensi biaya yang juga diberlakukan terhadap seluruh anak usaha GIAA diharapkan bisa mencatat efisiensi operasi sebesar US$ 48 juta. Lalu, efisiensi juga bakal diberlakukan terhadap seluruh cabang-cabang milik GIAA. Untuk hal ini, manajemen menargetkan efisiensi hingga US$ 26 juta.  Pada tahun 2014, total pendapatan usaha GIAA mencapai US$ 3,93 miliar.
Sementara tahun 2015 lalu, pendapatannya turun 3,02% menjadi US$ 3,81 miliar, laba usaha mencapai US$ 168,7 juta. (Sumber: Kontan.co.id)
ISAT Tunjuk Empat Komisaris Baru
 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Indosat Tbk (ISAT) pada hari ini (15/3) menyetujui pengangkatan empat komiaris baru menggantikan komisaris terdahulu. RUPSLB dinyatakan kuorum dengan kehadiran di atas 65% sesuai dengan aturan tingkat kehadiran dalam AD/ ART perseroan.
 ISAT memberhentikan dengan hormat Komisaris Utama sebelumnya, Nas-ser Mohammed Marafih beNas-serta komisaris lainnya yakni Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti, Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud dan Cynthia Alison Gordon. Keempatnya digantikan oleh Waleed Mohammed Ebrahim Al-sayed sebagai Komisaris Utama serta Ajay Bahri, Hans Anthony Kuropat-wa, dan Ian Charles Dench sebagai Komisaris Perseroan.
 Harsya Denny Suryo, Group Head Investor Relatiions and Coorporate Sec-retary ISAT mengatakan perubahan susunan komisaris ini bertujuan untuk memperkuat jajaran direksi terutama di tingkat komisaris. Sebab, komisa-ris baru ini merupakan jajaran inti dari Ooredoo grup yang sengaja