• Tidak ada hasil yang ditemukan

mobile. Pentingnya pembuatan aplikasi tata surya ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mempelajari ilmu tata surya tanpa repot-repot menggu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "mobile. Pentingnya pembuatan aplikasi tata surya ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mempelajari ilmu tata surya tanpa repot-repot menggu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI AUGMENTED REALITY TATA SURYA (SEMUA PLANET MENGELILINGI MATAHARI) MENGGUNAKAN MOBILE ANDROID

Ulfah Rohmah (11108987) Ulfah_1413@yahoo.com

Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok 16424 ABSTRAKSI

Augmented reality (AR) adalah sebuah istilah untuk lingkungan yang menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia virtual, merupakan suatu terobosan yang sangat berguna dan dapat diterapkan pada perangkat mobile berbasis Android yang dapat menampilkan animasi 3D berikut informasi yang ada mengenai gambar.

Model yang dihasilkan berupa objek 3D dan animasi seperti Material atau gambar planet, Rotasi dan Revolusi tiap planet berdasarkan gambar-gambar yang terdapat dalam Bab 1 yang berjudul Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (Semua Planet Mengelilingi Matahari) Menggunakan Mobile Android yang berguna untuk membangun aplikasi Augmented Reality pada perangkat Android. Aplikasi ini dibangun menggunakan software Unity3D dan library QCAR. Hasil model 3D yang dibuat kemudian dikonversi menjadi FBX file. Dengan aplikasi Augmented Reality, diharapkan pembaca dapat lebih antusias dalam mempelajari tentang ilmu tata surya. Kata Kunci : Augmented Reality, Unity3D, 3dMax, Tata Surya.

1. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang ini, kebutuhan akan dunia telekomunikasi mobile (handphone) sangatlah dibutuhkan oleh manusia. Dengan kecanggihan telekomunikasi mobile yang semakin berkembang pesat saat ini, dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran masyarakat melalui mobile.

Telekomunikasi mobile yang semakin berkembang pesat saat ini, dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran tentang ilmu tata surya, karena dengan menggunakan mobile dapat menghemat waktu, menghemat ruang, menghemat tenaga, mudah dibawa kemanapun berada, dan lain-lain.

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Dengan adanya tingkat pemahaman kesulitan dalam mempelajari ilmu tata surya. Disini penulis memberikan kemudahan pada masayarakat untuk memberikan solusi terbaru, dengan menyediakan suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk mempelajari ilmu tata surya melalui

(2)

mobile. Pentingnya pembuatan aplikasi tata surya ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mempelajari ilmu tata surya tanpa repot-repot menggunakan komputer atau pun buku. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis memberi judul Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (semua planet mengelilingi matahari) menggunakan Mobile Android.

2. TINJAUAN PUSTAKA Planet

Planet adalah suatu benda gelap yang mengorbit sebuah bintang (matahari). Planet ditentukan oleh para ahli astronomi melalui serangkaian pengamatan dan penelitian selama ribuan tahun. Planet yang telah ditemukan oleh para ahli secara berturut-turut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Penemuan lebih muktahir menyebutkan bahwa planet yang telah ditemukan hingga sekarang lebih dari jumlah tersebut. Masing-masing planet memiliki jarak terhadap matahari yang berbeda. Selain itu, masing-masing planet memiliki bentuk, kerapatan, kala revolusi, dan kala rotasi yang berbeda satu sama lain.

Pengelompokan Planet, yaitu :

a. Berdasarkan Bumi sebagai batas, planet dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet inferior dan planet superior.

- Planet inferior adalah planet yang kedudukan orbitnya berada di antara Bumi dan matahari, yaitu Merkurius dan Venus.

- Planet superior adalah planet yang kedudukan orbitnya berada di luar orbit Bumi mengelilingi matahari, yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

b. Berdasarkan asteroid sebagai batas, planet dibagi menjadi dua, yaitu planet dalam (inne planet) dan planet luar (outer planet). - Planet dalam adalah planet yang

kedudukannya berada di antara orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

- Planet luar adalah planet yang kedudukannya berada di luar orbit asteroid, yaitu Jupiter, Sartunus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

c. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya.

- Planet Terestrial/Kebumian,yaitu planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya (batuan) mirip dengan Bumi.Yang termask planet terrestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

- Planet Jovian/Raksasa,yaitu planet yang sangat besar dan komposisi penyusunnya mirip Yupiter(terdiri dari sebagian besar es dan gas hydrogen).Yang tergolong dalam planet Jovian adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Hukum Gerakan Planet adalah :

1. Hukum I Kepler:”Orbit(lintasan dalam mengitari Matahari) planet berbentuk elips dengan Matahari berada pada salah satu titik apinya. 2. Hukum II Kepler:”Garis hubung

(3)

daerah yang sama luasnya dalam selang waktu yang sama.

3. Hukum III Kepler:”Jarak rata-rata planet ke Matahari pangkat tiga dibagi periode sideris kuadrat merupakan bilangan konstan” atau “Pangkat dua kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke Matahari.

Planet mengelilingi matahari pada orbitnya berbentuk elips. Dalam mengelilingi matahari, pada waktu tertentu setiap planet akan berada pada kedudukan sangat dekat dengan matahari disebut prihelium, dan berada kedudukan terjauh disebut aphelium. Hal ini disebabkan orbit setiap planet berbentuk elips dan matahari berada pada salah satu titik fokusnya.

3DMAX

Pembuatan modeling 3 dimensi serta animasi yang mendekati keadaan sebenarnya atau yang sering disebut

prototype sangat dimungkinkan

dengan bantuan software design graphic. Perkembangannya pada saat ini sangatlah pesat.

3D Studio Max merupakan salah satu software yang ada untuk membantu para designer pemodelan 3 dimensi dalam membuat karyanya dengan mengembangkan ide dan imajinasinya kedalam bentuk visual. Karena perancangan situs-situs web,

advertising, broadcasting, film,

pendidikan game dan entertainment pada saat ini sering mengikut sertakan animasi dinamis.

3D Studio Max (kadangkala disebut 3ds Max atau MAX) adalah sebuah perangkat lunak grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh

Autodesk Media & Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and Kinetix). Perangkat lunak ini dikembangkan dari pendahulunya 3D Studio for DOS, tetapi untuk platform Win32. Kinetix kemudian bergabung dengan akuisisi terakhir Autodesk, Discreet Logic.

Augmented Reality

Augmented reality (AR) atau dalam bahasa Indonesia disebut realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (real-time). Benda-benda maya berfungsi menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh manusia secara langsung. Hal ini membuat realitas tertambah berguna sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata. Ada tiga prinsip dari augmented reality. Yang pertama yaitu AR merupakan penggabungan dunia nyata dan virtual, yang kedua berjalan secara interaktif dalam waktu nyata (real-time), dan yang ketiga terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata (Ronald T. Azuma, 1997). Secara sederhana AR bisa didefinisikan sebagai lingkungan nyata yang ditambahkan obyek virtual. Penggabungan obyek nyata dan virtual dimungkinkan dengan teknologi display yang sesuai, interaktivitas

(4)

dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu. AR merupakan variasi dari Virtual Environments (VE), atau yang lebih dikenal dengan istilah Virtual Reality (VR). Teknologi VR membuat pengguna tergabung dalam sebuah lingkungan virtual secara keseluruhan. Ketika tergabung dalam AR memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan nyata, dengan obyek virtual yang ditambahkan atau tergabung dengan lingkungan nyata. Tidak seperti VR yang sepenuhnya menggantikan lingkungan nyata, AR sekedar menambahkan atau melengkapi lingkungan nyata.

Tujuan utama dari AR adalah untuk menciptakan lingkungan baru dengan menggabungkan interaktivitas lingkungan nyata dan virtual sehingga pengguna merasa bahwa lingkungan yang diciptakan adalah nyata. Dengan kata lain, pengguna merasa tidak ada perbedaan yang dirasakan antara AR dengan apa yang mereka lihat/rasakan di lingkungan nyata. Dengan bantuan teknologi AR (seperti visi komputasi dan pengenalan obyek) lingkungan nyata disekitar kita akan dapat berinteraksi dalam bentuk digital (virtual). Informasi tentang obyek dan lingkungan disekitar kita dapat ditambahkan kedalam sistem AR yang kemudian informasi tersebut ditampilkan diatas layer dunia nyata secara real-time seolah-olah informasi tersebut adalah nyata.

Unity Extention v1.0.0

Unity adalah tool untuk

membuat 3D video game atau konten interaktif lainnya seperti visualisasi

arsitektur atau real-time 3D animasi. Editor berjalan pada Windows dan Mac OS X dan dapat menghasilkan game untuk Windows, Mac, Wii, iPad, iPhone, serta Android platform.

Bahasa pemrograman yang digunakan bermacam-macam, mulai dari Javascript, C# dan Boo. Pada unity, tidak bisa melakukan desain atau modelling, dikarenakan unity bukan tool untuk mendesain. Jadi untuk mendesain, memerlukan 3D editor lain seperti 3D Max atau Blender, kemudian export menjadi format .fbx atau langsung format file blend. Unity lebih simple dan powerfull daripada game engine lainnya dengan berbagai asset yang dimiliki. Ada dua lisensi utama: Unity dan Unity Pro, pada versi unity Pro merupakan versi berbayar dan versi non pro merupakan versi gratis. Pada versi unity pro terdapat fitur tambahan, seperti membuat tekstur dan penambahan efek. Versi gratis, menampilkan splash screen (dalam permainan mandiri) dan watermark (dalam game web).

Baik unity maupun unity pro termasuk dalam lingkungan pengembangan, tutorial, sample project dan konten, dukungan dengan forum, wiki, dan update dalam versi yang sama.

3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Analisis Masalah

Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang pesat dalam

berbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini menuntut para pengembang teknologi untuk membuat

(5)

aplikasi-aplikasi baru yang bertujuan untuk lebih memudahkan dan menarik minat pemakai.

Augmented Reality atau dapat disebut juga sebagai kenyataan tertambah merupakan hal yang dapat dikatakan baru dalam bidang teknologi khususnya pada perangkat mobile. Augmented Reality dapat diterapkan diberbagai bidang sesuai kebutuhan tiap-tiap pemakai. Salah satunya diterapkan pada perangkat mobile berbasis Android yang dapat menampilkan animasi tiga dimensi berikut informasi yang ada mengenai gambar tertentu pada suatu buku.

Buku Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI pada Bab 9 berisi pengetahuan mengenai Tata Surya, Planet-Planet, Meteor dan Meteorid, Asteroid atau Planetoid, Satelit, Rotasi, Revolusi, Gerhana Bulan dan Matahari dan Sistem Penanggalan.

Dengan memanfaatkan teknologi

Augmented Reality dalam

menampilkan objek 3 dimensi yang diterapkan pada mobile berbasis android sehingga diharapkan dapat memudahkan siswa/i kelas VI lebih mudah memahami isi animasi 3 dimensi tersebut.

Aplikasi Augmented Reality Tata Surya berjalan pada perangkat mobile berbasis Android. Dengan memanfaatkan kamera handphone untuk melakukan tracking Image

target, sehingga apabila telah

terdeteksi marker maka akan muncul objek 3D beserta informasinya. Penggunaan Image target ini diperlukan marker sebagai media tracker.

Pembuatan marker berupa image, dilakukan dengan mengambil salah satu contoh gambar dan kemudian di upload ke website Qualcomm Developer. Karena Qcar Unity Android menggunakan media

tracking yang sifatnya tertutup,

sehingga tidak dapat digunakan engine tracker yang sifatnya stand alone melainkan harus melalui website Qualcomm Developer, maka setiap marker yang telah dibuat oleh penulis, harus diupload satu per satu ke website Qualcomm Developer untuk kemudian penulis akan mendapatkan penilaian marker mana yang menurut website

Qualcomm Developer tersebut

mempunyai kontras tinggi sehingga bagus untuk dilakukan tracking.

Untuk dapat membangun aplikasi Augmented Reality Tata Surya ini diperlukan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang akan digunakan agar program tersebut dapat berjalan seperti yang diharapkan. Proses pembuatan program aplikasi Augmented Reality

Tata Surya ini membutuhkan

perangkat keras dan perangkat lunak sebagai media dan alat yang digunakan untuk pembuatan program, dimulai dari rancangan hingga program selesai dan juga pada saat program diimplementasikan ke dalam lingkungan sebenarnya.

(6)

Rancangan UML

Gambar 3.1 Use Case Diagram

Pada gambar 3.1 adalah use case diagram dari aplikasi Augmented Reality Tata Surya, pada aplikasi Augmented Reality terdapat tiga buah use case yang dilakukan oleh user, pertama user akan membuka atau menjalankan aplikasi, kemudian user akan melakukan tracking image, lalu hasil dari tracking image tersebut user akan mendapatkan objek animasi 3D

Tahap Permodelan/Modeling dan Texturing

Pada model orbit ini nantinya akan menampilkan obyek-obyek tiga dimensi Matahari beserta delapan planet yang ada dalam tata surya dan mengorbit pada orbitnya masing-masing. Jadi pada dasarnya pada model orbit ini terdapat sembilan sphere sebagai obyek planet dan Matahari serta delapan ellipse sebagai obyek orbitnya. Buka program autodesk 3ds max 2011 lalu aktifkan panel Create, kemudian pilih Geometry dan klik Sphere pada Rollout Object Type. Arahkan pointer mouse ke area Viewport Perspective, klik tahan dan geser mouse untuk membentuk obyek Sphere. Aktifkan panel Modify lalu masukan nilai 10 pada Radius, 50 pada Segment, lalu lakukan langkah-langkah sebelumnya

atau bisa dengan mengcopy sphere Matahari yang telah dibuat sebelumnya dan atur ukuran masing-masing obyek planet.

Gambar 3.4 Pembuatan Model Planet dengan Sphere

Setelah selesai membuat 8 spehere atur ukuran masing-masing obyek tiga dimensi dengan menekan tombol “R” pada keyboard atau dengan menekan select and uniform scale tool atau bisa langsung mengisi nilai radius pada masing-masing obyek. Langkah selanjutnya adalah membuat model orbit menggunakan ellipse. Pilih shapes lalu pilih ellipse pada object type, dan atur parameter masing-masing orbit sebagai berikut.

Gambar 3.5 Parameter Obyek Ellipse Setelah masing-masing orbit sudah terbentuk, lalu atur agar obyek sphere yang telah dibuat menyatu dengan obyek ellipse dengan

(7)

menggunakan metode add path pada sphere positionnya, sehingga nantinya planet-planet yang sudah dibuat dapat bergerak pada orbitnya masing-masing. Untuk melakukan ini pertama pilih obyek sphere yang akan diatur pathnya, lalu pilih tool motion lalu pilih assign controller seperti gambar 3.6

Gambar 3.6 Assign Controller

Selanjutnya pilih dan akan muncul window baru, pilih Path Constraint dan klik OK.

Gambar 3.7 Assign Position Controller Lalu atur pada path parameter, dengan memilih add path lalu pilih obyek orbit/ellipse yang akan dipakai.

Gambar 3.8 Path Parameter

Lakukan langkah-langkah yang sama pada semua obyek sphere yang lain, dan sesuaikan antara model planet dengan model orbit yang sudah dibuat. Setelah semua obyek sphere sudah berada pada orbitnya masing-masing,

Setelah tahap modeling selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah pemberian material atau texturing pada masing-masing obyek dengan tujuan agar model tiga dimensi yang telah dibuat dapat terlihat lebih real. Tahap texturing dimulai dengan menekan tombol “M” pada keyboard agar muncul window baru berisikan menu Material Editor, klik kotak kosong lalu klik pada Rollout Maps dan pilih Diffuse Color, lalu klik None dan akan muncul Material Editor, Double klik Bitmap lalu Browse material Bumi untuk obyek sphere Bumi dan lakukan langkah ini pada semua obyek planet yang lain sehingga semua obyek planet dan Matahari telah sesuai dengan texturenya masing-masing.

(8)

Gambar 3.10 Tampilan Model Setelah Diberi Texture

Tahap Permodelan Rotasi Planet

Pada tahap ini akan dilakukan permodelan rotasi pada tiap planetnya menurut kecepatan rotasi tiap planet masing-masing.

Tabel 3.1 Perbandingan Rotasi Tiap Planet

Setelah jumlah periode rotasi telah diketahui, maka atur semua nilai rotasi pada masing-masing obyek sphere sesuai dengan dengan model planetnya. Untuk melakukan rotasi klik gambar sphere planetnya, kemudian klik kanan pada kursor. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

Gambar 3.11 Tampilan Rotasi

Setelah klik rotasi atur arah perputaran rotasi menurut periode yang telah ditentukan pada setiap planetnya. Putar arah rotasinya ke arah sebelah kanan.

Tahap Permodelan Revolusi Planet

Pada tahap ini akan dilakukan permodelan revolusi pada tiap planetnya menurut kecepatan rotasi tiap planet masing-masing.

Tabel 3.2 Perbandingan Revolusi Tiap Planet

Setelah jumlah periode revolusi telah diketahui, maka atur semua nilai revolusi pada masing-masing obyek sphere sesuai dengan dengan model planetnya.

(9)

Gambar 3.12 Tampilan Model Setelah Diberi Revolusi

Untuk memasukkan revolusi pada objek planet tersebut pilih create-helpers-dummy.

Gambar 3.13 Tampilan Icon Dummy Kemudian klik yang motion , klik position, kemudian klik gambar

. Setelah itu akan keluar tampilan seperti di bawah ini :

Gambar 3.14 Tampilan Assign Position Controller

Setelah itu pilih path constraint. Kemudian klik add path, lalu pilih line yang sesuai dengan lintasan planet-planet tata suryanya.

Membuat Augmented Reality (AR)

Untuk membuat AR dibutuhkan marker dan kamera. Kemudian pada tab project buka folder Qualcomm Augmented Reality dan buka folder Prefabs. Pada folder Prefabs di drag (ditarik) AR Camera dan Image Target ke tab Hierarchy.

Gambar 3.33 Pembuatan AR Memasukkan Marker pada Image Target

Pada Image Target Behavoiur (Script) klik Image TargetBehaviour. Kemudian pada Data Set dan Image Target pilih Tracker untuk memunculkan gambar Marker AR seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.34 Tampilan Memasukkan Marker

(10)

Mengatur Pencahayaan

Untuk mengatur pencahayaan klik GameObject – Create Other – Directional Light.

Gambar 3.40 Tampilan Mengatur Pencahayaan

Kemudian drag (tarik) Directional Light yang ada pada tab Hierarchy ke dalam Image Target.

Mengatur Build dan Settings Klik File – Bulid Settings kemudian pilih android lalu klik Switch Platform.

Gambar 3.42 Mengatur Build Settings Pilih Player Settings untuk melakukan pengaturan. Kemudian

pilih Splash Image untuk memasukkan image pada tampilan awal AR.

Gambar 3.43 Memasukkan Image pada Splash Image

Gambar di bawah ini di sesuaikan menurut spesifikasi mobile (handphone).

Gambar 3.44 Mengatur Other Settings Setelah itu klik build, save menggunakan nama Planet.apk

Kemudian instal Planet.apk nya pada mobile (handphone) melalui kabel data. Setelah itu di tes aplikasi yang sudah di instal tersebut melalui mobile (handphone) menggunakan marker yang telah ditentukan. Maka tampilan akan seperti tampilan di bawah ini :

(11)

Gambar 3.46 Tampilan AR

4. IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

Implementasi dan Uji Coba Aplikasi Augmented Reality Tata Surya

Pada bab ini dijelaskan bagaimana objek-objek Tata Surya yang telah dibuat sebelumnya diimplementasikan menggunakan teknologi Augmented Reality menggunakan android.

Selain itu, juga akan dijelaskan beberapa software dan hardware yang diperlukan dalam menjalankan aplikasi ini. Setelah itu akan dilakukan uji coba aplikasi untuk menunjukkan tingkat kelayakan dari aplikasi kepada beberapa orang guru di SDN 07 pagi, dengan melakukan penilaian melalui pengisian kuisioner yang diberikan.

Uji Coba Aplikasi pada Pengguna

Untuk mengetahui penilaian dan tanggapan para guru di SDN 07 pagi terhadap aplikasi Augmented Reality yang berbasis Android yang dikembangkan, dilakukan ujicoba terbatas dan penyebaran kuesioner penilaian. Dalam ujicoba terbatas dan penyebaran kuesioner ini disebarkan dan diisi oleh para guru di SDN 07

pagi, kuesioner ini terdiri dari tiga aspek yaitu Aspek Tampilan, Aspek Aplikasi, dan Aspek Pengguna. Uji coba secara terbatas dilakukan sebanyak 30 orang guru. Proses ujicoba diawali dengan demonstrasi aplikasi Augmented Reality dan cara penggunaannya secara singkat dan penjelasan mengenai cara kerja program. Proses Uji Coba dilakukan dengan memberikan simulasi pembelajaran dimana para guru diberi kebebasan untuk mencoba sendiri media aplikasi tersebut. Setelah para guru melakukan percobaan terhadap aplikasi tersebut, kemudian diberikan kuesioner untuk memberikan masing-masing penilaiannya dengan mengisi pilihan dari setiap pernyataan.

Hasil rangkuman data untuk kuesioner Para Guru SDN 07 pagi berjumlah total 30 dirangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Kuesioner Aspek Tampil an Aspek Aplik asi Aspek Penggu naan Tot al Rat a-rata Hasil Standar Baik 270 540 270 108 0 360 Hasil Responde n 285 611 306 120 2 400 Hasil Nilai Maksimal 360 720 360 144 0 480

5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada 30 orang guru SDN 07 pagi dapat disimpulkan bahwa

(12)

presentase sebesar 83,47% untuk nilai keseluruhan dan sudah dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan untuk aspek tampilan didapatkan presentase 79,17%, aspek aplikasi didapatkan presentase 84,86%, aspek penggunaan didapatkan presentase 85% dan dari ketiga aspek tersebut aplikasi ini sudah dikatakan sangat baik. Dari kesimpulan yang diambil melalui kuesioner, diketahui model objek 3D yang dibuat dapat terealisasikan sesuai dengan objek-objek dalam tata surya, sehingga dapat memberikan informasi tentang arah rotasi dan revolusi tiap-tiap planet. Selain itu aplikasi ini masih memerlukan software Unity dan belum diaplikasikan kedalam media lain seperti Dekstop, Blackberry, Web, dll. Sehingga aplikasi belum dapat digunakan secara umum dan meluas.

Aplikasi Augmented Reality masih belum sempurna, pada aplikasi ini bentuk image masih dalam bentuk kecil. Maka dari itu untuk kedepannya diharapkan untuk image dapat diperbesar. Dan aplikasi dapat lebih interaktif serta menampilkan lebih banyak informasi.

Diharapkan agar ada pengembangan lebih lanjut terhadap Aplikasi Augmented Reality terutama dalam bidang luar angkasa semacam ini. Khususnya dalam pembuatan model, karena disadari masih banyak kekurangan dalam model-model yang telah dibuat. Untuk kedepannya dapat ditingkatkan dengan melakukan pengembangan kemampuan lebih lanjut, guna mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dari segi bentuk, kemiripan dengan gambar, animasi, dan efisiensi yang berhubungan

dengan berat file model yang nantinya juga akan berpengaruh pada aplikasi yang dibuat, serta pengembangan agar pengguna dapat menjalankan aplikasi tanpa harus memiliki software Unity, selain itu dengan memasukkan audio atau suara dan mengganti marker menjadi lebih menarik atau mungkin dengan tanpa marker atau markerless, dapat dikembangkan kedalam perangkat mobile BlackBerry dan Dekstop, atau dikembangkan dengan mengaplikasikannya kedalam sebuah web.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Admiranto, A. Gunawan. 1999. Tata Surya Dan Alam Semesta.

Penerbit

Kanisius. Bandung.

[2] Anonim. Sejarah augmented reality. 2010.

http://belajarar.blogspot.com/2 010/05/sejarah-augmented-reality-28.html.

[3] Herlawati, dkk. 2011.

Menggunakan UML. Penerbit Informatika. Bandung.

[4] Kerrod, Robin. 1999.

Astronomi. Penerbit Erlangga. Jakarta. [5] Pujiastuti, Martina. 1996. Ilmu

Pengetahuan Alam Tata Surya Untuk Siswa dan Guru Sekolah Dasar. PT Lazuardi Putra Pertiwi. Jakarta.

[6] QDevnet. Trackable system. 2012.

https://ar.qualcomm.com/qdevn et/developer-guide.

[7] Wahana Komputer. 2011. 3ds Max 2011 untuk Permodelan

(13)

Berbagai Macam Objek. Penerbit Andi. Yogyakarta. [8] Wikipedia. Pengertian realitas

tertambah. 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Re alitas-tertambah-Pengertian.

Gambar

Gambar 3.1 Use Case Diagram
Gambar 3.6 Assign Controller
Gambar 3.10  Tampilan  Model  Setelah  Diberi Texture
Gambar 3.12 Tampilan Model Setelah  Diberi Revolusi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat penurunan tingkat demensia kelompok intervensi sesudah penerapan brain exercise training yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan tingkat demensia

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dibagi menjadi dua tahap yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahap awal PPL I praktikan melakukan observasi guna memperoleh gambaran

Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka dari itu peneliti berkeinginan untuk melihat pengaruh ekstrak daun panamar gantung ( Tinospora crispa L.) terhadap pertumbuhan

Teman-teman yuk kita nyanyi “ aku sayang ibu”, satu-satu aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah,tiga-tiga sayang adik kakak, satu dua tiga

Beliau sangat berpengalaman dan berkompeten dalam bidang PLS, mampu membimbing mahasiswa praktikan dengan sabar, memiliki kemampuan berkomunikasi dan yang sangat

Zat yang terkandung dalam Tumbuhan Panamar Gantung ( Tinospora.. crispa

Pengujian kekerasan dan keausan pada sampel memberikan hasil bahwa sampel 5 dengan komposisi 60% arang kulit buah mahoni, 15% arang tempurung kelapa, dan 25% resin

Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Syah (2003) yang menyatakan bahwa kekurangan gizi yang terjadi pada usia 1-5 tahun akan