• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kaidah Dasar Bioetika dengan Tingkat Kemampuan Penilaian Moral pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kaidah Dasar Bioetika dengan Tingkat Kemampuan Penilaian Moral pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan

Kaidah Dasar Bioetika dengan

Tingkat Kemampuan Penilaian Moral

pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Riau

Dedi Afandi,* Laode Burhanuddin Mursa,** Dwi Novitasari,*** Metalita Roza Faulina**** *Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Riau

**Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Riau, ***Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

****Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Abstrak: Pemahaman yang baik tentang kaidah dasar bioetika dapat meningkatkan tingkat kemampuan penilaian moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kaidah dasar bioetika dengan tingkat kemampuan penilaian moral pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Penelitian potong lintang dilakukan pada 2 kelompok: kelompok yang pernah dan yang belum pernah mendapat pengetahuan kaidah dasar bioetika dengan jumlah sampel masing-masing 40 orang. Tes Kaidah Dasar Bioetika (KDB) digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang KDB dan tingkat kemampuan penilaian moral diukur dengan menggunakan Moral Judgment Test (MJT). Hasil penelitian

menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan KDB dengan tingkat kemampuan penilaian moral (p=0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan KDB dan tingkat kemampuan penilaian moral dari dua kelompok yang diteliti (p<0.001 dan p<0.001, masing-masing). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat prestasi akademik dengan tingkat pengetahuan KDB (p=0,170) dan tingkat kemampuan penilaian moral (p=0,611). Penelitian ini menunjukkan bahwa kaidah dasar bioetika harus diajarkan sepanjang kurikulum pendidikan dokter.

Kata kunci: kaidah dasar bioetika, Tes KDB, kemampuan penilaian moral, Moral Judgment Test (MJT)

(2)

Association between Cognitive of Principles Based of

Bioethics With Ability of Moral Judgments Among Medical Student at Faculty of Medicine University of Riau

Dedi Afandi,* Laode Burhanuddin Mursa,** Dwi Novitasari,*** Metalita Roza Faulina****

*Department of Forensic Medicine and Medicolegal, Faculty of Medicine University of Riau, **Department of Anatomy, Faculty of Medicine Faculty of Medicine University of Riau,

*** Ministry of Heath Republic of Indonesia, ****Faculty of Medicine University of Riau

Abstract: Understanding of Principle based of bioethics, its can increase reaching higher degree

of ability moral judgments. The purpose of this study was to investigate the association between Cognitive of Principles Based of Bioethics With Ability of Moral Judgments among Medical Student at Faculty of Medicine University of Riau. This cross-sectional study was conducted into two groups of medical student at Faculty of Medicine University of Riau that have had or have not had the knowledge of principle based ethics. Total respondents were 40 for each group, respec-tively. Score of cognitive of principles based of bioethics as a parameter was measured using Kaidah Dasar Bioetika (KDB) test and ability level was measure using Moral Judgment Test (MJT). This study showed that cognitive of principles based of bioethics were significantly asso-ciated with ability level of Moral Judgments (p=0.001). There were significant association of had got principles based of bioethics material in formal education to cognitive of principles based of bioethics and ability level of Moral Judgments (p<0.001 and p<0.001, respectively). There was no correlation between academic achievement level with knowledge level of principles based bioethics (p=1,170) and ability level of moral judgments (p=0,611). This study suggests prin-ciples based bioethics must be place in across the medical curriculum

Keywords: principles based bioethics, KDB Test, ability of moral judgments, Moral judgments test

Pendahuluan

Salah satu standar kompetensi dokter lulusan Indone-sia adalah etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta keselamatan pasien. Ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama pendidikan merupakan landasan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan.1 Akhir-akhir ini profesi kedokteran mendapat

sorotan dari masyarakat luas. Masyarakat mulai mengkritisi profesionalisme dunia kedokteran. Studi di Jepang melapor-kan bahwa terjadi peningkatan tuntutan hukum terhadap dokter dari 14-21 kasus per tahun sebelum 1998 menjadi 24-35 kasus per tahun setelah 1999. Dalam 10 tahun terakhir tercatat 210 kasus tuntutan hukum terhadap dokter.2

Situasi ini harus diantisipasi sejak dini oleh kalangan profesi kedokteran. Dokter yang karena kemampuan profesinya yang dianggap mampu mengobati penyakit harus dibarengi dengan kemampuan penilaian moral agar dapat membuat suatu keputusan klinis yang etis. Pemahaman awal kaidah dasar bioetika yang dimulai sejak dini pada mahasiswa kedokteran diharapkan akan menimbulkan kesadaran moral,

yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan penilaian moral bila menjadi dokter kelak.3-6 Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kaidah dasar bioetika dengan tingkat kemampuan penilaian moral pada mahasiswa fakultas kedokteran.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang (cross

sectional). Populasi adalah mahasiswa fakultas kedokteran preklinik Universitas Riau. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Besar sampel ditentukan berdasarkan C-score7. Besar sampel yang

dibutuhkan sebanyak 40 orang dari masing-masing kelompok yang pernah dan yang belum pernah mendapat pengetahuan kaidah dasar bioetika.

Instrumen yang akan digunakan adalah Tes Kaidah Dasar Bioetika (KDB)8 untuk menilai tingkat pengetahuan

KDB. Untuk menilai kemampuan penilaian moral digunakan Uji Penilaian Moral (Moral Judgment Test – MJT).9 Uji ini

(3)

relia-bilitasnya. Uji MJT terdiri dari 1 skenario yang terbagi atas 3 pertanyaan besar, Pertanyaan pertama mengenai apakah mahasiswa setuju terhadap sikap dokter tersebut, pertanyaan kedua mengenai sebuah argumen yang mendukung dan terbagi atas 6 pertanyaan, sedangkan pertanyaan ketiga mengenai argumen yang menentang sikap dokter tersebut yang terbagi atas 6 pertanyaan. Kuesioner yang digunakan bersifat close-ended question, dengan menggunakan Likert

scale, dengan skor -4, -3, -2, -1, untuk skala setuju, 0 untuk netral, dan +1, +2, +3, +4 untuk skala tidak setuju.

Kisaran skor total adalah antara 0-100, hal ini sesuai dengan C-score atau C-index. Skor total memperlihatkan berbagai respons mahasiswa mengenai kualitas moral terhadap argumen yang diberikan. Skor makin tinggi akan menunjukkan tingkat kemampuan mahasiswa tentang penilaian moral makin baik, sebaliknya makin rendah skor makin ke arah kurang.

Hasil

Dari total 80 responden, karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 1. Dari tabel terlihat bahwa jenis kelamin berimbang pada kelompok yang belum pernah mendapat pengetahuan KDB dan sebagian besar perempuan (87,5%) pada kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB.

Rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sedikit lebih tinggi pada kelompok yang belum pernah mendapatkan pengetahuan KDB dibandingkan dengan kelompok yang pernah mendapatkan pengetahuan KDB yaitu masing-masing adalah 2,99(0.26) dan 2,80(0,46). Demikian pula dengan tingkat prestasi akademik, sebanyak 82,5% memiliki tingkat prestasi akademik yang sangat memuaskan dibandingkan dengan

Tabel 1. Karakteristik Responden (n=80)

Variabel Mendapat Pengetahuan KDB

Belum Pernah Pernah

(n=40) (n=40) mean(SD) n (%) mean(SD) n (%) Jenis kelamin Laki-laki 20 (50) 5 (12,5) Perempuan 20 (50) 35 (87,5) IPK 2,99 (0,26) 2,80 (0,46) Minimum 2,25 1,57 Maksimun 3,43 3,33

Tingkat Prestasi akademik

Memuaskan 7 (17,5) 12 (30) Sangat me- 33 (82,5) 28 (70) muaskan Tingkat Pengetahuan KDB Baik 1 (2,5) 22 (55) Kurang 39 (97,5) 18 (45)

Tingkat Kemampuan Penilaian moral

Rendah 29 (72,5) 15 (37,5)

Medium 11 (27,5) 17 (42,5)

Tinggi 0 (0) 6 (15)

Sangat tinggi 0 (0) 2 (5)

a Tes Kaidah Dasar Bioetika, b Moral Judgment Test

kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB sebanyak 70% dengan tingkat prestasi sangat memuaskan.

Untuk tingkat pengetahuan KDB, hanya 2,5% pada kelompok yang belum pernah mendapat pengetahuan KDB memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Hal ini berbeda bila dilihat pada kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB, lebih dari setengah responden (55%) memiliki tingkat pengetahuan baik.

Pada kelompok yang belum pernah mendapat penge-tahuan KDB, sebagian besar memiliki tingkat kemampuan yang rendah dalam penilaian moral (72,5%), dan tidak ada satu pun yang memiliki tingkat kemampuan tinggi dan sangat tinggi. Pada kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB, tingkat kemampuan penilaian moralnya adalah medium (42,5%) dan terdapat 5% yang memiliki tingkat kemampuan penilaian moral yang sangat tinggi.

Uji Hipotesis

Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan uji normalitas data pada variabel data numerik untuk melihat apakah sebaran data normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan uji Kolmogorov–Smirnov. Didapatkan hasil bahwa nilai Tes KDB tidak berdistribusi secara normal (p<0,001). Untuk itu dalam melakukan uji hipotesis digunakan

Mann-Whitney U test.

Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan KDB dengan Ting-kat Kemampuan Penilaian Moral

Variabel Tingkat Pengetahuan KDB p value

Kurang B a i k

Skor MJT, mean (SD) 10,51 (14,77) 17,19 (10,27) 0,001

Minimum 1,02 1,02

Maksimum 80,95 32,97

Dari hasil uji hipotesis hubungan antara tingkat pengetahuan KDB dengan tingkat kemampuan penilaian moral dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna pada p<0,005.

Tabel 3. Hubungan Antara Kelompok yang Pernah dan Belum Pernah Pendapat Pengetahuan KDB dengan Tingkat Pengetahuan KDB dan Tingkat Kemampuan Peni-laian Moral

Variabel Mendapat Pengetahuan KDB p value

Belum Pernah Pernah

Tes KDB, mean(SD) 2,18 (1,15) 4,65 (1,89) 0,000 Minimum 0 1 Maksimum 6 8 Skor MJT, mean (SD) 6,31 (5,41) 18,54 (16,89) 0,000 Minimum 1,02 1,02 Maksimum 18,54 80,95

(4)

Dari table 3 dapat dilihat skor Tes KDB pada kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB memiliki nilai rerata kurang lebih dua kali lipat dibandingkan dengan kelompok yang belum pernah mendapatkan pengetahuan KDB. Bahkan pada kelompok yang belum pernah mendapatkan KDB ada yang mendapat nilai 0 dengan nilai maksimum 6. Hal yang sama juga dapat kita temukan bila dilihat dari skor MJT, kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB memiliki nilai rerata 3 kali lipat bila dibandingkan dengan kelompok yang belum pernah mendapat pengetahuan KDB. Dari hasil uji statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB dengan kelompok yang belum pernah terhadap tingkat pengetahuan tentang KDB dan tingkat kemampuan penilaian moral pada p<0,005.

Tabel 4. Hubungan Antara Prestasi Akademik dengan Tingkat Pengetahuan KDB dan Tingkat Kemampuan Peni-laian Moral

Variabel Prestasi Akademik p value

M e m u a s k a n Sangat me-m u a s k a n Tes KDB, mean(SD) 2,89 (1,67) 3,57(2,07) 0,170 Minimum 1 0 Maksimum 6 8 Skor MJT, mean (SD) 15,61 (19,70) 11,44 (11,57) 0,611 Minimum 1,02 1,02 Maksimum 80,95 55,04

Tabel 4 memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat prestasi akademik dengan tingkat pengetahuan KDB dan tingkat kemampuan penilaian moral dengan nilai p masing-masing yaitu 0,170 dan 0,611.

Diskusi

Kaidah dasar bioetika (principle-based ethics) merupakan strategi diakui untuk metode pengajaran etika kedokteran. Kaidah dasar bioetika (KDB) merupakan pendekatan perkembangan kognitif yang meningkatkan daya pemikiran kritis dan logis mahasiswa. Pemahaman awal kaidah dasar bioetika akan menimbulkan kesadaran moral, yang diharapkan akan membekali kemampuan reflektif-analitik dokter. Mahasiswa kedokteran, memerlukan pengetahuan ini dalam mekanisme pendidikannya untuk menumbuhkan tangung jawab etis sesuai dengan moralitas profesi kedokteran.4,10

Dari hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan KDB dengan kemampuan mahasiswa dalam penilaian moral. Menurut Purwadianto4 keunikan kaidah dasar bioetika dapat

dipergunakan untuk menguraikan lebih tajam standard-stan-dard, membenarkan aturan-aturan dan dapat menjadi petunjuk dalam hal ketiadaan standar ataupun aturan.

Dengan demikian kaidah dasar bioetika merupakan metode paling andal untuk mengkritik aturan-aturan. Sedangkan kemampuan penilaian moral itu sendiri merupakan kecakapan untuk membuat suatu keputusan dan penilaian terhadap moral (berdasarkan prinsip internal) serta untuk bertindak menurut penilaian-penilaian yang serupa.5 Teori lebih jauh juga diyakini

oleh Pellegrino3, yang menyatakan bahwa KDB merupakan

salah satu contoh teori yang dapat menyatukan antara moralitas eksternal dan fakta empirik klinik (moralitas inter-nal).

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB dengan kelompok yang belum pernah mendapat pengetahuan KDB terhadap tingkat pengetahuan KDB. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Afandi et al,11

yaitu bahwa dengan metode pengajaran KDB yang baik akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan retensinya tentang KDB.

Perbedaan yang bermakna juga didapatkan antara kelompok yang pernah mendapat pengetahuan KDB dengan kelompok yang belum pernah mendapat pengetahuan KDB terhadap tingkat kemampuan penilaian moral (p<0,005). Hal itu lebih menjelaskan bahwa pengetahuan tentang KDB penting diajarkan pada mahasiswa kedokteran agar mereka kelak dapat dengan tepat mengambil keputusan terhadap dilema yang senantiasa akan dihadapi oleh seorang dokter dalam menangani pasien. Beuchamp dan Childress,dikutip dari 12

tidak berpikiran bahwa teori etik tradisional cukup untuk sebuah analisis permasalahan dalam bidang biomedicine. Dibutuhkan kaidah-kaidah untuk membuat sebuah tindakan konkrit dan penilaian.

Tingkat prestasi akademik ternyata tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan KDB dan tingkat kemampuan penilaian moral dengan nilai p masing-masing yaitu 0,170 dan 0,611. Hasil penelitian lebih menegaskan pula bahwa seorang yang memiliki tingkat prestasi akademik yang tinggi belum tentu memiliki kemampuan yang baik untuk melakukan penilaian moral. Moral harus dipandang sebagai penyesuaian peraturan yang diartikan dengan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari, seperti “jangan mencuri”, “jangan membunuh”, “hormati gurumu”, “cintai lingkungan sekitarmu”, dan sebagainya. Serta memandang tujuan moral seseorang itu sendiri sebagai sesuatu yang lebih baik. Perilaku dikatakan bermoral baik hanya dapat diraih dengan tujuan moral yang baik pula (termasuk nilai-nilai, motivasi, maupun prinsip-prinsip moral).6

Kesimpulan

Pengetahuan tentang Kaidah Dasar Bioetika penting diajarkan pada mahasiswa kedokteran agar mereka kelak dapat dengan tepat mengambil keputusan terhadap dilema-dilema yang senantiasa akan dihadapi oleh seorang dokter dalam menangani pasien. Diharapkan pemberian pengetahuan

(5)

mengenai kaidah dasar bioetika dilakukan sejak dini dan senantiasa diajarkan sepanjang kurikulum pendidikan dokter, agar mahasiswa dapat memiliki penilaian moral secara lebih baik di masa yang akan datang.

Daftar Pustaka

1. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar kompetensi dokter.

Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; 2006.

2. Mayeda M, Takase K. Need for enforcement of ethicolegal

edu-cation – an analysis of the survey of postgraduate clinical tarinees. BMC Medical Ethics. 2005;6:8.

3. Purwadianto A. Segi kontekstual pemilihan prima facie kasus

dilemma etik dan penyelesaian kasus konkrit etik. Proceeding ilmiah Pertemuan Nasional III JBHKI, FKUI, Jakarta, 30 Nopember - 2 Desember 2004.

4. Purwadianto A. Kemampuan mahasiswa baru fakultas kedokteran

dalam menilai spesifikasi kaidah dasar bioetika pada Kode Etik Kedokteran Indonesia. Maj Kedokt Indon. 2006;56(11):619-23.

5. Lind G. 30 Years of the Moral Judgment Uji-Support for the

Cognitif-Developmental Theory of Moral Development and Education. Presentation at the Conference of the Association for Moral Education (AME) Germany: Cambridge University of Konstanz; 2005.

6. Lind G. The Meaning and Measurement of Moral Judgement

Competence: A Dual Aspect Model. In: D. Fasko & W. Willis, Eds. Contemporary Philosophical and Psycological Perspective on Moral Development and Education. New Jersey: Hampton Press; 2008.p.185-220.

7. Lind G. Scoring and Interpresenting the Moral Judgement Test

(MJT). [update : 2008; cited 2008 April 5]. Available from: http:/ /www.uni-konstanz.de/ag-moral/mut/mjt-references.htm.

8. Afandi D, Budiningsih Y, Safitry O, Purwadianto A, Widjaja IR,

Merlina D. Analisis Butir Uji, Reliabilitas dan Validitas Tes Kaidah Dasar Bioetika. Maj Kedokt Indon. 2008;58(6):205-10.

9. Lind G. Moral Judgement Test (MJT). [update : 2008; cited 2008

April 5]. Available from: http://www.uni-konstanz.de/ag-moral/ mut/mjt-engl.htm#measure

10. Seeberg JN. Teaching and application of health ethics in South East Asia: Health Ethics Teaching Guidelines for The SEAR Coun-tries. Bangkok; 2004.

11. Afandi D, Budiningsih Y, Safitry O, Purwadianto A, Novitasari D, Widjaja IR. Effects of Additional Small Group Discussion to Cog-nitive Achievement and Retention in Principles Based of Bioet-hics Teaching Methods. Med J Indones 2009 (In press). 12. Ebbesen M. The Golden Rule and Bioethics. A Reflection Upon

the Foundation of Ethics. Denmark: Faculty of Theology, Uni-versity of Aarhus; 2002.

Gambar

Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan KDB dengan Ting- Ting-kat Kemampuan Penilaian Moral
Tabel 4. Hubungan Antara Prestasi Akademik dengan Tingkat Pengetahuan  KDB  dan  Tingkat  Kemampuan   Peni-laian Moral

Referensi

Dokumen terkait

Agar klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaan kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan gambaran tentang

Penulisan ilmiah ini membahas tentang cara pembuatan aplikasi katalog permahan kemang pratama dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Macromedia flash 5.0 Aplikasi perumahan

Menurut pendapat penulis pelaksanaan pendaftaran jaminan fidusia ini terdapat kendala dari aturan baru yang ada pada peraturan pemerintah ini yaitu jangka waktu

Model-model ini nantinya akan digunakan sebagai pengujian respon kontroler saat simulasi karena fungsi alih ini memiliki respon yang paling mirip dengan respon

Pemakaian listrik untuk peralatan proses produksi dapat dilihat dalam tabel berikut :. Tabel LD.5 Kebutuhan listrik pada

Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa tindakan, tujuan dan nilai kebajikan yang dianut oleh teroris sudah jauh menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan dan norma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan mendorong peneliti untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh manajemen modal kerja (periode

Prinsip umum yang digunakan pada proses kompresi citra digital adalah mengurangi duplikasi data di dalam citra sehingga memori yang dibutuhkan untuk