PEMANFATAN SENYAWA KIMIA BISMUT TELURIDE (Bi2Te3) DAN BARANG
BEKAS UNTUK MEMBUAT ALAT PENDINGIN MINUMAN NON CFC SEBAGAI
ALTERNATIF SUMBER BELAJAR KIMIA KELAS XII IPA MATERI POKOK KIMIA
UNSUR
Oleh: Moh.Bahri,
S.Pd.Si
Guru Kimia SMA YPK Bontang
SMA YAYASAN PUPUK KALTIM BONTANG
Jl. Dahlia PC VI PT Pupuk Kaltim Bontang
Telp. 0548-27316 Fax. 0548-27316
Website : www.smaypkbontang.sch.id email
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Moh. Bahri, S.Pd.Si Tetala : Pamekasan, 15 Juli 1987
Alamat : Perum Griya Wisata Blok C No 21 Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur Pekerjaan : Guru Kimia SMA Yayasan Pupuk Kaltim Bontang
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “Pemanfatan senyawa kimia bismut teluride (Bi2Te3) dan barang bekas untuk membuat alat pendingin minuman non CFC sebagai alternatif sumber belajar kimia kelas XII IPA materi pokok kimia unsur” adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diikutkan dalam lomba apapun. Demikian surat pernyataan ini dibuat, dan dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Bontang, 17 September 2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur tak lepas kami panjatkan kepada
Allah swt. yang telah memberikan karunia berupa akal sehat, ilmu pengetahuan,
inspirasi serta kreativitas yang tak berbatas yang dimiliki-Nya. Atas
anugerah yang telah diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan dan
mengajukan makalah "Pemanfatan senyawa kimia bismut teluride (Bi2Te3)
dan barang bekas untuk membuat alat pendingin minuman non CFC sebagai
alternatif sumber belajar kimia kelas XII IPA materi pokok kimia unsur "
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah khazanah keilmuan
di Indonesia.
DAFTAR ISI
Surat Ijin i
Surat Pernyataan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv Daftar Gambar v Abstraksi iv BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan 2 D. Manfaat 2
BAB II Telaah Pustaka 3
A. Deskripsi Teori 3
1. Peltier 3
2. Heatsink 5
3. Kaleng 6
B. Kerangka Berpikir 6
1. Penggunaan Peltier Sebagai Pendingin 6
2. Pemilihan Penggunaan Kaleng 6
C. Hipotesis 8
BAB III Metodologi Penelitian 9
A. Desain Produk 9
1. Gambaran Produk Secara Umum 9
B. Cara Kerja Produk 10
1. Proses Pembuatan 10
2. Sistem Kerja Produk Secara Umum 10
3. Cara Kerja Penggunaan Produk 10
C. Keistimewaan dan Keunggulan Produk 11
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 12
A. Pembuatan Alat Pendingin air 12
B. Pengujian Alat Pendingin Air 15
A. Kesimpulan 19
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peltier 4
Gambar 1.2 Komponen Peltier 4
Gambar 1.3 Ilustrasi Kerja Peltier 5
Gambar 2.1 Heatsink 6
Gambar 3.1 , 3.2, 3.3 Desain Alat 8
Gambar 4.1 Alat Tampak Depan 12
Gambar 4.2 Alat Tampak Samping 12
Gambar 4.3 Alat Tampak Atas 12
Gambar 4.4 Kaleng Bekas 13
Gambar 4.5 Peltier 13
Gambar 4.6 Heatsink 13
Gambar 4.7 Kipas Angin 13
ABSTRAKSI
Penggunaan kaleng sebagai kemasan makanan ataupun minuman
banyak sekali dijumpai di Indonesia. Limbah kaleng pun banyak ditemukan
dari berbagai konsumsi yang dilakukan masyarakat luas. Kaleng
merupakan salah satu bahan non-organik sehingga, dengan jumlah
limbahnya yang begitu besar harus dicari cara untuk memenfaatkannya
kembali. Limbah kaleng ini dapat diolah kembali menjadi alat
berteknologi yang memiliki nilai guna yang jauh lebih tinggi.
Dengan menghubungkan kaleng ini dengan sebuah komponen yang
disebut peltier, kaleng bekas tersebut dapat dijadikan sebuah kotak pendingin
minuman yang berukuran kecil, dan praktis untuk dibawa kemana-mana.
Kotak pendingin minuman ini hanya membutuhkan arus listrik sekitar 5-7
ampere untuk dapat bekerja optimal mendinginkan air ataupun jenis minuman
lain. Cara kerjanya yang cukup sederhana akan semakin memudahkan
konsumen menikmati minuman dengan suhu dingin yang tetap terjaga.
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangKebutuhan manusia akan minuman dengan suhu tertentu baik itu suhu tinggi maupun suhu rendah adalah hal yang lumrah. Dalam kehidupan kita sehari-hari, penggunaan alat-alat elektronik yang dapat menjaga suhu dingin seperti lemari pendingin sangat sering digunakan. Lemari es digunakan masyarakat untuk menyimpan makanan atau minuman dalam suhu rendah agar tahan lama. Terkadang juga digunakan secara khusus untuk mendinginkan minuman yang membutuhkan suhu rendah seperti minuman bersoda. Beberapa minuman memang lebih segar bila dinikmati dalam suhu rendah. Selera masyarakat akan minuman dingin ini cukup tinggi. Namun, suhu dingin pada minuman tidak dapat bertahan cukup lama ketika minuman ini harus dikeluarkan dari lemari pendingin.
Masyarakat Indonedia tentu memiliki banyak aktivitas lain di luar rumah seperti di kantor, di sekolah maupun saat bepergian ke luar kota. Lemari pendingin yang ukurannya cukup besar tidak mungkin dibawa kemana-mana untuk difungsikan mendinginkan minuman di tempat lain dimana penggunanya berada. Agar dapat menikmati minuman dingin meskipun berada di tempat yang berbeda maka, masyarakat akan membutuhkan pendingin yang berukuran lebih kecil sehingga mudah untuk dibawa bepergian.
Kaleng sering diproduksi dan digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, atau susu. Minuman dalam kemasan kaleng sangat dikena l masyarakat Indonesia, terutama untuk minuman bersoda yang telah menjadi favorit masyarakat. Begitu banyaknya konsumsi minuman kaleng ini sehingga banyak pula limbah kaleng yang dihasilkan.
Seperti yang kita ketahui, kaleng merupakan salah satu sampah nonorganik yang tidak dapat terurai di dalam tanah. Sehingga, sampah kaleng ini tidak dapat dibuang begitu saja dan harus di daur ulang. Saat ini limbah kaleng biasa dibersihkan dan disterilisasi untuk digunakan kembali mengemas minuman.
Banyak sekali alternatif daur ulang yang dapat dilakukan pada kaleng, seperti pembuatan hiasan antena wireless LAN ataupun daur ulang lain yang menggunakan sampah kaleng.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, limbah kaleng yang begitu banyak ditemukan memiliki potensi daur ulang yang cukup baik. Oleh karena ,itu, dengan sifat logamnya sebagai konduktor kaleng bekas ini memungkinkan untuk digunakan sebagai wadah minu man. Cara penggunaan kotak pendingin ini akan sangat praktis sehingga memiliki efisiensi yang tinggi dan memungkinkan masyarakat luas untuk menerapkan dan menggunakannya.
B.
Perumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang dibahas adalah:
1. Bagaimanakah cara pembuatan kotak pendingin minuman dengan menggunakan peltier?
2. Bagaimanakah hasil pengujian alat yang telah dibuat?
C.
Tujuan1. Mengetahui cara pembuatan kotak pendingin air dengan menggunakan peltier
2. Mengetahui hasil pengujian alat yang telah dibuat
D.
Manfaat1. Tercipta kotak pendingin air yang praktis
2. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dalam meneliti dan menciptakan alat-alat yang sederhana dan bermanfaat dalam kehidupan
3. Bagi dunia pendidikan, menambah referensi dalam tata cara pembuatan alat-alat sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan
4. Bagi dunia industri, dapat dijadikan sebagai referensi dalam produksi alat- alat sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan, secara massal
BAB II TELAAH PUSTAKA
A.
Deskripsi Teori1. Peltier
Peltier adalah sebuah komponen tipis berukuran 4 x 4 cm dengan tebal hanya 4 mm. Peltier ini merupakan modul Thermo-Electric, umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang Bismuth Telluride di dalamnya. Ketika disupply tegangan DC 12 volt-15 volt salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi lainnya akan dingin. Untuk kalangan penggemar Over Clocking komputer, Peltier cukup populer digunakan untuk mendinginkan prosesor.
s
Gambar 1.1 (Peltier)
Namun kelemahan Peltier adalah Arus yang dibutuhkan cukup besar, hingga 5-7amper agar bisa bekerja optimal. Peltier juga digunakan pada Car Coolbox, yaitu pendingin minuman kaleng untuk di mobil.
Cara kerja Peltier, dengan membuat panas disatu sisi, kemudian di sisi lain, panas akan terserap hingga terasa dingin. Beda suhu antara sisi panas dan dingin bisa mencapai 65 derajat Celcius.
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Jadi apabila kita bisa membuat sisi panas setinggi mungkin, maka sisi dingin akan bisa sangat dingin bahkan berbuih es. Contoh sisi panas 80 °C (batas
maksimal yang diperbolehkan), maka sisi dingin akan 15°C. Ilustrasi kerja peltier dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.
2. Heatsink
Gambar 2.1
Heatsink adalah logam dengan design khusus yang terbuat dari alumuniun atau tembaga (bisa merupakan kombinasi kedua material tersebut) yang berfungsi untuk memperluas transfer panas dari sebuah prosesor. Ada jenis heatsink yang disebut sebagai heatsink fan (HSF). Cara kerja dari HSF mirip sepert i pada pendinginan menggunakan heatsink, tetapi pada HSF ditambahkan sebuah kipas untuk mempercepat proses transfer panas. HSF bekerja lebih baik daripada Heatsink. pada masa kini HSF menggunakan teknologi heatpipe yaitu pipa tembaga kecil untuk transfer panas dengan menggunakan konsep kapilaritas.
Logam Nonlogam Penghantar (konduktor) panas dan
listrik yang baik
Konduktor yang buruk, isolator yang baik
Dapat ditempa atau dibengkokkan
dalam keadaan padat Rapuh dan tidak dapat ditempa
Mempunyai kilap logam Kilap nonlogam
Tidak tembus pandang Beberapa jenis bersifat tembus
pandang (translusid)
Densitas tinggi Densitas rendah
Berbentuk padat kecuali merkuri Berbentuk padat, cair, atau gas
2. Kaleng
Kaleng adalah lembaran baja yang dibalut timah. Bagi orang awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium.
Kaleng timah (tin can) merupakan pengembangan dari penemuan Nicolas Appert pada dasawarsa 1800-an. Produk ini dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter Durand pada 1810. Berkat penemuan produksi massal, pada akhir abad ke-19, kaleng timah menjadi standar produk konsumen. Timah dipilih karena relat if tidak beracun dan menambah daya tarik kemasan karena berkilat dan tahan karat.
B.
Kerangka Berpikir1. Penggunaan Peltier sebagai Pendingin
Peltier merupakan sebuah alat yang dapat menciptakan panas dan dingin pada dua sisi yang berbeda dalam satu alat. Dengan mengalirkan arus listrik pada peltier ini maka peltier tersebut akan menerima arus listrik dan mengubahnya menjadi
2. Pemilihan Penggunaan Kaleng
1.1. Karakteristik logam dibandingkan bahan non logam
1.2. Keuntungan penggunaan kemasan kaleng a. Mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi
b. Barrier yang baik terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran sehingga
c. Cocok untuk kemasan hermetis.
d. Toksisitasnya relatif rendah meskipun ada kemungkinan migrasi unsur logam ke bahan yang dikemas.
e. Tahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim
f. Mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi dan pelabelan.
Untuk mencegah terjadinya korosif dalam penggunaan maka kaleng yang dapat digunakan sebagai kaleng pendingin pun sebaiknya merupakan kaleng yangmemiliki lapisan enamel. Adapun jenis-jenis lapisan ena me l yang digunakan adalah :
a. Epoksi-fenolik, merupakan pelapis yang banyak digunakan, bersifat tahan asam serta mempunyai resistensi dan fleksibilitas terhadap panas yang baik. Digunakan untuk pengalengan ikan, daging, buah, pasta dan produk sayuran. Pada pelapisan dengan epoksi fenolik juga dapat ditambahkan zink oksida atau logam aluminium bubuk untuk mencegah sulphur
staining pada produk daging, ikan dan sayuran.
b. Komponen Vinil, yang mempunyai daya adhesi dan fleksibilitas tinggi, tahan terhadap asam dan basa, tapi tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses sterilisasi. Digunakan untuk produk bir, juice buah dan minuman berkarbonasi.
c. Phenolic lacquers, merupakan pelapis yang tahan asam dan komponen sulfida, digunakan untuk kaleng kemasan pada produk daging, ikan, buah, sop dan sayuran.
d. Butadiene lacquers, dapat mencegah kehilangan warna dan mempunyai resistensi terhadap panas yang tinggi. Digunakan untuk bir dan minuman ringan.
e. Acrylic lacquers, merupakan pelapis yang berwarna put ih, digunakan sebagai pelapis internal dan eksternal pada produk buah. Pelapis ini lebih mahal disbanding pelapis lainnya dan dapat menimbulkan masalah pada beberapa produk.
f. Epoxy amine lacquers, adalah pelapis yang mempunyai daya adhesi yang baik, tahan terhadap panas dan abrasi, fleksibel dan tidak menimbulkan
off-flavor, tetapi harganya mahal. Digunakan untuk bir, minuman ringan,
produk hasil ternak, ikan dan daging.
g. Alkyd lacquers, adalah pelapis yang murah dan digunakan sebagai pelapis luar, tidak digunakan sebagai pelapis dalam karena dapat menimbulkan masalah offflavor.
h. Oleoresinous lacquers, digunakan untuk berbagai tujuan, harganya murah, pelapis dengan warna keemasan. Digunakan untuk bir, minuman sari buah dan sayuran. Pelapis ini dapat digabung dengan zink oksida (C’enamel) yang digunakan untuk kacang-kacangan, sayur, sop, daging dan bahan pangan lain yang mengandung sulfur.
C.
HipotesisDapat diciptakan sebuah dengan menggunakan peltier yang dialiri arus listrik. Kotak pendingin juga akan lebih praktis digunakan karena ukurannya yang relatif kecil dan cara penggunaannya yang jauh lebih sederhana.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Produk
1. Gambaran Produk Secara Umum
Wadah minuman dari kotak pendingin ini dibentuk dengan menggunakan limbah kaleng yang bersifat lebih cepat dingin bila dihubungkan dengan sisi Heat Absorbed dibandingkan dengan bahan lain. Desain sederhana dapat dilihat pada gambar dibawah.
Kotak kaleng dapat dilepas
Gambar 3.2
Peltier
Gambar 3.1 Lubang sirkulasi udara Gambar 3.3
Peltier di sambungkan pada kabel yang akan dialiri oleh listrik. Peltier ini diletakkan dalam sebuah kotak dengan lubang dibagian atas. Sisi peltier yang mampu menghasilkan suhu rendah diletakkan di bagian atas dan akan berhubungan langsung dengan kotak kaleng yang berisi air atau minuman jenis lain. Lubang pada alat pendingin berfungsi untuk
menghubungkan pelt ier dengan kaleng sehingga suhu dingin pada peltier dapat merambat ke permukaan kaleng. Dengan begitu air yang terdapat dalam kaleng akan menjadi dingin.
Dengan adanya lubang lingkaran yang berbatasan langsung dengan sisi dingin peltier, kaleng dapat dilepas sehingga memudahkan untuk meminum air langsung ataupun menuangkannya pada tempat lain. Bagian atas kaleng yang nantinya akan berkontak langsung dengan mulut akan di desain sedemikian rupa sehingga bekas potongan kaleng tersebut tumpul dan tidak akan melukai.
B. Cara Kerja Produk 1. Proses Pembuatan
Menyeleksi kaleng bekas yang masih utuh, tidak berkarat dan kuat untuk digunakan sebagai wadah pendingin. Kemudian dilakukan sterilisasi pada kaleng agar kaleng bersih dan aman untuk digunakan.
Kedua kutub peltier dihubungkan dengan arus listrik denga n menggunakan kabel. Kemudian peltier itu diletakkan dalam sebuah kotak yang sudah dilubangi di atasnya.
2. Sistem Kerja Produk Secara Umum
Kaleng bekas merupakan salah satu reseptor dingin yang baik. Dengan meletakkan dasar kaleng pada salah satu sisi peltier yang menghasilkan suhu rendah atau suhu dingin maka kaleng tersebut akan melepaskan kalor. Air ataupun minuman lain yang ada di dalamnya pun akan ikut melepaskan kalor dan mengalami perubahan suhu menjadi lebih rendah.
3. Cara Kerja Penggunaan Produk
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa alat ini akan memudahkan masyarakat untuk menikmati berbagai minuman dengan suhu dingin. Tidak hanya itu, kotak pendingin minuman ini akan sangat mudah dan
11 praktis untuk digunakan siapa saja. Adapun cara kerja penggunaan kotak pendingin minuman ini adalah
1. kaleng diisi dengan air
2. kaleng diletakkan di atas dudukan 3. Alat dihubungkan ke sumber listrik
4. Ditunggu beberapa saat sampai air menjadi dingin 5. Kabel dilepas dari sumber listrik
6. Air dingin siap dinikmati
C. Keistimewaan dan Keunggulan Produk
1. Dengan bentuknya yang kecil, pendingin minuman ini jauh lebih praktis dan mudah untuk dibawa kemana-mana.
2. Selain itu penggunaan peltier dalam mendinginkan minuman sama sekali tidak menghasilkan gas CFC sperti yang ditemukan dalam penggunaan lemari pendingin berukuran besar.
3. Kotak pendingin minuman lebih efisien dalam spesialisasi menurunkan suhu air atau jenis minuman lain yang diisi di dalamnya.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini aka diuraikan hasil percobaan dan pembahasannya. Hasil percobaan ini terdiri dari pembuatan alat pendingin air dan hasil pengujiannya.
A. Pembuatan Alat Pendingin Air
Dalam penelitian ini dihasilkan alat pendingin air, yang tebuat dari barang bekas yang tidak digunakan. Adapun hasil pembuatan alat ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Tampak Depan Gambar 4.2 Tampak Samping
Gambar 4.3 Tampak Atas
Sebelum dihasilkan alat pendingin seperti pada gambar di atas, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Langkah paling awal yaitu membuat desain alat pendingin. Pembuatan desain ini dilakukan untuk memberi
13 gambaran dan memudahkan dalam membuat alat pendingin air. Adapun desain alat pendingin dapat dilihat pada gambar 3.1.
Langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk dibuat alat pendingin sesuai desain yang telah dibuat. Alat pendingin yang sudah dibuat dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.4 kaleng bekas Gambar 4.5 peltier
Gambar 4.6 heatsink Gambar 4.7 Kipas Angin
Gambar 4.8 Sumber Arus listrik
Keterangan gambar alat pendingin air pada gambar diatas adalah: 1. Kaleng bekas. Alat ini berfungsi sebagai tempat penampungan air untuk
dingin. Kaleng ini berukuran diameter 5,4 cm. Pemilihan kaleng ini diperlukan agar dasar kaleng memiliki ukuran yang cocok dengan peltier. Memang ada beberapa jenis kaleng lain namun, kaleng-kaleng tersebut tidak cocok digunakan pada peltier.
2. Peltier. Alat ini jika dialiri arus listrik DC dapat menghasilkan permukaan
dingin dan panas. Permukaan yang dingin itulah yang kita manfaatkan untuk membuat pendingin air. Alat ini berukuran panjang 4 cm, lebar 4 cm, dan tebalnya 4 mm. Tengangan masimal alat ini 12 Volt, dan arusnya 7 Ampere. Agar alat ini tahan lama maka gunakanlah tengangan dan arus listrik kurang dari 12 Volt dan 7 Ampere. Pada alat kami digunakan tegangan 9 Volt, dan arusnya 2,5 Ampere. Harga satu alat ini Rp 50.000.
3. Heatsink. Alat ini terbuat dari aluminium yang berfungsi untuk menyerap
panas yang dihasilkan oleh pertier. Alat ini panjangnya 11,7 cm, lebar 10,5 cm dan tinggi 2,65 cm.
4. Kipas angin. Alat ini berfungsi untuk membuang panas yang dihasilkan oleh pertier yang diserap oleh heatsink, sehingga heatsink ini selalu dalam keadaan dingin agar peltier berfungsi secara maksimal. Kipas angin ini berdiameter 9,2 cm, panjang 11,7 cm, lebar 11,8 cm, tinggi 3,3 cm
tegangan yang digunakan 9 volt, dan arusnya 2,5 Ampere. Kipas angin angin ini diperoleh dari bekas CPU computer yang telah mati. Memang ada beberapa ukuran kipas angin yang lain, namun tidak cocok bila digunakan dengan alat ini.
5. Sumber listrik. Alat ini berfungsi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC sehingga arus listrik DC. Alat ini dihubungkan dengan peltier dan kipas angin. Sumber listrik ini tegangan inputnya 220 Volt dan menghasilkan tegangan output sebesar 9 Volt dan arusnya 2,5 Ampere.
Berikut rincian harga alat yang dibutuhkan dalam pembuatan kotak pendingin minuman
Alat Sumber Harga
Pelt ier Eka Jaya Elektronik Rp 50.000,00
Heatsink CK-AM209 H2spot.net Rp 45.625,00
Jumlah Rp 95.625,00
Adapun cara proses pembuatan alat pendingin air ini adalah: 1. Menyeleksi kaleng bekas yang masih utuh, tidak berkarat dan kuat untuk
15 digunakan sebagai wadah. Kemudian dilakukan sterilisasi pada kaleng agar kaleng aman untuk digunakan.
2. Diletakkan sisi dingin peltier di bagian atas 3. Diletakkan sisi panas peltier pada heatsink fan
4. Kaleng sebagai wadah minuman diletakkan di atas sisi dingin peltier Adapun cara kerja penggunaan kotak pendingin minuman ini adalah: 1. Kaleng diisi dengan air
2. Kaleng diletakkan di atas dudukan 3. Alat dihubungkan ke sumber listrik
4. Ditunggu beberapa saat sampai air menjadi dingin
5. Setelah air minum dingin, kabel dilepas dari sumber listrik 6. Air/minuman dingin siap dinikmati
B. Pengujian Alat Pendingin Air
Adapun hasil pengujian alat pendingin air ini sebagai berikut: Tabel 4.1 Percobaan Alat dalam waktu 5 menit
Percobaan ke Volume (mL) Suhu Awal (°C) Suhu Akhir (°C) Perubahan Suhu (°C) 1 20 24 16 -8 2 24 16 -8 3 24 15,5 -8,5 4 24 17 -7 5 24 16 -8 1 30 26 19 -7 2 24 17 -7 3 24 16 -7 4 23 17 -6 5 25 19 -6 1 40 24 20 -4 2 24 20 -4 3 24 21 -3 4 24 19 -5 5 23 18 -5 1 50 24 22 -2 2 24 21 -3 3 25 23 -2 4 24 22 -2 5 23 22 -1
Tabel 4.2 Percobaan dalam waktu 10 menit Percobaan ke Volume (mL) Suhu Awal (°C) Suhu Akhir (°C) Perubahan Suhu (°C) 1 20 24 12,5 -11,5 2 24 13,5 -10,5 3 24 13 -11 4 24 13 -11 5 24 13,5 -10,5 1 30 26 16 -10 2 24 15,5 -8,5 3 24 14 -10 4 23 14 -9 5 25 15 -10 1 40 24 19 -8 2 24 20 -7 3 24 19 -8 4 24 21 -6 5 23 20 -6 1 50 24 18 -6 2 24 17 -7 3 25 19 -6 4 24 18 -6 5 23 18 -5
Tabel 4.3 Percobaan dalam waktu 15 menit Percobaan ke Volume (mL) Suhu Awal (°C) Suhu Akhir (°C) Perubahan Suhu (°C) 1 20 24 9 -15 2 24 10 -14 3 24 8 -16 4 24 10 -14 5 24 9,5 -14,5 1 30 26 13 -13 2 24 10 -14 3 24 11,5 -12,5 4 23 11 -12 5 25 13 -12 1 40 24 15 -9 2 24 15 -9 3 24 16 -8 4 24 15 -9 5 23 14,6 -8,4
17 1 50 24 16 -8 2 24 16,5 -7,5 3 25 18 -7 4 24 16,5 -7,5 5 23 16 -7
Tabel 4.4 Rata-rata perubahan suhu
No Volume Air
(mL)
Penurunan Suhu (°C) dalam Waktu
5 menit 10 menit 15 menit
1 20 -7,9 -10,9 -14,7
2 30 -6,6 -9,5 -12,7
3 40 -2,8 -7 -8,6
4 50 -2 -6 -7,4
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan adanya perubahan penurunan suhu yang siknifikan yang terjadi pada air, yang di masukkan ke dalam kaleng bekas dan diletakkan di atas peltier yang dialiri arus listrik DC.
Saat kaleng diisi air 20 mL dan didinginkan selama 5 menit terjadi perubahan suhu sebesar 7,9 °C. Ketika didinginkan selama 10 menit terjadi perubahan suhu sebesar 10,9 °C. Pada saat didinginkan selama 15 menit terjadi perubahan suhu sebesar 14,7 °C.
Saat kaleng diisi air 30 mL dan didinginkan selama 5 menit terjadi perubahan suhu sebesar 6,6 °C. Ketika didinginkan selama 10 menit terjadi perubahan suhu sebesar 9,5 °C. Pada saat didinginkan selama 15 menit terjadi perubahan suhu sebesar 12,7 °C.
Saat kaleng diisi air 40 mL dan didinginkan selama 5 menit terjadi perubahan suhu sebesar 2,8 °C. Ketika didinginkan selama 10 menit terjadi perubahan suhu sebesar 7 °C. Pada saat didinginkan selama 15 menit terjadi perubahan suhu sebesar 8,6 °C.
Saat kaleng diisi air 50 mL dan didinginkan selama 5 menit terjadi perubahan suhu sebesar 2 °C. Ketika didinginkan selama 10 menit terjadi perubahan suhu sebesar 6 °C. Pada saat didinginkan selama 15 menit terjadi perubahan suhu sebesar 7,4 °C.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dia mbil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dihasilkan alat pendingin air yang ramah lingkungan dan bebas CFC dengan memanfaatkan kaleng bekas dan peltier sebagai pendinginnya. 2. Berdasarkan pengujian, alat pendingin air ini dapat menurunkan suhu
air sebagai berikut: Volume Air
(mL)
Perubahan Suhu (°C) dalam Waktu
5 menit 10 menit 15 menit
20 ml 7,9 10,9 14,7
30 ml 6,6 9,5 12,7
40 ml 2,8 7 8,6
50 ml 2 6 7,4
B. SARAN
1. Pelt ier dalam kotak pendingin minuman ini harus dilengkapi dengan
heatsink fan yang mampu menyerap kalor yang terdapat pada sisi
panas peltier.
2. Untuk dapat bekerja optimal, kotak pendingin minuman ini sebaiknya memanfaatkan limbah kaleng yang berdiameter sesuai dengan peltier. 3. Perlu penelitian lebih lanjut agar alat ini dapat diproduksi secara
19 DAFTAR PUSTAKA
BSN. 2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Nbctcp. Bikin Panas Dingin, (http://nbctcp.wordpress.com/2008/06/10/bikin- panas-dingin/, diakses 17 Maret 2015)
Nandy, Putra. “Penggunaan Heatsink-Fan Sebagai Pendingin Sisi Panas Elemen Peltier Pada Pengembangan Vaccine Carrier”, Jurnal Teknologi , I, Maret 2007, hlm 3.
Putra, Satria. 200x. Peltier - Energi Panas dan Dingin dalam
(http://satriasputra.blogspot.com/2010/05/peltier-energi-panas-dan-dingin- dalam.html, diakses 17 Maret 2015)
Wikipedia. tahun. The Thermoelectric,
AUTOBIOGRAFI
Nama saya Moh. Bahri, S.Pd.Si. Panggilan akrabnya bahri. Saya lahir di pamekasan tanggal 15 Juli 1987. Saya menyelesaikan pendidikan TK, SD, MTs, dan MAN di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur, dan menyelesaikan Program Sarjana di Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Sain dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009. Selama kuliyah saya memperoleh beberapa beasiswa baik Dharma Siswa, Gudang Garam dan DEPAG. Disela-sela kesibukan kuliyah saya juga aktif diberbagai organisasi internal kampus maupun eksternal kampus.
Sejak 2010 Mengajar pelajaran Kimia di SMA Yayasan Pupuk Kaltim Bontang salah satu sekolah terfavorit di Kalimantan Timur. Atas keberhasilan membina siswa meraih medali perak dalam lomba Chebiocom nasional yang diselenggarakan oleh UI, saya dapat meraih Penghargaan dari Gubernur Kaltim (Dr. H. Awang Faruk Ishak) sebagai guru berjasa dalam bidang sains.
Selain mengajar, saya juga menjadi pembimbing OSN bidang Kimia, serta koordinator bidang lomba non OSN di sekolah tempat saya mengajar. Alhamdulillah sejak tahun 2010 membina OSN siswa binaannya sudah meraih berbagai bidang perlombaan baik tingkat kota, provinsi maupun nasional.
Saya juga gemar blogging dengan membuat berbagai blog pembelajaran yaitu
www.kimiasmaypk.blogspot.co.id. Semoga blog ini bermanfaat untuk pendidikan guna memajukan kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia.