• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUALITAS PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JAK PUBLIK (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik) Vol 1 No 2 2020,

ISSN: 2722-2438

KUALITAS PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH

PADA RUMAH SAKIT UMUM dr. SOEKARDJO

KOTA TASIKMALAYA

Aldin Eka Septiana1

1 Program Pascasarjana STIA YPPT Priatim Tasikmalaya * aldinekas@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam tentang kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah pada Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Jaminan Kesehatan Daerah atau disebut Jamkesda, merupakan program jaminan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat miskin dan/atau tidak mampu di Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggali secara mendalam terhadap fenomena-fenomena yang terjadi berkaitan dengan kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah Pada Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah Pada Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dapat berkualtias dengan memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adanya transparansi, akuntabilitas, kondisional, adanya partisipatif masyarakat, memperhatikan adanya kesamaan hak dari masyarakat atau pasien, dan memperhatikan adanya keseimbangan hak dan kewajiban dari pemberi dan penerima layanan

Kata kunci:

Kualitas pelayanan, jaminan kesehatan

ABSTRACT Key word:

Quality of service, health insurance

Regional health assurance quality of service at the general hospital of dr. Soekardjo Tasikmalaya. This study aims to analyze in depth about the quality of regional health insurance services at Dr. Hospital. Soekardjo City of Tasikmalaya. Regional Health Insurance or known as Jamkesda, is a health service insurance program provided to the poor and / or underprivileged in the City of Tasikmalaya. The method used in this research is qualitative method, which is a method that aims to explore in depth the phenomena that occur in relation to the quality of regional health insurance services at Dr. Hospital. Soekardjo City of Tasikmalaya. The data analysis technique is done through data reduction, data display and conclusion drawing. Based on the research results show that the Regional Health Insurance services at Dr. Hospital. Soekardjo Kota Tasikmalaya can be qualified by paying attention to several aspects, including transparency,

(2)

accountability, conditionality, community participation, paying attention to the equal rights of the community or patients, and paying attention to the balance of rights and obligations of service providers and recipients.

PENDAHULUAN

Jaminan kesehatan masyarakat suatu bangsa, menjadi salah satu kunci kemajuan bangsa tersebut. Kesehatan memegang peranan penting dalam mengisi pembangunan, karena tidak bisa dibayangkan apabila masyarakat suatu bangsa rentan terhadap kondisi kesehatannya dan tidak memiliki jaminan pelayanan kesehatan oleh pemerintahannya. Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan jaminan kesehatan sejak tahun 2004, hal tesebut dilakukan sebagai wujud kewajiban Pemerintah terhadap pelaksanaan konstitusi yang menjamin kesehatan warganya.

Kesehatan merupakan hak daripada semua warga negara, sebagai salah satu unsur kesejahteraan yang dapat dimilikinya, sehingga Pemerintah harus dapat menyelenggarakan berbagai upaya dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, dengan prinsip non-diskriminatif, yaitu tidak membeda-bedakan ras, suku dan golongan, serta merupakan partisipatif daripada masyarakat itu sendiri secara berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Gangguan kesehatan yang terjadi pada masyarakat, tentu menjadi salah satu kerugian besar baik dari sektor ekonomi, investasi maupun berbagai bidang lainnya yang akan menghambat kemajuan bangsa dalam pembangunan.

Lahirnya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, telah memberikan kesempatan kepada setiap daerah untuk membuat skema jaminan sosialnya secara mandiri, termasuk bidang kesehatan. Penyelenggaraan jaminan kesehatan merupakan kewajiban setiap Pemerintah Daerah untuk dapat menjamin warganya dalam memperoleh layanan bidang kesehatan, termasuk Pemerintah Kota Tasikmalaya. Langkah yang nyata yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, yaitu dengan menerbitkan Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor : 46 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah di Kota Tasikmalaya.

Jaminan Kesehatan Daerah atau yang disebut dengan Jamkesda merupakan program jaminan pelayanan kesehatan yang secara khusus diberikan kepada masyarakat dalam kategori miskin dan/atau tidak mampu yang ada di Kota Tasikmalaya, dengan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tasikmalaya dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat. Penyelenggaraan program Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) di Kota Tasikmalaya disatukan secara utuh dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional dengan penyelenggara BPJS Kesehatan. Adapun pembiayaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan/atau dari pembiayaan dari Pusat.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Kota Tasikmalaya, pada umumnya masyarakat Kota Tasikmalaya melakukan kunjungan kesehatannya ke Rumah Sakit dr. Soekardjo. Pelayanan yang diberikan melalui Jamkesda, masih banyak menyisakan permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat, dimana pelayanan yang diperolehnya dirasakan kurang berkualitas sesuai dengan yang diharpakan. Pelayanan berkualitas akan menghasilkan kepuasan kepada penerima layanan, sehingga dengan pelayanan yang berkualitas dari pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, dengan menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) akan memperoleh kepuasan tersendiri bagi masyarakat sebagai penerima layanan.

(3)

Tinjauan Pustaka

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit, merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk dari jasa pelayanan umum dalam memberikan pelayanan kesehatan secara luas. Pelayanan prima menjadi salah satu tugas Pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk bidang kesehatan. Rumah Sakit diwajibkan memiliki manajemen pelayanan sehingga pelayanan dapat lebih efektif dan efisien. Manajemen pelayanan (Ratminto, 2005, hal. 1) memberikan penjelasannya bahwa manajemen pelayanan sebagai suatu proses penerapan ilmu dan seni untuk menyususn rencana, mengimplementasikan rencana, mengkoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan yang tegas dan ramah terhadap konsumen, terciptanya interaksi khusus dan kontrol kualitas dengan pelanggan.

Pelayanan yang baik akan terwujud apabila dalam lingkungan internal suatu organisasi penyelenggara layanan kepada msayarakat, terdapat beberapa faktor yaitu, sistem pelayanan yang mengutamakan kepentingan pelanggan, kultur pelayanan dalam suatu organisasi pelayanan dan sumber daya manusia yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan sumber daya yang memadai. Sebagaimana dikemukakan (Ratminto, 2009, hal. 35) dengan menjelaskan pelayanan yang baik akan dapat diwujudkan apabila penguatan posisi, tawar pengguna jasa pelayanan (masyarakat/pelanggan) mendapatkan prioritas utama.

Rumah Sakit merupakan salah satu layanan organisasi publik, artinya siapapun dapat melakukan dan mendapatkan pelayanan bidang kesehatan yang diharpakan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki Rumah Sakit tersebut. Istilah pelayanan publik (Sinambela, 2011, hal. 128) mengemukakan bahwa pelayanan publik merupakan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

Penegasan tentang pelayanan publik (Sinambela, 2011, hal. 5) menyatakan bahwa pelayanan publik adalah sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Pelayanan yang diberikan oleh setiap organisasi publik, tentu harus memiliki kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengertian kualtias (Crosby, 1979, hal. 58), memberikan pendapatnya bahwa bahwa kualitas adalah “conformance to requirement”, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Menurut pendapat tersebut sangat jelas bahwa kualitas merupakan suatu produk atau jasa dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan kedua kata di atas, digabungkan menjadi kualitas pelayanan yang memiliki makna berbeda. Pengertian kualitas pelayanan (Zauhar, 2005, hal. 60) memberikan penjelasannya bahwa kualitas pelayanan adalah penyesuaian terhadap perincian-perincian (conformance to specification) dimana kualitas ini dipandang sebagai derajat keunggulan yang ingin dicapai, dilakukannya kontrol terus menerus dalam mencapai keunggulan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna jasa.

(4)

Pelayanan merupakan respon terhadap kebutuhan manajerial yang hanya terpenuhi jika pengguna jasa itu mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Kualtias pelayanan dapat diukur melalui beberapa cara, sebagaimana dikemukakan (Sinambela, 2011, hal. 6) menyatakan pelayanan berkualitas harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya adanya; 1) Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti; 2) Akuntabilitas, yaitu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3) Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan efektivitas; 4) Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat; 5) Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminatif dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, golongan, status spsial, dan 6) Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan.

Berdasarkan beberapa konsep teori yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan nilai atau mutu dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh pemberi layanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelayanan yang berkualitas bermuara kepada kepuasan penerima layanan, dan dapat dikatakan apabila layanan yang diterima oleh penerima layanan kurang memberikan kepuasan, maka pelayanan tersebut dapat dikatakan kurang memiliki kualitas sesuai dengan yang diharapkan oleh penerima layanan

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, karena peneliti akan mengkaji secara mendalam terhadap fenomena-fenomena yang terjadi berkaitan dengan kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah Pada Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap orang-orang yang terlibat secara langsung dalam pelayanan kesehatan melalui Jamkesda, dan dengan pihak pemberi layanan kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Disamping melalui wawancara mendalam, teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, yaitu proses pemilihan informasi, pemusatan perhatian pada penyederhanaan informasi, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data di lapangan, yang dilanjutkan dengan display data diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaminan perlindungan kesehatan merupakan hak bagi seluruh warga negara, hal tersebut sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal l34 ayat 2, dimana negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dasar hukum lainnya yaitu dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), hal tersebut sebagai salah satu bukti Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk

(5)

melaksanakan konstitusi tersebut dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial bagi setiap warga negara, yang hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh warga negara dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak.

Salah satu bentuk jaminan kesehatan yang dilaksanakan dalam era otonomi daerah saat ini yaitu dengan adanya program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Program Jamkesda sebagai bentuk tanggungjawab Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jaminan kesehatannya, khususnya bagi masyarakat miskin. Regulasi yang menjadi landasan pelaksanaan program Jamkesda, yaitu dengan lahirnya UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dimana dalam peraturan tersebut memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan program jaminan sosial termasuk jaminan kesehatan. Landasan hukum kedua yaitu Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 007/PUU-III/2005, dalam putusannya mengijinkan setiap pemerintah daerah untuk membentuk lembaga yang mengkhususkan diri dalam mengelola program jaminan kesehatan di wilayah masing-masing.

Pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri telah mengalokasikan dana subsidi bagi perawatan kesehatan, yang dianggarkan melalui anggaran Bantuan Sosial. Program Jamkesda yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, sebagai upaya untuk memberikan jaminan kesehatan khususnya untuk membantu warga kurang mampu agar tak kesulitan mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang memadai. Saat ini pemegang Jamkesda telah menyatu dengan BPJS Kesehatan. Dari data yang diperoleh, kepesertaan penduduk Kota Tasikmalaya sampai dengan bulan Februari 2020, tercata peserta JKN-KIS mencapai 714.978 peserta, atau mencapai 80,38% dari jumlah penduduk, sementara sekitar 19,62% penduduk di Kota Tasikmalaya masih belum terdaftar ke Program JKN-KIS. Pemerintah Kota Tasikmalaya sampai saat ini telah menjaminkan penduduknya melalui PBI APBD sebanyak 59.004 peserta.

Masyarakat yang belum belum terdaftar sebagai peserta Program JKN-KIS, dan masih menggunakan Jamkesda, Pemerintah Kota Tasikmalaya tetap memberikan fasilitas kesehatannya, dimana pada umumnya masyarakat memilih Rumah Sakit dr. Soekarjdo tempat melakukan perawatan kesehatannya. Namun demikian dalam pelaksanaannya, pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit masih belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai penerima layanan. Beberapa aspek yang menjadi kajian atau mengukur kualitas pelayanan yang diberikanoleh pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dalam penelitian ini, pertama dari aspek transparansi, dimana adanya kemudahan akses layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit peserta Jamkesda. Hasil penelitian ini menunjukan masyarakat dengan menggunakan program Jamkesda merasakan adanya hambatan dalam memperoleh layanan kesehatan dengan menggunakan program tersebut, dikarenakan per September 2019, program Jamkesda telah diberhentikan dan digantikan dengan JKN-KIS. Namun demikian berdasarkan studi ini pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan terhadap pemegang program Jamkesda.

Kebijakan terkait dengan program sosial, khususnya bidang kesehatan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya beserta instansi terkait lainnya perlu disosialisasikan kepada masyarakat secara luas, sehingga masyarakat dapat mengetahui berbagai perubahan kebijakan. Masyarakat pada umumnya kurang mengetahui dan memahami berbagai prosedur yang harus ditempuh untuk mengurus segala sesuatunya terkait dengan jaminan sosial yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya, sehingga pihak terkait harus secara terus menerus melakukan sosialisasi beserta dengan BPJS Kota Tasikmalaya. Kemampuan masyarakat miskin khususnya, akan mendapatkan

(6)

berbagai kendala sehingga perlu adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk tetap mendapatkan layanan kesehatan melalui program yang telah dicanangkan.

Disamping aspek transparansi, pengukuran kualitas layanan diukur melalui adanya bentuk layanan yang harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, dalam memberikan pelayanan kepada pemegang program Jamkesda, meskipun sudah tidak diberlakukan lagi, namun harus tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien atau masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setiap pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, harus dapat dipertanggungjawabkan, dengan tidak melakukan diskriminasi layanan. Masyarakat secara umum melakukan kunjungan perawatan kesehatan ke rumah sakit dengan harapan mendapatkan kesembuhan, dan dapat melakukan aktivitas kembali pasca sakit. Kemampuan layanan yang profesional dari pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tentu menjadi dambaan semua masyarakat Kota Tasikmalaya terkait dengan layanan kesehatan yang didapatkannya.

Kualitas pelayanan dapat tercapai dengan memperhatikan aspek ketiga, yaitu adanya kemampuan dari pemberi dan penerima layanan. Pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya telah berusaha memenuhi segala kebutuhan layanan bidang kesehatan kepada masyarakatnya, melalui Pemerintah Kota Tasikmalaya telah berusaha memenuhi berbagai kebutuhan agar pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dapat berjalan secara efisien dan efektif. Selanjutnya dalam upaya mencapai pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, masyarakat juga seharusnya sudah dapat mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga pelayanan kesehatan mulai dari proses administrasi, proses perawatan kesehatannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan semua pihak. Diperlukan adanya kesadaran semua pihak dalam membangun pelayanan prima oleh pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Membangun kualitas pelayanan perlu adanya dukungan dari masyarakat, sehingga dalam mencapai pelayanan yang berkualitas yang diselenggarakan oleh pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya perlu adanya dukungan masyarakat itu sendiri. Masyarakat perlu menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan baru yang dibuat oleh pemerintah, sehingga di saat membutuhkan layanan akan lebih mudah dilakukan oleh pemberi layanan, termasuk oleh pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri telah berusaha untuk memberikan jaminan sosial, khususnya bidang kesehatan masyarakatnya melalui program kesehatan melalui BPJS, yaitu dengan adanya JKN-KIS. Masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, hal tersebut untuk memberikan jaminan masyarakat itu sendiri di saat membutuhkan pelayanan yang diberikan oleh institusi Pemerintah.

Pelayan yang diberikan oleh semua institusi Pemerintah, perlu memperhatikan aspek kesamaan hak, dimana pelayanan yang diberikan tidak melalukan diskriminasi terhadap berbagai hal, mulai dari ras, suku, status sosial maupun bentuk-bentuk lainnya, termasuk jenis program yang jaminan kesehatan yang dimiliki oleh masyarakat dalam melakukan perawatan kesehatanya kepada penyelenggara layanan kesehatan terutama pihak rumah sakit umum milik Pemerintah. Hasil penelitian ini menunjukan pihak pihak

(7)

Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tetap berusaha memberikan layanan secara maksimal terhadap pemegang Jamkesda, meskipun program tersebut sudah berakhir yang digantikan dengan program JKN-KIS.

Aspek terakhir dari pelayanan yang berkualitas dilihat dari adanya keseimbangan hak dan kewajiban. Keseimbangan hak dan kewajiban dimaksud yaitu masyarakat yang memiliki program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) tetap mendapat pelayanan kehehatan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, sementara masyarakat juga harus mengetahui dan memahami, dan menyiapkan segala sesuatunya berbagai prosedur yang berlaku, sehingga memudahkan kedua belah pihak antara pemberi layanan dan penerima layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya berjalan sesuai dengan harapan kedua belah pihak. Pelayanan yang berkualitas tentu bermuara kepada kepuasan, baik kepuasan penerima layanan maupun pemberi layanan. Semua pihak memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan suatu kebijakan, dan semua pihak harus melaksanakan berbagai ketentuan yang berlaku sehingga pelayanan dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) saat ini telah menjadi semakin terfragmentasi dan sulit untuk diintegrasikan ke dalam system tunggal, dimana permasalahan tersebut terkait dengan isu tentang portabilitas program, serta dari manfaat program yang sulit untuk diakses di luar daerah asal pemberi jaminan dikeluarkan, serta masalah keberlanjutan dimana penerima program masih tetap dapat menikmati jaminan kesehatan meski terjadi perubahan sistem dan kebijakan. Masalah portabilitas terkait dengan adanya perbedaan skema, dimana tiap-tiap daerah meiliki kriteria penerima dan cakupan manfaat yang berbeda-beda, sedangkan masalah keberlanjutan, terkait dengan keterbatasan sumberdaya karena didalam system yang terfragmentasi, prinsip penggabungan sumber daya (pooling resources) dan pengelolaan resiko sulit untuk dilakukan.

KESIMPULAN

Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah pada Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dapat dikatakan berkualitas apabila telah adanya keterbukaan dari pihak penyelenggara layanan mengenai berbagai informasi terkait layanan dengan Jamkesda, dan pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat di pertanggungjawabkan. Ukuran lainnya dapat dikatakan berkualitas, layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit dr. Soekardjo merupakan harapan dari penerima dan pemberi layanan, dan perlu lebih memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat atau pasien dengan menggunakan Jamkesda. Pihak Rumah Sakit dr. Soekardjo perlu lebih memperhatikan kesamaan hak daripada pemegang Jamkesda, dengan pertimbangan adanya keseimbangan hak dan kewajiban dari penerima dan pemberi layanan, dalam hal ini pihak Rumah Sakit dr. Soekardjo

DAFTAR PUSTAKA

Crosby, P. B. (1979). Quality Is Free. The Art of Making Quality Certain. Ratminto, A. S. (2005). Manajemen Pelayanan. Renika Cipta.

Ratminto, A. S. (2009). Manajemen Pelayanan. Renika Cipta. Sinambela, L. P. (2011). Reformasi Pelayanan Publik. Bumi Aksara.

(8)

Zauhar, S. (2005). Administrasi Pelayanan Publik. Administrasi Pelayanan Publik, Sebuah perbincangan Awal, 60.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis Chi Square dapat diketahui bahwa preferensi responden terhadap daging sapi di Kabupaten Dharmasraya adalah daging sapi yang mempunyai warna

Secara teoretis, terutama teori struktural fungsional yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari bagian yang saling berhubungan, hasil yang di

Data diolah dengan Metode Weighted Mean Score (WMS). Hasil penelitian menunjukkanbahwa waste “terjadi penambahan jenis pekerjaan” memiliki frekuensi tertinggi,

Inovasi Perguruan Tinggi untuk Peningkatan Daya Saing Industri...

Dilihat dari pengelolaan wakaf tunai yang dilakukan oleh BWU/T MUI DIY baik dari segi penghimpunan dana, pengembangan dana, dan juga pendistribusian dana maka

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka simpulan yang dapat ditarik dari hasil kajian ini adalah: (1) potensi sektor maritime Indonesia sangat besar namun masih belum

Dalam melakukan analisa untuk mendapatkan sektor unggulan sehingga dapat dilihat strategi pengembangannya digunakan data Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Metode yang digunakan untuk sistem pemantauan kualitas air pada penelitian ini menggunakan sistem telemetri (pengukuran jarak jauh) dengan jaringan WiFi.. Penggunaan sistem