BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
perawat harus harus dapat dapat melayani melayani pasien pasien dengan dengan sepenuh sepenuh hati. hati. Sebagai Sebagai seorangseorang perawat
perawat harus harus dapat dapat memahami memahami masalah masalah yang yang dihadapi dihadapi oleh oleh klien, klien, selain selain ituitu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku pera
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku pera wat.wat. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
peningkatan kesehatan kesehatan dan dan pencegahan pencegahan penyakit, penyakit, juga juga memandang memandang klien klien secarasecara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran
peran pemberi pemberi perawatan, perawatan, pembuat pembuat keputusan keputusan klinik klinik dan dan etika, etika, pelindung pelindung dandan advokat bagi klien, manajer kasus, r
advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik.ehabilitator, komunikator dan pendidik.
B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Bagaimana Tugas dan Fungsi Perawat dalam K3 (Kesehatan dan Bagaimana Tugas dan Fungsi Perawat dalam K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ?
Keselamatan Kerja) ?
C.
C. TujuanTujuan 1.
1. Untuk mengetahui pengertian K3Untuk mengetahui pengertian K3 2.
2. Untuk mengetahui tujuan K3Untuk mengetahui tujuan K3 3.
3. Untuk mengetahui ruang Lingkup K3Untuk mengetahui ruang Lingkup K3 4.
4. Untuk mengetahui konsep perawat sebagai tenaga kesehatanUntuk mengetahui konsep perawat sebagai tenaga kesehatan 5.
5. Untuk mengetahui peran perawat dalam meningkatkan K3Untuk mengetahui peran perawat dalam meningkatkan K3 6.
6. Penegakan DiagnosaPenegakan Diagnosa 7.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. PengertiaPengertian K3 n K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit- penyakit umum.
penyakit umum.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
budayanya menuju menuju masyarakat masyarakat makmur makmur dan dan sejahtera. sejahtera. Sedangkan Sedangkan pengertianpengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
proses produksi produksi baik baik jasa jasa maupun maupun industri. industri. Perkembangan Perkembangan pembangunan pembangunan setelahsetelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di li
yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di li ngkungan kerja.ngkungan kerja. Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok- pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 20
No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.03 tentang ketenaga kerjaan.
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat
maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-undangan di bidang keselamatan dan maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam
di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada diair maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Undang-undang tersebut dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Undang-undang tersebut juga
juga mengatur mengatur syarat-syarat syarat-syarat keselamatan keselamatan kerja kerja dimulai dimulai dari dari perencanaan,perencanaan, pembuatan,
pembuatan, pengangkutan, pengangkutan, peredaran, peredaran, perdagangan, perdagangan, pemasangan, pemasangan, pemakaian,pemakaian, penggunaan,
penggunaan, pemeliharaan pemeliharaan dan dan penyimpanan penyimpanan bahan, bahan, barang barang produk produk tekhnis tekhnis dandan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan. Kesehatan kerja Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan. Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
memiliki sifat sebagai berikut : 1.
1. Sasarannya adalah manusiaSasarannya adalah manusia 2.
2. Bersifat medis.Bersifat medis. 3.
3. Sedangkan keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :Sedangkan keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut : a.
a. Sasarannya adalah lingkungan kerjaSasarannya adalah lingkungan kerja b.
b. Bersifat teknik.Bersifat teknik.
Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam
bermacam macam; macam; ada ada yang yang menyebutnya menyebutnya Higiene Higiene Perusahaan Perusahaan dan dan KesehatanKesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
dikenal Occupational Safety and Health.
B.
B. Tujuan K3Tujuan K3
Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan hy
produktif. Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :perkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) : a.
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalamAgar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
b.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanyaAgar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan.
hambatan.
C.
C. Ruang Lingkup K3Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990) : Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990) : 1.
1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang diKesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
dan usaha yang dikerjakan. 2.
2. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi : a.
a. Tenaga kerja dari semua jenis dan jeTenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahliannjang keahlian b.
b. Peralatan dan bahan yang dipergunakanPeralatan dan bahan yang dipergunakan c.
c. Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial. d.
d. Proses produksiProses produksi e.
e. Karakteristik dan sifat pekerjaanKarakteristik dan sifat pekerjaan f.
f. Teknologi dan metodologi kerjaTeknologi dan metodologi kerja 3.
3. Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hinggaPenerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa. 4.
4. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut bertanggungSemua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
D.
D. Konsep Perawat sebagai Tenaga Konsep Perawat sebagai Tenaga KesehataKesehatann
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
bidang kesehatan kesehatan serta serta memiliki memiliki pengetahuan pengetahuan dan dan atau atau ketermpilan ketermpilan melaluimelalui pendidikan
pendidikan di di bidang bidang kesehatan kesehatan yang yang untuk untuk jenis jenis tertentu tertentu memerlukanmemerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar-D3, kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar-D3, S1, S2 dan S3-; pendidikan non gelar; sampai dengan pelatihan khusus kejuruan S1, S2 dan S3-; pendidikan non gelar; sampai dengan pelatihan khusus kejuruan khusus seperti Juru Imunisasi, Malaria, dsb., dan keahlian. Hal inilah yang khusus seperti Juru Imunisasi, Malaria, dsb., dan keahlian. Hal inilah yang membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. Hanya mereka yang membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. Hanya mereka yang mempunyai pendidikan atau keahlian khusus-lah yang boleh melakukan pekerjaan mempunyai pendidikan atau keahlian khusus-lah yang boleh melakukan pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan jiwa dan fisik
Dalam hal ini,perawat memegang peranan yang cukup besar dalam upaya Dalam hal ini,perawat memegang peranan yang cukup besar dalam upaya pelaksanaan
pelaksanaan dan dan peningkatan peningkatan K3. K3. Sedangkan Sedangkan dalam dalam pelaksanaannya, pelaksanaannya, perawatperawat tidak dapat bekerja secara individual. Perawat perlu untuk berkolaborasi dengan tidak dapat bekerja secara individual. Perawat perlu untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak lintas profesi maupun lintas sektor.
pihak-pihak lintas profesi maupun lintas sektor.
E.
E. Peran perawat dalam meningkatkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)Peran perawat dalam meningkatkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah
tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan. tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan.
Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan, maka fungsinya adalah :
perusahaan, maka fungsinya adalah : 1.
1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes diMembantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes di perusahaan
perusahaan 2.
2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasiMelaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi kesehatan kerja.
kesehatan kerja. 3.
3. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan.Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan. 4.
4. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatanMemelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan perusahaan.
perusahaan. 5.
5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telahMembantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telah disetujui.
disetujui. 6.
6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusahaIkut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusaha menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.
menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya. 7.
7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktorIkut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor pekerjaan dan melaporkan kepada dok
pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan.ter perusahaan. 8.
8. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuaiMembantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai kemampuan yang ada.
kemampuan yang ada. 9.
9. Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS.Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS. 10.
10. Membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan rumahMembantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan rumah sebagai salah satu dari segi kegiatannya.
sebagai salah satu dari segi kegiatannya. 11.
11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani. 12.
13.
13. Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistic dan evaluasi.Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistic dan evaluasi. 14.
14. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja.Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja. 15.
15. Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaanMemelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan 16.
16. Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatanMemberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan 17.
17. Bila lebih dari satu paramedis hiperkes dalam satu perusahaan, makaBila lebih dari satu paramedis hiperkes dalam satu perusahaan, maka pimpinan
pimpinan paramedis paramedis hiperkes hiperkes harus harus mengkoordinasi mengkoordinasi dan dan mengawasimengawasi pelaksanaan semua usaha perawatan hiperkes.
pelaksanaan semua usaha perawatan hiperkes.
Menurut Jane A. Le R.N dalam bukunya The New Nurse in Industry, Menurut Jane A. Le R.N dalam bukunya The New Nurse in Industry, beberapa fungsi specific dari perawat hiperkes adalah :
beberapa fungsi specific dari perawat hiperkes adalah : 1.
1. Persetujuan dan kerjasama dari pimpinan perusahaan/ industry dalamPersetujuan dan kerjasama dari pimpinan perusahaan/ industry dalam membuat program dan pengolahan pelayanan hiperkes yang mana bertujuan membuat program dan pengolahan pelayanan hiperkes yang mana bertujuan memberikan pemeliharaan / perawatan kesehatan yang sebaik mungkin memberikan pemeliharaan / perawatan kesehatan yang sebaik mungkin kepada tenaga kerja
kepada tenaga kerja 2.
2. Memberikan/ menyediakan primary nursing care untuk penyakit -penyakitMemberikan/ menyediakan primary nursing care untuk penyakit -penyakit atau korban kecelakaan baik akibat kerja maupun yang bukan akibat kerja atau korban kecelakaan baik akibat kerja maupun yang bukan akibat kerja bedasarkan petunjuk- petunjuk kesehatan y
bedasarkan petunjuk- petunjuk kesehatan yang ada.ang ada. 3.
3. Mengawasi pengangkutan si sakit korban kecelakaan ke rumah sakit , klinikMengawasi pengangkutan si sakit korban kecelakaan ke rumah sakit , klinik atau ke kantor dokter untuk mendapatkan perawatan / pengobatan lebih lanjut atau ke kantor dokter untuk mendapatkan perawatan / pengobatan lebih lanjut 4.
4. Melakukan referral kesehatan dan pencanaan kelanjutan perawatan dan followMelakukan referral kesehatan dan pencanaan kelanjutan perawatan dan follow up dengan rumah sakit atau klinik spesialis yang ada
up dengan rumah sakit atau klinik spesialis yang ada 5.
5. Mengembangkan dan memelihara system record dan report kesehatan danMengembangkan dan memelihara system record dan report kesehatan dan keselamatan yang sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan
keselamatan yang sesuai dengan prosedur yang ada di perusahaan 6.
6. Mengembangkan dan memperbarui policy dan prosedur servis perawatanMengembangkan dan memperbarui policy dan prosedur servis perawatan 7.
7. Membantu program physical examination (pemeriksaan fisik) dapatkan data-Membantu program physical examination (pemeriksaan fisik) dapatkan data-data keterangan-keterangan mengenai kesehatan dan pekerjaan. Lakukan data keterangan-keterangan mengenai kesehatan dan pekerjaan. Lakukan referral yang tepat dan berikan suatu rekomendasi
referral yang tepat dan berikan suatu rekomendasi mengenai hasil yang positif.mengenai hasil yang positif. 8.
8. Memberi nasehat pada tenaga kerja yang mendapat kesukaran dan jadilajMemberi nasehat pada tenaga kerja yang mendapat kesukaran dan jadilaj perantara
perantara untuk untuk membantu membantu menyelesaikan menyelesaikan persoalan persoalan baik baik emosional emosional maupunmaupun personal.
9.
9. Mengajar karyawan praktek kesehatan keselamatan kerja yang baik,danMengajar karyawan praktek kesehatan keselamatan kerja yang baik,dan memberikan motivasi untuk memperbaiki praktek-praktek kesehatan.
memberikan motivasi untuk memperbaiki praktek-praktek kesehatan. 10.
10. Mengenai kebutuhan kesehatan yang diperlukan karyawan dengan obyektifMengenai kebutuhan kesehatan yang diperlukan karyawan dengan obyektif dan menetapkan program Health Promotion, Maintenance and Restoration dan menetapkan program Health Promotion, Maintenance and Restoration 11.
11. Kerjasama dengan tim hiperkes atau kesehatan kerja dalam mencari jalanKerjasama dengan tim hiperkes atau kesehatan kerja dalam mencari jalan bagaimana
bagaimana untuk untuk peningkatan peningkatan pengawasan pengawasan terhadap terhadap lingkungan lingkungan kerja kerja dandan pengawasan
pengawasan kesehatan kesehatan yang yang terus terus menerus menerus terhadap terhadap karyawan karyawan yang yang terpaparterpapar dengan bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatannya.
dengan bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatannya. 12.
12. Tetap waspada dan mengikuti standar-standar kesehatan dan keselamatanTetap waspada dan mengikuti standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja yang ada dalam menjalankan praktek-praktek perawatan dan pengobatan kerja yang ada dalam menjalankan praktek-praktek perawatan dan pengobatan dalam bidang hiperkes ini.
dalam bidang hiperkes ini. 13.
13. Secara periodic untuk meninjau kembali program-program perawatan danSecara periodic untuk meninjau kembali program-program perawatan dan aktifitas perawatan lainnya demi untuk kelayakan dan memenuhi kebutuhan aktifitas perawatan lainnya demi untuk kelayakan dan memenuhi kebutuhan serta efisiensi.
serta efisiensi. 14.
14. Ikut serta dalam organisasi perawat (professional perawat) seperti ikatanIkut serta dalam organisasi perawat (professional perawat) seperti ikatan paramedic hiperkes, dan sebagainya.
paramedic hiperkes, dan sebagainya. 15.
15. Merupakan tanggung jawab pribadi yang tidak boleh dilupakan dan pentingMerupakan tanggung jawab pribadi yang tidak boleh dilupakan dan penting adalah mengikuti kemajuan dan perkembangan professional (continues adalah mengikuti kemajuan dan perkembangan professional (continues education).
education).
Secara sistimatis DR. Suma’mur PK, MSc, menggambarkan tugas
Secara sistimatis DR. Suma’mur PK, MSc, menggambarkan tugas-tugas-tugas paramedis hiperkes sebagai berikut :
paramedis hiperkes sebagai berikut : 1.
1. Tugas medis teknis yang berhubungan dengan perawatan dan Tugas medis teknis yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatanpengobatan a.
a. Perawatan dan pengobatan penyakit umum, meliputi:Perawatan dan pengobatan penyakit umum, meliputi: 1)
1) Menurut petunjuk dokter perusahaanMenurut petunjuk dokter perusahaan 2)
2) Menurut pedoman tertulis (standing orders)Menurut pedoman tertulis (standing orders) 3)
3) Rujukan pasien ke rumah sakitRujukan pasien ke rumah sakit 4)
4) Mengawasi pasien sakit hingga sembuhMengawasi pasien sakit hingga sembuh 5)
5) Menyelenggarakan rehabilitasiMenyelenggarakan rehabilitasi b.
b. Perawatan dan pengobatan pada kecelakaan dan penyakit jabatanPerawatan dan pengobatan pada kecelakaan dan penyakit jabatan c.
d.
d. Pemeriksaan kesehatan:Pemeriksaan kesehatan: 1)
1) Sebelum bekerja (pre-employment)Sebelum bekerja (pre-employment) 2)
2) BerkalaBerkala 3)
3) Pemeriksaan khususPemeriksaan khusus 2.
2. Tugas administratif mengenai dinas kesehatan perusahaanTugas administratif mengenai dinas kesehatan perusahaan a.
a. Memelihara administrasi (dinas kesehatan)Memelihara administrasi (dinas kesehatan) b.
b. Mendidik dan mengamati pekerjaan bawahannyaMendidik dan mengamati pekerjaan bawahannya c.
c. Memelihara catatan-catatan dan membuat laporanMemelihara catatan-catatan dan membuat laporan 1)
1) Catatan perseorangan yang memuat hasil pemeriksaan kesehatanCatatan perseorangan yang memuat hasil pemeriksaan kesehatan pekerja
pekerja 2)
2) Laporan mengenai angka kesakitan, kecelakaan kerjaLaporan mengenai angka kesakitan, kecelakaan kerja 3)
3) Laporan pemakaian obat dan sebagainya.Laporan pemakaian obat dan sebagainya. 3.
3. Tugas sosial dan pendidikanTugas sosial dan pendidikan a.
a. Memberi pendidikan kesehatan kepada pekerjaMemberi pendidikan kesehatan kepada pekerja 1)
1) Ketrampilan PPPKKetrampilan PPPK 2)
2) Pola hidup sehat.Pola hidup sehat. 3)
3) Pencegahan penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan yangPencegahan penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan yang kurang baik
kurang baik b.
b. Menjaga kebersihan dalam perusahaanMenjaga kebersihan dalam perusahaan c.
c. Mencegah kecelakaan kerjaMencegah kecelakaan kerja
Menurut American Association of Occupational Health Nurses, ruang Menurut American Association of Occupational Health Nurses, ruang lingkup pekerjaan perawat hiperkes adalah :
lingkup pekerjaan perawat hiperkes adalah : 1)
1) Health promotion / ProtectionHealth promotion / Protection
Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja akan paparan zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life kerja akan paparan zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan perilaku yang berhubungan dengan resiko bahaya kesehatan. style dan perilaku yang berhubungan dengan resiko bahaya kesehatan. 2)
2) Worker Health / Hazard Assessment and SurveillanceWorker Health / Hazard Assessment and Surveillance
Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis pekerjaannya
pekerjaannya 3)
Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan tenaga kerja.
keselamatan tenaga kerja.
Bekerjasama dengan tenaga profesional lain dalam penilaian dan Bekerjasama dengan tenaga profesional lain dalam penilaian dan pengawasan terhadap bahaya.
pengawasan terhadap bahaya. 4)
4) Primary CarePrimary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan kecelakaan pada tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, kecelakaan pada tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan, rujukan dan p
pengobatan, rujukan dan perawatan emergensi.erawatan emergensi. 5)
5) CounselingCounseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis.
dan membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis. 6)
6) Management and AdministrationManagement and Administration
Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung- jawab
jawab pada pada progran progran perencanaan perencanaan dan dan pengembangan, pengembangan, programprogram pembiayaan dan manajemen.
pembiayaan dan manajemen. 7)
7) ResearchResearch
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, mengenali faktor
mengenali faktor – – faktor yang berperanan untuk mengadakan faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
perbaikan. 8)
8) Legal-Ethical MonitoringLegal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan pada pada tenaga tenaga kerja kerja sesuai sesuai perundang-undangan,perundang-undangan, mampu menjaga kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.
mampu menjaga kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja. 9)
9) Community OrganizationCommunity Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga kerja. Perawat hiperkes yang bertanggung-jawab dalam tenaga kerja. Perawat hiperkes yang bertanggung-jawab dalam memberikan perawatan tenaga kerja haruslah mendapatkan memberikan perawatan tenaga kerja haruslah mendapatkan petunjuk- petunjuk
petunjuk dari dari dokter dokter perusahaan perusahaan atau atau dokter dokter yang yang ditunjuk ditunjuk oleholeh perusahaan.
perusahaan. Dasar-dasar Dasar-dasar pengetahuan pengetahuan prinsip prinsip perawatan perawatan dan dan prosedurprosedur untuk merawat orang sakit dan korban kecelakaan adalah merupakan untuk merawat orang sakit dan korban kecelakaan adalah merupakan pegangan
nursing assessment, nursing diagnosis, nursing intervention dan nursing assessment, nursing diagnosis, nursing intervention dan nursing evaluation adalah mempertinggi efisiensi pemeliharaan dan nursing evaluation adalah mempertinggi efisiensi pemeliharaan dan pemberian perawatan selanjutnya.
pemberian perawatan selanjutnya.
Perawat hiperkes mempunyai kesempatan yang besar untuk Perawat hiperkes mempunyai kesempatan yang besar untuk menerapkan praktek-praktek standar perawatan secara leluasa. Seorang menerapkan praktek-praktek standar perawatan secara leluasa. Seorang perawat
perawat hiperkes, hiperkes, melalui melalui program program pemeliharaan pemeliharaan dan dan peningkatanpeningkatan kesehatan hendaknya selalu membantu karyawan / tenaga kerja untuk kesehatan hendaknya selalu membantu karyawan / tenaga kerja untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
F.
F. Fungsi dan Tugas Perawat dalam Usaha K3 (Kesehatan dan KeselamatanFungsi dan Tugas Perawat dalam Usaha K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Kerja)
Fungsi dan tugas perawat dalam usaha K3 di Industri adalah sebagai berikut Fungsi dan tugas perawat dalam usaha K3 di Industri adalah sebagai berikut (Effendy, Nasrul, 1998) :
(Effendy, Nasrul, 1998) : 1.
1. FungsiFungsi a.
a. Mengkaji masalah kesehatanMengkaji masalah kesehatan b.
b. Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerjaMenyusun rencana asuhan keperawatan pekerja c.
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap pekerjaMelaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap pekerja d.
d. PenilaianPenilaian 2.
2. TugasTugas a.
a. Pengawasan terhadap lingkungan pekerjaPengawasan terhadap lingkungan pekerja b.
b. Memelihara fasilitas kesehatan perusahaanMemelihara fasilitas kesehatan perusahaan c.
c. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerjaMembantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja d.
d. Membantu dalam penilaian keadaan kesehatan pekerjaMembantu dalam penilaian keadaan kesehatan pekerja e.
e. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan diMerencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di rumah kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah rumah kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah f.
f. Ikut menyelenggarakan pendidikan K3 terhadap pekerjaIkut menyelenggarakan pendidikan K3 terhadap pekerja g.
g. Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerjaTurut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja h.
h. Pendidikan kesehatan mengenai keluarga berencana terhadap pekerja danPendidikan kesehatan mengenai keluarga berencana terhadap pekerja dan keluarga pekerja.
keluarga pekerja. i.
G.
G. Penegakan DiagnosaPenegakan Diagnosa
Secara teknis penegakkan diagnosis dilakukan dengan (
Secara teknis penegakkan diagnosis dilakukan dengan ( Budiono, Sugeng, 2003) :Budiono, Sugeng, 2003) : 1.
1. Anamnesis/ wawancara meliputi : identitas, riwayat kesehatan, riwayatAnamnesis/ wawancara meliputi : identitas, riwayat kesehatan, riwayat penyakit, keluhan.
penyakit, keluhan. 2.
2. Riwayat pekerjaan (kunci awal diagnosis)Riwayat pekerjaan (kunci awal diagnosis) a.
a. Sejak pertama kali bekerja.Sejak pertama kali bekerja. b.
b. Kapan, bilamana, apa yang dikerjakan, bahan yang digunakan, jenisKapan, bilamana, apa yang dikerjakan, bahan yang digunakan, jenis bahaya
bahaya yang yang ada, ada, kejadian kejadian sama sama pada pada pekerja pekerja lain, lain, pemakaian pemakaian alatalat pelindung diri,
pelindung diri, cara cara melakukan melakukan pekerjaan, pekerjaan, pekerjaan pekerjaan lain lain yang dilakukan,yang dilakukan, kegemaran (hobby), kebiasaan lain (merokok, alkohol)
kegemaran (hobby), kebiasaan lain (merokok, alkohol) c.
c. Sesuai tingkat pengetahuan, pemahaman pekerjaan.Sesuai tingkat pengetahuan, pemahaman pekerjaan. 3.
3. Membandingkan gejala penyakit waktu bekerja dan dalam keadaan tidakMembandingkan gejala penyakit waktu bekerja dan dalam keadaan tidak bekerja.
bekerja. a.
a. Waktu bekerja gejala timbul/ lebih berat, waktu tidak bekerja/ istirahatWaktu bekerja gejala timbul/ lebih berat, waktu tidak bekerja/ istirahat gejala berkurang/ hilang.
gejala berkurang/ hilang. b.
b. Perhatikan juga kemungkinan pemajanan di luar tempat kerja.Perhatikan juga kemungkinan pemajanan di luar tempat kerja. c.
c. Informasi tentang ini dapat ditanyakan dalam anamnesis atau dari dataInformasi tentang ini dapat ditanyakan dalam anamnesis atau dari data penyakit di perusahaan.
penyakit di perusahaan. 4.
4. Pemeriksaaan fisik, yang dilakukan dengan catatanPemeriksaaan fisik, yang dilakukan dengan catatan a.
a. Gejala dan tanda mungkin tidak spesifikGejala dan tanda mungkin tidak spesifik b.
b. Pemeriksaan laboratorium penunjang membantu diagnostik klinik.Pemeriksaan laboratorium penunjang membantu diagnostik klinik. c.
c. Dugaan adanya penyakit akibat kerja dilakukan juga melalui pemeriksaanDugaan adanya penyakit akibat kerja dilakukan juga melalui pemeriksaan laboratorium khusus/ pemeriksaan biomedik.
laboratorium khusus/ pemeriksaan biomedik. 5.
5. Pemeriksaan laboratorium khusus/ pemeriksaan biomedikPemeriksaan laboratorium khusus/ pemeriksaan biomedik a.
a. Misal: pemeriksaan spirometri, foto paru (pneumokoniosis-pembacaanMisal: pemeriksaan spirometri, foto paru (pneumokoniosis-pembacaan standard ILO)
standard ILO) b.
b. Pemeriksaan audiometriPemeriksaan audiometri c.
c. Pemeriksaan hasil metabolit dalam darah/ urine.Pemeriksaan hasil metabolit dalam darah/ urine. 6.
6. Pemeriksaan/pengujian lingkungan kerja atau data higiene perusahaan, yangPemeriksaan/pengujian lingkungan kerja atau data higiene perusahaan, yang memerlukan :
memerlukan : a.
b.
b. kemampuan mengevaluasi faktor fisik/kimia berdasarkan data yang ada.kemampuan mengevaluasi faktor fisik/kimia berdasarkan data yang ada. c.
c. Pengenalan secara langsung cara/sistem kerja, intensitas dan lamaPengenalan secara langsung cara/sistem kerja, intensitas dan lama pemajanan.
pemajanan. 7.
7. Konsultasi keahlian medis/keahlian lainKonsultasi keahlian medis/keahlian lain a.
a. Seringkali penyakit akibat kerja ditentukan setelah ada diagnosis klinik,Seringkali penyakit akibat kerja ditentukan setelah ada diagnosis klinik, kemudian dicari faktor kausa di tempat kerja, atau melalui pengamatan/ kemudian dicari faktor kausa di tempat kerja, atau melalui pengamatan/ penelitian yang relatif lebih lama.
penelitian yang relatif lebih lama. b.
b. Dokter spesialis lainnya, ahli toksikologi dan dokter penasehat (kaitanDokter spesialis lainnya, ahli toksikologi dan dokter penasehat (kaitan dengan kompensasi)
dengan kompensasi)
H.
H. Kebijakan PenerapaKebijakan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di n Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Era GlobalEra Global 1.
1. Dalam bidang pengorganisasianDalam bidang pengorganisasian
Di Indonesia K3 ditangani oleh 2 departemen; departemen Kesehatan dan Di Indonesia K3 ditangani oleh 2 departemen; departemen Kesehatan dan departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pada Depnakertrans ditangani oleh Dirjen (direktorat jendral) Pembinaan dan Pada Depnakertrans ditangani oleh Dirjen (direktorat jendral) Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, dimana ada 4 Direktur :
Pengawasan Ketenagakerjaan, dimana ada 4 Direktur : a.
a. Direktur Pengawasan KetenagakerjaanDirektur Pengawasan Ketenagakerjaan b.
b. Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan AnakDirektur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak c.
c. Direktur Pengawasan Keselamatan Kerja, yang terdiri dari Kasubdit:Direktur Pengawasan Keselamatan Kerja, yang terdiri dari Kasubdit: 1)
1) Kasubdit mekanik, pesawat uap dan bejana tekan.Kasubdit mekanik, pesawat uap dan bejana tekan. 2)
2) Kasubdit konstruksi bangunan, instalasi listrik dan penangkal petirKasubdit konstruksi bangunan, instalasi listrik dan penangkal petir 3)
3) Kasubdit Bina kelembagaan dan keahlian keselamatan ketenagakerjaanKasubdit Bina kelembagaan dan keahlian keselamatan ketenagakerjaan d.
d. Direktur Pengawasan Kesehatan Kerja, yang terdiri dari kasubdit:Direktur Pengawasan Kesehatan Kerja, yang terdiri dari kasubdit: 1)
1) Kasubdit Kesehatan tenaga kerjaKasubdit Kesehatan tenaga kerja 2)
2) Kasubdit Pengendalian Lingkungan KerjaKasubdit Pengendalian Lingkungan Kerja 3)
3) Kasubdit Bina kelembagaan dan keahlian kesehatan kerja.Kasubdit Bina kelembagaan dan keahlian kesehatan kerja.
Pada Departemen Kesehatan sendiri ditangani oleh Pusat Kesehatan Pada Departemen Kesehatan sendiri ditangani oleh Pusat Kesehatan Kerja Depkes. Dalam upaya pokok Puskesmas terdapat Upaya Kerja Depkes. Dalam upaya pokok Puskesmas terdapat Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang kiprahnya lebih pada sasaran sektor Kesehatan Kerja (UKK) yang kiprahnya lebih pada sasaran sektor Informal (Petani, Nelayan, Pengrajin, dll)
2.
2. Dalam bidang regulasiDalam bidang regulasi
Regulasi yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah sudah banyak, diantaranya : Regulasi yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah sudah banyak, diantaranya : a.
a. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaUU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja b.
b. UU No 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanUU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan c.
c. KepMenKes No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan KesehatanKepMenKes No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. d.
d. Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1981 tentang Kewajiban MelaporPeraturan Menaker No Per 01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Penyakit Akibat Kerja. e.
e. Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1976 tentang Kewajiban LatihanPeraturan Menaker No Per 01/MEN/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan. f.
f. Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1979 tentang Kewajiban LatihanPeraturan Menaker No Per 01/MEN/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan K3 Bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
Hygiene Perusahaan K3 Bagi Tenaga Paramedis Perusahaan. g.
g. Keputusan Menaker No Kep 79/MEN/2003 tentang Pedoman DiagnosisKeputusan Menaker No Kep 79/MEN/2003 tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.
dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja. 3.
3. Dalam bidang pendidikanDalam bidang pendidikan
Pemerintah telah membentuk dan menyelenggarakan pendidikan untuk Pemerintah telah membentuk dan menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga Ahli K3 pada berbagai jenjang Pendidikan, misalnya : menghasilkan tenaga Ahli K3 pada berbagai jenjang Pendidikan, misalnya : a.
a. Diploma 3 Hiperkes di Universitas Sebelas MaretDiploma 3 Hiperkes di Universitas Sebelas Maret b.
b. Strata 1 pada Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya peminatan K3 diStrata 1 pada Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya peminatan K3 di Unair, Undip, dll dan jurusan K3 FKM UI.
Unair, Undip, dll dan jurusan K3 FKM UI. c.
c. Starta 2 pada Program Pasca Sarjana khusus Program Studi K3, misalnyaStarta 2 pada Program Pasca Sarjana khusus Program Studi K3, misalnya di UGM, UNDIP, UI, Unair.
di UGM, UNDIP, UI, Unair.
Pada beberapa Diploma kesehatan semacam Kesehatan Lingkungan dan Pada beberapa Diploma kesehatan semacam Kesehatan Lingkungan dan Keperawatan juga ada beberapa SKS dan Sub pokok bahasan dalam Keperawatan juga ada beberapa SKS dan Sub pokok bahasan dalam sebuah mata kuliah yang khusus mempelajari K3.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
perawat harus harus dapat dapat melayani melayani pasien pasien dengan dengan sepenuh sepenuh hati. hati. Sebagai Sebagai seorangseorang perawat
perawat harus harus dapat dapat memahami memahami masalah masalah yang yang dihadapi dihadapi oleh oleh klien, klien, selain selain ituitu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat. intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta
beserta prakteknya prakteknya yang yang bertujuan, bertujuan, agar agar pekerja/ pekerja/ masyarakat masyarakat pekerja pekerja besertabeserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit- penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor
penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor -faktor pekerjaan-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
B.
B. SaranSaran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja dengan memperhatikan fungsi dan p
berkerja dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut.erannya tersebut.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit)
benefit) suatu suatu perusahaan perusahaan atau atau negara negara olehnya olehnya itu itu kesehatan kesehatan dan dan keselamatankeselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Murwani Anita, Skep. 2003. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta. Murwani Anita, Skep. 2003. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta.
Fitramaya. Fitramaya.
Rachman, Abdul, et al. 1990. Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan Rachman, Abdul, et al. 1990. Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan
Tenaga Sanitasi. Jakarta: Depkes RI, Pusdiknakes. Tenaga Sanitasi. Jakarta: Depkes RI, Pusdiknakes.
Silalahi, Benet dan Silalahi, Rumondang. 1985. Manajemen Keselamatan dan Silalahi, Benet dan Silalahi, Rumondang. 1985. Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta :
Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.PT Pustaka Binaman Pressindo.
http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugas perawat.html http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugas perawat.html http://sis-doank27.blogspot.com/2010/11/peran-dan-fungsi-perawat-komunitas.html komunitas.html
Kesehatan Kerja dan Keperawatan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja dan Keperawatan Kesehatan Kerja
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikandan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahamiuntuk dapat lebih memahami tentang
tentang Kesehatan Kerja dan Keperawatan Kesehatan KerjaKesehatan Kerja dan Keperawatan Kesehatan Kerja yang akan sangatyang akan sangat berguna terutama
berguna terutama untuk mahasiswa. untuk mahasiswa. Penulis menyadari Penulis menyadari bahwa dalam bahwa dalam penyusunanpenyusunan makalah ini
makalah ini banyak sekali banyak sekali kekurangannya kekurangannya baik dalam cara baik dalam cara penulisan penulisan maupunmaupun dalam isi.
dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
Sukabumi, Januari 2014 Sukabumi, Januari 2014
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... ... ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... ... iiii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.
A. Latar Latar Belakang Belakang ... B.
B. Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... C.
C. Tujuan Tujuan ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
A. Pengertian K3 (KesehataPengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan n dan Keselamatan Kerja) ...Kerja) ... B.
B. Tujuan Tujuan K3 K3 ... C.
C. Ruang Ruang Lingkup Lingkup K3 ...K3 ... D.
D. Konsep Perawat Konsep Perawat sebagai sebagai Tenaga Kesehatan ...Tenaga Kesehatan ... E.
E. Peran perawat dalam meningkatkan K3 (Kesehatan dan KeselamatanPeran perawat dalam meningkatkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)...
Kerja)... F.
F. Fungsi dan Tugas Perawat dalam Usaha K3 (Kesehatan danFungsi dan Tugas Perawat dalam Usaha K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Keselamatan Kerja) ...Kerja) ... G.
G. Penegakan Penegakan Diagnosa Diagnosa ... H.
H. Kebijakan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di EraKebijakan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Era Global
Global ...
BAB III PENUTUP BAB III PENUTUP A. A. Kesimpulan Kesimpulan ... B. B. Saran Saran ... DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA