• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK NEGERI TUGUMULYO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK NEGERI TUGUMULYO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK NEGERI TUGUMULYO

MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

Disusun Oleh Dana Krisnuari

2011.01.0051

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU

(2)
(3)
(4)

The Decision Support System of the School Rules Violation Sanction

in SMK Negeri Tugumulyo Using TOPSIS Method

Dana Krisnuari1, Robi Yanto2, Deni Apriadi3

1

Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

2,3

Dosen Tetap STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

Abstrac

The purpose of this research is to design the decision support system to assist the school management in defining the types of violation sanctions toward the students who break the school rules of SMK Negeri Tugumulyo in avoiding the failure of sanction administration. The subject of this research is the decision support system of the school rules violation sanction in SMK Negeri Tugumulyo which is accordance with sanctions categories used by the school. The system uses PHP and MySQL as the database. To develop the system, the design uses prototype method which is based on the structural approach. This research is limited on the defining the sanction administration toward the students who break the school rules based on the violation weight then it is shaped into the data. This data then is used to define the sanction administration based on the criterion defined. The sampel of this research is the students of SMK Negeri Tugumulyo. The result of this research is the design of an application program of decision support system to administer the sanction toward the students who break the school rules of SMK Negeri Tugumulyo uses TOPSIS method. To evaluate the system, this research uses Black Box method. This program application system may ease the school in making the decision faster, more accurate and more rigorous.

(5)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SANKSI PELANGGARAN

TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK NEGERI TUGUMULYO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS INTISARI

Dana Krisnuari1, Robi Yanto2, Deni Apriadi3

Tujuan penelitian sistem pendukung keputusan ini adalah merancang aplikasi sistem pendukung keputusan untuk membantu dalam menentukan jenis sanksi palanggaran terhadap siswa yang melakukan pelanggaran agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan sanksi pelanggaran. Subjek penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan penentuan sanksi pelanggaran siswa di SMK Negeri Tugumulyo menggunakan metode TOPSIS yang disesuaikan dengan kategori-kategori yang didapatkan dan dipergunakan oleh SMK Negeri Tugumulyo. Sistem pendukung keputusan ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype dengan pendekatan terstruktur.Penelitian ini dibatasi untuk penentuan siswa yang mempunyai masalah atau yang melanggar peraturan untuk mendapat sanksi didasarkan pada bobot pelanggaran,kemudian data tersebut digunakan untuk menentukan berat tidaknya siswa mendapatkan sanksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa. Hasil penelitian ini adalah rancangan sebuah program aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan sanksi pelanggaran siswa di SMK Negeri Tugumulyo menggunakan metode TOPSIS. Pengujian sistem yang digunakan adalah metode Black Box. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini dapat mempermudah pihak sekolah dalam pengambilan suatu keputusan secara cepat, tepat serta lebih teliti, sehingga dapat membantu dalam memberikan suatu keputusan yang benar-benar tepat.

Kata Kunci : Pendukung Keputusan, Topsis, SMKN Tugumulyo, Pelanggaran, Sanksi

1

Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

2,3

(6)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK NEGERI TUGUMULYO

MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

Dana Krisnuari1, Robi Yanto2, Deni Apriadi3

1

Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

2,3

Dosen Tetap STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

INTISARI

Tujuan penelitian sistem pendukung keputusan ini adalah merancang aplikasi sistem pendukung keputusan untuk membantu dalam menentukan jenis sanksi palanggaran terhadap siswa yang melakukan pelanggaran agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan sanksi pelanggaran. Subjek penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan penentuan sanksi pelanggaran siswa di SMK Negeri Tugumulyo menggunakan metode TOPSIS yang disesuaikan dengan kategori-kategori yang didapatkan dan dipergunakan oleh SMK Negeri Tugumulyo. Sistem pendukung keputusan ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype dengan pendekatan terstruktur.Penelitian ini dibatasi untuk penentuan siswa yang mempunyai masalah atau yang melanggar peraturan untuk mendapat sanksi didasarkan pada bobot pelanggaran,kemudian data tersebut digunakan untuk menentukan berat tidaknya siswa mendapatkan sanksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa. Hasil penelitian ini adalah rancangan sebuah program aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan sanksi pelanggaran siswa di SMK Negeri Tugumulyo menggunakan metode TOPSIS. Pengujian sistem yang digunakan adalah metode Black Box. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini dapat mempermudah pihak sekolah dalam pengambilan suatu keputusan secara cepat, tepat serta lebih teliti, sehingga dapat membantu dalam memberikan suatu keputusan yang benar-benar tepat.

Kata Kunci : Pendukung Keputusan, Topsis, SMKN Tugumulyo, Pelanggaran, Sanksi PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Tugumulyo secara terus menerus mengembangkan iklim akademis yang demokratis, dengan mengadakan rapat verifikasi terhadap siswa yang bermasalah melanggar peraturan akademik, agar dapat mendukung pelaksanaan proses pembelajaran yang mengarahkan siswa menjadi lulusan sebagai insan pembelajaran hayat. Siswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dibidangnya saja, tetapi siswa juga diharapkan dapat menaati peraturan di sekolah dan dimasyarakat agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja cermat, gigih, taat terhadap peraturan dan penuh tanggung jawab.

Dalam menentukan sanksi pelanggaran kepada siswa yang melakukan pelanggaran di SMK Negeri Tugumulyo saat ini masih berdasarkan point yang didapat siswa. Nilai point tersebut diperoleh berdasarkan pelanggaran yang dilakukan siswa, seperti tidak menggunakan baju seragam dengan baik dan lain sebagainya. Dari nilai point inilah siswa yang memiliki point tinggi akan mendapatkan sanksi pelanggaran baik pemanggilan orang tua siswa bahkan langsung dikeluarkan dari sekolah.

Didalam menentukan sanksi terhadap siswa yang melanggar peraturan tersebut, terkadang ada beberapa pelanggaran yang tidak terdaftar dalam point pelanggaran sehingga terkadang guru BK melakukan kesalahan dalam pemberian sanksi, dimana siswa yang melanggar peraturan yang sama namun menerima sanksi yang berbeda, sehingga menimbulkan protes dari orang tua siswa.

Mengatasi permasalahan ini, peneliti menganggap perlunya dibangun SPK Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMK Negeri Tugumulyo berdasarkan kriteria yang ada sehingga nantinya dapat mempermudah guru Bimbingan Konseling (BK) dalam memberikan solusi sanksi pelanggaran yang dilakukan siswa. Pelanggaran, bobot pelanggaran dan sanksinya ditentukan oleh guru BK dengan diketahui oleh kepala sekolah, guru, staff sekolah, komite sekolah, peserta didik/siswa serta orang tua siswa

Metode yang digunakan untuk menentukan sanksi pelanggaran ini adalah dengan metode Technique

Order Preference by Similarity To Ideal Solution

(TOPSIS). Konsep dasar dari metode TOPSIS ini adalah suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal

(7)

positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang dalam hal ini akan memberikan sanksi pelanggaran tata tertib sekolah (Sonavia Tanius : 2010). Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan maka penulis mengambil judul “Sistem Pendukung Keputusan Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMK Negeri Tugumulyo Dengan Menggunakan Metode TOPSIS”. LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan

Herdiyanti, Widianti (2013) Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalamproses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Langkah-Langkah Pemodelan Dalam Sistem Pendukung Keputusan

Saat melakukan pemodelan dalam pembangunan Sistem Pendukung Keputusan dilakukan langkah-langkah seperti yang terlihat pada gambar. (Zulita, 2013):

Komponen Dalam Sistem Pendukung Keputusan Untuk dapat menerapkan sistem pendukung keputusan ada empat subsistem yang harus disediakan yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem manajemen pengetahuan dan subsistem antar muka pengguna.(Edi Setiawan, 2011)

Manajemen Data Manajemen Pengetahuan Antarmuka Pengguna Manajemen Model

Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Dalam Sonavia Tanius (2010) TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal

Solution) adalah salah satu metode pengambilan

keputusan dalam masalah multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981. TOPSIS memberikan sebuah solusi dari sejumlah alternatif yang mungkin dengan cara membandingkan setiap alternatif dengan alternatif terbaik danalternatif terburuk yang ada diantara alternatif-alternatif masalah. Metode inimenggunakan jarak untuk melakukan perbandingan tersebut. TOPSIS telah digunakan dalam banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan, perbandingan performansi dari perusahaan, perbandingan performansi dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi, evaluasi pelanggan, dan perancangan robot.

TOPSIS mengasumsikan bahwa setiap kriteria akan dimaksimalkan ataupun diminimalkan. Maka dari itu nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari setiap kriteria ditentukan, dan setiap alternatif dipertimbangkan dari informasi tersebut. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. Namun, solusi ideal positif jarang dicapai ketika menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Maka asumsi dasar dari TOPSIS adalah ketika solusi ideal positif tidak dapat dicapai, pembuat keputusan akan mencari solusi yang sedekat mungkin dengan solusi ideal positif. TOPSIS memberikan solusi ideal positif yang relatif dan bukan solusi ideal positifyang absolut. Dalam metode TOPSIS klasik, nilai bobot dari setiap kriteria telah diketahui dengan jelas.Setiap bobot kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kepentingannya menurut pengambil keputusan.

Berikut adalah langkah-langkah metode TOPSIS : 1) TOPSIS dimulai dengan membangun sebuah matriks

keputusan

Matriks keputusan X mengacu terhadap alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria.

X= a1 a2 a3 am . . . X1 X2 X3 . . . Xn X11 X22 X33 . . . X1n X21 X22 X23 . . . X1n Xm1 Xm2 Xm3 . . . Xmn

2) Membangun matriks keputusan ternormalisasi. Persamaan yang digunakan untuk mentransformasikan setiap elemen xij adalah

3) Membangun matriks keputusan ternormalisasi terbobot.

( i )

( ii )

( i )

(8)

Dengan bobot W= (w1, w2,…..,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah :

V=

w1r11 w2r12 …... wxr1n

w1r21

w1m1 w2rm2 …... wnrmn

4) Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.

Solusi ideal dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A-:

+ = { max | € J , min | € J′′ , i = 1,2,3, ..., m } = { 1+, 2+, ..., + } - = { min | € J , max | € J′′ , i = 1,2,3, ..., m } = { 1, 2, ..., − } 5) Menghitung separasi

S1+ adalah jarak alternatif dari solusi ideal

didefinisikan sebagai:

Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai:

6) Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal

7) Merangking Alternatif

Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan . Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal positif dan berjarak terjauh dengan solusi ideal negatif.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan multikriteria kriteria adalah metode TOPSIS. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu mendapatkan sanksi pelanggaran berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses pengurutan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu sanksi yang diterima. ANALISIS DAN PERANCANGAN

Inputan data siswa yang terdiri dari pilihan kelas dan nama siswa termasuk inputkan data kriteria-kriteria yang ada di form, yang terdiri dari rekap data absensi, rekap data buku kasus dan hasil buku rapot. Lihat tabel matrik keputusan berikut ini:

Tabel 1 Matrik Keputusan Rekap Buku Absen Rekap Buku Kasus Rekap Buku Rapot Doni Arbain 20 15 6 Adi Prayogo 10 15 7

Persamaan yang digunakan untuk menentukan keputusan ternormalisasi berdasarkan data yang ada di tabel 1 adalah:

Untuk menentukan nilai pembagi menggunakan rumus :

, maka |X1| = = = = 22,3607 |X2| = = = = 21,2132 |X3| = = = = 9,2196 Nilai ternormalisasi: maka, r11 = = r21 = =

Lakukan perhitungan seterusnya, sehingga diperoleh tabel berikut:

Tabel 2 Keputusan Ternormalisasi Rekap Buku Absen Rekap Buku Kasus Rekap Buku Rapot Doni Arbain Adi Prayogo

Persamaan yang digunakan untuk menghitung keputusan ternormalisasi terbobot berdasarkan data nilai di tabel 2 adalah : Vij = Wj.Rij, dimana bobot yang diinput disistem dari ketiga kriteria tersebut adalah cukup yang bernilai 3.

V11 = W11.R11 = 3.0,8944 = 2,6832

V21 = W21.R21 = 3.0,4472 = 1,3416

Lakukan perhitungan seterusnya, sehingga diperoleh tabel berikut:

Tabel 3 Keputusan Ternormalisasi Terbobot Rekap Buku Absen Rekap Buku Kasus Rekap Buku Rapot Doni Arbain 2,6832 2,1213 1,9524 Adi Prayogo 1,3416 2,1213 2,2779 ( iii ) ( iv ) ( v ) ( vi ) ( vii )

;

dimana i=1,2,...,m; dan j=1,2,..,n

(9)

Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif berdasarkan data di tabel 3. Solusi ideal dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A-:

+ = { max | € J , min | € J′′ , i = 1,2,3, ..., m } = { 1+, 2+, ..., + }

- = { min | € J , max | € J′′ , i = 1,2,3, ..., m } = { 1, 2, ..., − }

Maka, Tabel 4 Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif Rekap Buku Absen Rekap Buku Kasus Rekap Buku Rapot Doni Arbain 2,6832 2,1213 1,9524 Adi Prayogo 1,3416 2,1213 2,2779 A+ 2,6832 2,1213 2,2779 A- 1,3416 2,1213 1,9524

Untuk menghitung separasi berdasarkan data nilai di tabel 4 menggunakan rumus:

S1+ adalah jarak alternatif dari solusi ideal

didefinisikan sebagai:

Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai: Maka, D1+= = = = 0,3255 D1- = = = = 1,3416

Lakukan perhitungan sampai selesai.

Untuk menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal menggunakan persamaan berikut ini:

Maka, C1 =

C2 =

Tabel 5 Separasi dan Kedekatan terhadap Solusi Ideal

D+ D- Ci

Doni Arbain 0,3255 1,3416 Adi Prayogo 1,3416 0,3255

Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa alternatif yang menempati urutan pertama yaitu Doni Arbain dengan nilai 0,8048 dan urutan kedua adalah Adi Prayogo dengan nilai 0,1952.

Contect Diagram (CD)

Perancangan sistem bertujuan untuk menggambarkan sistem secara umum. Dalam penelitian ini digunakan beberapa gambaran sistem yaitu diagram Konteks, DFD, E-RD, rancangan input, dan rancangan output.

Diagram konteks menggambarkan hubungan

input/output antara sistem dengan dunia luarnya (entitas

luar). Gambar 3 merupakan diagram konteks dari sistem yang akan di bangun.

0 SPK Sanksi Pel anggaran Si swa Guru BK Kepal a Sekol ah Si swa

data kri teri a l aporan

pel anggaran data bobot hasi l penentuan topsi s l ap hasi l kebi j akan sanksi surat sanksi data si swa

Gambar 3 Diagram Konteks

Pada diagram konteks diatas ada 3 entitas yang terlibat yaitu Guru Bimbingan Konseling (BK), Siswa dan Kepala Sekolah.

DFD Level 1

Diagram level 1 merincikan setiap proses yang ada pada diagram konteks beserta dengan aliran data dan diamana data tersebut disimpan. Gambar 4 dibawah ini adalah diagram level 1 pada sistem yang akan dibangun. Untuk diagram level 1 proses dipecah menjadi 6 proses yaitu proses pendataan siswa, pendataan kategori, proses pendataan kriteria dan bobot, proses spk, proses kebijakan sanksi dan proses pembuatan laporan.

1 Pendataan Si swa 2 Kategori Pel anggaran Si swa 3 Kri t&bobot pl ggrnn ternorm al i sas Guru BK Kepal a Sekol ah 4 SPK dengan T OPSIS si swa kri teri a bobot hasi l 5 Kebi j akan Sanksi 6 Pem buatan Laporan data si swa ni s ni s i d_kri teri a i d_kri teri a i d_bobot i d_bobot i d_hasi l i d_hasi l ni s i d_kri teri a i d_bobot hasi l penentuan topsi s data bobot ni s data kri teri a

kebi j akan sanksi i d_hasi l surat sanksi l aporan pel anggaran i d_hasi l i d_bobot i d_kri teri a l ap hasi l

(10)

Entity Relationship Diagram (ERD)

alamat

Siswa Bobot Kriteria

tgl_lahir jk tmp_lahir nama nis hasil c3 c1 c2 bobot2 bobot3 nis bobot1 id_bobot M M id_kriteria nis urut Hasil id_hasil id_bobot id_kat nis 1

Gambar 5 Entity Relationship Diagram (ERD) Pada Entity Relationship Diagram, banyak siswa memiliki banyak kriteria. Dimana relasi yang terjadi adalah banyak ke banyak (many to many) sehingga menghasilkan sebuah tabel baru yaitu tabel nilai bobot. Rancangan Tabel

Tabel Siswa Nama Tabel : siswa

Fungsi : Untuk menyimpan data siswa yang melanggar

Tabel 1 Siswa

Nama Field Type Size Keterangan nis nama jenis_kelamin tmp_lahir tgl_lahir alamat kelas Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar Text Varchar 6 30 1 50 15 - 10 Primary Key Nama Siswa Jenis Kelamin Tempat Lahir Tanggal Lahir Alamat Kelas Implementasi Sistem Halaman Login

Halaman login adalah halaman yang akan muncul pertama kali ketika pengguna membuka sistem SPK ini dengan mengetikkan localhost/spk_topsis. Pada halaman ini terdapat form login yang berisi username dan

password yang harus diisi oleh pengguna. Setelah diisi,

pengguna kemudian mengklik tombol login. Kemudian sistem akan melakukan pengecekan apakah data username dan password yang diinputkan ada atau tidak pada database. Jika tidak ada, maka sistem akan menampilkan pesan gagal. Namun jika data ada, maka sistem akan langsung menampilkan halaman admin. Halaman login ini berfungsi untuk menyeleksi pengguna agar hanya pengguna yang memiliki account yang dapat menggunakan sistem SPK ini.

Gambar 6 Halaman Login Halaman Utama Admin

Halaman utama admin adalah halaman yang akan muncul ketika admin berhasil melakukan login. Pada halaman ini terdapat prakata sistem yang ditujukan kepada admin, data tentang penulis skripsi dan terdapat menu yaitu menu home yang digunakan untuk kembali ke halaman utama admin. Menu data siswa yang digunakan untuk melihat data siswa dan menambah data siswa. Menu nilai pelanggaran yang digunakan untuk melihat dan menambah data nilai pelanggaran dari siswa. Menu perhitungan topsis yang digunakan untuk melakukan proses SPK dengan metode TOPSIS. Menu cetak surat yang digunaan untuk melakukan pencetakan surat penggilan orang tua. Menu laporan data siswa yang digunakan untuk memanggil laporan data siswa yang melanggar dan mencetaknya. Menu laporan hasil yang digunakan untuk mencetak laporan hasil proses SPK dan menu logout yang digunakan untuk keluar dari sistem.

Gambar 7 Halaman Utama Admin Laporan Hasil Penilaian

Proses terakhir dari metode TOPSIS yaitu melakukan perangkingan hasil penentuan dan akan menentukan jenis sanksi yang akan diterima oleh siswa yang melakukan pelanggaran.

(11)

Gambar 4.11 Halaman Perengkingan

Laporan hasil penentuan sanksi adalah laporan hasil akhir dari penentuan sanksi pelanggaran siswa yang telah dilakukan dengan menggunakan metode TOPSIS. Laporan ini memberikan informasi tentang semua siswa yang melanggar disertai dengan sanksi yang harus diberikan kepadanya.

Gambar 8 Rancangan Output Hasil Penentuan KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada SMK Negeri Tugumulyo terhadap proses penentuan sanksi pelanggaran siswa, maka dapat disimpulan bahwa: 1. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pendukung

keputusan berbasis web dengan menggunakan metode TOPSIS yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan dalam menentukan sanksi pelanggaran siswa pada SMK Negeri Tugumulyo.

2. Dengan menggunakan metode TOPSIS maka proses penentuan sanksi pelanggaran siswa pada SMK Negeri Tugumulyo dapat ditentukan dengan mudah oleh guru BK dengan cara memilih calon siswa yang memiliki bobot terbesar dari beberapa kriteria yang digunakan.

Saran

Sistem Pendukung Keputusan menentukan sanksi pelanggaran siswa ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis berharap aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut demi tercapainya hasil sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan kriteria penentuan sanksi pelanggaran siswa ini dapat ditambah lagi, agar sistem pendukung keputusan ini dapat menghasilkan dukungan keputusan yang lebih baik lagi.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dibuat sebuah penelitian pembanding dengan menggunakan metode yang berbeda atau penggabungan dengan matode lain.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk., 2000, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta.

Herdiyanti, dkk, 2013, Pembangunan Sistem Pendukung

Keputusan Rekrutmen Pegawai Baru Di PT. ABC, Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika

Vol.2 No.2 Oktober 2013, ISSN: 2089-9033. Huijbers, Theo., 2010, Filsafat Hukum, Kanisius:

Yogyakarta.

Ichwan, M., 2011, Pemrograman Basis Data Delphi 7

dan MySQL, Informatika: Bandung.

Kadir, Abdul, 2009, Rekayasa Perangkat Lunak, ANDI: Yogyakarta.

Komputer, Wahana., 2012, Tips & Trik Adobe

Dreamweaver CSS.5, Andi, Yogyakarta.

Kristanto, Andi., 2008, Perancangan Sistem dan

Aplikasinya, Gava Media: Jakarta.

Magdalena, Hilyah. 2012. Sistem Pendukung Keputusan

Untuk Menentukan Mahasiswa Lulusan Terbaik Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang). Jurnal SENTIKA.

ISSN:2089-9815. Yogyakarta.

Murnawan dan Siddiq, Akhmad Fadjar. 2012, Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarty to Ideal Solution (TOPSIS). Jurnal Sistem Informasi, Universitas Widyatama Bandung, Bandung. Penyusun, Tim., 2014, Penulisan Karya Tulis Ilmiah,

(12)

Riyandari. 2012. Website Rekam Medis Elektronik

Berbasis OpenEHR. Jurnal Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tanius, Sonavia. 2010. Sistem Pendukung Keputusan

Untuk Rekrutmen Tenaga Pengajar Baru Di Libra Education Institute Dengan Metode TOPSIS. Skripsi Program Studi Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1  Matrik Keputusan  Rekap  Buku  Absen  Rekap Buku Kasus  Rekap Buku Rapot  Doni Arbain  20  15  6  Adi Prayogo  10  15  7
Gambar 3 Diagram Konteks
Tabel 1 Siswa
Gambar 8 Rancangan Output Hasil Penentuan  KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur suku bunga, harga aset (saham), dan nilai tukar hanya memiliki pengaruh dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia..

(2) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) menyampaikan laporan hasil pelaksanaan

TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multi kriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang tahun 1981. TOPSIS didasarkan pada konsep

Maksud dari penyusunan Rencana Kerja ini adalah sebagai pedoman bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk

Jika pintu masuk berengsel digunakan untuk pintu penghalang, sebuah mesin udara 2000 CFM negatif yang besar harus digunakan untuk memastikan 100 kaki permenit

Berdasarkan hasil dari metoda promethee , Perusahaan dapat menggunakan metoda PROMETHEE dan model PROMETHEE pada kasus pengadaan lainnya dikarenakan metoda ini dapat

rendah. Hal ini terlihat dari gambaran rumah-rumah adat yang masih belum berubah sejak dahulu, kesenian-kesenian yang masih menggunakan alat-alat sederhana, dan

Nilai heuristik diperoleh dari penjumlahan tile yang tidak tepat (mismatch tiles). Pencarian dengan Best First Search.... Solution path menunjukkan jalur penelusuran yang