• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

69 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan zaman sudah memasuki era globalisasi. Dimana era globalisasi membuka peluang yang besar bagi perusahaan, disamping itu tantangan bisnis juga semakin besar. Hal ini menyebabkan perusahaan dapat memperluas jaringan produk jauh lebih mudah dibandingkan era yang lalu. Akan tetapi tidak hanya impact positif yang diperoleh oleh perusahaan, tetapi juga impact negatif berupa persaingan yang semakin ketat dalam industri. Oleh karena

itu pemasar harus mampu menghadapi tantangan tersebut untuk memaksimalkan potensi produknya agar perusahaan tidak mengalami kegagalan dalam persaingan.

Menurut Aristoteles, manusia merupakan makhluk zoon politicon yang

menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang selalu hidup bermasyarakat (makhluk sosial). Terbentuknya masyarakat karena adanya berbagai hasrat dari manusia itu sendiri. Hal ini menyebabkan perusahaan telekomunikasi menjadi sesuatu yang vital di era globalisasi sekarang. Karena manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya.

(2)

70 pemasaran yang baru. Seperti strategi word of mouth yang sedang berkembang di

kalangan pemasar saat ini. Strategi word of mouth cenderung merupakan

interpersonal dan komunikasi antar kelompok. Semakin dipercaya orang yang memberikan rekomendasi, semakin cepat terjadi proses pembelian bagi konsumen.

Keputusan pembelian merupakan suatu perilaku yang dilakukan oleh individu yang berbeda untuk membeli suatu produk tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan atau yang ditemukan di pasar. Proses dalam menetapkan keputusan pembelian ini cukup menarik untuk diamati. Pada kebanyakan konsumen, proses pembelian sering kali berasal dari pengaruh luar dirinya, baik itu pemasaran atau pengaruh lingkungan sekitar sehingga menimbulkan keinginan. Kemudian keinginan tersebut diproses dalam diri konsumen sesuai dengan karakteristik pribadi, sehingga nantinya menimbulkan keputusan untuk melakukan pembelian.

Namun menurut riset dari Google keputusan pembelian juga berasal dari dalam diri sendiri yang dikenal dengan istilah Zero Moment Of Truth (ZMOT).

ZMOT adalah suatu kondisi dimana calon pelanggan masih membanding-bandingkan brand perusahaan dengan kompetitor yang memiliki produk sejenis.

Kondisi ini merupakan hal terpenting bagi konsumen untuk menentukan tindakan selanjutnya, memutuskan untuk membeli dari diri konsumen sendiri atau kompetitor. Disinilah perusahaan sangat perlu berperan aktif untuk membantu dan memprovokasi konsumen agar melakukan closing (First Moment Of Truth).

(3)

71 dapat menggunakan blog, sosial media, bahkan toko online untuk meningkatkan

nilai tawar produk.

Dalam menetapkan keputusan pembelian, sering kali dikaitkan dengan kualitas produk. Apabila konsumen berasumsi bahwa kualitas suatu produk itu positif, maka produk tersebut akan lebih disukai dan dicari. Jaminan atas kualitas produk yang positif akan memberikan kepuasan pada pelanggan dan mampu menjaga hubungan yang baik kepada pelanggan. Sebaliknya, apabila konsumen berasumsi bahwa kualitas suatu produk itu negatif, maka produk tersebut tidak akan disukai. Sehingga dapat diprediksikan tidak akan mampu bertahan lama di pasar.

Kualitas produk tersebut selalu diikuti dengan penetapan harga akan produk. Seringkali konsumen rela mengeluarkan uang yang lebih besar/banyak untuk bisa mendapatkan produk dengan kualitas terbaik. Seperti yang sering kali disebutkan bahwa harga menentukan kualitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga yang tinggi akan menjanjikan kualitas produk yang tinggi. Sebaliknya, harga yang rendah biasanya memiliki kualitas produk yang rendah pula. Namun bukan berarti harga yang lebih murah merupakan produk yang tidak baik.

(4)

72 dari keberhasilan komunikasi. Agar komunikasi efektif dapat mencapai sasaran, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: pengaruh iklan terhadap perubahan perilaku pembelian, proses komunikasi dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi perilaku, serta target audiensnya.

Tidak ada sebuah iklan yang akan mampu meyakinkan konsumen secara persuasif tentang kualitas suatu produk selain seorang teman, kenalan, pelanggan lama, atau ahli yang independen (Kotler, 2003:206). Sehingga perusahaan-perusahaan sangat ingin memicu terjadinya penyebaran dengan word of mouth di

seputar peluncuran produk baru mereka. Perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi mengirimkan produk-produk baru mereka pada ahli-ahli yang ternama dan para pembentuk opini masyarakat, serta berharap agar mereka akan memperoleh dukungan editorial yang kuat.

Para tenaga pemasaran memasang iklan tentang keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk baru mereka dengan harapan bahwa mereka akan dipercaya dan produk mereka akan disebarluaskan melalui word of mouth. Namun hanya

sedikit yang tahu bagaimana cara mempergunakan para ahli dan para pelanggan mereka untuk mengajak lebih banyak pelanggan baru.

Kemajuan teknologi saat ini sudah sangat pesat. Berbagai jenis gadget

sudah tidak asing lagi bagi telinga konsumen, seperti smartphone dan tablet.

(5)

73 Saat ini handphone yang sering disebut juga dengan smartphone memiliki

kelebihan tersendiri terlebih ladi dalam dunia internet. Smartphone sendiri kini

ditanamkan sebuah sistem operasi yang memang membuat handphone menjadi semakin mudah dalam mengakses dunia internet. Salah satu merek handphone yang menggunakan sistem Android adalah Sony. Sony memiliki jajaran produk Sony Xperia, dimana Sony Xperia merupakan salah satu kategori smartphone atau

tablet.

Sony Xperia diproduksi oleh Sony Mobile Communication sejak tahun 2008, dimana versi Tablet diperkenalkan pada tahun 2012. Kata Xperia sendiri berasal dari kata “experience” yang pertama kali digunakan pada model Sony

Xperia X1. Sony Mobile Communication memproduksi smartphone perdana

mereka yang diberi nama Xperia X1 pada tahun 2008. Xperia X1 (Venus) ini hadir pertama kali diantara pesaingnya masih menggunakan sistem operasi Windows dan dilanjutkan seri X2 (Vulcan) pada tahun selanjutnya.

Semakin pesat dan ketatnya persaingan smartphone yang canggih, Sony

Mobile Communication menghentikan versi Windows Mobile pada tahun 2009 dan beralih pada smartphone Android yang bertajuk Xperia X10. Ponsel Android

(6)

74 bagus dan membuktikan bahwa tidak ada smartphone Android yang bagus yang

bagus sekecil Xperia Mini dan Xperia Mini Pro.

Pada tahun 2010, Sony Mobile Communication menghadirkan Sony Xperia X10 (Rachael) yang mempunyai fitur sistem operasi Android pertama. Setelah peluncuran pertama smartphone Androidnya, Sony Xperia dikembangkan

dan diupgrade sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Sony Mobile

Communication menancap gas dengan meluncurkan berbagai tipe Xperia. Mulai dari Android yang beroperasi sistem Éclair, Froyo, Gingerbread, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean bahkan Kitkat juga sudah tersebar luas.

Sony Mobile Communication dapat dikatakan sedikit terlambat dalam memulai ponsel kelas smartphone. Namun, jika dilihat dari kualitas, Sony adalah

salah satu Vendor yang sangat memegang kualitas. Sony juga memberikan fitur dan tekhnologi yang canggih dengan menghadirkan smartphone yang mampu

memberikan kepuasan bagi pengguna. Sony Xperia didesain sedemikian rupa dengan mikro prosessor dan chip memori agar konsumen dapat menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka menuju pengalaman hiburan yang menarik dan membuat konsumen bersemangat.

Smartphone yang bisa mewujudkan keinginan, fantasy, dan menyesuaikan

dengan kebutuhan konsumen adalah hal yang dibutuhkan saat ini. Pada tahun 2014 Sony menciptakan Handphone Xperia series dengan OS android berisi

(7)

75 yang membuka jalan untuk jaman baru handphone yang bisa digunakan di

berbagai tempat secara nyaman. Tentunya ini menjadi kelebihan tersendiri bagi pabrikan asal Jepang tersebut.

Tabel 1.1 berikut merupakan data penjualan smartphone Sony dan merek lainnya yang terjual di Indonesia pada tahun 2013:

Tabel 1.1

Data Penjualan Smartphone di Indonesia Tahun 2013 Merek Jumlah Unit yang Terjual

Samsung 1.137.664 Unit

Andromax 581.000 Unit

Lenovo 321.901 Unit

Oppo 254.407 Unit

Sony 198.930 Unit

Blackberry 180.000 Unit

Mito 115.039 Unit

Cross 115.039 Unit

Sumber: www.idc.com

(8)

76 Dilihat dari segi harga, harga smartphone Sony Xperia tidak memiliki perbedaan yang jauh dengan smartphone lain. Harga yang ditawarkan pun masih sebanding dengan kemampuan yang dimiliki oleh smartphone Sony Xperia. Tabel 1.2 berikut merupakan daftar harga smartphone Sony Xperia pada Januari 2015:

Tabel 1.2

Daftar Harga Smartphone Sony Xperia Pada Januari 2015 Tipe Sony Harga Baru Harga Bekas

Rp. 6.750.000 Rp. 6.100.000

Rp. 5.900.000 Rp. 5.250.000

Sony Xperia Z1 Compact Rp. 5.400.000 Rp. 4.850.000 Sony Xperia Z Ultra Rp. 4.200.000 Rp. 3.600.000 Sony Xperia Z LTE Rp. 5.300.000 Rp. 4.700.000 Sony Xperia Z3 Compact Rp. 6.500.000 Rp. 6.150.000 Tipe Sony Harga Baru Harga Bekas Sony Xperia Z3 Rp. 8.200.000 Rp. 7.700.000 Sony Xperia ZR Rp. 3.800.000 Rp. 3.250.000

Rp. 4.475.000 Rp. 3.950.000

Rp. 5.500.000 Rp. 5.100.000

(9)

77

Rp. 2.650.000 Rp. 3.300.000

Sony Xperia SP Rp. 3.500.000 Rp. 2.900.000 Sony Xperia M2 Aqua Rp. 3.300.000 Rp. 2.950.000 Sony Xperia M2 dual Rp. 2.700.000 Rp. 2.300.000

Rp. 2.600.000 Rp. 2.200.000

Sony Xperia M Dual Rp. 2.100.000 Rp. 1.600.000 Sony Xperia M Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000 Sony Xperia L Rp. 2.500.000 Rp. 2.100.000

Rp. 1.950.000 Rp. 1.400.000

Rp. 1.300.000 Rp. 1.000.000

Tipe Sony Harga Baru Harga Bekas Sony Xperia E3 Rp. 1.900.000 Rp. 1.600.000 Sony Xperia E1 Walkman Rp. 1.325.000 Rp. 1.000.000

Rp. 1.425.000 -

Sumber :

Pada tahun 2012 Sony Mobile Communications meluncurkan sebuah

video yang mengawali kampanye Sony Xperia pertama mereka. Kampanye

tersebut akhirnya masuk di Indonesia melalui iklan di surat kabar dan papan

reklame, kemudian akan dilanjutkan dengan iklan televisi. Iklan ini digarap oleh

Wes Anderson dan Jonsi, musisi asal Islandia, yang mengisi soundtrack iklan

tersebut. Wes mengambil imajinasi anak-anak sebagai inspirasi untuk menggarap

iklan ini dan naskahnya menggambarkan pemikiran anak berusia delapan tahun

(10)

78 animasi stop motion, seperti yang dilakukan Wes dalam film Fantastic Mr.

Fox tahun 2009 lalu.

Kampanye berjudul “Made of Imagination” yang hadir di media cetak

mencerminkan pengalaman hiburan terkoneksi dari Sony Xperia yang

memungkinkan pengguna untuk Play, Watch, Listen, dan Create. Setiap

kemampuan Sony Xperia ditampilkan ke dalam perumpamaan-perumpamaan

yang unik. Konsep “Listen” ditampilkan dalam gambar sebuah gitar berbentuk

smartphone Sony Xperia, “Create” ditampilkan dengan kombinasi gambar kreasi

desain, sedangkan “Play” ditampilkan dengan beragam ikon game.

Melalui iklan ini, Sony Mobile Communications ingin menunjukkan

bahwa smartphone Sony Xperia lebih dari sekadar mikro prosesor dan chip

memori, melainkan perangkat yang didesain untuk mendorong pengguna untuk

menggunakan kreativitas dan imajinasi mereka menuju pengalaman hiburan yang

menarik.

(11)

79 Sumber : Majalah SWA, 2014:52

Gambar1.1

Kategori yang Paling Banyak Dibicarakan di Media Sosial

Hal inilah yang menyebabkan saya cukup tertarik untuk meneliti penjualan smartphone Sony, dimana Sony memiliki visi untuk menguasai pasar smartphone di Indonesia. Banyak tantangan yang harus dilalui oleh Sony karena Samsung sudah menjadi ikon smartphone android di Indonesia, dan merek lain juga memiliki kelebihannya masing-masing sehingga dapat menarik minat konsumen dan menyaingi penjualan Smartphone Sony di Indonesia. Poin penting dari penelitian saya ini adalah, bagaimana Sony mempengaruhi target pasarnya untuk memilih produknya dibandingkan dengan smartpone lain.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Produk, Faktor Sosial, Harga, Iklan, dan Word Of Mouth

0%

Gadget Otomotif Kosmetik Produk Bayi

& Anak

Perawatan Pribadi

(12)

80 Terhadap Keputusan Pembelian Sony XPeria Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah produk, faktor sosial, harga, dan iklan berpengaruh signifikan terhadap word of mouth.

2. Apakah produk, faktor sosial, harga, dan iklan serta word of mouth

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Sony XPeria.

3. Apakah produk, faktor sosial, harga, dan iklan melalui word of mouth

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Sony XPeria.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, faktor sosial, harga, dan iklan terhadap word of mouth.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, faktor sosial, harga, dan iklan serta word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen pada

(13)

81 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, faktor sosial, harga,

dan iklan melalui word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen

pada Sony XPeria. 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman dan dapat langsung mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan di lapangan.

b. Bagi Akademik

Dapat digunakan sebagai informasi yang berguna terhadap dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran, dan diharapkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

c. Bagi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari inovasi disini adalah solusi yang belum digunakan di dalam perusahaan, yang mungkin menjadi solusi yang baru dari permasalahan utama untuk melakukan efisiensi

Sedangkan aplikasi pendaftaran ekstrakurikuler online dibuat dengan menggunakan PHP yang diubah ke dalam bentuk komponen Joomla yang terintegrasi oleh website itu sendiri.

Narasumber yang dimaksud adalah Ketua Divisi Perencanaan dan Pengembangan Edukasi Keilmiahan (P2EK) Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta 2018 sebagai

Self assessment system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terhutang.Populasi dari penelitian

Pada pukul 6.30 pagi saya akan menunaikan solat subuh dan pada pukul 7.10 pagi saya mula bertolak ke sekolah dengan adik lelaki saya.. Pada pukul 7.30 pagi saya sampai ke kolej

Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3 menyajikan hasil simulasi pendugaan parameter distribusi Weibull dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum pada beberapa

Kegiatan penelitian dan pengenalan hadits tidak hanya ditujukan kepada apa yang menjadi materi berita dalam hadits itu saja, tetapi dalam pengenalan takhrij hadis yang secara

Clubbing dipersepsikan sebagai suatu hal yang negatif karena merupakan kegiatan di tempat gelap dengan warna warni cahaya lampu, asap rokok yang memenuhi