PENGARUH PENGGUNAAN
KEMBANG ANAK
Iis Widiawati
1Sistem Informasi STMIK Bina Sarana Global Tangerang Jl Gatot Subroto no 43
2
Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang Jl Jendral Sudirman No. 40, Modernland, Tangerang
3
Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang Jl Jendral Sudirman No. 40, Modernland, Tangerang
Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti noteb
Tak hanya remaja, orang dewasa bahkan anak
seringkali disalahgunakan oleh sebagian pihak, seperti orang tua secara instan memberikan fasilitas gadget untuk media dalam mendidik anaknya
sebuah apresiasi prestasi atau hanya sekedar kado ulang tahun dan menjadikan alasan agar anak betah dirumah dapat menghambat proses perkembangan psikologisnya. Apalagi jika orang tua juga me
anak secara terus menerus menggunakan aplikasi gadget yang akan menjadikan anak tersebut menjadi tidak konsentrasi dalam belajar, malas menulis, malas membaca buku dan menurunkan kualitas si anak dalam bersosialisasi. Anak adalah masa dimana anak
informasi lalu mengembangkannya secara alami. Belum lagi, gadget menimbulkan banyak bahasa jika dilakukan penggunaan secara terus menerus dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan pada anak yang tidak bisa lepas dari gadgetnya, jika sebentar saja jauh dari gadgetnya, anak tersebut akan merasa kesakitan, berlanjut dengan buruknya sosialiasi karena penggunaan gadget yang sudah tidak seimbang dengan efesien penggunaannya. Masih banyak masalah lain yang ditimbulkan dari
yang dilakukan secara kontinyu. Perlu gerakan baru yang dilakukan para orang tua atau lembaga pendidikan anak dalam mendidik anak. Baik dalam pendekatan yang dilakukan secara internal maupun eksternal yang dapat menjadikan perkembangan p
di masa seusianya. Peningkatan media atau permainan secara kreatif dapat dilakukan para orang tua dan para pembimbing di lembaga pendidikan agar dapat membantu anak dalam meningkatkan kecerdasan yang dimilikinya.
Kata Kunci : gadget, anak, daya kembang
Gadget is a small electronic device that has a specific function. Among smartphones like iPhone and blackberry, as well as a netbook (a blend of portable computers such as notebooks and internet). Not just teenagers, adults and even children are familiar w
misused by some parties, such as parents who instantly provide facilities of gadgets for media in educating their tendering. Providing early childhood with facilities of gadgets as an appreciation of the
or just a birthday present and make a reason for children feel like to stay at home can hinder the process of psychological development. Especially if the parents also let the child continuously using gadgets application that will make the tenderling becomes not concentration in learning, lazy writing, lazy reading books and degrade the quality of the child in socializing. A tenderling is a period when children were in the golden stage, easily receive information and develop naturally. Not to
languages if it do continuously use it can cause psychiatric disorders for children that cannot be separated
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP DAYA
KEMBANG ANAK
Iis Widiawati1, Hendra Sugiman2, Edy3
Sistem Informasi STMIK Bina Sarana Global Tangerang Jl Gatot Subroto no 43-45,Kota Tangerang 6221 5522727
Email : [email protected]
Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang Jl Jendral Sudirman No. 40, Modernland, Tangerang
Email : [email protected]
Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang Jl Jendral Sudirman No. 40, Modernland, Tangerang
Email : [email protected]
ABSTRAKSI
Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti noteb
Tak hanya remaja, orang dewasa bahkan anak-anak sudah mengenal gadget. Namun penggunaan gadget seringkali disalahgunakan oleh sebagian pihak, seperti orang tua secara instan memberikan fasilitas gadget untuk media dalam mendidik anaknya yang masih berusia dini. Memberikan anak fasilitas gadget sebagai sebuah apresiasi prestasi atau hanya sekedar kado ulang tahun dan menjadikan alasan agar anak betah dirumah dapat menghambat proses perkembangan psikologisnya. Apalagi jika orang tua juga me
anak secara terus menerus menggunakan aplikasi gadget yang akan menjadikan anak tersebut menjadi tidak konsentrasi dalam belajar, malas menulis, malas membaca buku dan menurunkan kualitas si anak dalam bersosialisasi. Anak adalah masa dimana anak sedang berada di tahap emas, mudah menerima informasi lalu mengembangkannya secara alami. Belum lagi, gadget menimbulkan banyak bahasa jika dilakukan penggunaan secara terus menerus dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan pada anak yang i gadgetnya, jika sebentar saja jauh dari gadgetnya, anak tersebut akan merasa kesakitan, berlanjut dengan buruknya sosialiasi karena penggunaan gadget yang sudah tidak seimbang dengan efesien penggunaannya. Masih banyak masalah lain yang ditimbulkan dari penggunaan gadget yang dilakukan secara kontinyu. Perlu gerakan baru yang dilakukan para orang tua atau lembaga pendidikan anak dalam mendidik anak. Baik dalam pendekatan yang dilakukan secara internal maupun eksternal yang dapat menjadikan perkembangan psikologisnya sesuai dengan yang seharusnya berkembang di masa seusianya. Peningkatan media atau permainan secara kreatif dapat dilakukan para orang tua dan para pembimbing di lembaga pendidikan agar dapat membantu anak dalam meningkatkan kecerdasan yang
gadget, anak, daya kembang
ABSTRACT
Gadget is a small electronic device that has a specific function. Among smartphones like iPhone and blackberry, as well as a netbook (a blend of portable computers such as notebooks and internet). Not just teenagers, adults and even children are familiar with the gadget. However, the use of gadgets is often misused by some parties, such as parents who instantly provide facilities of gadgets for media in educating their tendering. Providing early childhood with facilities of gadgets as an appreciation of the
or just a birthday present and make a reason for children feel like to stay at home can hinder the process of psychological development. Especially if the parents also let the child continuously using gadgets nderling becomes not concentration in learning, lazy writing, lazy reading books and degrade the quality of the child in socializing. A tenderling is a period when children were in the golden stage, easily receive information and develop naturally. Not to mention , the gadget create many if it do continuously use it can cause psychiatric disorders for children that cannot be separated
GADGET TERHADAP DAYA
Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan internet). anak sudah mengenal gadget. Namun penggunaan gadget seringkali disalahgunakan oleh sebagian pihak, seperti orang tua secara instan memberikan fasilitas gadget yang masih berusia dini. Memberikan anak fasilitas gadget sebagai sebuah apresiasi prestasi atau hanya sekedar kado ulang tahun dan menjadikan alasan agar anak betah dirumah dapat menghambat proses perkembangan psikologisnya. Apalagi jika orang tua juga membiarkan anak secara terus menerus menggunakan aplikasi gadget yang akan menjadikan anak tersebut menjadi tidak konsentrasi dalam belajar, malas menulis, malas membaca buku dan menurunkan kualitas si anak sedang berada di tahap emas, mudah menerima informasi lalu mengembangkannya secara alami. Belum lagi, gadget menimbulkan banyak bahasa jika dilakukan penggunaan secara terus menerus dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan pada anak yang i gadgetnya, jika sebentar saja jauh dari gadgetnya, anak tersebut akan merasa kesakitan, berlanjut dengan buruknya sosialiasi karena penggunaan gadget yang sudah tidak seimbang penggunaan gadget yang dilakukan secara kontinyu. Perlu gerakan baru yang dilakukan para orang tua atau lembaga pendidikan anak dalam mendidik anak. Baik dalam pendekatan yang dilakukan secara internal maupun sikologisnya sesuai dengan yang seharusnya berkembang di masa seusianya. Peningkatan media atau permainan secara kreatif dapat dilakukan para orang tua dan para pembimbing di lembaga pendidikan agar dapat membantu anak dalam meningkatkan kecerdasan yang
Gadget is a small electronic device that has a specific function. Among smartphones like iPhone and blackberry, as well as a netbook (a blend of portable computers such as notebooks and internet). Not just ith the gadget. However, the use of gadgets is often misused by some parties, such as parents who instantly provide facilities of gadgets for media in educating their tendering. Providing early childhood with facilities of gadgets as an appreciation of the achievements or just a birthday present and make a reason for children feel like to stay at home can hinder the process of psychological development. Especially if the parents also let the child continuously using gadgets nderling becomes not concentration in learning, lazy writing, lazy reading books and degrade the quality of the child in socializing. A tenderling is a period when children were in the mention , the gadget create many if it do continuously use it can cause psychiatric disorders for children that cannot be separated
from their gadget, if briefly away from their gadget, the child will feel pain , also the poor socialization because the use of gadgets that have not balanced with efficient use. There are many other problems arising from the use of gadgets that are continuously. Need a new movement that made by
education institutions in educating children.
psychological development as it should be developed in the future age. Increased media or creative games can do by the parents and the counsellors in educational institutions in order to help child
their intelligence.
Keywords : gadget, children, develop ability
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Semakin beragamnya jenis
suguhan aplikasi-aplikasi yang canggih dalam menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, informasi gaya hidup, hobbi, hingga hiburan yang disajikan secara
sukses menarik banyak perhatian masyarakat.
memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap suatu yang baru.Gadget dianggap dirancang secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan
normal yang ada pada saat penciptaannya (
bukan hanya sekedar dijadikan media hiburan semata, dilihat dari segi harga yang tak bisa dibilang murah dan berbagai aplikasi yang semakin canggih di dalamnya membuat
digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dalam hal bisnis atau pengerjaan tugas kuliah dan kantor. Namun faktanya,
tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia 22 (usia 7-11 tahun) bahkan ironisnya lagi belum layak menggunakan gadget 1.2. Masalah
Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan , maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
1) Bagaimana perkembangan gadget pada zaman modern saat 2) Apa saja dampak dari pengaruh gadget pada perkembangan
3) Bagaimana cara pengawasan orang tua pada anaknya dari pengaruh gadget? 2. PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Anak
Dalam pengoptimalan potensi diri seorang anak, diperlukan adanya peran serta orang tua yang menjadi elemen terpenting dalam pembentukan dan perkemban
perkembangan anak merupakan salah satu upaya alternatif terbaik dalam membimbing anak. Perkembangan psikologis dalam kehidupan seorang individu tergantung pada pengalaman yang diperolehnya dalam lingkungan terdekatnya, yaitu
perkembangan yang berlangsung cepat dan juga merupakan periode dimana terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan, baik dari segi psikologis, akademis, maupun sosial. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. Selain itu, tanpa disadari anak sering menerapkan “What You See is What
yang dilihat oleh anak adalah sebuah pelajaran. Hal tersebut apabila tanpa bimbingan yang terpadu dari orang tua dan keluarga, perkembangan anak akan mengarah pada sisi negatif.
Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar ( tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun
berinisiatif dan mengarah pada penemuan identitas dirinya. Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai macam koordinasi visiomotorik. Aktivitas
telah dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu
from their gadget, if briefly away from their gadget, the child will feel pain , also the poor socialization ause the use of gadgets that have not balanced with efficient use. There are many other problems arising from the use of gadgets that are continuously. Need a new movement that made by the parents or children education institutions in educating children. Both the approach taken internally and externally to make psychological development as it should be developed in the future age. Increased media or creative games can do by the parents and the counsellors in educational institutions in order to help child
gadget, children, develop ability
Semakin beragamnya jenis gadget yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar dengan aplikasi yang canggih dalam menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, informasi gaya hidup, hobbi, hingga hiburan yang disajikan secara online maupun
ik banyak perhatian masyarakat. Gadget adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap suatu
dianggap dirancang secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan
normal yang ada pada saat penciptaannya (id.wikipedia.org, 2013). Tentunya barang canggih ini bukan hanya sekedar dijadikan media hiburan semata, dilihat dari segi harga yang tak bisa dibilang
agai aplikasi yang semakin canggih di dalamnya membuat gadget
orang yang memiliki kepentingan dalam hal bisnis atau pengerjaan tugas kuliah dan kantor. Namun faktanya, gadget tidak hanya beredar di kalangan remaja (usia tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia 22-ke atas), tetapi juga beredar di kalangan usia anak
11 tahun) bahkan ironisnya lagi gadget bukan barang asing untuk anak (usia 3
gadget.
Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan , maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
Bagaimana perkembangan gadget pada zaman modern saat ini? saja dampak dari pengaruh gadget pada perkembangan anak?
pengawasan orang tua pada anaknya dari pengaruh gadget?
Dalam pengoptimalan potensi diri seorang anak, diperlukan adanya peran serta orang tua yang menjadi elemen terpenting dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian anak. Memahami perkembangan anak merupakan salah satu upaya alternatif terbaik dalam membimbing anak. Perkembangan psikologis dalam kehidupan seorang individu tergantung pada pengalaman yang diperolehnya dalam lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Masa anak merupakan periode perkembangan yang berlangsung cepat dan juga merupakan periode dimana terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan, baik dari segi psikologis, akademis, maupun sosial. Pengalaman masa ang kuat terhadap perkembangan berikutnya. Selain itu, tanpa disadari
What You See is What You Get”. Penerapan ini memiliki makna sebagai apa
yang dilihat oleh anak adalah sebuah pelajaran. Hal tersebut apabila tanpa bimbingan yang terpadu dari orang tua dan keluarga, perkembangan anak akan mengarah pada sisi negatif.
Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar (
tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun berikutnya dia harus belajar berinisiatif dan mengarah pada penemuan identitas dirinya. Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai macam koordinasi visiomotorik. Aktivitas-aktivitas sensomotorik aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu
from their gadget, if briefly away from their gadget, the child will feel pain , also the poor socialization ause the use of gadgets that have not balanced with efficient use. There are many other problems arising the parents or children Both the approach taken internally and externally to make psychological development as it should be developed in the future age. Increased media or creative games can do by the parents and the counsellors in educational institutions in order to help children in improving
yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar dengan aplikasi yang canggih dalam menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, maupun offline kini adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap suatu dianggap dirancang secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan teknologi , 2013). Tentunya barang canggih ini bukan hanya sekedar dijadikan media hiburan semata, dilihat dari segi harga yang tak bisa dibilang
gadget terkesan wajib
orang yang memiliki kepentingan dalam hal bisnis atau pengerjaan tugas tidak hanya beredar di kalangan remaja (usia 12-21 ke atas), tetapi juga beredar di kalangan usia anak-anak bukan barang asing untuk anak (usia 3-6 tahun) yang
Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan , maka dapat diuraikan
Dalam pengoptimalan potensi diri seorang anak, diperlukan adanya peran serta orang tua yang gan kepribadian anak. Memahami perkembangan anak merupakan salah satu upaya alternatif terbaik dalam membimbing anak. Perkembangan psikologis dalam kehidupan seorang individu tergantung pada pengalaman yang keluarga. Masa anak merupakan periode perkembangan yang berlangsung cepat dan juga merupakan periode dimana terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan, baik dari segi psikologis, akademis, maupun sosial. Pengalaman masa ang kuat terhadap perkembangan berikutnya. Selain itu, tanpa disadari ”. Penerapan ini memiliki makna sebagai apa yang dilihat oleh anak adalah sebuah pelajaran. Hal tersebut apabila tanpa bimbingan yang terarah dan terpadu dari orang tua dan keluarga, perkembangan anak akan mengarah pada sisi negatif.
Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar (basic trust), berikutnya dia harus belajar berinisiatif dan mengarah pada penemuan identitas dirinya. Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak aktivitas sensomotorik aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu
mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun ke empat, semua pola lokomotorik biasa sudah dapat dikuasainya. Aktivitas
teknologi yang ada pada saat bersamaan dengan perkembangan anak.
Gambar 1.
http://female.kompas.com/read/2010/06/29/0804171/gangguan.perkembangan.motorik.pada.anak
2.2. Dampak Perkembangan Media Informasi dan Teknologi
Kemajuan media informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi positif maupun negatif dari penggunaanya. Hal ini dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini tergolong sangat mudah atau terjangkau untuk berbaga
untuk para kaula muda maupun tua dan kalangan kaya maupun menengah ke bawah. Bahkan pada umumnya, saat ini anak-anak usia 5 hingga 12 tahun yang menjadi pengguna paling banyak dalam memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada
dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun dikatakan sebagai generasi multi-tasking.
Seperti yang dikutip pada New York Times pada iPad. Anak tersebut terus merengek ketika genggaman tangannya. Anak ini dapat dikatakan terobosan terbaru pada era globaisasi ini. Pada
tidak dapat lepas dari gadget tersebut. Orang tua tidak dapat melakukan banyak hal selain menuruti keinginan anak tersebut. Pada hakikatnya, anak
memerlukan interaksi yang lebih luas dengan crayon, buku gambar, sebagainya.
Seiring perkembangan zaman, pemikiran orang tua pada saat ini pun sudah yang tergolong jauh dengan pemikiran orang tua pada zaman
mendapatkan gadget seperti tablet yang ada di era
tidak perlu lagi membelikan beraneka ragam mainan untuk anaknya. Cukup membelikan satu buah tablet, dimana pada saat ini harganya semakin tergolong terjangkau oleh masyarakat luas, segala
permainan sudah bisa didapatkan secara mudah jika dibandingkan dengan masa permainan tradisional. Keadaan seperti ini membuat anak
kecanggihan gadget tersebut, dimana sekali klik informasi yang teraktual pada saat ini.
kurang atau tidak optimal dengan teman
yang baik untuk perkembangan mental maupun jasmani anak tersebut. Ketika diperumpamakan seperti dua sisi uang logam,
dampak negatif untuk perkembangan anak. Dampak positif teknologi ini adalah antara lain untuk memudahkan
kecerdasan anak. Adanya beragam
huruf tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas,
menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan. lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini
menarik, warna yang cerah, serta lagu
mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun ke empat, semua pola lokomotorik biasa sudah dapat dikuasainya. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak luput dari peran media informasi dan teknologi yang ada pada saat bersamaan dengan perkembangan anak.
Gambar 1. Proses belajar anak sesuai dengan usianya
http://female.kompas.com/read/2010/06/29/0804171/gangguan.perkembangan.motorik.pada.anak
Dampak Perkembangan Media Informasi dan Teknologi
informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi positif maupun negatif dari penggunaanya. Hal ini dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini tergolong sangat mudah atau terjangkau untuk berbaga
untuk para kaula muda maupun tua dan kalangan kaya maupun menengah ke bawah. Bahkan pada anak usia 5 hingga 12 tahun yang menjadi pengguna paling banyak dalam memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini. Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun
tasking.
New York Times, sebuah kasus terjadi dimana seorang anak kecanduan
pada iPad. Anak tersebut terus merengek ketika gadget kesayangannya itu tidak berada dalam genggaman tangannya. Anak ini dapat dikatakan telah mengalami ketergantungan terhadap salah satu globaisasi ini. Pada saat makan, saat belajar, saat bermain, bahkan saat tidur lepas dari gadget tersebut. Orang tua tidak dapat melakukan banyak hal selain menuruti keinginan anak tersebut. Pada hakikatnya, anak-anak belum saatnya mengenal gadget
merlukan interaksi yang lebih luas dengan crayon, buku gambar, teman-teman bermain, dan lain Seiring perkembangan zaman, pemikiran orang tua pada saat ini pun sudah mengalami perbedaan yang tergolong jauh dengan pemikiran orang tua pada zaman terdahulu. Kemudahan akses dalam mendapatkan gadget seperti tablet yang ada di era globalisasi saat ini, membuat para orang tua modern beraneka ragam mainan untuk anaknya. Cukup membelikan satu buah harganya semakin tergolong terjangkau oleh masyarakat luas, segala
permainan sudah bisa didapatkan secara mudah jika dibandingkan dengan masa lalu yang penuh dengan permainan tradisional. Keadaan seperti ini membuat anak semakin dimanjakan dengan seg
tersebut, dimana sekali klik dapat mengakses beraneka ragam permainan dan informasi yang teraktual pada saat ini. Dengan demikian, sosialisasi anak tersebut dapat dikatakan dengan teman-teman sebayanya dan juga kurang melakukan aktivitas fisik untuk perkembangan mental maupun jasmani anak tersebut.
Ketika diperumpamakan seperti dua sisi uang logam, gadget ini memiliki dampak positif dan juga dampak negatif untuk perkembangan anak. Dampak positif dari penggunaan media informasi dan teknologi ini adalah antara lain untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan kecerdasan anak. Adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca, dan menulis ak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan. Anak
rsemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria. Selain itu, kemampuan berimajinasi anak juga mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun ke empat, semua pola lokomotorik yang aktivitas tersebut tidak luput dari peran media informasi dan
http://female.kompas.com/read/2010/06/29/0804171/gangguan.perkembangan.motorik.pada.anak
informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi positif maupun negatif dari penggunaanya. Hal ini dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini tergolong sangat mudah atau terjangkau untuk berbagai kalangan, baik untuk para kaula muda maupun tua dan kalangan kaya maupun menengah ke bawah. Bahkan pada anak usia 5 hingga 12 tahun yang menjadi pengguna paling banyak dalam saat ini. Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun orang anak kecanduan kesayangannya itu tidak berada dalam telah mengalami ketergantungan terhadap salah satu saat makan, saat belajar, saat bermain, bahkan saat tidur lepas dari gadget tersebut. Orang tua tidak dapat melakukan banyak hal selain menuruti
gadget, mereka masih
teman bermain, dan lain mengalami perbedaan terdahulu. Kemudahan akses dalam globalisasi saat ini, membuat para orang tua modern beraneka ragam mainan untuk anaknya. Cukup membelikan satu buah harganya semakin tergolong terjangkau oleh masyarakat luas, segala macam lalu yang penuh dengan semakin dimanjakan dengan segala dapat mengakses beraneka ragam permainan dan Dengan demikian, sosialisasi anak tersebut dapat dikatakan uga kurang melakukan aktivitas fisik dampak positif dan juga penggunaan media informasi dan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca, dan menulis ak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, cukup Anak-anak menjadi biasanya dilengkapi dengan animasi yang yang ceria. Selain itu, kemampuan berimajinasi anak juga
semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi beragam.
Namun demikian, penggunaan
perkembangan anak. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses teknologi, menyebabkan anak-anak menjadi mal
duduk diam di depan gadget dan menikmati dunia yang ada di dalam
berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan tubuh anak, terutama otak dan psikologis anak. Selain itu, terlalu lama menghabiskan waktu di depan
kemampuan sosialisasi anak. Mereka menjadi tidak tertarik lebih tertarik bermain dengan permainan
berkonsentrasi dalam dunia nyata. Hal ini dikarenakan anak dunia digital.
Di antara kita “teknologi” bukanlah suatu hal yang baru, teknologi merupakan yang mendukung peradaban kebudayaan manusia. Revolusi industry
modern bisa berkembang seperti sekarang ini. Inovasi kapitalis dengan proyek modernisasinya
dunia. Perkembangan teknologi di sisi lain ternyata memberikan dampak yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan manusia.
Di era globalisasi seperti saat ini, menjadi suatu hal yang mustahil untuk media informasi dan teknologi yang semakin canggih. Di lain sisi perkembangan zaman yang semakin pesat, sudah menjadi
anak-anak dengan berbagai media informasi meminimalisasi jumlah anak yang
singkatan “gaptek”. Oleh karena itu, peran serta dan pengawasan orangtua menjadi suatu kewajiban mutlak yang harus dipenuhi. Orangtua harus mendampingi dan membimbing
menggunakan berbagai media informasi dan teknologi. Selain itu, batas waktu penggunaan media informasi dan teknologi tersebut juga harus ditentukan secara disiplin agar anak tidak mengalami ketergantungan.
Gambar 2. Macam
http://1gadgetview.com/does
http://dewisusilawatylubis.wordpress.com/2013/10/26/pengunaan
2.3. Solusi Sikap Orang Tua Kepada Anak Dalam Menghadapi Trend Gadget
Pengaruh penggunaan gadget terhadap anak seperti sepasang sisi koin. Dibalik dampak negatifnya, ternyata gadget juga memberi dampak positif untuk anak. Diantaranya adalah : 1) Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak
yaitu, kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkem
tahu cara menggunakannya.
“Artinya fungsi adaptif anak berkembang,” tutur Jovita. Jadi, seorang anak harus tahu fungsi gadget dan harus bisa menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia za
harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal.
Namun, fungsi adaptif juga harus menyesuaikan dengan buday
Kalau anak tinggal di sebuah desa dimana gadget adalah barang langka, maka wajar kalau anak permainan yang mereka gunakan bervariasi dan memiliki jalan cerita yang Namun demikian, penggunaan gadget juga membawa dampak negatif yang
perkembangan anak. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses berbagai media informasi dan anak menjadi malas bergerak dan beraktivitas. Mereka lebih memilih menikmati dunia yang ada di dalam gadget tersebut. Hal ini tentunya bagi kesehatan dan perkembangan tubuh anak, terutama otak dan psikologis anak. terlalu lama menghabiskan waktu di depan gadget juga dapat membawa pengaruh buruk bagi kemampuan sosialisasi anak. Mereka menjadi tidak tertarik bermain bersama teman sebayanya karena lebih tertarik bermain dengan permainan digitalnya. Selain itu, anak-anak juga dapat menjadi lebih sulit dunia nyata. Hal ini dikarenakan anak-anak tersebut sudah terbiasa hidup dalam Di antara kita “teknologi” bukanlah suatu hal yang baru, teknologi merupakan
mendukung peradaban kebudayaan manusia. Revolusi industry telah menjembatani teknologi modern bisa berkembang seperti sekarang ini. Inovasi teknologi yang digulirkan oleh pihak kapitalis dengan proyek modernisasinya ikut mempercepat teknologi ini meluas sampai ke penjuru
teknologi di sisi lain ternyata memberikan dampak yang sebelumnya tidak pernah Di era globalisasi seperti saat ini, menjadi suatu hal yang mustahil untuk menjauhkan anak dari
n teknologi yang semakin canggih. Di lain sisi kita melihat akan adanya perkembangan zaman yang semakin pesat, sudah menjadi sebuah keharusan untuk memperkenalkan anak dengan berbagai media informasi dan teknologi yang ada. Hal ini bertujuan untuk inimalisasi jumlah anak yang gagap teknologi, atau biasanya pada saat ini dikenal dengan karena itu, peran serta dan pengawasan orangtua menjadi suatu kewajiban harus dipenuhi. Orangtua harus mendampingi dan membimbing anaknya saat sedang menggunakan berbagai media informasi dan teknologi. Selain itu, batas waktu penggunaan media informasi dan teknologi tersebut juga harus ditentukan secara disiplin agar anak tidak mengalami
Macam – macam gadget & foto anak yang focus bermain gadget http://1gadgetview.com/does-cheapest-gadget-really-worth/
http://dewisusilawatylubis.wordpress.com/2013/10/26/pengunaan -teknologi-gedget-pada
Solusi Sikap Orang Tua Kepada Anak Dalam Menghadapi Trend Gadget
Pengaruh penggunaan gadget terhadap anak seperti sepasang sisi koin. Dibalik dampak ternyata gadget juga memberi dampak positif untuk anak. Diantaranya adalah : Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak
yaitu, kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun harus “Artinya fungsi adaptif anak berkembang,” tutur Jovita. Jadi, seorang anak harus tahu fungsi gadget dan harus bisa menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia zaman sekarang adalah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti
teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal.
Namun, fungsi adaptif juga harus menyesuaikan dengan budaya dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di sebuah desa dimana gadget adalah barang langka, maka wajar kalau anak dan memiliki jalan cerita yang
cukup besar bagi
berbagai media informasi dan bergerak dan beraktivitas. Mereka lebih memilih tersebut. Hal ini tentunya bagi kesehatan dan perkembangan tubuh anak, terutama otak dan psikologis anak. pengaruh buruk bagi bermain bersama teman sebayanya karena ak juga dapat menjadi lebih sulit anak tersebut sudah terbiasa hidup dalam
salah satu bagian
telah menjembatani teknologi teknologi yang digulirkan oleh pihak-pihak uas sampai ke penjuru teknologi di sisi lain ternyata memberikan dampak yang sebelumnya tidak pernah menjauhkan anak dari kita melihat akan adanya sebuah keharusan untuk memperkenalkan dan teknologi yang ada. Hal ini bertujuan untuk gagap teknologi, atau biasanya pada saat ini dikenal dengan karena itu, peran serta dan pengawasan orangtua menjadi suatu kewajiban anaknya saat sedang menggunakan berbagai media informasi dan teknologi. Selain itu, batas waktu penggunaan media informasi dan teknologi tersebut juga harus ditentukan secara disiplin agar anak tidak mengalami
& foto anak yang focus bermain gadget
pada-anak-anak/
Pengaruh penggunaan gadget terhadap anak seperti sepasang sisi koin. Dibalik dampak ternyata gadget juga memberi dampak positif untuk anak. Diantaranya adalah :
yaitu, kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan bangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun harus “Artinya fungsi adaptif anak berkembang,” tutur Jovita. Jadi, seorang anak harus tahu fungsi gadget man sekarang adalah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti
teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal.
a dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di sebuah desa dimana gadget adalah barang langka, maka wajar kalau anak
tidak tahu dan tidak kenal yang namanya gadget. Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak untuk leluasa mencari infor
untuk mengerjakan tugas melalui internet. 2) Menambah Pengetahuan
Dengan menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak mendapatkan informasi mengenai tugas mereka
3) Memperluas Jaringan Persahabatan
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung ke sosial media.
4) Mempermudah Komunikasi
Gadget merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang canggih. Jadi dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia. 5) Membangun kreatifitas anak.
Jadi, bagaimanakah sikap yang harus diambil sebagai orang tua terhadap anak dalam menghadapi gadget ? Tak perlu cemas bila anak suka berm
perlakukan gadget hanya sebagai alternatif sarana pembelajaran yang berbeda.
Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya tablet, smartphone
fitur menarik yang ditawarkan seringkali membuat anak gadget dianggap sebagai momok bagi anak. Padahal, dampak positif dan negatif.
a) Pilih Sesuai Usia
Menurut Jovita Maria Ferliana, M.Psi.
perkembangan dan usia anak, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia. Untuk anak usia di bawah 5 tahun, “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara,” katanya. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun. Terlebih di usia ini, yang utama bukan
Pasalnya gadget hanya sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak.
Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah 5 tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan otak anak akan lebih optimal jika anak
langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya. Jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan
orangtua, akibatnya anak hanya fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.
Yang berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang, ada yang namanya penggerak. Di bagian ini, terdapat hormon endorfin yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. “Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan, sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan
Jovita. Akibatnya, ke depannya, anak akan mencari kesenangan dengan jalan bermain gadget, karena memang sudah terpola sejak awal perkembangannya.
Dari aspek interaksi sosial, perkembangan anak
lebih ke arah sensor-motorik. Yaitu, anak harus bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar-halus. Memang di gadget juga ada pengenalan warna atau
“Namun, kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek
diperoleh anak. Tentu beda fungsi melompat dengan memencet tombol dengan anak sendiri yang melompat, kan?” papar Jovita.
Gambar 4.
http://coding
tidak tahu dan tidak kenal yang namanya gadget. Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak untuk leluasa mencari informasi. Apalagi anak-anak sekolah sekarang dituntut untuk mengerjakan tugas melalui internet.
Dengan menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai tugas mereka disekolah.
Memperluas Jaringan Persahabatan
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung
Gadget merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia.
Jadi, bagaimanakah sikap yang harus diambil sebagai orang tua terhadap anak dalam menghadapi gadget ? Tak perlu cemas bila anak suka bermain gadget . Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan
hanya sebagai alternatif sarana pembelajaran yang berbeda.
Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk
tphone , netbook , dan sebagainya. Meski gadget bukan interaksi sosial tapi
fitur menarik yang ditawarkan seringkali membuat anak-anak cepat akrab dengannya. Tak jarang, gadget dianggap sebagai momok bagi anak. Padahal, gadget sama dengan benda lainnya ya
Jovita Maria Ferliana, M.Psi. , Psikolog dari RS Royal Taruma , dilihat dari tahapan perkembangan dan usia anak, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia. ak usia di bawah 5 tahun, “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara,” katanya. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun. Terlebih di usia ini, yang utama bukan gadget -nya, tapi fungsi orangtua. Pasalnya gadget hanya sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak.
Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah 5 tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan otak anak akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya. Jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan gadget secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi
a fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.
Yang berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang, ada yang namanya penggerak. Di at hormon endorfin yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. “Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan, sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan
Jovita. Akibatnya, ke depannya, anak akan mencari kesenangan dengan jalan bermain gadget, karena memang sudah terpola sejak awal perkembangannya.
Dari aspek interaksi sosial, perkembangan anak-anak usia di bawah 5 tahun sebaiknya memang motorik. Yaitu, anak harus bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan halus. Memang di gadget juga ada pengenalan warna atau games di mana orang melompat. “Namun, kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek nyata di dunia luar tidak diperoleh anak. Tentu beda fungsi melompat dengan memencet tombol dengan anak sendiri yang
Anak balita yang sudah mulai diperkenalkan gadget
http://coding-andro.blogspot.com/2012_07_15_archive.html
tidak tahu dan tidak kenal yang namanya gadget. Nilai positif lain adalah gadget memberi anak sekolah sekarang dituntut
anak dengan mudah dan cepat untuk
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat dengan mudah dan cepat bergabung
semua orang dapat
Jadi, bagaimanakah sikap yang harus diambil sebagai orang tua terhadap anak dalam menghadapi . Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk , dan sebagainya. Meski gadget bukan interaksi sosial tapi anak cepat akrab dengannya. Tak jarang, sama dengan benda lainnya yang memiliki
, dilihat dari tahapan perkembangan dan usia anak, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia. ak usia di bawah 5 tahun, “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara,” katanya. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget nya, tapi fungsi orangtua. Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah 5 tahun masih dalam taraf diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya. Jika secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi a fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.
Yang berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang, ada yang namanya penggerak. Di at hormon endorfin yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. “Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan, sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan kontinyu ,” jelas Jovita. Akibatnya, ke depannya, anak akan mencari kesenangan dengan jalan bermain gadget, karena anak usia di bawah 5 tahun sebaiknya memang motorik. Yaitu, anak harus bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan di mana orang melompat. nyata di dunia luar tidak diperoleh anak. Tentu beda fungsi melompat dengan memencet tombol dengan anak sendiri yang
b) Batasi Waktu
“Anak usia di bawah 5 tahun, boleh
pemakaiannya,” saran Jovita. Misalnya, boleh bermain tapi hanya setengah jam dan hanya pada saat senggang. Contohnya, kenalkan gadget
itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang lain. Aplikasi yang boleh dibuka pun seb yang lebih ke fitur pengenalan warna, bentuk, dan suara.
Tentunya, orangtua harus tetap mendampingi karena justru di usia di bawah 5 tahun, peran orangtua lebih dominan. Fungsi orangtua adalah menjelaskan dan membantu anak mengaitkan antara
ada di gadget dengan apa yang ia lihat di dunia nyata. Misalnya, ketika gadget menampilkan warna merah, maka orangtua mengatakan, “Nah, ini warna merah,” dan seterusnya.
Orangtua juga sebaiknya mengenalkan gadget pada anak mulai usia 4
sebaiknya jangan. Pasalnya, di usia ini, neuron saraf seorang anak sedang berkembang dan fungsi radiasi di gadget bisa sedikit menghambat pertumbuhan neoron tersebut.
Sejalan pertambahan usia, ketika anak masuk usia pra remaja, orangtua
yang lebih, karena anak usia ini juga perlu gadget untuk fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia 5 tahun (mulai 6 tahun sampai usia 10 tahun) misalnya, orangtua bisa memperbanyak waktu anak bergaul dengan gadget . “Di usia ini, anak sudah harus menggali informasi dari lingkungan. Jadi, bolehlah kalau tadinya cuma seminggu sekali selama setengah jam dengan supervisi dari orangtua, kini setiap Sabtu dan Minggu selama dua jam. Boleh main
Intinya, menurut Jovita, kalau orangtua sudah menerapkan kedisiplinan sedari awal, maka di usia pra remaja, anak akan bisa menggunakan
Gambar 6. Pengawasan Orang Tua dalam Penggunaan G
http://female.kompas.com/read/2012/11/07/09360668/Mendampingi.Anak.Generasi.Gadget
3. KESIMPULAN
a) Perkembangan gadget di zaman sekarang ini semakin canggih dan berkembang. Banyak fitur yang bermunculan yang tercipta dari para organisasi pencipta aplikasi gadget. Bukan hanya dari fitur – fiturnya, tetapi harganyapun semakin murah, sehingga banyak orang dari berba
yang ingin memilikinya.
b) Gadget memiliki dampak positif dan negatif dalam perkembangannya. Khususnya pada anak, dampak positif gadget adalah :
• Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak
• Menambah Pengetahuan
• Memperluas Jaringan Persaha
• Mempermudah Komunikasi
• Membangun kreatifitas anak. Dan dampak negatif penggunaan
• Ketergantungan pada alat bisa terlepas dari gadget
• anak menjadi malas berger
kesehatan dan perkembangan tubuh anak, terutama otak dan psikologis anak.
• Anak menjadi tidak tertarik bermain dengan permainan
• Anak-anak juga menjadi lebih sulit berkonsentrasi dalam
c) Peran orang tua sangatlah penting dalam menghindari dampak negatif penggunaan anak. Namun orang tua juga tetap ingin mendapatkan pengaruh positif perkembangan sendiri. Langkah yang harus dilakukan oleh orang tua adalah :
“Anak usia di bawah 5 tahun, boleh-boleh saja diberi gadget. Tapi harus diperhatikan durasi ta. Misalnya, boleh bermain tapi hanya setengah jam dan hanya pada saat
gadget seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau Minggu. Lewat dari
itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang lain. Aplikasi yang boleh dibuka pun seb yang lebih ke fitur pengenalan warna, bentuk, dan suara.
Tentunya, orangtua harus tetap mendampingi karena justru di usia di bawah 5 tahun, peran orangtua lebih dominan. Fungsi orangtua adalah menjelaskan dan membantu anak mengaitkan antara
ada di gadget dengan apa yang ia lihat di dunia nyata. Misalnya, ketika gadget menampilkan warna merah, maka orangtua mengatakan, “Nah, ini warna merah,” dan seterusnya.
Orangtua juga sebaiknya mengenalkan gadget pada anak mulai usia 4 – 5 tahun.
sebaiknya jangan. Pasalnya, di usia ini, neuron saraf seorang anak sedang berkembang dan fungsi radiasi di gadget bisa sedikit menghambat pertumbuhan neoron tersebut.
Sejalan pertambahan usia, ketika anak masuk usia pra remaja, orangtua bisa memberi kebebasan yang lebih, karena anak usia ini juga perlu gadget untuk fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia 5 tahun (mulai 6 tahun sampai usia 10 tahun) misalnya, orangtua bisa memperbanyak waktu anak bergaul nak sudah harus menggali informasi dari lingkungan. Jadi, bolehlah kalau tadinya cuma seminggu sekali selama setengah jam dengan supervisi dari orangtua, kini setiap Sabtu dan Minggu selama dua jam. Boleh main games atau browsing mencari informasi,” jelas
Intinya, menurut Jovita, kalau orangtua sudah menerapkan kedisiplinan sedari awal, maka di usia pra remaja, anak akan bisa menggunakan gadget secara bertanggungjawab dan tidak kecanduan
Pengawasan Orang Tua dalam Penggunaan Gadget Oleh Anak
http://female.kompas.com/read/2012/11/07/09360668/Mendampingi.Anak.Generasi.Gadget
di zaman sekarang ini semakin canggih dan berkembang. Banyak fitur yang bermunculan yang tercipta dari para organisasi pencipta aplikasi gadget. Bukan hanya dari
fiturnya, tetapi harganyapun semakin murah, sehingga banyak orang dari berba
memiliki dampak positif dan negatif dalam perkembangannya. Khususnya pada anak, Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak
Menambah Pengetahuan
Memperluas Jaringan Persahabatan Mempermudah Komunikasi Membangun kreatifitas anak.
Dan dampak negatif penggunaan gadget bagi anak adalah :
Ketergantungan pada alat gadget, sehingga dalam menjalankan aktivitas hari
gadget
bergerak dan beraktivitas. Hal ini tentunya berdampak buruk kesehatan dan perkembangan tubuh anak, terutama otak dan psikologis anak.
Anak menjadi tidak tertarik bermain bersama teman sebayanya karena lebih tertarik bermain dengan permainan digitalnya, hal ini menjadikan kemampuan sosialisasinya buruk
anak juga menjadi lebih sulit berkonsentrasi dalam dunia nyata.
Peran orang tua sangatlah penting dalam menghindari dampak negatif penggunaan anak. Namun orang tua juga tetap ingin mendapatkan pengaruh positif perkembangan sendiri. Langkah yang harus dilakukan oleh orang tua adalah :
boleh saja diberi gadget. Tapi harus diperhatikan durasi ta. Misalnya, boleh bermain tapi hanya setengah jam dan hanya pada saat seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau Minggu. Lewat dari itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang lain. Aplikasi yang boleh dibuka pun sebaiknya aplikasi Tentunya, orangtua harus tetap mendampingi karena justru di usia di bawah 5 tahun, peran orangtua lebih dominan. Fungsi orangtua adalah menjelaskan dan membantu anak mengaitkan antara apa yang ada di gadget dengan apa yang ia lihat di dunia nyata. Misalnya, ketika gadget menampilkan warna Di bawah usia itu sebaiknya jangan. Pasalnya, di usia ini, neuron saraf seorang anak sedang berkembang dan fungsi bisa memberi kebebasan yang lebih, karena anak usia ini juga perlu gadget untuk fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia 5 tahun (mulai 6 tahun sampai usia 10 tahun) misalnya, orangtua bisa memperbanyak waktu anak bergaul nak sudah harus menggali informasi dari lingkungan. Jadi, bolehlah kalau tadinya cuma seminggu sekali selama setengah jam dengan supervisi dari orangtua, kini setiap Sabtu mencari informasi,” jelas Jovita. Intinya, menurut Jovita, kalau orangtua sudah menerapkan kedisiplinan sedari awal, maka di usia pra
secara bertanggungjawab dan tidak kecanduan gadget .
adget Oleh Anak
http://female.kompas.com/read/2012/11/07/09360668/Mendampingi.Anak.Generasi.Gadget
di zaman sekarang ini semakin canggih dan berkembang. Banyak fitur – fitur yang bermunculan yang tercipta dari para organisasi pencipta aplikasi gadget. Bukan hanya dari fiturnya, tetapi harganyapun semakin murah, sehingga banyak orang dari berbagai kalangan
memiliki dampak positif dan negatif dalam perkembangannya. Khususnya pada anak,
, sehingga dalam menjalankan aktivitas hari – harinya tidak ak dan beraktivitas. Hal ini tentunya berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan tubuh anak, terutama otak dan psikologis anak.
bermain bersama teman sebayanya karena lebih tertarik ini menjadikan kemampuan sosialisasinya buruk Peran orang tua sangatlah penting dalam menghindari dampak negatif penggunaan gadget pada anak. Namun orang tua juga tetap ingin mendapatkan pengaruh positif perkembangan gadget itu
• Sesuaikan USIA anak dengan jenis gadget atau fitur gadget.
• Batasi waktu penggunaan
• Waspadai antisosial.
• Hindari kecanduan.
d) Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak, khususnya pada anak usia dini, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial dan motorik. Seringan anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu diluar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatannya diimb
dengan lingkungan sekitarnya.
PUSTAKA
Rahman, Ulfiani. (2009). "Karakteristik Perkembangan Anak", Juni, hal.46-57.
Ameliola, Syifa & Nugraha, Hanggara Dwiyudha. (2013). "Perkembangan Medi Terhadap Anak Dalam Era Globalisasi",
Studies: "Ethnicity and Globalization"
Majalah Kartini. (2013). "Kecanduan (Demensia)", No.2357/ 19
Biodata:
Iis Widiawati, Mahasiswa program sarjana di STMIK Bina Sarana Global Jurusan Sistem Informasi
konsentrasi Sistem Informasi Manajemen angkatan 2011. Saat ini sebagai mahasiswa
Hendra Sugiman, Mahasiswa program sarjana di STMIK Raharja jurusan Teknik Informatika konsentrasi Sistem Engineer angkatan 2011. Saat ini sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang
Skripsi.
Edy, Mahasiswa program sarjana di STMIK Raharja jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen angkatan 2010. Saat ini sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang menempuh Skripsi.
Sesuaikan USIA anak dengan jenis gadget atau fitur gadget. Batasi waktu penggunaan gadget.
Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak, khususnya pada anak usia dini, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial dan motorik. Seringan anak usia dini berinteraksi dengan gadget ia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu diluar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak
Rahman, Ulfiani. (2009). "Karakteristik Perkembangan Anak", Jurnal Lentera Pendidikan
Ameliola, Syifa & Nugraha, Hanggara Dwiyudha. (2013). "Perkembangan Media Informasi dan Teknologi Terhadap Anak Dalam Era Globalisasi", Prosiding the 5th International Conference on Indonesia Studies: "Ethnicity and Globalization", hal 362-371.
Kecanduan gadget pada anak dapat menyebabkan penurunan
", No.2357/ 19 September–03 Oktober 2013.
Mahasiswa program sarjana di STMIK Bina Sarana Global Jurusan Sistem Informasi ormasi Manajemen angkatan 2011. Saat ini sebagai mahasiswa.
Mahasiswa program sarjana di STMIK Raharja jurusan Teknik Informatika konsentrasi Sistem Engineer angkatan 2011. Saat ini sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang
Mahasiswa program sarjana di STMIK Raharja jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen angkatan 2010. Saat ini sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak, khususnya pada anak usia dini, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial dan motorik. Seringan anak usia dini berinteraksi dengan gadget ia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu diluar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi angi dengan interaksi anak
Jurnal Lentera Pendidikan Vol.12, No.1,
a Informasi dan Teknologi
International Conference on Indonesia
penurunan fungsi otak
Mahasiswa program sarjana di STMIK Bina Sarana Global Jurusan Sistem Informasi Mahasiswa program sarjana di STMIK Raharja jurusan Teknik Informatika konsentrasi Sistem Engineer angkatan 2011. Saat ini sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang menempuh Mahasiswa program sarjana di STMIK Raharja jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen angkatan 2010. Saat ini sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang