• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERJEMAH KITAB MATAN JURUMIYAH (NURUL QAMARIYYAH) SYA'RONI.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERJEMAH KITAB MATAN JURUMIYAH (NURUL QAMARIYYAH) SYA'RONI.pdf"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ةٌرمملا رون

ةٌمورجلاا نتم ًلع

دواد محمد نب محمد ًمورجلاا نبا ماملال

ًسافلا ًجاهنصلا

:مٌجرتملا

يروفمسلا ًنارعش

يرساكرم اواد عارك ناعبمٌل هوكد

-لاكت

Terjemah Kitab Matan Al-Ajurumiyyah

مسب

الله

نمحرلا

مٌحرلا

Segala puji milik Allah, yang telah menurunkan al-Quran dalam bahasa Arab. Shalawat serta salam tetap tercurahlimpahkan atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw., paling utamanya makhluk Allah yang berbicara dan berbahasa. Juga atas keluarganya, para shahabatnya dan para tabi‟in, taabi‟ut tabi‟in sepanjang masa. Dan semoga Allah meninggikan derajat kita semua bersama mereka di darul

akhirah, yang penuh ketentraman tanpa rasa keluh dan kesah. Aamiin.

Terjemahan ini saya beri judul “Nur al-Qamariyyah” (Cahaya Rembulan) atas kitab matan al-Ajurumiyyah karya al-Imam Ibn al-Ajurumi Muhammad bin Muhammad bin Daud ash-Shanhaji al-Fasi (627-723 H/1273-1323 M), semoga Allah merahmatinya dan kita meraup ilmu yang bermanfaat dariya, Aamiin. Imam Ibn al-Ajurumi memberikan penjelasannya perihal ilmu nahwu/gramatikal bahasa Arab:

(2)

ملاكلا عاونأ

عضولاب دٌفملا بكرملا ظفللا وه ملاكلا

.

لعفو مسا :ةثلاث هماسلأو

ىنعمل ءاج فرحو

.

ضفخلاب :فرعٌ مسلااف

,

نٌونتلاو

,

فللأا لوخدو

ضفخلا فورحو ,ملالاو

)

برو ًفو ىلعو نعو ىلإو نم :ًهو

ءابلاو

ملالاو فاكلاو

(

مسملا فورحو ,

)

ًهو

ءاتلاو ءابلاو واولا :

.(

لعفلاو

فرعٌ

:

و نٌسلاو دمب

ةنكاسلا ثٌنؤتلا ءاتو فوس

.

فرحلاو

:

حلصٌ لاام

لعفلا لٌلد لاو مسلاا لٌلد هعم

.

Macam-macam Kalam (Kalimat)

Kalam (kalimat) adalah: lafadz yang tersusun yang memiliki faedah pada

asalnya (dengan bahasa Arab). Penyusun kalimat itu terdiri dari 3 macam: isim, fi‟il, dan huruf yang memiliki arti.

1. Isim (Kata Benda)

Isim dapat dikenali dengan keberadaan khafadh (jar), tanwin, kemasukan alif dan lam, huruf khafadh (yaitu:

ْنِم

-dari,

ىَلِإ

-ke,

ْنَع

-dari,

ىَلَع

-di atas,

ًِف

-di,

ب ُر

-jarang,

ِب

-dengan,

َن

-seperti,

ِل

-untuk), huruf qasam/sumpah (yaitu yaitu:

و

,

ب

dan

ت

).

2. Fi’il (Kata Kerja)

Fi‟il dapat dikenali dengan keberadaan

ْدَل

(sungguh/terkadang),

َس

(akan),

َف ْوَس

(akan),

ِةَنِكا سلَا ِثٌِنْؤ تلَا ِءاَت

(ta‟ ta‟nits yang mati/bersukun).

3. Huruf

Huruf indikasinya adalah sesuatu yang tidak memenuhi ciri-ciri isim dan fi‟il, atau bisa dikatakan tidak memiliki tanda.

Catatan: Istilah-istilah yang perlu difahami dalam bab ini, yaitu:

1) Kalam (

ملاك

) dalam bahasa Arab berarti sebuah kalimat (dalam bahasa Indonesianya). Sedangkan Kalimat (

ةملك

) dalam bahasa Arab berarti sebuah kata (dalam bahasa Indonesianya). Pengertian Kalimat (

ةملك

) adalah: setiap suara yang mengandung huruf hijaiyyah. Contoh:

دٌْ َز.

2) Fi’il adalah: kalimat yang menunjukkan arti dengan sendirinya yang disertai dengan salah satu zaman 3; yakni madhi (lampau), hal (sedang), dan istiqbal (yang akan datang).

3) Isim adalah: kalimat yang menunjukkan arti dengan sendirinya yang tidak disertai dengan zaman, contoh:

باَتِك , دٌْ َز

.

(3)

4) Huruf adalah: kalimat yang tidak bisa menunjukkan arti jika tidak disertai kalimat yang lain, contoh:

ْمَل ,ًِْف ,ْلَه

.

بارعلإا باب

وأ ًاظفل اهٌلع ةلخادلا لماوعلا فلاتخلا ملكلا رخاوأ رٌٌغت وه بارعلإا

ًارٌدمت

.

مزجو ضفخو بصنو عفر :ةعبرأ هماسلأو

.

نلذ نم ءامسلألف

اهٌف مزج لاو ضفخلاو بصنلاو عفرلا

.

بصنلاو عفرلا نلذ نم لاعفلألو

اهٌف ضفخ لاو مزجلاو

.

I’rab (Perubahan Kalimat)

I‟rab adalah perubahan akhir kalimat karena berbeda-bedanya amil yang masuk pada kalimat itu, dan perubahan itu ada yang jelas (lafdzan) dan yang dikira-kirakan (taqdiran). Pembagian i‟rab ada 4: rafa‟, nashab, khafadh (jar), dan jazm.

Setiap kalimat isim itu bisa dalam kondisi rafa‟, nashab dan khafadh, tetapi tidak mungkin dalam kondisi jazm. Sedangkan setiap kalimat fi‟il itu bisa dalam kondisi rafa‟, nashab dan jazm, tetapi tidak mungkin dalam kondisi khafadh.

تاملاع ةفرعم باب

ارعلإا

ب

عبرأ عفرلل

ةمضلا :تاملاع

,

واولاو

,

فللأاو

,

نونلاو

.

نوكتف ةمضلا امؤف

درفملا مسلاا :عضاوم ةعبرأ ًف عفرلل ةملاع

,

رٌسكتلا عمجو

,

عمجو

ملاسلا ثنإملا

,

ءًش هرخآب لصتٌ مل يذلا عراضملا لعفلاو

.

واولا امأو

ءامسلأا ًفو ملاسلا ركذملا عمج ًف :نٌعضوم ًف عفرلل ةملاع نوكتف

ةسمخلا

)

:ًهو

لاَم وُذ َو , َنوُف َو , َنوُمَح َو , َنوُخَأ َو , َنوُبَأ

.(

فللأا امأو

ةصاخ ءامسلأا ةٌنثت ًف عفرلل ةملاع نوكتف

.

ةملاع نوكتف نونلا امأو

وأ ةٌنثتلارٌمض هب لصتااذإ عراضملا لعفلا ًف عفرلل

وأ عمجرٌمض

ةبطاخملا ةثنإملارٌمض

.

ةحتفلا :تاملاع سمخ بصنللو

,

فللأاو

,

ةرسكلاو

,

ءاٌلاو

,

نونلا فذحو

.

درفملا مسلاا ًف :عضاوم ةثلاث ًف بصنلل ةملاع نوكتف ةحتفلا امؤف

,

رٌسكتلا عمجو

,

هرخآب لصتٌ ملو بصان هٌلع لخد اذإ عراضملا لعفلاو

ءًش

.

ةسمخلا ءامسلأا ًف بصنلل ةملاع نوكتف فللأا امأو

,

تٌأر :وحن

نلذ هبشأ امو ناخأو نابأ

.

ملاع نوكتف ةرسكلا امأو

عمج ًف بصنلل ة

ملاسلا ثنإملا

.

عمجلاو ةٌنثتلا ًف بصنلل ةملاع نوكتف ءاٌلا امأو

.

امأو

(4)

توبثب اهعفر ًتلا ةسمخلا لاعفلأا ًف بصنلل ةملاع نوكٌف نونلا فذح

نونلا

.

ةرسكلا :تاملاع ثلاث ضفخللو

,

ءاٌلاو

,

ةحتفلاو

.

نوكتف ةرسكلا امؤف

مسلاا ًف :عضاوم ةثلاث ًف ضفخلل ةملاع

عمجو فرصنملا درفملا

ملاسلا ثنإملا عمجو فرصنملا رٌسكتلا

.

ةملاع نوكتف ءاٌلا امأو

عضاوم ةثلاث ًف ضفخلل

ءامسلأا ًف :

ةسمخلا

,

ةٌنثتلا ًفو

,

عمجلاو

.

امأو

رصنٌ لا يذلا مسلاا ًف ضفخلل ةملاع نوكتف ةحتفلا

ف

.

و

فذحلاو نوكسلا :ناتملاع مزجلل

.

مزجلل ةملاع نوكٌف نوكسلا امؤف

ًف

رخلآا حٌحصلا عراضملا لعفلا

.

ًف مزجلل ةملاع نوكٌف فذحلا امأو

تابثب اهعفر ًتلا ةسمخلا لاعفلأا ًفو رخلآا لتعملا عراضملا لعفلا

نونلا

.

Mengenal Tanda-tanda I’rab

1. Tanda I’rab Rafa’

I‟rab rafa‟ memiliki 4 tanda: dhammah , wawu, alif, dan nun.

a) “Dhammah” menjadi tanda bagi i‟rab rafa‟ pada 4 tempat: isim mufrad, jama‟ taksir, jama‟ muannats salim, dan fi‟il mudhari‟ yang akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu.

b) “Wawu” menjadi tanda bagi i‟rab rafa‟ pada 2 tempat: jama‟ mudzakkar salim, dan asmaul khamsah atau isim yang lima yaitu;

َن

ْوُبَأ

(bapakmu),

َن

ْوُخَأ

(saudara laki-lakimu),

َن

ْوُمَح

(iparmu),

َن

ْوُف

(mulutmu), dan

لاَم

ْوُذ

(pemilik harta).

c) “Alif” menjadi tanda bagi i‟rab rafa‟ pada 1 tempat: isim tatsniyah.

d) “Nun” menjadi tanda bagi i‟rab rafa‟ pada 1 tempat: fi‟il mudhari‟ yang bersambung dengan; dhamir tatsniyah, dhamir jama‟ dan dhamir muannats mukhathabah.

2. Tanda I’rab Nashab

I‟rab nashab memiliki 5 tanda: fathah, alif, kasrah, ya‟, dan hadzfunnun (membuang huruf nun) .

a) “Fathah” menjadi tanda bagi i‟rab nashab pada 3 tempat: isim mufrad, jama‟ taksir, dan fi‟il mudhari‟ yang kemasuk amil nashab (yang menashabkan) dan di akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu.

b) “Alif” menjadi tanda bagi i‟rab nashab pada 1 tempat: asmaul khamsah atau isim yang lima yaitu;

َن

ْوُبَأ

(bapakmu),

َن

ْوُخَأ

(saudara laki-lakimu),

َن

ْوُمَح

(iparmu),

َن ْوُف

(mulutmu), dan

لاَم ْوُذ

(pemilik harta). Contohnya:

ن

ا

َخَأ َو َن

ا َب

َأ ُتٌَْأ َر

(aku melihat bapakmu dan saudara laki-lakimu), dll.

(5)

d) “Ya‟” menjadi tanda bagi i‟rab nashab pada 2 tempat: tatsniyah, dan jama‟ (mudzakkar salim).

e) “Hadzfunnun (membuang huruf nun)” menjadi tanda bagi i‟rab nashab paxda 1 tempat: af‟alul khamsah atau fi‟il yang lima yang ketika rafa‟nya dengan tetap nun.

3. Tanda I’rab Kahfadh/Jar

I‟rab khafadh/jar memiliki 3 tanda: kasrah, ya‟, dan fathah.

a) “Kasrah” menjadi tanda bagi i‟rab khafadh pada 3 tempat: isim mufrad yang menerima tanwin, jama‟ taksir yang menerima tanwin, dan jama‟ muannats salim. b) “Ya‟” menjadi tanda bagi i‟rab khafadh pada 3 tempat: asmaul khamsah atau isim

yang lima, isim tatsniyah, dan jama‟.

c) “Fathah” menjadi tanda bagi i‟rab khafadh pada 1 tempat: isim ghairu munsharif atau isim yang tidak menerima tanwin.

4. Tanda I’rab Jazm

I‟rab jazm memiliki 2 tanda: sukun, dan al-hadzfu (membuang).

a) “Sukun” menjadi tanda bagi i‟rab jazm pada 1 tempat: fi‟il yang shahih akhirnya. b) “Al-Hadzfu (membuang)” menjadi tanda bagi i‟rab jazm pada 2 tempat: fi‟il

mudhari‟ yang mu‟tal akhirnya, dan pada fi‟il yang ketika rafa‟nya dengan tetap nun.

Catatan: Istilah-istilah yang perlu difahami dalam bab ini, yaitu:

1) Isim mufrad adalah: isim yang menunjukkan makna satu, yang selain asmaul

khamsah. Contoh:

دٌْ َز

2) Jama’ taksir adalah: isim yang menunjukkan makna banyak, dan berubah dari asal mufardnya. Contoh:

بُتُك

dari mufrad

باَتِك

3) Jama’ muannats salim adalah: isim yang menunjukkan makna banyak, dengan cara memberi tambahan alif dan ta‟ di akhirnya. Contoh:

تا

َدْنِه

dari mufrad

دْنِه

4) Asmaul khamsah (isim yang lima) adalah: isim yang terdiri dari lafadz

بَأ

(bapak),

خَأ

(saudara laki-laki),

مَح

(ipar),

م

َف

(mulut), dan

ْوُذ

(pemilik). Dengan syarat 4 lafadz yang pertama dimudhaf (disambung)kan kepada isim dhamir dan tidak ditashghir, contohnya:

َن ْوُبَأ َءاَج

. Dan untuk syaratnya

وُذ

memiliki arti

ب ِحاَص

/shahib (yang memiliki), contohnya:

لاَم

ْوُذ

(artinya orang yang memiliki harta).

5) Jama’ mudzakkar salim adalah: isim yang menunjukkan makna banyak, dengan cara; memberi tambahan “wawu” dan “nun” di akhirnya ketika dalam keadaan rafa‟, contohnya:

َن ْو

ُمِلْسُم

, dan memberi tambahan “ya‟” dan “nun” di akhir ketika dalam keadaan nashab dan jar, contohnya:

َن ٌْ

ِمِلْسُم ُتٌَْأ َر

,

(6)

6) Isim tatsniyah adalah: isim yang menunjukkan makna dua, serta ditambah; “alif” dan “nun” sewaktu rafa‟, contohnya:

ِنا

َدٌْ زلا َءاَج

, dan ditambah; “ya‟” dan “nun” sewaktu nashab, contohnya:

ِنٌْ

َدٌْ زلا ُتٌَْأ َر

,

ِنٌْ

َدٌْ زلاِب ُت ْر َرَم

. Perbedaan antara jama‟ mudzakkar salim dan isim tatsniyah ketika nashab dan caranya ialah, kalau isim tatsniyah difathah huruf sebelum “ya‟” dan dikasrah “nun”nya. Sedangkan jama‟ mudzakkar salim huruf sebelum “ya‟” dikasrah dan difathah “nun”nya.

7) Isim ghairu munsharif (isim yang tidak menerima tanwin) adalah: isim yang menyerupai kalimat fi‟il dalam segi mempunyai 2 „illat (sebab), contohnya:

ُد

َمْحَأ

;

„illat pertama berupa „alam (

ملع

) dan „illat kedua berupan wazan

لعف

.

لصف

تابرعملا

ِناَمْسِل ُتاَب َرْعُمْلا

:

ِتاَك َرَحْلاِب ُب َرْعٌُ مْسِل

,

ِفو ُرُحْلاب ُب َرْعٌُ مْسِل َو

.

ُةَعَب ْرَأ ِتاَك َرَحْلاب ُب َرْعٌُ يِذ لاَف

، ِرٌِسْك تلا ُعْمَج َو ،ُد َرْفُمْلا ُمْسِلاا : عا َوْنَأ

ءًَْش ِه ِر ِخآب ْل ِص تٌَ ْمَل يِذ لا ُع ِراَضُمْلا ُلْعِفْلا َو ،ِمِلا سلا ِث نَإُمْلا عْمَج َو

.

اهُّلكو

م َزجُتو ،ةرسكلاب ضَفخُتو ،ةحتفلاب بَصنُتو ة م ضلاب عَفرُت

:ءاٌشأ ةثلاث نلذ نع جرخو .نوكسلاب

بصنٌُ ملاسلا ثنإملا عمج

عراضملا لعفلاو ،ةحتفلاب ضفخٌ فرصنٌ لا يذلا ُمسلااو ،ةرسكلاب

هرخآ فذحب م َزْجٌُ رخلآا ُّلتعملا

.

ةٌنثتلا :عاونأ ةعبرأ فورحلاب برعٌ يذلاو

,

،ملاسلا ركذملا عمجو

ةسمخلا لاعفلأاو ،ةسمخلا ءامسلأاو

)

:ًهو

، َنوُلَعْفٌَ َو ،ِن َلاَعْفَت َو ،ِن َلاَعْفٌَ

َنٌِلَعْفَت َو ،َنوُلَعْفَت َو

.(

فللأاب عفرتف ةٌنثتلا امؤف

,

ءاٌلاب ضفختو بصنتو

.

واولاب عفرٌف ملاسلا ركذملا عمج امأو

,

ءاٌلاب ضفخٌو بصنٌو

.

امأ

واولاب عفرتف ةسمخلا ءامسلأا

,

ءاٌلاب ضفختو ،فللأاب بصنتو

.

امأو

خلا لاعفلأا

نونلاب عفرتف ةسم

,

اهفذحب مزجتو بصنتو

.

Kata-kata yang Dii’rab

Kata yang dii‟rab itu ada 2 bagian: dii‟rab dengan harakat dan dii‟rab dengan huruf.

a) Kata yang dii‟rab dengan harakat ada 4 macam: isim mufrad, jama‟ taksir, jama‟ muannats salim, dan fi‟il mudhari‟ yang akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu.

Semua kata itu dirafa‟kan dengan dhammah, dinashabkan dengan fathah, dan dijazmkan dengan sukun, kecuali untuk 3 kondisi; jama‟ muannats salim

(7)

dinashabkan dengan kasrah, isim ghairu munsharif dikhafadhkan dengan fathah, dan fi‟il mudhari‟ mu‟tal dijazmkan dengan membuang akhirnya.

b) Kata yang dii‟rab dengan huruf ada 4 macam: isim tatsniyah, jama‟ mudzakkar salim, asmaul khamsah, dan af‟alul khamsa (fi‟il yang lima) yaitu:

، ِن َلاَعْفٌَ

َنوُلَعْفٌَ ،ِن َلاَعْفَت, َنٌِلَعْفَت َنوُلَعْفَت

،

.

Isim tatsniyah dirafa‟kan dengan alif, dinashabkan dengan ya‟ dan dikhafadhkan dengan ya‟. Jama‟ mudzakkar salim dirafa‟kan dengan wawu, dinashabkan dengan ya‟ dan dikhafadhkan dengan ya‟. Asmaul khamsah dirafa‟kan dengan wawu, dinashabkan dengan alif dan dikhafadhkan dengan ya‟.

Af‟alul khamsah dirafa‟kan dengan nun, dinashabkan dan dijazmkan dengan

membuang nun.

لاعفلأا باب

ضام :ةثلاث لاعفلأا

,

عراضمو

,

رمأو

.

برض :وحن

,

برضٌو

,

برضاو

.

ًادبأ رخلآا حوتفم ًضاملاف

.

ًادبأ موزجم رملأاو

.

عراضملاو

وهو )تٌنأ( نلول اهعمجٌ ًتلا عبرلأا دئاوزلا ىدحإ هلوأ ًف ناك ام

مزاج وأ بصان هٌلع لخدٌ ىتح ًادبأ عوفرم

.

ًهو ةرشع بصاونلاف

:

ْنأ

,

نلو

,

نذإو

,

ًكو

,

ًك ملاو

,

دوحجلا ملاو

,

ىتحو

,

واولا و ءافلاب باوجلاو

,

وأو

.

ًهو رشع ةٌنامث مزاوجلاو

:

ءاعدلاو رملأا ملاو ،ا ملأو ،ْملأو ،املو ،مل

امو ،نإو ،ءاعدلاو ًهنلا ًف لاو

,

،ىتمو ،يأو ،امذإو ،ذإو ،امهمو

ةصاخ رعشلا ًف ًاذإو ،امفٌكو ،امثٌحو ،ى نأو ،ناٌأو ،نٌأو

.

Fi’il (Kata Kerja)

Fi‟il itu ada 3: fi‟il madhi (telah), fi‟il mudhari‟ (sedang/akan), dan fi‟il amr (perintah). Contohnya:

َب َرَض

(telah memukul),

ُب ِرْضٌَ

(sedang/akan memukul), dan

ْب ِرْضِا

(pukullah).

Fi‟il madhi selalu difathah, fi‟il amr selalu dijazmkan, sedangkan fi‟il mudhari‟ selalu dirafa‟kan kecuali ada amil nashab atau jazm yang masuk padanya. Fi‟il mudhari‟ itu fi‟il yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf tambahan yang empat, yaitu hamzah, nun, ya‟ dan ta‟, yang terkumpul dalam perkataan

ُتٌَْنَأ

.

(8)

Amil nashab (yang menashabkan) itu ada 10: 1.

ْنَأ

(bahwa)

2.

ْنَل

(tiakkan)

3.

ْنَذِإ

(jadi/kalau begitu) 4.

ًَْك

(supaya)

5.

ًَْك ُم َلا

(lam bermakna agar/supaya) 6.

ِدوُحُجْلَا ُم َلا

(lam bermakna pengingkaran) 7.

ى تَح

(sehingga)

8.

ِءاَفْلاِب ُبا َوَجْلا

(kalimat jawab dengan fa‟) 9.

ِوا َوْل

اِب

ُبا َوَجْلا

(kalimat jawab dengan wawu) 10.

ْوَأ

ِب ُبا َوَجْلا

(kalimat jawab dengan au).

Amil jazm (yang menjazamkan) itu ada 18: 1.

ْمَل

(tidak)

2.

ا مَل

(belum) 3.

ْمَلَأ

(tidakkah?) 4.

ا مَلَأ

(belumkah?)

5.

ِءاَعُّدلا َو ِرْمَ ْلأَا ُم َلا

(lam untuk perintah dan permohonan) atau

ًِْه نلَا

ًِف َلا

ِءاَعُّدلا َو

(lam untuk larangan dan permohonan)

6.

ْنِإ

(jika) 7.

اَم

(apa) 8.

ْنَم

(siapa) 9.

اَمْهَم

(apapun) 10.

اَمْذِإ

(kalau)

11.

يَأ

(mana, sesuatu apa) 12.

ىَتَم

(kapan) 13.

َنٌَْأ

(di mana) 14.

َنا ٌَأ

(kapan) 15.

ى نَأ

(bagaimana) 16.

اَمُثٌَْح

(dimanapun) 17.

اَمَفٌَْك

(bagaimanapun)

(9)

18.

ةصاخ ِرْعِّشلَا ًِف اًذِإ

(“jika demikian” pada syair tertentu).

Catatan: Istilah-istilah yang perlu difahami dalam bab ini, yaitu:

1) Fi’il madhi adalah: kalimat yang menunjukkan arti yang disertai dengan zaman

madhi (lampau), contohnya:

َظِفَح

.

2) Fi’il mudhari’ adalah: kalimat yang menunjukkan arti yang disertai dengan zaman hal (sedang), atau istiqbal (akan), contohnya:

ُبُتْكٌَ.

3) Fi’il amr adalah: kalimat yang menunjukkan arti perintah, contohnya:

,

ْبُتْك

ُأ

ْدِهَتْجِا

.

ءامسلأا تاعوفرم باب

،أدتبملاو ،هلعاف مسٌ مل يذلا لوعفملاو ،لعافلا :ًهو ةعبس تاعوفرملا

اهتاوخأو ناك مساو هربخو

,

اهتاوخأو نإ ربخو

,

عوفرملل عباتلاو

)

وهو

لدبلاو دٌكوتلاو فطعلاو تعنلا :ءاٌشأ ةعبرأ

.(

Isim-isim yang Dirafa’kan Isim-isim yang dirafa‟kan ada 7:

1. Isim fa‟il

2. Isim maf‟ul yang tidak disebutkan fa‟ilnya (naibul fa‟il) 3. Mubtada‟

4. Khabarnya mubtada‟

5. Isim kana dan sesaudaranya 6. Khabar inna dan sesaudaranya

7. Tabi‟ (pengikut) dari yang dirafa‟kan, yaitu ada 4: na‟at, „athaf, taukid, dan badal.

لعافلا باب

مسلاا :وه لعافلا

هلعف هلبل روكذملا عوفرملا

.

رهاظ :نٌمسل ىلع وهو

رمضمو

.

دٌز مال :نلول وحن رهاظلاف

,

دٌز مومٌو

,

نادٌزلا مالو

,

مومٌو

نادٌزلا

,

نودٌزلا مالو

,

نودٌزلا مومٌو

,

لاجرلا مالو

,

لاجرلا مومٌو

,

،تادنهلا تمالو ،نادنهلا مومتو ،نادنهلا تمالو ،دنه مومتو ،دنه تمالو

،ًملاغ مالو ،نوخأ مومٌو ،نوخأ مالو ،دونهلا مومتو ،تادنهلا مومتو

مو ،ًملاغ مومٌو

ا

نلذ هبشأ

.

رمضملاو

،تبرض :نلول وحن ،رشع انثا

امتبرضو ،ِتبرضو ، َتبرضو ،انبرضو

,

،برضو ،نتبرضو ،متبرضو

و ، ْتبرضو

نبرضو ،اوبرضو ،ابرض

.

(10)

Fa’il (Pelaku/Subjek)

Fa‟il adalah isim yang dibaca rafa‟ yang disebutkan setelah fi‟il (perbuatan)nya. Fa‟il ada 2 jenis: fa‟il isim dzahir dan fa‟il isim dhamir.

Fa‟il isim dzahir contohnya seperti: 1.

دٌْ َز َماَل

(Zaid telah berdiri)

2.

دٌْ َز ُموُمٌَ

(Zaid sedang berdiri) 3.

ِناَدٌْ زلا َماَل

(dua Zaid telah berdiri) 4.

ِناَدٌْ زلا ُموُمٌَ

(dua Zaid sedang berdiri) 5.

َنوُدٌْ زلا َماَل

(para Zaid telah berdiri) 6.

َنوُدٌْ زلا ُموُمٌَ

(para Zaid sedang berdiri) 7.

ُلاَج ِّرلَا َماَل

(para lelaki telah berdiri) 8.

ُلاَج ِّرلَا ُموُمٌَ

(para lelaki sedang berdiri) 9.

دْنِه ْتَماَل

(Hindun telah berdiri)

10.

دْنِه

مومت

(Hindun sedang berdiri)

11.

ِناَدْنِهْلا ْتَماَل

(dua Hindun telah berdiri) 12.

ِناَدْنِهْلا ُموُمَت

(dua Hindun sedang berdiri) 13.

ُتاَدْنِهْلا

ْتَماَل

(para Hindun telah berdiri) 14.

ُتاَدْنِهْلا ُموُمَت

(para Hindun sedang berdiri) 15.

ُدوُنُهْلَا ْتَماَل

(para Hindun telah berdiri) 16.

ُدوُنُهْلَا ُموُمَت

(para Hindun sedang berdiri) 17.

َنوُخَأ َماَل

(saudara laki-lakimu telah berdiri) 18.

َنوُخَأ ُموُمٌَ

(saudara laki-lakimu sedang berdiri) 19.

ًِم َلاُغ َماَل

(budakku telah berdiri)

20.

ًِم َلاُغ ُموُمٌَ

(Budakku sedang berdiri) 21. Dlsb.

Fa‟il isim dhamir ada 12: 1.

ُتْب َرَض

(aku telah memukul) 2.

اَنْب َرَض

(kami telah memukul)

3.

َتْب َرَض

(kamu laki-laki telah memukul) 4.

ِتْب َرَض

(kamu perempuan telah memukul)

(11)

5.

اَمُتْب َرَض

(kalian berdua telah memukul) 6.

ْمُتْب َرَض

(kalian laki-laki telah memukul) 7.

نُتْب َرَض

(kalian perempuan telah memukul) 8.

َب َرَض

(dia laki-laki telah memukul)

9.

ْتَب َرَض

(dia perempuan telah memukul) 10.

اَب َرَض

(mereka berdua telah memukul) 11.

ا

ْوُب َرَض

(mereka laki-laki telah memukul) 12.

َن

ْب

َر

َض

(mereka perempuan telah memukul).

هلعاف مسٌ مل يذلا لوعفملا باب

مسلاا :وهو

هلعاف هعم ركذٌ مل يذلا عوفرملا

.

مض اٌضام لعفلا ناك نإف

،هرخآ لبل ام رسكو هلوأ

مض اعراضم ناك نإو

هرخآ لبل ام حتفو هلوأ

.

رهاظ :نٌمسل وهو

رمضمو

.

نلول وحن رهاظلاف

:

دٌز برض

,

و

دٌز برضٌ

,

ورمع مركأو

,

ورمع مركٌو

.

نلول وحن رمضملاو

:

تبرض

,

انبرضو

,

تبرضو

,

تبرضو

,

امتبرضو

,

متبرضو

,

نتبرضو

,

برضو

,

تبرضو

,

ابرضو

,

اوبرضو

,

نبرضو

.

Maf’ul yang Tidak Disebutkan Fa’ilnya (Naibul Fa’il)

Naibul fa‟il adalah isim yang dibaca rafa‟ yang fa‟ilnya tidak disebutkan. Jika bentuknya fi‟il madhi, maka huruf yang pertama didhammahkan dan huruf sebelum huruf terakhir dikasrahkan. Jika bentuknya fi‟il mudhari‟, maka huruf yang pertama didhammahkan dan huruf sebelum huruf terakhir difathahkan. Naibul fa‟il ada 2: naibul fa‟il isim dzahir dan naibul fa‟il isim dhamir.

Naibul fa‟il isim dzahir contohnya: 1.

دٌْ َز َب

ِرُض

(Zaid telah dipukul) 2.

دٌْ َز ُب

َرْضٌُ

(Zaid sedang dipukul) 3.

و رْمَع َم

ِرْكُأ

(„Amr telah dimuliakan) 4.

و رْمَع ُم

َرْكٌُ

(„Amr sedang dimuliakan).

Naibul fa‟il isim dhamir contohnya: 1.

ُتْب ِرُض

(Aku telah dipukul)

2.

اَنْب ِرُض

(Kami telah dipukul)

(12)

4.

ِتْب ِرُض

(Kamu perempuan telah dipukul) 5.

اَمُتْب ِرُض

(Kalian berdua telah dipukul) 6.

ْمُتْب ِرُض

(Kalian laki-laki telah dipukul) 7.

نُتْب ِرُض

(Kalian perempuan telah dipukul) 8.

َب ِرُض

(Dia laki-laki telah dipukul)

9.

ْتَب ِرُض

(Dia perempuan telah dipukul) 10.

اَب ِرُض

(Mereka berdua telah dipukul) 11.

اوُب ِرُض

(Mereka laki-laki telah dipukul) 12.

نبرُض

(Mereka perempuan telah dipukul).

ربخلاو أدتبملا باب

أدتبملا

:

ةٌظفللا لماوعلا نع يراعلا عوفرملا مسلاا وه

.

وه :ربخلاو

نلول وحن ,هٌلإ دنسملا عوفرملا مسلاا

:

مئال دٌز

,

و

نامئال نادٌزلا

,

و

نومئال نودٌزلا

.

و

أدتبملا

رمضم و رهاظ :نامسل

.

هركذ مدمت ام رهاظلاف

.

انثا رمضملا و

,ًهو ,وهو ,نتنأو ,متنأو ,امتنأو ,ِتنأو ,تنأو ،نحنو ,انأ :ًهو ,رشع

نهو ,مهو ,امهو

,

نلول وحن

:

مئال انأ

,

و

نومئال نحن

,

نلذ هبشأ امو

.

نامسل ربخلاو

:

درفمرٌغ و درفم

.

وحن درفملاف

:

مئال دٌز

.

درفملا رٌغو

عم أدتبملاو ,هلعاف عم لعفلاو ,فرظلاو ,رورجملاو راجلا :ءاٌشأ ةعبرأ

دٌز و ,هوبأ مال دٌزو ,ندنع دٌزو ,رادلا ًف دٌز :نلول وحن ,هربخ

ةبهاذ هتٌراج

.

Mubtada’ dan Khabar

Mubtada‟ adalah isim yang dibaca rafa‟ yang terbebas dari amil-amil lafadz. Khabar adalah isim yang dibaca rafa‟ yang disandarkan kepada mubtada‟. Contohnya:

1.

مِئ

اَل

د

ٌْ َز

(Zaid itu berdiri)

2.

ِنا

َمِئاَل

ِنا

َدٌْ زلا

(dua Zaid itu berdiri) 3.

َنو

ُمِئاَل

َنو

ُدٌْ زلا

(para Zaid itu berdiri).

(13)

Mubtada‟ ada 2 jenis: mubtada‟ isim dzahir dan mubtada‟ isim dhamir. Mubtada‟ isim dzahir itu sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti contoh di atas). Sedangkan mubtada‟ isim dhamir itu ada 12:

1.

اَنَأ

(saya) 2.

ُنْحَن

(kami) 3.

َتْنَأ

(kamu laki-laki) 4.

ِتْنَأ

(kamu perempuan) 5.

اَمُتْنَأ

(kalian berdua) 6.

ْمُتْنَأ

(kalian laki-laki) 7.

نُتْنَأ

(kalian perempuan) 8.

َوه

(dia laki-laki) 9.

ًَِه

(dia perempuan) 10.

اَمُه

(mereka berdua) 11.

ْمُه

(mereka laki-laki) 12.

نُه

(mereka perempuan).

Contohnya:

مِئاَل

اَنَأ

(saya berdiri),

َن ْوُمِئاَل

ُنْحَن

(kami berdiri).

Khabar ada 2 jenis: khabar mufrad dan khabar ghairu mufrad. Khabar mufrad contohnya seperti:

مِئاَل

دٌْ َز

(Zaid berdiri). Sedangkan khabar ghairu mufrad itu ada 4: jar dan majrur, dzaraf, fi‟il serta fa‟ilnya, mubtada‟ serta khabarnya. Contoh:

ِرا دلا ىِف

دٌْ َز

(Zaid ada di dalam rumah)

َنَدْنِع

دٌْ َز

(Zaid ada di sisimu)

ُه ْوُبَا َماَل

دٌْ َز

(Zaid itu berdiri bapaknya)

ةَبِهاَذ ُهُتٌَ ِراَج

دٌْ َز

(Zaid itu budaknya pergi).

ربخلاو أدتبملا ىلع ةلخادلا لماوعلا باب

و ,اهتاوخأو ناك :ءاٌشأ ةثلاث ًهو

اهتاوخأو تننظو ,اهتاوخأو نإ

.

ربخلا بصنتو ,مسلاا عفرت اهنإف ,اهتاوخأ و ناك امؤف

.

و ,ناك :ًهو

,نفناام و ,لازام و ,سٌل و ,راص و ,تاب و ,لظ و ,ىحضأ و ,ىسمأ

مادام و ,حربام و ,ئتفام و

,

,نكو ,نوكٌو ,ناك :وحن اهنم فرصت ام و

دٌز ناك :لومت ,حبصأو ,حبصٌو ,حبصأو

اصخاش رمع سٌل و ,ًامئال

.

و

نلذ هبشأ ام

.

(14)

ربخلا عفرت و مسلاا بصنت اهنإف اهتاوخأو نإ امأ

.

ًهو

:

،نإ

،نأو

،لعلو ،تٌلو ،نؤكو ،نكلو

:لومت

صخاش ارمع تٌلو ،مئال ادٌز نإ

.

نلذ هبشأ امو

.

،هٌبشتلل نؤكو ،ناردتسلال نكلو ،دٌكوتلل نأو نإ ىنعمو

ًجرتلل لعلو ،ًنمتلل تٌلو

علوتلاو

.

اهل نلاوعفم امهنأ ىلع ربخلاو أدتبملا بصنت اهنإف اهتاوخأو تننظ امأو

.

,تدجوو ,تملعو ,تٌأرو ,تمعزو ,تلخو ,تبسحو ,تننظ :ًهو

تعمسو ,تلعجو ,تذختاو

,

ًارمع تٌأرو ,امئال ًادٌز تننظ :لومت

اصخاش

.

نلذ هبشأ امو

.

‘Amil-amil yang Masuk pada Mubtada’ dan Khabar

Amil yang masuk kepada mubtada‟ dan khabar ada 3 macam: kana dan sesaudaranya, inna dan sesaudaranya, dzanna dan sesaudaranya.

1. Kana dan Sesaudaranya (

اهتاوخأو ناك

)

Pengamalannya adalah merafa‟kan isim (mubtada‟) dan menashabkan khabarnya. Kana dan sesaudaranya adalah:

a.

َناَك

(ada, terjadi)

b.

ىَسْمَأ

(memasuki waktu sore) c.

َحَبْصَأ

(memasuki waktu pagi) d.

ىَحْضَأ

(memasuki waktu dhuha) e.

لَظ

(pada waktu siang)

f.

َتاَب

(pada waktu malam) g.

َراَص

(menjadi) h.

َسٌَْل

(tidak) i.

َلا َزاَم

(senantiasa) j.

نَفْنِااَم

(senantiasa) k.

َئِتَفاَم

(senantiasa) l.

َح ِرَباَم

(senantiasa) m.

َماَداَم

(senantiasa)

Termasuk juga tashrif (perubahan kata) dari kata-kata di atas, seperti:

َناَك -

ُنوُكٌَ -

ْنُك

(telah terjadi, sedang terjadi, jadilah)

(15)

َحَبْصَأ - ُحِبْصٌُ -

ْحِبْصَأ

(telah pagi, sedang pagi, masukilah waktu pagi)

Contohnya:

اًم

ِئاَل

د

ٌْ َز

َناَك

(Zaid telah berdiri),

اًص

ِخاَش و

ر

ْمَع

َسٌَْل

َو

(„Amr tidak pergi).

2. Inna dan Sesaudaranya (

اهتاوخأو نإ

)

Pengamalannya adalah menashabkan isim (mubtada‟) dan merafa‟kan khabarnya. Inna dan sesaudaranya adalah:

a.

نِإ

(sesungguhnya) b.

نَأ

(sesungguhnya) c.

نِكَل

(akan tetapi) d.

نَؤَك

(seakan-akan) e.

َتٌَْل

(andai) f.

لَعَل

(agar, supaya).

Contohnya:

مِئ

اَل

اًد

ٌْ َز

نِإ

(sesungguhnya Zaid berdiri),

ص

ِخاَش

ا ًر

ْمَع

َتٌَْل

(andai „Amr pergi).

Makna

نِإ

dan

نَأ

adalah untuk taukid (penguat/penekanan),

نِكَل

untuk

istidrak (mempertentangkan),

نَؤَك

untuk tasybih (penyerupaan),

َتٌَْل

untuk

tamanniy (pengandaian),

لَعَل

untuk tarajiy (pengharapan) dan tawaqqu‟ (ketakutan dari nasib buruk).

3. Dzanna dan Sesaudaranya (

اهتاوخأو نظ

)

Pengamalannya adalah menashabkan isim (mubtada‟) dan khabar, karena keduanya merupakan maf‟ul bagi dzanna dan sesaudaranya. Dzanna dan sesaudaranya itu adalah:

a.

ُتْنَنَظ

(saya telah menyangka) b.

ُتْبِسَح

(saya telah mengira) c.

ُتْل ِخ

(saya telah membayangkan) d.

ُتْمَع َز

(saya telah menduga) e.

ُتٌَْأ َر

(saya telah melihat) f.

ُتْمِلَع

(saya telah mengetahui) g.

ُتْدَج َو

(saya telah mendapatkan) h.

ُتْذَخ تا

(saya telah menjadikan) i.

ُتْلَعَج

(saya telah menjadikan)

(16)

j.

ُتْعِمَس

(saya telah mendengar).

Contohnya:

اًم

ِلَطْنُم

اًد

ٌَْز

ُتْنَنَظ

(Aku telah menyangka Zaid pergi),

ا ًر

ْمَع

ُتٌَْأ َر

َو

اًص

خاش

(Aku telah melihat „Amr pergi).

تعنلا باب

,هضفخو هبصنو هعفر ًف توعنملل عبات :تعنلا

مال ؛هرٌكنتو هفٌرعتو

للاعلا دٌزب تررمو ,للاعلا ادٌز تٌأرو ,للاعلا دٌز

.

ةسمخ ةفرعملا و

و ,ةكم و دٌز :وحن ملعلا مسلاا و ,تنأ و انأ :وحن رمضملا مسلاا :ءاٌشأ

ءلاإهو هذهو اذه :وحن مهبملا مسلاا

,

:وحن ملالاو فللأا هٌف يذلا مسلااو

دحاو ىلإ فٌضأ امو ,ملاغلاو لجرلا

ةعبرلأا هذه نم

.

مسا لك :ةركنلاو

,رخآ نود دحاو هب صتخٌلا هسنج ًف عئاش

لوخد حلصام لك :هبٌرمتو

سرفلا و لجرلا وحن ,هٌلع ملالاو فللأا

.

Na’at (Kata Sifat)

Na‟at itu selalu mengikuti man‟utnya (sifat mengikuti yang disifati), baik dalam keadaan rafa‟, nashab, khafadh/jar, ma‟rifat dan nakirahnya. Contohnya:

ُل

ِلاَعْلَا

د

ٌْ َز َماَل

(Zaid yang (sifatnya) berakal telah berdiri)

َل

ِلاَعْلَا

اًد

ٌْ َز ُتٌَْأ َر

(aku melihat Zaid yang berakal)

ِل

ِلاَعْلَا

د

ٌْ َزِب ُت ْر َرَم

(aku berjalan bersama Zaid yang berakal) Ma‟rifat (kata khusus) itu ada 5 macam:

1. Isim dhamir (kata ganti), contoh:

اَنَأ

(saya) dan

َتْنَأ

(kamu). 2. Isim alam (nama), contoh:

دٌْ َز

(Zaid),

َة كَم

(Mekkah).

3. Isim mubham (kata tunjuk), contoh:

اَذَه

(ini, bentuk mudzakkar),

ِهِذَه

(ini, bentuk muannats),

ِء َلاُإَه

(ini, banyak).

4. Isim yang terdapat alif-lam (al), contohnya:

ُلُج ر

لا

(laki-laki),

ُم َلاُغ

ْلا

(anak muda/pembantu).

5. Isim yang diidhafahkan kepada salah satu dari keempat isim ma‟rifat di atas (isim dhamir, isim alam, isim mubham, dan isim yang terdapat alif-lam).

Nakirah (kata umum) adalah setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada jenisnya, tidak tertentu pada sesuatu. Ringkasnya, nakirah adalah setiap isim yang dapat menerima alif-lam, contohnya:

ُلُج رلَا

dan

ُم َلاُغْلا,

nakirahnya adalah

(17)

فطعلا باب

,لبو ،امإو ,مأو ,وأو ,مثو ,ءافلاو ,واولا :ًهو ,ةرشع فطعلا فورحو

,لاو

عضاوملا ضعب ًف ىتحو ,نكلو

.

,تعفر عوفرم ىلع تفطع نإف

موزجم ىلع وأ ,تضفخ ضوفخم ىلع وأ ,تبصن بوصنم ىلع وأ

:لومت ,تمزج

دٌز مال

دٌزب تررمو ,ارمع و ادٌز تٌأرو ,ورمعو

دعمٌ ملو ممٌ مل دٌزو ,ورمعو

.

‘Athaf (Kata Penghubung)

Huruf „athaf ada 10, yaitu: 1)

َو

(dan 2)

َف

(maka) 3)

مُث

(kemudian) 4)

ْوَأ

(atau) 5)

ْمَأ

(ataukah) 6)

ا مِإ

(adakalanya) 7)

ْلَب

(bahkan) 8)

َلا

(tidak) 9)

ْنِكَل

(akan tetapi)

10)

ى تَح

(sehingga), pada beberapa tempat.

Jika kamu mengathafkan pada lafadz rafa‟ maka rafa‟kan, begitupun pada nashab maka nashabkan, pada khafadh/jar maka khafadhkan, pada jazm maka jazmkan. Contoh:

و ر

ْمَع َو

د

ٌْ َز َماَل

(Zaid dan „Amr telah berdiri)

ا ًر

ْمَع َو

اًد

ٌْ َز ُتٌَْأ َر

(Aku melihat Zaid dan „Amr)

و ر

ْمَع َو

د

ٌْ َزِب ُت ْر َرَم

(Aku berjalan bersama Zaid dan „Amr)

ْد

ُعْمٌَ ْمَل َو

ْم

ُمٌَ ْمَل دٌْ َز

(Zaid sedang tidak berdiri, tidak pula duduk).

دٌكوتلا باب

دٌكوتلا

:

هرٌكنتو هفٌرعتو هضفخو هبصنو هعفر ًف دكإملل عبات

.

نوكٌو

عمجأو ,لكو ,نٌعلاو ,سفنلا :ًهو ,ةمولعم ظافلؤب

,

عمجأ عباوتو

)

:ًهو

(18)

عصبأو ,عتبأو , عتكأ

(

تررمو ,مهلك موملا تٌأرو ,هسفن دٌز مال :لومت ,

نٌعمجأ موملاب

.

Taukid (Kata Penguat)

Taukid selalu mengikuti yang ditaukidi (penguat kepada yang diperkuat), baik dalam keadaan rafa‟, nashab, khafadh, dan ma‟rifah-nakirahnya. Taukidnya memakai lafadz seperti:

ُسْف نلَا

(diri),

ُنٌَْعْلا

(diri),

ُّلُك

(setiap),

ُعَمْجَأ

(seluruh) , dan yang mengikuti

ُعَمْجَأ

yaitu:

ُعَصْبَأ َو ,ُعَتْبَأ َو ,ُعَتْكَأ

. Contohnya:

ُه

ُسْفَن

دٌْ َز َماَل

(Zaid benar-benar telah berdiri)

ْمُه

لُك

َم ْوَمْلَا ُتٌَْأ َر

(Aku benar-benar melihat semua orang)

َنٌ

ِعَمْجَأ

ِم ْوَمْلاِب ُت ْر َرَم

(Aku benar-benar berjalan dengan semua orang).

لدبلا باب

هبارعإ عٌمج ًف هعبت لعف نم لعف وأ مسا لدبأ اذإ

.

ةعبرأ ىلع وهو

,لامتشلاا لدبو ,لكلا نم ضعبلا لدبو ,ءًشلا نم ءًشلا لدب :ماسلأ

طلغلا لدبو

.

,نوخأ دٌز مال :نلول وحن

دٌز ًنعفنو ,هثلث فٌغرلا تلكأو

سرفلا لومت نأ تدرأ ,سرفلا ًادٌز تٌأرو ,هملع

ًادٌز تلدبؤف تطلغف

هنم

.

Badal (Kata Pengganti)

Jika isim dibadalkan dengan isim atau fi‟il dengan fi‟il, maka badalnya mengikuti kata yang diganti itu pada seluruh i‟rabnya. Badal itu ada 4: badal syai‟ min syai‟, badal ba‟dh min kull, badal isytimal, dan badal ghalath. Contohnya:

َن

وُخ

َأ

د

ٌْ َز َماَل

(Zaid telah berdiri, saudaramu)

ُه

َث

ُلُث

َف

ٌِغ رلَا ُتْلَكَأ

(Aku telah memakan roti, sepertiganya)

ُه

ُم

ْلِع

د

ٌَْز ًِنَعَفَن

(Zaid bermanfaat untukku, ilmunya)

َس

َرَفْلَا

اًد

ٌْ َز ُتٌَْأ َر

(Aku telah melihat Zaid, (maaf) maksudnya kuda). Sebetulnya yang ingin kau ucapkan adalah “Aku melihat kuda”, akan tetapi kamu salah ucap dan kamu ganti dengan “Aku melihat Zaid”.

ءامسلأا تابوصنم باب

هب لوعفملا ًهو :رشع ةسمخ تابوصنملا

,

ردصملاو

,

ناكملا فرظو

نامزلاو

,

لاحلاو

,

زٌٌمتلاو

,

ىنثتسملاو

,

لا مساو

,

ىدانملاو

,

نم لوعفملاو

(19)

هلجأ

,

هعم لوعفملاو

,

اهتاوخأو ناك ربخو

,

اهتاوخأو نإ مساو

.

عباتلاو

تعنلا :ءاٌشأ ةعبرأ وهو بوصنملل

,

فطعلاو

,

دٌكوتلاو

,

لدبلاو

.

Isim-isim yang Dinashabkan Isim-isim yang dinashabkan itu ada 15:

1. Maf‟ul bih

2. Mashdar (asal kata)

3. Dzaraf zaman (keterangan waktu) 4. Dzaraf makan (keterangan tempat) 5. Hal (keterangan keadaan)

6. Tamyiz (keterangan dzat) 7. Mustatsna (pengecualian) 8. Isim la

9. Munada (panggilan/sapaan) 10. Maf‟ul min ajlih

11. Maf‟ul ma‟ah 12. Khabar kana 13. Isim inna

14. Sesaudaranya khabar kana dan isim inna

15. Tabi‟ (pengikut) dari yang dinashabkan, yaitu ada 4; na‟at, „athaf, taukid dan badal.

هب لوعفملا باب

لعفلا هٌلع عمٌ يذلا بوصنملا مسلاا :وهو

.

ًادٌز تبرض :نلول وحن

سرفلا تبكرو

.

رمضمو رهاظ :نامسل وهو

.

مدمت ام رهاظلاف

هركذ

,

لصفنمو لصتم :نامسل رمضملاو

.

رشع انثا لصتملاف

,

ًنبرض :ًهو

,

انبرضو

,

نبرضو

,

امكبرضو

,

مكبرضو

,

نكبرضو

,

هبرضو

,

اهبرضو

,

امهبرضو

,

مهبرضو

,

نهبرضو

.

رشع انثا لصفنملاو

,

ياٌإ :ًهو

,

اناٌإو

,

ناٌإو

,

امكاٌإو

,

مكاٌإو

,

نكاٌإو

,

هاٌإو

,

اهاٌإو

,

امهاٌإو

,

مهاٌإو

,

نهاٌإو

.

Maf’ul Bih (Objek)

Maf‟ul bih adalah isim yang dibaca nashab yang dikenai padanya suatu perbuatan (objek). Contoh:

اًدٌْ َز

ُتْب َرَض

(Aku telah memukul Zaid)

(20)

Maf‟ul bih itu ada 2 jenis: maf‟ul bih dzahir dan maf‟ul bih dhamir. Maf‟ul bih dzhahir telah dijelaskan sebelumnya (pada contoh di atas). Sedangkan maf‟ul bih dhamir itu terbagi menjadi 2: muttashil (bersambung) dan munfashil (terpisah).

Maf‟ul bih dhamir muttashil ada 12, yaitu: 1.

ًِنَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukulku) 2.

اَنَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul kami)

3.

َنَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukulmu-laki-laki) 4.

ِنَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukulmu-perempuan) 5.

اَمُكَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul kalian berdua) 6.

ْمُكَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul kalian-laki-laki) 7.

نُكَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul kalian-perempuan) 8.

ُهَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukulnya-laki-laki)

9.

اَهَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukulnya-perempuan) 10.

اَمُهَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul mereka berdua) 11.

ْمُهَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul mereka-laki-laki) 12.

نُهَب

َرَض

(Dia laki-laki telah memukul mereka-perempuan).

Maf‟ul bih dhamir munfashil ada 12, yaitu: 1.

َي

ا ٌِإ

(hanya aku)

2.

ا

َن

ا ٌِإ

(hanya kami)

3.

َن

ا ٌِإ

(hanya kamu laki-laki) 4.

ِن

ا ٌِإ

(hanya kamu laki-laki) 5.

اَمُك

ا ٌِإ

(hanya kalian berdua) 6.

ْمُكا

ٌِإ

(hanya kalian laki-laki) 7.

نُك

ا ٌِإ

(hanya kalian perempuan) 8.

ُها

ٌِإ

(hanya dia laki-laki)

9.

اَه

ا ٌِإ

(hanya dia perempuan) 10.

اَمُه

ا ٌِإ

(hanya mereka berdua) 11.

ْمُه

ا ٌِإ

(hanya mereka-laki-laki) 12.

نُه

ا ٌِإ

(hanya mereka perempuan).

(21)

لعفلا فٌرصت ًف اثلاث ئجٌ يذلا بوصنملا مسلاا :وه ردصملا

,

:وحن

ابرض برضٌ برض

.

Mashdar (Asal Kata)

Mashdar adalah isim yang dibaca nashab yang menempati tempat ketiga dalam tashrif fi‟il. Contoh:

َب َرَض - ُب ِرْضٌَ -

اًب ْرَض

(telah memukul – sedang memukul – pukulan).

كلطملا لوعفملا باب

يونعمو ًظفل :نامسل وهو

.

ًظفل وهف هلعف ظفل هظفل كفاو نإف

,

:وحن

لاتل هتلتل

.

يونعم وهف هظفل نود هلعف ىنعم كفاو نإو

,

تسلج :وحن

نلذ هبشأ امو ,ًافولو تملو ,ًادوعل

.

Maf’ul Muthlaq (Keterangan Menyatakan)

Maf‟ul muthlaq (mashdar) ada 2 macam: lafdzi dan ma‟nawi. Dikatakan lafdzhi jika lafazdz mashdarnya sama dengan lafadz fi‟ilnya, contoh:

ًلاْتَل

ُهُت

ْلَتَل

(aku benar-benar membunuhnya). Dan dikatakan ma‟nawi jika sama pada maknanya saja (lafadznya tidak sama), contoh:

ا

ًدوُعُل

ُت

ْسَلَج

(aku benar-benar duduk),

ت

مل

ا

ًفوُل ُو

(aku benar-benar berdiri).

ناكملا فرظ و نامزلا فرظ باب

ًف رٌدمتب بوصنملا نامزلا مسا :وه نامزلا فرظ

,

وحن

:

موٌلا

,

ةلٌللاو

,

ةودغو

,

ةركبو

,

ارحسو

,

ادغو

,

ةمتعو

,

احابصو

,

ءاسمو

,

ادبأو

,

ادمأو

,

امنٌحو

.

نلذ هبشأ امو

.

ًف رٌدمتب بوصنملا ناكملا مسا :وه ناكملا فرظو

,

مامأ :وحن

,

فلخو

,

ماّدلو

,

ءاروو

,

قوفو

,

تحتو

,

دنعو

,

ءازإو

,

ءاذحو

,

ءاملتو

,

مثو

,

.انهو

نلذ هبشأ امو

.

Dzaraf Zaman dan Makan (Keterangan Waktu & Tempat)

1. Dzaraf Zaman

Dzaraf zaman adalah isim zaman yang dibaca nashab dengan taqdir fi (mengira-ngira maknanya „pada/di‟). Contoh:

(22)

ِةَلٌْ للا

(di malam hari)

ًة َوْدَغ

(di pagi hari)

ًة َرْكُب

(di pagi hari)

ا ًرَحَس

(di waktu sahur)

اًدَغ

(besok)

ًةَمَتَع

(di waktu malam)

اًحاَبَص

(di waktu shubuh)

ًءاَسَم

(di sore hari)

اًدَبَأ

(selama-lamanya)

اًدَمَأ

(besok-besok)

اًنٌ ِح

(suatu ketika).

2. Dzaraf Makan

Dzaraf makan adalah isim makan yang dibaca nashab dengan taqdir fi (mengira-ngirakan maknanya “pada/di”). Contoh:

َماَمَأ

(di depan)

َفْلَخ

(di belakang)

َما دُل

(di depan)

َءا َر َو

(di belakang)

َق ْوَف

(di atas)

َتْحَت

(di bawah)

َدْنِع

(di sisi)

َعَم

(bersama)

َءا َزِإ

(di depan)

َءاَذ ِح

(di depan)

ءاَمْلِت

(di depan)

مَث

(di sana)

اَنُه

(di sini).

لاحلا باب

(23)

تائٌهلا نم مهبنأ امل رسفملا بوصنملا مسلاا :وه لاحلا

.

دٌز ءاج :وحن

ًابكار

,

ًاجرسم سرفلا تبكر و

,

و

ابكار الله دبع تٌمل

نلذ هبشأ امو

.

لاإ اهبحاص نوكٌ لاو ملاكلا مامت دعب لاإ نوكٌ لاو ةركن لاإ نوكٌ لاو

ةفرعم

.

Hal (Keterangan Keadaan)

Hal adalah isim yang dibaca nashab yang menjelaskan tata cara atau keadaan yang sebelumnya belum jelas (samar). Contoh:

اًبِكا َر

دٌْ َز

َءاَج

(Zaid telah datang dengan berkendaraan)

اًج َرْسُم

َس َرَفْلَا

ُتْبِك َر

(Aku menunggangi kuda yang berpelana)

اًبِكا َر

ِ َاَلل َدْبَع

ُتٌِمَل

(Aku menjumpai Abdullah sedang berkendaraan).

Hal itu harus nakirah dan hanya terjadi setelah kalimatnya sempurna, sedangkan shahibul hal itu pasti ma‟rifat.

زٌٌمتلا باب

بوصنملا مسلاا :وه زٌٌمتلا

تاوذلا نم مهبنأ امل رسفملا

.

:نلول وحن

الرع دٌز ببصت

,

امحش ركب ؤمفت و

,

و

اسفن محمد باط

,

تٌرتشا و

اباتك نٌرشع

,

ةجعن نٌعست تكلم و

,

ابأ ننم مركأ دٌز و

,

ننم لمجأ و

اهجو

.

ملاكلا مامت دعب لاإ نوكٌ لاو ةركن لاإ نوكٌ لاو

.

Tamyiz (Keterangan Dzat)

Tamyiz adalah isim yang dibaca nashab yang menjelaskan dzat yang sebelumnya belum jelas (samar). Contoh:

اًل َرَع

دٌْ َز َب بَصَت

(Keringat Zaid mengalir)

اًمْحَش

رْكَب َؤ مَفَت

(Lemak Bakar berlapis-lapis)

اًسْفَن

د مَحُم َباَط

(Badan Muhammad wangi)

اًم َلاُغ

َنٌ ِرْشِع ُتٌْ َرَتْشِا

(Aku membeli 20 budak)

ًةَجْعَن

َنٌِعْسِت ُتْكَلَم

(Aku memiliki 90 ekor kambing)

اًبَأ

َنْنِم ُم َرْكَأ دٌْ َز

(Zaid lebih mulia darimu, bapaknya)

اًهْج َو

َنْنِم ُلَمْجَأ

دٌْ َز

(Zaid lebih tampan darimu, wajahnya).

Tamyiz itu harus nakirah, dan tamyiz hanya terjadi setelah kalimatnya sempurna.

(24)

ةٌنامث ءانثتسلاا فرحو

,

لاإ :ًهو

,

رٌغو

,

ىوِسو

,

ىوُسو

,

ءاوسو

,

لاخو

,

ادعو

,

اشاحو

.

ابجوم امات ملاكلا ناك اذإ بصنٌ لاإب ىنثتسملاف

,

وحن

:

ادٌز لاإ موملا لال

,

ارمع لاإ سانلا جرخ و

.

اٌفنم ملاكلا ناك نإو

ءانثتسلاا ىلع بصنلا و لدبلا هٌف زاج امات

,

دٌز لاإ موملا مال ام :وحن

,

و

ادٌز لاإ

.

لماوعلا بسح ىلع ناك اصلان ملاكلا ناك نإو

,

لاإ مال ام :وحن

دٌز

,

ًادٌز لاإ تبرض ام و

,

دٌزب لاإ تررم ام و

.

ىوِسب ىنثتسملاو

وسو ىوُسو

رٌغلا رورجم رٌغو ءا

.

زوجٌ اشاحو ادعو لاخب ىنثتسملاو

هرجو هبصن

,

وحن

دٌزو ,ًادٌز لاخ موملا مال :

,

ورمع و ارمع ادع و

,

و

ركب و ًاركب اشاح

.

Istitsna (Kata Pengecualian)

Huruf istitsna ada 8:

اَشاَح ,اَدَع , َلاَخ , ءا َوَس ,ى َوُس ,ى َوِس , ُرٌَْغ , لاِإ

Kalimat yang diistitsnakan (mustatsna) dengan huruf illa dibaca nashab jika kalimatnya sempurna positif (tam mujab). Contoh:

اًدٌْ َز لاِإ

ُم ْوَمْلَا َماَل

(Semua orang berdiri, selain Zaid)

ا ًرْمَع لاِإ

ُسا نلَا َج َرَخ

(Semua orang telah keluar, selain „Amr).

Jika kalimatya sempurna negatif (manfi tam), maka boleh menjadikannya

badal atau menashabkannya karena istitsna. Contoh:

دٌْ َز لاِإ

ُم ْوَمْلَا َماَل اَم

(Semua orang tidak berdiri, selain Zaid)

اًدٌْ َز لاِإ

ُم ْوَمْلَا َماَل اَم

(Semua orang tidak berdiri, selain Zaid).

Jika kalimatnya tidak sempurna (naqish), maka i‟rabnya sesuai dengan amil-amilnya. Contoh:

دٌْ َز لاِإ َماَل

اَم

(Tidak berdiri kecuali Zaid)

اًدٌْ َز لاِإ ُتْب َرَض

اَم

(Tidaklah aku pukul kecuali Zaid)

دٌْ َزِب لاِإ ُت ْر َرَم

اَم

(Tidaklah aku berjalan kecuali bersama Zaid).

Jika kalimat yang diistitsnakan (mustatsna) dengan:

ىوِس ,ىوُسو ,ءاوسو

,

رٌغ

maka harus dibaca khafadh/jarkan. Sedangkan kalimat yang diistitsnakan (mustatsna) dengan huruf:

اَشاَح ,اَدَع

, َلاَخ

maka boleh dinashabkan atau menjarkannya. Contoh:

(25)

ا ًرْمَعاَدَع

ُم ْوَمْلَا َماَل /

و رْمَعاَدَع

ُم ْوَمْلَا َماَل

(Semua orang berdiri kecuali „Amr)

ا ًرْكَب اَشاَح

ُم ْوَمْلَا َماَل /

رْكَب اَشاَح

ُم ْوَمْلَا َماَل

(Semua orang berdiri kecuali Bakar).

لا باب

نَأ ْمَلْعِا

َلا

ْر رَكَتَت ْمَل َو َة َرِك نلَا ْت َرَشاَب اَذِإ نٌِوْنَت ِرٌَْغِب ِتا َرِك نلَا ُب ِصْنَت

َلا

,

َوْحَن

:

ًِف َلُج َر َلا

را دلَا

.

ُرا َرْكَت َبَج َو َو ُعْف رلَا َبَج َو اَه ْرِشاَبُت ْمَل ْنِإَف

َلا

,

َوْحَن

:

ا ًِف َلا

ةَأ َرْمِا َلا َو لُج َر ِرا دل

.

ْت َر رَكَت ْنِإَف

َلا

اَهُلاَمْعِإ َزاَج

ِإَو

تْلُل َتْئِش ْنِإَف ,اَهُإاَغْل

:

ًِف َلُج َر َلا

ا

َةَأ َرْمِا َلا َو ِرا دل

.

تْلُل َتْئِش ْنِإَف

:

َلا

ا ًِف لُج َر

ةَأ َرْمِا َلا َو ِرا دل

.

La (Penafian)

Ketahuilah, bahwa la (la nafi) dapat menashabkan isim nakirah yang tidak bertanwin jika bertemu langsung dengan isim nakirah tersebut dan tanpa pengulangan la. Contoh:

ِرا دلَا ًِف

َلُج َر َلا

(Tidak ada seorang pria pun di dalam rumah). Dan jika la tidak bertemu langsung dengan isim nakirah itu, maka wajib dirafa‟kan dan mengulangi la. Contoh:

ةَأ َرْمِا

َلا

َو

لُج َر

ِرا دلا ًِف

َلا

(Tidak ada seorang pria pun di dalam rumah, tidak pula wanita).

Jika la terjadi pengulanagn (juga bertemu langsung dengan isim nakirah), maka boleh mengamalkannya (menjadikan la sebagai amil yang menashabkan) atau menyia-nyiakannya. Contoh:

َةَأ َرْمِا َلا

َو ِرا دلَا ًِف

َلُج َر َلا

(Tidak ada seorang pria pun di dalam rumah, tidak pula wanita)

ةَأ َرْمِا َلا

َو ِرا دلَا ًِف

لُج َر َلا

(Tidak ada seorang pria pun di dalam rumah, tidak pula wanita).

ب

ملا با

ن

دا

ى

درفملا : عا َوْنَأ ُةَسْمَخ ىَداَنُمْلَا

ُرٌَْغ ُة َرِك نلا َو ,ُةَدوُصْمَمْلَا ُة َرِك نلا َو ,ُمَلَعْلَا

ِفاَضُمْلاِب ُهٌِب شلا َو , ُفاَضُمْلا َو ,ِةَدوُصْمَمْلَا

.

ُة َرِك نلا َو ُمَلَعْلَا ُد َرْفُمْلَا ا مَؤَف

َوْحَن , نٌِوْنَت ِرٌَْغ ْنِم ِّم ضلَا ىَلَع ِناٌََنْبٌَُف ُةَدوُصْمَمْلَا

:

ٌْ َز اٌَ

ُد

,

َو

ُلُج َر اٌَ

.

ُرٌَْغ َلا ةَبوُصْنَم ُةٌَِلاَبْلَا ُةَث َلا ثلا َو

.

Munada (Kata Panggilan/Sapaan)

(26)

1.

ُمَلَعْلَا درفملا

(nama-nama)

2.

ُةَدوُصْمَمْلَا ُة َرِك نلا

(nakirah yang termaksud)

3.

ِةَدوُصْمَمْلَا ُرٌَْغ ُة َرِك نلا

(nakirah yang tidak termaksud) 4.

ُفاَضُمْلا

(mudhaf)

5.

ِفاَضُمْلاِب ُهٌِب شلا

(yang menyerupai mudhaf).

Mufrad „alam dan nakirah maqshudah (nomor 1 & 2) hukumnya mabni (tetap) atas dhammah dengan tanpa tanwin. Contoh:

ُد

ٌْ َز ا

ٌَ

(Wahai Zaid)

ُل

ُج َر

اٌَ

(Wahai seorang pria).

Dan tiga munada sisanya (nomor 3-5) hukumnya menashabkan.

باب

عفملا

لو

نم

هلجأ

ا ُبوُصْنَمْلا ُمْس ِلاا َوُه َو

َكْذٌُ يِذ ل

وْحَن ,ِلْعِفْلا ِعوُل ُو ِبَبَسِل اًناٌََب ُر

َنِل ْوَل

:

َماَل

و رْمَعِل ًلا َلاْجِإ دٌْ َز

,

َو

َنُتْدَصَل

َنِفو ُرْعَم َءاَغِتْبِا

.

Maf’ul Min Ajlih (Keterangan Alasan)

Maf‟ul min ajlih adalah isim yang dibaca nashab yang disebut untuk menjelaskan sebab-sebab terjadinya suatu perbuatan. Contoh:

و رْمَعِل

ًلا َلاْجِإ

دٌْ َز َماَل

(Zaid telah berdiri untuk memuliakan „Amr)

َنِفو ُرْعَم

َءاَغِتْبِا

َنُتْدَصَل

(Aku mendekatimu karena mengharapkan kebaikanmu).

باب

لوعفملا

هعم

َنِل ْوَل َوْحَن ,ُلْعِفْلَا ُهَعَم َلِعُف ْنَم ِناٌََبِل ُرَكْذٌُ يِذ لَا ُبوُصْنَمْلَا ُمْس ِلاَا َوُه َو

:

َشٌَْجْلا َو ُرٌِمَ ْلأَا َءاَج

,

َو

َةَبَشَخْلا َو ُءاَمْلَا ى َوَتْسِا

.

,اَهِتا َوَخَأ َو َناَك ُرَبَخ امأو

ْدَمَف ;ُعِبا َو تلَا َنِلَذَك َو ,ِتاَعوُف ْرَمْلَا ًِف اَمُه ُرْكِذ َم دَمَت ْدَمَف ,اَهِتا َوَخَأ َو نِإ ُمْسا َو

َناَنُه ْتَم دَمَت

.

Maf’ul Ma’ah (Keterangan Penyertaan)

Maf‟ul ma‟ah adalah isim yang dibaca nashab yang disebut untuk menjelaskan penyertaan seseorang atau sesuatu dalam suatu perbuatan. Contoh:

َشٌَْجْلا َو

ُرٌِمَ ْلأَا َءاَج

(Seorang pemimpin telah datang bersama tentaranya)

(27)

Adapun pembahasan tentang khabar kana dan sesaudaranya serta isim inna dan sesaudaranya sudah dijelaskan pada bab al-Marfu‟at (Isim-isim yang Dirafa‟kan). Begitu juga dengan pembahasan tawabi‟ atau tabi‟ (seperti na‟at, „athaf, taukid dan badal), telah dijelaskan di sana.

باب

تاضوفخم

ءامسلأا

عا َوْنَأ ُةَث َلاَث ُتاَضوُفْخَمْلَا

:

عِباَت َو ,ِةَفاَضِ ْلإاِب ضوُفْخَم َو ,ِف ْرَحْلاِب ضوُفْخَم

ِضوُفْخَمْلِل

.

,ىَلِإ َو , ْنِمِب ُّصَتْخٌَ اَم َوُهَف ِف ْرَحْلاِب ُضوُفْخَمْلَا ا مَؤَف

, ْنَع َو

ًَِه َو ِمَسَمْلَا ِفوُرُحِب َو ,ِم لالا َو ,ِفاَكْلا َو ,ِءاَبْلا َو , بُر َو ,ًِف َو ,ىَلَع َو

:

ُوا َوْلَا

ُذْنُم َو ,ْذُمِب َو , ب ُر ِوا َوِب َو ,ُءا تلا َو ُءاَبْلا َو

.

ُوْحَنَف ,ِةَفاَضِ ْلإاِب ُضَفْخٌُ اَم ا مَأ َو

َنِل ْوَل

:

دٌْ َز ُم َلاُغ

.

ىَلَع َوُه َو

ِنٌَْمْسِل

:

ْنِمِب ُر دَمٌُ اَم َو , ِم لالاِب ُر دَمٌُ اَم

.

يِذ لَاَف

ُوْحَن ِم لالاِب ُر دَمٌُ

:

دٌْ َز ُم َلاُغ

.

ُوْحَن , ْنِمِب ُر دَمٌُ يِذ لَا َو

:

ّ زَخ ُب ْوَث

,

َو

ُباَب

جاَس

,

َو

دٌِدَح ُمَتاَخ

.

Isim-isim yang Dijarkan

Isim-isim yang dikhafadh/jarkan ada 3 bagian: dijarkan dengan huruf, dijarkan dengan idhafah, dan dijarkan karena mengikuti yang sebelumnya.

Yang dijarkan dengan huruf jar, yaitu dengan huruf-huruf jar, huruf qasam,

ْذُم

dan

ُذْنُم

.

Adapun yang dijarkan dengan idhafah contohnya:

دٌْ َز ُم َلاُغ

(pembantu Zaid). Dan yang dijarkan dengan idhafah ini ada 2: yang dikira-kirakan dengan lam (taqdir lam) dan yang dikira-kirakan dengan min (taqdir min). Yang ditaqdir dengan lam (bermakna milik) contohnya:

دٌْ َز

ُم َلاُغ

(pembantunya Zaid). Yang ditaqdirkan dengan min (bermakna asal kejadian), contohnya:

ّ زَخ

ُب ْوَث

(Baju -terbuat dari- sutera),

جاَس

ُباَب

(pintu kayu jati),

دٌِدَح

ُمَتاَخ

(cincin besi).

Sebetulnya ingin saya buatkan bagan atau daftar dari terjemahan ini. Hanya saja waktu dan kesempatan yang belum memenuhi.

Insya Allah di waktu yang tepat, mulai beraksi. Dan akhirnya, Alhamdulillah selesai.

Mohon untuk dikoreksi kembali. 31 Agustus 2014 Masehi.

Sya‟roni As-Samfuriy. Margasari.

(28)

اب ملعا اللهو

باوصلا

Referensi

Dokumen terkait

Tone dkk., (2008), menyatakan bahwa Tanaman mahkota dewa merupakan tumbuhan tradisional yang digunakan sebagai tumbuhan obat yang manfaatnya terletak hampir di seluruh bagian

nelayan. Wilayah perairan adalah daya tarik utama Raja Ampat, mengingat perairan Raja Ampat adalah salah satu dari 10 perairan terbaik di seluruh dunia. Hal ini

Jenis data yang diperlukan dalam menyusun model pengembangan tanaman hortikultura berbasis agroekologi pada lahan berlereng berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh

Hadzfunnuun (membuang huruf nun), menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il yang lima yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.. Fathah عضاوم ةثلاث في ضفخلل ةملاع

Penerapan dari Persamaan Diferensial Bessel dalam penyelesaian Persamaan Diferensial Linear homogen orde kedua dengan koefisien variabel dapat ditemukan ke pada getaran yaitu

Dalam kegiatan pengabdian ini metode yang efektif digunakan adalah mencatat informasi dari para peternak yang babinya menderita diare, tindakan aktif servis dengan cara

Telah diteliti efek antistres minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) yang diberikan secara oral dan aromaterapi secara inhalasi pada mencit jantan Swiss

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan, kelayakan dan nilai tambah dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong di Desa Sipare-pare