PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Kulit
Kulit merupmerupakan akan salah salah satu satu organ organ tubuh tubuh yang yang sangat sangat mudah mudah membememberikan rikan suatusuatu manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Obat adalah senyawa atau produk yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Obat adalah senyawa atau produk yang dig
digunaunakan kan untuntuk uk ekspeksplorlorasi asi atau atau menmengubgubah ah keakeadaadaan n fisifisioloologik gik ataatau u patpatoloologik gik dendengangan tujuan mendatangkan keuntungan bagi si pemakai obat untuk diagnosis, terapi, maupun tujuan mendatangkan keuntungan bagi si pemakai obat untuk diagnosis, terapi, maupun profilaksis.
profilaksis.2,42,4
Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kul
kulit it ataatau u daedaerah rah mukmukokuokutan tan yanyang g terjterjadi adi sebsebagaagai i akiakibat bat pempemberberian ian obaobat t dendengan gan caracara sistemik.
sistemik.2,42,4
idak semua obat dapat mengakibatkan reaksi alergi ini. !anya beberapa golongan idak semua obat dapat mengakibatkan reaksi alergi ini. !anya beberapa golongan obat yang "# hingga $# dari seluruh pemakainya akan mengalami erupsi obat alergi atau obat yang "# hingga $# dari seluruh pemakainya akan mengalami erupsi obat alergi atau eru
erupspsi i obobatat. . ObObatat%ob%obatatan an tertersebsebut ut yayaititu& u& obobat at ananti ti ininflaflamamasi si nonon n stesteroroid id 'O'O()()*S*S+,+, an
antitibbioiotitik& k& mimisasalnlnya ya ppenenisisililin in dadan n ddereriiatatnnyaya, , susulflfononamamidid, , dadan n oobabat%t%oobabatatann antikonulsan.
antikonulsan.2,42,4
-enurut !O, sekitar 2# dari seluruh jenis erupsi obat yang timbul tergolong -enurut !O, sekitar 2# dari seluruh jenis erupsi obat yang timbul tergolong /serius0 karena reaksi alergi obat yang timbul tersebut memerlukan perawatan di rumah /serius0 karena reaksi alergi obat yang timbul tersebut memerlukan perawatan di rumah sakit bahkan
sakit bahkan mengamengakibatkibatkan kan kematikematian. an. SindrSindrom om SteeSteen%1ohn%1ohnson 'SS1+ nson 'SS1+ dan dan *ekro*ekrolisislisis Epidermal oksis '*E+ adalah beberapa bentuk reaksi serius tersebut.
Epidermal oksis '*E+ adalah beberapa bentuk reaksi serius tersebut.2,42,4
erlu ditegakkan diagnosa yang tepat dari gangguan ini memberikan manifestasi erlu ditegakkan diagnosa yang tepat dari gangguan ini memberikan manifestasi yang serupa dengan gangguan kulit lain
yang serupa dengan gangguan kulit lain pada umumnypada umumnya. a. )dent)dentifikasi dan anamnesa yangifikasi dan anamnesa yang tepat dari penyebab timbulnya reaksi obat adalah salah satu hal penting untuk memberikan tepat dari penyebab timbulnya reaksi obat adalah salah satu hal penting untuk memberikan tatalaksana yang cepat dan tepat bagi penderita dengan tujuan membantu meningkatkan tatalaksana yang cepat dan tepat bagi penderita dengan tujuan membantu meningkatkan prognosis serta menurunkan angka morbid
prognosis serta menurunkan angka morbiditas.itas.2,42,4
DEFINISI DEFINISI
Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kul
kulit it ataatau u daedaerah rah mukmukokuokutan tan yanyang g terjterjadi adi sebsebagaagai i akiakibat bat pempemberberian ian obaobat t dendengan gan caracara sistemik.
sistemik.",2,$,4,3,,5",2,$,4,3,,5
EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI
6elum
6elum didapdidapatkan atkan angka angka kejadkejadian ian yang yang tepat tepat terhadterhadap ap kasus kasus erupsi erupsi alergi alergi obat,obat, teta
tetapi pi berberdasdasarkarkan an datdata a yanyang g berberasal asal dardari i rumrumah ah saksakit, it, stustudi di epiepidemdemioliologiogi, , uji uji kliklinisnis terapeu
terapeutik obat tik obat dan laporan dari dan laporan dari doktdokter, diperkiraker, diperkirakan kejadian alergi an kejadian alergi obat adalah 2# obat adalah 2# daridari to
totatal l pepemamakakaiaian n obobatat%o%obabatatan n ataatau u sebsebesaesar r "3"3%2%27# 7# dadari ri kekeseselulururuhahan n efefek ek samsampipingng pemakaian obat%obatan.
pemakaian obat%obatan.2,42,4
8aktor%faktor yang memperbesar risiko timbulnya erupsi obat adalah9 8aktor%faktor yang memperbesar risiko timbulnya erupsi obat adalah9
". 1enis kelamin ". 1enis kelamin
anita mempunyai risiko untuk mengalami gangguan ini jauh lebih tinggi jika anita mempunyai risiko untuk mengalami gangguan ini jauh lebih tinggi jika dib
dibandandingingkan kan dendengan gan pripria. a. alalaupaupun un demdemikiikian, an, belbelum um ada ada satsatupuupun n ahlahli i yanyangg mampu menjelaskan mekanisme ini.
mampu menjelaskan mekanisme ini.
2. Sistem imunitas 2. Sistem imunitas
Erupsi alergi obat lebih mudah terjadi pada seseorang yang mengalami penurunan Erupsi alergi obat lebih mudah terjadi pada seseorang yang mengalami penurunan sistem imun. ada penderita ():S misalnya, penggunaan obat sulfametoksa;ol sistem imun. ada penderita ():S misalnya, penggunaan obat sulfametoksa;ol justru
justru meningkatkan meningkatkan risiko risiko timbulnya timbulnya erupsi erupsi eksantematosa eksantematosa "7 "7 sampai sampai 37 37 kalikali dibandingkan dengan populasi normal.
dibandingkan dengan populasi normal.
$. <sia $. <sia
(lergi obat dapat terjadi pada semua golongan umur terutama pada anak%anak dan (lergi obat dapat terjadi pada semua golongan umur terutama pada anak%anak dan orang dewasa. ada anak%anak mungkin disebabkan karena perkembangan sistim orang dewasa. ada anak%anak mungkin disebabkan karena perkembangan sistim immunologi yang belum sempurna. Sebaliknya, pada orang dewasa disebabkan immunologi yang belum sempurna. Sebaliknya, pada orang dewasa disebabkan karena lebih seringnya orang dewasa berkontak dengan bahan antigenik. <mur karena lebih seringnya orang dewasa berkontak dengan bahan antigenik. <mur ya
yang ng lelebibih h tutua a akakan an memempmpererlalambmbat at mumuncncululnynya a ononseset t ererupupsi si obobat at tetetatapipi menimbulkan mortalitas yang lebih tinggi bila terkena reaksi yang berat.
4. :osis
emberian obat yang intermitten dengan dosis tinggi akan memudahkan timbulnya sensitisasi. etapi jika sudah melalui fase induksi, dosis yang sangat kecil sekalipun sudah dapat menimbulkan reaksi alergi. Semakin sering obat digunakan, Semakin besar pula kemungkinan timbulnya reaksi alergi pada penderita yang peka.
3. )nfeksi dan keganasan
-ortalitas tinggi lainnya juga ditemukan pada penderita erupsi obat berat yang disertai dengan keganasan. =eaktiasi dari infeksi irus laten dengan human herpes irus '!!>+% umumnya ditemukan pada mereka yang mengalami sindrom hipersensitifitas obat.
. (topik
8aktor risiko yang bersifat atopi ini masih dalam perdebatan.
PATOGENESIS
(da dua macam mekanisme yang dikenal disini. ertama adalah mekanisme imunologis dan kedua adalah mekanisme non imunologis. <mumnya erupsi obat timbul karena reaksi hipersensitiitas berdasarkan mekanisme imunologis. Obat dan metabolit obat berfungsi sebagai hapten, yang menginduksi antibodi humoral. =eaksi ini juga dapat terjadi melalui mekanisme non imunologis yang disebabkan karena toksisitas obat, oer dosis, interaksi antar obat dan perubahan dalam metabolisme.3
Mekanisme Imunologis
Secara umum terdapat 4 ipe reaksi imunologik yang dikemukakan oleh ?oomb dan @ell.Satu reaksi alergik dapat mengikuti salah satu dari ke%4 jalur ini.4,
=eaksi ini penting dan sering dijumpai.ajanan pertama kali terhadap obat tidak menimbulkan reaksi yang merugikan, tetapi pajanan selanjutnya dapat menimbulkan reaksi.(ntibodi yang terbentuk ialah antibodi )gE yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap mastosit fan basofil.4
ada pemberian obat yang sama, antigen dapat menimbulkan perubahan berupa degranulasi sel mast dan basofil dengan dilepaskannya bermacam%macam
mediator, antara lain histamin, serotonin, bradikinin, heparin dan S=S(.4
-ediator%mediatir ini mengakibatkan bermacam%macam efek antara lain urtikaria, dan yang lebih berat ialah angioedema.Aang paling berbahaya ialah terjadinya syok anafilaktik.enisilin merupakancontoh penyebab utama erupsi obat hipersensitiitas tipe cepat yang )gE%dependent.4
• ipe )) '=eaksi sitostatik+
(danya ikatan antara )g @ dan )g - dengan antigen yang melekat pada sel. (ktiasi sistem komplemen ini akan memacu sejumlah reaksi yang berakhir dengan lisis.4
• ipe ))) '=eaksi Kompleks )mun+
=eaksi ini ditandai oleh pembentukan kompleks antigen, antibodi ')g@ dan )g-+ dalam sirkulasi darah atau jaringan dan mengaktifkan komplemen.Komplemen yang diaktifkan kemudian melepaskan berbagai mediator diantaranya en;im%en;im yang dapat merusak jaringan.Kompleks imun akan beredar dalam sirkulasi dan kemudian dideposit pada sel sasaran.?ontohnya ialah penisilin, eritromisin, sulfonamid, salisilat dan isonia;id.4
• ipe )> '=eaksi (lergi Seluler ipe Bambat+
=eaksi ini melibatkan limfosit. Bimfosit yang tersensitasi mengadakan reaksi dengan antigen. =eaksi ini disebut reaksi tipe lambat karena baru timbul "2% 4C jam setelah pajanan terhadap antigen.4
". -orfologi dan :istribusi
erlu diketahui bahwa erupsi alergi obat yang timbul akan mempunyai kemiripan dengan gangguan kulit lain pada umumnya, gangguan itu diantaranya&
a. <rtikaria
Kelainan kulit terdiri atas urtika yang tampak eritem disertai edema akibat tertimbunnya serum dan disertai rasa gatal. 6ila dermis bagian dalam dan jaringan subkutan mengalami edema, maka timbul reaksi yang disebut angioedema. (ngioedema ini biasanya unilateral dan nonpruritus, dapat hilang dalam jangka waktu "%2 jam. etapi kadang dapat bertahan selama dua sampai lima hari. elepasan mediator inflamasi dari suatu aktifasi yang bersifat non imunologis juga dapat menimbulkan reaksi urtikaria. <rtikaria dan angioedema sangat berhubungan dengan )g%E sebagai suatu respon cepat terhadap penisilin maupun antibiotik lainnya. Obat lain misalnya angiotensin%conerting en;yme '(?E+ inhibitor dalam jangka waktu satu jam juga dapat menimbulkan urtikaria.4
b. Eritema
Kemerahan pada kulit akibat melebarnya pembuluh darah. arna merah akan hilang pada penekanan. <kuran eritema dapat bermacam%macam. 1ika besarnya lentikuler maka disebut eritema morbiliformis, dan bila besarnya numular disebut eritema skarlatiniformis.
c. :ermatitis medikamentosa
@ambaran klinisnya memberikan gambaran serupa dermatitis akut, yaitu efloresensi yang polimorf, membasah, berbatas tegas. Kelainan kulit menyeluruh dan simetris.
urpura ialah perdarahan di dalam kulit berupa kemerahan pada kulit yang tidak hilang bila ditekan. Erupsi purpura dapat terjadi sebagai ekspresi tunggal alergi obat.6iasanya simetris serta muncul di sekitar kaki, termasuk pergelangan kaki atau tungkai bawah.Erupsi bercak sirkumskrip berwarna merah kecoklatan dan disertai rasa gatal.4
e. Erupsi eksantematosa
Bebih dari D7# erupsi obat yang ditemukan berbentuk erupsi eksantematosa. Erupsi yang muncul dapat berbentuk morbiliformis atau makulopapuler. ada mulanya akan terjadi perubahan yang bersifat eksantematosa pada kulit tanpa didahului blister ataupun pustulasi. Erupsi bermula pada daerah leher dan menyebar ke bagian perifer tubuh secara simetris dan hampir selalu disertai pruritus. Erupsi baru muncul sekitar satu minggu setelah pemakaian obat dan dapat sembuh sendiri dalam jangka waktu 5 sampai "4 hari. emulihan ini ditandai dengan perubahan warna kullit dari merah terang ke warna coklat kemerahan, yang disertai dengan adanya deskuamasi kulit.4
f. Eritema nodosum
Kelainan kulit berupa eritema dan nodus%nodus yang nyeri disertai gejala umum berupa demam, dan malaise. empat perdileksi ialah di regio ekstensor tungkai bawah.4
g. Eritroderma
Eritroderma pada penderita alergi obat berbeda dengan eritroderma pada umumnya yang biasanya disertai eritem dan skuama. ada penderita alergi obat terlihat adanya eritema tanpa skuama, skuama justru baru akan timbul pada stadium penyembuhan.4
h. Erupsi pustuler
(da jenis erupsi, pertama erupsi akneiformis dan kedua ustulosis Eksantematosa @eneralisata (kut 'E@(+.4
• Erupsi (kneiformis dihubungkan dengan penggunaan obat seperti iodida,
bromida, (?!, glukokortikoid, isonia;id, androgen, litium dan actinomisin. Erupsi timbul pada daerah%daerah yang atipikal seperti lengan dan kaki berbentuk monomorf berbentuk akne tanpa disertai komedo.
i. enyakit ustulosis Eksantema @eneralisata (kut 'E@(+ memberikan gambaran pustul miliar non folikular yang eritematosa disertai purpura dan lesi menyerupai lesi target. Kelainan kulit timbul bila seseorang mengalami demam tinggi '$C7?+. ustul tersebut cepat menghilang dalam jangka waktu kurang dari 5 hari kemudian diikuti oleh deskuamasi kulit.4
j. Erupsi bulosa
Erupsi bulosa ini ditemukan pada& pemphigus foliaceus, fiFed drug eruption '8:E+, erythema multiforme major 'E-%major+, SS1 dan E*.
• emphigus. Obat yang dapat menyebabkannya adalah golongan penisilin
dan golongan thiol. :rug%induced bullous pemphigoid dapat terlihat dalam beberapa bentuk. :imulai dari urtikaria hingga terbentuk bulla yang luas dengan melibatkan kaitas mukosa mulut, dapat juga berupa beberapa bulla dalam ukuran sedang atau berupa plak dan nodul yang disertai skar dan bulla.
• 8iFed :rug Eruption '8:E+. Besi baru akan timbul satu minggu sampai dua
minggu setelah paparan pertama kali dan akan diikuti timbul lesi berikutnya dalam jangka waktu 24 jam. 8:E ini akan terlihat sebagai makula yang soliter, eritematosa dan berwarna merah terang dan dapat berakhir menjadi suatu plak edematosa. Besi biasanya akan muncul di daerah bibir, wajah, tangan, kaki dan genitalia. (pabila penderita memakan obat yang sama, maka 8:E akan muncul kembali ditempat yang sama.
• Eritema multiformis merupakan erupsi mendadak dan rekuren pada kulit
danGatau selaput lendir dengan tanda khas berupa lesi iris 'target lesion+.
• Sindrom Steens%1ohnson 'ektodermosis erosia pluriorifisialis, sindrom
mayor, eritema bulosa maligna+ adalah sindrom kelainan kulit berupa eritema, esikelGbula, dapat disertai purpura yang mengenai kulit, selaput lendir orifisium, dan mata dengan keadaan umum berariasi dari baik sampai buruk.
• *ekrolisis Epidermal oksik '*E+ adalah penyakit kulit akut dan berat
dengan gejala khas berupa epidermolisis yang menyeluruh, disertai kelainan pada selaput lendir di orifisium genitalia eksterna dan mata. Besi kulit dimulai dengan makula dan papul eritematosa kecil 'morbiliformis+ disertai bula lunak 'flaccid+ yang dengan cepat meluas dan bergabung. ada *E
yang penting ialah terjadinya epidermolisis, yaitu epidermis terlepas dari dasarnya dengan gambaran klinisnya menyerupai luka bakar.C
2. erjalanan enyakit
enggolongan alergi obat dapat didasarkan pada selang waktu timbulnya gejala% gejala alergik sesudah pemberian obat sebagai berikut9C
• =eaksi alergik yang segera 'immediate+, terjadi dalam beberapa menit dan ditandai
dengan urtikaria, hipotensi dan shok. 6ila reaksi itu membahayakan jiwa maka disebut syok anafilaksis.
• =eaksi yang cepat 'accelerated+ timbul dari " sampai 52 jam sesudah pernberian
obat dan kebanyakan bermanifestasi sebagai urtikaria. Kadang%kadang berupa rash morbilliform atau edema laring.
• =eaksi yang lambat 'late+ timbul lebih dari $ hari. :iperkirakan reaksi jenis cepat
dan lambat ini ditimbulkan oleh antibodi )g@, tetapi beberapa reaksi hemolitik dan eFanthem dihubungkan dengan antibodi )g-.
emeriksaan penunjang yang dapat dilaksanakan untuk memastikan penyebab erupsi obat alergi adalah93
". emeriksaan in io
o <ji tempel 'patch test+
o <ji tusuk 'prickGscratch test+
o <ji prookasi 'eFposure test+
2. emeriksaan in itro
a. Aang diperantarai antibodi9
o !emaglutinasi pasif
o =adio immunoassay
o :egranulasi basofil
o es fiksasi komplemen
b. Aang diperantarai sel9
o es transformasi limfosit
o Beucocyte migration inhibition test
emilihan pemeriksaan penunjang didasarkan atas mekanisme imunologis yang mendasari erupsi obat.3
DIAGNOSIS
:asar diagnosis erupsi obat alergi adalah94,
". (namnesis yang teliti mengenai9
b. Kelainan kulit yang timbul akut atau dapat juga beberapa hari sesudah masuknya obat
c. =asa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebris.
2. Kelainan kulit yang ditemukan9
a. :istribusi 9 menyeluruh dan simetris
b. 6entuk kelainan yang timbul
PENATALAKSANAAN
". enatalaksanaan <mum
I -elindungi kulit. emberian obat yang diduga menjadi penyebab erupsi kulit harus dihentikan segera.",2,$,4,3,,5,
I -enjaga kondisi pasien dengan selalu melakukan pengawasan untuk mendeteksi kemungkinan timbulnya erupsi yang lebih parah atau relaps setelah berada pada fase pemulihan.
I -enjaga kondisi fisik pasien termasuk asupan nutrisi dan cairan tubuhnya. 6erikan cairan ia infus bila perlu. engaturan keseimbangan cairanGelektrolit dan nutrisi penting karena pasien sukar atau tidak dapat menelan akibat lesi di mulut dan tenggorok serta kesadaran dapat menurun. <ntuk itu dapat diberikan infus, misalnya berupa glukosa 3# dan larutan :arrow.
I ransfusi darah bila terapi tidak memberi perbaikan dalam 2%$ hari& khususnya pada kasus yang disertai purpura yang luas. ada kasus dengan purpura yang luas dapat pula ditambahkan itamin ? 377 mg atau "777 mg intraena sehari dan hemostatik.
2. enatalaksanaan Khusus
a. Kortikosteroid.
emberian kortikosteroid sangat penting pada alergi obat sistemik. Obat kortikosteroid yang sering digunakan adalah prednison. ada kelainan urtikaria, eritema, dermatitis medikamentosa, purpura, eritema nodosum, eksantema fikstum, dan E@( karena erupsi obat alergi. :osis standar untuk orang dewasa adalah $ F "7 mg sampai 4 F "7 mg sehari.4
engobatan eryhema multiforme major, SS1 dan E* pertama kali adalah menghentikan obat yang diduga penyebab dan pemberian terapi yang bersifat suportif seperti perawatan luka dan perawatan gi;i penderita. enggunaan glukortikoid untuk pengobatan SS1 dan E* masih kontroersial. ertama kali dilakukan pemberian intraenous immunoglobulin ')>)@+ terbukti dapat menurunkan progresifitas penyakit ini dalam jangka waktu 4C jam. <ntuk selanjutnya )>)@ diberikan sebanyak 7.2%7.53 gGkg selama 4 hari pertama.
b. (ntihistamin.
(ntihistamin yang bersifat sedatif dapat juga diberikan, jika terdapat rasa gatal. Kecuali pada urtikaria, efeknya kurang jika dibandingkan dengan kortikosteroid.4
2. opikal
engobatan topikal tergantung pada keadaan kelainan kulit, apakah kering atau basah. 1ika dalam keadaan kering dapat diberikan bedak salisilat 2# ditambah dengan obat antipruritus seperti mentol J%"# untuk mengurangi rasa gatal. 1ika dalam keadaan basah perlu digunakan kompres, misalnya larutan asam salisilat "#.4
ada bentuk purpura dan eritema nodosum tidak diperlukan pengobatan topikal. ada eksantema fikstum, jika kelainan membasah dapat diberikan krim kortikosteroid, misalnya hidrokortison "# sampai 2 J#.4
ada eritroderma dengan kelainan berupa eritema yang menyeluruh dan mengalami skuamasi dapat diberikan salep lanolin "7# yang dioleskan sebagian%sebagian. 4
PROGNOSIS
ada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan. (kan tetapi pada beberapa bentuk, misalnya eritroderma dan kelainan berupa sindrom Byell dan sindrom Steen 1ohnson, prognosis sangat tergantung pada luas kulit yang terkena. rognosis buruk bila kelainan meliputi 37% 57# permukaan kulit.4,
B(O=(* K(S<S
6(@)(* )B-< KESE!((* K<B) :(* KEB(-)* =S< dr. )=*@(:) -E:(*
:OKE= 9 :r.
!.ulilham Sp.KK ?O(SS9 =icky )ndra
S(<S E*A(K) K<B) :(* KEB(-)* (*@@(B 9 "7 -aret 27"2
*(-( 9 Bamhot Sirait
<-<= 9 " ahun 1E*)S KEB(-)* 9 laki%laki
6(*@S(GS<K< 9 )ndonesia G 6atak
(@(-( 9 rotestan
EKE=1((* 9 elajar KE@E-(=(* 9 6ersepeda (B(-( 9 1ln. 6uku no.4$
KEB<!(* <(-( 9 Kulit mengelupas disertai rasa gatal di seluruh tubuh yang di alami sejak kurang lebih " bulan yang lalu.
KEB<!(* (-6(!(* 9 *yeri, :emam =)(A( E=1(B(*(* E*A(K) 9
(walnya berupa bercak kemerahan dan bengkak di bibir disertai rasa gatal, bercak kemerahan tersebut lama kelamaan menyebar di kedua telapak tangan, paha dan kaki.dan lama kelamaan kulit menjadi mengelupas. os mengatakan waktu dirumah pernah membeli obat sakit kepala di apotik yaitu bodreF dan amoFicilin untuk mengobati sakit kepalanya.Setelah meminum obat%obat itu lah bercak%bercak merah tersebut timbul.Sehingga os memutuskan untuk berobat ke poli klinik kesehatan kulit dan kelamin =S<-.hasilnya ada sedikit perubahan, karena habis obat
maka os memutuskan untuk datang berobat kembali ke poli klinik kulit dan kelamin =S<-. =)(A( E*A(K) KEB<(=@( 9 idak ada keluarga yang menderita penyakit ini =)(A( E*A(K) E=:(!<B< 9 (lergi terhadap antibiotok 'amoksisilin+
=)(A( E-(K()(* O6( 9 %amoFicilin %bodreF %metil prednisolon 4 mg $F" %aselin 47 mg %beta metason $7 mg %acid salycil $# %?- $F" BOK(B)S(S) 9 @eneralisata =<(-• -akula • Eritema • Skuama • Erosi • Ekskoriasi E-E=)KS((* B(6O=(O=)<-9 % =ES<-E (namnesa 9
!al ini telah di alami os sejak kurang lebih "bulan yang lalu. (walnya berupa bercak kemerahan disertai rasa gatal, bercak kemerahan tersebut lama kelamaan menyebar
di kedua telapak tangan, paha dan kaki,dan lama kelamaan kulit mengelupas. os mengatakan waktu dirumah pernah membeli obat sakit kepala di apotik yaitu bodreF dan amoFicilin untuk mengobati sakit kepalanya.setelah meminum obat%obat itu lah bercak%bercak tersebut timbul.Sehingga os memutuskan untuk berobat ke poliklinik kesehatan kulit dan kelamin =S<-. hasilnya ada sedikit perubahan, karena habis obat maka os memutuskan untuk datang berobat kembali ke poli klinik
Bokalisasi 9 @eneralisata =uam 9%-akula %Eritema %Skuama %Erosi %Ekskoriasi :)(@*OS( 6(*:)*@ :rug eruption
:ermatitis Eksfoliatia @eneralisata soriasis
:)(@*OS( SE-E*(=( 9 :rug Eruption E-E=)KS((* (*1<=(* 9 %
E*((B(KS(*((* 9
<mum 9
• memberitahukan kepada pasien tentang penyakitnya yang alergi terhadap obat • menghindari obat%obat penyebab yang menimbulkan alergi
Khusus 9
opikal 9 inerson cream " mg tube 'sue+ Sistemik 9 interhistin 37 mg tab $F"
>itamin c 377 mg tab $F"
=O@*OS( 9 6aik
:iagnosa :rug Eruption pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. :i mana pada anamnesa dijumpai bercak kemerahan disertai rasa gatal pada bibir.ada pemeriksaan fisik di jumpai edema, makula eritem. !al ini sesuai dengan kepustakaan yang menjelaskan bahwa drug eruption karena ada riwayat pemakaian obat disertai dengan rasa gatal yang mengenai bibir.
ada pasien ini dijumpai =egio @eneralisata, :iagnosa banding pada pasien ini adalah drug eruption, dermatitis eksfoliatia generalisata, psoriasis. :imana diagnosa sementara dari pasien adalah drug eruption.
enatalaksanaan pada pasien ini ini secara umum adalah memberitahukan kepada pasien tentang penyakitnya yang alergi terhadap obat dan menghindari obat%obat penyebab yang
menimbulkan alergi. Secara khusus, penatalaksanaan pada pasien ini yaitu secara topikal dengan inerson cream " mg tube .Secara sistemik diberikan interhistin 37 mg tab $F" dan -ethyl prednisolon 47 mg tab $F" '3 hari +.
DAFTAR PUSTAKA
1. Borrie peter.Roxburgh’s Common Sin !ise"ses.thirteenth e#ition.$on#on % &he 'ng(ish $"ngu"ge Boo So)iet* "n# +.,.$e-is Co.$t#
2. Bro-n R./Burns &.2005.Re"si b"t "#" ,u(it.$e)ture otes n !erm"to(ogi.'#isi e 8.""rt"% enerbit 'r("ngg".+"("m"n % 201204
3. / beth "n# o "#"m.!erm"to(ogi r"tis.+,R&'S.
4. +"m"h .2000.'rupsi b"t (ergi.(mu en*"it ,u(it #"n ,e("min.'#isi e 6.""rt" % :"u(t"s ,e#oter"n ;ni<ersit"s n#onesi".+"("m"n %154156.
5. "ns=oer ri>#.2000.,"pit" Se(et" ,e#oter"n e#isi etig" =i(i# e#u".""rt" % :"u(t"s ,e#oter"n ;ni<ersit"s n#onesi".
6. utr" m"m Bu#i.2008.'R;S B& $'R/,.e#"n % ;su erespir"tor*.
7. S emm*#.2005.en*"it ,u(it ?"ng ;mum !i n#onesi".""rt" % & e#i)"( u(time#i" n#onesi".