Pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,01%.
7,24 juta orang Indonesia adalah pengangguran.
SMGR jual 200.000 ton semen di Kalsel.
BI proyeksikan ekonomi melambat hingga awal 2015.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
P
asar bergerak mixed pada perdagangan kemarin. Masih belum jelasnya informasi mengenai kenaikan bahan bakar minyak membuat investor menjadi wait and see. IHSG ditutup pada posisi 5066.83 turun 4,1 poin atau sebesar 0,08%. Volume perdagangan pun tercatat hanya sebesar 5,6 miliar dan nilai transaksi hanya sebesar Rp 4,6 triliun.Rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sentimen negatif kemarin. Pada kuartal III-2014, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Ini merupakan yang terendah sejak 2009. Pencapaian ini melambat dibandingkan
kuartal sebelumnya. Pada kuartal II-2014, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,12%. Selain itu BPS juga merilis jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. Kenaikan angka pengangguran terbuka lebih diakibatkan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tidak terjadinya kenaikan penyerapan tenaga kerja di sektor jasa dan pertanian.
Sementara dari luar mengalami rebound setelah sebelumnya terkoreksi. Standard & Poor's 500 Index naik 0,6% menyentuh all-time high 2.023,57 pada penutupan di New York. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menyentuh rekor 17.484,53. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain kenaikan harga minyak mentah dunia sebesar 1,9% setelah data menunjukkan pasokan minyak di AS tak sebanyak yang diperkirakan. AS juga kemarin memenangkan kursi senat untuk Republik, dan mereka segera mengurus agenda legislatif.
Untuk perdagangan hari ini IHSG masih akan bergerak mixed. Potensi untuk rebound secara teknikal cukup terbuka mengingat IHSG masih bertahan diatas support MA 100 di 5060. Akan tetapi hasil rilis data-data ekonomi kemarin yang tidak positif akan berpotensi membuat investor asing melakukan penjualan kembali. IHSG akan bergerak pada rentang support 5000 dan resisten di 5100.
IHSG 5000 - 5100 Index Last Chg % DJIA 17484.53 100.69 0.58 S&P 500 2023.57 11.47 0.57 FTSE 100 6539.14 85.17 1.32 CAC 40 4208.42 78.23 1.89 DAX 9315.48 149.01 1.63 NIKKEI 225 17009.71 125.24 0.74 HANGSENG 23695.62 (150.04) (0.63) STI 3287.66 6.09 0.19 SHENZHEN 1353.12 (0.70) (0.05) SHANGHAI 2419.25 (11.43) (0.47) Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 78.98 1.68 2.17 CPO (RM/M.T) 2252.00 (56.00) (2.43) Gold (USD/T.oz) 1143.60 (23.60) (2.02) Nikel (USD/M.T 15215.00 (460.00) (2.93) Timah (USD/M.T) 19600.00 (225.00) (1.13) Coal (USD/M.T) 62.95 (0.05) (0.08) Exchange Rates Chg % IDR/USD 12163.00 73.00 0.60 USD/EUR 1.248 (0.01) (0.66) JPY/USD 114.60 1.04 0.92 IDR/SGD 9391.99 10.30 0.11 IDR/AUD 10407.09 (162.53) (1.54) TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 44.92 2732 (0.05) (0.11) Top Gainers IDR % Chg
MSKY 1,600 21.67 285 SSTM 98 16.67 14 MGNA‐W 44 15.79 6
NELY 159 9.66 14 DPNS 424 8.72 34
Top Losers IDR % Chg
BWPT 460 (14.81) (80)
GTBO 575 (12.88) (85)
TKIM‐W 221 (11.60) (29)
AMAG‐W 50 (10.71) (6)
ARTA 220 (8.33) (20) Top Value IDR % (miliar)
BMRI 10,050 (4.51) 633.903 BBRI 10,350 (3.94) 572.557 ASII 7,000 (2.44) 359.420 SMGR 15,125 (5.17) 277.409 BBNI 5,500 (4.76) 269.140
Top Volume IDR % (juta)
CPRO 106 (2.75) 328.895 BWPT 460 (14.81) 223.434 BKSL 103 (6.36) 133.797 PNLF 275 (4.18) 110.767 META 200 (0.50) 105.568 IHSG 5,066.83 Change (4.11) Change (%) (0.08) Change (%/ytd) 17.38
Total Value (IDR triliun) 4.602
Total Volume (miliar saham) 5.687
Net Foreign Buy (IDR miliar) (377.000)
News Update
2
Pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,01%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III sebesar 5,01%. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan triwulan II yang sebesar 5,12%. Kepala BPS Suryamin mengatakan nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan III 2014 tercatat sebesar Rp 745,6 triliun berdasar Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Bila dibanding periode yang sama tahun 2013 lalu, PDB Indonesia tercatat Rp 710,0 triliun berdasarkan ADHK. ""Dari triwulan I sampai triwulan III 2014 pertumbuhan Indonesia dibanding periode yang sama tahun lalu tumbuh 5,11%,"" ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (5/11). Data BPS ini klop dengan prediksi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Sebelumnya, dia memprediksikan ekonomi Indonesia triwulan III hanya akan tumbuh 5%.Pertumbuhan yang lebih rendah ini karena beberapa hal. Ekspor Indonesia yang masih lesu karena harga komoditi yang turun. Investasi pun turun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga golongan impor yaitu impor bahan baku/penolong, barang modal dan konsumsi mengalami penurunan. Apabila pada Januari-September 2013 impor bahan baku/ penolong mencapai US$ 106,82 miliar, maka pada periode yang sama tahun ini hanya US$ 102,8 miliar. Impor barang modal hanya US$ 22,11 miliar atau turun 6,87% dibanding tahun lalu yang mencapai US$ 23,74 miliar. Tidak heran apabila kemudian impor besi dan baja beserta mesin dan peralatan mekanik pertumbuhannya minus hingga 18,45% dan 2,67%. Impor barang konsumsi yang tadinya US$ 9,79 miliar pada Januari-September tahun lalu, untuk tahun ini susut menjadi US$ 9,47 miliar. (Kontan Online)"
7,24 juta orang Indonesia adalah pengangguran. Pemerintah tampaknya gagal mengatasi pengangguran karena jumlahnya akan meningkat tahun ini. Sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01%. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. Meski terjadi peningkatan pengangguran tahun ini, pemerintah sepertinya dapat berbangga hati karena dibanding Agustus tahun lalu, tingkat pengangguran berkurang 0,17% dari 7,41 juta orang menjadi 7,24 juta orang. Ini berarti sebanyak 6,17% orang yang menganggur turun menjadi 5,94%. Berkurangnya pengangguran dibanding tahun lalu ini dikarenakan jumlah penyerapan tenaga kerja di beberapa sektor selama setahun terakhir naik. Beberapa sektor itu terjadi pada sektor konstruksi yang menyerap tenaga kerja sebanyak 930 ribu orang, kemudian sektor perdagangan sebesar 730 ribu orang dan sektor industri 300 ribu orang. Namun, menurut data BPS, sektor pertanian dan jasa tidak mengalami kenaikan dalam penyerapan tenaga kerja. Penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang bekerja pada sektor pertanian mencapai 38,97 juta orang. Jumlah itu turun dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 39,22 juta orang. Kepala BPS Suryamin mengatakan ketenagakerjaan di sektor pertanian perlu diwaspadai. (Kontan Online)
Ini penyebab ekonomi melambat di kuartal III. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2014 sebesar 5,01%. Pertumbuhan ini melambat dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencatat 5,12%. BPS menjelaskan pertumbuhan lima komponen pengeluaran PDB. Pertama, pengeluaran konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga secara periode ke periode (triwulan III 2014 terhadap triwulan II 2014) tumbuh 2,78%. Sedangkan secara year on year alias tahun ke tahun (triwulan III 2014 terhadap triwulan III 2013) tumbuh 5,44%. Masih tingginya laju konsumsi rumah tangga meskipun ada sedikit penurunan, menurut Suryamin, sebagai akibat adanya puasa dan lebaran. Kedua, konsumsi pemerintah. Bila dibanding triwulan III dengan triwulan II tumbuh cukup tinggi yaitu 11,12%. Hal ini karena pola penyerapan belanja pemeritah yang lebih meningkat pada triwulan III baik dari belanja barang ataupun pegawai. Bila dilihat secara year on year, pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 4,37%. Hal ini sebagai akibat realisasi belanja barang dan bantuan sosial yang dilakukan pada triwulan III 2014 meningkat. Secara akumulasi, dari triwulan I 2014 hingga triwulan III 2014 pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 2,36%. Ketiga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi. Pertumbuhan investasi pada triwulan III 2014 bila dibanding triwulan sebelumnya berhasil tumbuh 1,66%. Sementara itu, bila dilihat terhadap triwulan III 2013, pertumbuhan investasi triwulan III 2014 tumbuh 4,02%. Keempat, ekspor barang dan jasa. Menurut Suryamin, ekspor dan impor terus terjadi penurunan. Untuk tahun ini saja, sudah lima bulan perdagangan Indonesia mengalami defisit. Kelima, impor barang dan jasa. Pertumbuhan ekspor barang dan jasa dikurangi impor barang dan jasa pada triwulan III 2014 tercatat tumbuh minus 3,63% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari triwulan I 2014 hingga triwulan III 2014, pertumbuhan pada sektor ini minus 3,21% bila dibanding triwulan I hingga triwulan III 2013. (Kontan Online)
SMGR jual 200.000 ton semen di Kalsel. Kalimantan Selatan menjadi salah satu pasar potensial bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Hal ini bisa dilihat dari hasil penjualan yang diperoleh dari wilayah tersebut. Kepala Departemen Penjualan SMGR Bambang Joko dalam keterangan tertulisnya bilang, penjualan SMGR di Kalimantan Selatan hingga September lalu mencapai 200.146 ribu. Bukan tanpa alasan Kalimatan Selatan menjadi pasar potensial bagi SMGR. Sebab, dari tiga pulau besar selain Pulau Jawa, Pulau Kalimantan merupakan provinsi konsumsi semen tertinggi ketiga mencapai 3,19 juta ton setelah Sumatra sebesar 8.95 juta ton dan Sulawesi yang mencapai 3.20 juta ton. Bambang menambahkan, konsumsi semen di Kalimantan akan terus meningkat kedepannya. Pasalnya, saat ini ada perubahan tren masyarakat disana yang lebih memilih bahan baku semen untuk membangun rumah ketimbang menggunakan bahan baku kayu. Potensi ini juga telah direspons SMGR dengan adanya pabrik packing plant SMGR di Banjarmasin dengan kapasitas produksi 600.000 ton semen per tahun. (Kontan Online)
BI proyeksikan ekonomi melambat hingga awal 2015. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan belum banyak berubah pada kuartal selanjutnya. Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5,1%-5,2% pada kuartal IV/2014, atau naik sedikit dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2014 sebesar 5,01. "Kuartal IV akan flat atau meningkat sedikit," kata Mirza. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat, kecuali Amerika Serikat (AS). Selain itu, negara-negara di Eropa juga tengah mengalami deflasi. Beitu pun dengan Jepang yang harus menambah stimulus, karena merasa ekonominya belum meningkat. Mirza menambahkan, perlambatan ekonomi juga terjadi karena penurunan harga komoditas, misalnya harga minyak sempat di bawah US$ 80 per barel. Sektor komoditas lainnya yang menurun adalah batubara dan kelapa sawit. Mirza juga memproyeksikan bahwa perlambatan ekonomi masih akan terjadi pada kuartal I tahun 2015, karena masih merupakan masa transisi perlambatan ekonomi usai kuartal IV/2014. (Kontan Online)Stock Picks
3LPPF 14000 - 15000 Spec Buy
LPPF kemarin terkoreksi 1,19% ke posisi 14.550. Dalam 2 bulan terakhir LPPF mengalami trend bearish sejak
mencapai level tertinggi di 17050. Akan tetapi posisi penutupan LPPF kemarin membantuk candle doji star.
Selain itu LPPF juga berada di support fibonacci retreacement 61,8% yaitu 14450. Support tersebut cukup
kuat, hal ini terlihat pada bulan lalu saat menyentuh support tersebut, LPPF mengalami teknikal rebound.
Selain itu indikator oscilator seperti Stochastic juga berada tepat diatas batas oversold.
LPPF membukukan laba bersih sebesar Rp1,06 triliun atau Rp364 per saham pada Kuartal III tahun 2014.
Laba bersih Kuartal III tahun 2014 menunjukan kenaikan 17,89% bila dibandingkan dengan laba bersih pada
Kuartal III tahun 2013 sebesar Rp899,50 miliar atau Rp308 persaham.
Secara fundamental, kinerja LPPF diakhir tahun 2014 akan membaik. Hal ini dikarenakan adanya momentum
hari raya natal dan tahun baru. Secara historis akan terjadi kenaikan penjualan di akhir tahun, meskipun
kenaikan tersebut tidak sebesar momentum lebaran. Saat ini LPPF diperdagangkan dengan PE 32,76x lebih
rendah dari PE Industri di posisi 36,92x.
Stock Picks
4
BBCA 12750 - 13500 Trading Buy
BBCA pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan tipis 75 poin ke posisi 13.100. Kenaikan tersebut
membuat BBCA telah menguat dalam 2 hari terakhir. Hal ini menjaga dalam jangka pendek BBCA masih
bulish. Selain itu pergerakan BBCA juga masih berada diatas MA 20 hari. Dengan momentum yang tepat,
BBCA berpotensi melanjutkan penguatannya hingga ke level 13.600. Indikator MACD masih menunjukkan
pelemahan. RSI sendiri masih belum berada di area overbought. Sedangkan stochastic masih berada di area
netral sehingga ruang penguatan masih dimungkinkan.
BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp12,20 triliun atau Rp495 per saham pada Kuartal III tahun 2014.
Laba bersih Kuartal III tahun 2014 menunjukan pertumbuhan kinerja sebesar 32,90% bila dibandingkan
dengan laba bersih pada Kuartal III tahun 2013 sebesar Rp9,18 triliun atau Rp421 persaham. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga dan Syariah perseroan dari Rp24,63 triliun pada Kuartal
III tahun 2013 menjadi Rp32,18 triliun pada Kuartal III tahun 2014, dan Pendapatan Provisi dan Komisi
meningkat dari Rp5,38 triliun menjadi Rp6,53 triliun. Beban Bunga perseroan mengalami kenaikan dari
Rp5,53 triliun menjadi Rp8,62 triliun, dan Beban Operasional mengalami kenaikan dari Rp12,13 triliun
menjadi Rp14,79 triliun.
5
Stock Picks
CPIN 3800 - 4100 Spec Buy
CPIN kemarin mengalami teknikal rebound setelah turun cukup dalam. CPIN menguat 55 poin atau sebesar
1,41% ke posisi 3950. Adapun volume perdagangan kemarin berada di rata-rata harian. CPIN rebound pada
area support fibonacci retreacement di 38,2%. Meskipun indiaktor MACD belum memberikan sinyal positif,
CPIN masih berpotensi melanjutkan rebounnya karena RSI dan Stochastic telah berada di area netral.
Secara fundamental CPIN sedang mengalami penurunan laba, akan tetapi masih lebih baik dari emiten pakan
ternak lainnya. Kinerja CPIN turun 22,5 persen, JPFA turun 57,3 persen, dan MAIN turun 92,4 persen secara
tahunan (year on year/yoy). Kinerja CPIN melemah karena naiknya bahan baku yang di impor.
Kamis, 06 November 2014
Saham Pilihan :
INTP 23000 - 24600 Spec Buy
KAEF 1200 - 1320 Sell on strength
MPPA 3000 - 3200 Spec Buy
INCO 3620 - 3800 Spec Buy
ASII 6750 - 7150 Spec Buy
Stock View
6
Kamis, 06 November 2014
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
IHSG
5066.83 5085.38 5103.92 5050.15 5033.46
PERKEBUNAN AALI 23000 23,675.00 24,350.00 22,550.00 22,100.00 3,725,866.00 36.80 485.51 114.55 11.84 BWPT 540 553.33 566.67 528.33 516.67 LSIP 1915 1,948.33 1,981.67 1,898.33 1,881.67 1,279,973.00 40.33 32.78 122.48 14.61 SGRO 2080 2,095.00 2,110.00 2,070.00 2,060.00 649,627.93 10.94 29.32 141.04 17.73 SIMP 745 758.33 771.67 738.33 731.67 3,171,052.00 2.40 12.14 92.44 15.34 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 21.64 ‐571.51 0.58PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1100 1,130.00 1,160.00 1,080.00 1,060.00 9,632,947.40 33.83 45.68 269.20 6.02 BORN 64 65.67 67.33 62.67 61.33 BRAU 93 94.33 95.67 92.33 91.67 BUMI 130 132.33 134.67 127.33 124.67 9,572,406.53 4.50 191.78 ‐751.57 0.17 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 ‐0.52 ‐77.95 ‐23.93 HRUM 1415 1,443.33 1,471.67 1,398.33 1,381.67 1,460,386.97 ‐32.82 45.54 81.61 7.77 ITMG 19875 20,091.67 20,308.33 19,691.67 19,508.33 5,742,974.57 5.02 968.54 ‐299.21 5.13 PTBA 12675 12,800.00 12,925.00 12,550.00 12,425.00 3,093,648.00 11.39 232.76 8.74 13.61 PTRO 1030 1,043.33 1,056.67 1,023.33 1,016.67 929,699.70 5.15 23.76 ‐67.39 10.84
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 135 136.33 137.67 134.33 133.67 999,850.63 1,185.87 4.39 5,114.26 7.68 ELSA 500 507.00 514.00 496.00 492.00 918,296.00 ‐12.25 7.42 56.06 16.84 ENRG 108 111.33 114.67 105.33 102.67 2,210,590.04 27.13 4.86 2,610.69 5.55 ESSA 3180 3,201.67 3,223.33 3,136.67 3,093.33 126,590.83 22.89 42.71 28.12 18.61 MEDC 3800 3,833.33 3,866.67 3,768.33 3,736.67 2,303,371.50 7.08 122.83 131.12 7.73
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 935 941.67 948.33 931.67 928.33 INCO 3700 3,738.33 3,776.67 3,653.33 3,606.67 2,430,306.44 ‐3.23 20.62 ‐33.11 44.87 TINS 1195 1,215.00 1,235.00 1,180.00 1,165.00 SEMEN INTP 23750 23,900.00 24,050.00 23,525.00 23,300.00 4,499,774.00 6.65 289.47 ‐7.03 20.51 SMCB 2270 2,300.00 2,330.00 2,250.00 2,230.00 2,356,126.00 9.11 42.23 75.57 13.44 SMGR 15600 15,758.33 15,916.67 15,458.33 15,316.67 6,177,992.74 11.44 219.66 5.39 17.75
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 87 89.67 92.33 84.67 82.33 333,609.60 28.88 2.97 59.01 7.32 JPRS 240 240.00 240.00 240.00 240.00 158,603.63 98.78 6.50 ‐0.37 9.23 KRAS 466 470.00 474.00 464.00 462.00 5,240,035.36 ‐12.47 ‐33.57 ‐698.77 ‐3.47 PAKAN TERNAK CPIN 3950 3,986.67 4,023.33 3,881.67 3,813.33 6,719,521.00 19.02 40.34 ‐7.84 24.48 JPFA 1165 1,176.67 1,188.33 1,151.67 1,138.33 5,674,518.00 14.33 4.97 ‐72.07 58.65
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6950 7,000.00 7,050.00 6,850.00 6,750.00 49,821,000.00 6.73 116.76 9.68 14.88 GJTL 1300 1,340.00 1,380.00 1,265.00 1,230.00 3,199,668.00 5.32 96.23 ‐2.66 3.38
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 10850 10,958.33 11,066.67 10,783.33 10,716.67 7,355,089.00 21.44 0.12 6.96 24.94 INDF 6625 6,766.67 6,908.33 6,541.67 6,458.33 16,365,578.00 27.30 156.42 90.13 10.59 MYOR 25925 26,383.33 26,841.67 25,583.33 25,241.67 3,498,158.85 30.25 133.69 ‐45.72 48.48 ROTI 1215 1,228.33 1,241.67 1,203.33 1,191.67 464,595.48 27.03 12.10 9.45 25.10 GGRM 61700 62,166.66 62,633.33 60,766.66 59,833.33 15,670,252.00 23.99 736.58 35.34 20.94 INAF 201 213.00 225.00 185.00 169.00 155,073.95 25.62 ‐12.39 250.04 ‐4.06 KAEF 1265 1,286.67 1,308.33 1,241.67 1,218.33 867,027.74 8.45 4.21 ‐4.38 75.16 KLBF 1680 1,696.67 1,713.33 1,666.67 1,653.33 4,066,502.64 16.52 10.52 11.04 39.93
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 335 351.67 368.33 321.67 308.33 1,165,134.03 1.99 14.43 20.67 5.80 ASRI 455 459.33 463.67 451.33 447.67 871,134.65 ‐3.40 15.77 ‐23.45 7.21 BKSL 87 89.00 91.00 86.00 85.00 BSDE 1575 1,595.00 1,615.00 1,560.00 1,545.00 1,254,119.10 ‐39.62 27.93 ‐60.73 14.10 COWL 565 573.33 581.67 558.33 551.67 64,709.78 ‐6.38 1.59 ‐30.99 88.60 CTRA 1150 1,158.33 1,166.67 1,143.33 1,136.67 1,202,303.51 ‐10.35 15.01 5.45 19.15 CTRP 770 775.00 780.00 765.00 760.00 251,211.60 ‐58.80 4.89 ‐84.29 39.35 CTRS 2440 2,445.00 2,450.00 2,430.00 2,420.00 347,893.21 27.73 66.20 25.74 9.21 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 273 278.67 284.33 269.67 266.33 725,835.40 ‐3.64 15.03 51.33 4.54 MDLN 493 495.33 497.67 491.33 489.67 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2535 2,621.67 2,708.33 2,486.67 2,438.33 1,439,602.33 5.83 9.01 40.67 70.31 DGIK 172 175.33 178.67 169.33 166.67 480,924.22 52.77 1.81 ‐44.42 23.77 PTPP 2585 2,615.00 2,645.00 2,550.00 2,515.00 1,999,368.48 55.72 12.69 44.39 50.94 SSIA 735 745.00 755.00 720.00 705.00 918,070.21 ‐17.06 2.64 ‐93.80 69.65 TOTL 955 961.67 968.33 946.67 938.33 547,807.36 ‐6.30 11.12 ‐20.80 21.47 WIKA 2800 2,845.00 2,890.00 2,775.00 2,750.00 2,791,666.54 6.24 27.28 6.78 25.66
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 5925 5,966.67 6,008.33 5,891.67 5,858.33 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 3150 3,160.00 3,170.00 3,140.00 3,130.00 262,850.17 17.13 53.83 8.63 14.63 JSMR 6400 6,441.67 6,483.33 6,366.67 6,333.33 2,079,705.80 ‐13.14 55.30 16.71 28.93 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 6.89 ‐316.19 1.81 EXCL 5200 5,400.00 5,600.00 5,025.00 4,850.00 5,512,751.00 9.78 44.41 20.12 29.28 ISAT 3535 3,596.67 3,658.33 3,491.67 3,448.33 5,773,177.00 ‐0.26 147.24 ‐1,224.62 6.00 TLKM 2740 2,761.67 2,783.33 2,726.67 2,713.33 21,250,000.00 8.71 36.20 4.95 18.92 TRANSPORTASI GIAA 525 531.67 538.33 516.67 508.33 9,206,681.81 17.35 ‐82.55 469.78 ‐1.59 MBSS 1265 1,285.00 1,305.00 1,250.00 1,235.00 435,871.55 21.78 59.94 3.87 5.28 WINS 1115 1,130.00 1,145.00 1,100.00 1,085.00 518,942.64 36.32 23.63 53.05 11.80
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 605 610.00 615.00 600.00 595.00 2,753,426.38 52.84 17.64 3.30 8.57 BANK BBCA 13100 13,141.67 13,183.33 13,041.67 12,983.33 10,261,849.00 32.93 148.65 26.73 22.03 BBKP 755 756.67 758.33 751.67 748.33 1,641,517.00 15.99 27.33 9.08 6.91 BBNI 5700 5,800.00 5,900.00 5,625.00 5,550.00 7,526,634.00 26.65 128.30 15.63 11.11 BBRI 11075 11,158.33 11,241.67 10,958.33 10,841.67 17,099,293.00 28.06 240.57 16.71 11.51 BBTN 1125 1,145.00 1,165.00 1,110.00 1,095.00 3,123,112.00 28.06 32.29 2.24 8.71 BDMN 4115 4,236.67 4,358.33 4,026.67 3,938.33 5,612,922.00 17.40 91.25 ‐13.01 11.27 BJBR 755 761.67 768.33 746.67 738.33 2,124,681.00 12.48 33.55 ‐12.29 5.63 BMRI 10425 10,516.67 10,608.33 10,316.67 10,208.33 14,313,290.00 25.54 211.05 10.27 12.35 BNGA 910 915.00 920.00 905.00 900.00 4,883,839.00 15.02 43.71 4.22 5.21
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 4840 4,890.00 4,940.00 4,810.00 4,780.00 5,630,170.96 3.52 46.44 14.36 26.05 INTA 275 280.67 286.33 267.67 260.33 398,931.00 ‐48.89 37.27 87.86 1.84 UNTR 18600 18,866.67 19,133.33 18,116.67 17,633.33 13,901,385.00 11.66 42.26 39.66 110.03 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 5100 5,141.67 5,183.33 5,066.67 5,033.33 2,675,101.00 26.32 27.42 ‐27.88 46.50 RALS 830 850.00 870.00 820.00 810.00 1,184,904.00 9.45 5.73 ‐2.88 36.24
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 2740 2,790.00 2,840.00 2,690.00 2,640.00 1,496,466.00 9.55 27.61 ‐7.99 24.81 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 359 367.67 376.33 351.67 344.33 55,860.54 ‐9.06 ‐5.88 94.31 ‐15.28 BNBR 50 50.00 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79 7.10 1,526.00 1.76
Corporate Action
8
RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
BBNI
Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
AGM
06/03/2014
The Ballroom ‐ Four Season Hotel Jakarta
MTFN
Capitalinc Investment Tbk.
EGM
10/03/2014
SRIL
Sri Rejeki Isman Tbk
EGM
10/03/2014
Gd. Serbaguna ‐ Diamond Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 392
Solo
BNII
Bank Internasional Indonesia
Tbk.
EGM
12/03/2014
Function Room ‐ Sentral Senayan III Lt. 28, Jl. Asia Afrika No.
8 Senayan Gelora Bung Karno Jakarta 10270
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk.
AGM
14/03/2014
Ruang Rapat PT. Adhi Karya Tbk, Jl. Raya Pasar Minggu Km.
18, Jakarta selatan
ARNA
Arwana Citramulia Tbk.
AGM
14/03/2014
Plant 2 ‐ PT Arwana Citramulia Tbk., Jl. Raya Gorda RT 004
RW 003 Kibin ‐ Cikande, Serang 42186
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
AGM
18/03/2014
Ruang Serbaguna Gd. Waskita Lt. 11, Jl. MT Haryono Kav. 10
Jakarta
CNKO
Exploitasi Energi Indonesia
Tbk
EGM
19/03/2014
Hotel Redtop ‐ Pecenongan
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
AGM
19/03/2014
Ruang Seminar I‐II, Gedung BEI Tower II Lantai I, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk.
AGM
20/03/2014
GIAA
Garuda Indonesia (Persero)
Tbk
EGM
24/03/2014
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
24/03/2014
Ruang Serbaguna BEI
BBRM
Pelayarang Nasional Bina
Buana Raya Tbk
AGM
25/03/2014
BBRM
Pelayarang Nasional Bina
Buana Raya Tbk
EGM
25/03/2014
BJBR
Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan B
AGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43
Bandung
BJBR
Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan B
EGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43
Bandung
BJTM
Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
AGM
26/03/2014
Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
AGM
26/03/2014
INAF
Indofarma Tbk.
AGM
26/03/2014
ITMA
Sumber Energi Andalan Tbk
EGM
27/03/2014
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
AGM
27/03/2014
Gd. WIKA ‐ Ruang Serbaguna Lt. 11, Jl. DI Panjaitan Kav. 9
Jakarta Timur
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
AGM
27/03/2014
Soehanna Hall ‐ The Energy Building Lt. 2, Jl. Jend Sudirman
Kav. 52‐53 SCBD Lot 11 A, Jakarta
AGRO
Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga Tbk
AGM
27/03/2014
DEWA
Darma Henwa Tbk
AGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C
‐22 Jakarta 12940
DEWA
Darma Henwa Tbk
EGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C
‐22 Jakarta 12940
IGAR
Champion Pacific Indonesia
Tbk
AGM
28/03/2014
Gd. Pasadenia, Jl. Pacuan Kuda Raya No. 27 Jakarta
Kamis, 06 November 2014
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH
DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN
DIVIDEN
KETERANGAN
NELLY 4 01/09/2014 02/09/2014 18/09/2014 ACST 40 29/08/2014 01/09/2014 17/09/2014 JAWA 2 29/08/2014 01/09/2014 17/09/2014 RDTX 105 22/08/2014 25/08/2014 10/09/2014 DGIK 3 12/08/2014 15/08/2014 22/08/2014 RUIS 8 12/08/2014 13/08/2014 29/08/2014 KIAS 2 12/08/2014 13/08/2014 29/08/2014 SMAR 5 08/08/2014 11/08/2014 27/08/2014 TPMA 11 07/08/2014 08/08/2014 26/08/2014 GGRM 800 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 LMSH 200 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 LION 400 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 DART 28 06/08/2014 07/08/2014 25/08/2014 MDRN 2 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 ETWA 2 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 GEMA 7 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 DPNS 20 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 PANR 8 04/08/2014 05/08/2014 21/08/2014 MASA 1 25/07/2014 04/08/2014 20/08/2014 BFIN 0 02/07/2014 02/07/2014 02/07/2014 1(satu) saham akan memperoleh Rp.122.21 Rasio Final akan di informa‐ sikan pada saat Recording Date TSPC 75 24/07/2014 25/07/2014 19/08/2014 ASBI 25 23/07/2014 24/07/2014 19/08/2014 PEGE 10 22/07/2014 23/07/2014 15/08/2014 ASDM 57 18/07/2014 21/07/2014 12/08/2014 ULTJ 12 18/07/2014 02/07/2014 02/07/2014 ALDO 2 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 FORU 10 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 PWON 5 17/08/2014 18/07/2014 22/08/2014 CLPI 0 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 USD0.0018 GPRA 2 17/07/2014 18/07/2014 12/08/2014 FAST 30 15/07/2014 16/07/2014 05/08/2014 INDF 142 14/07/2014 15/07/2014 07/08/2014 MFIN 20 14/07/2014 15/07/2014 07/08/2014 DYAN 3 14/07/2014 15/07/2014 06/08/2014 AMFG 80 11/07/2014 14/07/2014 24/07/2014 KBLI 4 10/07/2014 11/07/2014 25/07/2014Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.