• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY RESEARCH. Market Preview. Kamis, 06 November 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY RESEARCH. Market Preview. Kamis, 06 November 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)



Pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,01%.



7,24 juta orang Indonesia adalah pengangguran.



SMGR jual 200.000 ton semen di Kalsel.



BI proyeksikan ekonomi melambat hingga awal 2015.

DAILY RESEARCH

Statistics

Highlight

Opening Today Nikkei AORD

 Change  

 

 

Market Preview

P

asar bergerak mixed pada perdagangan kemarin. Masih belum jelasnya informasi mengenai kenaikan bahan bakar minyak membuat investor menjadi wait and see. IHSG ditutup pada posisi 5066.83 turun 4,1 poin atau sebesar 0,08%. Volume perdagangan pun tercatat hanya sebesar 5,6 miliar dan nilai transaksi hanya sebesar Rp 4,6 triliun.

Rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sentimen negatif kemarin. Pada kuartal III-2014, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Ini merupakan yang terendah sejak 2009. Pencapaian ini melambat dibandingkan

kuartal sebelumnya. Pada kuartal II-2014, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,12%. Selain itu BPS juga merilis jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. Kenaikan angka pengangguran terbuka lebih diakibatkan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tidak terjadinya kenaikan penyerapan tenaga kerja di sektor jasa dan pertanian.

Sementara dari luar mengalami rebound setelah sebelumnya terkoreksi. Standard & Poor's 500 Index naik 0,6% menyentuh all-time high 2.023,57 pada penutupan di New York. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menyentuh rekor 17.484,53. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain kenaikan harga minyak mentah dunia sebesar 1,9% setelah data menunjukkan pasokan minyak di AS tak sebanyak yang diperkirakan. AS juga kemarin memenangkan kursi senat untuk Republik, dan mereka segera mengurus agenda legislatif.

Untuk perdagangan hari ini IHSG masih akan bergerak mixed. Potensi untuk rebound secara teknikal cukup terbuka mengingat IHSG masih bertahan diatas support MA 100 di 5060. Akan tetapi hasil rilis data-data ekonomi kemarin yang tidak positif akan berpotensi membuat investor asing melakukan penjualan kembali. IHSG akan bergerak pada rentang support 5000 dan resisten di 5100.

IHSG 5000 - 5100 Index Last Chg % DJIA  17484.53  100.69   0.58   S&P 500  2023.57  11.47   0.57   FTSE 100  6539.14  85.17   1.32   CAC 40  4208.42  78.23   1.89   DAX  9315.48  149.01   1.63   NIKKEI 225  17009.71  125.24   0.74   HANGSENG  23695.62  (150.04)  (0.63)  STI  3287.66  6.09   0.19   SHENZHEN  1353.12  (0.70)  (0.05)  SHANGHAI  2419.25  (11.43)  (0.47)  Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel)  78.98  1.68   2.17   CPO (RM/M.T)  2252.00  (56.00)  (2.43)  Gold (USD/T.oz)  1143.60  (23.60)  (2.02)  Nikel (USD/M.T  15215.00  (460.00)  (2.93)  Timah (USD/M.T)  19600.00  (225.00)  (1.13)  Coal (USD/M.T)  62.95  (0.05)  (0.08)  Exchange Rates Chg % IDR/USD  12163.00  73.00   0.60   USD/EUR  1.248  (0.01)  (0.66)  JPY/USD  114.60  1.04   0.92   IDR/SGD  9391.99  10.30   0.11   IDR/AUD  10407.09  (162.53)  (1.54)  TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE  44.92  2732  (0.05)  (0.11)  Top Gainers IDR % Chg

MSKY  1,600  21.67   285  SSTM  98  16.67   14  MGNA‐W  44  15.79   6 

NELY  159  9.66   14  DPNS  424  8.72   34 

Top Losers IDR % Chg

BWPT  460  (14.81)  (80) 

GTBO  575  (12.88)  (85) 

TKIM‐W  221  (11.60)  (29) 

AMAG‐W  50  (10.71)  (6) 

ARTA  220  (8.33)  (20)  Top Value IDR % (miliar)

BMRI  10,050  (4.51)  633.903  BBRI  10,350  (3.94)  572.557  ASII  7,000  (2.44)  359.420  SMGR  15,125  (5.17)  277.409  BBNI  5,500  (4.76)  269.140 

Top Volume IDR % (juta)

CPRO  106  (2.75)  328.895  BWPT  460  (14.81)  223.434  BKSL  103  (6.36)  133.797  PNLF  275  (4.18)  110.767  META  200  (0.50)  105.568  IHSG 5,066.83 Change (4.11) Change (%) (0.08) Change (%/ytd) 17.38

Total Value (IDR triliun) 4.602

Total Volume (miliar saham) 5.687

Net Foreign Buy (IDR miliar) (377.000)

(2)

News Update

2



Pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,01%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III sebesar 5,01%. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan triwulan II yang sebesar 5,12%. Kepala BPS Suryamin mengatakan nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan III 2014 tercatat sebesar Rp 745,6 triliun berdasar Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Bila dibanding periode yang sama tahun 2013 lalu, PDB Indonesia tercatat Rp 710,0 triliun berdasarkan ADHK. ""Dari triwulan I sampai triwulan III 2014 pertumbuhan Indonesia dibanding periode yang sama tahun lalu tumbuh 5,11%,"" ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (5/11). Data BPS ini klop dengan prediksi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Sebelumnya, dia memprediksikan ekonomi Indonesia triwulan III hanya akan tumbuh 5%.Pertumbuhan yang lebih rendah ini karena beberapa hal. Ekspor Indonesia yang masih lesu karena harga komoditi yang turun. Investasi pun turun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tiga golongan impor yaitu impor bahan baku/penolong, barang modal dan konsumsi mengalami penurunan. Apabila pada Januari-September 2013 impor bahan baku/ penolong mencapai US$ 106,82 miliar, maka pada periode yang sama tahun ini hanya US$ 102,8 miliar. Impor barang modal hanya US$ 22,11 miliar atau turun 6,87% dibanding tahun lalu yang mencapai US$ 23,74 miliar. Tidak heran apabila kemudian impor besi dan baja beserta mesin dan peralatan mekanik pertumbuhannya minus hingga 18,45% dan 2,67%. Impor barang konsumsi yang tadinya US$ 9,79 miliar pada Januari-September tahun lalu, untuk tahun ini susut menjadi US$ 9,47 miliar. (Kontan Online)"



7,24 juta orang Indonesia adalah pengangguran. Pemerintah tampaknya gagal mengatasi pengangguran karena jumlahnya akan meningkat tahun ini. Sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01%. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. Meski terjadi peningkatan pengangguran tahun ini, pemerintah sepertinya dapat berbangga hati karena dibanding Agustus tahun lalu, tingkat pengangguran berkurang 0,17% dari 7,41 juta orang menjadi 7,24 juta orang. Ini berarti sebanyak 6,17% orang yang menganggur turun menjadi 5,94%. Berkurangnya pengangguran dibanding tahun lalu ini dikarenakan jumlah penyerapan tenaga kerja di beberapa sektor selama setahun terakhir naik. Beberapa sektor itu terjadi pada sektor konstruksi yang menyerap tenaga kerja sebanyak 930 ribu orang, kemudian sektor perdagangan sebesar 730 ribu orang dan sektor industri 300 ribu orang. Namun, menurut data BPS, sektor pertanian dan jasa tidak mengalami kenaikan dalam penyerapan tenaga kerja. Penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang bekerja pada sektor pertanian mencapai 38,97 juta orang. Jumlah itu turun dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 39,22 juta orang. Kepala BPS Suryamin mengatakan ketenagakerjaan di sektor pertanian perlu diwaspadai. (Kontan Online)



Ini penyebab ekonomi melambat di kuartal III. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2014 sebesar 5,01%. Pertumbuhan ini melambat dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencatat 5,12%. BPS menjelaskan pertumbuhan lima komponen pengeluaran PDB. Pertama, pengeluaran konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga secara periode ke periode (triwulan III 2014 terhadap triwulan II 2014) tumbuh 2,78%. Sedangkan secara year on year alias tahun ke tahun (triwulan III 2014 terhadap triwulan III 2013) tumbuh 5,44%. Masih tingginya laju konsumsi rumah tangga meskipun ada sedikit penurunan, menurut Suryamin, sebagai akibat adanya puasa dan lebaran. Kedua, konsumsi pemerintah. Bila dibanding triwulan III dengan triwulan II tumbuh cukup tinggi yaitu 11,12%. Hal ini karena pola penyerapan belanja pemeritah yang lebih meningkat pada triwulan III baik dari belanja barang ataupun pegawai. Bila dilihat secara year on year, pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 4,37%. Hal ini sebagai akibat realisasi belanja barang dan bantuan sosial yang dilakukan pada triwulan III 2014 meningkat. Secara akumulasi, dari triwulan I 2014 hingga triwulan III 2014 pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 2,36%. Ketiga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi. Pertumbuhan investasi pada triwulan III 2014 bila dibanding triwulan sebelumnya berhasil tumbuh 1,66%. Sementara itu, bila dilihat terhadap triwulan III 2013, pertumbuhan investasi triwulan III 2014 tumbuh 4,02%. Keempat, ekspor barang dan jasa. Menurut Suryamin, ekspor dan impor terus terjadi penurunan. Untuk tahun ini saja, sudah lima bulan perdagangan Indonesia mengalami defisit. Kelima, impor barang dan jasa. Pertumbuhan ekspor barang dan jasa dikurangi impor barang dan jasa pada triwulan III 2014 tercatat tumbuh minus 3,63% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari triwulan I 2014 hingga triwulan III 2014, pertumbuhan pada sektor ini minus 3,21% bila dibanding triwulan I hingga triwulan III 2013. (Kontan Online)



SMGR jual 200.000 ton semen di Kalsel. Kalimantan Selatan menjadi salah satu pasar potensial bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Hal ini bisa dilihat dari hasil penjualan yang diperoleh dari wilayah tersebut. Kepala Departemen Penjualan SMGR Bambang Joko dalam keterangan tertulisnya bilang, penjualan SMGR di Kalimantan Selatan hingga September lalu mencapai 200.146 ribu. Bukan tanpa alasan Kalimatan Selatan menjadi pasar potensial bagi SMGR. Sebab, dari tiga pulau besar selain Pulau Jawa, Pulau Kalimantan merupakan provinsi konsumsi semen tertinggi ketiga mencapai 3,19 juta ton setelah Sumatra sebesar 8.95 juta ton dan Sulawesi yang mencapai 3.20 juta ton. Bambang menambahkan, konsumsi semen di Kalimantan akan terus meningkat kedepannya. Pasalnya, saat ini ada perubahan tren masyarakat disana yang lebih memilih bahan baku semen untuk membangun rumah ketimbang menggunakan bahan baku kayu. Potensi ini juga telah direspons SMGR dengan adanya pabrik packing plant SMGR di Banjarmasin dengan kapasitas produksi 600.000 ton semen per tahun. (Kontan Online)



BI proyeksikan ekonomi melambat hingga awal 2015. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan belum banyak berubah pada kuartal selanjutnya. Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5,1%-5,2% pada kuartal IV/2014, atau naik sedikit dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2014 sebesar 5,01. "Kuartal IV akan flat atau meningkat sedikit," kata Mirza. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat, kecuali Amerika Serikat (AS). Selain itu, negara-negara di Eropa juga tengah mengalami deflasi. Beitu pun dengan Jepang yang harus menambah stimulus, karena merasa ekonominya belum meningkat. Mirza menambahkan, perlambatan ekonomi juga terjadi karena penurunan harga komoditas, misalnya harga minyak sempat di bawah US$ 80 per barel. Sektor komoditas lainnya yang menurun adalah batubara dan kelapa sawit. Mirza juga memproyeksikan bahwa perlambatan ekonomi masih akan terjadi pada kuartal I tahun 2015, karena masih merupakan masa transisi perlambatan ekonomi usai kuartal IV/2014. (Kontan Online)

(3)

Stock Picks

3

LPPF 14000 - 15000 Spec Buy

LPPF kemarin terkoreksi 1,19% ke posisi 14.550. Dalam 2 bulan terakhir LPPF mengalami trend bearish sejak

mencapai level tertinggi di 17050. Akan tetapi posisi penutupan LPPF kemarin membantuk candle doji star.

Selain itu LPPF juga berada di support fibonacci retreacement 61,8% yaitu 14450. Support tersebut cukup

kuat, hal ini terlihat pada bulan lalu saat menyentuh support tersebut, LPPF mengalami teknikal rebound.

Selain itu indikator oscilator seperti Stochastic juga berada tepat diatas batas oversold.

LPPF membukukan laba bersih sebesar Rp1,06 triliun atau Rp364 per saham pada Kuartal III tahun 2014.

Laba bersih Kuartal III tahun 2014 menunjukan kenaikan 17,89% bila dibandingkan dengan laba bersih pada

Kuartal III tahun 2013 sebesar Rp899,50 miliar atau Rp308 persaham.

Secara fundamental, kinerja LPPF diakhir tahun 2014 akan membaik. Hal ini dikarenakan adanya momentum

hari raya natal dan tahun baru. Secara historis akan terjadi kenaikan penjualan di akhir tahun, meskipun

kenaikan tersebut tidak sebesar momentum lebaran. Saat ini LPPF diperdagangkan dengan PE 32,76x lebih

rendah dari PE Industri di posisi 36,92x.

(4)

Stock Picks

4

BBCA 12750 - 13500 Trading Buy

BBCA pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan tipis 75 poin ke posisi 13.100. Kenaikan tersebut

membuat BBCA telah menguat dalam 2 hari terakhir. Hal ini menjaga dalam jangka pendek BBCA masih

bulish. Selain itu pergerakan BBCA juga masih berada diatas MA 20 hari. Dengan momentum yang tepat,

BBCA berpotensi melanjutkan penguatannya hingga ke level 13.600. Indikator MACD masih menunjukkan

pelemahan. RSI sendiri masih belum berada di area overbought. Sedangkan stochastic masih berada di area

netral sehingga ruang penguatan masih dimungkinkan.

BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp12,20 triliun atau Rp495 per saham pada Kuartal III tahun 2014.

Laba bersih Kuartal III tahun 2014 menunjukan pertumbuhan kinerja sebesar 32,90% bila dibandingkan

dengan laba bersih pada Kuartal III tahun 2013 sebesar Rp9,18 triliun atau Rp421 persaham. Hal ini

disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga dan Syariah perseroan dari Rp24,63 triliun pada Kuartal

III tahun 2013 menjadi Rp32,18 triliun pada Kuartal III tahun 2014, dan Pendapatan Provisi dan Komisi

meningkat dari Rp5,38 triliun menjadi Rp6,53 triliun. Beban Bunga perseroan mengalami kenaikan dari

Rp5,53 triliun menjadi Rp8,62 triliun, dan Beban Operasional mengalami kenaikan dari Rp12,13 triliun

menjadi Rp14,79 triliun.

(5)

5

Stock Picks

CPIN 3800 - 4100 Spec Buy

CPIN kemarin mengalami teknikal rebound setelah turun cukup dalam. CPIN menguat 55 poin atau sebesar

1,41% ke posisi 3950. Adapun volume perdagangan kemarin berada di rata-rata harian. CPIN rebound pada

area support fibonacci retreacement di 38,2%. Meskipun indiaktor MACD belum memberikan sinyal positif,

CPIN masih berpotensi melanjutkan rebounnya karena RSI dan Stochastic telah berada di area netral.

Secara fundamental CPIN sedang mengalami penurunan laba, akan tetapi masih lebih baik dari emiten pakan

ternak lainnya. Kinerja CPIN turun 22,5 persen, JPFA turun 57,3 persen, dan MAIN turun 92,4 persen secara

tahunan (year on year/yoy). Kinerja CPIN melemah karena naiknya bahan baku yang di impor.

Kamis, 06 November 2014

Saham Pilihan :

INTP 23000 - 24600 Spec Buy

KAEF 1200 - 1320 Sell on strength

MPPA 3000 - 3200 Spec Buy

INCO 3620 - 3800 Spec Buy

ASII 6750 - 7150 Spec Buy

(6)

Stock View

6

Kamis, 06 November 2014

EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE

IHSG 

5066.83  5085.38  5103.92  5050.15  5033.46 

               PERKEBUNAN AALI  23000  23,675.00  24,350.00  22,550.00  22,100.00  3,725,866.00  36.80  485.51  114.55  11.84  BWPT  540  553.33  566.67  528.33  516.67                LSIP  1915  1,948.33  1,981.67  1,898.33  1,881.67  1,279,973.00  40.33  32.78  122.48  14.61  SGRO  2080  2,095.00  2,110.00  2,070.00  2,060.00  649,627.93  10.94  29.32  141.04  17.73  SIMP  745  758.33  771.67  738.33  731.67  3,171,052.00  2.40  12.14  92.44  15.34  UNSP  50  50.00  50.00  50.00  50.00  659,213.38  36.97  21.64  ‐571.51  0.58 

PERTAMBANGAN BATU BARA

ADRO  1100  1,130.00  1,160.00  1,080.00  1,060.00  9,632,947.40  33.83  45.68  269.20  6.02  BORN  64  65.67  67.33  62.67  61.33                BRAU  93  94.33  95.67  92.33  91.67                BUMI  130  132.33  134.67  127.33  124.67  9,572,406.53  4.50  191.78  ‐751.57  0.17  DEWA  50  50.00  50.00  50.00  50.00  631,292.51  8.52  ‐0.52  ‐77.95  ‐23.93  HRUM  1415  1,443.33  1,471.67  1,398.33  1,381.67  1,460,386.97  ‐32.82  45.54  81.61  7.77  ITMG  19875  20,091.67  20,308.33  19,691.67  19,508.33  5,742,974.57  5.02  968.54  ‐299.21  5.13  PTBA  12675  12,800.00  12,925.00  12,550.00  12,425.00  3,093,648.00  11.39  232.76  8.74  13.61  PTRO  1030  1,043.33  1,056.67  1,023.33  1,016.67  929,699.70  5.15  23.76  ‐67.39  10.84 

PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI

BIPI  135  136.33  137.67  134.33  133.67  999,850.63  1,185.87  4.39  5,114.26  7.68  ELSA  500  507.00  514.00  496.00  492.00  918,296.00  ‐12.25  7.42  56.06  16.84  ENRG  108  111.33  114.67  105.33  102.67  2,210,590.04  27.13  4.86  2,610.69  5.55  ESSA  3180  3,201.67  3,223.33  3,136.67  3,093.33  126,590.83  22.89  42.71  28.12  18.61  MEDC  3800  3,833.33  3,866.67  3,768.33  3,736.67  2,303,371.50  7.08  122.83  131.12  7.73 

PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA

ANTM  935  941.67  948.33  931.67  928.33                INCO  3700  3,738.33  3,776.67  3,653.33  3,606.67  2,430,306.44  ‐3.23  20.62  ‐33.11  44.87  TINS  1195  1,215.00  1,235.00  1,180.00  1,165.00                SEMEN INTP  23750  23,900.00  24,050.00  23,525.00  23,300.00  4,499,774.00  6.65  289.47  ‐7.03  20.51  SMCB  2270  2,300.00  2,330.00  2,250.00  2,230.00  2,356,126.00  9.11  42.23  75.57  13.44  SMGR  15600  15,758.33  15,916.67  15,458.33  15,316.67  6,177,992.74  11.44  219.66  5.39  17.75 

LOGAM DAN SEJENISNYA

GDST  87  89.67  92.33  84.67  82.33  333,609.60  28.88  2.97  59.01  7.32  JPRS  240  240.00  240.00  240.00  240.00  158,603.63  98.78  6.50  ‐0.37  9.23  KRAS  466  470.00  474.00  464.00  462.00  5,240,035.36  ‐12.47  ‐33.57  ‐698.77  ‐3.47  PAKAN TERNAK CPIN  3950  3,986.67  4,023.33  3,881.67  3,813.33  6,719,521.00  19.02  40.34  ‐7.84  24.48  JPFA  1165  1,176.67  1,188.33  1,151.67  1,138.33  5,674,518.00  14.33  4.97  ‐72.07  58.65 

OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA

ASII  6950  7,000.00  7,050.00  6,850.00  6,750.00  49,821,000.00  6.73  116.76  9.68  14.88  GJTL  1300  1,340.00  1,380.00  1,265.00  1,230.00  3,199,668.00  5.32  96.23  ‐2.66  3.38 

INDUSTRI BARANG KONSUMSI

ICBP  10850  10,958.33  11,066.67  10,783.33  10,716.67  7,355,089.00  21.44  0.12  6.96  24.94  INDF  6625  6,766.67  6,908.33  6,541.67  6,458.33  16,365,578.00  27.30  156.42  90.13  10.59  MYOR  25925  26,383.33  26,841.67  25,583.33  25,241.67  3,498,158.85  30.25  133.69  ‐45.72  48.48  ROTI  1215  1,228.33  1,241.67  1,203.33  1,191.67  464,595.48  27.03  12.10  9.45  25.10  GGRM  61700  62,166.66  62,633.33  60,766.66  59,833.33  15,670,252.00  23.99  736.58  35.34  20.94  INAF  201  213.00  225.00  185.00  169.00  155,073.95  25.62  ‐12.39  250.04  ‐4.06  KAEF  1265  1,286.67  1,308.33  1,241.67  1,218.33  867,027.74  8.45  4.21  ‐4.38  75.16  KLBF  1680  1,696.67  1,713.33  1,666.67  1,653.33  4,066,502.64  16.52  10.52  11.04  39.93 

KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA

(7)

7

EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE

PROPERTI DAN REAL ESTAT

APLN  335  351.67  368.33  321.67  308.33  1,165,134.03  1.99  14.43  20.67  5.80  ASRI  455  459.33  463.67  451.33  447.67  871,134.65  ‐3.40  15.77  ‐23.45  7.21  BKSL  87  89.00  91.00  86.00  85.00                BSDE  1575  1,595.00  1,615.00  1,560.00  1,545.00  1,254,119.10  ‐39.62  27.93  ‐60.73  14.10  COWL  565  573.33  581.67  558.33  551.67  64,709.78  ‐6.38  1.59  ‐30.99  88.60  CTRA  1150  1,158.33  1,166.67  1,143.33  1,136.67  1,202,303.51  ‐10.35  15.01  5.45  19.15  CTRP  770  775.00  780.00  765.00  760.00  251,211.60  ‐58.80  4.89  ‐84.29  39.35  CTRS  2440  2,445.00  2,450.00  2,430.00  2,420.00  347,893.21  27.73  66.20  25.74  9.21  ELTY  50  50.00  50.00  50.00  50.00                KIJA  273  278.67  284.33  269.67  266.33  725,835.40  ‐3.64  15.03  51.33  4.54  MDLN  493  495.33  497.67  491.33  489.67                KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI  2535  2,621.67  2,708.33  2,486.67  2,438.33  1,439,602.33  5.83  9.01  40.67  70.31  DGIK  172  175.33  178.67  169.33  166.67  480,924.22  52.77  1.81  ‐44.42  23.77  PTPP  2585  2,615.00  2,645.00  2,550.00  2,515.00  1,999,368.48  55.72  12.69  44.39  50.94  SSIA  735  745.00  755.00  720.00  705.00  918,070.21  ‐17.06  2.64  ‐93.80  69.65  TOTL  955  961.67  968.33  946.67  938.33  547,807.36  ‐6.30  11.12  ‐20.80  21.47  WIKA  2800  2,845.00  2,890.00  2,775.00  2,750.00  2,791,666.54  6.24  27.28  6.78  25.66 

INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI

PGAS  5925  5,966.67  6,008.33  5,891.67  5,858.33                JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA

CMNP  3150  3,160.00  3,170.00  3,140.00  3,130.00  262,850.17  17.13  53.83  8.63  14.63  JSMR  6400  6,441.67  6,483.33  6,366.67  6,333.33  2,079,705.80  ‐13.14  55.30  16.71  28.93  TELEKOMUNIKASI BTEL  50  50.00  50.00  50.00  50.00  471,133.26  ‐31.12  6.89  ‐316.19  1.81  EXCL  5200  5,400.00  5,600.00  5,025.00  4,850.00  5,512,751.00  9.78  44.41  20.12  29.28  ISAT  3535  3,596.67  3,658.33  3,491.67  3,448.33  5,773,177.00  ‐0.26  147.24  ‐1,224.62  6.00  TLKM  2740  2,761.67  2,783.33  2,726.67  2,713.33  21,250,000.00  8.71  36.20  4.95  18.92  TRANSPORTASI GIAA  525  531.67  538.33  516.67  508.33  9,206,681.81  17.35  ‐82.55  469.78  ‐1.59  MBSS  1265  1,285.00  1,305.00  1,250.00  1,235.00  435,871.55  21.78  59.94  3.87  5.28  WINS  1115  1,130.00  1,145.00  1,100.00  1,085.00  518,942.64  36.32  23.63  53.05  11.80 

KONSTRUKSI NON BANGUNAN

INDY  605  610.00  615.00  600.00  595.00  2,753,426.38  52.84  17.64  3.30  8.57  BANK BBCA  13100  13,141.67  13,183.33  13,041.67  12,983.33  10,261,849.00  32.93  148.65  26.73  22.03  BBKP  755  756.67  758.33  751.67  748.33  1,641,517.00  15.99  27.33  9.08  6.91  BBNI  5700  5,800.00  5,900.00  5,625.00  5,550.00  7,526,634.00  26.65  128.30  15.63  11.11  BBRI  11075  11,158.33  11,241.67  10,958.33  10,841.67  17,099,293.00  28.06  240.57  16.71  11.51  BBTN  1125  1,145.00  1,165.00  1,110.00  1,095.00  3,123,112.00  28.06  32.29  2.24  8.71  BDMN  4115  4,236.67  4,358.33  4,026.67  3,938.33  5,612,922.00  17.40  91.25  ‐13.01  11.27  BJBR  755  761.67  768.33  746.67  738.33  2,124,681.00  12.48  33.55  ‐12.29  5.63  BMRI  10425  10,516.67  10,608.33  10,316.67  10,208.33  14,313,290.00  25.54  211.05  10.27  12.35  BNGA  910  915.00  920.00  905.00  900.00  4,883,839.00  15.02  43.71  4.22  5.21 

PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI

AKRA  4840  4,890.00  4,940.00  4,810.00  4,780.00  5,630,170.96  3.52  46.44  14.36  26.05  INTA  275  280.67  286.33  267.67  260.33  398,931.00  ‐48.89  37.27  87.86  1.84  UNTR  18600  18,866.67  19,133.33  18,116.67  17,633.33  13,901,385.00  11.66  42.26  39.66  110.03  PERDAGANGAN ECERAN MAPI  5100  5,141.67  5,183.33  5,066.67  5,033.33  2,675,101.00  26.32  27.42  ‐27.88  46.50  RALS  830  850.00  870.00  820.00  810.00  1,184,904.00  9.45  5.73  ‐2.88  36.24 

ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA

MNCN  2740  2,790.00  2,840.00  2,690.00  2,640.00  1,496,466.00  9.55  27.61  ‐7.99  24.81  PERUSAHAAN INVESTASI

BRMS  359  367.67  376.33  351.67  344.33  55,860.54  ‐9.06  ‐5.88  94.31  ‐15.28  BNBR  50  50.00  50.00  50.00  50.00  2,503,679.10  190.79  7.10  1,526.00  1.76 

(8)

Corporate Action

8

RUPS

EMITEN

JENIS

TANGGAL

TEMPAT

BBNI  

Bank Negara Indonesia 

(Persero) Tbk.  

AGM  

06/03/2014  

The Ballroom ‐ Four Season Hotel Jakarta   

MTFN  

Capitalinc Investment Tbk.  

EGM  

10/03/2014  

  

SRIL  

Sri Rejeki Isman Tbk  

EGM  

10/03/2014  

Gd. Serbaguna ‐ Diamond Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 392 

Solo   

BNII  

Bank Internasional Indonesia 

Tbk.  

EGM  

12/03/2014  

Function Room ‐ Sentral Senayan III Lt. 28, Jl. Asia Afrika No. 

8 Senayan Gelora Bung Karno Jakarta 10270   

ADHI  

Adhi Karya (Persero) Tbk.  

AGM  

14/03/2014  

Ruang Rapat PT. Adhi Karya Tbk, Jl. Raya Pasar Minggu Km. 

18, Jakarta selatan   

ARNA  

Arwana Citramulia Tbk.  

AGM  

14/03/2014  

Plant 2 ‐ PT Arwana Citramulia Tbk., Jl. Raya Gorda RT 004 

RW 003 Kibin ‐ Cikande, Serang 42186   

WSKT  

Waskita Karya (Persero) Tbk  

AGM  

18/03/2014  

Ruang Serbaguna Gd. Waskita Lt. 11, Jl. MT Haryono Kav. 10 

Jakarta   

CNKO  

Exploitasi Energi Indonesia 

Tbk  

EGM  

19/03/2014  

Hotel Redtop ‐ Pecenongan   

BLTA  

Berlian Laju Tanker Tbk  

AGM  

19/03/2014  

Ruang Seminar I‐II, Gedung BEI Tower II Lantai I, Jl. Jend. 

Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta   

BTPN  

Bank Tabungan Pensiunan 

Nasional Tbk.  

AGM  

20/03/2014  

  

GIAA  

Garuda Indonesia (Persero) 

Tbk  

EGM  

24/03/2014  

  

MITI  

Mitra Investindo Tbk.  

EGM  

24/03/2014  

Ruang Serbaguna BEI   

BBRM  

Pelayarang Nasional Bina 

Buana Raya Tbk  

AGM  

25/03/2014  

  

BBRM  

Pelayarang Nasional Bina 

Buana Raya Tbk  

EGM  

25/03/2014  

  

BJBR  

Bank Pembangunan Daerah 

Jawa Barat dan B  

AGM  

26/03/2014  

Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 

Bandung   

BJBR  

Bank Pembangunan Daerah 

Jawa Barat dan B  

EGM  

26/03/2014  

Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 

Bandung   

BJTM  

Bank Pembangunan Daerah 

Jawa Timur Tbk  

AGM  

26/03/2014  

Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya   

BBRI  

Bank Rakyat Indonesia 

(Persero) Tbk.  

AGM  

26/03/2014  

  

INAF  

Indofarma Tbk.  

AGM  

26/03/2014  

  

ITMA  

Sumber Energi Andalan Tbk  

EGM  

27/03/2014  

  

WIKA  

Wijaya Karya (Persero) Tbk.  

AGM  

27/03/2014  

Gd. WIKA ‐ Ruang Serbaguna Lt. 11, Jl. DI Panjaitan Kav. 9 

Jakarta Timur   

BNGA  

Bank CIMB Niaga Tbk  

AGM  

27/03/2014  

Soehanna Hall ‐ The Energy Building Lt. 2, Jl. Jend Sudirman 

Kav. 52‐53 SCBD Lot 11 A, Jakarta   

AGRO  

Bank Rakyat Indonesia 

Agroniaga Tbk  

AGM  

27/03/2014  

  

DEWA  

Darma Henwa Tbk  

AGM  

28/03/2014  

Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C

‐22 Jakarta 12940   

DEWA  

Darma Henwa Tbk  

EGM  

28/03/2014  

Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C

‐22 Jakarta 12940   

IGAR  

Champion Pacific Indonesia 

Tbk  

AGM  

28/03/2014  

Gd. Pasadenia, Jl. Pacuan Kuda Raya No. 27 Jakarta   

Kamis, 06 November 2014

(9)

Corporate Action

9

EMITEN

JUMLAH

DIVIDEN

CUM DIVIDEN RECORDING DATE

PEMBAYARAN

DIVIDEN

KETERANGAN

NELLY  4  01/09/2014  02/09/2014  18/09/2014     ACST  40  29/08/2014  01/09/2014  17/09/2014     JAWA  2  29/08/2014  01/09/2014  17/09/2014     RDTX  105  22/08/2014  25/08/2014  10/09/2014     DGIK  3  12/08/2014  15/08/2014  22/08/2014     RUIS  8  12/08/2014  13/08/2014  29/08/2014     KIAS  2  12/08/2014  13/08/2014  29/08/2014     SMAR  5  08/08/2014  11/08/2014  27/08/2014     TPMA  11  07/08/2014  08/08/2014  26/08/2014     GGRM  800  06/08/2014  07/08/2014  25/08/2014     LMSH  200  06/08/2014  07/08/2014  25/08/2014     LION  400  06/08/2014  07/08/2014  25/08/2014     DART  28  06/08/2014  07/08/2014  25/08/2014     MDRN  2  04/08/2014  05/08/2014  21/08/2014     ETWA  2  04/08/2014  05/08/2014  21/08/2014     GEMA  7  04/08/2014  05/08/2014  21/08/2014     DPNS  20  04/08/2014  05/08/2014  21/08/2014     PANR  8  04/08/2014  05/08/2014  21/08/2014     MASA  1  25/07/2014  04/08/2014  20/08/2014     BFIN  0  02/07/2014  02/07/2014  02/07/2014  1(satu) saham akan memperoleh  Rp.122.21 Rasio Final akan di informa‐ sikan pada saat Recording Date  TSPC  75  24/07/2014  25/07/2014  19/08/2014     ASBI  25  23/07/2014  24/07/2014  19/08/2014     PEGE  10  22/07/2014  23/07/2014  15/08/2014     ASDM  57  18/07/2014  21/07/2014  12/08/2014     ULTJ  12  18/07/2014  02/07/2014  02/07/2014     ALDO  2  17/07/2014  18/07/2014  12/08/2014     FORU  10  17/07/2014  18/07/2014  12/08/2014     PWON  5  17/08/2014  18/07/2014  22/08/2014     CLPI  0  17/07/2014  18/07/2014  12/08/2014  USD0.0018  GPRA  2  17/07/2014  18/07/2014  12/08/2014     FAST  30  15/07/2014  16/07/2014  05/08/2014     INDF  142  14/07/2014  15/07/2014  07/08/2014     MFIN  20  14/07/2014  15/07/2014  07/08/2014     DYAN  3  14/07/2014  15/07/2014  06/08/2014     AMFG  80  11/07/2014  14/07/2014  24/07/2014     KBLI  4  10/07/2014  11/07/2014  25/07/2014    

(10)

Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.

Branch Office

Jakarta:

Thamrin

Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05

Jl. M. H. Thamrin No. 12

Jakarta 10340

Phone : +62 21 3193 1811

Taman Palem

Ruko Mall Taman Palem No.32

Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng

Jakarta 11730

Phone : +62 21 5437 6266

Latumenten

Jl.Terusan Bandengan Utara No.89F

Jakarta 14450

Phone : +62 21 662 9496

Pantai Indah Kapuk

The Centro Metro Broadway

Blok A No. 28 Lt. 2

Jl. Pantai Indah Utara 2

Jakarta 14460

Phone : +62 21 3001 0315

Serpong:

Ruko Golden 8

Blok F No.6

Jl. Ki Hadjar Dewantara

Gading Serpong - Tangerang

Banten 15810

Phone : +62 21 2923 8930

Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa Yogyakarta

Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165

Phone : 0274-543944

Solo:

Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q

Surakarta 57141

Phone : +62 271 743 498

Makasar :

Jl. Gunung Bawakareng No. 71

Makassar 90157

Phone : +62 411 361 3122

Sampit :

Universitas Darwan Ali

Jl. Batu Berlian No. 10

Kalimantan Tengah 74322

Phone : +62 531 31992

Panin Bank Centre

3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 10270, Indonesia

Phone

: +62 21 726 3969

Fax

: +62 21 571 0895

CS

: +62 21 726 2757

Web

: www.firstasiacapital.com

E-mail :

cs@firstasiacapital.com

First Asia Research Team :

Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com)

David Nathanael (research@firstasiacapital.com)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Perubahan posisi chamber mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap peta stabilitas nyala api pada mesoscale combustor.Penambahan panas akibat heat resirculation yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan lumpur organik unit gas bio (LOUGB) dalam pakan kelinci lepas sapih terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan

Penerimaan keseluruhan yang disukai oleh panelis yaitu warna kembang kol yang sudah berwarna kuning keputihan dengan tekstur yang agak lembek dan rasa yang

  Pedoman  Penatalaksanaan  Kasus  Malaria 

Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor risiko penularan malaria di Desa Pamotan adalah penderita malaria carier atau tanpa gejala klinis dengan

Perawatan kesehatan di rumah yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif