• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang sangat pesat, yang mana perkembangannya ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume perdagangan saham. Begitupun kinerja saham-saham yang diukur melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

Pada tahun 2012, kinerja IHSG Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan sebesar 12,94% dari tahun sebelumnya, dengan harga penutupan pada akhir tahun adalah sebesar 4.316,69. Kenaikan yang cukup tinggi pada IHSG ini selain disebabkan kepercayaan investor akan perekonomian Indonesia juga disebabkan terutama oleh kinerja dan prospek dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Seiring dengan berkembangnya pasar modal tersebut, maka kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal menjadi semakin penting.

Investasi di pasar modal tidaklah semudah yang dibayangkan sebagian besar orang. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham, baik yang fundamental maupun yang teknikal. Bagi seorang investor yang rasional, aspek fundamental dari suatu saham sangat diperhatikan untuk menilai ekpektasi atas imbal hasil yang akan diperolehnya. Aspek fundamental

(2)

Dalam melakukan analisis, investor sering kali menggunakan informasi laba bersih. Menurut Hughes dalam Hartono (2012a) nilai laporan keuangan seperti laba bersih perusahaan dianggap sinyal yang menunjukkan nilai perusahaan. Informasi laba bersih sering digunakan karena laba bersih dipandang sebagai indikator kinerja suatu perusahaan. Saat kinerja perusahaan baik, pemegang saham akan turut menikmati laba perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen yang biasanya diikuti dengan kenaikan harga saham tersebut karena permintaan terhadap saham meningkat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa informasi laba adalah informasi yang sangat penting dalam investasi saham. Namun kenyataan yang terjadi adalah laba yang tinggi pada suatu perusahaan tidak selalu menunjukan bahwa harga saham akan selalu bergerak naik.

Menurut Fabozzi (1999) laba merupakan alat ukur utama kesuksesan suatu perusahaan, namun analis harus menghubungkan laba dengan total aktiva dan ekuitas saham biasa untuk menghindari adanya kerancuan dan untuk menunjukkan hasil yang bermakna. Dengan kata lain dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perlu dipertimbangkan. Husnan (2009) mengemukakan jika kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat maka akan mempengaruhi harga saham.

Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut dapat dengan mudah dilakukan dengan melakukan perbandingan sederhana pada unsur-unsur

(3)

laporan keuangan perusahaan yang terkait sehingga memudahkan bagi investor dalam melakukan analisis untuk menentukan kebijakan investasinya.

Menurut Tandelilin (2010), dua ukuran profitabilitas utama perusahaan yang biasanya digunakan adalah Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Return On Assets (ROA) atau sering disebut juga Return On Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba yang tersedia bagi pemegang saham. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan. Jika proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan semakin besar sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan financial leverage atau Debt to Equity Ratio (DER).

Debt to Equity Ratio (DER) menggambarkan perbandingan antara utang dengan ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. Analisis ini memiliki keterkaitan dengan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan yang akan berakibat langsung pada posisi keuangan perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Salah satu jenis perusahaan yang terdaftar di pasar modal adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan atau perusahaan keuangan. Secara umum perusahaan keuangan memiliki perbedaan dengan perusahaan non keuangan. Alli et al., (1994) menyatakan perusahaan keuangan lebih banyak mendapat regulasi dan pengawasan dari pemerintah sebagai lembaga pengatur sektor keuangan jika dibandingkan dangan perusahaan non keuangan, sehingga perusahaan yang

(4)

perusahan. Dengan kata lain, ketersediaan informasi pada perusahaan keuangan akan lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non keuangan.

Perbedaan yang lain menurut Hanafi dan Halim (2012) bahwa bank yang merupakan salah satu bentuk perusahaan keuangan, mempunyai tingkat utang yang sangat tinggi (highly leveraged), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan utang pada perusahaan biasa. Untuk tingkat modal saham, bank biasanya hanya memiliki sekitar 10% dari total aset. Dari sisi usahanya bank memiliki tugas utama (operasional) menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat, sehingga unsur biaya bunga atas simpanan akan dimasukkan sebagai unsur beban operasi, berbeda dengan perusahaan lainnya. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan dugaan kemungkinan adanya perbedaan karakteristik harga saham yang dipengaruhi oleh profitabilitas dan struktur modal antara perusahaan keuangan dan perusahaan non keuangan.

Adapun penelitian terdahulu mengenai pengaruh ROA, ROE dan DER sebagai faktor fundamental perusahaan terhadap harga saham telah banyak dilakukan oleh para peneliti pada berbagai kategori perusahaan. Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Penulis belum menemukan adanya penelitian mengenai hal ini yang membandingkan antara kategori perusahaan keuangan dengan perusahaan non keuangan.

Oleh karena itu berdasarkan uraian tersebut maka penulis meneliti perihal pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai faktor fundamental perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan keuangan dan non keuangan. Judul penelitian yang ditetapkan adalah

(5)

“Analisis Pengaruh Faktor Fundamental (Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio) terhadap Harga Saham Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini adalah ingin mengidentifikasikan bagaimana pengaruh faktor fundamental perusahaan yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap harga saham dan apakah ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh ketiga rasio keuangan tersebut terhadap harga saham pada perusahaan keuangan dan pada perusahaan non keuangan.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) secara parsial maupun secara bersama-sama mempengaruhi harga saham perusahaan keuangan?

2. Apakah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) secara parsial maupun secara bersama-sama mempengaruhi harga saham perusahaan non keuangan?

(6)

4. Diantara ketiga rasio keuangan tersebut, faktor manakah yang paling dominan dan signifikan dalam mempengaruhi harga saham pada perusahaan keuangan dan non keuangan?

5. Apakah terdapat perbedaan pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada perusahaan keuangan dan perusahaan non keuangan?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor-faktor fundamental yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap pergerakan harga saham dan menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan pengaruh ketiga rasio tersebut terhadap harga saham pada perusahaan keuangan dan perusahaan non keuangan.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Sebagai bahan acuan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dengan mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap harga saham sehingga investor dapat melakukan portofolio investasinya secara lebih terencana dan bijaksana.

2. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan dan pengambilan

(7)

keputusan perusahan yang berkaitan dengan faktor fundamental (Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio) yang berpengaruh terhadap harga saham.

3. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut mengenai penilaian investasi di bursa saham dan menambah wawasan tentang analisis saham.

1.6. Ruang Lingkup Atau Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil pembahasan dengan menggunakan analisis fundamental yang memfokuskan pada analisis perusahaan. Pada analisis perusahaan ini, penulis membatasi dengan hanya memilih tiga indikator rasio keuangan yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel yang akan mempengaruhi harga saham. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan keuangan dan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian dibatasi dari tahun 2006 sampai dengan 2011 dengan tidak menyertakan periode tahun 2008.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan untuk memperjelas dan memahami isi penelitian ini, adapun susunannya adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan

(8)

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi kajian pustaka yang terdiri atas gambaran umum pasar modal, efisiensi pasar modal, analisis penilaian saham, perusahaan keuangan, analisis rasio laporan keuangan, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis. Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi metode penelitian yang terdiri atas sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional, perumusan model, pengujian asumsi klasik dan kenormalan data, serta pengujian hipotesis.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang deskripsi data, pengolahan data dan pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam pelaksanaan Program Induksi, pembimbing ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah dengan kriteria memiliki kompetensi sebagai guru profesional; pengalaman mengajar

Pada kondisi awal hanya 7 siswa (27%) yang tuntas setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa (50%) dan meningkat lagi menjadi 23 siswa

Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya

[r]

biaya dengan rasio nilai struktur (SN) maka untuk seluruh lapis pondasi yang distabilisasi semen, baik untuk lapis pondasi atas maupun untuk lapis pondasi bawah, diperoleh

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi investor maupun Manajer Investasi dan dapat diambil manfaatnya sebagai gambaran

Keberadaan Taman Kalpataru, Taman Dipangga dan Embung Taman Kota Way Halim yang merupakan bagian dari RTH Kota Bandar Lampung perlu dilakukan penelitian untuk