• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan Ekonomi Riau Tanpa Migas Triwulan I Tahun 2011 mencapai 7,51 persen

 Pertumbuhan Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan I tahun 2011, yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,20 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2010 (q-to-q), dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I tahun 2010) mengalami pertumbuhan 4,04 persen (y-on-y). Secara kumulatif (c-to-c), pertumbuhan ekonomi Riau selama Januari-Maret tahun 2011 mencapai 4,04 persen.  Pertumbuhan Ekonomi Riau, tanpa migas, pada triwulan I tahun 2011 mengalami kontraksi sebesar 2,50

persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2011 (q-to-q), dan apabila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2010 meningkat 7,51 persen (y-on-y). Secara kumulatif (c-to-c) Januari-Maret tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Riau mencapai 7,51 persen.

 Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2011 mencapai Rp. 94.530,3 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 24.588,8 milyar. Apabila migas dikeluarkan dari perekonomian Riau, nilai PDRB harga berlaku dan PDRB harga konstan 2000 masing-masing sebesar Rp. 58.524,2 milyar dan Rp. 12.420,3 milyar.  Pertumbuhan ekonomi Riau termasuk migas (y-on-y) pada triwulan I 2011 terjadi pada semua sektor

ekonomi, tertinggi pada sektor bangunan 9,99 persen. Namun sektor tersebut memberikan sumber pertumbuhan yang cukup rendah (yakni sebesar 0,35 persen) sedangkan sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sektor industri pengolahan (0,83 persen) dan sektor pertanian 0,77 persen.

Pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas (y-on-y) pada triwulan I 2011 terjadi pada semua sektor ekonomi, tertinggi pada sektor pertambangan dan penggalian 12,89 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,25 persen. Sektor yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni (sebesar 1,67 persen) sektor perdagangan, hotel dan restoran.

No. 21/05/14/Th.XII, 5 Mei 2011

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

I. Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha

Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2011 mencapai Rp. 94.530,3 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 24.588,8 milyar. Apabila migas dikeluarkan dari perekonomian Riau, nilai PDRB harga berlaku dan PDRB harga konstan 2000 masing-masing sebesar Rp. 58.524,2 milyar dan Rp. 12.420,3 milyar.

(2)

a. Pertumbuhan Ekonomi Riau Triwulan I Tahun 2011

Pada triwulan I tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Riau dengan migas sebesar -2,20 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan ekonomi terjadi di setiap sektor lapangan usaha. Laju pertumbuhan ekonomi sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 1,44 persen, tertinggi dibanding sektor lainnya, dengan sumber pertumbuhan tertinggi kedua (yaitu sebesar 0,003 persen) setelah sektor pengangkutan dan komunikasi yang memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,012 persen.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas) Triwulan I 2011 dan Januari – Maret 2011

(Persen) Lapangan Usaha Trw I 2011 Thd Trw I 2010 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) Trw I 2011 thd Trw IV 2010 (q-to-q) Sumber Pertumbuhan (q-to-q) Jan-Mar 2011 thd Jan-Mar 2010 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (c-to-c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 4,55 0,77 - 3,68 - 0,63 4,55 0,77 2. Pertambangan dan Penggalian 0,89 0,44 - 1,75 - 0,84 0,89 0,44 3. Industri Pengolahan 7,42 0,83 - 4,46 - 0,52 7,42 0,83 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 5,46 0,01 1,44 0,00 5,46 0,01 5. Bangunan 9,99 0,35 - 1,81 - 0,07 9,99 0,35 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,10 0,82 - 0,76 - 0,07 9,10 0,82 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,91 0,27 0,40 0,01 8,91 0,27 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 9,58 0,13 - 2,34 - 0,03 9,58 0,13 9. Jasa - Jasa 8,04 0,42 - 0,84 - 0,05 8,04 0,42 PDRB 4,04 4,04 - 2,20 - 2,20 4,04 4,04

Pertumbuhan ekonomi y-on-y juga terjadi di setiap sektor lapangan usaha. Laju pertumbuhan ekonomi sektor bangunan mencapai 9,99 persen, tertinggi dibanding sektor lainnya, namun memiliki sumber pertumbuhan hanya sebesar 0,35 persen. Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor industri pengolahan sebesar 0,83 persen, yang mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 7,42 persen.

Sementara bila faktor migas diabaikan dalam penghitungan pekonomian Riau, maka pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2011 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) sebesar -2,50 persen. Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 3,43 persen. Kemudian sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh 1,44 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 0,40 persen. Sementara sektor perdagangan, hotel dan restoran hanya tumbuh -0,76 persen. Selain memiliki laju pertumbuhan tertinggi, sektor pertambangan dan penggalian juga menjadi sumber pertumbuhan terbesar (q-to-q) yakni sebesar 0,07 persen.

(3)

Grafik 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Riau Triwulan I 2011 (Dengan Migas)

q-to-q Menurut Lapangan Usaha

-3.68 -0.63 -1.75 -0.84 -4.46 -0.52 1.44 0.001 -1.81 -0.07 -0.76 -0.07 0.4 0.01 -2.34 -0.03 -0.84 -0.04 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 persen

Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-Jasa Laju Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas Riau (y-on-y) mencapai 7,51 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor. Pertumbuhan tertinggi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 12,89 persen. Kemudian sektor bangunan tumbuh 9,99 persen. Sementara sektor keuangan, persewaan dan jasa tumbuh sebesar 9,58 persen. Meski sektor pertambangan dan penggalian memiliki pertumbuhan tertinggi namun sumber pertumbuhan hanya sebesar 0,25 persen terhadap pertumbuhan ekonomi tanpa migas Riau. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni sebesar 1,67 persen.

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Tanpa Migas) Triwulan I 2011 dan Januari – Maret 2011

(Persen) Lapangan Usaha Trw I 2011 Thd Trw I 2010 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) Trw I 2011 thd Trw IV 2010 (q-to-q) Sumber Pertumbuhan (q-to-q) Jan-Mar 2011 thd Jan-Mar 2010 (c-to-c) Sumber Pertumbuh an (c-to-c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, Kehutanan & Perikanan 4,55 1,57 - 3,68 - 1,25 4,55 1,57 2. Pertambangan dan Penggalian 12,89 0,25 3,43 0,07 12,89 0,25 3. Industri Pengolahan 8,91 1,57 - 5,00 - 0,92 8,91 1,57 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 5,46 0,03 1,44 0,01 5,46 0,03 5. Bangunan 9,99 0,72 - 1,81 - 0,13 9,99 0,72 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,10 1,67 - 0,76 - 0,14 9,10 1,67 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,91 0,56 0,40 0,02 8,91 0,56 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 9,58 0,28 - 2,34 - 0,07 9,58 0,28 9. Jasa - Jasa 8,04 0,86 - 0,84 - 0,09 8,04 0,86 PDRB 7,51 7,51 - 2,50 - 2,50 7,51 7,51

(4)

b. Struktur PDRB Riau termasuk migas

Struktur PDRB dengan migas didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan I tahun 2011 mencapai 36,83 persen terhadap total perekonomian Riau. Kemudian sektor industri pengolahan memberi kontribusi 19,47 persen dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberi kontribusi sebesar 19,31 persen. Kontribusi ketiga sektor tersebut relatif berkurang dibanding kontribusi triwulan yang sama pada tahun 2010.

Tabel 3

Struktur PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas) Triwulan I 2010 - 2011 dan Januari – Maret 2010 - 2011

(Persen)

Lapangan Usaha Trw I 2010 Trw I 2011 Jan-Mar 2010 Jan-Mar 2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 20,01 19,31 20,01 19,31 2. Pertambangan dan Penggalian 37,10 36,83 37,10 36,83 3. Industri Pengolahan 20,39 19,47 20,39 19,47 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 0,17 0,18 0,17 0,18

5. Bangunan 5,20 6,20 5,20 6,20

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,04 9,77 9,04 9,77 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,96 1,93 1,96 1,93 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 2,37 2,54 2,37 2,54

9. Jasa - Jasa 3,76 3,77 3,76 3,77

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Nilai PDRB (Rp Milyar) 79.410,67 94.530,34 79.410,67 94.530,34

c. Struktur PDRB Riau tanpa migas

Dalam periode yang sama, struktur PDRB tanpa migas akan berbeda dengan struktur PDRB dengan migas. Bila migas tidak diperhitungkan dalam pembentukan PDRB, perekonomian Riau pada triwulan I tahun 2011 sebesar Rp 58.524,2 milyar. Kontribusi terbesar terdapat pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang memberi sumbangan sebesar 31,20 persen, kemudian sektor industri pengolahan 26,88 persen dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 15,78 persen.

Dibandingkan dengan triwulan I tahun 2010, terdapat perubahan kontribusi pada beberapa sektor ekonomi tanpa migas. Kontribusi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan berkurang dari 32,59 persen menjadi 31,20 persen. Kontribusi sektor industri pengolahan juga berkurang, yaitu dari 28,42 persen menjadi 26,88 persen. Sementara kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran meningkat dari 14,72 persen menjadi 15,78 persen.

Perbedaan penghitungan migas dan tanpa migas, menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kontribusi sektor pertambangan dan penggalian. Dengan migas, sektor ini mampu menjadi kontributor utama yakni sebesar 36,83 persen selama tahun 2011. Namun tanpa migas, sektor

(5)

pertambangan dan penggalian hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 2,53 persen pada tahun 2011.

Tabel 4

Struktur PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Tanpa Migas) Triwulan I 2010 - 2011 dan Januari – Maret 2010 - 2011

(Persen)

Lapangan Usaha Trw I 2010 Trw I 2011 Jan-Mar 2010 Jan-Mar 2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 32,59 31,20 32,59 31,20 2. Pertambangan dan Penggalian 2,34 2,53 2,34 2,53 3. Industri Pengolahan 28,42 26,88 28,42 26,88 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 0,29 0,29 0,29 0,29

5. Bangunan 8,47 10,02 8,47 10,02

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,72 15,78 14,72 15,78 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,19 3,12 3,19 3,12 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 3,85 4,10 3,85 4,10

9. Jasa - Jasa 6,13 6,08 6,13 6,08

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

(6)

 Pertumbuhan Ekonomi Riau, termasuk migas, pada triwulan I tahun 2011 sebesar -2,20 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2010 (q-to-q). Sumber pertumbuhan berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 0,32 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I tahun 2010), perekonomian Riau tumbuh 4,04 persen (y-on-y), dengan sumber pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 2,84 persen.

 Perekonomian Riau, tanpa migas, triwulan I tahun 2011 tumbuh sebesar -2,50 persen terhadap triwulan IV tahun 2010 (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 0,60 persen. Sumber pertumbuhan dari PMTB sebesar - 0,36 persen, dan sumber pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar -0,74 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I tahun 2010) perekonomian Riau mengalami pertumbuhan sebesar 7,51 persen (y-on-y), dengan sumber pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,82 persen, sementara sumber pertumbuhan dari ekspor sebesar 2,80 persen.  Struktur ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan I tahun 2011 didominasi oleh ekspor 48,88 persen,

pengeluaran konsumsi rumah tangga 31,88 persen dan PMTB 25,63 persen. Pada triwulan yang sama tahun sebelumnya, struktur ekonomi Riau juta didominasi oleh ketiga komponen penggunaan tersebut.  Struktur ekonomi Riau, tanpa migas, pada triwulan I tahun 2011 ditandai dengan kontribusi terbesar

berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 51,50 persen. Sementara kontribusi ekspor sebesar 35,75 persen dan PMTB 20,50 persen.

II.

Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Menurut Komponen Penggunaan

a. Pertumbuhan Ekonomi Riau Triwulan I Tahun 2011

Dilihat dari q-to-q, pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan I tahun 2011 sebesar -2,20 persen, pertumbuhan yang terjadi pada PMTB sebesar 1,15 persen, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 0,60 persen. Sumber pertumbuhan q-to-q terbesar berasal dari PMTB sebesar 0,32 persen sementara sumber pertumbuhan dari ekspor sebesar –3,06 persen.

Tabel 5 menunjukkan laju pertumbuhan y-on-y tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 7,85 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,74 persen, sementara impor tumbuh 2,94 persen.

Disamping pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga tertinggi dibandingkan komponen penggunaan lain, komponen ini juga menjadi sumber pertumbuhan terbesar 2,84 persen terhadap pertumbuhan dengan migas Riau y-on-y yang sebesar 4,04 persen. Ekspor memberi sumbangan 0,92 persen terhadap pertumbuhan, sementara impor menyumbang -0,09 persen.

Dilihat dari q-to-q, pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas mengalami kontraksi sebesar 2,50 persen, pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 0,60 persen, kemudian ekspor tumbuh sebesar -5,78 persen sementara impor tumbuh sebesar -2,81 persen. Penyumbang pertumbuhan pada triwulan I tahun 2011 berasal dari ekspor sebesar -2,64 persen, sementara impor sebesar -1,65 persen.

(7)

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Dengan Migas) Triwulan I 2011 dan Januari – Maret 2011

(Persen)

Komponen Penggunaan Trw I 2011 Thd Trw I 2010 (y on y) Sumber Pertumbuhan (y on y) Trw I 2011 thd Trw IV 2010 (q to q) Sumber Pertumbuhan (q to q) Jan-Mar 2011 thd Jan-Mar 2010 (c to c) Sumber Pertumbuhan (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengel. Konsumsi Rumah

Tangga 7,85 2,84 -1,01 -0,38 7,85 2,84 2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta

Nirlaba 8,16 0,02 0,60 0,00 8,16 0,02 3. Pengel. Konsumsi Pemerintah 0,56 0,03 -13,36 -0,79 0,56 0,03 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 7,74 2,16 1,15 0,32 7,74 2,16

5. Perubahan Stok - 0,00 - 1,29 - 0,00 6. Ekspor -0,16 -0,09 -5,37 -3,06 -0,16 -0,09 7. Impor 2,94 0,92 -1,36 -0,42 2,94 0,92 PDRB 4,04 4,04 -2,20 -2,20 4,04 4,04

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas Riau y-on-y sebesar 7,51 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada komponen PMTB sebesar 8,28 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh sebesar 8,16 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 7,85 persen dan ekspor sebesar 6,28 persen sementara impor tumbuh 2,60 persen. Sedangkan komponen penggunaan yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan sumbangan sebesar 5,81 persen, sedangkan ekspor menyumbang 2,80 persen.

Tabel 6

Laju Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Tanpa Migas) Triwulan I 2011 dan Januari – Maret 2011

(Persen) Komponen Penggunaan Trw I 2011 Thd Trw I 2010 (y on y) Sumber Pertumbuhan (y on y) Trw I 2011 thd Trw IV 2010 (q to q) Sumber Pertumbuhan (q to q) Jan-Mar 2011 thd Jan-Mar 2010 (c to c) Sumber Pertumbuhan (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengel. Konsumsi Rumah Tangga 7,85 5,82 -1,01 -0,74 7,85 5,82 2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 8,16 0,05 0,60 0,00 8,16 0,05 3. Pengel. Konsumsi Pemerintah 0,56 0,06 -13,25 -1,57 0,56 0,06 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 8,28 2,34 -1,28 -0,36 8,28 2,34

5. Perubahan Stok - -1,97 - 1,16 - -1,97 6. Ekspor 6,28 2,80 -5,78 -2,64 6,28 2,80 7. Impor 2,60 1,59 -2,81 -1,65 2,60 1,59 PDRB 7,51 7,51 -2,50 -2,50 7,51 7,51

(8)

b. Struktur PDRB Riau termasuk migas

Pada triwulan I 2011, kontribusi komponen ekspor terhadap total PDRB dengan migas yaitu sebesar 48,88 persen, sementara kontribusi impor sebesar 14,71 persen. Kemudian pengeluaran konsumsi rumah tangga memberi kontribusi sebesar 31,88 persen dan PMTB sebesar 25,63 persen.

Dibandingkan tahun 2010 pada triwulan yang sama, terdapat perubahan kontribusi masing-masing komponen pengeluaran dengan komposisi yang relatif serupa. Kontribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan PMTB pada triwulan ini relatif lebih kecil dibanding triwulan yang sama pada tahun 2010. Pada triwulan I 2010, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 32,70 persen dan PMTB sebesar 25,79 persen.

Selama januari-maret tahun 2011, struktur ekonomi Riau dengan migas menurut penggunaan tetap didominasi oleh tiga komponen, yaitu ekspor, pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan PMTB. Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2010, kontribusi ekspor meningkat menjadi 48,88 persen dari 48,04 persen. Sementara penurunan terjadi pada kontribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga dari 32,70 persen menjadi 31,88 persen dan PMTB berkurang dari 25,78 persen menjadi 25,63 persen.

Tabel 7

Struktur PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Dengan Migas) Triwulan I 2010 - 2011 dan Januari – Maret 2010 - 2011

(Persen)

Komponen Penggunaan Trw I 2010 Trw I 2011 Jan-Mar 2010 Jan-Mar 2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengel. Konsumsi Rumah Tangga 32,70 31,88 32,70 31,88

2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 0,28 0,30 0,28 0,30

3. Pengel. Konsumsi Pemerintah 7,20 6,43 7,20 6,43

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 25,79 25,63 25,79 25,63

5. Perubahan Stok 2,12 1,59 2,12 1,59 6. Ekspor 48,04 48,88 48,04 48,88 7. Impor 16,13 14,71 16,13 14,71 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Nilai PDRB (Rp Milyar) 79.410,67 94.530,34 79.410,67 94.530,34

c. Struktur PDRB Riau tanpa migas

Pada Tabel 8, kontribusi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah terbesar dalam pembentukan PDRB Riau tanpa migas pada triwulan I tahun 2011 dengan kontribusi sebesar 51,50 persen, diikuti ekspor 35,75 persen, dan PMTB sebesar 20,50 persen. Sementara kontribusi impor sebesar 22,26 persen.

Melihat triwulan I tahun 2010, terdapat sedikit perbedaan kontribusi PDRB tanpa migas menurut komponen penggunaan. Kontribusi PMTB meningkat sedikit dari 20,49 persen menjadi 20,50 persen. Sebaliknya, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga menurun dari 53,25 persen menjadi 51,50 persen, dan kontribusi komponen ekspor berkurang dari 37,16 persen menjadi 35,75 persen.

(9)

Tabel 8

Struktur PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Tanpa Migas) Triwulan I 2010 - 2011 dan Januari – Maret 2010 - 2011

(Persen) Komponen Penggunaan Trw I 2010 Trw I 2011 Jan-Mar 2010 Jan-Mar 2011 (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengel. Konsumsi Rumah Tangga 53,25 51,50 53,25 51,50

2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 0,46 0,48 0,46 0,48

3. Pengel. Konsumsi Pemerintah 11,73 10,39 11,73 10,39

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 20,49 20,50 20,49 20,50

5. Perubahan Stok 2,66 3,64 2,66 3,64 6. Ekspor 37,16 35,75 37,16 35,75 7. Impor 25,75 22,26 25,75 22,26 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Nilai PDRB (Rp Milyar) 48.762,75 58.524,16 48.762,75 58.524,16

Referensi

Dokumen terkait

Pada bumbu rujak cingur instan perlakuan terbaik dilakukan uji T organoleptik terhadap kontrol dan diperoleh baik dari parameter rasa, aroma dan warna tidak

(1) Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Daerah ini adalah penyelenggaraan perumahan oleh pengembang dengan jumlah paling sedikit 5 (lima) kaveling yang

Pengaturan nilai kecepatan putar rotor dan torsi elektromagnetik tersebut dilalukan dengan mengatur nilai amplitudo dan frekuensi tegangan masukan pada bagian

Kualitas tapak atau tempat tumbuh adalah totalitas faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tegakan dan menunjukkan kapasitas produksi tanah dalam

Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk sebenarnya hanya merupakan alat bantu untuk mendiagnosis penyakit apa yang

Jika unit kerja tidak melakukan backup CMS dan basis data minimal satu kali dalam satu tahun, maka web unit kerja tersebut tidak akan diikutsertakan dalam lomba web

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan impak yang optimal serta mengetahui kemampuan serap bunyi dan koefisien serap bunyi dari