• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BIMETAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA. Elfrida Saragi., Utaja'

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS BIMETAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA. Elfrida Saragi., Utaja'"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BIMETAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Elfrida Saragi., Utaja'

ABSTRAK

ANALISIS BIMETAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA. Bimetal adalah dua material yang mempunyai koefisien ekspansi termal yang berbeda ditempelkan menjadi satu. Bila dipanaskan pada temperatur tinggi kedua material mengalami perubahan ukuran dan tegangan (stress) yang berbeda. Bimetal banyak dipakai pada alat -alat otomatik seperti pada skring, pembatas suhu dan lain-lain. Analisis perubahan ukuran atau bentuk (regangan) dan tegangan belum banyak dilakukan. Pada pustaka hanya diuraikan pemakaian bimetal. Dalam makalah ini akan diuraikan analisis material bimetal yang berdimensi dua menggunakan metode elemen hingga untuk menghitung jarak perpindahan ujung bahan dan tegangan (stress) yang timbul dan mengaplikasikannya menggunakan software ANSYS.

ABSTRACT

BIMETAL ANALYSIS WITH FINITE ELEMEN METHOD. Bimetal is two materials having different coefficient of thermal expansion that is stuck together. When heated with high temperature the two materials experience changing of dimensions and stress which are different. Bimetal is widely used for automatic instruments such as. Analysis of changing of dimensions or stress is rarely carried out. In literature is only discussed the usage of bimetal. This paper discusses analysis of two dimensional bimetal material using finite element method to calculate transfer distance of material edge and stress arisen and apply it using ANSYS software.

PENDAHULUAN

Bimetal adalah

dua material yang mempunyai

modulus elastisitas

yang berbeda

ditempelkan menjadi satu. Pemakaian bimetal dalam teknik banyak digunakan pada

skring, pembatas

suhu, termometer, dan lain -lain. Analisis perubahan

ukuran atau

bentuk (regangan) dan tegangan belum banyak dilakukan. Pada pustaka hanya

diuraikan pemakaian bimetal. Untuk menghitung besamya tegangan (stress)

digunakan

metode elemen hingga. Pendekatan

yang dipakai pada distribusi tegangan

adalah dengan azas potensial minimum dengan

menyelesaikan

lebih dahulu distribusi

suhu. Untuk menyelesaikan

distribusi suhu dan distribusi tegangan

untuk bidang atau

.Pusat Pengembangan Teknologi InfOrn1aSi dan Komputasi -BA TAN ..Pusat Pengembangan perangkat Nuklir -BATAN

(2)

Risalah wkakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XN, Juli 2003 (183-196)

benda berdimensi

dua yang akan dianalisis dibagi menjadi sejumlah elemen. Elemen

tersebut

bisa berbentuk

segitiga maupun segi empat.

Langkah -langkah penyelesaian

dimulai dengan

menyelesaikan

distribusi suhu.

Hasil distribusi suhu akan dipakai sebagai data untuk mencari perubahan ukuran

(regangan). Dari regangan dapat dicari distribusi tegangan. Proses penyelesaian

dilakukan dengan

software Ansys clan software yang telah dikembangkan

oleh P2PN

BAT AN. Dari penyelesaian

dengan software Ansys diharapkan nilai regangan clan

tegangan

dapat diketahui.

TEORI

Distribusi Suhu

Penyelesaian

distribusi suhu dengan elemen hingga dilakukan dengan cara

benda yang akan dianalisis dibagi -bagi menjadi sejumlah

elemen. Model matematik

distribusi suhu dua dimensi, dinyatakan

dengan

(1)

d(kt dT / dx) / dx+ d( kt dT / dy) / dy

h(T-

Tf)

+ Q't

di mana k = konduktivitas termal

t = tebal

h = koefisien perpindahan

panas konveksi

Q' = sumber

panas di dalam benda

Tf= suhu fluida.

Penyelesaian

akhir untuk distribusi suhu dalam bentuk matrikss dapat dituliskan

sebagai

berikut

(2)

Ka=f

di mana K = matrikss kekakuan

a = sebagai

fungsi suhu (TJ,

Tn)

f = beban

gaya yang diberikan = 0

Penyelesaian

persamaan

(2), akan menghasilkan

suhu di semua node. Distribusi suhu

ini akan dipakai untuk menentukan

regangan

pada analisis stress dengan persamaan

sebagai

berikut

Go = [at:\T aL\T

0] T

(3)

di mana

/1 T = Perbedaan temperatur = T elemen

a. = Koefisien termal ekspansi

(3)

Analisis Bimetal dengan Metode Elemen Hingga (Elfrida Saragi, Utaja)

Elemen Hingga untuk Stress

Penyelesaian distribusi stress yang akan diuraikan, menggunakan elemen

berbentuk

segi tiga atau segi empat dengan

fungsi bentuk linear.

Strain nodal displacement matrikss B disajikan dengan persamaan sebagai

berikut

0

0

m23

0

[

m21

B=LN=

0

(4)

m31 m21 m33 m23 m31

m22 0

0 m32 m32 m22 m33

di mana mij = koefisien fungsi bentuk.

Penyelesaian distribusi stress dengan metode elemen hingga (MEH)

memberikan

persamaan

K a = f

(5)

di mana; K = matrikss kekakuan

a = pergeseran

f = gaya = f~

Beban gaya akibat strain dapat dituliskan sebagai

berikut;

IE: = BT D 80 tA

(6)

di mana t = tebal plat

A = luas permukaan

elemen.

Elemen

matrikss kekakuan

sebagai

berikut

Ke = BT D B tA

(7)

Pergeseran

a dapat diperoleh daTi penyelesaian

persamaan

(6) dan (7) dengan

,., ,..

Persamaan (4) clan persamaan (8) dipakai untuk menentukan regangan f, pada

persamaan

di bawah ini

(4)

Risalah Lokakarya Komputasi dalam gains clan Teknologi Nuklir XIV, Juli 2003

& = B ae.

(9)

Untukplane stress,

nilai modulus elastisitas dapat dituliskan sebagai

berikut

1

J1

1

J1

E

D= 2

I-J1

0

0

di mana E = modulus elastisitas

~ = Poisson

ratio

Secara

umum point stress didefinisikan ke dalam matriks

0" = De

di mana

a=[axx

O"yy

O"xy[

Untuk mendapatkan nilai tegangan (stress) akibat adanya pengaruh suhu clan

nilai initial stress vector( U 0 ) = 0 dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut

u=D(e-eo)+uo

(12)

d

' 0' = tegangan(stress)

1 mana

& = regangan(Strain)

U 0 = initial stress vector ( vektor stress awal) = 0

e ~ = vector strain thermal.

BASIL DAN BABASAN

Dua buah material ditempe1kan

menjadi satu yang mempunyai muai panjang

yang besamya masing -masing a1 clan a2 ada1ah

2,02E-5 clan 1,7E-6 dengan ukuran

panjang sebesar

5 cm , 1ebar

sebesar

1 cm clan teba1nya

0.2 cm. Diberikan suhu awa1

sebesar

300 C clan dipanaskan

sampaikan

dengan suhu 1000 C. Hitung1ah

pergeseran

clan stress akibat adanya

pengaruh suhu pada batang

tersebut.

Jawab: panjang = 5 cm

1ebar

= 1 cm

teba1 = 0.2 cm.

(5)

Analisis Bimetal dengan Metode Elernen Hingga (Elfiida Saragi, Utaja)

Model matematik

distribusi suhu dua dimensi, dinyatakan

dengan ;

d(kt dT / dx) / dx+

d( kt dT /dy) / dy

h(T-

Tf)

+ Q't

Penyelesaian

akhir untuk distribusi suhu dalam bentuk matrikss dapat dituliskan

sebagai

berikut

Ka=f

di mana a = fungsi suhu (T 1

,Tn).

Pada permasalahan

ini nilai f = 0 karena tidak ada gaya yang diberikan.

Untuk matriks kekakuan setiap elemen disajikan dengan

persamaan

di bawah ini

Ke=

Ke + Ke

xx yy

m21 m23

m22 m23

m232

K:X = kTA

m212 m22 m21 m23 m21

m21 m22

m222

m22 m23

m31 m33

m32 m33

m332

K~ = kTA

m312

m32 m31

m33 m31

m31 m32

m322

m33 m32

mIl = (xj -xi) / L

m21= (yj-yi)/L

K a = f di mana a = merupakan

fungsi suhu

1;

T2

TJ

Tn

kll

k12

k21 k22

k13

kIn

k2n

f=

knl

knn

~

187

(6)

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains clan Teknologi Nuklir XN, Juli 2003

0

0

[

m21

B=LN=

0

m23

0

m31 m21 m33 m23 m3J m22 0 0 m32 m32 m22 m33

Untuk menentukan

regangan

pada analisis stress digunakan

persamaan

sebagai

berikut

80 = [aL\T aL\T 0] T.

Beban gaya akibat strain dapat dituliskan sebagai

berikut

Ie: = BT D 80 tA.

Untuk menentukan

elemen

matriks kekakuan

digunakan

persamaan

sebagai

berikut

Ke = B T D B t A.

al

a2

= K-1

f = Pergeseran

a=

an

8 = B ae = Regangan

Untuk plane stress, nilai modulus elastisitas dapat dituliskan sebagai

berikut

1

.u

1

E

D= -.,

.u

0

-,u

0

-2

Untuk mendapatkan nilai tegangan (stress) akibat adanya pengaruh suhu

(j = D(s -so),

Cara Menggunakan ANSYS

Untuk mencari distribusi suhu

1. Preprosessing

.menggambar bentuk sample yang berbentuk

plat

.memasukkanjenis sample (element type)

.memasukkan material property

.melakukan meshing.

188

0

0

(7)

1-Analisis Bimetal dengan Metode Elemen Hingga (Elfrida Saragi, Utaja)

2. Solution

.Thennal

0

Memberikan syarat batas temperature (T) = 30 pada sumbu X = 0

0

Memberikan syarat barns temperature ( T) = 30 pada sumbu X = 5 cm

.Menyelesaikan

permasalahan thennal untuk mendapatkan distribusi suhu.

Untuk mencari pergeseran

1. Preprosessing

.menggambar

bentuk sample yang berbentuk plat

.memasukkanjenis

sample (element type) structural

.memasukkan

material property.

.melakukan

meshing.

2. Solution

0 Mernberikan syarat

batas untuk pergeseran

UX= UY = 0 pada surnbu

X dan Surnbu

Y sarna

dengan

not

0 Mengarnbil data daTi distribusi suhu

0 Menyelesaikan

permasalahan

structural dengan

current LS.

3. General Post Processing

.Mendapatkan basil pergeseran

dan stress.

BASIL ANSYS

(8)

Risalah Lokakarya Komputasi dalam gains dan Teknologi Nuklir XIV, Juli 2003

Distribusi Stress Setelah Sambuugan

PRINT S ELEMENT SOLUTION PER ELEMENT ***** POST1 ELEMENT NODAL STRESS LISTING *****

LOADSTEP= 1 SUBSTEP= 1 TIME= 1.0000 LOAD CASE= 0

THE FOLLOWING X,Y,Z VALUES ARE IN GLOBAL COORDINATES ELEMENT= 1 PLANE42

NODE SX SY SZ SXY SYZ SXZ

61 .46597E-09 .12426E-09 .00000 -.10151E-09 .00000 .00000 27 .46597E-09 .12426E-09 .00000 -.10151E-09 .00000 .00000 78 .46597E-09 .12426E-09 .00000 -.10151E-09 .00000 .00000 78 .46597E-09 .12426E-09 .00000 -.10151E-09 .00000 .00000 ELEMENT= 2 PLANE42

NODE SX SY SZ SXY SYZ SXZ

61 -.40129E-09 -.39507E-09 .00000 -.32470E-09 .00000 26 -.40129E-09 -.39507E-09 .00000 -.32470E-09 .00000 27 -.40129E-09 -.39507E-09 .00000 -.32470E-09 .00000 27 -.40129E-09 -.39507E-09 .00000 -.32470E-09 .00000 ELEMENT= 3 PLANE42

NODE SX SY SZ SXY SYZ SXZ

57 .48505E-09 .48806E-09 .00000 .14542E-09 .00000 50 .48505E-09 .48806E-09 .00000 .14542E-09 .00000 81 .48505E-09 .48806E-09 .00000 .14542E-09 .00000 . 81 .48505E-09 .48806E-09 .00000 .14542E-09 .00000 .1--ELEMENT= 4 PLANE42

NODE SX SY SZ SXY SYZ SXZ

57 -.38537E-09 -.11561E-09 .00000 -.75652E-10 .00000 49 -.38537E-09 -.11561E-09 .00000 -.75652E-10 .00000 50 -.38537E-09 -.11561E-09 .00000 -.75652E-10 .00000 50 -.38537E-09 -.11561E-09 .00000 -.75652E-10 .00000 ELEMENT= 5 PLANE42

NODE SX SY SZ SXY SYZ SXZ

65 .53899E-09 .26446E-09 .00000 -.98245E-10 .00000 1 .53899E-09 .26446E-09 .00000 -.98245E-10 .00000

.00000.00000.00000.00000 00000 000000000000000 .00000.00000 .00000.00000 .00000 00000 lQO

(9)

Analisis Bimetal dengan Metode Elemen Hingga (Elfrida Saragi, Utaja) -.98245E-10 .00000-.98245E-10 .00000 .00000.00000 SYZ SXZ .30819E-10 .00000 .30819E-10 .00000.30819E-10 .00000 .30819E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ.23013E-10 .00000.23013E-10 .00000 .23013E-10 .00000 .23013E-10 .00000 .00000.00000.00000 .00000 SYZ SXZ .77231E-10 .00000 .77231E-10 .00000 .77231E-10 .00000 .77231E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ -.15788E-09 .00000 -.15788E-09 .00000 -.15788E-09 .00000 -.15788E-09 .00000 .00000.00000 .00000 .00000 SYZ SXZ -.36434E-10 .00000 -.36434E-10 .00000 -.36434E-10 .00000 -.36434E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 3 .53899E-09 .26446E-09 .00000 3 .53899E-09 .26446E-09 .00000 ELEMENT= 6 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 65 .72393E-09 .10611 E-08 .00000 52 .72393E-09 .10611E-08 .00000 1 .72393E-09.1 0611 E-08 .00000 1 .72393E-09. 1 0611 E-08 .00000 ELEMENT= 7 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 75 .43284E-09 -.11189E-09 .00000 19 .43284E-09 -.11189E-09 .00000 20 .43284E-09 -.11189E-09 .00000 20 .43284E-09 -.11189E-09 .00000 ELEMENT= 8 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 75 .52499E-09 .95510E-10 .00000 66 .52499E-09 .95510E-10 .00000 19 .52499E-09 .95510E-10 .00000 19 .52499E-09 .95510E-10 .00000 ELEMENT= 9 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 77 .50156E-09 .11576E-1 0 .00000 26 .50156E-09 .11576E-10 .00000 61 .50156E-09 .11576E-10 .00000 61 .50156E-09 .11576E-10 .00000 ELEMENT= 10 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 77 .37616E-09-.41311E-09 .00000 25 .37616E-09-.41311E-09 .00000 26 .37616E-09 -.41311E-09 .00000 26 .37616E-09 -.41311E-09 .00000 ELEMENT= 11 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 79 -.45243E-09 -.13573E-09 .00000 44 -.45243E-09 -.13573E-09 .00000 45 -.45243E-09 -.13573E-09 .00000 45 -.45243E-09 -.13573E-09 .00000 SYZ SXZ.20002E-09 .00000.20002E-09 .00000.20002E-09 .00000.20002E-09 .00000 .00000.00000.00000.00000

191

(10)

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains clan Teknologi Nuklir XIV, Juli 2003 SYZ -.19775E-1( -.19775E-1( -.19775E-1( -.19775E-1( .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ -.1 051 OE-09 .00000 -.10510E-09 .00000 -.1 051 OE-09 .00000 -.1 051 OE-09 .00000 .00000.00000.00000 .00000 svz SXZ -.22536E-11 .00000 -.22536E-11 .00000 -.22536E-11 .00000 -.22536E-11 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ 19381E-11 .00000,19381 E-11 .00000,19381 E-11 .00000,19381 E-11 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ .15554E-09 .00000 .15554E-09 .00000 .15554E-09 .00000 .15554E-09 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 ELEMENT= 12 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 79 .41439E-09 .42353E-09 .00000 60 .41439E-09 .42353E-09 .00000 44 .41439E-09 .42353E-09 .00000 44 .41439E-09 .42353E-09 .00000 ELEMENT= 13 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 78 .48359E-09 .61936E-10 .00000 18 .48359E-09 .61936E-10 .00000 29 .48359E-09 .61936E-10 .00000 29 .48359E-09 .61936E-10 .00000 ELEMENT= 14 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 78 .37152E-09 -.66860E-10 .00000 27 .37152E-09 -.66860E-10 .00000 18 .37152E-09 -.66860E-10 .00000 18 .37152E-09 -.66860E-10 .00000 ELEMENT= 15 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 51 .72004E-09 .10630E-08 .00000 81 .72004E-09 .10630E-08 .00000 50 .72004E-09 .1 0630E-08 .00000 50 .72004E-09 .1 0630E-08 .00000 ELEMENT= 16 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 51 .46192E-09 .29559E-09 .00000 53 .46192E-09 .29559E-09 .00000 81 .46192E-09 .29559E-09 .00000 81 .46192E-09 .29559E-09 .00000 ELEMENT= 17 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 60 .63338E-09 .1 0360E-08 .00000 28 .63338E-09 .1 0360E-08 .00000 44 .63338E-09 .1 0360E-08 .00000 44 .63338E-09 .10360E-08 .00000 SYZ SXZ .12426E-09 .00000 .12426E-09 .00000 .12426E-09 .00000 .12426E-09 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000

192

SXZ I .00000 I .00000 I .00000 I .00000

(11)

Analisis Bimetal dengan Metode Elemen Hingga (Elfrida Saragi, Utaja) ELEMENT= 18 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 60 .44194E-09 .33451 E-09 .00000 43 .44194E-09 .33451E-09 .00000 28 .44194E-09 .33451 E-09 .00000 28 .44194E-09 .33451 E-09 .00000 svz SXZ .89673E-10 .00000 .89673E-10 .00000 .89673E-10 .00000 .89673E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 ELEMENT= 19 PLANE42

NODE SX SY S2 SXY SY2 SXZ

66 .45466E-09 .42219E-11 .00000 -.71508E-10 .00000 2 .45466E-09 .42219E-11 .00000 -.71508E-10 .00000 19 .45466E-09 .42219E-11 .00000 -.71508E-10 .00000 19 .45466E-09 .42219E-11 .00000 -.71508E-10 .00000 ELEMENT= 20 PLANE42 NODE SX SY S2 SXY 66 .56768E-09 .16208E-10 .00000 17 .56768E-09 .16208E-10 .00000 2 .56768E-09 .16208E-10 .00000 2 .56768E-09 .16208E-10 .00000 ELEMENT= 21 PLANE42 NODE SX SY S2 SXY 53 .44601 E-09 .41123E-09 .00000 54 .44601 E-09 .41123E-09 .00000 81 .44601 E-09 .41123E-09 .00000 81 .44601 E-09 .41123E-09 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ .95710E-10 .00000 .95710E-10 .00000 .95710E-10 .00000 .95710E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ .97461E-10 .00000 .97461E-10 .00000 .97461E-10 .00000 .97461E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ SXZ .42670E-10 .00000 .42670E-10 .00000 .42670E-10 .00000 .42670E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 ELEMENT= 22 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 53 .54601 E-09 .34172E-09 .00000 67 .54601E-09 .34172E-09 .00000 54 .54601E-09 .34172E-09 .00000 54 .54601 E-09 .34172E-09 .00000 ELEMENT= 23 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 67 -.33431E-10 -.16209E-09 .00000 3 -.70465E-11 -.16853E-09 .00000 4 .20566E-11 .39758E-10 .00000 svz SXZ .19195E-10 .00000 .20243E-10 .00000-.20237E-10 .00000 .00000 .00000 .00000

193

(12)

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains clan Teknologi Nuklir XN, Juli 2003 -.19390E-10 .00000 .00000 SYZ SXZ .12020E-09 .00000 .10195E-09 .00000 -.13499E-09 .00000 -.15228E-09 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 svz SXZ -.22332E-11 .00000 .57645E-10 .00000 .71821E-10 .00000 .42730E-11 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 SYZ .15818E-1( -.35603E-1( -.36124E-1( .13576E-1( .00000.00000.00000 .00000 SYZ SXZ -.55555E-11 .00000 -.45995E-11 .00000 -.42262E-10 .00000 -.41455E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000 82 -.27049E-10 .33318E-10 .00000 ELEMENT= 24 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 3 -.41726E-09 -.23109E-09 .00000 67 -.43643E-09 -.19964E-09 .00000 53 -.33609E-09 .30992E-09 .00000 65 -.27777E-09 .34138E-09 .00000 ELEMENT= 25 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 74 -.27899E-09 -.11905E-09 .00000 56 -.22226E-09 .17463E-10 .00000 78 -.35543E-09 .19270E-10 .00000 29 -.35697E-09 -.12289E-09 .00000 ELEMENT= 26 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 56 -.25208E-09 -.37430E-10 .00000 74 -.22895E-09 .57520E-10 .00000 17 -.24649E-09 .55373E-10 .00000 66 -.27839E-09 -.35457E-10 .00000 ELEMENT= 27 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 78 -.37155E-09 .13873E-09 .00000 56 -.35530E-09 .13892E-09 .00000 55 -.36008E-09 .52531E-10 .00000 61 -.39816E-09 .52718E-10 .00000 ELEMENT= 28 PLANE42 NODE SX SY SZ SXY 67 -.41315E-09 -.32647E-09 .00000 43 -.44918E-09 -.25669E-09 .00000 60 -.47202E-09 .51176E-09 .00000 54 -.38198E-09 .58161E-09 .00000 SYZ SXZ-.44546E-10 .00000-.40790E-10 .00000 .13226E-10 .00000 .19666E-10 .00000 .00000 .00000 .00000 .00000

194

sxz

.00000 .00000 .00000 .00000

(13)

Analisis Bimetal dengan Metode Elemen Hingga (Elfrida Saragi, Utaja)

KESIMPULAN

2.

3.

4.

Bimetal banyak dipakai pada alat -alat otomatik seperti pada skring, pembatas

suhu clan

lain- lain.

Metode pengukuran suhu yang sangat luas pemakaiannya

ialah menggunakan

bimetal( dua keping logam yang mempunyai koefisien ekspansi termal yang

berbeda yang disatukan).

Bila keping logam tersebut

dikenai oleh suhu yang lebih

tinggi daTi suhu pengikatnya,

maka akan terjadi pembengkokan

(pergeseran).

Untuk masalah di atas, besar tegangan (stress) diperoleh dengan cara

mendapatkan

nilai distribusi suhu terlebih dahulu kemudian diperoleh nilai

regangan

dengan

menggunakan

software ANSYS.

Software

ANSYS dapat dipakai untuk menganalisis

.Tegangan (stress)

.Thermal

.Aliran

fluida

.Medan

magnet

DAFTARPUSTAKA

FRANK L. STASA, Applied Finite Element Analysis For Engineers, Florida

Institute of Technology (1985)

2.

Structural

Analysis Guide, Ansys Release

5.7

3

Saeed Moaveni, Finite Element Analysis, Theory and Application with

ANSYS, Prentice Hall, Upper Saddle

River, New Jersey

07458 (1983)

4.

William Weaver Jr, Paul R. Johnston, Structural dynamics by finite Elements,

Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey

07632

(14)

Risalah Lokakarya Komputasi dalam gains daD Teknologi Nuklir XN. Juli 2003

DISKUSI

R ULIY ANTI PARD EWI

I. Apakah Software Ansys yang dipergunakan pada penelitian itu mempunyai

keterbatasan ukuran matriksnya atau maksimum dapat digunakan untuk matrik

ukuran berapa?

ELFRIDA SARAGI

I. Untuk software ANSYS 5.4 maximum dapat digunakan

untuk menyimpan matriks

dengan ukuran 400 X 400 X 400. Maksimum penyimpanan

variabel adalah 200

variabel.

DAFT AR RIW A Y A T HIDUP

1. Nama

: Elfrida Saragi

2. Tempat/Tanggal

Lahir

: Medan, I Juni 1963

3. Instansi

: P2TIK -BATAN

: StafBidang Komputasi

: (setelah SMU sampai sekarang)

.SI

Jurusan

Fisika, FMIPA-USU, Medan

4. Pekerjaan

/ Jabatan

5. Riwayat Pendidikan

6. Pengalaman

Kerja

.StafBidang Komputasi -P2TIK-BATAN

Organisasi

Profesional

:

-7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk perakitan elemen cangkang dalam kasus ini adalah kombinasi dari elemen pelat lentur dan elemen tegangan bidang (gambar 7).. Untuk elemen pelat lentur terdiri dari 3 DOF

Jenis material yang digunakan adalah material isotropik atau orthotropik dengan analisis bidang plane stress atau plane strain , yang memiliki perhitungan matriks

Area sekitar node 860 pada material rim 7.50 lurus memiliki nilai tegangan yang besarnya diantara 250-350 Mpa, Stress relieve tidak terjadi terlalu signifikan pada daerah

Selain tegangan, ada juga regangan dan perpindahan yang terjadi pada rangka yang memiliki nilai maksimum yang tidak terlalu besar sehingga rangka mengalami deformasi elastis, dan

yang digunakan dalam elemen segitiga dengan 6 titik nodal adalah metode. interpolasi ordo dua untuk menghitung perpindahan dan integrasi

Tujuan utama analisis dengan menggunakan Metode Elemen Hingga adalah untuk memperoleh pendekatan tegangan dan perpindahan yang terjadi pada suatu struktur [5],

Untuk mengetahui metode yang paling mendekati metode elemen hingga dapat dilihat pada kurva perbandingan kapasitas daya dukung ultimate dengan rasio jarak (S/Dh) atau

Dari grafik diatas terlihat bahwa pada bagian lantai elemen 120043 diperoleh nilai tegangan regangan maksimal untuk kedua model badan pesawat yaitu untuk badan pesawat model A