• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Utama Birokrasi Weberian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Utama Birokrasi Weberian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Karakteristik utama

Karakteristik utama birokrasi Wbirokrasi Weberianeberian 1.

1. HiHirararkrki di dalalam am kekewewenanangnganan 2.

2. PembagPembagian ian kerja kerja yang yang sistemasistematis tis dan dan SpesifSpesifikasi ikasi pekepekerjaan rjaan jelasjelas 3

3. . IImmppeerrsosonnaall .

. !ekru!ekruitmen peitmen pegawagawai dilakui dilakukan dg ikan dg indikandikator atau tor atau determdeterminan obinan obyektiyektif "non pof "non politis#litis# $.

$. SisSistem prtem promoomosi bersi berbasbasis senis seniorioritaitas dan kes dan kea%la%lianian &.

&. SisSistem ktem kode dode dan pran proseosedur jdur jelaelas dan ss dan sisteistematmatis.is.

1.

1. 'irok'irokrasi Wrasi Weber bereber berparadparadigma netigma netral dan bebral dan bebas nilai. Pimpas nilai. Pimpinan polinan politik (s 'iritik (s 'irokraokrasi.si. 2.

2. )id)idak ada unsur subyeak ada unsur subyekti*itkti*itas yang masuk dalam pelas yang masuk dalam pelaksanaaksanaan birokran birokrasi karena sifaasi karena sifatnya impertnya impersonalsonalitas+ melepaitas+ melepaskanskan  baju indi*idu dengan ragam k

 baju indi*idu dengan ragam kepentingan yang ada di dalamnya.epentingan yang ada di dalamnya. 1.

1. KesetiaKesetiaan dan kepan dan kepatu%aatu%an kepadn kepada pemimpa pemimpin, loyain, loyalitas forlitas formal, atumal, aturan-aran-aturan yaturan yang pasti.ng pasti. 3.

3. 'irok'irokrasi merurasi merupakan kebpakan kebutu%an poutu%an pokok peradkok peradaban modeaban modern, karena marn, karena masyaraksyarakat modern membat modern membutu%kautu%kan satu bentukn satu bentuk organisasi yang rasional.

organisasi yang rasional. 1.

1. 'entuk'entuk, fung, fungsi, reksi, rekrutmerutmen, sisten, sistem prom promosi, kmosi, kekuasekuasaan adaan administministratif.ratif. asyarakat rasional adala% masyarakat yang tunduk pada

asyarakat rasional adala% masyarakat yang tunduk pada birokrasi.birokrasi. Kelebihan vs kelemah

Kelebihan vs kelemahan an Model Birokrasi Model Birokrasi WWeberianeberian +

+ 1

1.. IIddeeaall 2.

2. Sistem birokrasi yang “sehatSistem birokrasi yang “sehat// 3.

3. Prinsip hirarki dan tingkat otorita, manPrinsip hirarki dan tingkat otorita, manaemen aemen berdasarkan dok!mberdasarkan dok!men dok!men tert!lis, terdapen dok!men tert!lis, terdapatat spesialisasi, ada t!nt!tan terhadap kapasitas kera

spesialisasi, ada t!nt!tan terhadap kapasitas kera yang pen!h dan berlak!nya yang pen!h dan berlak!nya at!ran"at!ran !m!mat!ran"at!ran !m!m mengenal manaemen.

mengenal manaemen.

--1.

1. KeenKeengganagganan !nt!k menn !nt!k mengak!gak!i adanyi adanya kon#lia kon#lik di antara otk di antara otorita yanorita yang dis!sg dis!s!n se$ar!n se$ara hirarka hirarkisis %.

%. S!lit mS!lit mengh!b!ngkaengh!b!ngkan proses n proses birokratisasbirokratisasi dengan i dengan modernisasi modernisasi yang byang berlangs!ng erlangs!ng di negaradi negara"negara sed"negara sedangang berkembang.

berkembang. Kritik 

Kritik  1.

1. 0onn0onnel+ el+ Indi*Indi*idu tiidu tidak dadak dapat bepat berkembrkembang dibang dibawa% dawa% dominaominasi teknsi teknokrat okrat dan bedan bersifarsifat arogt aroganan 2.

2. roieroier+ r+ )id)idak ak dapat dapat menyemenyesuaiksuaikan dan dengan engan lingkulingkunganngankondikondisi yasi yang ang adada 3.

3. !obe!obert K. ert K. erton+ rton+ StrukStruktur ratur rasional sional sulit besulit berfungrfungsi. si. 4tura4turan menjn menjadi tuadi tujuan itjuan itu sendu sendiriiri .

. 5ine+ 5ine+ 0o6o0o6ok ditek diterapkarapkan padn pada moda model orel organisaganisasi birsi birokrasokrasi yang i yang ke6il dake6il dan rutn rutin.in. $.

$. 0arte0arter+ r+ KuranKurang inog ino*atif *atif "malas"malas#, ti#, tidak dak efektefektif, bif, bisa teisa terjadi rjadi pembepembengkakngkakanan &.

&. ))al6ott Pal6ott Parsonarsons+ 7uals+ 7ualisme keisme kepemimppemimpinan koinan konflik nflik dalam dalam orgaorganisasinisasi 8.

8. 4l*4l*in oin oulduldnerner+ 4t+ 4turauran dan kn dan kaum oaum oporportuntunisis 9.

9. !udo!udolf Smlf Smend+ end+ 5ungsi 5ungsi teknis teknis dan dan fungsfungsi sosii sosial daal dalam blam budayaudaya :.

:. !ein%!ein%ard 'eard 'endi;+ 7ndi;+ 7ilema peilema pemimpimimpin dalam mn dalam membuaembuat keputut keputusan dari ksan dari kasus yanasus yang barug baru 1<.

1<. 0arl 5ried0arl 5riedri6%+ Peraturi6%+ Peraturan seringkran seringkali tidak lengkapali tidak lengkap.. 11.

11. Peter 'lau+ IPeter 'lau+ Infle;ible, pejabat bnfle;ible, pejabat birokrasi terbelenggku irokrasi terbelenggku peraturan yang peraturan yang kaku.kaku. Praktik 

(2)

= 7i banyak negara di dunia, sangat banyak terungkap praktik-praktik tata kelola birokrasi yang kurang menjamin ara%  pembangunan suatu negara. Pada%al, organisasi birokrasi masi% >kental? dipakai sebagai sala% satu bentuk organisasi  pemerinta% di banyak negara.

= @le% karena itu, seruan untuk melakukan reformasi tetap bergema di banyak negara di dunia.

 Red tape "prosedur yang berlebi%an# )ujuan pembuatan prosedur+

= Prosedur dapat men6ega% tudu%an yang >tidak fair? dari pejabat birokrasi.

= asyarakat membutu%kan prosedur yang jelas untuk memuda%kan mengikuti aturan main.

= 4danya semangat profesionalisme yang tinggi, mendorong pejabat birokrasi ybs untuk meme6a%kan beberapa kasus  baru "mis+ prosedur ditamba%#.

4pa implikasinyaA

= )erlalu banyak aturan "excessive proceduralism#

= enempatkan >kepentingan birokrasi? sebagai kriteria utama

= enggunakan diskresi yang dimiliki pejabat birokrasi "excessive discretion# yang berimplikasi pada nasib pengguna  jasa birokrasi ditentukan ole% indi*idu atau pejabat birokrasi yang bersangkutan.

oal 7ispla6ement

= 4da perbedaan tujuan atau konflik 

= Kepatu%an yang berlebi%an ter%adap peraturan "regulatory capture#. Idealnya, peraturan atau regulasi atau prosedur sengaja dibuat agar organisasi yang bersangkutan beroperasi dengan baik. Bam un prakteknya, justru meng%ambat atau beruba% fungsi.

= Konflik antara tujuan organisasi dengan profesionalisme " guide of action#

Csensi partisipasi masyarakat adala% keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sektor publik " John  Abbot, 1996 #.

Partisipasi

 Pembangunan dan penyelenggaraan pemerinta%an

 7esentralisasi dan pembangunan daera%

 )erbukanya ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan

 Keberlanjutan pembangunan

 Pendekatan Partisipatif 

Mengapa participatory state menadi salah sat! model re#ormasi?

 &lternati# ked!a re#ormasi berbasis pada konsep “partisipasi', yg mer!pakan antitesa dari pendekatan pasar.

 (!sti#ikasinya adalah participatory state dipandang lebih demokratis dan meman#aatkan mekanisme kolekti# sebagai media representasi keinginan masyarakat pada pemerintah.

 Istilah “ participatory state' kata lainnya )empowerment state', dengan meng!rangi mekanisme yang bersi#at hirarkis dan top down.

 *inamika sosial yang teradi di masyarakat dan pemerintah men!nt!t adanya pola birokrasi yang partisipati#, transparan, bertangg!ngaab, sekalig!s e#ekti# dan adil.

 *alam proses tata kelola pemerintahan men!nt!t adanya interaksi yang e#ekti# dan seimbang antar

(3)

)eori demokrasi kon*ensional+ ketika seseorang suda% memasukkan suara ketika pemilu, maka %aknya dalam perumusan kebijakan suda% disera%kan pada wakilnya di parlemen

)eori demokrasi modern+ Hak warga tidak disera%kan sepenu%nya kepada wakilnya, karena warga memiliki %ak untuk aktif  berpartisipasi politik untuk mempengaru%i kebijakan

)ingkatan partisipasi masyarakat

 Partisipasi anipulatif "keterwakilan pada s uatu organisasi kerja dan kelompok-kelompok dan tidak berbasis pada  partisipasi indi*idu, legislatif#

 Partisipasi Pasif "asyarakat tidak terlibat, %anya menerima kebijakan atau keputusan#

 Partisipasi Konsultasi "partisipasi berbasis pada mekanisme tanya jawab atau dis kusi untuk mengidentifikasi  permasala%an dan mendapatkan aspirasi masyarakat#

 Partisipasi Insentif "partisipasi melalui dukungan langsung atau diwakili ole% sumber daya yang tersedia#

 Partisipasi 5ungsional "partisipasi melalui pembentukan kelompok untuk menentukan tujuan terkait dengan  program#

 Partisipasi Interaktif "partisipasi masyarakat bersama-sama dengan pemerinta% melalui keterlibatan langsung dan analisis bersama mengenai suatu aksi untuk men6apai tujuan bersama#

anfaat partisipasi

 7apat membentuk perilaku atau budaya demokrasi

 7apat membentuk masyarakat %ukum

 7apat membentuk masyarakat yang edu6ated bermoral

 7apat membentuk masyarakat madani.yaitu masyarakat yang memiliki kesukarelaan,tidak menggantungkan pada orang lain "keswasembadaan# tidak menggantungkan diri pada negara "madani#.

 embentuk masyarakat yang lebi% toleran, meng%ormati nilai-nilai yang tela% disepakati. Peng%ambat partisipasi Internal

 asyarakat masi% terbiasa pada pola lama yaitu peraturan-peraturan tanpa partisipasi warga, warga tinggal menerima dan melaksanakan

 asyarakat tidak ta%u adanya ruang untuk 

 asyarakat tidak ta%u prosedur untuk berpartisipasi

 !enda%nya kesadaran %ukum di kalangan masyarakat Cksternal

 )idak dibuka kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi

 asi% tingginya pelaksanaan model sentralistik dalam pembangunan

 4danya anggapan ba%wa partisipasi masyarakat %anya akan memperlambat pembuatan kebijakan publik 

 4danya anggapan ba%wa partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik %anya akan membengkakkan  biaya

Implikasi dari Bon-parti6ipatory State

 Kebijakan publik yang dibuat ole% badan yang berwenang tidak dapat di terapkan dengan baik sebab tanpa ada dukungan dari masyrakat.

 4kan menimbulkan keresa%an,keke6ewaan masyarakat ba%kan dapat menimbulkan perselisi%an dan keka6auan

 4kan timbul berbagai penolakan ter%adap kebijakan publi6 misalnya demonstrasiunjuk rasa se6ara besar-besaran

 Kebijakan publik yang tela% dibuat ole% badan yang berwenang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat

 Kebijakan publik yang dibuat ole% badan yang berwenang tidak menyelesaikan permasala%an yang ada justru menimbulkan permasala%an baru

4nalisis stake%older 

 4lat untuk menganalisis berbagai aktor dan kepentingannya dalam sebua% isu kebijakan publik 

 Para pemangku kepentingan akan mempengaru%i dan dipengaru%i kebijakan dalam ta%apan yang berbeda aktor"#aktor pend!k!ng m!n$!lnya ide participatory state

 -lobalisasi demokrasi

diyakini oleh negara"negara ind!strialis sebagai alan !nt!k meningkatkan kas negara dan keseahteraan masyarakat se$ara adil dan menyel!r!h. -lobalisasi !ga menamin kesetaraan dalam masyarakat karena modal sosial yang dimilikinya, siapa saa bisa terlibat dalam proses kebiakan p!blik dan penyelenggaraan negara.

 /!nt!hnya reim kom!nis

!ejim ini terbukti tidak mampu mengakomodasi dinamika dalam masyarakat. Perekonomian dengan kesetaraan dan keadilan yang Ddiseragamkan/ atau Ddipaksakan/ tidak mampu men6iptakan keseja%teraan dalam masyarakat. 7engan  pertumbu%an perekonomian negara, rejim komunis dipaksa untuk mengadaptasi kebijakan pro-pasar.

 Perkembangan Iptek dan in#ormasi. Ino*asi-ino*asi teknologi dan perkembangan ilmu pengeta%uan yang  berdampak pada peningkatan produksi informasi yang spektakuler, dan peningkatan aspirasi sekaligus akumulasi  pengeta%uan. Partisipasi warga negara bisa dilakukan melalui media apapun, tak terke6uali media teknologi

informasi untuk mendukung ter6iptanya ruang publik yang lebi% luas dan partisipatif. !eformasi politik menuju  pola-pola yang partisipatif menjadi suatu ke%arusan.

Implikasi yg mun6ul

1. Struktur organisasi dibuat lebi% flat.

(4)

3. Eejaring kerja lebi% luas karena komunikasi tidak dibatasi ole% %irarki

. Program2 pemerinta% merupakan representasi keinginan dari seluru% stake%olders. 0eavitts *iamond, re#ormasi birokrasi #ok!s pada 2 area

• StrukturKelembagaan

• anajemen Sumber 7aya anusia • Pelayanan Publik 

• Ino*asi dan teknologi

Permasala%an struktur+

• *esentralisasi pemerintah lokal memiliki tendensi !nt!k $ender!ng menggelemb!ngkan !mlah pegaai

negeri sipil di daerahnya masing"masing.

• *esentralisasi, k!ota P3S dan *&4.

• &danya ketidakses!aian antara !mlah aparat!r yang dib!t!hkan dengan yang tersedia. • K!tai Kartanegara 566.666 ia !mlah masyarakat dan 15.666 P3S.

Permasala%an S7

• -* Menpan"/B tbeberapa K70 mengak! baha tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas yang $!k!p,

sebagian terkait dengan kemamp!an S*M aparat!r, dalam mengimplementasikan program re#ormasi birokrasi.

• /e#ormasi birokrasi hanya sebatas #ormalitas di atas kertas dan hanya bert!!an !nt!k menambah

t!nangan tambahan.

• Paket rem!nerasi tidak menarik karena besarannya ek!ivalen dengan honorari!m dan sistem penggaian

yang ada pada saat ini. *i sisi lain, aparat!r yang bekera pada K70 yang telah menerapkan program rem!nerasi berpendapat baha besaran gai yang didapatkan tidak berdasar pada kinera.

Permasala%an pelayanan publik 

• Mengadopsi se$ara kritis pola manaemen pelayanan p!blik sektor sasta 8 private sector 9.

• Karakter pelayanan p!blik di Indonesia masih kental diarnai dengan ketidakelasan akt!, biaya dan $ara

pelayanan, diskriminasi pelayanan yang berbasis pada a#iliasi politik, h!b!ngan pertemanan, patronase, etnis dan agama.

• Panangnya rantai birokrasi dalam prosed!r pelayanan, prinsip pelayanan yang berdasar pada distrust . • :!mpang tindih dalam #!ngsi pelayanan antar sat!an birokrasi mer!pakan permasalahan pelayanan p!blik

yang sangat mengakar.

• Mer!bah hingga pemb!atan 4P:S& ata! P:SP.

• Men!r!nkan rentang akt! yang dib!t!hkan dalam peri;inan !saha dari 1<1 hari menadi 2< hari. • Meng!rangi !mlah prosed!r dari 1% prosed!r menadi = prosed!r.

• /entang akt! !nt!k meng!r!s peri;inan mendirikan bang!nan berk!rang dari 1=> hari pada tah!n %66<

lal! berk!rang menadi 1<= hari pada tah!n %611.

• Biaya yang har!s dikel!arkan !nt!k mem!lai !saha di Indonesia semakin rendah dari =6 persen

pendapatan per kapita di tah!n %66= menadi 15,? persen dari pendapatan per kapita di tah!n %611 )eknologi

• 4ndang"!ndang mengenai I@: 8In#ormation and @omm!ni$ation :e$hnology9 bar! disahkan pada tah!n

%66= yakni !ndang"!ndang In#ormasi dan :ransaksi elektronik 844"I:A9.

• &al re#ormasi dan I@:, prioritas ata! tidak

• Kema!an signi#ikan teradi di tah!n %66C terkait dengan instr!ksi presiden nomor C7%66C. • Peningkatan ke6epatan dan penetrasi ter%adap akses I0) di masyarakat.

• Penggunaan I0) dalam proses e-go*ernment yang dapat mendorong efisiensi, efekti*itas

dan transparansi termasuk akuntabilitas publik.

• )erpenu%inya kebutu%an akan road map bagi pengembangan e-go*ernment • Bagaimana kondisi eksisting pengg!naan e"government di Indonesia

• Penelitian Dermana 8%61%9 men!n!kkan k!alitas ebsite pemerintah di CC provinsi, C2? kab!paten dan ?1

kota di Indonesia.

• Dasil riset ini menyeb!t baha >1 persen ebsite pemerintah daerah dengan kategori klaster 1 8baik9

berlokasi di (aa, sedangkan hanya CCE sisanya yang berada di l!ar (aa.

• Selain it! ditem!kan baha sebagian besar ebsite pemerintah si#atnya hanya in#ormasional ketimbang

transaksional. Kendala sosial

• Birokrasi yang mearisi b!daya #eodal seak ;aman keraaan hingga penaahan dan tetap bertahan pada

era Frde Bar!.

• :idak m!dah dibaa memas!ki paradigma bar! men!! birokrasi 8administrasi p!blik9 modern. • Masyarakat menyokong penyimpangan perilak! yang dilak!kan oleh birokrasi.

Politik 

• /e#ormasi biasanya memiliki dampak politik yang besar.

(5)

• kema!an politik !nt!k memper$epat per!bahan dan har!s mamp! menghadapi resiko yang teradi. • keteladanan pemimpin. Pimpinan birokrasi ses!ngg!hnya berperan penting menent!kan keberhasilan

re#ormasi. 3am!n, tidak banyak kita tem!kan pemimpin yang memiliki konsep elas dan kema!an keras mere#ormasi.

Hukum

• D!k!m diperl!kan sebagai pay!ng per!bahan agar re#ormasi bisa dialankan • &kan tetapi, re#ormasi administrasi sering terkendala oleh h!k!m yang ada

• Ketika akan melak!kan berbagai per!bahan, orang selal! berpikir apakah tidak melanggar at!ran yang

s!dah ada.

MS*M dan Str!kt!r

• 4ndang"!ndang 3omor 2C tah!n 1??? tentang Per!bahan terhadap 44 3omor = tah!n 1?52 tentang Pokok"

pokok Kepegaaian

• !ekruitmen dan struktur seragam.

• Take home pay atau total pendapatan para aparatur negara didasarkan pada gaji dasar dan

 berbagai tunjangan.

• 'esaran pensiun menurut skema dari FF ini dirasakan tidak layak.

• Perat!ran Pemerintah 3omor 11 tah!n %66% tentang Pelaksanaan Pengadaan Pegaai 3egeri Sipil

mengganti PP 3omor ?= tah!n %666 tentang Pengadaan Pegaai 3egeri Sipil mengganti Perat!ran Pemerintah 3omor ?> tah!n %666 tentang Pengadaan Pegaai 3egeri Sipil

• wewenang untuk mengangkat aparatur negara berada pada pejabat pembina kepegawaian

yang dalam %al ini berada pada masing-masing kementerianlembaga pada tingkat Pegawai  Begeri Sipil Pusat, dan kepala daera% pada tingkat Pegawai Begeri Sipil 7aera%.

Pelayanan P!blik

• 44 3o %< tah!n %66?

• )idak terdapatnya peraturan pemerinta% lanjutan mengenai ruang lingkup, sistem pelayanan

terpadu, pedoman penyusunan standar pelayanan, akses dan klasi fikasi kelompok

masyarakat, tata 6ara pengikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan peraturan presiden mengenai mekanisme dan ketentuan pemberian ganti rugi.

• Kurangnya penggunaan an6aman politik %ukum pidana di dalam meningkatkan disiplin dan

kualitas pelayanan publik. Keuangan

• *alam beberapa kas!s, re#ormasi memb!t!hkan biaya besar.

• /e#ormasi terkadang biayanya mahal 8ala!p!n re#ormasi tidak selal! perl! !ang9.

• Kas!s perampingan memerl!kan biaya besar !nt!k pesangon bagi yang ma! pensi!n dini.

• Saat ini ada < !ta P3S. Kala! har!s ada pensi!n dini dengan biaya pesangon <66 !ta !nt!k <66 rib! orang,

maka diperl!kan dana %<6,666,666,666,666 'est pra6ti6es dari negara lain

• Se$ara teknis, pemerintah Indonesia dapat melak!kan trans#er pengetah!an dari berbagai negara yang

berhasil. Misal meminam keberhasilan &merika Serikat, Aropa, &!stralia ata! &sia.

• 3am!n demikian, nilai"nilai b!daya yang ada di dalamnya tidak bisa kita ambil begit! saa. • /e#ormasi selal! mengalami hambatan b!daya.

• Korea dan (epang, etos kera tinggi. Pemerintahan bersih sehingga tr!st level kepada pemerintah !ga begit!

tinggi.

• Meski demikian, tidak sem!a negara berhasil melak!kan per!bahan birokrasi.

• Singap!ra dan Malaysia tergolong $!k!p e#ekti# me!!dkan beberapa re#ormasi administrasi, antara lain

karena stabilitas politik dan kera sama yang baik antara birokrasi dan pemimpin politik.

• Sementara it!, Indonesia, :hailand, dan ilipina k!rang e#ekti# dalam me!!dkan per!bahan administrasi

karena dominannya aparat birokrasi dan adanya kon#lik ata! kol!si antara birokrasi dan elite politik. Pertanyaan

• Bagaimana meyakinkan B!pati 8re#ormasi akan memberi nilai positip bagi kepemimpinannya9. • Bagaimana meyakinkan anggota *P/* 8re#ormasi tidak menadi an$aman9.

• Bagaimana meyakinkan birokrat 8perbaikan pelayanan akan memberikan ke!nt!ngan9. • Bagaimana meyakinkan pengg!na 8tanpa har!s membayar ekstra, pelayanan pasti diamin9

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengersan diuji metallography dan kekerasan, diameter baja tersebut yang intinya tepat 50 % martensite dianyatakan sebagai diameter kritis (D 0 ), pada suatu laju

Dari hasil observasi dan wawancara terhadap sembilan ( 9 ) orang guru, peneliti memperoleh informasi bahwa semua guru ( sembilan ) belum tahu kerangka

Maka dilakukanlah penelitian ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Lindung Nilai (Hedging) Instrumen Derivatif Valuta Asing (Studi

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

dan metode K-NN. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian chord, yang didapatkan menggunakan lagu tanpa musik dan lagu dengan musik. Pada penelitian lainnya dilakukan

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, menurut Pemerintah, ketentuan Pasal 96 Undang-Undang Ketenagakerjaan justru untuk memberikan kepastian hukum

&lt;% Beker2a Secara +husus 8 en(im tertentu hanya da)at mem)engaruhi reaks tertentu, tidak da)at mem)engaruhi raeksi lainnya% Cat yang ter)engaruhi oleh en(im

(Xrhd;dh cd;dj...) rpYitapdhy; kPl;ltNu Muhjid Muhjid rpwFfshy; %LgtNu Muhjid Muhjid. (Xrhd;dh cd;dj...) top elj;Jk; tpz;kPNd Muhjid Muhjid xsp tPRk; tpbnts;spNa