ROADMAP
DIREKTORAT BINA INVESTASI
INFRASTRUKTUR
Disampaikan oleh :
Disampaikan oleh :
Ir. Dudi Suryobintoro, MM
DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
DITJEN BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
LINGKUP BAHASAN
LINGKUP BAHASAN
LATAR BELAKANG
1
ROAD MAP PEMBINAAN INVESTASI
ROAD MAP PEMBINAAN INVESTASI
INFRASTRUKTUR
2
RENCANA STRATEGIS JANGKA MENENGAH
PEMBINAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR
3
S
S
S
U
U
REALISASI TARGET OUTCOME DIREKTORAT JENDERAL
REALISASI TARGET OUTCOME DIREKTORAT JENDERAL
BINA KONSTRUKSI
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas Pokok
• melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan investasi
infrastruktur.
Fungsi
Fungsi
• penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pola investasi dan pembiayaan infrastruktur,
penyelenggaraan investasi infrastruktur penyelesaian permasalahan dan pengembangan mitigasi risiko
penyelenggaraan investasi infrastruktur, penyelesaian permasalahan dan pengembangan mitigasi risiko
investasi infrastruktur, serta pembinaan pasar infrastruktur;
• pelaksanaan, pengembangan, sinkronisasi dan koordinasi kebijakan dan strategi di bidang pembinaan pola
investasi dan pembiayaan infrastruktur, penyelenggaraan investasi infrastruktur, serta pembinaan pasar
i f
k
infrastruktur;
• pelaksanaan koordinasi, advokasi, dan fasilitasi di bidang penyelesaian permasalahan dan pengembangan
mitigasi risiko investasi infrastruktur;
• penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan investasi infrastruktur;
penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan investasi infrastruktur;
• pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pola investasi dan pembiayaan infrastruktur,
penyelenggaraan investasi infrastruktur, penyelesaian permasalahan dan pengembangan mitigasi risiko
investasi infrastruktur, serta pembinaan pasar infrastruktur;
• pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan investasi infrastruktur dan pembinaan
pasar infrastruktur;
• pelaksanaan fasilitasi pembinaan pengusahaan BUMN Perum di Kementerian; dan
• pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat
VISI DAN MISI DIREKTORAT BINA INVESTASI
INFRASTRUKTUR
VISI
• Menjadi regulator & katalisator terpercaya bagi keberhasilan
j
g
p
y
g
KPBU dalam penyediaan infrastruktur
MISI
MISI
• Mewujudkan Kredibilitas Kebijakan Pengaturan (NSPK) Bagi
Penyelenggaraan Pengusahaan Infrastruktur Pekerjaan Umum
Penyelenggaraan Pengusahaan Infrastruktur Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat,
• Meningkatkan Kapasitas Nasional Dalam Menyelenggarakan
g
p
y
gg
Pengusahaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat,
M
b iki S
M
(C
i
i
I
) T
• Memperbaiki Secara Menerus (Continuing Improvement) Tata
Kelola Penyelenggaraan Pengusahaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat.
5
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
SUBBAG TU
SUBDIT PENYIAPAN
KEBIJAKAN INVESTASI EVALUASI INFRASTRUKTURSUBDIT SINKRONISASI DAN MITIGASI RISIKO INVESTASI SUBDIT FASILITASI DAN INFRASTRUKTURSUBDIT PASAR INFRASTRUKTUR
SEKSI POLA INVESTASI
EVALUASI INFRASTRUKTUR SEKSI SINKRONISASI INFRASTRUKTUR SEKSI FASILITASI INVESTASI INFRASTRUKTUR
SEKSI PASAR NASIONAL
SEKSI POLA PEMBIAYAAN SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
INVESTASI
SEKSI MITIGASI RISIKO
SEKSI PASAR NASIONAL
SEKSI PASAR INTERNASIONAL EVALUASI INTERNASIONAL
•
Fasilitasi
pengusahaan
infrastruktur
•
Penyiapan kebijakan
dan strategi
•
Penyusunan NSPK
investasi
infrastruktur
•
Perumusan
kebijakan dan NSPK
infrastruktur
•
Fasilitasi BUMN
Perum
•
Pembinaan mitigasi
dan strategi
•
Pembinaan pola
investasi dan
pembiayaan
infrastruktur
•
Pemantauan dan
evaluasi kinerja
penyelenggaraan
kebijakan dan NSPK
pasar infrastruktur
•
Pemantauan dan
evaluasi pasar
Pembinaan mitigasi
risiko investasi
pembiayaan
penyelenggaraan
investasi
evaluasi pasar
STRATEGI/KEBIJAKAN PEMENUHAN TARGET RENSTRA
TAHUN 2015 ‐ 2019
K ji
P fili
d
l
Kajian rumusan
kebijakan (rule of
thumb)
• Rencana program
Profiling dan perluasan
akses pasar konstruksi
(fine tuning)
•Profiling pasar nasional dan
i t i l p g • Kebijakan pola investasi/pola pembiayaan internasional •Fasilitasi liberalisasi
Penyusunan NSPK (rule
of the game)
• Naskah akademisFasilitasi dan Mitigasi
Risiko (debottlenecking)
• Fasilitasi BUMN Perum • Sinkronisasi/harmonisasi • Legalisasi • Pendampingan penyelesaian sengketa • Mitigasi risikoARAH PEMBINAAN DIREKTORAT BINA
INVESTASI INFRASTRUKTUR
Mewujudkan Kenyamanan Lingkungan
KPBU
ki Ti
i
1
KPBU semakin Tinggi
1
Mewujudkan Nilai Investasi Infrastruktur
semakin Besar
2
semakin Besar
M
j dk
Nil i Ek
K
k i
Mewujudkan Nilai Ekspor Konstruksi
Indonesia Semakin Besar
3
ISU STRATEGIS BINA INVESTASI
INFRASTRUKTUR
Building Internal Capacity
Empowering Stakeholders
Establishing Good Corporate Governance
Creating Competitive & Attractive Sector
Innovating Infrastructure Finance
Maturing Infrastructure Markets
Sustaining and Expanding Infrastructure Markets
9Facilitating Construction Export
ROAD MAP PEMBINAAN INVESTASI
ROAD MAP PEMBINAAN INVESTASI
INFRASTRUKTUR
ISU STRATEGIS VS ROAD MAP BINA INVESTASI
INFRASTRUKTUR
MODEL ROADMAP BINA INVESTASI
EKSPANSI
SOPHISTIFIKASI
2025 - 2029
PENGAYAANINOVASI
2020
2024
2025 - 2029
PERLUASAN REGULASI PENGAYAAN REGULASI DAN TATA KELOLA KPBU UNTUK INVESTASI INFRASTRUKTURDETERMINASI
2020 – 2024
PEMUTAKHIRAN REGULASI DAN KAPASITAS NASIONAL PERLUASAN REGULASI DAN TATA KELOLA KPBU UNTUK INVESTASI INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTURDETERMINASI
2015 – 2019
PERKUATAN REGULASI & KAPASITAS NASIONAL UNTUK KPBU INVESTASI INFRASTRUKTUR KAPASITAS NASIONAL UNTUK KPBU INVESTASI INFRASTRUKTUR A N• MENINGKATKAN KONDUSIFITAS LINGKUNGAN PENGUSAHAAN INFRASTRUKTUR
PROGRAM ROADMAP BINA INVESTASI
INFRASTRUKTUR
PENGAYAAN REGULASI PENGAYAAN REGULASI 1. ADVANCING NATIONAL CAPACITY FOR INFRASTRUCTURE INVESTMENT 2 MAINTAINING GOOD 1. ADVANCING NATIONAL CAPACITY FOR INFRASTRUCTURE INVESTMENT 2 MAINTAINING GOOD PENINGKATAN KAPITALISASI INVESTASI INFRASTRUKTUR PENINGKATAN KAPITALISASI INVESTASI INFRASTRUKTUR IFIKASIIFIKASI 1. MAINTAINING INVESTMENT CLIMATE FOR INFRASTRUCTURE PROCUREMENT, 2. RENEWING INFRASTRUCTUREINVESTMENT LAW AND REGULATION 1. MAINTAINING INVESTMENT CLIMATE
FOR INFRASTRUCTURE PROCUREMENT, 2. RENEWING INFRASTRUCTURE
INVESTMENT LAW AND REGULATION
DAN TATAKELOLA KPBU DAN TATAKELOLA KPBU 2. MAINTAINING GOOD
INVESTMENT GOVERNANCE 3. ADVANCING RULE OF LAW IN
INFRASTRUCTURE INVESTMENT 4. FACILITATING INFRASTRUCTURE
INVESTMENT IMPLEMENTATION 2. MAINTAINING GOOD
INVESTMENT GOVERNANCE 3. ADVANCING RULE OF LAW IN
INFRASTRUCTURE INVESTMENT 4. FACILITATING INFRASTRUCTURE
INVESTMENT IMPLEMENTATION
1. PENINGKATAN KUALITAS REGULASI DAN TATA KELOLA KPBU INVESTASI INFRASTRUKTUR, 1. PENINGKATAN KUALITAS REGULASI DAN TATA
KELOLA KPBU INVESTASI INFRASTRUKTUR, INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR SOPHIST I SOPHIST I INVESTMENT LAW AND REGULATION, 3. MAINTAINING HIGH STANDARD OF INFRASTRUCTURE INVESTMENT POLICY, 4. MATURING ALL BUSINESS PROCESS OF INFRASTRUCTURE INVESMENT, INVESTMENT LAW AND REGULATION, 3. MAINTAINING HIGH STANDARD OF INFRASTRUCTURE INVESTMENT POLICY, 4. MATURING ALL BUSINESS PROCESS OF INFRASTRUCTURE INVESMENT, INVESTMENT IMPLEMENTATION 5. SUSTAINING INFRASTRUCTURE INVESTMENT PERFORMANCE EVALUATION INVESTMENT IMPLEMENTATION 5. SUSTAINING INFRASTRUCTURE INVESTMENT PERFORMANCE EVALUATION
2. PENINGKATAN AKUNTABILITAS IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR, 3. PENINGKATAN IKLIM INVESTASI INFRASTRUKTUR 4. PENINGKATAN KAPASITAS STAKEHOLDER DALAM
PENYELENGGARAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR 2. PENINGKATAN AKUNTABILITAS IMPLEMENTASI
PENYELENGGARAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR, 3. PENINGKATAN IKLIM INVESTASI INFRASTRUKTUR 4. PENINGKATAN KAPASITAS STAKEHOLDER DALAM
PENYELENGGARAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR
K
SP
ANSI
K
SP
ANSI
5. CONTINOUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT OF ALL STAKEHOLDERS 5. CONTINOUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT OF ALL STAKEHOLDERSPENYELENGGARAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR 5. PENINGKATAN
PENYELENGGARAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR 5. PENINGKATAN
EKEK
1. BUILDING INTERNAL CAPACITY, 1. BUILDING INTERNAL CAPACITY, PERLUASAN REGULASI DAN TATA KELOLA KPBU PERLUASAN REGULASI DAN TATA KELOLA KPBU INOVASIINOVASI , 2. EMPOWERING STAKEHOLDERS,
3. ESTABLISHING GOOD INVESTMENT GOVERNANCE 4. CREATING ATTRACTIVE INVESTMENT FOR SECTOR
, 2. EMPOWERING STAKEHOLDERS,
3. ESTABLISHING GOOD INVESTMENT GOVERNANCE 4. CREATING ATTRACTIVE INVESTMENT FOR SECTOR
PEMUTAKHIRAN REGULASI DAN KAPASITAS NASIONAL DALAM KPBU PEMUTAKHIRAN REGULASI DAN KAPASITAS NASIONAL DALAM KPBU INASIINASI
5. INNOVATING INFRASTRUCTURE FINANCE 6. MATURING INFRASTRUCTURE MARKET 7. SUSTAINING AND EXPANDING MARKETS 8 FACILITATING CONSTRUCTION EXPORT 5. INNOVATING INFRASTRUCTURE FINANCE 6. MATURING INFRASTRUCTURE MARKET 7. SUSTAINING AND EXPANDING MARKETS 8 FACILITATING CONSTRUCTION EXPORT
DALAM KPBU DALAM KPBU PERKUATAN REGULASI DAN KAPASITAS NASIONAL PERKUATAN REGULASI DAN KAPASITAS NASIONAL
2030 – 2034
DETERMDETERM2024 – 2029
2020 – 2024
>2035
2015 – 2019
8. FACILITATING CONSTRUCTION EXPORT 8. FACILITATING CONSTRUCTION EXPORT
DALAM KPBU DALAM KPBU
INDIKATOR KINERJA UTAMA BINA INVESTASI
INFRASTRUKTUR
• INDEK IKLIM INVESTASI (RANK) • INDEK IKLIM INVESTASI (RANK) PENINGKATAN KAPITALISASI PENINGKATAN KAPITALISASI A SI ASI •• INDEK IKLIM INVESTASI (RANK)INDEK IKLIM INVESTASI (RANK)
PENGAYAAN REGULASI, TATAKELOLA DAN KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR PENGAYAAN REGULASI, TATAKELOLA DAN KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR INVESTASI (RANK) • INDEK TCE INVESTASI (%) • INDEK KAPITALISASI INVESTASI (RANK) • INDEK TCE INVESTASI (%) • INDEK KAPITALISASI KAPITALISASI INVESTASI INFRASTRUKTUR KAPITALISASI INVESTASI INFRASTRUKTUR SOPHIS TIFIK A SOPHIS TIFIK A (RANK)
• INDEK TCE INVESTASI (%)
• INDEK KITALISASI INVESTASI (%)
• INDEK KAPASITAS (RANK)
• INDEK TCE INVESTASI (%)
• INDEK KITALISASI INVESTASI (%) • INDEK KAPASITAS INVESTASI (%) • INDEK KAPASITAS NASIONAL (%) • INDEK EKSPOR INVESTASI (%) • INDEK KAPASITAS NASIONAL (%) • INDEK EKSPOR
• INDEK IKLIM INVESTASI (RANK)
• INDEK TCE INVESTASI (%)
• INDEK KAPITALISASI INVESTASI (%) INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
• INDEK IKLIM INVESTASI (RANK)
• INDEK TCE INVESTASI (%)
• INDEK KAPITALISASI INVESTASI (%) INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
SS
A
NSI
A
NSI
• INDEK KAPASITAS NASIONAL (%) • INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (%) • INDEK KAPASITAS NASIONAL (%) • INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (%) • INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (15%) • INDEK EKSPORKONSTRUKSI (15%) • INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
• INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (%)
• INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
• INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (%)
EK
SP
A
EK
SP
A
PERLUASAN REGULASI, TATA KELOLA DAN KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR PERLUASAN REGULASI, TATA KELOLA DAN KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR N OVASI NOVASI
•
•
INDEK IKLIM INVESTASI (RANK)
INDEK IKLIM INVESTASI (RANK)
INVESTASI INFRASTRUKTUR INVESTASI INFRASTRUKTUR
PEMUTAKHIRAN REGULASI, TATA KELOLA DAN KAPASITAS NASIONAL
PEMUTAKHIRAN REGULASI, TATA KELOLA DAN KAPASITAS NASIONAL
SISI
ININ
(
)
•
INDEK TCE INVESTASI (%)
•
INDEK KAPITALISASI INVESTASI (%)
•
INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
(
)
•
INDEK TCE INVESTASI (%)
•
INDEK KAPITALISASI INVESTASI (%)
•
INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
DAN KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR DAN KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR PERKUATAN REGULASI, TATA PERKUATAN REGULASI, TATA
2030 2034
DETERMINA S DETERMINA S2024 2029
2020 2024
>2035
2015 2019
INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
•
INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (%)
INDEK KAPASITAS NASIONAL (%)
•
INDEK EKSPOR KONSTRUKSI (%)
, KELOLA DAN, KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR , KELOLA DAN, KAPASITAS NASIONAL INVESTASI INFRASTRUKTUR
2030 – 2034
2024 – 2029
2020 – 2024
>2035
2015 – 2019
RENCANA STRATEGIS JANGKA MENENGAH
RENCANA STRATEGIS JANGKA MENENGAH
PEMBINAAN INVESTASI INFRASTRUKTUR
POSISI SUBDIT DBII DALAM PENGUSAHAAN
INFRASTRUKTUR
ROAD MAP DAN PROGRAM STRATEGIS DBII
REALISASI TARGET OUTCOME DIREKTORAT
REALISASI TARGET OUTCOME DIREKTORAT
JENDERAL BINA KONSTRUKSI
REALISASI TARGET PERJANJIAN KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015
No.
Sasaran Program Ditjen. Bina Konstruksi
(Renstra Ditjen. Bina Konstruksi)
Indikator Program Baseline 2014 Realisasi 2015
Target 2015
% Realisasi
2015 Sumber Renstra
DJBK PK DJBK
Peningkatan Rasio Kapitalisasi Konstruksi Oleh Investor Nasional 3%* 1,5%** 10,17%
1. Meningkatnya Kapitalisasi Konstruksi Oleh Investor Peningkatan Rasio Kapitalisasi Konstruksi Oleh Investor Nasional 3% 1,5% 10,17% BPS, Subdit. Statistik Konstruksi a. Peningkatan Total Nilai Konstruksi yang diselesaikan (2015‐2019) = 50% Th. 2013 Th. 2014 10% 8% 12.77% 509 Triliun 574 Triliun b. Peningkatan Kinerja Pengusahaan BUMN Perum Bidang PUPR (2015‐2019) = 20%
1. Perum Jasa Tirta I
2 P J Ti t II Th. 2014 Th. 2015 ‐*** ‐**** 7,57 % Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, Perumnas 2.225,71 M 2.394,28 M 319,98 M 567 24 M 358,59 M 664 15 M
2. Perum Jasa Tirta II
3. Perumnas 567,24 M 1.338,49 M 664,15 M 1.371,54 2. Meningkatnya Persentase BUJK yang berkualifikasi besar Persentase Kenaikan BUJK menjadi berkualifikasi besar 18% 9% 32,37% Dit. Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi a. Peningkatan Jumlah BUJK berkualifikasi B2 139 BUJK 184 BUJK
Persentase kenaikan tingkat tertib penyelenggaraan konstruksi
Meningkatnya Tertib
Persentase kenaikan tingkat tertib penyelenggaraan konstruksi
Dit Bina Penyelenggaraan Jasa a. Peningkatan tertib sistem penyelenggaraan melalui penetapan lelang 129 Proyek 110 Proyek b. Peningkatan tertib administrasi kontrak melalui kesesuaian kontrak dengan peraturan 49 Proyek 3. Meningkatnya Tertib Penyelenggaraan Konstruksi 8,00% 4% 4,13% Dit. Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi p c. Peningkatan tertib konstruksi berkelanjutan melalui tersedianya dokumen RK3K 89 Proyek 34 Proyek d. Peningkatan tertib manajemen mutu melalui tersedianya dokumen RMP dan RMK 34 Proyek RMK
Total 218 Proyek 227 Proyek
4
Meningkatnya SDM penyedia Jasa Konstruksi yang kompeten
Persentase kenaikan SDM penyedia Jasa Konstruksi yang kompeten 2% 1% 2 80% Dit. Bina Kompetensi dan Produktivitas konstruksi dan Balai‐Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal a. Peningkatan jumlah tenaga ahli bersertifikat 64.578 104.774
4. Konstruksi yang kompeten 2% 1% 2,80% Direktorat Jenderal
Bina Konstruksi b. Peningkatan jumlah tenaga terampil bersertifikat 101.669 138.593 Persentase kenaikan tingkat utilitas produk unggulan a.Peningkatan jumlah kapasitas produksi 3% 1,05% 0,63% 19 5. Meningkatnya Utilitas Produk Unggulan a.
perusahaan beton pracetak 24 juta m3 25 juta m3 3% 1,05% 0,63% AP3I
b. Peningkatan jumlah nilai konstruksi total
ekspor jasa konstruksi oleh BUJK Nasional Th. 2015 3 T 1,5 T 2,92 T Dit. Bina Investasi Infrastruktur
2,92 T
* Diusulkan untuk diubah menjadi 7% dalam Renstra DJBK ** Diusulkan untuk diubah menjadi 4% dalam Penetapan Kinerja DJBK
*** Diusulkan untuk diubah menjadi 4% dalam Renstra DJBK **** Diusulkan untuk diubah menjadi 2% dalam Penetapan Kinerja DJBK
REALISASI TARGET PERJANJIAN KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015
No.
Sasaran Program Dir. Bina Investasi Infrastruktur
(Renstra Dir. Bina Investasi Indikator Program Baseline Realisasi
Target 2015 % Realisasi 2015 Sumber Renstra DJBK PK DJBK Infrastruktur) DJBK 1. Meningkatnya Kapitalisasi Konstruksi Oleh Investor Peningkatan Rasio Kapitalisasi Konstruksi Oleh Investor Nasional 3% * 1,5%** 10,17 % BPS, Subdit. Statistik Konstruksi a. Peningkatan Total Nilai Konstruksi yang diselesaikan (2015‐2019) = 50% Th. 2013 Th. 2014 10% 8% 12,77% 509 Triliun 574 Triliun b. Peningkatan Kinerja Pengusahaan BUMN Perum Bidang PUPR (2015‐2019) = 20% 1. Perum Jasa Tirta I
2. Perum Jasa Tirta II 3. Perumnas Th. 2014 Th. 2015 ‐*** ‐**** 7,57% Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, Perumnas 2.225,71 M 2.394,28 M 319,98 M 567,24 M 1.338,49 M 358,59 M 664,15 M 1.371,54 M 5 M i k U ili P d k P k ik i k ili d k l 5. Meningkatnya Utilitas Produk Unggulan Persentase kenaikan tingkat utilitas produk unggulan b. Peningkatan jumlah nilai konstruksi total ekspor jasa konstruksi oleh BUJK Nasional (2015‐2019) = 10 T Th. 2015 3 T 1,5 T 2,92 T Dit. Bina Investasi Infrastruktur 2,92 T
* Diusulkan untuk diubah menjadi 7% dalam Renstra DJBK
** Diusulkan untuk diubah menjadi 4% dalam Penetapan Kinerja DJBK
*** Diusulkan untuk diubah menjadi 4% dalam Renstra DJBK
•
Dalam rapat yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari
2016 di Hotel Sempur Park Bogor Direktur Kerjasama
2016 di Hotel Sempur Park, Bogor, Direktur Kerjasama
Bilateral, Kementerian Perdagangan RI menyampaikan
rencana re‐aktivasi kerangka kerjasama bilateral Indonesia
rencana re‐aktivasi kerangka kerjasama bilateral Indonesia
–
Australia
Comprehensive
Economic
Partnership
Agreement (IA CEPA)
Agreement (IA – CEPA).
•
Kerangka kerjasama ASEAN – ANZ FTA dipertimbangkan
Kerangka kerjasama ASEAN
ANZ FTA dipertimbangkan
untuk menjadi acuan dalam penyusunan kerangka
kerjasama bilateral Indonesia – Australia Comprehensive
kerjasama bilateral Indonesia
Australia Comprehensive
Economic Partnership Agreement (IA – CEPA).
Indonesia telah memberikan komitmen untuk sektor jasa konstruksi (CPC 51) dan sektor
professional business (CPC 867) dalam ASEAN – ANZ FTA.
Adapun lingkup dari sektor jasa konstruksi (CPC 51) adalah sebagai berikut :
1.
Construction Work for Building
(CPC 512)
2.
Construction Work for Civil Engineering
(CPC 513)
3.
Assembly and Erection of Prefabricated Construction
(CPC 514)
4.
Installation Work
(CPC 516)
5.
Building Completion and Finishing Work
(CPC 517)
6.
Pre‐erection Work at Construction Site
(CPC 511)
7.
Special Trade Construction Work
(CPC 515)
8.
Renting Services Related Equipment for Construction or Demolition of Building or
Civil Engineering Works with Operator
(CPC 518)
Sementara lingkup dari sektor professional business (CPC 867) adalah sebagai berikut :
1.
Architectural Services
(CPC 8671)
2.
Engineering Services
(CPC 8672 except 86721 and 86725)
3.
Integrated Engineering Services
(CPC 8673)
INDONESIA – SCHEDULE OF SPECIFIC SERVICES COMMITMENTS
(Agreement Establishing the ASEAN–Australia-New Zealand Free Trade Area)
(Agreement Establishing the ASEAN–Australia-New Zealand Free Trade Area)
M o d e s o f s u p p l y : 1 ) C r o s s B o r d e r S u p p l y 2 ) C o n s u m p t i o n A b r o a d 3 ) C o m m e r c i a l P r e s e n c e
Limitations on National
Additional
Sector or Sub‐sector
Limitations on Market Access
Limitations on National
Treatment
Additional
Commitments
I.
HORIZONTAL COMMITMENTS
ALL SECTORS
INCLUDED IN THIS
3) Commercial Presence of the
foreign service provider(s) may
3) Land Acquisition
INCLUDED IN THIS
SCHEDULE
foreign service provider(s) may
be in the form of joint venture
and/or representative office,
unless mentioned otherwise.
Undang‐Undang Pokok Agraria
(Land Law) No. 5 of 1960
stipulates that no foreigners
(juridical and natural persons)
Joint venture should meet the
following requirements:
(i) should be in the form of
(juridical and natural persons)
are allowed to own land.
However, a joint venture
enterprise could hold the right
f
l
d
(
k
h )
( )
Limited Liability Enterprise
(Perseroan Terbatas/PT)
(ii) not more than 49% of the
for land use (Hak Guna Usaha)
and building rights (Hak Guna
Bangunan), and they may
rent/lease land and property.
capital share of the Limited
Liability Enterprise
(Perseroan Terbatas/PT),
may be owned by foreign
/
p p
y
Any juridical and natural
persons should meet
professional qualification
may be owned by foreign
partner(s).
requirements.
Sector or Sub‐sector Limitations on Market Access Limitations on National Treatment Additional Commitments II. SECTOR‐SPECIFIC COMMITMENTS CONSTRUCTION AND RELATED ENGINEERING SERVICES A. Construction Work for Building (CPC 512) B. Construction Work for Civil Engineering 1) Unbound 2) None 1) None 2) None Engineering (CPC 513) C. Assembly and Erection of Prefabricated Construction 2) None 3) a) Joint operation: 2) None 3) a) 1. License fee requirement (CPC 514) D. Installation Work (CPC 516) to form a joint operation by establishing a representative office in Indonesia. b) Joint venture: to establish a limited liability enterprise (Perseroan Terbatas/PT) 2. Registered foreign company shall form a joint operation with local partner(s) which is (are) registered by Construction Services Development Board and having qualification A/Big E. Building Completion and Finishing Work (CPC 517) (Perseroan Terbatas/PT) Not more than 55% of the capital share of the Limited Liability Enterprise (Perseroan Terbatas/PT) may be owned by foreign partner(s) Board and having qualification A/Big b) Local partner(s) in joint venture shall be registered by Construction Services Development Board and having qualification A/Big F. Pre‐erection Work at Construction Site (CPC 511)
G Special Trade Construction Work G. Special Trade Construction Work (CPC 515)
H. Renting Services Related Equipment for Construction or
Sector or Sub‐sector Limitations on Market Access Limitations on National Treatment Additional Commitments II. SECTOR‐SPECIFIC COMMITMENTS BUSINESS SERVICES A. PROFESSIONAL BUSINESS A. PROFESSIONAL BUSINESS Architectural Services (CPC 8671) 1) None 2) None 1) None 2) None ) 3) a) Joint operation by establishing a representative office in Indonesia. License for representative office shall be valid for 3 years and can be extended. ) 3) a) License fee requirement b) Registered foreign company shall form a joint operation with local partner(s) b) Joint venture company by fulfilling the requirements as specified in the Horizontal Section and the Foreign Capital Investment Law c) Local partner(s) in joint venture shall be registered by Construction Services Development Board and having qualification A/Big Engineering Services (C C 86 2 C C 86 21 1) None 2) 1) (CPC‐8672 except CPC 86721 and 86725) 2) None 3) a) Joint operation by establishing a representative office in Indonesia. License for representative office shall be lid f 3 d b t d d 1) None 2) None 3) a) License fee requirement b) Registered foreign company shall f j i t ti ith l l valid for 3 years and can be extended. b) Joint venture company by fulfilling the requirements as specified in the Horizontal Section and the Foreign Capital Investment Law
form a joint operation with local partner(s)
c) Local partner(s) in joint venture shall be registered by Construction Services Development Board and
Capital Investment Law Services Development Board and
Sector or Sub‐sector Limitations on Market Access Limitations on National Treatment Additional Commitments II. SECTOR‐SPECIFIC COMMITMENTS Integrated Engineering Services (CPC 8673) 1) None 2) None
3) a) Joint operation by establishing a
1) None 2) None
3) a) License fee requirement
(CPC 8673) 3) a) Joint operation by establishing a representative office in Indonesia. License for representative office shall be valid for 3 years and can be extended. b) Joint venture company by fulfilling the 3) a) License fee requirement b) Registered foreign company shall form a joint operation with local partner(s) c) Local partner(s) in joint venture ) p y y g requirements as specified in the Horizontal Section and the Foreign Capital Investment Law ) p ( ) j shall be registered by Construction Services Development Board and having qualification A/Big
Urban Planning Services 1) None 1) None
(CPC 86741) 2) None 3) a) Joint operation by establishing a representative office in Indonesia. License for representative office shall be lid f 3 d b d d 2) None 3) a) License fee requirement b) Registered foreign company shall form a joint operation with local ( ) valid for 3 years and can be extended. b) Joint venture company by fulfilling the requirements as specified in the Horizontal Section and the Foreign Capital Investment L partner(s) c) Local partner(s) in joint venture shall be registered by Construction Services Development Board and h i lifi ti A/Bi Law having qualification A/Big
