• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Teori Hukum Post Positifisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH Teori Hukum Post Positifisme"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang

Hukum merupakan suatu aturan yang mengatur antara satu masyarakat dengan Hukum merupakan suatu aturan yang mengatur antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Hukum bisa ada dan tercipta karena adanya masyarakat, bilamana masyarakat yang lain. Hukum bisa ada dan tercipta karena adanya masyarakat, bilamana tidak ada masyarakat/orang maka tentu tidak akan ada hukum. Dari kelahiran sampai tidak ada masyarakat/orang maka tentu tidak akan ada hukum. Dari kelahiran sampai meninggal, manusia itu hidup di tengah manusia lainnya, yakni setiap manusia hidup meninggal, manusia itu hidup di tengah manusia lainnya, yakni setiap manusia hidup dalam pergaulan dengan manusia lainnya. Mengingat hukum merupakan suatu

dalam pergaulan dengan manusia lainnya. Mengingat hukum merupakan suatu aturan yangaturan yang tidak bisa terlepas dalam kehidupan,sudah tentu mencakup aturan tentang hidup manusia, tidak bisa terlepas dalam kehidupan,sudah tentu mencakup aturan tentang hidup manusia, sehingga dalam hukum banyak sekali aturan-aturan yang tidak memperbolehkan manusia sehingga dalam hukum banyak sekali aturan-aturan yang tidak memperbolehkan manusia untuk berbuat sesuatu.

untuk berbuat sesuatu.

Istilah kejahatan atau tindak pidana adatau perbuatan pidana oleh S.R. Sianturi Istilah kejahatan atau tindak pidana adatau perbuatan pidana oleh S.R. Sianturi dirumuskan sebagai berikut !"indak pidana adalah sebagai suatu tindakan pada, tempat, dirumuskan sebagai berikut !"indak pidana adalah sebagai suatu tindakan pada, tempat, #aktu, dan keadaan tertentu yang dilarang $atau diharuskan% dan diancam dengan pidana #aktu, dan keadaan tertentu yang dilarang $atau diharuskan% dan diancam dengan pidana oleh &ndang-&ndang bersi'at mela#an hukum, serta dengan kesalahan dilakukan oleh oleh &ndang-&ndang bersi'at mela#an hukum, serta dengan kesalahan dilakukan oleh seseorang $yang bertanggungja#ab%.(

seseorang $yang bertanggungja#ab%.()) Sedangkan Moeljatno menyebut tindak pidana Sedangkan Moeljatno menyebut tindak pidana

sebagai perbuatan pidana yang diartikan sebagai berikut !perbuatan yang melanggar yang sebagai perbuatan pidana yang diartikan sebagai berikut !perbuatan yang melanggar yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana yang disertai ancaman $sanksi% yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana yang disertai ancaman $sanksi% yang  berupa pidana tertentu bagi siapa saja yang melanggar larangan tersebut.(

 berupa pidana tertentu bagi siapa saja yang melanggar larangan tersebut.(** Sehingga dapat Sehingga dapat

di simpulkan bah#a tindakan tertentu

di simpulkan bah#a tindakan tertentu yang di larang oleh undang-undang dan akan dijayang di larang oleh undang-undang dan akan dijatuhituhi sanksi.

sanksi.

Salah satu kejahatan yang dianggap berat adalah kejahatan terhadap nya#a, Salah satu kejahatan yang dianggap berat adalah kejahatan terhadap nya#a, kejahatan ini diatur dala

kejahatan ini diatur dalam +&H uku II ab I asal 0-12. +husus mengenaim +&H uku II ab I asal 0-12. +husus mengenai tindak pidana pembunuhan biasa,

tindak pidana pembunuhan biasa, diatur dalam pasdiatur dalam pasal 0 +&Hal 0 +&H, yang dirumuskan, yang dirumuskan

!arangsiapa dengan sengaja merampas nya#a orang lain, diancam, karena pembunuhan !arangsiapa dengan sengaja merampas nya#a orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama )1 tahun(. ara ahli hukum tidak memberikan

dengan pidana penjara paling lama )1 tahun(. ara ahli hukum tidak memberikan  pengertian atau de'inisi tentang apa yang dimaksud deng

 pengertian atau de'inisi tentang apa yang dimaksud dengan pembunuhan, akan tetapian pembunuhan, akan tetapi  banyak yang menggolo

 banyak yang menggolongkan pembunuhan itu ngkan pembunuhan itu kedalam kejahatan terhadap nya#a $jika%kedalam kejahatan terhadap nya#a $jika% orang lain. embunuhan adalah kesengajaan menghilangkan nya#a

orang lain. embunuhan adalah kesengajaan menghilangkan nya#a orang lain, untukorang lain, untuk 1 Amir Ilyas &

1 Amir Ilyas & Muhammad Nursal, Asas-Asas Hukum Pidana, Muhammad Nursal, Asas-Asas Hukum Pidana, YYogyakarta, Rangkang Educaon Yogyakarta, Rangkang Educaon Yogyakarta danogyakarta dan Puka Indon!sia, "#1", hlm ""$

Puka Indon!sia, "#1", hlm ""$ " Id!m, hlm %"$

(2)

menghilangkan nya#a orang lain, untuk menghilangkan nya#a orang lain itu, seseorang  pelaku harus melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan yang berakibat dengan

meninggalnya orang lain dengan catatan bah#a op3et dari pelakunya harus ditujukan pada akibat berupa mmeinggalnya orang lain tersebut.

Salah satu +asus pembuhan yang cukup menyita perhatian publik adalah kasus 4essica +umala 5ongso. +asus ini bermula pada 6 4anuari *2)6 saat korban bernama 5ayan Mirna Salihin diketahui sedang berkumpul di 7li8ier 9a': $;rand Indonesia%  bersama kedua temannya yaitu Hani dan 4essica +umala 5ongso. 5ayan Mirna Salihin

kemudian meninggal dunia setelah meminum kopi es <ietnam di ca'e tersebut. Menurut hasil otopsi pihak kepolisian, ditemukan pendarahan pada lambung Mirna dikarenakan adanya 3at yang bersi'at korosi' masuk dan merusak mukosa lambung. elakangan diketahui, 3at korosi' tersebut berasal dari asam sianida. Sianida juga ditemukan oleh

uslab'or olri di sampel kopi yang diminum oleh Mirna. erdasarkan hasil olah "+ dan  pemeriksaan saksi, polisi menetapkan 4essica +umala 5ongso sebagai tersangka. 4essica

dijerat dengan pasal =2 +&H tentang pembunuhan berencana.=

+asus ini menyita perhatian, tidak hanya karena alat untuk melakukan kejahataannya  jarang di gunakan pada tindak kejahatan sejenis. Setelah mele#ati beberapa kali

 persidangan, 4essica +umala 5ongso pada akhirnya dituntut *2 tahun penjara atas tindak  pidana pembunuhan yang diatur dalam asal =2 +&H.

B. Permasalahan

). agaimana analisa hasil putusan persidangan 4essica +umala 5ongso dalam perspekti'   paradigma post-positi'>

*. agaimana analisa hasil putusan persidangan 4essica +umala 5ongso berdasar teori hukum>

BAB II

% P$A$, 'amintang, (h!o 'amintang, )!*ahatan (!rhada Nya+a, (uuh, dan )!s!hatan,!takan )!dua,.inar /ra0ka, "#1",hlm 1$

 h2s344id$m$+iki!dia$org4+iki4P!munuhan56ayan5Mirna5.alihin

(3)

PEMBAHASAN

A. Analisa Hasil Putusan Persidangan Jessica Kumala !ngs! Dalam Pers"ekti# Paradigma P!st$P!siti%isme

). utusan ersidangan +asus 4essica +umala 5ongso

a. utusan Hakim

ada *? 7ktober *2)6, majelis hakim menyatakan 4essica +umala 5ongso terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana dalam perkara te#asnya 5ayan Mirna Salihin dan menjatuhkan 8onis hukuman *2 tahun penjara, sama dengan

tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum.

Hal yang memberatkan terdak#a, menurut hakim, perbuatan terdak#a

mengakibatkan Mirna meninggal dunia dan perbuatan terdak#a terbilang keji dan sadis. 4essica dan kuasa hukum menyatakan akan mengajukan banding terhadap  putusan majelis hakim engadilan @egeri 4akarta usat yang menjatuhkan 8onis

hukuman *2 tahun penjara.

"iga unsur dalam pembunuhan berencana, yakni disengaja, direncanakan, dan menghilangkan nya#a orang lain. 4aksa mendak#a 4essica dengan pasal =2 +&H yang berbunyi, Aarangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nya#a orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan  pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama #aktu tertentu, paling

lama *2 tahun.A

 b. Dasar putusan Hakim

Majelis mulai membacakan putusan sejak pukul ).22 #ib hingga pukul )?.)2 #ib. Dalam membacakan pertimbangan, majelis menyatakan bah#a tiga bukti yang ada diatur di dalam +&HB adalah sah. ukti 99"< yang selama ini

dipersoalkan oleh tim penasihat hukum dibantah oleh majelis. Hakim menilai 99"<  bisa mejadi alat bukti yang sah selama berkesesuaian dengan keterangan saksi dan

dapat dijadikan alat bukti yang sah. Bpalagi, penggunaan 99"< untuk mengungkap suatu tindak pidana sudah sering dilakukan oleh para penegak hukum dan diatur dalam && @o. )) "ahun *220 tentang In'ormasi dan "ransaksi Clektronik $I"C%.

(4)

Majelis mengesampingkan keterangan ahli Mud3akkir tentang otopsi yang terdapat di dalam eraturan +apolri. Majelis menilai, bah#a ke#ajiban otopsi tersebut berada di dalam eraturan +apolri yang secara hierarkis posisinya berada jauh di ba#ah +&HB. !5alaupun tidak dilakukan otopsi di dalam tubuh korban bukan berarti  penyebab kematian tidak bisa ditemukan,( kata hakim anggota, artahi "ulus

Hutapea.

Dalam pertimbangannya majelis menegaskan tak harus ada saksi mata yang melihat seseorang melakukan perbuatan pidana. Hakim bisa memperoleh dari bukti tidak langsung. +ecurigaan terhadap pihak ka'e 7li8ier yang mungkin melakukan  pembunuhan juga dijelaskan oleh hakim dengan logika. agi majelis, jika benar  pihak ka'e 7li8ier yang merencanakan pembunuhan maka pasti es kopi 8ietnam

sudah dibuang. Brtinya, sianida sudah ada di dalam es kopi 8ietnam tersebut sebelum  penyidik melakukan pemeriksaan.

"erkait kecilnya jumlah sianida yang ditemukan di dalam tubuh Mirna, majelis mengutip penjelasan dari ahli toksikologi 'orensik, @ursamran Subandi. 4umlah sianida yang masuk ke dalam tubuh Mirna mele#ati lethal dosis mematikan, namun yang ditemukan sedikit karena sudah mengalami penyerapan oleh usus dan menguap di dalam lambung saat sianida bertemu asam lambung.

Hal yang paling menjadi sorotan dari tim kuasa hukum 4essica adalah kapan 4essica memasukkan racun itu ke dalam es kopi 8ietnam milik yang akhirnya diminum korban. agi majelis, kapan tepatnya racun sianida tersebut dimasukkan

sesungguhnya 4essica pasti mengetahui. "etapi saat melihat akti8itas 4essica di dalam 99"<, menurut majelis adalah tak lama setelah 4essica meletakkan paperbag  di meja.

Majelis juga merasa heran mengapa 4essica membeli hadiah sabun cuci

kepada para sahabatnya. Hadiah sabun cuci tangan itu dianggap tak la3im bagi orang seusia 4essica dan teman-temannya. Selain itu, majelis juga mempertanyakan alasan 4essica memesan kopi untuk Mirna terlalu cepat, padahal yang bersangkutan belum sampai di lokasi. Majelis menilai jika agenda pertemuan adalah makan malam, maka  biasanya makanan dan minuman baru dipesan setelah para sahabatnya datang.

!4essicalah yang mengetahui siapa yang memindahkan $gelas es kopi 8ietnam%, hingga lalat yang hinggap pun 4essica tahu. Saat Mirna datang 4essica gelisah karena

(5)

 jika datang bersamaan dengan saksi Hany rencananya bisa gagal. Saat Mirna

mengaduk terlihat terdak#a tidak 'okus dan menutup mulut, berarti terdak#a kaget karena Hany ikut datang bersama Mirna,( tutur insar.

Hakim juga membantah argumentasi dari kuasa hukum 4essica yang mengatakan bah#a kematian Mirna disebabkan oleh penyakit kronis yang tidak terdeteksi. Majelis mengutip keterangan dari ahli dokter 'orensik Slamet urnomo  bah#a suatu penyakit akan menunjukkan gejala-gejala sendiri. ;ejala tersebut tidak

terlihat dari Mirna, dan berkesesuaian dengan keterangan saksi Brie' Sumarko dan saksi Darma#an Salihin yang menyatakan bah#a Mirna tidak memiliki ri#ayat  penyakit apapun.

Majelis menilai beberapa tindakan 4essica tak la3im. embayaran bill  yang dilakukan di a#al, misalnya, dianggap majelis hakim bertujuan agar 4essica bisa meninggalkan lokasi dengan cepat. Majelis menyayangkan isi pledoi 4essica yang  justru menimpakan kesalahan kepada Brie' dan Hany yang memutuskan memba#a

Mirna ke RS Bbdi 5aluyo dengan mobil pribadi.

&nsur sengaja di dalam asal =2 +&H juga dinyatakan terpenuhi. Syarat kesengajaan adalah mengetahui dan menghendaki, dalam hal ini majelis memastikan  bah#a 4essica benar-benar memahami apa yang akan terjadi dengan korban atas

tindakannya, ada jeda #aktu antara niat dan perbuatan, serta perbuatan dilakukan dengan tenang. 4essica membangun skenario reuni untuk melancarkan niat tersebut. +emudian datang terlbeih dahulu dengan alasan takut terjebak macet, mencari posisi tempat duduk yang jauh dari jangkauan 99"< dan berpindah tempat duduk yang tertutup oleh tanaman.

"erkait moti', majelis menilai meskipun moti' tidak masuk ke dalam unsur delik dalam asal =2 +&H, namun perlu juga untuk mengetahui penyebab

terjadinya suatu tindak pidana. Sebab, tanpa adanya moti' sangat sulit seseorang melakukan perbuatan pidana kepada seseorang, terutama dalam pembunuhan  berencana.1

!4essica pulang ke 4akarta dalam kondisi banyak permasalahan, dan pertemuan pada 0 Desember *2)1 lalu dengan Mirna dan Brie' membuat hati 4essica merasa teriris-7 h2344+++$hukumonlin!$com4!rita4aca4ltteriris-78!aa9"8%#!:4ro-kontra-mo9-dalam-kasus-!munuhan- h2344+++$hukumonlin!$com4!rita4aca4lt78!aa9"8%#!:4ro-kontra-mo9-dalam-kasus-!munuhan-!r!ncana

(6)

iris melihat rumah tangga Mirna yang bahagia. 4essica iri,( ungkap insar.

Meskipun 4essica membantah telah membunuh sahabatnya, Mirna, namun dari alat  bukti yang saling berkesesuaian sudah dapat membantah keterangan terdak#a.

+eterangan terdak#a hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan kemudian pengakuan tersebut akan dikorelasikan dengan alat bukti lain. Hal tersebut diatur di dalam +&H.

!engakuan terdak#a secara ari' dan bijaksana ditambah dengan keyakinan hakim, berpedoman dan mencermati alat bukti yang ada ternyata telah ada alat bukti yang sah untuk memenuhi unsure-unsur kesengajaan. ukti unsur kesengajaan yang dikehendaki dan diketahui secara sadar akibatnya,( jelas insar.

Mengingat dalam replik enuntut &mum menyebutkan sianida bisa didapatkan di  pasar gelap, maka majelis menilai bah#a sianida bisa diperoleh dengan cara tersebut.

Hakim juga dengan tegas menolak seluruh isi pembelaan 4essica dan kuasa hukum. Bir mata 4essica, kata anggota majelis insar, hanya menggambarkan kesedihan atas apa yang menimpa dirinya sendiri. Bir mata tersebut tidaklah murni dan jujur.

ahkan hakim menegaskan memperhatikan secara detail air mata 4essica yang tidak  jatuh hingga ke hidung. Bir mata 4essica dinilai hakim sebagai sandi#ara, sesuai

kepribadian 4essica yang diungkapkan di persidangan. !emahaman yang digunakan majelis untuk memutus perkara ini perkara ini, menggunakan hati nurani, 'akta

hukum, dan keterangan ahli,( pungkasnya.

*. Bnalisa Dalam erspekti' aradigma ost-ositi8isme

Dari sisi hukum, kasus 4essica Mirna, termasuk kasus yang multi'aset, karena banyak aspek hukum yang bisa dijadikan bahan analisis. Setidaknya ada tiga dimensi yang dapat digunakan. Dimensi pertama dilihat dari sisi hukum pembuktian, dalam hal ini yang

dianalisis adalah apakah bukti-bukti sudah cukup untuk memba#a kasus ini ke pengadilan. Dimensi kedua adalah jenis delik yang dilakukan oleh pelaku, apakah delik penganiayaan yang menyebabkan kematian, pembunuhan biasa atau pembunuhan berencana, je nis delik ini sangat ditentukan oleh kadar kesalahan pelaku. Dimensi ketiga adalah dimensi

kausalitas. agian ketiga ini jarang diperdebatkan, karena merupakan bagian yang paling sulit. +ausalitas berada di area empiri dan sekaligus meta'isika, yang membutuhkan  penalaran dan logika hukum untuk memecahkannya sehingga dibutuhkan paradigma

sebagai kerangka ber'ikir dalam menganalisa putusan tersebut.

(7)

aradigma atau paradigm sesungguhnya adalah turunan dari kata campuran, gabungan atau amalgamasi dari bahasa yunani paradeigma. Dalam hal ini para berarti di sebelah, di samping, di sisi, berdampingan, atau di tepi, sedangkan deigma bermakna melihat atau menunjukkan. Sementara dalam komunitas ilmiah, pemahaman tentang paradigma

merupakan masalah yang jauh lebih kompleks. aradigma antara lain dipandang sebagai keseluruhan konsep yang diterima oleh sebagian besar anggota suatu komunitas intelektual sebagai sebuah AsainsA, dikarenakan ke-e'ekti'an-nya di dalam menjelaskan suatu proses, ide, atau sekumpulan data yang kompleks. Dalam maknanya yang luas, aradigma adalah suatu sistem 'iloso'is utama, induk, atau payung yang masing-masingnya terdiri dari satu set belie'e dasar atau #orld8ie# yang tidak dapat begitu saja dipertukarkan. aradigma mempresentasikan suatu sistem atau set belie'e dasar tertentu yang berkenaan dengan  prinsip-prinsip utama, yang mengikat penggunanya pada #orld8ie# tertentu, berikut cara

dunia harus dipahami dan dipelajari, serta senantiasa memandu setiap pikiran, sikap, kata dan pembuatan penganutnya.6

Salah satu dari paradigma menurut ;uba Eincoln adalah paradigma ost-ositi8isme. aradigma ini mengkonsepsikan realitas sebagaimana adanya, namun disadari adanya  banyak 'aktor yang mempengaruhi realitas itu. +onsekuensinya, paradigma

post- positi8isme mengkonsepsikan hukum sebagai seperangkat peraturan yang berlaku dalam masyarakat yang keberlakuannya di pengaruhi 'aktor-'aktor lain. Secara epistimologis  peneliti mendudukkan diri secara impersonal, terlepas dari objek yang diteliti.? Fakta bagi

 paradigma ini bukanlah hipotesa yang telah di 8eri'ikasi, tetapi hipotesa yang tidak bisa di 'alsi'ikasi.

Melihat dari analisa dari hukum pidana dapat diketahui Hakim kekurangan bukti konkrit dimana terlihat jelas 4essica memasukkan racun pada mirna. "etapi hal ini tidak menutup kemungkinan bah#a 4essica adalah pembunuhnya. Disini hakim mengkaji lebih dalam dan penuh pertimbangan, baik dengan mengundang saksi ahli untuk mengetahui aspek-aspek lain yang mungkin akan memberi kejelasan pada kasus ini. Sesuai dengan  paradigma ost-positi8isme, dimana paradigma mengkonsepsikan realitas sebagaimana

adanya, namun disadari adanya banyak 'aktor yang mempengaruhi realitas itu.

: Erlyn Indar, ;iskr!si dan Paradigma3 s!uah t!laah 0lsa9at hukum

(8)

Hakim pada kasus 4essica ini percaya bah#a apa yang terlihat pada 99"< tidak serta merta membuktikan bah#a 4essica tidak memasukkan sianida pada kopi, ia beranggapan  bah#a moti' dari setiap gerakan pelaku, moti' melakukan tindak pidana,serta 'aktor-'aktor

lain dapat mempengaruhi . Sehingga pada persidangan hakim mencoba menggali lebih dalam 'aktor-'aktor yang kiranya akan berpengaruh terhadap kasus ini.

Dapat diketahui pula hakim dengan dalam memutus telah memasukkan unsur

subyekti'itas $moral%, hakim melihat subjek dalam hal ini 4essica, dengan meneliti gerak-gerik selama kejadian maupun selama persidangan, kestabilan mental, seperti pada saat akan bertemu 4essica membeli sabun cuci tangan dengan handbag besar untuk dihadiahi kepada sahabatnya, serta #aktu pemesanan minuman meski 4essica datang masih lama, 'akta-'akta tersebut dianggap tidak la3im oleh hakim sehingga akhirnya hakim

 berkeyakinan bah#a 4essica bersalah.

Dari analisa diatas, dapat disimpulkan bah#a hakim telah berupaya untuk menimbang kemungkinan-kemungkinan adanya pengaruh 'aktor-'aktor lain yang dapat membuktikan  bah#a 4essica bersalah. Hakim ber'ikir secara kritis dengan menggali bukti-bukti tidak

langsung, hal ini sesuai dengan ontologi post positi8isme yaitu realisme kritis. ada kasus ini hakim memutus berdasarkan akumulasi dari setiap 'akta pada persidangan yang

kemudian disusun dan oleh hakim dianggap telah cukup membuktikan dan sudah tidak dapat di 'alsi'ikasi.

B. Analisa Hasil Putusan Persidangan Jessica Kumala !ngs! Berdasar &e!ri Hukum

"eori hukum adalah cabang ilmu hukum yang mempelajari berbagai aspek teoritis maupun praktis dari hukum positi' tertentu secara tersendiri dan dalam keseluruhannya secara interdisipliner, yang bertujuan memperoleh pengetahuan dan penjelasan yang lebih  baik, lebih jelas, lebih mendasar mengenai hukum positi' yang bersangkutan $Muhyar

Gahya, )6%.0

"eori hukum berbeda dengan hukum positi'. Hal ini perlu dipahami perlu dipahami supaya terhindar dari kesalahpahaman, karena seolah-olah tidak dapat dibedakan antara teori hukum dan hukum positi', padahal keduanya dapat dikaji secara 'iloso'is.

< .udikno M!rtokusumo, (!ori Hukum, ahya Ahmat Pustaka, "#1, hlm$<8 = >uhaya . Pra*a, (!ori Hukum dan Alikasinya, ? Pustaka .!a, "#11,hlm$ 7%

(9)

). Bliran Eegal Realism

Realisme hukum adalah aliran yang tidak menyetujui adanya preseden $adanya ikatan antara putusan hakim dengan putusan hakim sebelumnya dalam menangani sebuah masalah yang serupa%. "idak menggunakan sumber hukum secara 'ormil, melainkan menggunakan prilaku pelaku sosial yang nyata terjadi untuk menghakimi suatu kasus. Sehingga aliran ini secara otomatis tidak mempercayai kepastian hukum yang hanya mementingkan seberapa prediktibelnya suatu hukum.

Bliran ini memiliki ketidak percayaan pada kepastian hukum yang berdasar pada hukum 'ormil, melihat rasa ketidak percayaan ini dapat di simpulkan bah#a aliran ini mengggunakan pandangan realisme kritis yang merupakan #orld8ie# para digma post  positi8ism.

erdasar aliran ini, maka tindakan hakim untuk mengkaji lebih dalam dan penuh  pertimbangan, baik dengan mengundang saksi ahli untuk mengetahui aspek-aspek lain

yang mungkin akan memberi kejelasan pada kasus ini adalah tepat. +arena aliran ini tidak mempercayai hukum yang hanya mementingkan sumber hukum 'ormil saja, karena  bagi aliran ini realisme terkkadang bertolak belakang dengan 'ormal la# sehingga perlu

kajian yang mendalam dan kritis agak tercipta hukum yang adil.

*. "eori Sociological 4urispudence

"eori ini berpendapat hukum yang baik seharusnya berdasarkan hukum yang hidup dari masyarakat. "eori ini memisahkan antara hukum yang ada dal am masyarakat dan hukum positi'. Hukum positi' baru akan dianggap e'ekti' apabila berisikan selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat.

erdasarkan teori ini, hakim diharapkan untuk menyelaraskan hukum yang ada di masyarakat dengan cara penyelesaian perkara-perkara yang di tangani di pengadilan. Hakim tidak diharapkan untuk menjadi corong dari hukum 'ormil, dimana apabila di terapkan pada kasus 4essica ini hakim hanya akan mem8eri'ikasi bukti dan kemungkinan akan memutus bebas 4essica karena kurangnya bukti.

(10)

Hukum harus memiliki minimal 9ontent o' natural la# atau hukum yang berasal dari prinsip moral yang diperlukan untuk ber'ungsinya setiap tatanan hukum, jika

manusia tidak mau mempertahankannya maka hukum menjadi sama sekali tidak  bermakna.

Hart berpendapat Hukum bersumber dari prinsip moral dan tidak dapat diabaikan dalam pertimbangan hukum pernyataan tersebut masuk kedalam #orld 8ie# paradigma  post positi8isme yaitu objekti' dan real yang mungkin saja dapat dipahami tetapi tidak

sempurna.

erdasarkan concept o' la#, hakim diharapkan prinsip moral dalam mengkaji kasus 4essica ini. +onsep ini tidak hanya membebankan pada hakim tetapi juga pada masyarakat agar hukum memiliki makna. Hakim dalam memutus diharapkan agar sesuai dengan Moral 4ustice, Eegal 4ustice dan Social 4ustice agar putusan yang dihasilkan dapat sesuai dengan !keadilan( yang di harapkan.

(11)

BAB III

KESIMPULAN

). Hakim telah berupaya untuk menimbang kemungkinan-kemungkinan adanya

 pengaruh 'aktor-'aktor lain yang dapat membuktikan bah#a 4essica bersalah. Hakim  ber'ikir secara kritis dengan menggali bukti-bukti tidak langsung, hal ini sesuai

dengan ontologi post positi8isme yaitu realisme kritis. ada kasus ini hakim

(12)

disusun dan oleh hakim dianggap telah cukup membuktikan dan sudah tidak dapat di 'alsi'ikasi.

*. erdasarkan teori-teori serta pendapat ahli tentang teori hukum yang ideal, dikaitkan dengan proses hakim hingga mencapai hasil putusan. Dapat menjelaskan hakim

 persidangan kasus 4essica telah berupaya untuk menyelaraskan hukum 'ormil dengan norma yang ada, tidak seketika memutus dengan hukum 'ormil sebagai landasan, upaya hakim untuk ber'ikir kritis dan sistematis dalam mencari bukti tidak langsung ini dilakukan agar putusan yang dihasilakan sesuai dengan moral justice, legal justice serta social justice.

(13)

DA'&A( PUS&AKA

Ilyas, Bmir  Muhammad @ursal, *2)*, Asas-Asas Hukum Pidana, Gogyakarta, Rangkang Cducation Gogyakarta dan ukap Indonesia.

Indarti, Crlyn, *2)2, Diskresi dan Paradigma: sebuah telaah filsafat hukum,Semarang,adan enerbit &ni8ersitas Diponegoro.

 .B.F, Eamintang, "heo Eamintang, *2)*,  Kejahatan Terhadap Nyaa, Tubuh, dan  Kesehatan,4akarta,Sinar ;ra'ika.

raja, 4uhaya S, *2)), Teori Hukum dan Aplikasinya, andung, 9< ustaka Setia.

Samekto, Bdji ,*2)1, Pergeseran Pemikiran Hukum dari !unani menuju  Postmodernisme, 4akarta,+onress.

Mertokusumo, Sudikno ,*2)=,Teori Hukum:edisi re"isi, Gogyakarta,9ahya Bhmat ustaka. http//nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/)6/26/)6/o0u03m6)-lengkap-skenario-pembunuhan-mirna-dengan-kopi-sianida http//###.cnnindonesia.com/nasional/*2)62*2)2012-)*-)2??*/kronologi-kasus-mirna-hingga-penahanan-jessica/ http//###.hukumonline.com/berita/baca/lt1?e=aa'*?2e6/pro-kontra-moti'-dalam-kasus-pembunuhan-berencana https//id.m.#ikipedia.org/#iki/embunuhanJ5ayanJMirnaJSalihin

(14)

https//ne#s.detik.com/berita/*?1?/kronologi-jessica-taruh-racun-sianida-di-kopi-mirna

Referensi

Dokumen terkait

ane lagi mengunakan router gateway dari vyatta dan ane pengen mengunakan ntop sebagai software monitoring disana untuk melihat aktifitas TCP/UDP pada network yang

pada penelitian ini data yang digunakan ialah tuturan guru terhadap peserta didik dalam hal menasihati.. Bentuk dan strategi menasihati yang dikaji pada penelitian

Rotary dan Lion bantu-bantu kita untuk membuka jalan bagi mereka agar dapat menjatuhkan kita.  Jadi sebenarnya Rotary dan Lion itu adalah selimut (lembaga mantel—red), sehingga

Perluasan infeksi odontogenik hingga ke regio bukal, fasial, dan subkutaneus servikal, sehingga berkembang menjadi selulitis fasialis dapat menyebabkan kematian jika

Proses pengadaan dan pemilihan Bibit rumput laut menurut Sugiarto dkk., (1978), dapat dilakukan dengan cara: 1) bibit yang memiliki angka pertumbuhan harian baik,

Sebagai saran dan masukan peneliti dari observasi yang telah dilakukan adalah BPR Bank Surya Yudha memaksimalkan dan lebih memperhatikan iklim supportiveness dalam perusahaan

[r]

Sesuai dengan uraian tersebut, maka penulis bermaksud untuk membahas mengenai kewenangan Badan Narkotika Nasional dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan