STUDI DAN IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD
DALAM PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS PADA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN)
Budi Widarsa Surya [email protected] Program Studi Sistem Informasi
STMIK Sumedang Abstrak
Balance scorecard terdiri dari dua buah kata, yaitu balance dan scorecard. Jika
diartikan perkata bahwa kata balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan, antara performance jangka pendek dan performance jangka panjang, dan antara performance yang bersifat intern dan
performance yang bersifat ektern, sedangkan Scorecard (kartu skor) adalah kartu yang
digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.
Namun dalam perkembangannya Balance Scorecard lebih dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk perencanaan strategik, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur & target kinerja serta tindakan perbaikan kedalam rencana tindakan (action plan) yang komprehensip, koheren, terukur dan berimbang.
Penggunaan balance scorecard disini lebih ditekankan untuk digunakan lebih spesifik dalam menentukan jenis atau karakteristik sistem informasi yang harus muncul sebagai cikal bakal/awal jenis ataupun kategori sistem informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai awal ataupun titik pangkal pemetaan sistem informasi ke arah yang lebih luas lagi, yaitu blue print/cetak biru perencanaan sistem dan teknologi informasi.
Kata Kunci : Balance Scorecard, Blue Print Pendahuluan
Perencanaan Fakultas Sastra menuju kelas dunia harus didukung oleh Sistem Informasi (IS)/Teknologi Informasi (IT) yang terencana untuk
mempengaruhi posisi kompetitif,
meningkatkan daya saing dan
menerapkan strategi kompetisi dari institusi.
Penerapan cetak biru (blue print) perencanaan sistem dan teknologi informasi (SI/TI) yang benar dapat
Agar kesuksesan tersebut dapat diraih, maka ada beberapa faktor penting yang mendukungnya sebagai berikut :
1. Fokus terhadap eksternal bukan internal; dengan cara melihat kepada stakeholders, terutama mahasiswa, orang tua mahasiswa,
pesaing, pihak pengguna
lulusan/alumni dan bahkan pada institusi lain yang memiliki hubungan serta kemiripan dengan usaha yang dijalankan institusi.
2. Menghasilkan nilai tambah. Hal ini
konsisten dengan kebutuhan
institusi untuk membedakan dirinya dengan para pesaing dalam hal ‘produk dan layanan yang lebih baik’.
3. Memanfaatkan bersama (share)
manfaat yang dihasilkan: dalam organisasi, dengan stakeholders, dan bahkan para pesaing. Pada masa
lalu, manfaat sistem tidak
digunakan secara bersama di dalam
organisasi karena seringkali
digunakan untuk meningkatkan (leverage) fungsi atau subbagian tertentu dalam organisasi. Hampir
seluruh contoh pemanfaatan
bersama sistem lebih ditujukan untuk meningkatkan penghalang (barriers to entry) ke dalam industri.
4. Memahami stakeholders dan
mengetahui apa yang stakeholders lakukan atas jasa: bagaimana mereka memperoleh value dari jasa tersebut dan masalah-masalah yang dihadapinya dalam mendapatkan
value tersebut.
5. Inovasi berdasarkan proses bisnis, bukan berdasar teknologi: tekanan yang dihadapi perusahaan sering
mendorong adanya perubahan
dalam perusahaan tersebut.
Pendorong utama perubahan
tersebut harus didasarkan atas kegiatan bisnis yang dilakukan organisasi bukan berdasar adanya teknologi. Kegagalan utama dalam memanfaatkan teknologi informasi karena pimpinan lebih memahami teknologi dan memiliki visi bisnis
yang tidak baik. Sedangkan
kesuksesan didasarkan atas
pemahaman teknologi yang cukup dan pemahaman yang baik tentang
stakeholders.
6. Pengembangan secara bertahap bukan implementasi aplikasi total secara sekaligus. Banyak contoh menunjukkan bahwa keberhasilan pemanfaatan teknologi informasi dilakukan secara bertahap. Jika suatu pengembangan telah berhasil dilakukan maka langkah berikutnya
adalah melaksanakan kegiatan
selanjutnya yang telah
direncanakan.
7. Menggunakan informasi yang
diperoleh dari sistem untuk
mengembangkan bisnis institusi.
Untuk itu diperlukan adanya cetak biru (blue print) perencanaan Sistem dan Teknologi Informasi di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Tujuannya agar kegiatan penerapan sistem dan teknologi informasi di perusahaan selaras dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
Tujuan dan Manfaat
Tujuannya adalah menentukan jenis ataupun karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan oleh
Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran dengan menggunakan pendekatan
balance scorecard sebagai awal atau cikal
bakal pembentuk blue print. Secara umum diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Manfaat Internal:
1. Diperolehnya suatu rumusan
rencana sistem informasi yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi bisnis Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran yang dapat digunakan
untuk kegiatan pengembangan
sistem informasi secara menyeluruh dan terpadu di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran pada
Padjadjaran pada umumnya sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat Eksternal:
1. Memungkinkan para stakeholders
Fakultas Sastra Universitas
Padjadjaran untuk mendapatkan layanan data dan informasi yang mereka perlukan secara lebih baik dan lebih cepat. Kemungkinan ini muncul karena rencana Arsitektur
Informasi Fakultas Sastra
Universitas Padjadjaran didasarkan atas proses bisnis institusi secara
utuh dan terpadu yang
mengutamakan pada meningkatnya
value yang diterima oleh stakeholders
tersebut.
2. Memungkinkan institusi - institusi yang menjadi mitra kerjasama
Fakultas Sastra Universitas
Padjadjaran untuk ikut
memanfaatkan informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi institusi, sehingga kebutuhan sumber daya (bisa berupa barang dan jasa) yang diperlukan oleh
Fakultas Sastra Universitas
Padjadjaran dapat dipenuhi oleh para mitra kerjasama secara lebih cepat dan tepat.
Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan hanya menentukan jenis ataupun karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseluruhan proses bisnis yang terdapat di instansi melalui pendekatan balance scorecard.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara Desk-study, yaitu berupa
kajian atas pemanfaatan sistem
informasi dan teknologi informasi untuk keperluan strategis perusahaan. Metodologi Pengembangan
Scorecard lebih dimanfaatkan sebagai
alat yang efektif untuk perencanaan strategik, yaitu sebagai alat untuk menterjemahkan misi, visi, peran kunci, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur & target kinerja serta tindakan perbaikan kedalam rencana
tindakan (action plan) yang
komprehensip, koheren, terukur dan berimbang.
Balanced scorecard
menerjemah-kan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced scorecard
mengkombina-sikan ukuran-ukuran finansial dengan ukuran-ukuran kepuasan pelanggan, proses internal, dan aktivitas-aktivitas inovasi dan perbaikan perusahaan, yang merupakan pendorong kinerja finansial masa depan.
Ada 4 Keunggulan Balance
Scorecard dalam sistem perencanaan
strategik, yaitu:  Komprehensip :
Mencakup perspektif finansial yang diperluas ke 3 perspektif lainnya (cutomer, proses internal dan pembelajaran & pertumbuhan),
sehingga menjanjikan kinerja
keuangan yang berlipatganda dan
berkesinambungan serta
menkondisikan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.
 Koheren :
Membangun hubungan sebab-akibat (causal relationship) diantara ke 4 perspektif (finansial, customer,
proses, pemebelajaran &
pertumbuhan)  Berimbang :
didukung oleh produktifitas proses dan cost effective serta dukungan pemberdayaan SDM, organisasi dan sistem informasi
 Terukur :
Mengukur sasaran-sasaran strategik yang bersifat non finansial, sehingga
dapat meningkatkan kinerja
finansial secara berkesinambungan Analisis Kondisi Saat Ini
Pemodelan Bisnis
Model bisnis merupakan bentuk representatif yang mendefinisikan bisnis yang dilakukan organisasi. Melalui model ini diketahui apa saja yang dikerjakan oleh institusi yang kemudian didefiniskan dalam fungsi-fungsi bisnis institusi.
Secara umum fungsi-fungsi bisnis yang dijalankan oleh Fakultas Sastra Unpad adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Sumber Daya Manusia (Kepegawaian), merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam
perencanaan dan pengelolaan
sumber daya manusia (SDM) di Fakultas Sastra Unpad.
b. Fungsi Logistik (Umum dan Perlengkapan), merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam
perencanaan dan pengelolaan
logistik yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan layanan jasa kepada konsumen dan kegiatan internal institusi. Juga termasuk
didalamnya sistem keamanan
internal, kearsipan dan ke-rumah tanggaan.
c. Fungsi Keuangan dan Akuntansi,
merupakan fungsi yang
bertanggung jawab dalam
perencanaan, pengelolaan, dan
pengendalian keuangan dan
akuntansi, serta pengelolaan aset Fakultas Sastra Unpad.
d. Fungsi Akademik, merupakan
fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian bidang akademik Fakultas Sastra Unpad.
e. Fungsi Kemahasiswaan, merupa-kan fungsi yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian bidang kemaha-siswaan Fakultas Sastra Unpad. f. Fungsi Sistem Pengendalian Mutu
Perguruan Tinggi (SPM-PT),
merupakan fungsi yang bertang-gung jawab dalam penetapan dan pengendalian pelaksanaan standar mutu.
Fungsi-fungsi tersebut di atas digambarkan dalam bentuk diagram model rantai nilai (value chain) pada gambar 1 berikut ini:
Fungsi Sumber Daya Manusia (Kepegawaian ) Fungsi Logistik (Umum dan Perlengkapan )
Fungsi Keuangan dan Akuntansi Fungsi Akademik Fungsi Kemahasiswaan
Fungsi Sistem Pengendalian Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)
Promosi Penjualan Operasional konsumenLayanan MA RG IN M AR G IN
Gambar 1 Model Rantai Nilai Fakultas Sastra Unpad
Sementara itu untuk mengetahui proses bisnis utama pada masing-masing fungsi beserta lokasi bisnis tempat berlangsungnya proses bisnis di lingkungan Fakultas Sastra Unpad dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini:
Fungsi
Bisnis Proses Bisnis Utama
Lokasi Bisnis Kant or Pus at Kelas Khus us SDM Perencanaan SDM x Penyeleksian pegawai x Pengangkatan pegawai x Pengelolaan waktu kerja x x Penilaian kinerja pegawai x Rotasi/ mutasi/ promosi
jabatan x Pelatihan pegawai x Pengelolaan gaji x Pengelolaan tunjangan x Pengelolaan asuransi x Absensi Pegawai x x Logistik Pendataan dan penilaian calon rekanan x x Penetapan rekanan x x Evaluasi kinerja rekanan x x Penghentian kerjasama dengan rekanan x x Perencanaan pengadaan x x Pengadaan barang x x Penerimaan barang x x Inventarisasi barang x x Pemeriksaan permintaan barang x x Pengiriman barang x x Keu-angan dan Akun-tansi Perencanaan anggaran x x Perencanaan akuntansi x x Pengelolaan penerimaan x x Pengelolaan pengeluaran x x Penagihan x x Pengelolaan aset x x Pelaporan keuangan dan
akuntansi x x
Penyusunan dan
penerbitan sistem mutu x x Penerapan sistem mutu x x Pengawasan dan
pengendalian peneriapan sistem mutu
x x
Akade-mik Rencana Studi x x
Penilaian x x
Absensi Mahasiswa dan
Dosen x x Perwalian x x Perkuliahan x x Penjadwalan x x Kema- hasis-waan Beasiswa x x Alumni x x Kegiatan Kemahasiswaan x x Registrasi/Heregistrasi x x Hubungan-Hubungan Bisnis
1. Hubungan Bisnis Eksternal
Hubungan bisnis eksternal adalah hubungan bisnis yang dilaksanakan Fakultas Sastra Unpad dengan pihak-pihak luar dalam konteks pelaksanaan
layanan perusahaan. Pihak-pihak
eksternal yang terkait dengan kegiatan operasional Fakultas Sastra Unpad adalah sebagai berikut:
a. Supplier/Pemasok,merupakan pihak
yang menyediakan kebutuhan
operasional kegiatan Fakultas Sastra
Unpad (logistik, ATK dan
sebagainya).
b. Institusi pengguna alumni
merupakan pihak yang menjadi sasaran pemasaran layanan jasa Fakultas Sastra Unpad.
c. Pelanggan (mahasiswa/umum di luar Fakultas Sastra Unpad), merupakan pihak yang mengguna-kan layanan jasa Fakultas Sastra Unpad.
d. Mitra Kerjasama, merupakan pihak yang melakukan kerjasama kemi-traan dengan Fakultas Sastra Unpad.
2. Hubungan Bisnis Internal
Hubungan bisnis internal
merupakan hubungan-hubungan yang terjadi diantara fungsi-fungsi di dalam perusahaan dalam rangka memberikan layanan jasa kepada konsumen.
Hubungan-hubungan antar fungsi ini adalah sebagai berikut :
a. Promosi–Penjualan : penyampaian informasi tentang market potensial
yang memungkinkan untuk
menggunakan layanan jasa Fakultas Sastra Unpad.
b. Penjualan–Operasional : penyam-paian informasi tentang konsumen yang meminta layanan jasa Fakultas Sastra Unpad.
c. Penjualan–Keuangan : penyampaian informasi tentang biaya yang harus ditagihkan kepada konsumen atas layanan jasa Fakultas Sastra Unpad yang digunakannya.
d. Penjaminan Mutu – Operasional :
penyampaian standar operasi
pelaksanaan layanan jasa Fakultas Sastra Unpad.
e. Logistik–Operasional : penyampaian permintaan dan penyediaan kebutu-han operasional pelaksanaan laya-nan jasa.
f. Logistik–Keuangan : pengajuan pembiayaan pengadaan barang/jasa kebutuhan operasional.
g. SDM–Operasional : pengajuan dan penyediaan kebutuhan pegawai termasuk didalamya pengelolaan pegawai.
h. Keuangan–SDM : penyampaian informasi dan pembayaran gaji karyawan Fakultas Sastra Unpad. i. Akademik–Operasional :
pelaksa-naan perkuliahan, termasuk kegia-tan akademik lainnya
j. Kemahasiswaan–Operasional : pe-laksanaan urusan kemahasiswaan.
Pendekatan Balance Scorecard
Balanced scorecard
menerjemah-kan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan
pembelajaran dan pertumbuhan.
Berikut adalah keempat uraian hasil analisa berdasarkan perspektif yang telah disebutkan diatas:
Company Scorecard Perspektif finansial Faktor penentu keberha silan Tujuan Tolok ukur kinerja Target Tindakan perbaikan Hasil Keuang an yang baik dan tingkat keuntun gan yang mening kat Kesejah teraan pega-wai mening kat Peningka tan kinerja Setiap tahun, kinerja pegawai semakin meningkat Dibuatkan aturan tentang ‘Punishme nt and Reward’ yang jelas. Mening katkan dana Peneri maan Negara Bukan Pajak (PNBP) Meningk atnya jumlah penerima an dana PNBP Setiap tahun akademik, penerima an dana PNBP terus meningkat Penataan kembali administra si keuangan yang lebih baik Semua kegia-tan terdanai dengan wajar Tidak ada kegiatan yang tidak terdanai Setiap kegiatan, terdanai dengan wajar Mengalok asikan dana yang terukur untuk semua kegiatan Company Scorecard Perspektif Pelanggan Faktor penentu keberha Tujuan Tolok ukur kinerja Target Tindakan perbaikan
silan Passing Grade mening kat Tingkat standar kecerda san calon mahasi swa mening kat Nilai passing grade naik Nilai meningkat di atas rata-rata 7 Menurunk an daya tampung Mening katnya jumlah peminat Mening katkan anemo masyar akat tentang kuliah di bidang bahasa, budaya, dan seni Jumlah peminat mening-kat Jumlah peminat meningkat setiap tahunnya Mengganti nama fakultas yang dapat mengako modir semua bidang kajian ilmu serta lebih marketa-ble Mutu pelayan an prima Tercipta nya sua-sana pembel ajaran yang nyaman Berkuran gnya keluhan yang terjadi Keluhan yang terjadi berkurang 10% setiap tahunnya Menciptak an metode-metode pembelaja ran yang baru Terwuju dnya kurikulu m yang adaptif terha-dap perkem bangan jaman Para lulusan/a lumni ‘connect’ dengan pasar Setiap gelomban g wisuda 20% lulusan sudah bisa diserap pasar dalam waktu 3 bulan Kurikulum dipantau setiap tahun akademik dan terus diupdate sesuai perkemba ngan jaman Terwuju dnya adminis trasi akadem ik yang lebih baik Semakin tertibnya data dan tata kelola semakin rapih Kerapihan data meningkat 20% dari tahun akademik sebelum-nya Membang un Sistem Infromasi yang handal sarana dan prasara na yang menduk ung proses pembel ajaran prasa-rana yang mendu-kung proses pembelaj aran semakin lengkap, baik, canggih Prasarana naik 20% setiap tahunnya dalam hal upgrading dana untuk keperluan pengada-an, upgrade, maupun mainte-nance sarana dan prasarana Citra Terwuju dnya tata kelola yang sema-kin baik Proses birokrasi yang semakin sederha-na. Dihasilkan SOP setiap kegiatan Menyusun SOP di setiap kegiatan Mening katnya jumlah Guru Besar Jumlah Guru Besar mening-kat Tiap tahun minimal 1 orang harus ada yang mengusul kan menjadi Guru Besar Memperm udah dan memperc epat proses usulan kenaikan pangkat Mening katkan mutu publika si Jumlah publikasi semakin menigkat Setiap tahun terus meningkat jumlah publikasi ilmiah Memberik an insentif bagi dosen yang rajin menulis Mening katkan mutu laporan akuntab ilitas Laporan akuntabil itas yang lebih akurat Setiap tahunnya laporan akuntabili-tas mutunya semakin meningkat Membent uk TIM penyusun lap. akuntabilit as yang handal, dan memperk uat data serta analisis. Masuk 100 besar Asia Mem- persiap-kan Fakul-tas Sastra Infrastruk tur yang semakin siap dalam menghad Infrastruk-tur di segala bidang kegiatan terpenuhi Alokasi dana khusus dalam perbaikan infrastrukt
lokomo-tif Unpad menuju World Class Univer-sity Class Univer-sity tahun menda-tang bidang Company Scorecard Perspektif Proses Internal Faktor penentu keberha silan Tujuan Tolok ukur kinerja Target Tindakan perbaikan Koordin asi yang efektif Koordin asi yang baik dan efektif antar subbag atau unit lain Hubunga n antar subbag atau unit lain semakin baik. Kekompa kan pegawai meningkat 10% setiap tahunnya Program piknik bersama setiap tahun, out bounds, dan rapat koordinasi pegawai setiap bulan Ketepa-tan waktu pelayan an terha-dap stakehol ders khusus-nya mahasis wa Kecepa tan pelayan an terha-dap stakeho lders khusus nya mahasi swa Efisiensi waktu pelaya-nan Menurunn ya 15% waktu pelayanan setiap tahunnya Semua proses berlandas kan SOP Semang at tim kerja Pemim pin bertin-dak sebagai pelatih Tingkat kepua-san karya-wan Tingkat kepuasan karyawan naik 15 % setiap tahunnya Melakuka n studi kepuasan karyawan Team work yang efektif Produktiv itas kerja tim Produkti-vitas kerja tim meningkat 20% setiap tahunnya Menyelen ggara-kan pelatihan kerja tim dan pengemb angan tim Karya-wan termoti-vasi Tingkat kepua-san karyaw an yang Menilai penelitia n tingkat kepua-san Kepuasan karyawan selalu meningkat 15% Melakuka n studi kepuasan karyawan
mem-baik karya-wan setiap tahunnya Aman dan andal Keama nan dan keandal an yang optimal Investasi dalam keama-nan dan pemeliha raan alat pendu-kung kegiatan 10% dari PNBP Meningkatkan sistem pemelihar aan alat. Keberh asilan Inovasi jasa Jasa yang baru dikemb angkan Presenta se penjua-lan dari jasa baru 5% per tahun selalu meningkat Menawark an jasa baru ke pelanggan potensial Waktu peluncur an jasa baru Diperce-pat 5% setiap tahunnya Menentu-kan tata cara peluncu-ran jasa baru yg efektif Company Scorecard
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Faktor penentu keberha silan Tujuan Tolok ukur kinerja Target Tindakan perbaikan Pengem bangan potensi SDM yg berkesi nambun g-an Produkt ivitas kerja SDM lebih tinggi Produktiv itas kerja personil 5% meningkat setiap tahunnya Membuat pengemb angan karier pegawai Daya saing, berdasa rkan pengeta huan, keteram pilan dan kemam puan pegawai Kompet ensi para pejabat yang mening kat Peningka tan pelatihan kepemim pinan bagi para pejabat Penamba han jumlah peserta 5% Menyelen ggara-kan pelatihan kepemimp inan bagi para pejabat Biaya pelatihan kepemim pinan Alokasi dana dinaikan 5% Merealisai kan anggaran pelatihan kepemimp inan Ketera Biaya Alokasi Merealisai
mpilan komer-sil pega-wai pemasa ran yang mening kat pelatihan pemasa-ran dana dinaikan 5% kan anggaran pelatihan Peningka tan kompete nsi pegawai pemasar an 20% dari jumlah pegawai dialokasi-kan menjadi tenaga pemasa-ran 20% dari jumlah pegawai dididik untuk menjadi tenaga pemasa-ran Akses ke informa si strate-gis mening kat Keterse-diaan informasi strategis Meningkat 30% dari tahun sebelum-nya. Memperk enalkan intranet dan SIM Budaya berori-entasi pelang-gan Tingkat kepua-san pelangga n internal dan eksternal 90% dalam 2 tahun Mengukur tingkat kepuasan pelanggan internal dan eksternal Komuni kasi yang harmo-nis Keterbu kaan dan kejuju-ran dalam bertu-kar informa si Tingkat pengala man karya-wan dalam pertuka-ran pengetah uan 80% dalam 3 tahun Melaku-kan studi kepuasan karyawan dalam pertuka-ran informasi Pemiki-ran proses Partisip asi aktif dari setiap orang dalam tim perbaik an Jumlah masalah yg terselesa ikan Meningkat minimum 30% setiap tahunnnya Memberi pelatihan tim work Jumlah saran yg Meningkat minimum Memberi pengharg tahunnnya perbaikan ” terbaik
Dari hasil analisa keempat perspektif tersebut/empat tabel diatas,
dapat dihasilkan jenis maupun
kategori-ketegori dari sistem informasi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem Informasi Akuntansi, sistem
ini digunakan untuk
mengadministrasi sistem keuangan menjadi lebih baik lagi.
2. Sistem Informasi Akademik, yang digunakan untuk mempermudah penyajian informasi di bidang akademik yang merupakan ujung tombak kegiatan dalam suatu perguruan tinggi.
3. Sistem Informasi Kepegawaian, adalah sistem yang dapat mengolah data pegawai dan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat di bidang pengembangan sumber daya manusia, seperti fungsi
penilaian untuk menentukan
prestasi yang berakibat pada pemberian remunerasi. Juga dapat mengakomodir fungsi
4. Sistem Informasi Kemahasiswaan yang dapat mengotomasi kegiatan kemahasiswaan seperti pengelolaan beasiswa, kegiatan kemahasiswaan dan alumni.
5. Sistem Informasi Umum dan
Perlengkapan, yang mengatur
perlengkapan barang maupun asset yang dapat mengontrol semua keadaan barang maupun jasa.
6. Sistem Informasi Program Studi yang mengakomodir pengolahan kurikulum, perwalian, reakreditasi, ataupun untuk keperluan PHKI. 7. Sistem Informasi untuk keperluan
daya dukung, seperti untuk Pusat Bahasa dan Pusat Kebudayaan
Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan SPM-PT.
Kesimpulan
Dengan menggunakan
pendekatan balance scorecard kegiatan
penerapan sistem dan teknologi
informasi di perusahaan akan dapat selaras dengan visi, misi, dan strategi
perusahaan dikarenakan balanced
scorecard dapat menerjemahkan misi
dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun kedalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Jenis ataupun kategori sistem informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai awal ataupun titik pangkal pemetaan sistem informasi di
Fakultas Sastra Unpad yang lebih luas lagi, meskipun masih ada
kekurangan-kekurangan berupa
ketidakterungkapan jenis yang memang tidak eksplisit untuk dimunculkan sehingga diasumsikan sudah dapat diakomodir dengan sistem informasi yang telah terungkap diatas.
Daftar Pustaka
Efraim Turban, Ephraim McLean, James Wethere, Information Technology
for Management: Making
Connections for Strategic
Advantage, 2nd Edition, John Wiley & Sons, 1999.
John Ward, Pat Griffiths, Paul Whitmore. Strategic Planning for
Information Systems, 4nd