R
R
M
M
K
K
T
TE
EO
OR
RI
I
R
RE
EG
GU
UL
LA
AS
SI
I
I
I
SU
SU
EK
EKO
ONO
NOM
MI
I
D
DAN
AN
PO
POLI
LI
TI
TI
S
S
dalam
dalam
P
PEN
ENETAP
ETAPAN
AN
STAND
STANDAR
AR
Disusun Oleh : Disusun Oleh : SRI INDRIANI SRI INDRIANI NIM : I2F 015 084 NIM : I2F 015 084
PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER AKUNTANSI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MATARAM UNIVERSITAS MATARAM 2016 2016
T
TEEOORRI I RREEGGUULLAASSI I : : IISSU U EEKKOONNOOMMI I DDAAN N PPOOLLIITTIISS DALAM
DALAM PENETPENETAPAPAN AN STANDSTANDARAR
T
Tuujjuuaan n cchhaapptteer r iinni i uunnttuuk k MMeembmbaahhaas s dduua a tteoeorri i rregeguullaassi i ( ( TTeeoorrii k
kepepenenttiinngagan n ppuubblliik k ((ppuubblliic c iinnttererest est tthheory eory ppuubblliic c iinnttererest est tthheoryeory —
— —P—PIITT) ) yyaanng g mememamannddaanng g bbaahhwwa a rreegguullaassi i sseehhaarruussnnyyaa m
meemmaaksksiimmumumkakan n kekemmaakmkmururaan n ssoossiiaal l dadan n TTeeoorri i kkeelloommpopokk kepent
kepentiinngan gan ((iinnttereresest t grgroup oup tthheoeorry—y—IIGGT)T): : yang yang mmanandandang g bahbahwwaa i
inndidivividu du mmemembenbenttuk uk kkoaloaliisisi/ / konkonssttiittuuen en uunnttuuk k mmememprprototeksi eksi dadann m
meemmprpromomososiikan kan kekepepentntiingannya dengngannya dengan an mmeellobi obi pepemmeerriintntah,ah, koa
koalliisi si ddiippananddanang g sbg sbg konkonflfliik k satsatu u ddg g llaiainnnnya ya uunnttuk uk ppememereriinnttahah,, koal
koaliisi si didippananddanang g sesebbagai agai konkonfliflik satk satu u dg dg llaiainnnnya ya uunnttuuk k mmereraiaihh b
baaggiian an mmaannffaaaat t ddaarri i rreegguullaassi i seserrtta a memenngguujji i prproossees s ppeennyyuussuunnaann s
sttanandar dar ddan an mmememperperttiimmbabanngkan gkan krkriittereriia a yg yg didiperperlluukan kan penyupenyusunsun s
sttanandar dar bahwbahwa a ststanandadar r yg yg mmerereka eka sususun sun akseptakseptabelabel
A
A PPeenneettaappaan n SSttaannddaar r : : IIssu u EEkkoonnoomimi
Pe
Penyunyussuun n ssttandandar ar mmeerruupakan pakan mmeedidiatator or aattau au penepenennggahah an
anttarara a konkonfliflik k kepentkepentiinngan gan iinvnvesesttor or dan dan mmananajajerer. M. Masalasalahah f
funundamdameennttal al tteeorori i akunakunttananssi i keuankeuanggan an adaladalah ah bagaibagaiamamananaa m
mererekonekonsisilliiasi asi ((mmenensesejjalalankankanan) ) ppelelapapororan keuan keuanangan gan ddan an ppereranan i
efisien atau sama dengan bagaimana menentukan jumlah informasi yang benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Luasnya pengaturan standar adalah tantangan bagi para akuntanBanyak aspek produksi informasi perusahaan yang telah diatur, dan banyak dari regulasi ini didasarkan pada lembaga pengatur standar akuntansi itu sendiri, dalam bentuk GAAP. Selanjutnya jumlah regulasi akan meningkat sepanjang waktu, seiriang dengan semakin banyaknya standar akuntansi yang diumumkan.
1. Konsep Produksi Informasi
Produksi informasi digunakan untuk dua alasan.
Pertama,informasi sebagai suatu komoditas yang dapat diproduksi dan dijual. Maka, wajar saja jika kita mempertimbangkan secara terpisah biaya dan manfaat informasi yang diproduksi.
Kedua, memerlukan suatu cara yang dapat menyatukan pemikiran mengenai berbagai macam cara yang dilakukan untuk memproduksi informasi.
Informasi merupakan komoditas yang kompleks.Apa yang kita maksud saat membicarakan kuantitas informasi yang diproduksi adalah; pertama,kita dapat memikirkan
informasi yang lebih tajam dan benar(finerinformation), seperti sebuah termometer. Dalam konteks akuntansi, sistem pelaporan yang tajam dan akurat finer( )mencakup
disclosurefootnot yang e diperluas atau baru, item-item lini tambahan pada laporan keuangan,segmen reporting, dll. Dalam kaitannya dengan teori keputusan disini, produksi
informasi yang tajam dan akurat berarti terdapat suatu kemampuan yang lebih baik untuk membedakan antara realisasistateofnature(keadaan yang tidak pasti).Kedua,
Informasi tambahan dalam konteks akuntansi berarti pengenalan system informasi baru untuk melaporkan permasalahn yang tidak tercover oleh system biaya historis. Misalnya, marking-to-market, yang mengintrodusir pengaruh perubahan harga dalam pelaporan keuangan diskusi dan analisis manajemen dan informasi keuangan yang berorientasi pada masa depan yang memperluas tanggungjawab pelaporan untuk memasukkan operaso perusahaan yang diperkirakan.
Cara ketiga produksi informasi adalah kredibilitas. Dalam istilah akuntansi, informasi yang kredibel (dapat dipercaya) akan lebih reliable (andal). Seringkali dikatakan bahwa keuangan yang diaudit oleh auditortheBigsixlebih andal dibandingkan yang diausit oleh auditor selaintheBig Six.Keempat, kita bisa memikirkan sejumlah mekanisme lain untuk produksi informasi, sepertisignaling.
2. Regulasi Aktivitas Ekonomi
Alasan utama adanya regulasi ini adalah untuk melindungi para individu yang berada pada suatu informasi yang merugikan.Ini menunjukkan bahwa informasi asimetri mendasari kebutuhan untuk regulasi atas produksi informasi.Informasi asimetri seringkali digunakan untuk membenarkan diberlakukanya regulasi untuk melindungi keadaan yang merugikan informasi.Aturan
perdaganganinsiderdan regulasi untuk memastikan full disclosure dalam prospectus merupakan beberapa contohnya.Selain untuk melindungi investor biasa, regulasi semacam ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki bekerjanya pasar modal dengan meningkatkan keyakinan
publik mengenai kewajaran pasar modal.
Akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh regulasi yang dirancang untuk melindungi pemakai akibat adanya informasi asimetri.Satu peran penting akuntansi adan auditing adalah melaporkan informasi yang relevan dan reliable, sehingga peran seorang akuntan dan auditor tetap kredibel dan kompeten.
Produksi informasi dalam bentuk laporan keuangan memasukkan suatu audit sebagai bagian dari produks informasi informasi perusahaan. Meskipun suatu audit tidak dapat menghasilkan informasi secara langsung , audit dapat menambahkan kredibilitas informasi yang diproduksi perusahaan. Konsekuensinya, audit merupakan komponen yang penting dari total informasi yang dirilis oleh perusahaan.
Meskipun keputusan untuk memproduksi informasi oleh perusahaan sangat diatur, terdapat beberapa contoh deregulasi dalam beberapa tahun terakhir, pada industry lain – transportasi, telekomunikasi, perbankan, dan institusi keuangan. Terdapt sdikit keraguan bahwa perubahan semacam itu, setidaknya pada permulaannya, membantu perkembangan yang substantial dalam efisiensi, inovasi, dan persaingan harga.Tentunya, mereka
menghasilkan perubahan yang drmatis dalam sruktur industry terpengaruh.
Bentuk yang akan diambil oleh deregulasi pengaturan standar ini dapat meliputi pembatalan standar yang telah ada. Misalnya, membiarkan perusahaan
menghitung lease atau pension seperti yang mereka putuskan. Juga dapat meliputi suatu pengurangan dalam pengawasan oleh komisi sekuritas dan otoritas sentral lain, dengan menempatkan kepercayaan dan semakin besar pada sistem hokum untuk menghalangi pelaporan yang curang. Namun, bentuk lain akan mengurangi atau mengeliminasi perlunya audit. Perusahaan dapat dengan bebas menentukan sifat dan luas audit yang mereka
inginkan.
Kebanyakan reaksi orang-orang terhadap usulan ini akan membuat pasar sekuritas akan memburuk (chaos). Suatu usulan mengenai deregulasi, mengusulkan bahwa kontraktual privat dan tekanan pasar ini memberikan suatu kesempatan untuk beroperasi lebih bebas, seperti halnya yang mereka miliki pada industry lain dimana regulasi merupakan suatu kejadian yang berakar kuat.
3. Insentif Private untuk Produksi Informasi
Dorongan untuk memproduksi informasi privat muncul dari kontrak yang diikuti oleh perusahaan.Informasi yang diperlukan untuk memonitor ketaatan terhadap kontrak, misalnya jika usaha manajerial
tidak dapat diamati, ini mengarah pada suatu kontrak insentif yang didasarkan atas hasil operasi perusahaan. Juga suatu audit akan menambah kredibilitas terhadapnet
income yang dilaporkan, sehingga baik pemilik dan manajer perusahaan bersedia menerimanet income yang dilaporkan sebagai ukutan yang andal atas kinerja manajemen.
Alasan kontraktual atas produksi informasi privat yang muncul saat perusahaan yang dimiliki perseorangan
akan go public. Ini dirumuskan oleh Jensen dan Meckling (1976). Manjer – pemilik perusahaan go public, setelah menjual semua atau sebagian kepentingannya, memiliki motivasi untuk meningkatkan kelalaian. Perhatikan bahwa sebelum IPO, masalah kelalaian merupakan urusan internal perusahaan – pemilik sekaligus manajer menanggung semua biaya. Biaya kelalaian merupakan pengurang profit yang terjadi. Akibat adanyaissue baru, pemilik sekaligus manajer tidak memikul semua biaya itu, pemilik yang baru akan ikut menanggung bagiannya secara proporsional.
Kontrak dapat memberikan banyak rincian dalam laporan keuangan (informasi finer)untuk menyulitkan pemilik, yang sekaligus menjadi manajer, dalam menyembunyikan atau memendamkan biaya dari penghasilan tambahan. Kontrak juga dapat mewajibkan seuatu audit untuk meningkatkan kredibilitas produksi informasi. Investor membutuhkan informasi mengenai
returndan risiko yang diharapkan atas investasi mereka. Manajer perusahaan dan tiap investor akan mengadakan
kontrak mengenai jumlah informasi yang diinginkan tentang arus kas perusahaan di masa mendatang, posisi keuangan, dll.
4. InsentifBerbasis Pasar untuk Produksi Informasi
Dorongan privat bagi manajer untuk memproduksi informasi mengenai perusahaanya juga berasal dari tekanan pasar.Pertama kali, pertimbangkan pasar manajer, dibahas oleh Fama (1980), kita bisa memikirkan manajer sebagai subyek pasar tenaga kerja manajerial, yang menempatkan nilai pasar atas jasa manajerialnya. Manajer yang rasional akan memilih nilai pasar yang lebih tinggi,
dengan asumsi hal-hal lain dianggap sama/tidak berubah. Ini akan meningkatkan reservation utility yang dapat mereka minta dalam kontrak pekerjaan agensi.
Kedua, untuk memaksimumkan nilai pasar perusahaan, manajer tentunya ingin meminimumkan biaya modalnya.Ini menciptakan suatu dorongan untuk merilis informasi yang utuh dan kredibel ke pasar. Alasannya adalah bahwa informasi yang utuh dan kredibel meningkatkan keyakinan investor dalam perusahaan, yang hasilnya adalah harga pasar sekuritas tersebut akan meningkatkan atau juga sama dengan, biaya modalnya akan turun, cateris paribus. Ini akan Nampak dalam meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan, sehingga akan meninggikan nilai pasar bagi manajer.
Model formal yang berkaitan dengan informasi yang dirilis bagi nilai pasar perusahaan ditunjukkan oleh,
misalnya, Merton (1987) dan Diamond & Verrecchia (1991). Dalam model Merton, asimetri informasi dirumuskan hanya sebagai subset investor yang mengetahui tiap perusahaan. Jika perusahaan bisa meningkatkan besar subset inim katakanlaj dengan dirilisnya informasi secara sukarela, nilai pasarnya akan meningkat,cateris paribus.
Dalam model Diamond dan Verrechia, disclosure
sukarelaakan mengurangi informasi asimetri antara perusahaan dengan pasar, yang memudahkan perdagangan sahamnya.
Pasar takeover, juga disebut pasar untuk mengendalika perusahaan.Jika manaher tidak memaksimumkan nilai perusahaan, perusahaan mungkin mengarah pada penawaran takeover. Konsekuensinya, pasar takeover memotivasi manajer untuk memaksimumkan nilai perusajaan yang mengakibatkan adanya produksi informasi serupa bagi pihak-pihak dari pasar tenaga kerja manajerial.
5. Respon Pasar pada Pengungkapan Penuh
Teori memprediksi bahwa pasar akan merespon secara positif pada pengungkapan yang ditingkatkan. Hal inidijelaskan padateori:
a.Lang and Lundholm (1996)
Tingkat pengungkapan informasi yang tinggi dilakukan oleh perusahaan yang memiliki korelasiearni ngs-retur yang rn endah (korelasi ini sebagai pengukuran asimetri informasi). Lang dan Lundholm (1996)
menunjukkan bukti bahwa perusahaan yang mempunyai kebijakan memberikan pengungkapan informasi yang lebih banyak akan diikuti oleh analis yang lebih besar, tingkat akuras fiorecastyang lebih baik, dispers fiorecas yang t lebih kecil antar analis individual, dan mempunyai volatilitas revisi forecas yang t lebih kecil. Dispersi dan volatilitas forecastanalis menunjukkan suatu pengukuran yang valid bagi asimetri informasi. Dengan demikian, hasil penelitian Lang dan Lundholm (1996) tersebut, menunjukkan bahwa kebijakan pengungkapan yang lebih informatif akan mengurangi asimetri informasi.
b.Healy, Hutton and Palepu (1999)
Pengungkapan merupakan salah satu alat yang penting untuk mengatasi masalah keagenan antara manajemen dan pemilik, karena dipandang sebagai upaya untuk mengurangi asimetri informasi. Perusahaan memberikan pengungkapan melalui laporan tahunan yang telah diatur oleh Bapepam dan lembaga profesi maupun melalui pengungkapan sukarela sebagai tambahan pengungkapan minimum yang telah ditetapkan.
c.Welker (1995)
Pengungkapan mempunyai hubungan negatif dengan asimetri informasi.
d.Botoson and Plumlee (2002)
Semakin komprehensif atau tinggi tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan maka akan memperkecil asimetri informasi.
Perusahaan dengan pengungkapan kualitas tinggi menikmati biaya modal utang dan ekuitas lebih rendah,
dan sebaliknya. Kekuatan pasar akan meningkatkan produksi informasi.
6. Sumber Kegagalan Pasar
Setidaknya ada empat hal yang menyebabkan kegagalan pasar yaitu:
1.Eksternalitas dan free-riding 2.Adverseselection
3.Moral hazard 4.Unanimity
Sumber kegagalan pasar menyarankan bahwa regulasi diperlukan.Pasar untuk informasi ditandai dengan eksternalitas & Free-riding, yang memberi alasan autoritas sentral untuk intervensi. Selama kekuatan pasar tidak memotivasi rilis informasipenuh, pasar sekuritas & tenaga manajerial tidak secara penuh memproteksi investor dari konsekuensi insider trading dan manajemen laba.Akibatnya adalah pemegang saham tidak akan setuju dalam dukungan mereka atas kebijakan manajer, bahkan kebijakan yang melibatkan maksimisasi nilai perusahaan.
1.Externalities and Free-Riding
Kekuatan pasar sendirian gagal mendorong penyajian jumlah produksi informasi, maka diperlukan regulasi
dengan alasan:
Eksternalitas merupakan tindakan yang diambil oleh perusahaan atau individu yang menimbulkan biaya atau manfaat pada pihak lain di mana pihak yang
menciptakan eksternalitas tidak terbebani atau memperoleh pendapatan.
Free-riding adalah ketika perusahaan atau individu memperoleh manfaat dari eksternalitas. Informasi adalah barang public dimana tiap investor bisa menggunakannya dengan bebas tanpa mengeluarkan dana, dengan mengetahui ini maka tidak ada investor yang mau membayar untuk memperoleh informasi ini, bila perusahaan tidak memperoleh apapun maka
perusahaan akan mengeluarkan informasi lebih sedikit dari pada sebaliknya.
2.Adverse Selection (Pemilihan serba salah)
Jika satu pihak (manajer atau orang dalam) memiliki kemanfaatan informasi melebihi pihak lain (investor), banyak cara bagi manajer dan orang dalam lainnya dapat mengeksploitasi kemanfaatan informasi mereka dg biaya pihak luar (e.g:pemilik). Kekuatan pasar tidak memotivasi rilis informasi penuh karena masih banyak iformasi dalam tak terungkap dan muncul problema pemilihan serba salah (adverse selection).
Permasalahan adverse selection memiliki dua bentuk yaitu:
a.Insider Trading(permainan orang dalam)
Adanya peluang untuk melakukan insider trading,
akan mengurangi minat investor eksternal terhadap pasar sehingga pasa menjadi kurangliquid.
b. Penghindaran, penundaan (postponing)bad news
Manajer merahasiakan berita buruk (bad news)
tentang perusahaan dan tidak merilisnya sehingga mempunyai efek yang merugikan (adverse effect) yaitu (a) Mengakibatkan investor tidak bisa membedakan saham mana yang bagus dan mana yang tidak sehingga menambah jumlah bad news yang tidak diungkapkan dan good news yang diungkapkan berkurang. (b) Selain itu juga mengurangi kemampuan
pasar untuk menilai kualitas manajer.
3.Moral Hazard (Penyimpangan moral)
Adanyamoral hazardmenyebabkan pasar tenaga kerja tidak bisa menilai kualitas dari seorang manajer dengan baik.Penyimpangan moral (moral hazard), jika satu pihak dapat mengamati tindakan pihak lain dalam transaksi.Pembentukan reputasi pada pasar tenaga manajerial,bersama dengan kontrak kompensasi berbasis insentif,beroperasi untuk mendukung produksi informasi manajer,tetapitidakefektifkarena:
Manajer cenderung lalai, & menghasilkan profitabilitas rendah,dengan manajemen laba opportunistic
di samping pasar tenaga manajerial & kontrak insentif Investormasih juga bersangkutan dengan MH dan manajemen laba (jelek).
4.Unanimity
Adanya Adverse Selection (AS)dan Moral Hazard (MH)
antara investor mengenai tindakan manajemen dalam memaksimalkan nilai perusahaan.Jika pasar bekerja dg baik, pemegang saham akan setuju bahwa manajermemaksimumkan nilai pasar perusahaan, dan sebaliknya. Menurut Eckern & Wilson (1974), pilihan manajer atas rencana produksi untukmemaksimumkan nilai pasar perusahaan tidak akan secara umum disetujui semuapemegang saham di bawah kondisi pasar tertentu. Blazenko& Scott (1986), dalam suatu ekonomi dimana pasar informasi tidak bekerja denganbaik akibat
Adverse Selection, manajer termotivasi untuk memilih kualitas audit yg akanmemaksimumkan nilai pasar perusahaan (menganggap bahwa audit merupakan bentukproduksi informasi).Efek dari investor bersangkutan dengan Adverse SelectiondanMoral Hazard
adalah menjadikan harga pasarlebih rendah di bawah nilai fundamentalnya.Investor & masyarakat akan memperoleh manfaat jika manajer merilis lebihbanyak informasi yg dianggap manajer sudah optimal
B Penetapan Standar : Isu Politik
Regulasi adalah suatu aktivitas politik yang esensial (wolk,dkk 2000:112). Hal tersebut bukan dimaksudkan sebagai paham kritis, juga tidak menjadi kepentingan public. Sejak kesejahteraan social tidak dapat diukur, tidak ada kriteria untuk menentukan kebijakan apa yang akan memaksimumkan kepentingan public. Konsekuensinya, kepentingan kepentingan publik suatu bangsa adalah pemahaman yang terbaik di dalam suatu kontek politik dan dengan referensi redistribusi khusus atas pendapatan dan kekayaan yang dianjurkan.
1.Dua Teori Regulasi
a.Public Interest Theory (Teori Kepentingan Public)
Teori yang mempunyai pandangan bahwa regulasi haruslah dapat memaksimumkan kesejahteraan social karena regulasi merupakan hasil dari permintaan public atas koreksi kegagalan pasar, regulator berusaha sebaik mungkin memenuhi kebutuhan public. Walaupun pandangan tersebut merupakan pandangan yang ideal, namun dalam implementasinya masih mengalami beberapa masalah.
Permasalahan yang timbul dalam Public Interent Theoryadalah:
Kesulitan dalam menentukan berapa jumlah regulasi yang harus dibuat dan apakah regulasi tersebut akan
mampu memuat semua pihak.
Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dati badan regulator.
b. Interest Group Theory (Teori Kelompok Kepentingan)
Teori ini memberikan pandangan bahwa sebuah industry beroperasi dalam kepentingan kelompok. Teori kepentingan kelompok daripada regulasi meninjau bahwa suatu industry beroperasi mewakili sejumlah kelompok kepentingan atau konstituen. Pertimbangan beberapa industri manufaktur sebagai contoh perusahan-perusahaan didalam suatu industry membentuk suatu kelompok kepentingan tertentu, seperti yang dilakukan pelanggannya. Kelompok kepentingan lainnya menjadi pengamat lingkungan, yang tugasnya berkonsentrasi dalam bidang tertentu yaitu pertanggangjawaban social industry. Berbagai kelompok kepentingan akan melobi ke legislative untuk bermacam jumlah dan jenis regulasi.
2. StandardSetting In Canada And The United States a.The Canadian Institute of Chartered Accountants
(CICA)
The CICA Handboo merupakan sumber utama bagi standar akuntansi dana auditing di Canada. Kewenangan ini adalah yang tertinggi karena memiliki status legal khusus. CICA berisi standar akuntansi keuangan dan audit, sebagaimana ditetapkan oleh dewan standar akuntansi (AcSB) dan The Auditing and Assurance Standards Boards(AASB), masing-masing
dari lembaga Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA).
OSC bertugas melindungi investor dari praktek yang tidak adil, tidal layak, dan kecurangan,untuk membantu mengembangkan capital market yang fair dan efisien serta menjaga keyakinan public atas integritas mereka.
c.The Financial Accounting Standards Board (FASB)
FASB didirkan untuk membentuk dan memperbaiki standar akuntansi keuangan dan pelaporannya sebagai panduan dan pendidikan bagi public di US. Untuk mencapai hal ini, FASB berupaya untuk meningkatkan kegunaan pelaporan keuangan dengan berfokus pada relevan dan keandalan, dengan memperbarui standar (jika perlu) untuk perubahan dalam lingkungan bisnis dan ekonomi, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sifat dan tujuan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, dan mempromosikan konvergensi dari kualitas standar akuntansi internasional.
d.The Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC didirikan di US pada tahun 1034, untuk mengatur penjualan sekuritas suatu perusahaan dimana sekuritas tersebut diperdagangkan pada lebih dari satu Negara. Sebagai bagian dari tugasnya, SEC memastikan bahwa investor memperoleh informasi yang memadai. Akibatnya, seperti OSC, ia memiliki wewenang untuk
menerbitkan standar akuntansi bagi per usahaan-perusahaan di bawah hukumnya.
e.The International Accounting Standards Board
Pemenuhan terhadap standar IASB adalah tidak mandatory. Pemenuhan tergantung kepada masi ng-masing Negara dan perusahaan.Ada per undang-undangan pada suatu Negara meminta perusahaan untuk menyesuaikan dengan standar IASB tetapi ada pula yang tidak.
3.Hubungan Pada Teori Regulasi
Penyusunan standar memiliki karakteristik proses penyesuaian. Pemilihan standar akuntansi (misalnya oleh AcSB, FASB, IASB) sebaiknya mempertimbangkan konflik antar konstituensi ketimbang pada unsur proses perhitungan. Pertimbangan ini menganggap bahwa teori kelompok kepentingan regulasi mungkin baik sebagai predictor standar baru daripada teori kepentingan public.
4.Konflik Dan Kompromi
a.Contoh Konflik Konstituensi
Artikel Blumenthal (1992) membahas tentang draft peblikasi FASB tentang penilaian sekuritas perusahaan dengan fair value. Fair value dapat ditentukan dengan model present value atau teknik lainnya. Dalam artikel tersebut yang menadi focus utama adalah konflik konstituensi terkait dengan SFAS 115 (akuntansi untuk investasi tertentu pada utang dan sekuritas ekuitas)
b.Komprehensif Income
Komprehensif income merupakan semua perubahan pada ekuitas selama periode kecuali yang dihasilkan dari investasiataidistribusikepemilik.Disinitermasuk item
lain sepertiunrealized translation gains and losses dari konsolidasi foreign subsidiary dibawah SFAS 52,
unrealized gains and lossespada marking to market available for sale securities dibawah SFAS ii5, dan
unrealized gains and lossespadacash flowdari transaksi yang diprediksi di bawah SFAS 133. SFAS 130
memasukkan item-item tersebut sebagaicomprehensive income.
5.Kriteria Penyusunan Standar
Standar-standar seharusnya menjadi menjadi keputusan yang bermanfaat, tetapi standar-standar tersebut juga harus dapat diterima oleh konstit uen-konstituen yang lainnya termasuk manajemen.Hal ini meletakkan penentuan standar dalam situasi konflik dan sulit. Memprediksi suatu resolusi yang dapat diterima termasuk konflik yang akan datang. Ada beberapa kriteria yang harus diingat ketika mencoba memahami penentuan
standar,yaitu:
a.Decision usefulness (keputusan yang bermanfaat)
Kriteria kebermanfaatan keputusan didasarkan pada informasi dan pespektif-perspektif pengukuran terhadap laporan finansial dan kajian pasar modal secara empiris. Informasi yang lebih yaitu kurangnya keributan system informasi, reaksi investor yang lebih kuat akan menjadikan informasi yang dihasilkanoleh system, dalam hal lainnya adalah sama. Bukti empiris menyatakan bahwa faktor keamanan merespon informasi
akuntansi dan menajdikan persepsi para investor terhadap informasi menjadi sangat bermanfaat. Pentingnya kondisi yang menyatakan bahwa penentuan standar baru merupakan keputusan yang sangat bermanfaat. Kebermanfaatan keputusan menjadi kriteria yang penting untuk berhasilnya suatu standar, dan ini
tidak cukup untuk menjamin keberhasilan. Hal lain yang perlu di pertimbangkan adalah sumber-sumber biaya. Implikasi lain dari masalah fundamental dari teori akuntansi keuangan adalah para penentu standar harus mempertimbangkan kriteria lain dibandingkan dengan kebermanfaatan keputusan.
b.Mengurangi Asimetri Informasi
Dalam hal ini penyusun standar harus menggunakan pengurangan informasi asimetri dalam modal dan manajerial pasar tenaga kerja sebagai kriteria standar baru. Pengurangan informasi asimetri meningkatkan operasi pasar. Hal ini akan memperluas likuiditas pasar, mengurangi fenomena “lemon” dan menghasilkan keuntungan social. Bagaimanapun juga, harus diperhatikan bahwa pengurangan informasi asimetri sebagai kriteria bukan satu-satunya yang memadai.Seperti decision useful yang menimbulkan biaya. Konsekuensinya, sulit untuk mengetahui ketika
standar pengurangan asimetri informasi tidak menjadikan biaya efektif.
c.Konsekuensi Ekonomis Standar Baru
Salah satu konsekuensi dari standar baru adalah biaya yang akan diadakan pada perusahaan-perusahaan dan para manajer menyetujui standar tersebut. Hal ini terjadi diluar biaya kantong (out of pocket cost) yang menghasilkan informasi mandate baru. Pengurangan kebebasan manajer memilih kebijakan akuntansi yang berbeda sering berhasil apabila standar baru
diimplementasikan yang merupakan sumber konsekuensi ekonomi. Pertimbangan-pertimbangan ini menyatakan bahwa penentu standar hendaknya membobot kemungkinan konsekuensi ekonomi dari standar-standar baru sebagai sumber biaya yang penting yang akan mempengaruhi kebutuhan standar kemauan
konstituen untuk menerimanya. Konsekuensi ekonomi dan standar baru akan ditekankan selama perdebatan masih ada dalam menuju suatu standar.
d.Aspek Politis Penyusunan Standar
Konsekuensi ekonomis berdampak pada aspek politis penyusunan standar.Penyusunan standar harus merekayasa consensus yang memadai agar konstituensi dapat menerimanya. Proses penyusunan standar harus konsisten denganinterestgrouptheoryofregulation.