• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perebusan Fillet Ayam Broiler dengan Menggunakan Daun Mayana (Solenostemon scutellarioides L) terhadap Kadar Lemak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Perebusan Fillet Ayam Broiler dengan Menggunakan Daun Mayana (Solenostemon scutellarioides L) terhadap Kadar Lemak"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Perebusan

Fillet

Ayam Broiler dengan Menggunakan

Daun Mayana (

Solenostemon scutellarioides

L)

terhadap Kadar Lema

k

(Effect of Mayana Leaf (

Solenostemon scutellarioides

L) on Fat Content of

Boilled Chicken Fillet)

Aloysia Tenny Damayanti Indriastuti, Praptiwi II

Program Studi Peternakan, Universitas Musamus, Jl. Kamizaun Mopah Lama, Merauke irineike@gmail.com

ABSTRACT

Meat of broiler chicken is one of the many sources of animal protein availabe in the market, but its fat content is undesirable. This research aims to study fat content of broiler meat boiled with mayana (Solenostemon scutellarioides L) leaves. It is expected that mayana (S. scutellarioides L) leaves reduce the fat content so that the quality of meat is better and more healthy for consumption. This study was done based on a randomized complete design (RCD) with four treatments and three replications, treatment included the use of leaf mayana (S. scutellarioides L) as much as 0, 100, 200 and 300 g. Variable observed was fat content. Results obtained showed that boiling fillet using mayana (S. scutellarioides L) leaves up to 300 g tended to reduce fat content but it has not significantly different effect.

Key Words: Chicken Broiler Meat, Leaf of Mayana, Fat

ABSTRAK

Daging ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak beredar di pasaran, namun kandungan lemak yang ada pada daging ayam broiler menjadikan daging tersebut tidak banyak diminati. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan lemak fillet ayam broiler yang direbus menggunakan daun mayana (Solenostemon scutellarioides L). Diharapkan dengan melakukan perebusan menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L), kandungan lemak yang dikandung fillet ayam broiler menjadi berkurang sehingga kualitas daging menjadi lebih baik dan lebih sehat untuk dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan, perlakukan meliputi penggunaan daun mayana (S. scutellarioides L) sebanyak 0, 100, 200 dan 300 g. Peubah yang diamati berupa kandungan lemak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perebusan fillet menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L) hingga 300 g pada kadar lemak cenderung menurun, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata.

Kata Kunci: Daging Ayam, Daun Mayana, Lemak

PENDAHULUAN

Kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani semakin hari semakin meningkat dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kesadaran akan gizi. Protein hewani terdapat dalam daging ternak yang biasa dibudidayakan. Daging merupakan salah satu tempat penimbunan zat-zat gizi dalam tubuh. Zat gizi yang ada dalam daging adalah air, protein, lemak, vitamin dan mineral (Hardjosworo & Rukmiasih 2000).

Ayam broiler merupakan ayam yang sengaja dikembangkan khusus sebagai sumber daging sehingga dalam pemeliharaannya, laju pertumbuhan terpusat pada daging. Laju pertumbuhan yang cepat pada ayam broiler diikuti dengan perlemakan sejalan dengan meningkatnya bobot badan. Kandungan lemak

intramuscular, susut masak selama pemasakan atau pemanasan, retensi cairan dan pH daging ikut menentukan kualitas daging (Soeparno 2005).

Tingginya kandungan lemak pada ayam broiler menyebabkan minat masyarakat akan

(2)

daging ayam broiler menjadi berkurang, karena pada umunya masyarakat menginginkan daging ayam dengan tingkat perlemakan yang rendah. Lemak intramuscular mengandung kolesterol dalam jumlah yang tidak bervariasi dan relatif kecil. Daging ayam mengandung kolesterol 76 mg/100 g. Lemak yang berlebih dapat menimbulkan cita rasa yang tidak disukai karena daging mempunyai rasa berminyak (Soeparno 2005). Persentase lemak yang cukup tinggi pada fillet unggas dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia seperti obesitas dan terosklerosis (Zakariyah 2011). Tingkat perlemakan pada daging ayam broiler perlu dikaji, sehingga mendapatkan daging dengan kualitas yang lebih baik. Mutu atau kualitas daging ayam dapat dilakukan dengan menggunakan parameter fisik dan kimia sebagai pengukur bahan pangan olahan asal ternak tersebut baik atau layak dikonsumsi serta memenuhi standar gizi yang dianjurkan (Abustaman 2012). Tingkat perlemakan pada daging broiler dapat dikurangi dengan pengolahan sebelum dikonsumsi.

Menurut Soeparno (2005), faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging antara lain metode pemasakan, bahan tambahan termasuk pengempuk daging, metode penyimpanan. Pengolahan bahan makanan dengan bahan dasar daging memerlukan bumbu yang selain untuk menambah cita rasa dari olahan tersebut, juga diharapkan dapat mengurangi efek dari lemak daging yang apabila berlebihan dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit yang tidak diinginkan.

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengurangi kadar lemak pada daging ayam broiler, namun penelitian dengan menggunakan bahan alami belum banyak dilakukan. Salah satu bahan campuran alami di dalam memasak daging olahan tradisional, sebagian masyarakat khususnya pada wilayah Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua sejak dahulu adalah daun mayana (Solenostemon scutellarioides L).

Daun mayana (S. scutellarioides L) umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Herba yang berasal dari Asia Tenggara ini ditemukan tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab dan terbuka. Corak, bentuk dan warna daun ini beraneka ragam (Dalimarta 2000). Daun

mayana (S. scutellarioides L) sering kali digunakan masyarakat sebagai campuran daging untuk meningkatkan citra rasa makanan dan mengandung antioksidan. Daun mayana (S. scutellarioides L) mempunyai kandungan antioksidan kurang lebih 40,77% dan kandungan fenol 6,26% serta beberapa mineral diantaranya magnesium, kalsium, zat besi dan seng (Nurhidayah 2009). Hasil penelitian Rahmawati (2008) menunjukkan daun mayana (S. scutellarioides L) memberikan aktivitas antibakteri terbesar. Daun mayana (S. scutellarioides L) mempunyai kandungan senyawa tanin, tanin katekat, saponin, terpenoid, plafonoid dan minyak atsiri (Mutiatikum et al. 2010; Kinho et al. 2011; Umarudin et al. 2012).

Penelitian efek yang dihasilkan karena pencampuran daun tersebut dalam bahan olahan makanan asal daging sejauh ini belum pernah dilakukan secara mendalam, sehingga perlu diteliti manfaat dari tanaman tersebut dalam kaitannya dengan kandungan lemak dari daging ayam broiler. Penelitian mengenai pengaruh perebusan fillet ayam broiler dengan mengunakan daun mayana (S. scutellarioides

L) terhadap kadar lemak bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan tanaman ini sebagai bahan campuran pada proses olahan daging ayam terhadap kadar lemak daging yang dihasilkan.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium Peternakan, Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus, Merauke untuk proses perebusan dan dilanjutkan di Laboratorium Pangan Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, UGM, Yogyakarta guna melakukan pengujian kadar lemak pada daging ayam broiler.

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah fillet ayam broiler tanpa spesifikasi sebanyak 250 g/ulangan dan 0, 100, 200 dan 300 g daun mayana/500 ml aquades. Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah panci perebus daging, timbangan digital, wadah plastik, pisau, gunting, spidol, label, plastik polietilene serta alat penunjang uji kimia lemak menggunakan alat foodscan near-infrared

(3)

Daun mayana yang dipetik pukul 06.00 WIT dengan kriteria segar, berwarna hijau kemerah-merahan terletak 4-5 daun dari pucuk batang mayana yang dicuci bersih. Aquades dipanaskan hingga mendidih lalu sampel daging dimasukkan bersamaan dengan daun mayana ±45 menit dan kemudian daging ditiriskan dan didinginkan sehingga sampel siap untuk diuji kadar lemaknya.

Daging hasil perebusan dengan daun mayana 0, 100, 200 dan 300 g selanjutnya diuji kadar lemaknya dengan masing-masing perlakuan tiga ulangan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan lemak daging unggas lebih rendah dibandingkan dengan daging lain (Hardjosworo & Rukmiasih 2000), sedangkan menurut deMan (1997) kandungan lemak makanan dapat merentang mulai dari sangat rendah sampai sangat tinggi, kandungan lemak pada daging ayam sebanyak 7%. Berdasarkan hasil penelitian Matulessy (2010) yang dilakukan menggunakan fillet ayam diketahui kandungan lemak pada fillet tersebut sebelum pemasakan sebesar 2,3-2,6%. Hasil penelitian menunjukkan setelah melalui proses perebusan dengan menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L) diperoleh kadar lemak sebesar 1,95-1,03%.

Grafik 1. Kandungan lemak pada fillet ayam broiler yang direbus menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L)

Grafik 1 menunjukkan kandungan lemak pada fillet ayam broiler yang direbus menggunakan daun mayana (S. scutellarioides

L), semakin turun dengan banyaknya daun yang digunakan. Penurunan kadar lemak pada daging yang terjadi seiring dengan pertambahan jumlah daun mayana yang

digunakan dan proses perebusan. Pertambahan jumlah daun dapat mempengaruhi karena senyawa yang terkandung di dalam daun mayana tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Nurhidayah (2009) daun mayana (S. scutellarioides L) mempunyai kandungan antioksidan kurang lebih 40,77% dan kandungan fenol 6,26% serta beberapa mineral diantaranya magnesium, kalsium, zat besi dan seng. Antioksidan sebagai komponen yang dapat menghentikan rantai radikal bebas pada oksidasi lemak (Kaur & Kapoor 2002). Umarudin et al. (2012) menyatakan bahwa senyawa tanin dapat mempengaruhi penurunan kolesterol total dan LDL. Penelitian sebelumnya oleh Adrian (2004), Rahayu (2005) dan Febrina et al. (2009) yang melakukan penelitian dengan menggunakan ekstrak tanin memperoleh kesimpulan bahwa tanin dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cara diekskresikan melalui feses. Kandungan tanin pada daun mayana cukup tinggi, berdasarkan hasil penelitian Praptiwi & Indriastuti (2013) diketahui bahwa kandungan bahan kering (BK) 11,51%; abu 13,60%; protein kasar (PK) 18,02%; lemak kasar (LK) 11,55%; serat kasar (SK) 13,11%; dan tanin 1,19%.

Kandungan tanin yang dimiliki daun mayana (S. scutellarioides L) berpotensi untuk menurunkan kadar lemak, walaupun tidak terjadi perbedaan yang nyata. Daun mayana (S. scutellarioides L) mempunyai kandungan senyawa tanin, tanin katekat, saponin, terpenoid, plafonoid dan minyak atsiri (Mutiatikum et al. 2010; Kinho et al. 2011; Umarudin et al. 2012). Saponin mampu berikatan dengan fosfolipida dan kolesterol (Widodo 2005), sebagian besar tanaman termasuk daun mayana (S. scutellarioides L) memiliki kandungan saponin.

Proses perebusan fillet dengan menggunakan daun mayana tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Penurunan ini terjadi karena adanya proses perebusan. Perebusan akan menyebabkan terjadinya susut masak. Susut masak mempunyai hubungan yang erat dengan perlemakan daging (marbling), kandungan lemak marbling yang tinggi akan menghambat atau mengurangi keluarnya cairan daging pada saat pemasakan (Soeparno 1992). Dari hasil penelitian diperoleh nilai susut masak seperti tertera pada Tabel 1.

(4)

Tabel 1. Susut masak fillet ayam broiler setelah perebusan dengan menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L)

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3

A (0) 28,92 26,94 30,70 86,56 28,85

B (100) 28,01 28,80 29,37 86,18 28,73

C (200) 28,54 27,78 29,18 85,50 28,50

D (300) 26,42 27,83 28,83 83,08 27,69

Persentase susut masak dalam penelitian ini berada pada kisaran 27,69-28,85%. Menurut Soeparno (2005) kisaran persentase susut masak daging berada pada kisaran 15-40%. Nilai susut masak menunjukkan bahwa daging yang dihasilkan dengan perebusan menggunakan daun mayana (S. scutellarioides

L) sebanyak 300 g, menghasilkan kualitas daging yang sama baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L), dengan pengaruh yang tidak signifikan. Pendapat Soeparno (2005) menyatakan bahwa besarnya persentase susut masak dapat digunakan sebagai indikator kualitas fisik daging, dimana persentase yang lebih rendah memiliki kualitas yang lebih baik. Susut masak berkaitan dengan perebusan, karena susut masak merupakan berat yang hilang selama proses perebusan. Lama perebusan untuk tiap perlakuan sama, walaupun kandungan lemak pada fillet secara angka semakin menurun namun penurunan yang terjadi tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Prasetyo et al. (2012) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lama perebusan terhadap kandungan lemak pada daging ayam.

KESIMPULAN

Perebusan fillet menggunakan daun mayana (S. scutellarioides L) hingga 300 g pada kadar lemak dan susut masak, belum menunjukkan perbedaan.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan ekstrak daun mayana lebih tinggi dan melihat senyawa-senyawa spesifik yang dapat mempengaruhi kadar lemak daging untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Abustaman EH. 2012. Ilmu daging. Makassar (Indonesia): Masagena Press.

Adrian YHS. 2004. Ekstrak daun jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) mencegah hiperlipidemia dan perkembangan aterosklerosis eksperimen pada kelinci [Tesis]. [Bogor (Indonesia)]: Institut Pertanian Bogor. Dalimarta S. 2000. Atlas tumbuhan Indonesia. Jilid

ke-2. Jakarta (Indonesia): Trubus Agriwidya. deMan JM. 1997. Kimia makanan. Edisi ke-2.

Bandung (Indonesia): ITB.

Febrina E, Halimah E, Sumiwi SA. 2009. Aktivitas antihiperlipidemia ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens L) dari daerah Bandung Barat. Laporan Akhir Penelitian. Bandung (Indonesia): Universitas Padjajdaran.

Hardjosworo PS, Rukmiasih. 2000. Meningkatkan produksi daging unggas. Jakarta (Indonesia): Penebar Swadaya.

Kaur C, Kapoor HC. 2002. Antioxidant and total phenolic contents of some Asian vegetables. Int J Food Sci Technol. 37:153-161.

Kinho J, Arini DID, Halawane J, Nurani L, Halidah, Kafiar Y, Karundeng MC. 2011. Tumbuhan obat tradisional di Sulawesi Utara. Jilid II. Mahfudz, penyunting. Manado (Indonesia): Balai Penelitian Kehutanan Manado dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementrian Kehutanan.

Matulessy DN. 2010. Evaluasi karakteristik fisik komposisi kimia dan kualitas mikrobia karkas broiler beku yang beredar di pasar tradisional Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Buletin Peternakan. 34:178-185.

Mutiatikum D, Alegantina S, Astuti Y. 2010. Standarisasi simplisia dari buah miaya (Plectranthus seutellaroides L) yang berasal dari tiga tempat tumbuh Manado, Kupang dan Papua. Buletin Penelitian Kesehatan. 38:1-16.

(5)

Nurhidayah, R. E. (2009). Pendidikan keperawatan. Medan: USU Press.

Praptiwi II, Indriastuti ATD. 2013. Kualitas fisik karkas fillet ayam broiler dengan pemberian daun mayana (Solenostemon scutellarioides

L). Dalam: Laporan Penelitian. Merauke (Indonesia): Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus.

Prasetyo E, Nuhriawangsa AMP, Swastike W. 2012. Pengaruh lama perebusan terhadap kualitas kimia dan organoleptik abon dari bagian dada dan paha ayam petelur afkir. Sains Peternakan. 10:108-114.

Rahayu T. 2005. Blood cholestrol degree of white rat (Rattus novegicus L) after getting kombucha pluid per-oral. J Penelitian Sains dan Teknologi. 6:85-100.

Rahmawati F. 2008. Isolasi dan karaterisasi senyawa antibakteri ekstrak daun miana (Coleus

scutellarioides (L) Benth) [Tesis]. [Bogor (Indonesia)]: Institut Pertanian Bogor. Soeparno. 1992. Ilmu dan teknologi daging. Cetakan

ke-1. Yogyakarta (Indonesia): Gadjah Mada University Press.

Soeparno. 2005. Ilmu dan teknologi daging. Cetakan ke-4. Yogyakarta (Indonesia): Gadjah Mada University Press.

Umarudin, Susanti R, Yuniastuti A. 2012. Efektivitas ekstrak tanin seledri terhadap profil lipid tikus putih hiperkolesterolemi. Unnes J Life Sci. 1:78-85.

Widodo W. 2005. Tanaman beracun dalam kehidupan ternak. Malang (Indonesia): Universitas Muhammadiyah Malang.

Zakariyah MA. 2011. Pengaruh penggunaan serat terhadap kadar kolesterol unggas. Laporan Tugas. [Yogyakarta (Indonesia)]: Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.

DISKUSI

Pertanyaan:

1. Mayana menurunkan kolesterol yang dimaksud adalah trigliseridnya atau yang lain? 2. Mohon penjelasan bagaimana cara mencampur mayana dengan daging ?

3. Masukan bagi peneliti, biasanya produk yang dihasilkan tidak disukai karena berbau menyengat akibat mengandung minyak atsiri.

Jawaban:

1. Yang diteliti hanya kandungan lemak secara umum (lemak kasar), untuk yang lain ada yang meneliti.

Gambar

Grafik 1. Kandungan lemak pada fillet ayam broiler  yang  direbus  menggunakan  daun  mayana  (S
Tabel 1.  Susut  masak  fillet  ayam  broiler  setelah  perebusan  dengan  menggunakan  daun  mayana  (S

Referensi

Dokumen terkait

maksimal dan memuaskan diperlukan kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya agar kinerja pegawai dapat meningkat. Sejalan

5 Adakah terdapat perbezaan yang signifikan antara permasalahan seperti kewangan, sosial dan hiburan, keluarga, agama/moral, akademik dan kerjaya, dan persekolahan yang

Dapat disimpulkan bahwa dalam bidang konstruksi, entrepreneur yang berasal dari latar belakang pendidikan konstruksi atau lulusan dari teknik sipil akan mempunyai

Sebagian besar gejala diare dapat diatasi dengan menjaga kebersihan dan mengolah makanan yang sehat dan bersih, tetapi sebagian orangtua yang mempunyai balita

Setelah dilakukan perhitungan dengan metode analisa produktivitas, yaitu dengan menghitung data untuk mencari produktivitas masing masing alat berat, menghitung kebutuhan

22 ini tepat untuk digunakan dalam penelitian karena dapat dengan mudah untuk menampilkan informasi khusus yang hanya diberikan untuk pelanggan yang berada pada area. Pada

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Schermerhorn Jr et al (2010), cara yang lain selain diferensiasi kontekstual adalah mengandalkan manajer menengah untuk

Produk olahan nenas dapat berupa makanan dan minuman seperti dodol nenas, selai nenas goreng, selai nenas, cocktail, sirup, sari buah, jus nenas, keripik hingga manisan