• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi. Implementasi SNARS 1 dalam PELAYANAN KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi. Implementasi SNARS 1 dalam PELAYANAN KEPERAWATAN"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

I

mplementasi

SNARS – 1

dalam

PELAYANAN KEPERAWATAN

(2)

Nama : Endri Astuti, S.Kep.Ns., MPH

Tempat, tgl lahir :

Bantul, 19 Agustus 1971

Pendidikan :

Riwayat jabatan :Perawat Pelaksana 1993

Kepala Ruang 2007

Sekretaris Komite Etik RS 2007 Kepala Seksi Keperawatan 2010 Kepala Bidang Keperawatan

Pendamping Akreditasi Kemenkes Surveyor KARS Dosen FK UGM 2013 2014 2015 2010 AKPER Yogyakarta 1989 S1 Keperawatan PSIK UGM 2001

S2 MMR UGM 2012

Alamat Kantor : Bidang pelayanan Keperawatan RSUP.Dr.Sardjito, jl Kesehatan no 1 Sekip Yograkarta

Email : [email protected]

(3)

I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA

PASIEN

II. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RS

V. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM

PELAYANAN

III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT ED 1 (PMKP,PPI,TKRS, MFK, KKS, MIRM) SKP (7 BAB) (6 BAB) PONEK HIV/AIDS TB PPRA GERIATRI

IV. PROGRAM NASIONAL

(ARK,HPK,AP, PAP,PAB,PKPO MKE)

(4)

1.APK

ARK

: Akses ke Rumah Sakit dan

Kontinuitas Pelayanan

PP

PAP

: Pelayanan Asuhan Pasien

MPO

PKPO

: Pelayanan Kefarmasian dan

Penggunaan Obat

PPK

MKE

: Manajemen Komunikasi dan

Edukasi

TKP

TKRS

: Tata Kelola Rumah Sakit

(5)

1.KPS

KKS

: Kompetensi dan Kewenangan Staf

MKI

MIRM :

Manajemen Informasi dan Rekam Medis

MDGs

Program Nasional

1. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

2. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS. 3. Program Menurunan Angka Kesakitan TB

4. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)

5. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri

(6)

APA YANG BARU DALAM SNARS ED 1

STANDAR PENGELOLAAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

(PPRA)

PELAYANAN GERIATRI

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN (UNTUK RS

(7)

PROSES SURVEY

PERTAMA SURVEI : REKAM JEJAK 3 BULAN

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

1.

R : Regulasi (

Kebijakan, Pedoman, Panduan, SPO, Juknis)

NILAI HANYA 0 ATAU 10

1.

D : Dokumen

(Rekam Medis, Undangan, Daftar Hadir, Notulen,

Ceck list, Data, Analisa Data, SPK, RKK, Sertifikat dll)

2.

O : Observasi

(Bangunan, lingkungan, kegiatan pelayanan)

3.

W : Wawancara

(PPA, Petugas, Manajemen, Pasien, Keluarga,

Pengunjung, stake holder)

4.

S : Simulasi

(cuci tangan, BHD, APAR, Spillkit, Code Blue, Code

Red, EWS, SBAR dll)

(13)

Komunikasi

d

engan

Komunitas

Masyarakat

Komunikasi

d

engan

Pasien Dan

Keluarga

Komunikasi

a

ntar tenaga

Kesehatan

Pemberi

Asuhan

d

i

Dalam &

Luar RS

Edukasi

Pasien &

Keluarga

MKE

1-1.1

MKE

2–3

MKE

4–5

MKE

6–12

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI

(14)

1. RS – Masy

2. RS –

Pasien/Kelg

3. Antar

Petugas

RS – Masy

(Web,

Brosur dll)

RS –

Pasien/Kelu

arga

(General

concern,

inform

concern dll)

Antar

Petugas

(Pelaporan

kritis, nilai

kritis,

operan)

1. Regulasi

Komunikasi

Efektif

(R)

2. Bukti

Pelaks Kom

Efektif (D,W)

3. Bukti

Pelaks Kom

Efektif (D,W)

4. Bukti

Pelaks Kom

Efektif (D,W)

(15)

Standar MKE 1.1

Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien, dan keluarga didasarkan pada pengenalan populasi yang dilayani rumah sakit.

1.

Profil

Demografi (D,W)

2. Profil :

usia, etnis, agama, tingkat

pendidikan dan bahasa

(D,W)

3. informasi jenis, waktu, serta akses dan

proses untuk mendapatkan pelayanan. (D,W)

4. informasi

kualitas

pelayanan. (D,W)

(16)

MKE 2

RS memberikan informasi pada

pasien & keluarga

tentang jenis asuhan & pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan.

1. informasi tentang

asuhan &

pelayanan

RS: website atau brosur. (D,O,W)

2. Informasi menjelaskan

akses

terhadap pelayanan RS. (D,O,W)

3. informasi

alternatif asuhan

dan pelayanan di tempat lain bila

RS tidak menyediakan. (D,W)

(17)

Standar MKE 3

Komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format serta bahasa yang mudah dimengerti.

1.

format

yang praktis & mudah

difahami (D.W)

2.

Materi

dalam bahasa yg

dimengerti. (D,O)

3. RS menyediakan

penerjemah

(D,W)

(18)

MKE 4

1. informasi

yg

harus disampaikan

secara akurat &

tepat waktu (R)

2. Bukti penyampaian

informasi akurat & tepat

waktu termasuk yg

urgent

antara lain

code

blue

dan

code red.

(19)

Regulasi

tata cara berkomunikasi. (R)

Informasi

kondisi pasien

antar staf klinis yg sedang

berjalan atau saat penting ditulis

di

rekam medis. (D,O)

Ringkasan pulang

pasien RANAP. (D,W)

(PROFIL) ringkas medis rawat jalan

pasien dg diagnosis

kompleks. (D,O,W)

Ringkasan

asuhan dan pelayanan pada proses

transfer

dan rujukan

. (D,O)

Dokumentasi

pada proses serah terima

(

hand over

)

.

(D,W)

1

2

3

6

5

4

(20)

MKE 6

1. Organisasi PKRS

(SK, SOTK)

®

2. Bukti fungsi PKRS :

program kerja,

laporan kinerja

(D,W)

3. Bukti Edukasi sesuai dengan

kebutuhan

pasien (D O W)

(21)

MKE 7

1. PPA terampil melakukan komunikasi efektif

.

(SERTIFIKAT PELATIHAN)

(D,W)

2. PPA memiliki

pengetahuan yang cukup

tentang materi yang diberikan. (W)

(22)

1. asesmen

edukasi:

a) Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga,

b) Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan,

c) Hambatan emosional dan motivasi

d) Keterbatasan fisik dan kognitif,

e) Kesediaan pasien untuk menerima informasi. 2. Dokumen RM

(23)

MKE 9

1. Bukti

p

asien dijelaskan

: a. hasil asesmen

b. Diagnosis

c. rencana asuhan. (D,W)

2. B

ukti pasien dijelaskan

1. hasil asuhan

2. hasil asuhan/pengobatan yg tidak diharapkan. (D,W) 3. Bukti

edukasi asuhan lanjutan

di rumah. (D,W)

4. informed consent: tentang

risiko dan komplikasi

. (D,W)

5. Edukasi ttg hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi pd proses asuhan. (D,W) (lihat juga HPK 2.2)

(24)

MKE 10

Edukasi pasien dan Keluarga :

1. penggunaan obat yg efektif dan aman, potensi efek samping obat, potensi interaksi obat antarobat konvensional, obat bebas, serta suplemen atau makanan. (D,W)

2. keamanan dan efektivitas penggunaan peralatan medis. (D,W) 3. Diet dan nutrisi (D,W)

4. manajemen nyeri. (D,W) 5. teknik rehabilitasi. (D,W)

(25)

1. PPA menyediakan waktu yg adekuat dalam. (W) 2. Edukasi Kolaboratif (K/P). (D,W)

3. Staf mendorong pasien/keluarga bertanya/berpendapat (W,S) 4. Bukti verifikasi : memastikan pemahaman pasien (D,W)

(26)

1. Identifikasi sumber-sumber di komunitas untuk mendukung promosi kesehatan berkelanjutan. (D)

2. Pasien dan keluarga dirujuk agar mendapatkan edukasi dan pelatihan yang menunjang asuhan pasien berkelanjutan, setelah pulang. (D,W)

3. Edukasi berkelanjutan tersebut diberikan kepada pasien yang rencana pemulangannya kompleks. (D,W)

(27)

MANAJEMEN INFORMASI DAN

REKAM MEDIK (MIRM)

(28)

MIRM

MANAJEMEN

INFORMASI

1-7

REKAM

(29)

MIRM 1

1. Terdapat unit kerja yang mengelola SIMRS. (R) (SK &

SOTK)

2. RS memiliki proses pendaftaran rawat jalan berbasis

SIM-RS. (O,W) (lihat juga ARK.2)

3. RS memiliki proses pendaftaran rawat inap berbasis

SIM-RS sehingga publik dapat mengetahui tempat /

fasilitas yg masih tersedia. (O,W) (lihat juga ARK.2)

4. Sumber daya manusia dalam unit kerja SIMRS yang

memiliki kompetensi dan sudah terlatih. (D,W)

(30)

MIRM 1.1

RS mengelola data dan informasi klinis serta manajerial.

1. Terdapat regulasi tentang pengelolaan data dan informasi. (R) 2. Data serta informasi klinis dan manajerial diintegrasikan

(31)

Standar MIRM 2

RS merencanakan dan merancang proses manajemen informasi untuk

memenuhi

kebutuhan informasi internal maupun

eksternal.

1. Proses perencanaan kebutuhan informasi melibatkan a - c.

(D,W) :

a. PPA

b. Kepala Bidang/divisi dan Kepala satuan Kerja c. Pihak Luar RS

2. Proses perencanaan kebutuhan informasi mengacu pada

peraturan perundang-undangan. (D,W)

3. Perencanaan disesuaikan dengan besar dan kompleksitas

rumah sakit. (D,W)

(32)

MIRM 3

PPA dan para kepala bidang/divisi serta kepala unit pelayanan berpartisipasi dalam memilih, mengintegrasikan, dan

menggunakan teknologi manajemen informasi. Elemen Penilaian MIRM 3

1. Dalam membangun SIMRS melibatkan PPA. (D,W)

2. Dalam membangun SIMRS melibatkan kepala bidang/divisi dan kepala unit pelayanan. (D,W)

(33)

MIRM 4

SIMRS menyiapkan kumpulan serta menentukan data dan informasi secara rutin (reguler) dikumpulkan sesuai kebutuhan PPA, kepala bidang/divisi, kepala unit pelayanan, serta badan/pihak lain di luar rumah sakit.

1. RS menyediakan kumpulan data :

a. data mutu dan insiden keselamatan pasien;

b. data surveilans infeksi;

c. data kecelakaan kerja. (D,W) (lihat juga MFK.10)

2. RS memberikan data yang dibutuhkan oleh badan/pihak lain di luar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (D,W) (lihat juga PMKP 6 dan TKRS 5)

(34)

Standar MIRM 5

Data dianalisis diubah menjadi informasi

Analisa Data Informasi utk mendukung 1. Asuhan pasien 2. manajemen RS 3. program manajemen mutu 4. pendidikan dan penelitian

(35)

MIRM 6

1. Data dan informasi disampaikan sesuai kebutuhan pengguna. (D,W)

2. Format yg sesuai

3. Tepat waktu

Staf pengolah data memiliki hak akses ke data dan informasi yg dibutuhkan sesuai dg tanggung jawabnya. (W,S)

(36)

MIRM 7

RS mendukung asuhan pasien, pendidikan, serta riset dan manajemen melalui penyediaan informasi yang tepat waktu dari sumber data terkini.

RS menyediakan fasilitas untuk mendapatkan informasi ilmiah terkini dan informasi lain secara tepat waktu untuk mendukung

1. asuhan pasien. (D,O,W) 2. pendidikan klinis. (D,O,W) 3. penelitian. (D,O,W)

(37)

Standar MIRM 8

RS menyelenggarakan pengelolaan RM terkait asuhan pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan

unit kerja pengelola rekam medis sesuai peraturan perundangan-undangan. (R)

ICM dipimpin oleh Perekam Medis. (D, W)

Tersedia tempat penyimpanan rekam medis yang menjamin keamanan dan kerahasiaan rekam medis. (D,O,W)

1

3

2

(38)

MIRM 9

Setiap pasien memiliki rekam medis yang formatnya selalu diperbaharui (terkini).

1. Regulasi ttg tenaga kesehatan yg punya hak akses berkas rekam medis. (R)

2. Berkas rekam medis tersedia bagi semua PPA. (D,O) (lihat juga AP 1)

3. Form rekam medis dievaluasi dan diperbaharui (terkini secara periodik. (D,O,W)

(39)

Standar MIRM 10

Retensi

RM

Regulasi Jangja

waktu (R)

Jaminan keamanan & kerahasiaan (O,W) Pemusnahan sesuai perundang-undangan. (D,W)

(40)

MIRM 11

Berkas rekam medis dilindungi dari kehilangan, kerusakan, gangguan, serta

akses dan penggunaan yang tidak berhak.

1. Regulasi untuk mencegah akses penggunaan RM tanpa izin. (R)

2. RM dilindungi dari kehilangan dan kerusakan. (O,W)

3. RM dilindungi dari gangguan dan akses serta penggunaan yang tidak sah. (D,S,W)

4. Ruang dan tempat penyimpanan menjamin perlindungan akses dari yg tidak berhak. (O,W)

(41)

MIRM 12

RS menetapkan standar kode diagnosis, kode prosedur/tindakan, simbol, singkatan, dan artinya.

1. Standardisasi kode diagnosis, kode prosedur/tindakan,

definisi, simbol yg digunakan dan yg tidak boleh

digunakan, singkatan yg digunakan dan yg tidak boleh

digunakan, serta dimonitor pelaksanaannya. (R)

(42)

MIRM 13

RS menyediakan rekam medis untuk setiap pasien.

1. Regulasi bahwa setiap pasien memiliki rekam medis dg satu nomor rekam medis (R)

2. Rekam medis digunakan utk mencatat hasil asesmen, rencana asuhan, dan perkembangan kondisi pasien. (D,O)

3. Ada bukti rekam medis pasien menggunakan satu unit penomoran rekam medis untuk setiap pasien. (D,W,O)

4. Rekam medis pasien tersedia untuk rawat jalan, rawap inap, gawat darurat, dan pemeriksaan penunjang. (D,O)

(43)

1. Regulasi tentang isi spesifik dari berkas rekam medis (R)

2. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien. (D,O)

3. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendukung diagnosis. (D,O)

MIRM 13.1

RM memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, mendukung diagnosis, justifikasi pengobatan, dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan, serta meningkatkan kesinambungan asuhan di antara profesional pemberi asuhan (PPA) termasuk manajer pelayanan pasien (MPP).

(44)

MIRM 13.1

Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, mendukung diagnosis, justifikasi

pengobatan, dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan, serta

meningkatkan kesinambungan asuhan di antara profesional pemberi asuhan (PPA) termasuk manajer pelayanan pasien (MPP).

4. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk memberi justifikasi asuhan dan pengobatan. (D,O)

5. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendokumentasikan pemberian dan hasil pengobatan. (D,O)

6. Aktivitas manajer pelayanan pasien (MPP) dicatat dalam rekam medis. (D,O,W)

(45)

MIRM 13.1.1

Rekam medis setiap pasien gawat darurat memuat jam kedatangan, ringkasan kondisi pasien keluar dari gawat darurat dan instruksi tindak lanjut asuhan.

1. Terdapat regulasi tentang RM pasien gawat darurat yang memuat waktu kedatangan dan keluar pasien, ringkasan kondisi pasien saat keluar dari gawat darurat, dan instruksi tindak lanjut asuhan. (R) 2. Rekam medis pasien gawat darurat memuat waktu kedatangan dan

keluar dari unit pelayanan gawat darurat. (D,O)

3. Rekam medis pasien gawat darurat memuat ringkasan kondisi pasien saat keluar dari unit pelayanan gawat darurat. (D,O)

4. Rekam medis pasien gawat darurat memuat instruksi tindak lanjut asuhan. (D,O)

(46)

MIRM 13.2

Regulasi rumah sakit mengidentifikasi mereka yang berhak

untuk mengisi rekam medis pasien serta menentukan isi rekam medis dan format rekam medis.

1. Terdapat regulasi yang menetapkan individu yang berwenang mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan koreksi. (R)

2. Terdapat bukti yang mengisi RM hanya individu yang mendapat otoritas untuk mengisi rekam medis. (D.W)

3. Terdapat bukti individu yang berwenang mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan koreksi. (W,O)

(47)

MIRM 13.3

Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) yang mengisi rekam medis menulis identitas setelah pencatatan dibuat.

1. Pada setiap pengisian rekam medis dapat diidentifikasi dengan jelas PPA yang mengisi. (D,O)

2. Tanggal dan jam pengisian rekam medis dapat diidentifikasi. (D,O)

(48)

1Tim/Individu yg mereview (R) (SK, SOTK, Uraian tugas)

2Review secara Berkala (D,W)

3Sampel yg sesuai (D,W)

4

Fokus review : ketepatan waktu, keterbacaan, dan kelengkapan RM.

(D,W)

5

Proses review termasuk isi rekam medis harus sesuai peraturan dan perundang-undangan (D,W)

6CMRR dan OMRR

(49)

MIRM 14 : isi discharge summary

riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan diagnostik. (D,W) indikasi pasien dirawat inap, diagnosis, dan komorbiditas lain. (D,W)

prosedur terapi dan tindakan yang telah dikerjakan. (D,W)

obat yang diberikan, termasuk obat setelah pasien keluar rumah sakit. (D,W) kondisi kesehatan pasien (status present) saat akan pulang rumah sakit. (D,W) instruksi tindak lanjut, serta dijelaskan dan ditandatangani oleh pasien dan

keluarga. (D,W)

1

6

5

4

3

2

(50)
(51)

Seluruh Rumah Sakit

SNARS I

Proses Pendidikan (+)

Sudah ditetapkan

-Verifikasi (tiap tahun)

-Penetapan ulang sesuai Sertifikat (3 thn/ 5 thn)

Belum ditetapkan

Rekomendasi utk Kemenkes

Proses Pendidikan (-)

(52)

PERJANJIAN KERJASAMA

RS PENDIDIKAN

UTAMA INSTITUSI PENDIDIKAN

RS PENDIDIKAN UTAMA RS PENDIDIKAN AFILIASI / RS PENDIDIKAN SATELIT INSTITUSI PENDIDIKAN TRIPARTIT BIPARTIT

(53)

Maksud dan Tujuan IPKP.2

Rumah sakit memiliki regulasi yang mengatur:

1.

kapasitas penerimaan

2.

persyaratan kualifikasi

pendidik/dosen klinis;

3.

peserta

pendidikan klinis di rumah sakit.

(54)

Maksud dan Tujuan IPKP.2

RS mempunyai dokumentasi Pendidikan

a.

surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan;

b.

ijazah, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik yang menjadi

persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

c.

klasifikasi akademik;

d.

identifikasi kompetensi peserta pendidikan klinis; dan

e.laporan pencapaian kompetensi.

(55)

Ketua : RSP Utama

Wakil Ketua : Institusi Pendidikan

RSP Utama Institusi Pendidikan Jejaring RS Pendidikan Sekretaris : RSP Utama SK Komkordik berisi :Uraian tugastanggung jawabHakWewenangmasa tugas

• Ruang sekretariat : RSP Utama

• Membuat program kerja tahunan

• Dibantu staf sekretariat Khusus  menangani kelengkapan proses pendidikan peserta didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan administrasi).

KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN

(56)

Rasio peserta didik dan pembimbing/dosen

Kompetensi pendidik (pelatihan CI)

Kewenangan klinis

Uraian tugas

(57)

Maksud dan Tujuan IPPK. 5

Dikenal 4 (empat) tingkatan supervisi yang disesuaikan dengan kompetensi

1. Supervisi tinggi

2. Supervisi moderat tinggi 3. Supervisi moderat

(58)

Penetapan Beberapa alat evaluasi antara lain;

Bed site teaching

Mini Clinical Evaluation Exercise for trainee (Mini-CEX)

Directly Observed Procedural Skill (DOPS)

Case Based Discusion (CBD)

(59)

IPPK.6

1. Orientasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup :

a. program rumah sakit tentang mutu dan keselamatan pasien

b. program pengendalian infeksi (lihat juga PPI 5);

c. program keselamatan penggunaan obat (lihat juga PKPO 1);

d. sasaran keselamatan pasien.

2. Ada pemantauan dan evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

a. Siapkan masing masing 10 sampel batuan Siapkan masing masing 10 sampel batuan besar dan kecil yang akan d besar dan kecil yang akan d iuji. Timbang seluruh sampel untuk

berfikir kritis, pemecalahan masalah dan ketrampilan informasi. Perpustakaan adalah komponen penting untuk pembelajaran formal mahasiswa dan kebutuhan riset informal, dan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan anugerah- Nya sehingga skripsi yang berjudul "Pengaruh Penambahan Xanthan Gum terhadap Kestabilan dan Sifat

Rekayasa proses dalam rangka peningkatan unjuk kerja katalisator zeolit alam Bayah (ZAB) pada reaksi ketalisasi gliserol sebagai tindak lanjut dari penelitian sebelumnya

9 Relevan dengan Surya, Slameto dan Ali seperti yang dikutip Tohirin, menyatakan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

Hal ini terlihat dari jumlah jenis dan total basal area per ha yang lebih rendah di hutan sisa tebang pilih yang telah berkembang daripada hutan di lereng-lereng bukit yang

PURWOREJO, FP – Unit Reskrim Polsek Kutoarjo menangkap pemuda bernama MNW (18) warga RT 03 RW 01 Desa Tlogorejo Kecamatan Bonorowo, Kebumen lantaran nekad mencuri sepeda motor

Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2005 berada pada kuadran I dengan laju pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan nilai produktivitas tenaga kerja tinggi pindah ke kuadran II